Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

1 PENGANTAR ARS Arsitektur Belajar Arsitektur

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 29

MATAKULIAH: PENGANTAR ARSITEKTUR - 101D5112

SESI I:
ARSITEKTUR &
BELAJAR ARSITEKTUR
CPMK:
Mahasiswa mampu menjelaskan
pengertian arsitektur dan cara
belajar arsitektur
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
RWR-2019-2020 Sketsa oleh arsitek Steven Holl
RWR-2019-2020 Sketsa oleh arsitek Steven Holl
MATERI PEMBELAJARAN

1 Pengertian Arsitektur
• Makna asal mula kata dan definisi
• Asal mula arsitektur
• Pandangan arsitek tenar
2 Ilmu Arsitektur
• Pengetahuan arsitektur
• Posisi ilmu arsitektur
• Sistem arsitektur
3 Belajar Arsitektur
• Substansi
• Metode
• Pandangan ahli
RWR-2019-2020
1 PENGERTIAN ARSITEKTUR:
Makna asal mula kata dan definisi

• “Arsitektur” berasal dari Masa Klasik Yunani : “archi + tekton”, archi:


pemimpin, tekton: tukang kayu , architekton: ‘pemimpin tukang kayu’,
seorang master builder pemimpin pendirian bangunan
Pada Masa Klasik Yunani belum berkembang spesialisasi pembagian
bidang kerja pembangunan: arsitek menguasai berbagai bidang,
arsitektur sebagai ilmu terapan yang memadukan seni, teknologi, dan
sains mengenai perencanaan, perancangan, dan pembangunan.
• Master builder Masa Klasik Romawi Marcus Vitruvius Pollio (abad-1
SM,) mencetuskan triaxioma arsitektur: firmitas, utilitas, venustas,
kekokohan, kegunaan, keindahan. Kegunaan berimplikasi mulai unsur
mikro seperti furnitur hingga unsur makro seperti lingkungan binaan
perkotaan. Sebagai triaxioma ketiganya menyatu saling melengkapi,
tidak dapat dipisah-pisahkan.

RWR-2019-2020
• John Ruskin (kritikus seni Inggris, abad-19) dan William Morris
(seniman dan arsitek Inggris abad-19): “arsitektur = bangunan +
seni”, menunjukkan dualisme antara seni (art) dan guna (utility,
function), namun tidak menjelaskan hubungan antara keduanya
• KBBI (2019), “arsitektur”: seni atau ilmu tentang bangunan, atau
salah satu cabang seni murni (fineart) mengenai seni estetis
yang diperlawankan terhadap seni guna atau seni industrial
rekayasa bangunan (engineering)
• Kamus Miriam-Webster (2018), “arsitektur”: the art or practice
of designing and building structures and especially habitable
ones

RWR-2019-2020
• Encyclopedia Miriam-Webster (2018), “arsitektur”: seni dan
teknik merancang dan membangun, dibedakan dari
ketrampilan yang berhubungan dengan konstruksi.
Praktek arsitektur menekankan hubungan ruang, arah
orientasi, dukungan terhadap kegiatan-kegiatan yang
dilakukan di dalam lingkungan terancang, serta penataan dan
irama visual dari elemen-elemen struktural, yang “berbeda
dari rekayasa sistem struktur sipil”
Kepantasan, keunikan, suatu tanggapan yang peka dan inovatif
terhadap persyaratan fungsional dan suatu jiwa tempat
(genius loci) dalam konteks fisik dan sosial membedakan suatu
lingkungan binaan sebagai “arsitektur pencermin suatu
budaya”

RWR-2019-2020
1 PENGERTIAN ARSITEKTUR:
Asal mula arsitektur
Arsitektur bermula sebagai tempat bernaung agar pengguna dapat
bertahan hidup, namun tempat bernaung bukanlah satu-satunya
faktor asal mula
• Bukti: di daerah beriklim dingin yang menyebabkan kebutuhan
yang sangat akan perlindungan ditemukan beragam wujud
arsitektur
Arsitektur lingkungan buatan (built environment) bermula dari:
• Naungan perlindungan diri (shelter) beserta kegiatan-kegiatan
dan segala miliknya dari musuh-musuh berupa manusia, hewan
maupun kekuatan adi-kodrati (supranatural)
• Pembuatan tempat kehidupan (dwelling place) dalam kawasan
aman yang berpenduduk dari suatu dunia fana dan berbahaya
• Penekanan identitas sosial dan penunjukan status
RWR-2019-2020 (Rapoport, 1969; Catanese & Snyder, 1979)
• Faktor sosial-budaya lebih kuat menentukan daripada faktor-
faktor lain iklim, teknologi, bahan, dan ekonomi
• Bangunan atau artifak arsitektur bukan hanya obyek kebendaan
(material objects) atau struktur (structure), namun merupakan
pranata-pranata (institutions) dan gejala-gejala budaya dasar
(basic cultural phenomena)

