Macam-Macam Penyakit Kelamin
Macam-Macam Penyakit Kelamin
Macam-Macam Penyakit Kelamin
NIM : P00620416002
1. Sifilis
Sifilis atau raja singa adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Treponema pallidum. Gejala awal sifilis adalah munculnya lesi atau luka pada alat
kelamin atau pada mulut. Luka ini mungkin tidak terasa sakit, tapi sangat mudah untuk
menularkan infeksi. Luka atau lesi ini akan bertahan selama 1,5 bulan dan kemudian
menghilang dengan sendirinya. Perlu diperhatikan bahwa lesi sangat menular, sentuhan
dengan lesi dapat mengakibatkan seseorang tertular.
Jika sifilis tidak ditangani, infeksi ini akan berlanjut ke tahap yang berikutnya
dalam 4-10 minggu setelah lesi hilang. Pada tahap berikutnya, gejala yang mirip dengan
flu seperti demam, nyeri pada persendian, dan sakit kepala akan muncul. Kerontokan
rambut hingga pitak juga bisa dialami penderita.
Jika dibiarkan, infeksi sifilis bisa bertahan di dalam tubuh selama beberapa tahun
tanpa menimbulkan gejala apapun. Yang perlu diwaspadai, selama masa itu bakteri akan
menyebar ke bagian tubuh lain dan dapat menyebabkan kondisi serius berupa
kelumpuhan, kebutaan, demensia, meningitis, gangguan jantung , dan masalah
koordinasi.
Pada ujung penis keluar cairan berwarna putih, kuning, atau hijau.
Rasa sakit atau perih saat buang air kecil
Peradangan pada ujung penis
Terkadang ditemukan rasa sakit di sekitar buah zakar.
Sama seperti sifilis, infeksi gonore atau kencing nanah bisa diobati dengan
antibiotik. Sangat penting untuk minum obat antibiotik sesuai dosis dan jangka
waktu yang dianjurkan, agar infeksi benar-benar lenyap. Jika tidak ditangani dengan
baik, gonore atau kencing nanah bisa menyebabkan kemandulan.
3. Chancroid
Tidak ada tes darah khusus untuk chancroid. Chancroid biasanya didiagnosis
dengan melihat luka yang muncul, pembengkakan kelenjar, dan melakukan
beberapa tes pemeriksaan untuk menyingkirkan PMS lainnya. Pengobatan kondisi ini
dilakukan dengan pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi. Untuk abses
kelenjar getah bening, prosedur drainase dengan jarum atau operasi kecil bisa
dijalankan.
4. Herpes Genital
Virus ini dapat bersifat dorman atau tidak aktif dan bersembunyi di dalam
tubuh tanpa menyebabkan gejala. Tapi virus ini bisa kembali aktif dan luka akan
muncul kembali. Meskipun begitu luka yang terjadi biasanya lebih kecil dan tidak
terlalu sakit dibandingkan dengan infeksi pertama. Hal ini terjadi karena tubuh telah
menghasilkan antibodi terhadap virus ini setelah pertama kali terinfeksi. Antibodi
yang sudah ada akan melawan kemunculan kembali virus ini.
5. HIV
HIV tidak memiliki gejala yang jelas. Gejala awal yang terjadi adalah gejala flu
ringan disertai demam, sakit tenggorokan, maupun ruam. Seiring virus HIV
menyerang sistem kekebalan tubuh, tubuh penderita akan makin rentan terhadap
berbagai infeksi.
Jika merasa berisiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk mengetahui
diagnosisnya adalah dengan melakukan tes HIV beserta konselingnya. Tes HIV bisa
dilakukan di klinik Voluntary Counseling and Testing atau VCT (KTS= Konseling dan
Tes HIV Sukarela).
6. Hepatitis B
Disebabkan oleh virus dengan nama yang sama, hepatitis B ternyata lebih
mudah ditularkan melalui hubungan seksual daripada HIV. Virus ini bisa ditemukan
pada darah, cairan vagina, air liur, dan sperma. Seks oral, dan khususnya seks anal,
adalah cara yang bisa menularkan virus Hepatitis B. Transplantasi organ dan
penggunaan jarum suntik secara bergantian juga berisiko menjadi cara penularan
virus penyakit ini.
Gejala Hepatitis B biasanya baru akan muncul sekitar 2-5 bulan setelah
penderita mengalami kontak dengan virus. Gejala awal muncul seperti flu dan
kemudian berkembang menjadi penyakit kuning. Pada fase kronis, hepatitis B dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada hati.
Hingga saat ini tidak ada pengobatan untuk menghilangkan virus hepatitis.
Pengobatan yang dilakukan oleh dokter akan bertujuan untuk menunda atau
mencegah komplikasi yang dapat terjadi. Meskipun begitu, terdapat vaksin yang
dapat melindungi dari infeksi hepatitis B.
7. Kutu pubis
Penyakit kutu kemaluan atau kutu pubis disebabkan oleh parasit Pthirus
pubis. Parasit ini menyebar melalui kontak tubuh jarak dekat dengan orang lain yang
terinfeksi, umumnya dari hubungan seksual pada vaginal, anal, dan oral, baik
menggunakan alat kontrasepsi atau tidak. Kutu kemaluan juga dapat berpindah
melalui kontak nonfisik, seperti berciuman, dan berpelukan. Pada kasus yang jarang
terjadi, organisme ini dapat menyebar melalui penggunaan pakaian, seprai, atau
handuk secara bergantian.
