Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Media Pembelajaran

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknik adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan


manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan dan pengalaman praktis yang
diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna. Sedangkan Media adalah
pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dengan demikian, media merupakan
wahana penyalur informasi belajar artau penyalur pesan.

Sebagai seorang guru pasti pernah mengalami kesulitan dalam menjelaskan suatu
materi pelajaran kepada siswanya. Hal ini karena perbedaan daya tangkap peserta didik
yang berbeda satu dengan yang lainnya. Sehingga terkadang membuat guru mengalami
kesulitan dalam menyampaikan materi. Kadang terselip dibenak seorang guru mengenai
beberapa cara yang mungkin bisa mengatasi kesulitan tersebut. Namun pada saat cara
tersebut digali lagi, maka akan menimbulkan berbagai pertanyaan, apakah cara yang di
ambil sudah merupakan cara yang paling efektif atau belum.

Menjadi seorang guru kita harus inovatif, karena banyak pendidik yang tidak dapat
menggunakan atau menerapkan teknik dan media pembelajaran dengan baik. Seorang
guru seharusnya dapat menggunakan media-media yang ada pada saat ini dalam proses
pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan menyenangkan dan
memudahkan siswa-siswi mencerna pelajaran dengan baik, sehingga siswa pun menjadi
bisa lebih tertarik lagi saat belajar dengan menggunakan media dan teknik-teknik yang
diberikan secara langsung oleh pendidik.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pegertian teknik penggunaan media pembelajaran ?
2. Seperti apa penggunaan media pembelajaran berdasarkan tempat ?
3. Jelaskan penggunaan media tidak terprogram ?
4. Bagaimana penggunaan media secara terprogram ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian teknik penggunaan media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui penggunaan media berdasarkan tempat.
3. Untuk mengetahui penggunaan media secara terprogram.
4. Untuk mengetahui penggunaan media tidak terprogram.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Penggunaan Media Pembelajaran


1. Pengertian Teknik
Menurut Kamus Pintar Bahasa Indonesia Teknik adalah pengetahuan dan
kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri (bangunan, mesin,
dan sebagainya); cara (kepandaian dan sebagainya) membuat sesuatu atau melakukan
sesuatu yang berhubungan dengan seni; metode atau sistem untuk mengerjakan
sesuatu.1

2. Pengertian Penggunaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Penggunaan adalah proses, cara,
perbuatan menggunakan sesuatu; pemakaian: kita harus menggalakkan penggunaan
bahasa Indonesia.

3. Pengertian Media Pembelajaran


Media Pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemampuan atau keterampilan pelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar.

1
Hamzah Ahmad dan Ananda Santosa, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Surabaya :
Fajar Mulya, 1996), hal. 372.

3
Media adalah teknologi pembawa pesan yang dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran (Scramm:1997). Menurut Heinich, (1993) media merupakan alat
saluran informasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
“medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan (a
source) dengan penerimaan pesan (a receiver). Heinich mencontohkan media ini
seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials), komputer dan
instruktur. Contoh media tersebut bisa dipertimbangkan sebagai media pembelajaran
jika membawa pesan-pesan (messagges) dalam rangka mencapai tujun pembelajaran.
Dalam hal ini terlihat adanya hubungan antara media dengan pesan dan metode.

Rossi dan Breidle (1966:3) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah


seluruh alat dan bahan yang dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio,
televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio
dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan
media pembelajaran.2

Sehingga dapat disimpulkan oleh penulis bahwa teknik penggunaan media


pembelajaran adalah cara atau kepandaian seseorang dalam mengoperasikan media
pelajaran yang terdiri dari media visual diantaranya, grafik, diagram, chart, bagan,
poster, media audial seperti radio, tape recorder dan lain-lainnya.

B. Penggunaan Media Pembelajaran


1. Penggunaan Media Berdasarkan Tempat

2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Bandung : Prenada,
2010, Cet. 7), hal. 163.