RWR-2019-2020
1 PENGERTIAN ARSITEKTUR:
Pandangan arsitek tenar

Architecture depends on order, arrangement, eurythmy, simmetry,


propriety, and economy. … (Marcus Vitruvius Pollio, 80–70 SM)
“Architecture is the masterly, correct, and magnificent play
of masses brought together in light. … Space and light and order. Those
are the things that men need just as much as they need bread or a place
to sleep.” (Charles-Édouard Jeanneret /’Le Corbusier’, 1887-1965)
“Architecture should speak of its time and place, but yearn for
timelessness. … An architect is given a program, budget, place, and
schedule. Sometimes the end product rises to art – or at least people call
it that.” (Frank Owen Gehry , 1929 -)
“While artists work from the real to the abstract, architects must work
from the abstract to the real… Architecture, under all of its constraints
of engineering safety, function, climate responsibility and economy,
sometimes transcends to inspire us with ideas in space and light—
qualities achieved in the abstract.” (Steven Holl, 1947 - )
2 ILMU ARSITEKTUR:
Pengetahuan arsitektur

• Pengetahuan arsitektur debagian besar porsinya bersifat tacit


(tak teraga, implisit, tersembunyi, tak-dinyatakan) daripada
explicit (teraga, dinyatakan)
• Pengetahuan tacit dipelajari lebih melalui pengamatan
daripada penelusuran atau pemberian pengetahuan (Robinson,
dalam Piotrowski & Robinson, 2001).
• Pengetahuan tacit didapatkan dari pengalaman secara tak
sadar (unconscious), dan digambarkan secara grafis saja tanpa
pemaparan verbal, tanpa uraian matematis, tanpa analisis
untuk menjelasan mengapa demikian
• Pengetahuan tacit disebut sebagai pengetahuan prosedural
dan informal, menggambarkan persoalan “how” tentang
perciptaan karya arsitektur

RWR-2019-2020
• Pengetahuan arsitektur seharusnya explicit sebagai bidang keahlian
(expertise), didukung oleh pengetahuan yang dapat dijelaskan,
diperlihatkan, dipaparkan secara verbal
• Proses penciptaan karya arsitektur membutuhkan dokumen selain
gambar, spesifikasi, dan rencana anggaran biaya, yaitu dokumen bukti-
bukti eksplisit dan justifikasi tertulis untuk semua keputusan seperti:
laporan hasil penelitian, dokumen perencanaan, analisis biaya-manfaat,
dan analisis mengenai dampak lingkungan
• Pengetahuan explicit disebut pengetahuan substantif: pengetahuan
yang menjelaskan persoalan “why”/mengapa suatu bentuk, ruang , atau
style arsitektur diciptakan dengan cara demikian
• Evaluasi tentang “why” tersebut menuntut penjelasan tidak hanya
berdasarkan pengalaman atau preseden historis perancangan bentuk,
ruang, dan style, tapi perlu didasarkan pada kriteria ekternal yang jelas
seperti: penghematan energi menggunakan material tertentu
(teknologi), efek terhadap pola angin (ekologi), efek terhadap arus
lalulintas (urban), karakter tepat lingkungan (sejarah, filosofi), karakter
indah (sejarah, filosofi), dan agenda sosial yang diinginkan (sosial-
budaya).
• Fokus pengetahuan substantif tidak terbatas pada bentuk arsitektur
namun termasuk kemampuan efektif bentuk tersebut memenuhi suatu
kebutuhan spesifik.
RWR-2019-2020
Batasan Pengetahuan Tacit (Metode Tradisional) dan Wawasan
RWR-2019-2020 Pengetahuan Explicit (Robinson, 2001)
2 ILMU ARSITEKTUR:
Posisi ilmu arsitektur
• Bryon Lawson (2005):
kedudukan ilmu arsitektur
terhadap ranah ilmu lain
secara hirarkis berdasarkan
skala seperti kedudukan akar,
batang, cabang, ranting pada
sebuah pohon.
• Arsitektur (skala dahan) lebih
sempit dibandingkan
perancangan urban (skala
batang), namun kebih luas
dibandingkan perancangan
interior (skala ranting) atau
perancangan produk (skala
ranting kecil)
RWR-2019-2020
Kedudukan Ilmu Arsitektur terhadap Ilmu-ilmu Lain
(Robinson, 2001)

