Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Ahmad Saeful Irham 2281400

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“DESKRIPSI KOTA SORONG”

Disusun ntuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “gegrafi penduduk kota dan
desa”pembelajaran Ips

Dosen pengampuh : Slamat Nopharipaldi Rohman,M.PD.

Disusun Oleh :

Ahma saepul irham (22814006)

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL BAHASA DAN SASTRA

INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang maha esa , karena atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah mata kuliah strategi pembelajaran ips.
Adapun penyusunan Makalah ini bermaksud untuk memenuhi tugas mata kuliah strategi
pembelajaran ips.

Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan, tentu hasil
Makalah yang kami susun masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami meminta maaf
apabila terdapat kesalahan dan hal-hal yang mengganjal di hati mengenai Makalah yang kami
susun ini. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada bapak dosen, semoga makalah
ini dapat bermanfaat dan berguna.

Garut, 2 April 2023

Penyusun
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. LATAR BELAKANG............................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................
C. TUJUAN..................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................

A. SEJARAH KOTA SORONG.................................................................


B. UNSUR FISIK ........................................................................................
C. UNSUR SOSIAL.....................................................................................
D. UNSUR EKONOMI................................................................................
E. UNSUR BUDAYA..................................................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................

A. KESIMPULAN.......................................................................................
B. SARAN.....................................................................................................

DAFTAR FUSTAKA................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kota Sorong merupakan salah satu kota di Provinsi Papua Barat yang dikenal dengan
sebutan Kota Minyak. Kota Sorong sangatlah strategis karena merupakan pintu keluar
masuk Provinsi Papua Barat serta kota persinggahan bagi para pelancong. Kota Sorong
juga merupakan kota industri, perdagangan, dan jasa, sehingga mulai terdapat
perusahaan-perusahaan besar di sekitarnya yang membuka industri mereka seperti
Perusahaan Konstruksi, Minyak dan Gas, Perusahaan Kopi, Pabrik Roti hingga
perusahaan besar lainnya. Kota Sorong dikelilingi oleh kabupaten lain yang mempunyai
sumber daya alam yang sangat potensial sehingga membuka peluang bagi para investor
baik dalam maupun luar negeri untuk sekedar berinvestor disana.
Kota Sorong memiliki pertumbuhan perekonomian yang sangat pesat, seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun, dan mulai adanya ruko-ruko hingga
mal-mal besar yang dibangun begitu juga dengan perombakan pasar tradisional yang
mulai dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah baru-baru ini sehingga
sangat dibutuhkan fasilitas, khususnya dalam bidang transportasi yang cukup memadai
untuk membantu kelancaran perekonomian tersebut, maka dibutuhkan adanya kelancaran
transportasi agar dapat meningkatkan perekonomian menjadi baik dan akan 2
berpengaruh pada jumlah transportasi juga pertambahan volume lalu lintas di Kota
Sorong.
Untuk melancarkan perekonomian di Kota Sorong, maka di butuhkan suatu sistem
transportasi yang dapat menunjang kelancaran tersebut, salah satunya adalah dengan
memberi fasilitas lahan parkir yang baik, memadai dan nyaman bagi para pengunjung,
sehingga semua jenis kendaraan dapat parkir dengan baik tanpa ada permasalahan yang
sering terjadi akibat kekurangan lahan parkir dan mengakibatkan pengunjung harus
memarkirkan kendaraan di badan jalan sehingga sering menyebabkan kemacetan dijalan-
jalan yang umumnya dilewati kendaraan.
Salah satu permasalahan yang terjadi di Kota Sorong adalah kurangnya lahan parkir di
Pasar Remu, Sorong. Pada tahun 2012 kendaraan yang parkir masih mendapatkan ruang
parkir yang cukup memadai untuk memarkirkan kendaraan, namun seiring dengan
berjalannya waktu pertumbuhan mulai meningkat di tahun 2016 sehingga kendaraan
yang semula di lahan parkir mulai memarkirkan kendaraan di badan jalan. Hal ini
mengakibatkan lahan yang semula digunakan untuk tempat berdagang, diubah menjadi
lahan parkir oleh masyarakat sehingga berpengaruh pada kondisi kemacetan yang sering
terjadi di Pasar Remu, Sorong. Untuk itu perlu adanya solusi yang tepat untuk menata
perpakiran di Pasar Remu.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas disini mengenai “Analisis Lahan Parkir
Pasar Remu Sorong, Papua Barat yaitu kelayakan lahan parkir dan penataan dalam
struktur pola parkir yang kurang teratur harus diantisipasi bila perlu diubah, sehingga
dapat mencegah kendaraan parkir di badan jalan yang mengakibatkan kondisi arus lalu
lintas di pasar menjadi terganggu. Untuk itu perlu dianalisis hal apa saja yang dibutuhkan
dalam pengendalian kebutuhan lahan parkir di Pasar Remu Sorong.
1.3. Tujuan Permasalahan
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk:
1. menganalisis kebutuhan parkir di Pasar Remu Sorong, Papua Barat
2. mengetahuai karakteristik parkir (akumulasi, durasi, volume parkir, pergantian
parkir, indeks parkir, kapasitas parkir
3. memberikan alternatif parkir pada setiap kendaraan agar lahan parkir yang tersedia
dapat dimanfaatkan secara optimal
4. membuat desain ruang parkir yang ideal agar dapat menampung parkir kendaraan
pengunjung.
BAB 11