Penyebarannya paling banyak terjadi di daerah yang memiliki iklim dingin dan
area padat yang memiliki angka kemiskinan tinggi serta sistem sanitasi yang
berkualitas rendah. Kutu kemaluan juga dapat menyebar dengan mudah jika Anda
jarang berganti atau mencuci pakaian, misalnya bagi para tuna wisma. Kehadiran
kutu pada anak-anak umumnya terdapat di area alis dan bulu mata. Kutu kemaluan
pada anak-anak dapat juga menandakan kemungkinan adanya pelecehan seksual
sehingga perlu diselidiki lebih lanjut.
Kutu kemaluan berukuran sangat kecil, bahkan yang dewasa hanya memiliki
ukuran sepanjang 2 mm. Walau sangat kecil, kutu kemaluan dapat terlihat dari
warnanya yang kuning keabu-abuan, cokelat, atau merah. Kutu kemaluan juga sering
disebut crabs karena memiliki dua capit di bagian depan untuk mencengkeram bulu
atau rambut. Kutu kemaluan tidak dapat terbang atau loncat sehingga dia akan
merayap dari rambut ke rambut untuk mengisap darah manusia.
Kutu kemaluan dapat bertahan hidup tanpa persediaan makanan selama 1-2
hari dan hanya bisa berpindah ke manusia lainnya, tidak ke hewan atau di antara
sesama hewan. Kutu betina juga dapat meninggalkan telurnya (nits) yang berwarna
cokelat pucat pada rambut yang dihinggapinya. Kantong telur akan menetas dalam
waktu 6-10 hari, meninggalkan kantong kosong yang berwarna putih.
8. Trikomoniasis Vaginalis
Cairan vagina encer atau berbuih warna kuning kehijauan dengan bau tidak
sedap.
Rasa sakit dan gatal-gatal di sekitar vagina.
Sakit atau tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual atau buang air kecil.
9. Candidianis
Pada infeksi di vagina, penderita wanita biasanya akan merasakan rasa gatal
luar biasa di sekitar vagina, kulit di sekitar vagina akan memerah dan terasa perih,
serta keputihan yang menggumpal seperti keju. Sedangkan pada penderita pria akan
muncul ruam kemerahan pada penis, gatal dan sensasi rasa perih pada ujung penis,
serta bau tidak sedap.
ada infeksi candida tergantung pada lokasi, keparahan dan kondisi kesehatan
penderita. Untuk di sekitar kelamin dapat diobati dengan pemberian krim,
supositoria, atau tablet anti-jamur
10. Chlamydia
Chlamydia mempengaruhi baik pria dan wanita dan terjadi pada semua kelompok
umur, meskipun yang paling umum di kalangan wanita muda. Chlamydia tidak sulit
untuk diobati setelah mengetahui jika memilikinya. Jika tidak diobati, chlamydia
dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Penyebab
Chlamydia disebabkan oleh bakteri dan paling sering menyebar melalui vagina, seks
oral, dan anal. Penyakit tersebut juga mungkin bagi seorang ibu untuk menyebarkan
chlamydia kepada anaknya saat melahirkan. Sehingga dapat menyebabkan
pneumonia atau infeksi mata serius pada bayinya.
Gejala
Tahap awal infeksi chlamydia sering menyebabkan sedikit atau tidak ada tanda dan
gejala. Ketika tanda atau gejala terjadi, biasanya mulai 1-3 minggu setelah terkena
Chlamydia. Bahkan ketika tanda dan gejala memang terjadi, seringkali ringan dan
cepat berlalu. Oleh karena itu, chlamydia seringkali diabaikan.
Pengobatan
Chlamydia dapat diobati dengan antibiotik. Pasien mungkin diminta untuk minum
obat dalam satu kali dosis, atau mungkin perlu untuk mengonsumsi obat sehari atau
beberapa hari selama 5-10 hari.
Dalam kebanyakan kasus, infeksi dapat sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Selama
waktu itu, pasien harus menjauhkan diri dari hubungan seksual.
condiloma akuminata adalah penyakit kutil pada kelamin akibat infeksi virus
yang menular secara seksual. Kondiloma akuminata terlihat berupa benjolan
berukuran kecil sampai besar dengan bintil-bintil kecil dipermukaannya. Jika
diibaratkan gambarannya seperti kembang kol atau jengger ayam. Masyarakat sering
menyebut kondiloma akuminata dengan istilah penyakit jengger ayam, kutil kelamin,
atau kutil kondiloma. Kondiloma akuminata tidak hanya mengenai alat vital, tetapi
juga mempengaruhi jaringan yang lembab di area genital, misalnya di sekitar anus.
Beberapa strain HPV memang terkenal sebagai penyebab kanker, misalnya kanker
serviks. Namun ternyata virus inilah yang juga menyebabkan kondiloma akuminata.
Hampir semua orang yang aktif secara seksual bisa terkena kutil kelamin yang
disebabkan oleh setidaknya satu tipe Human Papilloma Virus (HPV). Baik laki-laki
ataupun perempuan bisa terkena, namun wanita lebih sering dibandingkan pria.
Gejala Kondiloma Akuminata atau Kutil Kelamin Pada wanita, kondiloma akuminata
bisa tumbuh di vulva, dinding vagina, area antara genital eksterna dan anus, lubang
anus, dan juga serviks (leher rahim). Sedangkan pada laki – laki, bisa terjadi pada
ujung penis, skrotum (kantung buah zakar), atau anus. gambar kondiloma akuminata
gambar kondiloma akuminata Kondiloma akuminata juga bisa tumbuh di mulut atau
tenggorokan orang yang ‘melakukan’ secara oral dengan orang yang terinfeksi virus
penyebab. Ciri-ciri dan gejala kondiloma akuminata antara lain: Benjolan warna
keabuan atau sewarna dengan kulit, kecil di area genital. Beberapa kutil tumbuh
berdekatan sehingga berbentuk menyerupai kembang kol. Gatal atau rasa tak
nyaman di area genital. Perdarahan saat berhubungan seksual.