• Pengetahuan arsitektur berkembang makin kompleks


sebagaimana tercakup dalam pranata dan peraturan
bangunan, termasuk: sejarah, seni, rekayasa/enjiniring,
perancangan kota, perilaku manusia, metode perancangan,
dan teori bentuk arsitektur
• Ranah ilmu arsitektur berkait dengan berbagai ranah dan
bidang ilmu lain di luar inti pengetahuan arsitektur sebagai
ruang, bentuk, dan style: terdapat minimum 9 ranah lingkup
arsitektur dan sekitar 20 ranah konteks arsitektur

RWR-2019-2020
RWR-2019-2020
Kedudukan Ilmu Arsitektur terhadap Ilmu-ilmu Lain (Robinson, 2001)
Arsitektur sebagai Media Kultural Menyatukan Ilmu-ilmu Lain
(Robinson, 2001)

• Arsitektur sebagai suatu disiplin ilmu dengan pendekatan


substantif dan keahlian yang eksplisit perlu dipandang
sebagai suatu upaya artistik yang membawa konsekuensi-
konsekuensi sosial-budaya, politis, ekonomis, dan ekologis,
secara prosedur maupun pada produk/artefak
• Arsitektur bertolak dari pertanyaan: ‘Seharusnya menjadi
apakah arsitektur?”, maka berada dalam suatu bingkai media
kultural dengan batas-batas antar ranah ilmu bersifat
permeabel yang dapat saling tembus menyatukan ranah ilmu-
ilmu lain
Arsitektur sebagai Media Kultural Menyatukan Ilmu-ilmu Lain (Robinson, 2001)
RWR-2019-2020
2 ILMU ARSITEKTUR:
Sistem arsitektur
• Francis D.K. Ching (2007):
arsitektur adalah suatu sistem,
suatu kesatuan terdiri atas
bagian-bagian atau unsur-unsur
atau subsistem-subsistem yang
saling berkaitan
• Sistem arsitektural terdiri atas
subsistem ruang, struktur, dan
tutupan (space, form), dialami
oleh pengguna atau pelaku
kegiatan melalui subsistem
pergerakan/ sirkulasi dalam
ruang dan waktu (function),
dicapai menggunakan subsistem
teknologi (technics) untuk
mewadahi suatu program
tertentu sesuai dengan situasi
Sistem Arsitektur (Ching, 2007)
setempat (context)
RWR-2019-2020
Sistem Ruang, Sistem Struktur, Sistem Tutupan - Villa Savoye karya Le Corbusier 1931
(Ching, 2007)
Sistem Sirkulasi/Pergerakan dan Konteks - Villa Savoye
RWR-2019-2020 (Ching, 2007)
3 BELAJAR ARSITEKTUR:
Substansi apa yang dipelajari
Gunawan Tjahjono (2006): “belajar arsitektur” adalah mempelajari
pengetahuan arsitektural dan ketrampilan berarsitektur

PENGETAHUAN ARSITEKTURAL
a. Triaxioma Vitrivius (utilitas, firmitas, venustas);
b. Pengalaman pendahulu (history, precedents);
c. Pemilahan ruang (space);
d. Pemaknaan tempat (place);
e. Penyusunan wujud (shape);
f. Penyusunan bentuk (form);
g. Pengelolaan pembangunan (construction management);
h. Pengelolaan budget dan jadual (building economics); dan
i. Pertimbangan pelestarian lingkungan (ecology, energy-saving)
ii. …lainnya
RWR-2019-2020
KETRAMPILAN BERARSITEKTUR
a. Ketrampilan (skills) dan ketangkasan/kecekatan (dexterities),
misalnya melalui pembiasaan (conditioning), penyajian
(demonstration), latihan (exercise);
b. Kemampuan penilaian (judgemental capabilities), misalnya
mengenai kepantasan atau ketepatan (appropriateness), baik-
buruk sesuatu (good-bad);
c. Pengetahuan berdasar fakta (factual knowledge): misalnya
mengenai bahan bangunan (materials), peraturan bangunan
(building codes); dan
d. Pemahaman terhadap permasalahan (understanding of
problems): misalnya melalui penyadaran (consciousness),
pengertian (awareness)

RWR-2019-2020
3 BELAJAR ARSITEKTUR:
Karakteristik “wicked”

• Professor disain Horst W.J. Rittle (dalam Tjahjono, 2006):


permasalahan perencanaan-perancangan adalah “wicked
problem” atau permasalahan yang sulit dikendalikan, dan tidak
pernah mendapatkan solusi yang tepat, yang ada hanyalah
resolusi dan resolusi terus-menerus
3 BELAJAR ARSITEKTUR:
Metode belajar

• Cara belajar arsitektur melalui latihan dan pengalaman


pendahulu, yaitu mempelajari cara arsitek-arsitek tenar belajar
arsitektur yang tentu beragam dan bervariasi, namun terdapat
kesamaan umum:
a. Pengamatan dan pengalaman melalui perjalanan (melihat
dan mengunjungi obyek-obyek arsitektural)
b. Pencatatan dan perekaman tentang pengalaman perjalanan
(termasuk membuat sketsa obyek-obyek arsitektural)
c. Perenungan dan penulisan catatan komentar terhadap
pengalaman perjalanan
d. Analisis permasalahan dalam konteks tempat dan waktu,
berkait kondisi fisik, sosial, ekonomi, ekologi

RWR-2019-2020
3 BELAJAR ARSITEKTUR:
Pandangan ahli
• Pelukis Paul Klee: seni tidak bisa diajarkan, namun kekriyaan
(craftsmanship) lah yang bisa
• Arsitek Frank Lloyd Wright: seni tidak bisa diajarkan, yang bisa adalah
sains dan bisnis, namun seni bisa dipelajari melalui latihan, dan
pengalaman pendahulu (preseden)
• Teoritisi Julia W. Robinson (2001): belajar arsitektur umumnya
dipahami sebagai mempelajari 2 konsep pengetahuan arsitektur:
(a) pengetahuan yang jelas terungkap (explicit knowledge) yang
dipelajari secara teoritis maupun teknis di lingkungan akademis
(b) pengetahuan ‘tersembunyi’ yang tidak terungkap (tacit
knowledge) yang hanya bisa dipelajari melalui pengamatan karya
arsitektur, pengalaman langsung di lapangan, dan/atau praktek
langsung di kantor arsitek dengan bimbingan arsitek praktisi.
Kedua pengetahuan terhubung melalui belajar praktek merancang di
studio perancangan, kerja praktek lapangan, dan magang praktek di
kantor arsitek praktisi
RWR-2019-2020
10 CIRI PERMASALAHAN “WICKED”
a. Sulit dilakukan perumusan secara pasti/definitif;
b. Tidak ada aturan pasti tentang pengakhiran terhadap upaya solusi;
c. Solusi bukan ‘benar atau salah’, melainkan ‘baik atau buruk’;
d. Tidak ada uji awal (immediate test) dan uji akhir (ultimate test) terhadap
solusi;
e. Setiap solusi merupakan ‘upaya satu bidik’ (one-shot-operation), karena
tidak ada kesempatan coba-coba (trial-and-error), sehingga setiap upaya
solusi layak diperhitungkan dan dipandang penting;
f. Tidak memiliki perangkat solusi-solusi potensial, ataupun gambaran upaya-
upaya yang dapat diperhitungkan untuk disertakan dalam perencanaan;
g. Setiap permasalahan adalah unik secara esensial;
h. Setiap permasalahan dapat dipertimbangkan sebagai indikasi atau
peringatan ke arah permasalahan lain;
i. Ketidak-konsistenan (discrepancy, inconsistency) dapat dijelaskan dengan
ber-bagai cara, dan pilihan cara penjelasan akan menentukan karakter
resolusinya;
j. Perencana/Perancang tidak punya hak untuk salah (yang ada adalah buruk).

RWR-2019-2020
TACIT KNOWLEDGE EXPLICIT KNOWLEDGE
PROCEDURAL SUBSTANTIVE
INFORMAL

[BLACK BOX] [CLEAR BOX]

RWR-2019-2020
REFERENSI
• Catanese, Anthony J. & Snyder, James C. 1979. Introduction to Architecture.
New York: McGraw-Hill. (Terjemahan: Susongko. 1984. Pengantar Arsitektur.
Jakarta: Erlangga)
• Ching, Francis D. K. 2007. Architecture: Form, Space, and Order. 3rd Edn.
(Terjemahan: 2000. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Edisi-2. Jakarta:
Erlangga)
• Lawson, Bryan. 2005. How Designers Think . The design process demystified.
4th Edn. Oxford: The Architectural Press
• Mangunwijaya, J.B. 1988. Wastucitra. Pengantar ke Ilmu Budaya Bentuk
Arsitektur, Sendi-sendi Filsafatnya, beserta Contoh-contoh Praktis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
• Tjahjono, Gunawan (Editor). 2000. Indonesian Heritage. Vol.6: Architecture.
Singapore: Archipelago Press
• Lang, Jon. 1987. Creating Architectural Theory. The Role of Behavioral Sciences
in Environmental Design. New York: Van Nostrand Reinhold
• Piotrowski, Andrzej & Robinson, Julia Williams. Eds. 2001. The Discipline of
Architecture. Minneapolis, MN: University of Minnesota Press
• Rapoport, Amos. 1969. House Form and Culture. New York: Prentice Hall
RWR-2019-2020

Anda mungkin juga menyukai