Art">
Tugas Seni Budaya
Tugas Seni Budaya
Tugas Seni Budaya
ANALISIS TEATER
6. Tema
Tema pada cerpen ini adalah tentang kekeluargaan. Bagaimana kisah sebuah
keluarga yang saling membantu satu sama lain, dan pasangan nenek dan kakek
yang tetap romantis sekalipun banyak kaktus yang menghampiri pernikahan
mereka.
7. Alur
Alur yang disajikan pada cerpen Pada Suatu Hari ini bersifat maju. Karena, terlihat
di awal cerita yang menceritakan nenek dan kakek ketika masih muda, lalu
menikah, mempunyai anak, lalu tua. Hingga akhirnya menceritakan masalah yang
ada dalam keluarga mereka sampai datang masalah baru dengan anaknya Novia.
8. Latar / Setting
Tempat : Latar tempat yang digunakan pada cerita pendek tersebut adalah
bertempat di sebuah ruang tamu rumah
Waktu : Sedangkan, latar waktu tidak begitu tampak sehingga saya tidak
begitu tahu latar waktu yang dipakai. Tapi menurut pemikiran saya waktu yang
dipakai adalah pada siang hari pada hari libur.
Suasana : Terdapat suasana keceriaan dan kebahagiaan ketika nenek dan
kakek sedang bercengkrama di ruang tamu rumahnya pada awal cerita. Kemudian
suasana itu seketika menjadi berubah pada saat Nyonya Wenas hadir di rumah
mereka, suasana menjadi sangat dingin terlihat beberapa kekesalan pada diri
nenek, sehingga membuat nenek ingin bercerai dari kakek.
9. Tokoh dan Karakter
Nenek : pencemburu, penyindir, penasehat, romantis dan keras kepala.
Bukti : “Sayang, kenapa kau berfikir kesana? Itu sangat tidak baik, lagi tidak
ada gunanya.Sayang , berhenti kau berfikir tentang hal itu.”
“Selalu kau begitu. Selalu kau tak pernah ambil pusing setiap kali saya sakit.”
“Kau sudah terlalu pintar berciuman ketika pertama kali kau mencium saya.”
“Saya kira tidak begitu. Tua adalah konsekwensi dari kesadaran kita.”
“Bukan fantastis. Tapi memang dia tokoh fantasi kau bahkan sampai saat kau tua
(Menangis) Sengaja kau suruh Joni menyiapkan segera minuman kesukaannya
begitu dia datang.”
“Saya akan terus menangis. Biar geledek menyambar saya tetap menangis.”
Kakek : jujur, penasehat, dan romantis
Bukti : “Saya memang pintar berkhayal. Setiap kali saya menonton saya selalu
mengkhayalkan adegan ciuman secara amat terperinci.”
“Kausendiri yang menyuruh agar saya berlaku pura-pura tidak kenal kepada
nyonya itu.”
“Katakan bidadariku apa yang……..”
Janda, NyonyaWenas : Penyindir dan penggoda
Bukti : “Ya, saya dan anjing saya sakit. Setiap kali saya sakit anjing saya juga ikut
sakit. Saya agak senang karena sekarang saya agak sembuh, tetapi Bison agak
parah sakitnya.”
“Terima kasih (Sambil pergi) Bisonku.”
10. Amanat
Drama yang diciptakan Arifin ini sangat mempunyai pesan moral yang tinggi,
menyikapi banyaknya sebuah kata perceraian yang terjadi dewasa ini yang
didasari oleh perasaan cemburu. Sebagai manusia tentu bersinggungan dengan
orang jelas terjadi, namun bagaimana kita menyikapi akan itu, yang tentunya tidak
perlu kita rasakan dan meragukan pada orang-orang yang kita sayangi. Pikirkan lah
dalam segalah hal yang akan terjadi jika sebuah perceraian terjadi, terlebih jika
dalam rumah tangga itu telah memiliki anak yang tidak tahu pasti tentang masalah
yang dialami kedua orang tuanya. Beban psikis tentunya akan benar –benar
dirasakan oleh anak walau secara fisik mereka tidak memperlihatkan itu semua.
Dan perlu di ingat bahwa jangan pernah mengambil keputusan saat kita sedang
dikuasai amarah karena itu adalah sebuah tindakan yang tidak tepat saat memilih
jalan.