4
Pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa dan
guru dengan menggunakan berbagai sumber belajar, baik dalam situasi kelas maupun di
luar kelas. Dalam artian media yang digunakan untuk pembelajaran tidak selalu identik
dengan situasi kelas dalam pola pengajaran konvensional, namun proses belajar tanpa
kehadiran guru dan lebih mengandalkan media termasuk dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan tempat penggunaannya terdapat beberapa teknik penggunaan media
pembelajaran yaitu:

a. Penggunaan Media di Kelas

Pada teknik ini media dimanfaatkan untuk menjunjung tercapainya tujuan


tertentu dan penggunaannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi
kelas dalam merencanakan pemanfaatan media, guru harus melihat tujuan yang akan
dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan tersebut, serta
strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan. Media pembelajaran
yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal tersebut, ialah, tujuan, materi, dan
startegi pembelajaran penggunaan media pembelajaran yang terpenting adalah media
disajikan dalam ruang kelas di mana guru dan siswa hadir bersama-sama berinterkasi
secara langsung (face to face).

Tentu saja media yang dapat digunakan di kelas adalah yang memungkinkan
dilihat dari sisi biaya, berat dan ukuran, kemampuan siswa dan guru untuk
menggunkannya, dan tidak membahayakan bagi penggunannya. Dalam konteks ini
media harus praktis, ekonomis, mudah untuk digunakan (user friendly).

b. Penggunaan Media di Luar Kelas


Dalam hal ini media tidak secara langsung dikendalikan oleh guru, namun
digunakan oleh siswa sendiri tanpa adanya instruksi guru atau melalui pengontrolan
oleh orang tua siswa. Penggunaan media pembelajaran di luar situasi kelas dapat

5
dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu penggunaan media terprogram dan
penggunaan media secara tidak terprogram.

2. Penggunaan Media Tidak Terprogram


Penggunaan media dapat terjadi dimasyarakat luas. Hal ini ada kaitannya dengan
keberadaan media massa yang ada dimasyarakat. Misalnya televisi, radio,
penggunaan film melalui CD/DVD ROM. Penggunaan media ini bersifat bebas yaitu
bahwa media itu digunakan tanpa dikontrol atau diawasi dan tidak terprogram sesuai
tuntutan kurikulum yang diberikan oleh guru atau sekolah. Pembuat media
mendistribusikan program media tersebut dimasyarakat, baik dengan cara di perjual
belikan maupun didistribusikan secara bebas dengan harapan media itu akan
digunakan orang dan cukup efektif untuk mencapai tujuan tertentu.

Pemakai media dalam menggunakannya menurut kebutuhan masing-masing.


Biasanya mereka menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan media
ini mereka tidak dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu. Mereka juga
tidak diharapkan untuk memberikan umpan balik kepada siapapun dan juga tidak
perlu mengikuti tes atau ujian. Sehingga penggunaan media didasarkan atas inisiatif
sendiri tanpa disuruh oleh pihak sekolah, medianya pun dapat diperoleh dimana saja,
misalnya ditoko buku, supermarket, pameran pendidikan, dan lain-lain.

Sebagai contoh jenis penggunaan media seperti ini ialah:


a. Penggunaan Kaset Pelajaran Bahasa Inggris
Kita dapat menjumpai ditoko disekitar tempat tinggal kita banyak dijual kaset
pelajaran bahasa Inggris yang dibuat untuk melengkapi buku-buku pelajaran
bahasa Inggris tertentu. Orang yang merasa memerlukan program tersebut dapat
membelinya secara bebas. Tidak hanya siswa sekolah tetapi orang tua juga atau

6
masyarakat umum. Menggunakannya pun secara bebas juga, artinya kaset itu
dapat digunakan kapan saja, dimana saja dan untuk kepentingan apa saja
semuanya tergantung kepada pemilik kaset itu sendiri. Tidak ada orang yang ikut
mengaturnya. Hasil yang dicapainya pun tergantung pada orang sendiri secara
perorangan. Dalam istilah media konsep ini disebut media as a tools, media yang
berfungsi sebagai alat untuk mempelajari materi tertentu.

