Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Minggu 13 Konservasi Kawasan Bersejarah Kampung Arab Pekojan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 30

Konservasi Kawasan Bersejarah : Kampung Arab Pekojan

MATERI KULIAH

KONSERVASI ARSITEKTUR
Pertemuan ke - 13
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 1

Historis Kawasan

Orang Arab masuk ke Batavia sekitar akhir abad ke-14. Orang Arab datang untuk berdagang sekaligus menyebarkan agama. Nenek moyang mereka adalah orang Arab Hadramaut (Yaman). Menurut Van den Berg, nama Pekojan berasal dari kata Khoja atau Koja yang merupakan nama tempat di Indi. Dikemudian hari lingkungan ini dikenal sebagai Pekojan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 2

Karakter Kawasan

Terdapat masjid tinggi yang disebut Langgar Tinggi. bangunan masjid sebagai vocal point kawasan. Masjid bukan sekedar tempat beribadah tetapi juga untuk berkumpul dan bersilaturahmi. Suasana kekeluargaan yang harmonis terlihat di kawasan ini, terlihat baik di jalanjalan, teras rumah dan masjid menjadi ciri khas kampung arab ini.
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 3

KAMPUNG ARAB PEKOJAN

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

Karakter Kawasan

Fenomena urban yang terbentuk di kawasan kampung arab ini adalah bentuk rumah yang justru banyak mengadaptasi arsitektur lokal, yakni perpaduan beberapa bentuk arsitektur seperti Cina dan Indis. Dalam perkembangannya, kampung arab terdesak di antara permukiman etnis Cina, sehingga menimbulkan kesan terkurung / dibentengi oleh permukiman etnis Cina dan semakin terdesak pula oleh perkembangan kota Fakultas Teknik Sipil dan 5
Perencanaan Universitas Gunadarma

Konsep Pengembangan Kawasan Pekojan


Meningkatkan nilai ekonomi kawasan : Menambahkan fungsi / aktivitas baru Mempermudah pencapaian Memelihara Budaya dan sejarah kota Menggunakan karakter kota lama sebagai daya tarik Melakukan pemugaran Memberikan Fungsi baru Mengendalikan pola Pertumbuhan bangunan baru
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 6

Bangunan Pemugaran A

Nama Bangunan : Masjid Jami An-Nawier Tahun Dibangun : Tahun 1780 Arsitek : Abdullah bin Hassan Al Idrus Fungsi Awal : Masjid / Peribadatan Fungsi Sekarang : Masjid / Peribadatan Langgam : Landhuis Klasifikasi Bangunan : Membentuk identitas Kawasan Bersejarah Kondisi Bangunan : Baik ( SK Gubernur 475 Tahun 1993 )

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

Masjid Jami An-Nawier


ANALISIS HISTORIS Dibangun oleh Sjech Abdullah bin Hassan Alaydrus pada tahun 1760 M Dilengkapi dengan menara yang hanya dapat dilihat dari bagian belakang bangunan Sampai sekarang bangunan ini tetap berfungsi sebagai masjid
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 8

Masjid Jami An-Nawier


LANGGAM BANGUNAN Dipengaruhi oleh aliran Landhuis, dengan pilar-pilarnya di muka bangunan Ornamen yang dipergunakan pada facade bangunan merupakan kombinasi ragam hias dari jaman kolonial dan ragam hias dari Persia layaknya bangunan peribadatan di Persia
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 9

Masjid Jami An-Nawier

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

10

Bentuk Bangunan Masjid Jami An-Nawier


410 410 410 410 410 410 410 410 410 410 120 120 410 270 120 410 270 410 410
MIHRAB

270

270

TERAS

410

270

410

410

410

TERAS

30 410 240
RUANG SHOLAT

272

60 60

Merupakan bangunan tunggal dengan pola dasar yang simetris bangunan utama berbentuk bujur sangkar di dukung oleh deretan kolom

272

270

120

272

410

410

410

410

410

410

40

doric

410

410

TERAS

120 270 500

220 410

220 820 500 500

bentuk atap limasan cenderung kerucut


11

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

Facade Bangunan Masjid Jami An-Nawier

Dipengaruhi langgam landhuis, diinspirasi langgam Hindische

Empire

menggunakan deretan pilar pada muka bangunan, sebagai kolom penyangga dan sebagai aksen Antar pilar membentuk pintu busur seperti Masjid di Persia
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 12

Bangunan Pemugaran A

Nama Bangunan : Langgar Tinggi Tahun Dibangun : Tahun 1829 Fungsi Awal : Langgar / Peribadatan Fungsi Sekarang : Peribadatan dan hunian Langgam : Hindische adaptasi dengan arsitektur lokal Klasifikasi Bangunan : Membentuk identitas Kawasan Bersejarah Kondisi Bangunan : Baik ( SK Gubernur 475 Tahun 1993 )
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 13

LANGGAR TINGGI
ANALISIS HISTORIS dibangun pada tahun 1829, dibangun karena kapasitas masjid pada waktu itu sudah tidak mencukupi Disebut sebagai Langgar Tinggi, karena letak langgar berada di Lantai atas, sedang lantai bawahnya dipergunakan sebagai hunian yang disewakan untuk biaya pemeliharaan bangunan langgar / masjid
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 14

