Jurnal Refleksi Mata Kuliah Inti - Dita Arista Yunis
Jurnal Refleksi Mata Kuliah Inti - Dita Arista Yunis
Jurnal Refleksi Mata Kuliah Inti - Dita Arista Yunis
DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Yus Mochamad Cholily, M.Si
Disusun Oleh :
Dita Arista Yunis
202210631013031
PGSD 9
Nama
Matakuliah FILOSOFI PENDIDIKAN DI INDONESIA
Analisis https://drive.google.com/drive/folders/1u9e76luQCpkaJjdCVkwTHth2qlhaGH5
artefak l?usp=sharing
pembelajaran
https://drive.google.com/drive/folders/1INPh7RKnD9MuCQno1j8tB55H
4rcpXyuV?usp=share_link
Nama
Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang efektif I di SD
Matakuliah
Review Pengalaman belajar pada mata kuliah pemahaman tentang peserta didik pada semester
pengalama
1 yang dipelajari dimulai pada
n belajar.
Topik 1 : Telaah perencanaan pembelajaran dan perencananaan asesmen untuk
pendidikan di SD
Topik 2 : Implementasi prinsip dan strategi pembelajaran paradigma baru dalam
perencanaan pembelajaran dan asesmen untuk SD
Topik 3 : Analisis capaian pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik (anak
usia sekolah dasar)
Topik 4 : Lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem
pembelajaran SD
Topik 5 : Implementasi prinsip dan strategi pembelajaran paradigma baru dalam
pelaksanaan pembelajaan dan asesmen yang efektif di SD
Topik 6 : Laporan praktik pembelajaran dan asesmen yang efektif dalam konteks
pendidikan di SD
Topik 7 : Refleksi praktik pembelajaran dan asesmen dalam konteks pendidikan di SD
Pengalaman belajaran yang dipilih pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen
yang Efektif I di SD yaitu pada topik 4 : Lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan
berpihak pada ekosistem pembelajaran SD yang memiliki keterkaitan dengan topik
sebelumnya yaitu pembelajaran berdiferensiasi, dimana guru memfasilitasi peserta
didik sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap peserta didik mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda, sehingga tidak dapat diberi perlakuan yang sama. Dalam
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk
akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti
pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap
peserta didik, maupun pembelajaran yang membedakan antara peserta didik yang pintar
dengan yan kurang pintar. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu menciptakan
lingkungan yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran agar
peserta didik berhasil dalam belajar dengan segala keberagamannya
Refleksi 1. Topik tersebut penting untuk dipelajari karena mengingat untuk menciptakan
pengalama
pembelajaran yang kondusif diperlukan suasana yang aman, nyaman, dan berpihak
n belajar
yang dipilih pada ekosistem pembelajaran. Sebagai seorang pendidik perlu mempertimbangkan
hal tersebut dalam perancangan dan mengimplementasikan karena dalam peserta
didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga guru perlu mengakomodir
masing-masing kebutuhan siswa
2. Saya mempelajari setiap topik pada mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen
yang efektif I di SD yaitu pada topik 4 : Lingkungan Kelas yang aman, nyaman, dan
berpihak pada ekosistem pembelajaran SD melalui jalur MERDEKA yang
disediakan.
• Demonstrasi Kontekstual : terdapat lembar kerja untuk mengetahui definisi
tentang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran dan bagaimana
cara dalam merancang lingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada
ekosistem pembelajaran
• Elaborasi Pemahaman : terdapat lembar kerja untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan dalam mengimplementasikan pembelajaran yang dirancang dalam
lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran
• Koneksi antar materi : yang membahas mengenai pelajaran apa yang dapat
diambil dari materi merancang lingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak
pada ekosistem pembelajaran serta mengaitkan dengan kehidupan sehari hari
• Aksi nyata :
Pada toik ini membahas untuk membuat produk rancangan lingkungan kelas yang
aman, nyaman dan berpihak pada ekosistem pembelajaran
3. Strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut adalah
dengan melengkapi lembar kerja yang harus dikerjakan dengan membaca
artikel/jurnal ilmiah tentang Aman, Nyaman, dan Berpihak pada ekosistem
pembelajaran. Selain itu, berdiskusi dan tanya jawab dengan teman sejawat menjadi
al penting sebagai sarana bertukar pikiran terkait pertanyaan-pertanyaan yang perlu
dijawab. Hal tersebut, tidak lupa bahwa materi pada topik ini memiliki keterkaitan
dengan mata kuliah lain, sehingga terdapat tempat untuk merefleksi pembelajaran
yang telah dilakukan. Sehingga informasi yang telah diperoleh dapat
diimplementasikan di kelas bersama peserta didik.
