Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Kelompok 1 PPT Penyakit Menular Seksual-1

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK 1

FERA WAHYUNI G1B117002


ELISA PUTRI G1B117009
ANGGELIA JOPASARI G1B117027
DWI ARIF PURNOMO AJI G1B117005
MARIATY KIFTIYAH G1B117011
Pengertian Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual adalah penyakit yang


ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit
menular seksual akan lebih beresiko apabila
melakukan hubungan seksual dengan berganti – ganti
pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal
(Sjaiful, 2007).
Bahaya Penyakit Menular Sesual

Penyakit menular seksual


menyebabkan infeksi saluran
reproduksi yang harus dianggap serius.
Bila tidak diobati secara tepat, infeksi
dapat menjalar dan menyebabkan
penderitaan, sakit perkepanjangan,
kemandulan dan kematia (Sjaiful,
2007).
Tanda dan Gejala

• Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan


seksual.
• Rasa nyeri pada perut bagian bawah.
• Pengeluaran lender pada vagina/alat kelamin.
• Keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa
gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya.
• Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal.
• Timbul becak-bercak darah setelah berhubungan seks.
• Bintil – bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin.
Contoh Penyakit Menular Seksual

1. Penyakit HIV/AIDS

2. Penyakit Sifilis

3. Penyakit Gonore
A. Pengertian HIV/AIDS

1. HIV (Human Immunodeficiency Virus)


adalah sejenis virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia dan
dapat menimbulkan AIDS. HIV
menyerang salah satu jenis dari sel-sel
darah putih yang bertugas menangkal
infeksi.
AIDS adalah singkatan dari Acquired
Immuno Deficiency Syndrome, yang berarti
kumpulan gejala atau sindroma akibat
menurunnya kekebalan tubuh yang
disebabkan infeksi virus HIV. Tubuh manusia
mempunyai kekebalan untuk melindungi diri
dari serangan luar seperti kuman, virus, dan
penyakit. AIDS melemahkan atau merusak
sistem pertahanan tubuh ini, sehingga
akhirnya berdatanganlah berbagai jenis
penyakit lain (Yatim, 2006).
etiologi

Human Immunodeficiency Virus (HIV)


dianggap sebagai virus penyebab AIDS. Virus ini
termaksuk dalam retrovirus anggota subfamili
lentivirinae. Ciri khas morfologi yang unik dari
HIV adalah adanya nukleoid yang berbentuk
silindris dalam virion matur. Virus ini
mengandung 3 gen yang dibutuhkan untuk
replikasi retrovirus yaitu gag, pol, env.
Terdapat lebih dari 6 gen tambahan pengatur
ekspresi virus yang penting dalam patogenesis
penyakit. Satu protein replikasi fase awal yaitu
protein Tat, berfungsi dalam transaktivasi
dimana produk gen virus terlibat dalam aktivasi
transkripsional dari gen virus lainnya.
Mekanisme Penyakit (RAP)

1. Tahap Pre Patogenesis


2. Tahap Patogenesis
3. Tahap Inkubasi
4. Tahap Penyakit Dini
5. Tahap Penyakit Lanjut
6. Tahap Post Patogenesis (Tahap Penyakit
Akhir)
Mekanisme Penularan Penyakit

Penularan HIV dapat terjadi melalui


berbagai cara, yaitu : kontak seksual,
kontak dengan darah atau sekret yang
infeksius, ibu ke anak selama masa
kehamilan, persalinan dan pemberian ASI
(Air Susu Ibu). (Zein, 2006).
Manifestasi Klinis

Gejala klinis yang terlihat adalah akibat adanya infeksi


oleh mikroorganisme yang ada di lingkungan anak.
Oleh karena itu, manifestasinya pun berupa
manifestasi nonspesifik berupa gagal tumbuh, berat
badan menurun, anemia, panas berulang,
limfadenopati, dan hepatosplenomegali. Gejala yang
menjurus kemungkinan adanya infeksi HIV adalah
adanya infeksi oportunistik, yaitu infeksi dengan
kuman, parasit, jamur, atau protozoa yang lazimnya
tidak memberikan penyakit pada anak normal. Karena
adanya penurunan fungsi imun, terutama imunitas
selular, maka anak akan menjadi sakit bila terpajan
pada organisme tersebut, yang biasanya lebih lama,
lebih berat serta sering berulang.
Upaya pencegahan penanggulangan

