Makalah Sia Kel 6
Makalah Sia Kel 6
Makalah Sia Kel 6
DR.KHEZ MUTTAQIEN
PURWAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Sistem Informasi
Akuntansi. Dan juga kami mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang ikut serta
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu mohon
maaf apabila ada kekurangan. Kritik dan saran yang membangun dari anda selalu kami tunggu,
agar kedepannya kami bisa lebih baik dalam penyusunan makalah. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi yang membaca pada umumnya.
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi sistem informasi akuntansi saat ini telah berkembang sangat
pesat. Akan tetapi, para manajer sering menemui hambatan dalam sistem informasi
akuntansi. Hambatan tersebut muncul karena sistem informasi akuntansi bukanlah proses
yang cepat dan mudah. Sebab, sistem informasi tersebut memiliki proses yaitu harus
direncanakan, diimplementasikan, dan harus digunakan dengan semestinya.
Teknologi sistem informasi akuntansi berkembang dan memiliki pengaruh yang besar
terhadap perusahaan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi, stabilitas nasional, dan
kesejahteraan masyarakat. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi akan
berpengaruh bagi para pemakai.
Sistem informasi dapat berubah kapan saja. Diharapkan para pemakai dapat mengikuti
perubahan tersebut dan mengikuti perkembangan teknologi. Para pemakai harus
meningkatkan pandangan untuk menerima perubahan dan mengurangi pandangan untuk
menolak perubahan.
Mardiana, dkk., (2014) menjelaskan bahwa penggunaan sistem informasi akuntansi
sebagai salah satu sistem paling penting yang dimiliki organisasi telah mengubah cara
mengangkap, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi. Keberhasilan sistem
informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem tersebut dijalankan, kemudahan
sistem bagi para pemakainya dan pemanfaatan teknologi yang digunakan, sehingga sistem
informasi akuntansi sebagai salah satu fasilitas utama perusahaan untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas dan sekaligus menjadi salah satu strategi bisnis bagi perusahaan.
Perusahaan akan memiliki daya saing yang tinggi jika dapat memanfaatkan informasi
sebagai sumber utama untuk melakukan segala aktivitas bisnis. Suatu perusahaan penting
menilai kinerja Sistem Informasi Akuntansi untuk membentuk keberhasian pengembangan
sistem itu sendiri, sehingga dapat memberikan nilai tambah. Pengukuran kinerja dapat diukur
melalui sisi pemakai (user) menggunakan dua bagian yaitu bagian kepuasaan dari pemakai
sistem informasi akuntansi menunjukkan seberapa jauh pemakai merasa senang dan
terpercaya terhadap sistem informasi yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang
2
tepat waktu sedangkan pemakai sebuah sistem informasi apabila frekuensi penggunanya
sering maka sistem itu dikatakan baik (Arini, 2017).
Penerapan sistem informasi dalam perusahaan bisa mengalami kegagalan dan
kesuksesan. Pada dasarnya perusahaan menggunakan sistem informasi mengharapkan
kesusksesan dari sistem informasi tersebut. Apabila sistem informasi menemukan tujuannya,
maka bisa dikatakan sistem informasi dalam perusahaan tersebut telah sukses.
Perusahaan telah mengalami kesulitan-kesulitan ketika mengembangkan sebuah sistem
informasi akuntansi (SIA) sebagai berikut:
1. Permintaan pengembangan ada banyak sehingga proyek menumpuk selama bertahun-
tahun.
2. Para pengguna merasa bahwa SIA yang baru tidak memenuhi kebutuhannya.
3. Pengembangan berlangsung sangat lama, sehingga sistem tidak lagi memenuhi kebutuhan
perusahaan.
4. Para pengguna tidak mampu memspesifikasikan kebutuhan mereka karena mereka tidak
mengetahui hal sebenarnya mereka butuhkan atau mereka tidak dapat
mengkomunikasikan kebutuhan ke para pengembang sistem.
5. Perubahan sulit dibuat setelah persyaratan dibekukan. Jika para pengguna terus
mengubah persyaratan, SIA mungkin tidak akan pernah selesai.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi pengembangan sistem informasi akuntansi ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan sistem informasi akuntansi
3
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa alasan para akuntan yang mengalami berbagai kesulitan dalam
mengembangkan SIA, antara lain :
a) Permintaan atas sumber daya pengembangan begitu banyak hingga proyek SIA dapat
terlambat hingga beberapa tahun.
b) SIA yang baru didesain tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan para pemakainya.
c) Proses pengembangan dapat memakan waktu begitu lama hingga system tersebut tidak
lagi dapat memenuhi kebutuhan perusahaan
d) Para Pemakai tidak dapat menspesifikasikan kebuthan mereka dengan tepat.
e) Perubahan SIA seringkali sulit untuk dibuat setelah persyaratan telah ditetapkan menjadi
spesifikasi.