Analisis Artefak pembelajaran pada topik 4 yang mendukung hasil refleksi pengalaman belajar
artefak
saya tentang Lingkungan Kelas yang Aman, Nyaman, dan Berpihak pada Ekosistem
pembelajar
an Pembelajaran di SD yang terdiri dari demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman,
koneksi antar materi dan aksi nyata.
Link artefak pembelajaran:
https://drive.google.com/drive/folders/1Tl6ZqnLB3QymCGCUbKYCzYjaIHVhtjJ2?u
sp=share_link
Koneksi antar Materi berupa refleksi pengalaman belajar yang dapat diambil dari
materi merancang lingkungan kelas yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem
pembelajaran serta mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Aksi Nyata berupa LK 18 yang berisi foto-foto sebagai implementasi nyata dalam
menerapkan pembelajaran di lingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada
ekosistem pembelajaran di SD PPL
Pembelajar Berdasarkan Topik 4: Lingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada
an
ekosistem pembelajaran SD yang menjelaskan kemampuan untuk merancang dan
bermakna
(good menciptakan lingkungan kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada peserta didik. Hal
practices)
tersebut memberikan pengetahuan bagi saya dalam penerapan merdeka belajar sebagai
pendidik. Peserta didik yang memiliki kemampuan tertentu menjadi tantangan tersendiri
dalam proses pembelajaran, sehingga perlunya menciptakan suasana belajaran yang
aman, nyaman dan berpihak pada peserta didik. Saya ingin mempelajari lebih lanjut
dalam menciptakan kegiatan pembelajaran sebagai penerapan lingkungan belajar yang
aman, nyaman dan berpihak pada peserta didik dan mampu mempertahankan keadaan
tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran.
SEMINAR PPG
JURNAL REFLEKSI
PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN YANG EFEKTIF II DI SD
Nama
Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang efektif II di SD
Matakuliah
Review Mata kuliah prinsip pengajaran dan asessmen yang efektif 2 merupakan mata kuliah yang wajib
pengalaman ditempuh di semester 2. Adapun materi pada mata kuliah ini mempelajari 2 siklus dimana masing-
belajar. masing topik terdiri dari 6 topik 6. Siklus 1 mempelajari materi tentang Teaching at The Right Level
kemudian pada siklus 2 mempelajari Culturally Responsive Learning. Mata kuliah ini diarahkan untuk
menganalisis hasil observasi perangkat dan praktik pembelajaran yang mampu menciptakan suasana
kelas yang aman, nyaman dan berpihak pada peserta didik. saya banyak belajar mengenai analisis
proses, instrumen asesmen, umpan balik dari laporan peserta didik, dan refleksi hasil analisis yang
digunakan untuk melakukan perencanakan pembelajaran dan asesmen yang akan digunakan dalam
pelaksanaan praktek pengalaman lapangan II di SD
Mulai dari diri berupa kegiatan untuk merefleksi RPP yang menggunakan pendekatan Teaching At
The Right Level. RPP yang telah dibuat direfleksi menggunakan lembar refleksi yang telah
disediakan di LMS
Eksplorasi Konsep tentang pembelajaran paradigma baru, asesmen diagnostik, unsur-unsur tertentu
daam pembuatan bahan ajar, media pembelajaran, lembar kerja peserta didik, asesmen pembelajaran
dan tahapan pembuatan perangkat pembelajaran. Pada jenjang sekolah dasar (SD) paradigma baru
ini, memastikan bahwa praktik pembelajaran berpusat pada peserta didik yang pembelajarannya
merupakan satu siklus yang berawal dari pemtaan standar kompetensi, perencanaan proses
pembelajaran, dan pelaksanaan asesmen untuk memperbaiki pembelajaran sehingga pesert didik
dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Pembelajaran paradigma baru memberikan
keleluasaan bagi pendidik untuk merumuskan rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan peserta didik Teaching At The Right Level. Sehingga untuk
mempelajari eksplorasi konsep terdapat kegiatan menganalisis beberapa hal seperti bahan ajar,
media pembelajaran, LKPD, hingga evaluasi sesuai dengan format yang disediakan di LMS. Selain
itu saya juga mencari berbagai sumber belajar yang bisa saya dapatkan baik dalam bentuk artikel,
buku, jurnal di Google Schoolar, ebook, dan diskusi sebagai penunjang proses belajar mengenai
pendekatan Teaching At The Right Level.
https://drive.google.com/drive/folders/13kPHKsl8u0XCLMWXa8M9sV2_EydMjnHn?usp=share_link
Unggah mulai dari diri menganalisis rancangan pembelajaran yaitu berupa analisis perancangan
pembelajaran Teaching At The Right Level, refleksi dan analisis kekuatan yang perlu ditingkatkan
dalam penyusunan pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa masih
diperlukannya peningkatan dari perencanaan pembelajaran yang telah dilakukan
Unggah eksplorasi konsep berupa analisis pembuatan bahan ajar, media pembelajaran, lembar kerja
peserta didik, asesmen embelajaran yang disesuaikan dengan paradigma baru
Pembelajaran Setelah mempelajari topik 1 mengenai menyusun perencanaan dan asesmen yang efektif II dengan
bermakna pendekatan Teaching At The Right Level di Sekolah Dasar membuat saya lebih memahami bagaimana
(good menyusun perangkat perencanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Teaching At The
practices) Right Level. Dengan mempelajari topik ini saya mengetahui pentingnya perancangan dan penyusunan
modul ajar ataupun RPP dengan tetap memperhatikan karakter dan kebutuhan peserta didik. dengan
mempelajari topik ini saya dapat mengembangkan keterampilan dalam menyusun perangkat
pembelajaran berupa modul ajar yang menggunakan pendekatan Teaching At The Right Level sehingga
diharapkan dapat menjadikan pembelajaran yang efektif. Elain itu, setelah mengerjakan penyusunan
modul ajar ini, saya dapat mengerti kesalahan dan apa yang perlu diperbaiki untuk pembuatan modul
ajar selanjutnya yang sesuai dengan pendekatan Teaching At The Right Level yang dibuat disesuaikan
dengan capaian tingkat kemampuan kebutuhan peserta didik untuk mencapai capaian pembelajaran
yang diinginkan
SEMINAR PPG
JURNAL REFLEKSI
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
Review Pada mata kuliah Pembelajaran sosial emosional terdapat 5 topik yang dipelajari yaitu :
pengalaman
1. Topik 1 membahas tentang kompetensi sosial emosional berdasarkan kerangka collaborative for
belajar.
academic, social and emotional learning (CASEL)
2. Topik 2 membahas tentang peran guru sebagai teladan pembelajaran ketrampilan sosial
emosional (CASEL)
3. Topik 3 membahas tentang experiential learning
4. Topik 4 membahas tentang experiential learning pada pembelajaran emosional
5. Topik 5 membahas tentang school well-being
Pengalaman menarik selama saya belajar pada mata kuliah ini adalah ternyata mengenal dan
membangun sosial emosional pada anak atau peserta didik bermacam-macam misalkan pada topik 1 kita
belajar tentang kompetensi sosial emosional yang terdapat 5 yaitu kesadaran diri, manajemen diri,
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, kesadaran sosial serta ketrampilan sosial. Pada topik 2
kita belajar bagaimana seorang guru mengolah atau menerampakan pembelajaaran emosional kepada
peserta didik dengan Pendidikan dan relasi sosial yaitu EMC2 atau Empathy, Compassion, Mindfulness,
dan Critical Inquiry. Keempat kompetensi tersebut perlu diasah oleh seorang guru agar proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Topik 3 kita belajar tentang experiential learning yaitu
proses yang melibatkan konstruksi pengetahuan dimana guru sebagai agen harus kreatif dan juga harus
bisa mendorong kreativitas peserta didik. Dengan menerapkan Experiential Learning melibatkan dua
cara mendapatkan pengetahuan yaitu Concrete experience (pengalaman konkret) dan Abstract
Conceptualization (Konseptualisasi abstrak). Kemudian pada topik 4 kita belajar tentang bagaimana
menyususn model pembelajaran dengan experiential learning pada kegiatan belajar dan yang terakhir
pada topik 5 kita belajar bagaimana sekolah menjadi well being atau tempat kesejahteraaan peserta didik,,
lingkungan sekolah dapat mempengaruhi sikap dan emosi peserta didik.
Refleksi 1. Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajari?
pengalaman
Pada setiap topik yang dipelajari sangat mempelajari bagaimana penerapan sosial emosional dan
belajar yang
dipilih bagaimana sekolah berdampak dalam sikap dan emosi peserta didik. Dengan mempelajari 5 topik
tersebut guru dapat memberikan atau menerapkan pembelajaran sosial emosional sesuai dengan
kebutuhan peserta didik mulai dari penerapan 5 kompetensi sosial emosional sehingga peserta didik
dan guru saling memahami dan membangun sosial emosional pada dirinya, kemudian guru sebagai
teladan pembelajaran sangat penting memahami perannya dalam ketrampilan sosial emosional
dengan Pendidikan sosial EMC2 sehingga guru dapat mengontrol emosi dan dapat menciptakan
suasana belajar yang nyaman dengan menerapkan model experiential learning yang akan membuat
peserta didik berkegiatan dalam pembelajaran sehingga lambat laun akan membangun ketrampilan
sosial emosional dan lingkungan sekolah dapat memberikan dampak positif bagi mereka
2. Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah tersebut ?
Saya mempelajarinya dengan membaca sekilas tentang materi setiap topik yang akan diulas atau
dipelajari. Saya mempelajari topik-topik yang ada dengan cara memperhatikan penjelasan dari
dosen, membaca literatur yang disediakan di LMS, berdiskusi dengan teman, dan mengerjakan
tugas-tugas yang ada di LMS serta berelaborasi dengan guru instruktur.
Analisis Artefak pembelajaran yang telah di hasilkan selama mempelajari atau menerapkan pembelajaran sosial
artefak emosional saya kumpulkan dalam link dibawah ini :
pembelajaran
https://drive.google.com/drive/folders/1G6vAflaiqwRGYJy3rdEhSAgfX5Kb2X9i?usp=sharing
Artefak yang dihasilkan berupa Modul Ajar yang memuat pembelajaran Sosial emosional dalam
penerapnnya
Pembelajaran Sebagai seorang individu atau pribadi saya akan menerapkan pembelajaran sosial emosional baik di
bermakna
lingkungan keluarga dan masyarakat supaya tidak mudah marah, lebih bisa mengelola emosi, dan
(good
practices) bersosial baik dengan keluarga maupun masyarakat. Sebagai seorang guru saya menerapkan
pembelajaran sosial emosional di sekolah dengan cara mengelola emosi dari saya dan peserta didik
supaya nantinya pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Peserta didik diberikan contoh dan arahan
terkait pembelajaran sosial emosional atau bisa juga dengan menerapkannya dalam pembelajaran yang
direncanakan untuk menunjang kompetensi sosial emosionalnya.
SEMINAR PPG
JURNAL REFLEKSI
PROYEK KEPEMIMPINAN I
Selanjutnya pada topik ini saya belajar tentang bagaimana cara memahami
konteks sasaran proyek yang akan kita tuju nantinya. Dan pada topik ini secara
berkelompok memikirkan dan menyumbangkan ide – ide prakarsa perubahan
guan bermanfaat bagi komintas yang akan kami tuju. Prakarsa perubahan yang
di miliki kelompok saya yaitu berjudul “Mengembangkan Kegiatan Madin
(Membaca Al-Qur'an) di Yayasan Yatim Mandiri Blitar” kelompok kami
memilih prakarsa perubahan ini tentunya memiliki tujuan yaitu Memberikan
perubahan terhadap kegiatan pembelajaran yang menarikperhatian anak agar
lebih fokus dan konsentrasi terhadap kegiatan yang dilakukan.