PERMASALAHAN

A. Sejarah kota sorong


Nama Sorong berasal dari kata SOREN yang berasal dari bahasa Biak Numfor
yang berarti Laut yang Terdalam dan Bergelombang, kata SOREN digunakan pertama
kali oleh suku Biak Numfor yang berlayar pada jaman dahulu dengan perahu-perahu
layar dari satu pulau ke pulau lain sehingga tiba dan menetap di kepulauan Raja
Ampat.
Suku Biak Numfor inilah yang memberi nama daratan maladum dengan
sebutan SOREN yang kemudian dilafalkan oleh para pedagang Tiong Hoa, Misionaris
dari Eropa, Maluku dan Sangihe talau dengan sebutan Sorong.
Pada tahun 1983, Pemerintah Daerah saat itu dibawah kepemimpinan Bupati
Sorong Letnan Kolonel Laut Sutaji dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Kabupaten Sorong Bapak Yulianus Sesa beserta segenap rakyat Kabupaten
Sorong berinisiatif mengusulkan kepada Pemerintah Pusat melalui Gubernur Irian
Jaya yang pada waktu itu dijabat oleh Bapak Akub Zainal, agar Kecamatan Sorong
sebagai Ibu Kota Kabupaten Sorong, ditingkatkan statusnya menjadi Kota
Administratif dan hasilnya pada tahun 1996 lahir Peraturan Pemerintah Nomor 31
Tahun 1996 tentang Pembentukan Kota Administratif Sorong dan pada tanggal 3 Juni
1996 dilaksanakan peresmian Kota Administratif Sorong oleh Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia yaitu Bapak Yogi S. Memet atas nama Presiden Republik
Indonesia.
Dalam perkembangan penyelenggaraan pemerintahan selanjutnya berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1999, Kota Administratif
Sorong ditingkatkan menjadi Kota Otonom yaitu Kota Sorong, dan pada tanggal 21
Oktober Tahun 1999 bertempat di Jakarta dilakukan pelantikan Pejabat Wali Kota
Sorong, yaitu Drs. J. A. Jumame yang selanjutnya Kota Sorong terpisah dari
Kabupaten Induk yaitu Kabupaten Sorong.
B. Unsur fisik

Kota Sorong merupakan bagian integral dari wilayah Provinsi Papua Barat
yang terdiri dari 12 Kabupaten dan 1 Kota.
Posisi Kota Sorong terletak dibawah garis khatulistiwa, antara 131º-51’BT dan 0º-
54’LS.

Kota Sorong memiliki luas 1.105 km2 dengan batas-batas geografis sebagai berikut:

    sebelah Barat berbatasan dengan Selat Dampir Kabupaten Raja Ampat;
    sebelah Utara berbatasan dengan Distrik Makbon Kabupaten Sorong dan Selat
Sagawin Kabupaten Raja ampat;
    sebelah Timur berbatasan dengan Distrik Makbon Kabupaten Sorong; dan
    sebelah Selatan berbatasan dengan Distrik Aimas dan Distrik Salawati Kabupaten
Sorong.

C. Unsur sosial

Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan berbasis masyarakat, di berbagai


tempat di dunia, dalam skala tertentu dan di tengah keterbatasan negara, telah banyak
disebutkan sebagai satu bentuk pengelolaan yang mampu menjamin keberlanjutan
sumberdaya alam dan lingkungan yang dikelola. Sejalan dengan gagasan tersebut,
artikel ini menguraikan hasil kajian tentang salah satu sistem pengelolaan berbasis
masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya perikanan (teripang) pada salah satu
komunitas warga yang berada di kawasan pesisir utara Papua yang disebut dengan
Egek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.

Metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan sistem egek yang


dipraktikkan secara kolektif oleh warga masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya
perikanan. Selain itu, studi ini juga megumpulkan data perikanan teripang yaitu (1)
Distribusi Ukuran Panjang, (2) Kepadatan Populasi dan (3) Keanekaragaman jenis
dengan menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui kondisi sumberdaya
teripang yang dikelola oleh masyarakat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa
sistem pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis masyarakat di Kampung
Malaumkarta telah memenuhi unsur pengelolaan yang baik dimana telah terdapat
batasan wilayah pengelolaan, sistem aturan dan sanksi, hak pemanfaatan, sistem
monitoring dan otoritas kelembagaan.
Hal ini tentu berdampak positif terhadap kelestarian sumberdaya perikanan
teripang yang merupakan salah satu objek biota egek dimana nilai
keanekaragamannya masuk dalam kategori sedang yaitu 1,48 dengan kepadatan
populasi masuk kategori baik yaitu 223,2 ind/ha dengan sebaran ukuran individu
teripang didominasi pada ukuran dewasa yang sudah layak untuk dipanen yaitu
ukuran >30 cm mencapai 68%.

D. Unsur Ekonomi

Komoditas unggulan Kota Sorong yaitu sektor pertanian, Perkebunan dan jasa.
Sub sektor perkebunan komoditas yang diunggulkan berupa Kakao, Kelapa dan
cengkih. Pariwisatanya yaitu wisata alam, wisata adat dan budaya.

Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di provinsi ini tersedia 1 pelabuhan,


yaitu Pelabuhan Sorong (Port of Sorong) dan 1 bandar udara, yaitu Bandar Udara
Domine Eduard Osok. Sebelum adanya Bandar Udara Domine Eduard Osok, Kota
Sorong menggunakan Bandar Udara Jeffman di Pulau Jeffman. Untuk mencapai
bandar udara tersebut penumpang pesawat terbang menggunakan angkutan kapal dari
Kota Sorong. Saat ini bandar udara tersebut sudah tidak digunakan lagi.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Sorong dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 nilainya telah mencapai sekitar
4.206.112,83 juta rupiah atau mengalami peningkatan sebesar 14,43 persen
dibandingkan tahun 2011. Besar kecilnya perkembangan PDRB Kota Sorong
berpengaruh terhadap besar kecilnya sumbangan PDRB Kota Sorong terhadap
pembentukan PDRB Provinsi Papua Barat.

E. Unsur Budaya

Sesungguhnya papua merupakan alam yang eksotis dengan keanekaragaman


budaya,bahasa,bahasa,adat maupun keanekaragaman hayatinya. Papua banyak
memiliki suku dan bahasa berbeda-beda dan beratus-ratus perbedaan meskipun
berbeda pulau. Selain itu juga banyak tarian-tarian yang beranekaragam,salah satunya
adalah daerah sorong. Letak daerah sorong secara geografis berada tepat pada gambar
kepala burung,karena dalam peta tergambar lebih menyerupai kepala burung. Sorong
dihuni oleh suku asli moi,dalam suku ini terdapat banyak kebudayaan yang berbeda-
beda dengan suku papua lainnya,Perlu kita tahu bahwa papua merupakan satu-satunya
wilayah di Indonesia yang memiliki suku bangsa yang pailing banyak,serta unik.

Pada umumnya masyarakat papua hidup dalam sistem kekerabatan yang


menganut garis keturunan dari pihak ayah. Pada daerah-daerah di papua umumnya
dan secara khusus di kota sorong yang bervariasi topografinya terdapat kelompok
suku dengan budaya dan adat istiadat yang saling berbeda terutama bahasa masing-
masing sukunya.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Kota Sorong merupakan salah satu kota di Provinsi Papua Barat yang dikenal
dengan sebutan Kota Minyak. Kota Sorong sangatlah strategis karena merupakan
pintu keluar masuk Provinsi Papua Barat serta kota persinggahan bagi para pelancong.
Kota Sorong juga merupakan kota industri, perdagangan, dan jasa, sehingga mulai
terdapat perusahaan-perusahaan besar di sekitarnya yang membuka industri mereka
seperti Perusahaan Konstruksi, Minyak dan Gas, Perusahaan Kopi, Pabrik Roti hingga
perusahaan besar lainnya. Kota Sorong dikelilingi oleh kabupaten lain yang
mempunyai sumber daya alam yang sangat potensial sehingga membuka peluang bagi
para investor baik dalam maupun luar negeri untuk sekedar berinvestor disana.

2. Saran

Tulisan hanya bersipat pendahuluan untuk itu perlu dilakkan penyempurnaan


oleh pihak yang berkecimpung dalam bidang akademik.demikian penyempurnaan dan
segala aspek perlu dilakukan demi kesempurnaan tlisan ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id

https://sorongkota.go.id › sejarah-singka

https://sorongkota.go.id › geografis

http://ejournal-balitbang.kkp.go.id › article › view

https://kek.go.id › kawasan › KEK-Sorong

Anda mungkin juga menyukai