Untuk mendapatkan sistem informasi yang baru, terdapat tiga cara yaitu dengan :
1. Membeli Software
Software missal (canned software) dibuat oleh perusahaan pengembang software dan
dijual di pasar terbuka untuk berbagai lapisan pemakai yang memiliki persyaratan yang hampir
sama. Kelebihan membeli software kemudahan ketersediaan software dan biaya yang lebih
murah. Dan diperkirakan 80% perusahaan saat ini yang memasang komputer, menggunakan atau
mempertimbangkan untuk menggunakan software missal. Sistem terima jadi (turnkey system),
perusahaan menggabungkan software dan hardware, serta menjual keduanya sebagai satu paket.
Contohnya pada restoran, supermarket, dan perbaikan mobil/ bengkel.
Penyedia jasa aplikasi (application serice providers-ASPs) menyediakan Web-based
software pada komputer mereka dan mengirim software ke klien melalui internet. Dalam hal, ini
perusahaan tidak harus membeli, memasang, dan mempertahankan software masal. Melainkan
perusahaan “menyewa” software yang mereka butuhkan dari ASPs. Keuntungan dari cara ini
adalah pengurangan biaya software dan overhead administrasi, pembaruan software secara
otomatis, penyesuaian skal dengan pertumbuhan bisnis, akses global ke informasi, akses ke
personel ahli TI, dan kemungkinan untuk memfokuskan pada kompentensi keuangan inti, bukan
4
pada persyaratan TI. Masalah utama dengan software masal adalah sering kali software tersebut
tidak memenuhi semua kebutuhan informasi atau pemrosesna data diperusahaan.
Memilih Vendor
Memutuskan untuk membuat atau membeli software dapat dilakukan secara terpisah dari
keputusan untuk mendapatkan hardware, perbaikan, pemeliharaan, dan sumber daya SIA
lainnya.
Vendor dapat ditemukan dengan mencari dari buku telepon, mendapatkan referensi,
mencari dalam majalah computer atau perdagangan, menghadiri konferensi, atau menggunakan
organisasi pencari, dan yang penting selektif dalam memilih vendor.
5
Perusahaan yang membeli system yang besar dan rumit akan mengirimkan permintaan
proposal (Request For Proposal – RFP), yang mengundang para vendor untuk mengusulkan
sebuah system pada tanggal yang telah ditentukan. Pendekatan formal untuk mendapatkan
system, seperti RFP, keunggulannya sebagai berikut :
a) Menghemat Waktu. Informasi yang sama diberikan ke semua vendor, meniadakan
pengulangan tinjauan dan pertanyaan.
b) Menyederhanakan proses pengambilan keputusan. Semua respons diberikan dalam
format yang sama dan informasi yang terkait telah dicantumkan dalam bentuk tertulis.
c) Mengurangi Kesalahan. Peluang mengabaikan factor-faktor yang penting atau
berkurang.
d) Menghindarkan dari potensi ketidaksesuian. Kedua pihak memiliki perkiraan yang
sama dan informasi yang terkait telah dicantumkan dalam bentuk tertulis.
e) Makin banyak informasi yang diberikan perusahaan kepada vendor, makin baik
peluang perusahaan untuk menerima system yang dapat memenuhi persyaratan
perusahaan (aplikasi input/output, file serta database yang dibutuhkan, frekwensi dan
metode untuk pembaruan file dan permintaan, serta karakteristik atau persyaratan unik
lainnya)
6
a) Memilih pengembang dengan hati-hati. Pengembang luar harus memiliki
pengalaman dalam industri perusahaan, pemahaman yang baik atas bisnis secara umum
dan pemahaman mendalam tentang bagaimana perusahaan melakukan bisnisnya.
b) Menandatangani Kontrak. Kontrak harus menempatkan tanggung jawab untuk
memenuhi persyratan dari perusahaan ke pengembang dan memungkinkan
menghentikan proyek jika kondisi-kondisi utama tertentu tidak dipenuhi.
c) Rencanakan dan awasi setiap langkah. Semua aspek dari proyek harus didesain
secara terinci, dan harus ada pemeriksaan untuk mengawasi proyek.
d) Menjaga Komunikasi Yan Efektif. Hubungan antara pengembang dan perusahaan
harus disebutkan secara menyelutuh dan jelas.
e) Kendalikan Semua Biaya. Biaya harus dikendalikan dengan ketat dan arus kas harus
diminimalkan hingga proyek tersebut telah selesai dan diterima.