Pada topik ini secara kolaboratif setiap anggota berdiskusi dalam menyusun
perencanaan untuk berkomunikasi dari pihak mitar yaitu Yayasan Yatim
mandiri, selanjutnya kami belajar menyusun proposal proyek yang akan di
impementasikan, dalam proposal tersebut di tulisakan latar belakang kegiatan
proyek, tujuan kegiatan, sasaran, nama kegiatan, Waktu dan Tempat di
laksanakanya proyek, Bentuk kegiatan apa yang akan dilaksanakan, terdapat
tolak ukur keberhasilan, terdapat manfaat kegiatan, dalam proposal tersebut
juga terdapat susunan panitia yang sudah tesusun topik sebelumnya. Terdapat
anggaran dana serta susunan acara yang akan rencanakan serta penutup.
Refleksi Refleksi Pengalaman belajar yang saya pilih yaitu ketika saya mempelajari
pengalaman topik 3, topik 3 ini membahas tentang Perencanaan Implementasi dan
belajar yang Manajemen Projek.
dipilih
1. Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajari?
Topik ini penting untuk dipelajari karena Perencanaan Pelaksanaan
Pembelajaran dan Manajemen Proyek dapat membantu memastikan proyek
berjalan sesuai rencana dan mendapatkan hasil yang diharapkan. Di sisi lain,
mempelajari Perencanaan Implementasi dan Manajemen Proyek juga dapat
membantu individu dan organisasi mencapai tujuannya dengan lebih efektif
dan efisien.
Pada topik ini calon Guru bersama kelompoknya melakukan Persiapan, yaitu :
1. Rencana Proyek Kepemimpinan II (Sosialisasi Pendidikan Seks dan Moral Bagi
Siswa Sekolah Dasar di Tawangrejeni, Kabupaten Malang)
2. Peta peran/tanggung jawab Proyek Kepemimpinan II (Rencana Rencana Proyek
Kepemimpinan II yang telah dipetakan peran serta tanggung jawab dari kelompok
dan para pemangku kepentingan di sekolah/komunitas sasaran).
Adapun tahapan tahapan rencana kegiatannya secara garis besar yaitu :
1. Penggalangan komitmen, dukungan, dan kontribusi aktif dari pemangku
kepentingan disekolah/komunitas sasaran.
2. Eksekusi Rencana PK-II, dan dokumentasi proses/hasil/dampak PK-II terhadap
peningkatan kualitas pembelajaran peserta didik.
Dari proyek kepemimpinan ini diharapkan mampu membantu sekolah guna
menguatkan pendidikan seks dan moral pada peserta didik jenjang sekolah dasar yang
dan diharapkan memberikan dampak yang besar bagi siswa dalam pencegahan
kekerasan seksual di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat itu sendiri
dan siswa dapat menjadi generasi penerus bangsa yang berpendidikan, bermoral dan
berbudi pekerti. Serta kelompok dapat menghasilkan laporan proses dan pencapaian
Proyek Kepemimpinan II yang akan dikumpulkan sebagai tagihan tugas LMS.
Topik 3 Prosedur Penilaian Projek Kepemimpinan II :
Topik ini membahas bagaimana mahasiswa sebagai calon Guru harus menyerahkan
laporan progress dan jurnal refleksi individu yang menerapkan kerangka reflektif 5M,
yaitu :
1. Mendeskripsikan (Reporting) Menggambarkan secara umum kemajuan dan
tantangan proyek.
2. Merespon (Responding) Menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam
menghadapi peristiwa yang diceritakan.
3. Mengaitkan (Relating) Menghubungkan antara peristiwa dengan pengetahuan,
keterampilan, keyakinan atau informasi lain dalam lingkup Proyek
Kepemimpinan II yang dikerjakan.
4. Menganalisis (Reasoning) Menganalisis dengan detail alasan terjadinya peristiwa,
lalu mengambil beberapa perspektif lain, seperti teori atau peristiwa sejarah.
5. Merancang ulang (Reconstructing) Menuliskan rencana tindak lanjut atau
alternatif merespon peristiwa tersebut.
Laporan progress/perkembangan proyek akan direspon oleh Dosen pendamping
dengan sesi konsultasi, dialog dan diskusi, yang selalu akan ditutup dengan tindakan
nyata apa yang akan dilakukan kelompok.