LANGGAR TINGGI
LANGGAM BANGUNAN Kombinasi langgam hindische / kolonial dengan Arsitektur lokal yang mengarah pada langgam Arsitektur Bukit Tinggi Arsitektur lokal bukit tinggi ditunjukkan pada bagian ruang imam yang dibuat lebih menjorok keluar dan disangga oleh kolom yang berornamen
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 15

LANGGAR TINGGI

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

16

BENTUK BANGUNAN LANGGAR TINGGI


350 200 300 1500 560 MIHRAB 780 TERAS DEPAN SELASAR TERAS RUANG SHOLAT

2500

DENAH

Bangunan tunggal bertingkat 2, memiliki pola asimetris baik pada bentuk dasar denah maupun facade bangunan Menggunakan atap limasan yang membujur atau sejajar dengan jalan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 17

FASADE BANGUNAN LANGGAR TINGGI


Bidang facade yang asimetris karena ada 2 fungsi yang berlainan

Fungsi peribadatan ditampilkan secara khusus dengan penggunaan pintu busur. Ruang imam di buat lebih menjorok keluar dan disangga oleh kolom berornamen motif tradisional
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 18

Bangunan Pemugaran B
Nama Bangunan : Klenteng Dewi Samudra Dibangun : Tahun 1784 Langgam : Chinnese Style Klasifikasi Bangunan : Membentuk identitas Kawasan Bersejarah Kondisi Bangunan : Baik Klasifikasi Pemugaran : B ( SK Gubernur No. 475 Tahun 1993)
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 19

Klenteng Tian Hou Gong (Vihara Dewi Samudra)


ANALISIS HISTORIS Dibangun pada tahun 1784 oleh para saudagar dan pelaut Ditujukan untuk menyembah Dewi laut (Ma Co Po) agar pelayaran mereka untuk berniaga berjalan lancar Ma Co Po / Thian Hou adalah Dewi Laut yang dipercaya dapat membawa keselamatan Fakultas dalam pelayaran. Teknik Sipil dan 20
Perencanaan Universitas Gunadarma

Klenteng Tian Hou Gong (Vihara Dewi Samudra)


LANGGAM BANGUNAN

Memiliki langgam Chinnese style yang berkembang masa kolonial Ditunjukkan dari bentuk bubungan atapnya yang memiliki bentuk ekor burung walet atau swallow tail
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 21

BENTUK BANGUNAN KLENTENG TIAN HOU GONG


bangunan klenteng bangunan f g b g g g b a d e c d KETERANGAN : a. Tempat Pembakaran (Shio Long) b. Tiang c. Pagoda untuk pembakaran uang kertas d. Taman e. Perkerasan (batu candi) f. Tungku dupa g. Patung singa

Bangunan teras : berbentuk pendopo dengan 8 tiang penyangga berbentuk bulat bergambar naga bercakar empat. Bangunan utama : Atap bangunan berbentuk perahu dengan hiasan mutiara di bagian tengah dan ekor ke atas pada sudut-sudut atap
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 22

FASADE BANGUNAN KLENTENG TIAN HOU GONG

Konstruksi kayu dan umpak tiang berbentuk bokor warna hitam dengan hiasan 4 (empat) patung singa dari kayu di puncak tiang Ragam hias pada tiap sudut fasadenya, berbentuk lingkaran dengan hiasan kawung

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

TAM PAK

23

TIPOLOGI RUMAH TINGGAL KAMPUNG ARAB

Tidak membawa bentuk-bentuk Arsitektur Arab, menyesuaikan diri dengan keadaan alam Indonesia yang beriklim tropis Tipologi bangunan : style kolonial dan arsitektur indis Penataan ruang dalam dengan adanya impluvium ( inner court ) berfungsi sebagai pemisah kegiatan
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 24

TIPOLOGI RUMAH TINGGAL KAMPUNG ARAB

Pola penataan ruang pada bangunan rumah tinggal Arab pada umumnya cenderung simetris dengan ruang terbuka / impluvium / inner court yang berulang dan bertahap, biasanya terdiri dari 2 3 buah ruang terbuka Susunan massa yang terbentuk, terlihat susunan atap yang makin meninggi ke belakang. Hal ini menunjukkan semakin tinggi bangunan semakin penting artinya dan berfungsi sebagai bangunan utama
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma 25

TIPOLOGI RUMAH TINGGAL KAMPUNG ARAB

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

26

TIPOLOGI RUMAH TINGGAL

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

27

TIPOLOGI RUMAH TINGGAL

J a l a n P e n g u k i r a n R a y a
Jalan Mesjid Pekojan Gg. I

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

28

TIPOLOGI RUMAH TINGGAL

Dapur

Dapur

Ruang Makan

KM/WC

Inner Court

KM/WC

KM/WC

Kamar Tidur

Kamar Tidur

Ruang Keluarga

Kamar Tidur

Kamar Tidur

Ruang Tamu

Teras

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

29

BANGUNAN FUNGSI PERKANTORAN

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

30

Anda mungkin juga menyukai