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan perusahaan untuk mengembangkan system
sesuai kebutuhan dari perusahaan pengembang system yang telah memberi izin.
Pengembang Software oleh Pemakai Akhir EUC (End-User-Computing) adalah
pengembangan, penggunaan, dan pengendalian aktif atas sistem informasi berbasis komputer
oleh para pemakai (orang yang menggunakan TI untuk memenuhi kebutuhan informasinya
sendiri daripada tergantung pada ahli-ahli sistem). Pengembangan pemakai akhir (end user
development- EUD) terjadi ketika para pemakai informasi, seperti para manajer, akuntan, dan
auditor internal mengembangkan aplikasi mereka sendiri dengan menggunakan spesialis
komputer sebagai penasihat. Berikut ini adalah contoh-contoh yang perkembangan oleh pemakai
akhir yang tepat :
a) Menarik informasi dari database perusahaan untuk menghasilkan laporan sederhana atau
untuk menjawab permintaan yang tidak rutin.
b) Melakukan sensivitas “what if” atau analisis statistic.
c) Mengembangkan aplikasi dengan menggunakan software yang telah jadi, seperti
spreadsheets, atau system database.
d) Mempersiapkan jadwal dan daftar, seperti jadwal depresiasi, dafar jatuh tempo piutang
usaha, dan amortisasi pinjaman.
7
Manfaat Resiko
a) Para pemakai mengendalikan proses a) Sistem buatan pemakai lebih mungkin
pengembangan dan memutuskan system berisi kesalahan atau disengaja salah
apa yang dibuat dan diimplementasikan melalui cara-cara tertentu (kesalahan
b) Sistem yang dikembangkan lebih dapat logika dan pengembangan)
memenuhi kebutuhan para pemakai. b) Sistem diimplementasikan walaupin belum
c) Sistem dikembangkan ketika dibutuhkan diuji secara memadai.
d) Sumber daya sistem dapat bebas untuk c) Sistem cenderung tidak efisien atau
tugas lainnya. menggunakan lebih banyak sumber daya
e) Sistem biasanya mudah digunakan dan dari yang seharusnya.
diubah. d) Sistem seringkali dikendalikan dan
didokumentasikan secara kurang baik.
e) Sistem cenderung tidak sesuai dengan
sistem lainnya dalam organisasi .
f) Semakin besarnya peluang dibuatnya
sistem ganda atau tersia-sianya sumber
daya organisasi.
g) Seringkali berakibat timbulnya biaya
sistem keseluruhan yang makin besar.
8
e) Membantu pengembangan aplikasi.
9
langka milikinya. mengakibatkan penyalahgunaan, seperti
c. Memberikan akses keahlian yang lebih data rahasia di bagi kepara pesaing.
besar dan tekhnologi yang lebih canggih. c) Sejalan dengan waktu, perusahaan dapat
d. Dapat menurunkan biaya sistem informasi kehilangan pandangan atas kebutuhan
keseluruhan perusahaan. informasinya dan bagaimana sistem tersebut
e. Dapat menghasilkan pengembangan sistem dapat memberi perusahaan keunggulan
yang lebih cepat dan lebih efisien. komparatif.
f. Membantu meniadakan puncak kepadatan d) Merupakan hal yang mahal dan susah untuk
dan kejarangan penggunaan sistem. mengubah keputusan outsourcing dan
g. Memfasilitasi pengecilan ukuran perusahaan mengganti hardware, software dan orang-
orangnya.
e) Banyak tujuan dan manfaat outsourcing
yang tidak pernah terwujud.
f) Layanan yang diberikan oleh beberapa
pihak pemberi layanan kurang baik.