Refleksi Refleksi Pengalaman belajar yang saya pilih yaitu ketika saya mempelajari topik 2,
pengalaman Topik 2 membahas tentang Prosedur Pelaksanaan Projek Kepemimpinan II.
belajar yang
dipilih
Pada topik ini calon Guru memahami bahwa Tujuan Proyek Kepemimpinan II adalah
mengimplementasikan dan mengkomunikasikan proses serta hasil proyek dengan
menerapkan prinsip:
1. Keputusan dan inovasi berbasis data/fakta/kenyataan tentang potensi sekolah /
komunitas.
2. Perencanaan pengelolaan proyek yang komprehensif, relevan, dan kontekstual.
3. Pemaparan laporan yang efektif dan efisien.
4. Story Telling dan rasa syukur (apresiatif) dalam refleksi setiap anggota terkait
proses dan hasil kerja kelompok.
https://drive.google.com/drive/folders/1v79t29qyCp18ILZlK8lMwmvFwHplVxq
4?usp=drive_link
Pembelaja Praktik pembelajaran terbimbing memberikan saya pengalaman berharga dalam
ran melakukan koordinasi guru. Bagaimana cara menyusun rencana pembelajaran
bermakna yang baik yang menyesuaikan karakteristik peserta didik, serta penerapan model
(good dan metode yang cocok digunakan di kelas. Saya dapat mengetahui kelebihan dan
practices) kekurangan saat proses pembelajaran berlangsung sebagai bagian dari evaluasi.
Evaluasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan refleksi dan tindak lanjut dalam
praktik pembelajaran terbimbing selanjutnya sehingga kedepannya praktik akan
berjalan lebih baik serta optimal dengan tercapainya tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan.
Berdasarkan pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) maka dapat
disimpulkan bahwa kegiatan PPL dapat mengembangkan kemampuan setiap
mahasiswa pendidikan dalam kompetensi kepribadian, profesionalisme,
pedagogik, dan sosialnya. Mahasiswa dapat memiliki pengetahuan dan
pengalaman dalam praktik mengajar di sekolah. Mahasiswa dapat menerapkan
ilmu yang dimiliki dan meningkatkan hubungan yang baik antara pihak perguruan
tinggi dengan sekolah mitra yang di tunjuk.
SEMINAR PPG
JURNAL REFLEKSI
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
Nama
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
Matakuliah
Review Pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru, sebagaimana
pengalaman tercantum dalam penjelasan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
belajar. tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu pedagogis, kepribadian, sosial
dan profesional. Sebagai calon guru, mahasiswa PPL harus memiliki
seperangkat pengetahuan, sikap, dan ketrampilan untuk menunjang
tercapainya penguasaan kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.
Pada pelaksanaan PPL 2 ini mahasiswa juga dituntut untu mampu membuat
sebuah proyek yang berimbas pada sekolah mitra dan berdampak
lingkungan.
Refleksi Pada pelaksanaan PPL 2 ini penulis berfokus pada peningkatan kemampuan
pengalaman berpikir kritis peserta didik di kelas 4 yang diajarnya dengan menggunakan
belajar yang model pendekatan TPACK. TPACK (Technological Pedagogical Content
dipilih Knowledge) merupakan kerangka kerja guru dalam mengintegrasikan TIK
dalam pembelajaran. Konsep TPACK muncul dalam teknologi pembelajaran
didasarkan pada model Pedagogy Content Knowledge (PCK). Peserta didik
akan terlatih untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memberikan
pendapatnya baik tulisan maupun lisan. Tujuan dari kegiatan refleksi diri
ini adalah untuk mendeskripsikan proses pendekatan TPACK dalam
meningkatkan kemampuan peserta didik berpikir kritis, menyajikan diagram
batang dan mendeskripsikan kendala-kendala yang ditemui dalam
penggunaan TPACK serta solusi untuk mengatasinya.
Adapun manfaat dari kegiatan refleksi diri ini adalah
Namun ketrampilan ini belum dapat diadaptasi secara penuh dilokasi PPL
karena masih terkendala oleh terbatasnya waktu dikarenakan bulan
ramadhan.