b. Penggunaan Siaran Radio Untuk Pendidikan


Pada saat ini banyak siaran radio atau televisi yang bersifat pendidikan.
Program-program itu disiarkan dengan maksud untuk menyampaikan pesan-pesan
pendidikan tertentu. Misalnya siaran pelajaran bahasa Inggris, Matematika, Bahasa
Indonesia dan lain-lain. Penggunaan program itu kebanyakan tidak dikontrol oleh
penyelenggara siaran. Program tersebut disiarkan dengan harapan didengarkan dan
dimanfaatkan oleh orang. Dalam hal ini penyelenggara siaran tidak mengatur
bagaimana program itu didengarkan dan dimanfaatkan. Penyelenggaraan siaran
juga tidak mengevaluasi hasil penggunaan program tersebut. Artinya
penyelenggara siaran tidak menilai sampai seberapa jauh pesan yang telah
disampaikan kepada pendengar itu dapat diterima oleh pendengar dan apa
pengaruhnya terhadap kemampuan keterampilan dan sikap pendengar.
Penggunaan media ini bersifat terbuka, siapapun dapat menggunakannya selain
siswa juga yang lainnya.3

3
Sharon E.smaldino, Deborah L.lowther, James D. Russell. Teknologi Pembelajaran dan Media untuk
Belajar, (Kencana Prenadamedia Group, 2011), hal. 159-166

7
3. Penggunaan Media Secara Terprogram
Penggunaan media secara terprogram adalah bahwa media tersebut digunakan
dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan
tertentu disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku. Bila media itu
berupa media pembelajaran, sasaran didik (audience) diorganisasikan dengan baik
hingga mereka dapat menggunakan media itu secara teratur, berkesinambungan dan
mengikuti pola belajar mengajar tertentu.

Biasanya siswa diatur dalam kelompok-kelompok belajar. Setiap kelompok


diketuai oleh pemimpin kelompok dan disupervisi oleh seorang tutor. Sebelum
memanfaatkan media, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dibahas atau ditentukan
terlebih dahulu. Kemudian mereka dapat belajar dari media tersebut secara
berkelompok atau secara perorangan.

Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun


dalam bekerjasama untuk memecahkan masalah, memperdalam pemahaman atau
penyelesaian tugas-tugas tertentu. Hasil belajar mereka dievaluasi secara teratur.
Untuk keperluan evaluasi ini pembuat program media perlu menyediakan alat
evaluasi tersebut. Pelaksanaan evaluasi diatur oleh para tutor menggunakan kunci
jawaban yang telah disediakan oleh pembuat program.

Berikut ini beberapa contoh penggunaan media secara terprogram:


a. Penggunaan Radio di SLTP Terbuka
Penggunaan radio sebagai media pembelajaran dilaksanakan diluar kelas,
sesuai dengan karakteristik SLTP terbuka yaitu sebagian besar belajar
menggunakan bahan berupa modul, belajar dimana saja saat mereka bekerja atau
bermain. Tatap muka porsinya hanya sedikit yaitu pada saat disekolah induk dan

8
ditempat kegiatan belajar (TKB). Modul-modul yang diberikan kepada mereka
bersifat modul integrated yaitu menggabungkan antara bahan cetak dengan media
berupa kaset, siaran radio, sound slide, video dan lain-lain. Begitu halnya pada saat
siswa menggunakan siaran radio pendidikan, mereka mendengar dan menyimak
siaran radio pendidikan disesuaikan dengan bahan cetaknya, yang disertai dengan
penugasan dan evaluasi belajar, dengan demikian jelas bahwa penggunaan media
siaran radio tersebut terprogram yang disesuaikan dengan tujuan dan kurikulum.

b. Penggunaan E-Learning di Beberapa Sekolah di Indonesia


E-learning adalah sistem pembelajaraan yang memanfaatkan media elektronik
sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran. Sebagian besar berasumsi
bahwa elektronik yang dimaksud disini lebih diarahkan pada penggunaaan
teknologi komputer dan internet. Melalui komputer, siswa dapat belajar secara
individual baik secara terprogram maupun tidak terprogram.

Secara tidak terprogram siswa dapat mengakses berbagai bahan belajar dan
informasi di internet menggunakan fasilitas di internet seperti mesin pencari data
(search engggine).Secara bebas siswa dapat mencari bahan dan informasi sesuai
dengan minat masing-masing tanpa adanya intervensi dari siapapun. Sebagian
besar komputer juga sering dimanfaatkan untuk hiburan seperti bermain games,
namun demikian hal tersebut tidak dapat dihindari sebab penggunaan media
elektronik terutama internet bebas digunakan.

Internet juga dapat digunakan secara terprogram, salah satunya dengan


program e-learning. Pada program ini sekolah atau pihak penyelenggara
menyediakan sebuah situs atau web e-learning yang menyediakan bahan belajar
secara lengkap baik yang bersifat interaktif maupun non interaktif. Kegiatan siswa

9
dalam mengakses bahan belajar melalui e-learning dapat dideteksi apa yang
mereka pelajari, bagaimana progresnya, bagaimana kemajuan belajarnya, berapa
skor hasil belajarnya dan lain-lain. Di Indonesia pada umumnya masih bersifat
blended e-learning, yaitu e-learning bukan alat pembelajaran utama melainkan
sebagai bahan dan alat pelengkap dari pembelajaran konvensional. Pembelajaran
dengan kontrol guru dikelas masih tetap dominan, siswa belum secara totalitas
menggunakan internet sebagai sistem pembelajarannya. Internet baru berfungsi
sebagai suplemen dan belum sebagai komplemen atau pengganti PBM
konvensional.4

4
Daryanto, Media Pembelajaran, (Yogyakarta : Gava Media, 2013), hal. 181

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Teknik (dalam bahasa melayu: kejuruteraan) atau rekayasa (bahasa inggris:


engineering) adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan
manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan dan pengalaman praktis yang
diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna.

Media adalah teknologi pembawa pesan yang yang dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran (Scramm: 1997). Menurut Heinich, (1993) media merupakan alat saluran
informasi. Media berasal dari bahsa latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium”
yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan
penerimaan pesan (a receiver).

Dan macam-macam teknik penggunaaan media pembelajaran yaitu:

1. Penggunaan media berdasarkan tempat; seperti penggunaan media dikelas dan


penggunaan media diluar kelas.
2. Penggunaan media tidak terprogram; seperti penggunaan kaset pelajaran bahasa
Inggris dan penggunaan siaran radio untuk pendidikan.
3. Penggunaan media secara terprogram; seperti penggunaan radio di SLTP terbuka dan
penggunaan e-learning dibeberapa sekolah di Indonesia.

B. Saran
Kami dari kempok 10 berharap kepada saudara/saudari memberikan saran tentang
makalah ini. Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak sekali kekurangan
dan menduduki kesempurnaan. Jadi, kami mohon kritik dan sarannya agar kami dapat

11
membuat makalah selanjutnya dengan benar. Kami berterima kasih sebanyak-banyaknya
karna telah membaca dan menghargai makalah kami.

12
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, Media Pembelajaran, (Yogyakarta : Gava Media, 2013).

Hamzah Ahmad dan Ananda Santosa, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Surabaya : Fajar
Mulya, 1996).

Sharon E.smaldino, Deborah L.lowther, James D. Russell. Teknologi Pembelajaran dan


Media untuk Belajar, (Kencana Prenadamedia Group, 2011).

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Bandung :


Prenada, 2010, Cet. 7).

13

Anda mungkin juga menyukai