Sedangkan untuk mempercepat atau meningkatkan proses pengembangan, ada tiga cara
yaitu dengan :
1. Rekayasa Ulang Proses Bisnis
Rekayasa Ulang Proses Bisnis adalah analisis menyeluruh pendesain ulang yang lengkap
atau proses bisnis dan system informasi untuk mencapai peningkatan kinerja yang dramastis
(Proses Revolusioner yang menantang struktur organisasi, peraturan, asumsi, aliran kerja,
deskripsi kerja, prosedur manajemen, pengendalian, dan nilai serta budaya organisisasi.
10
e) Mengintegrasikan aktivitas pararel.
f) Memberdayakan para pekerja, menggunakan pengendalian internal, dan membuat
struktur organisasi menjadi lebih datar.
g) Mengumpulkan data saat itu juga di sumbernya .
2. Pembuatan Protipe
Pendekatan ke desain sistem yang mengembangkan model kerja yang disederhanakn dari
sistem. Rancangan awal ini, dapat dengan cepat dan murah untuk di bangun dan diberikan pada
para pemakai untuk diuji. Para pemakai dapat mencoba aplikasi yang sesungguhnya, mereka
11
dapat memberikan tanggapan atas apa yang mereka sukai dan tidak mereka sukai atas aplikasi
tersebut. (tidak hanya diagram, gambar, dan penjelasan verbal, atau dokumnetasi yang tebal).
12
2) Protipe non operasional (buangan), protipe disingkirkan (tidak dipakai), protipe
yang dibuang dapat digunakan untuk mengembangkan sistem yang baru.
13
c. Sistem dapat dikembangkan dengan jauh komprehensif.
lebih cepat. d. Para pengembang dapat menyimpangkan
d. Kesalahan cenderung dapat dideteksi dan proses pengujian dan dokumentasi .
ditiadakan. e. Dapat mengakibatkan sejumlah reaksi
e. Para pemakai dapat melihat dan keperilakuan negative.
menggunakan sistem tersebut dan punya f. · Perulangan dan revisi tanpa akhir dapat
peluang untuk membuat perubahan. diajukan karena perubahan begitu untuk
f. Lebih murah daripada pendekatan lain nya dilakukan.
3. Compuetr –Aided Software Engineering (CASE)
CASE adalah pengembang software yang mengembangkan software untuk orang lain,
namun tidak membuat software untuk mempermudah pekerjaan mereka. Alat Case tidak
menggantikan desainer terampil, melainkan menyediakan sekumpulan alat terpadu yang
mendukung para pengembang secara efektif untuk semua tahpana SDLC. Software pada
umumnya memiliki alat-alat yang perencanaan strategis, manajemen sistem dan proyek, desain
database, tampilan layar dan laoran, dan pembuatan kode secara otomatis.
14
BAB III
KESIMPULAN
SIA yang baru didesain tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan para pemakainya.
Proses pengembangan dapat memakan waktu begitu lama hingga system tersebut tidak lagi
dapat memenuhi kebutuhan perusahaan
Para Pemakai tidak dapat menspesifikasikan kebuthan mereka dengan tepat.
Software
Software missal dibuat oleh perusahaan pengembang software dan dijual di pasar terbuka untuk
berbagai lapisan pemakai yang memiliki persyaratan yang hampir sama. Kelebihan membeli
software kemudahan ketersediaan software dan biaya yang lebih murah. Dan diperkirakan 80%
perusahaan saat ini yang memasang komputer, menggunakan atau mempertimbangkan untuk
menggunakan software missal.
Memilih Vendor
Vendor dapat ditemukan dengan mencari dari buku telepon, mendapatkan referensi, mencari
dalam majalah computer atau perdagangan, menghadiri konferensi, atau menggunakan
organisasi pencari, dan yang penting selektif dalam memilih vendor.
Protipe
Pendekatan ke desain sistem yang mengembangkan model kerja yang disederhanakn dari
sistem. Para pemakai dapat mencoba aplikasi yang sesungguhnya, mereka dapat memberikan
tanggapan atas apa yang mereka sukai dan tidak mereka sukai atas aplikasi tersebut. Biasanya
menghasilkan pemahaman yang lebih baik atas kebutuhan pemakai daripada pendekayan
lainnya. Keterlibatan pemakai dan kepuasan pemakai yang lebih besar serta lebih sedikitnya
risiko sistem tersebut tidak akan digunakan
Jalan pintas yang digunakan untuk mengembangkan protipe dapat mengakibatkan sistem yang
tidak efisien. Dapat tidak mengarah pada tujuan analisa kebutuhan yang menyeluruh dan
komprehensif. Harga tekhnologi CASE Harapan yang tidak terpenuhi.
15