 Membiasakan Diri dengan Perilaku Seks yang Sehat


 Menggunakan Jarum Suntik dan Alat-alat Medis
yang Steril
 Menjauhi Segala Bentuk Penggunaan Narkoba
 Tidak Terima Transfusi Darah dari Orang yang
Mengidap HIV
 Menganjurkan Wanita Pengidap HIV untuk Tidak
Hamil
2. Penyakit Sifilis
a. Definisi Penyakit Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh Treponema
pallidum. Penyakit menular seksual adalah
penyakit yang ditularkan melalui
hubungan seksual. Penyakit ini sangat
kronik, bersifat sistemik dan menyerang
hampir semua alat tubuh
b. Distribusi Frkuensi
Data yang dilansir Departemen Kesehatan
menunjukkan penderita sifilis mencapai 5.000
– 10.000 kasus per tahun. Sementar di Cina,
laporan menunjukkan jumlah kasus yang
diaporkan naik dari 0,2 per 10.000 jiwa pada
tahun 1993 menjadi 5,7 kasus per 100.000
jiwa pada tahun 2005. di Amerika Serikat,
dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap
tahunnya, dan angka sebenarnya
diperkirakan lebih tinggi. Sekitar tiga per lima
kasus terjadi kepada lelaki.
c. Etiologi
Sifilis disebabkan oleh Treponema Pallidum.
Treponema Pallidum termasuk golongan
Spirochaeta dan genus treponema yang
berbentuk seperti spiral dengan panjang
antara 5- 20 mikron dan lebar 0,1- 0,2
mikron, mudah dilihat dengan mikroskop
lapangan gelap akan nampak seperti spiral
yang bisa melakukan gerakan seperti rotasi.
Didalam darah donor yang disimpan dalam
lemari es Treponema Pallidum akan mati
dalam waktu tiga hari tetapi dapat ditularkan
melalui tranfusi mengunakan darah segar (
Soedarto, 1990 ).
d. Gejala
Gejala biasanya mulai timbul dalam
waktu 1-13 minggu setelah terinfeksi. Infeksi
bisa menetap selama bertahun-tahun dan
jarang menyebabkan kerusakan jantung,
kerusakan otak maupun kematian. Gejala
lainnya adalah merasa tidak enak badan
(malaise), kehilangan nafsu makan, mual,
lelah, demam dan anemia. Sedangkan pada
fase laten dimana tidak nampak gejala sama
sekali. Fase ini bisa berlangsung bertahun-
tahun atau berpuluh-puluh tahun atau
bahkan sepanjang hidup penderita.
E. Mekanisme Penyakit ( RAP )
 Tahap1
9-90 hari setelah terinfeksi. Timbul: luka
kecil, bundar dan tidak sakit chancre-
tepatnya pada kulit yang terpapar/kontak
langsung dengan penderita.
 Tahap 2
1-2 bulan kemudian, muncul gejala lain:
sakit tenggorokan, sakit pada bagian
dalam mulut, nyeri otot, demam, lesu,
rambut rontok dan terdapat bintil.
 Tahap 3
Dikenal sebagai tahap akhir sifilis. Pada
fase ini chancre telah menimbulkan
kerusakan fatal dalam tubuh penderita.
Dalam stase ini akan muncul gejala:
kebutaan, tuli, borok pada kulit, penyakit
jantung, kerusakan hati, lumpuh dan gila.
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan

Sama seperti penyakit menular seksual lainnya,


sifilis dapat di cegah dengan cara melakukan
hubungan seksual secara aman misalkan
menggunakan kondom.
 Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah
seseorang agar tidak tertular penyakit sifilis. Hal-hal
yang dapat dilakukan antara lain :
 Tidak berganti-ganti pasangan.
 Berhubungan seksual yang aman: selektif memilih
pasangan dan pempratikkan ‘protective sex’.
 Menghindari penggunaan jarum suntik yang tidak
steril dan transfusi darah yang sudah terinfeksi.
3. Penyakit Gonore
a. Definisi Penyakit Gonore
Gonore adalah penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan
dalam uretra, leher rahim, rektum dan
tenggorokan atau bagian putih mata
(konjungtiva).
b. Distribusi Frekuensi
 Infeksi gonore ditularkan melalui
hubungan seksual, dapat juga ditularkan
kepada janin pada saat proses kelahiran
berlangsung. Walaupun semua golongan
rentan terinfeksi penyakit ini, tetapi
insidens tertingginya berkisar pada usia
15-35 tahun. Di antara populasi wanita
pada tahun 2000, insidens tertinggi terjadi
pada usia 15 -19 tahun (715,6 per
100.000) sebaliknya pada laki-laki
insidens rata-rata tertinggi terjadi pada
usia 20-24 tahun (589,7 per 100.000).
Etiologi

 Gonore adalah penyakit menular seksual


yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae
yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher
rahim, rektum dan tenggorokan atau bagian
putih mata (konjungtiva).
 Gonore bisa menyebar melalui aliran darah
ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan
persendian.Pada wanita, gonore bisa naik ke
saluran kelamin dan menginfeksi selaput di
dalam panggul sehingga timbul nyeri panggul
dan gangguan reproduksi.
Gejala
1. Gejala pada laki – laki
 Pada pria, gejala awal biasanya timbul dalam
waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.
 Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak
pada uretra, yang beberapa jam kemudian
diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan
keluarnya nanah dari penis.
 Penderita sering berkemih dan merasakan
desakan untuk berkemih, yang semakin
memburuk ketika penyakit ini menyebar ke
uretra bagian atas. Lubang penis tampak
merah dan membengkak.Pada wanita, gejala
awal bisa timbul dalam waktu 7-21 hari
setelah terinfeksi.
Gejala pada wanita
 Penderita wanita seringkali tidak menunjukkan gejala selama
beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit
ini hanya setelah mitra seksualnya tertular.
 Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa
penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk
berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina dan
demam.
 Infeksi bisa menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung
telur, uretra dan rektum; menyebabkan nyeri pinggul yang dalam
atau nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
 Nanah yang keluar bisa berasal dari leher rahim, uretra atau
kelenjar di sekitar lubang vagina.
 Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual
melalui anus (lubang dubur) bisa menderita gonore pada
rektumnya.
 Penderita merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari
rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah
dan kasar, tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah.
 Melakukan hubungan seksual melalui mulut (oral sex) dengan
seorang penderita gonore bias menyebabakn gonore pada
tenggorokan (faringitis gonokokal).
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan

 Upaya Pencegahan dan Penanggulangan


Satu-satunya cara untuk mencegah penyakit
gonore ini adalah menghindari gaya hidup aseks
bebas dan selalu setia kepada pasangan. Dengan
melakukan seks bebas, kita bisa dengan mudah
tertutar penyakit gonore ini. Oleh karena itu ,
untuk memutus rantai penyakit gonore ini, kita
tidak berganti-ganti pasangan dalam
berhubungan seksual. Karena kita tidak pernah
tahu seseorang tersebut menderita penyakit
gonore maupun penyakit menular seksual yang
lainnya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai