Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Abi (19050005) Resume TKSD

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Nama: abiejer sagaragara

Npm:19050005

Sesi:19 A

Resume:kurikuluk matematika sekolah

Pengertian Matematika

Istilah matematika berasal dari bahasa latin yaitu manthanein atau mathema yang berarti
belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu
pasti, yang kesemuanya berkaitan langsung dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah
penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagi akibat
logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam
matematika bersifat konsisten (tetap).

Tujuan umum pendidikan matematika adalah menolong murid dalam mempelajari objek
matematika. Robert M.Gagne dalam Teori Gagne, mengklasifikasikan objek–objek matematika
menjadi dua macam, yaitu direct object (objek langsung) dan indirect object (objek tidak
langsung). Objek langsung matematika meliputi; fakta matematika, keterampilan matematika,
konsep matematika dan prinsip matematika.

a.Fakta-fakta matematika adalah konvensi–konvensi (semufakatan) dalam matematika yang


dimaksudkan untuk memperlancar pembicaraan di dalam matematika, seperti lambang–
lambang, semufakatan bahwa garis bilangan yang horizontal, arah ke kanan menunjukan
bilangan–bilangan yang semakin besar, sedangkan arah ke kiri menunjukan bilangan–bilangan
semakin kecil. Dalam matematika fakta–fakta matematika merupakan sesuatu yang harus
diterima, misalnya yang harus diterima begitu saja adalah lambang untuk bilangan lima adalah
“5”, juga lambang “ +, – , x“ untuk operasi–operasi dalam matematika.

b.Keterampilan–keterampilan matematika adalah operasi–operasi dan prosedur dalam


matematika, yang masing–masing adalah suatu proses untuk mencari suatu hasil tertentu.
Contoh keterampilan dalam matematika adalah proses mencari turunan (derivatif) suatu fungsi,
proses mencari akar persamaan kuadrat.

c.Konsep-konsep matematika adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan orang untuk
mengklasifikasikan apakah suatu objek tertentu merupakan suatu contoh atau bukan contoh
dari ide abstrak tersebut. Suatu konsep dalam matematika disebut konsep matematika.
Segitiga, persegipanjang, pertidaksamaan, bilangan asli semuanya merupakan konsep
matematika.

d.Prinsip-Prinsip Matematika adalah suatu pernyataan yang bernilai benar, yang memuat dua
konsep atau lebih dan menyatakan hubungan antara konsep–konsep tersebut. Contoh
beberapa konsep matematika: Pada setiap segitiga sama kaki, kedua alasnya sama besar, pada
setiap segitiga siku-siku, kuadrat panjang sisi miring sama dengan jumlah kuadrat panjang
kedua sisi siku-siku.

Objek tidak langsung matematika meliputi; kemampuan berfikir logis, kemampuan


memecahkan masalah, kemampuan berfikir analitis, sikap positif terhadap matematika,
ketelitian, ketekunan dan kedisiplinan.

Perjalanan Kurikulum Matematika

Suka atau tidak suka seseorang terhadap matematika, namun tidak dapat dihindari bahwa
hidupnya akan senantiasa bertemu dengan matematika, entah itu dalam pembelajaran formal,
non formal maupun dalam kehidupan praktis sehari-hari. Matematika merupakan alat bantu
kehidupan dan pelayan bagi ilmu-ilmu yang lain, seperti fisika, kimia, biologi, astronomi, teknik,
ekonomi, farmasi maupun matematika sendiri.

Mungkin diantara kita banyak yang bertanya bukankah saat ini sudah ada kalkulator dan
komputer sehingga matematika sebagai alat bantu kehidupan menjadi berkurang? Memang
benar, dengan kehadiran kedua alat tersebut banyak persoalan kehidupan yang awalnya
mudah menjadi sulit, dan dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat. Namun perlu
diketahui bahwa alat-alat tersebut pun juga menggunakan prinsip matematika. Tanpa adanya
prinsip-prinsip dan konsep matematika kedua alat tersebut yaitu kalkulator dan komputer tidak
mungkin ada. Begitu pentingnya matematika dalam kehidupan maka tidak aneh jika
pembelajaran matematika mengalami perkembangan dan disesuaikan dengan kebutuhan
zaman. Bagaimanakah perkembangan pembelajaran matematika di dalam negeri?

Matematika tradisional

Setelah Indonesia terlepas dari penjajahan kolonial, pemerintah berbenah diri menyusun
program pendidikan. Matematika diletakkan sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Saat itu
pembelajaran matematika lebih ditekankan pada ilmu hitung dan cara berhitung. Urutan-
urutan materi seolah-olah telah menjadi konsensus masyarakat. Karena seolah-olah sudah
menjadi konsensus maka ketika urutan dirubah sedikit saja protes dan penentangan dari
masyarakat begitu kuat. Untuk pertama kali yang diperkenalkan kepada siswa adalah bilangan
asli dan membilang, kemudian penjumlahan dengan jumlah kurang dari sepuluh, pengurangan
yang selisihnya positif dan lain sebagainya.

Kekhasan lain dari pembelajaran matematika tradisional adalah bahwa pembelajaran lebih
menekankan hafalan dari pada pengertian, menekankan bagaimana sesuatu itu dihitung bukan
mengapa sesuatu itu dihitungnya demikian, lebih mengutamakan kepada melatih otak bukan
kegunaan, bahasa/istilah dan simbol yang digunakan tidak jelas, urutan operasi harus diterima
tanpa alasan, dan lain sebagainya.

Urutan operasi hitung pada era pembelajaran matematika tradisional adalah kali, bagi, tambah
dan kurang. ,maksudnya bila ada soal dengan menggunakan operasi hitung maka perkalian
harus didahulukan dimanapun letaknya baru kemudian pembagian, penjumlahan dan
pengurangan. Urutan operasi ini mulai tahun 1974 sudah tidak dipandang kuat lagi banyak
kasus yang dapat digunakan untuk menunjukkan kelemahan urutan tersebut.

Contoh

12:3 jawabanya adalah 4, dengan tanpa memberi tanda kurung , soal di atas ekuivalen dengan

9+3:3, berdasar urutan operasi yaitu bagi dulu baru jumlah dan hasilnya adalah 10. Perbedaan
hasil inilah yang menjadi alasan bahwa urutan tersebut kurang kuat.

Sementara itu cabang matematka yang diberikan di sekolah menengah pertama adalah aljabar
dan geometri bidang. Geometri ini diajarkan secara terpisah dengan geometri ruang selama tiga
tahun. Sedangkan yang diberikan di sekolah menengah atas adalah aljabar, geometri ruang,
goneometri, geometri lukis, dan sedikit geometri analitik bidang. Geometri ruang tidak
diajarkan serempak dengan geometri ruang, geomerti lukis adalah ilmu yang kurang banyak
diperlukan dalam kehidupan sehingga menjadi abstrak dikalangan siswa.

Pembelajaran Matematika Modern

Pengajaran matematika modern resminya dimulai setelah adanya kurikulum 1975. Model
pembelajaran matematika modern ini muncul karena adanya kemajuan teknologi, di Amerika
Serikat perasaan adanya kekurangan orang-orang yang mampu menangani sejata, rudal dan
roket sangat sedikit, mendorong munculnya pembaharuan pembelajaran matematika. Selain itu
penemuan-penemuan teori belajar mengajar oleh J. Piaget, W Brownell, J.P Guilford, J.S Bruner,
Z.P Dienes, D.Ausubel, R.M Gagne dan lain-lain semakin memperkuat arus perubahan model
pembelajaran matematika.
W Brownell mengemukakan bahwa belajar matematika harus merupakan belajar bermakna
dan berpengertian. Teori ini sesuai dengan terori Gestalt yang muncul sekitar tahun 1930,
dimana Gestalt menengaskan bahwa latihan hafal atau yang sering disebut drill adalah sangat
penting dalam pengajaran namun diterapkan setalah tertanam pengertian pada siswa.

Dua hal tersebut di atas memperngaruhi perkembangan pembelajaran matematika dalam


negeri, berbagai kelemahan seolah nampak jelas, pembelajaran kurang menekankan pada
pengertian, kurang adanya kontinuitas, kurang merangsang anak untuk ingin tahu, dan lain
sebagainya. Ditambah lagi masyarakat dihadapkan pada kemajuan teknologi. Akhirnya
Pemerintah merancang program pembelajaran yang dapat menutupi kelemanahn-kelemahan
tersebut, munculah kurikulum 1975 dimana matematika saat itu mempnyai karakteristik
sebagai berikut ;

1. Memuat topik-topik dan pendekatan baru. Topik-topik baru yang muncul adalah himpunan,
statistik dan probabilitas, relasi, sistem numerasi kuno, penulisan lambang bilangan non
desimal.

2. Pembelajaran lebih menekankan pembelajaran bermakna dan berpengertian dari pada


hafalan dan ketrampilan berhitung.

3. Program matematika sekolah dasar dan sekolah menengah lebih continue

4. Pengenalan penekanan pembelajaran pada struktur

5. Programnya dapat melayani kelompok anak-anak yang kemampuannya hetrogen.

6. Menggunakan bahasa yang lebih tepat.

7. Pusat pengajaran pada murid tidak pada guru.

8. Metode pembelajaran menggunakan meode menemukan, memecahkan masalah dan teknik


diskusi.

9. Pengajaran matematika lebih hidup dan menarik.

Pembelajaran Matematika masa kini

Pembelajaran matematika masa kini adalah pembelajaran era 1980-an. Hal ini merupakan
gerakan revolusi matematika kedua, walaupun tidak sedahsyat pada revolusi matematika
pertama atau matematika modern. Revolusi ini diawali oleh kekhawatiran negara maju yang
akan disusul oleh negara-negara terbelakang saat itu, seperti Jerman barat, Jepang, Korea, dan
Taiwan. Pengajaran matematika ditandai oleh beberapa hal yaitu adanya kemajuan teknologi
muthakir seperti kalkulator dan komputer.

Perkembangan matematika di luar negeri tersebut berpengaruh terhadap matematika dalam


negeri. Di dalam negeri, tahun 1984 pemerintah melaunching kurikulum baru, yaitu kurikulum
tahun 1984. Alasan dalam menerapkan kurikulum baru tersebut antara lain, adanya sarat
materi, perbedaan kemajuan pendidikan antar daerah dari segi teknologi, adanya perbedaan
kesenjangan antara program kurikulum di satu pihak dan pelaksana sekolah serta kebutuhan
lapangan dipihak lain, belum sesuainya materi kurikulum dengan tarap kemampuan anak didik.
Dan, CBSA (cara belajar siswa aktif) menjadi karakter yang begitu melekat erat dalam kurikulum
tersebut.

Dalam kurikulum ini siswa di sekolah dasar diberi materi aritmatika sosial, sementara untuk
siswa sekolah menengah atas diberi materi baru seperti komputer. Hal lain yang menjadi
perhatian dalam kurikulum tersebut, adalah bahan bahan baru yang sesuai dengan tuntutan di
lapangan, permainan geometri yang mampu mengaktifkan siswa juga disajikan dalam
kurikulum ini.

Sementara itu langkah-langkah agar pelaksanaan kurikulum berhasil adalah melakukan hal-hal
sebagai berikut;

1. Guru supaya meningkatkan profesinalisme

2. Dalam buku paket harus dimasukkan kegiatan yang menggunakan kalkulator dan computer

3. Sikronisasi dan kesinambungan pembelajaran dari sekolah dasar dan sekolah lanjutan

4. Pengevaluasian hasil pembelajaran

5. Prinsip CBSA di pelihara terus

Kurikulum Tahun 1994

Kegiatan matematika internasional begitu marak di tahun 90-an. walaupun hal itu bukan hal
yang baru sebab tahun tahun sebelumnya kegiatan internasional seperti olimpiade matematika
sudah berjalan beberapa kali. Sampai tahun 1977 saja sudah 19 kali diselenggarakan olimpiade
matematika internasional. Saat itu Yugoslavia menjadi tuan rumah pelaksanaan olimpiade, dan
yang berhasil mendulang medali adalah Amerika, Rusia, Inggris, Hongaria, dan Belanda.

Indonesia tidak ketinggalan dalam pentas olimpiade tersebut namun jarang mendulang medali.
(tahun 2004 dalam olimpiade matematika di Athena, lewat perwakilan siswa SMU 1 Surakarta
atas nama Nolang Hanani merebut medali). Keprihatinan tersebut diperparah dengan kondisi
lulusan yang kurang siap dalam kancah kehidupan. Para lulusan kurang mampu dalam
menyelsaikan problem-probelmke hidupan dan lain sebagainya. Dengan dasar inilah
pemerintah berusaha mengembangkan kurikulum baru yang mampu membekali siswa
berkaitan dengan problem-solving kehidupan. Lahirlah kurikulum tahun 1994.

Dalam kurikulm tahun 1994, pembelajaran matematika mempunyai karakter yang khas,
struktur materi sudah disesuaikan dengan psikologi perkembangan anak, materi keahlian
seperti komputer semakin mendalam, model-model pembelajaran matematika kehidupan
disajikan dalam berbagai pokok bahasan. Intinya pembelajaran matematika saat itu
mengedepankan tekstual materi namun tidak melupakan hal-hal kontekstual yang berkaitan
dengan materi. Soal cerita menjadi sajian menarik disetiap akhir pokok bahasan, hal ini
diberikan dengan pertimbangan agar siswa mampu menyelesaikan permasalahan kehidupan
yang dihadapi sehari-hari.

Kurikulum taun 2004

Setelah beberapa dekade dan secara khusus sepuluh tahun berjalan dengan kurikulum 1994,
pola-pola lama bahwa guru menerangkan konsep, guru memberikan contoh, murid secara
individual mengerjakan latihan, murid mengerjakan soal-soal pekerjaan rumah hanya kegiatan
rutin saja disekolah, sementara bagaimana keragaman pikiran siswa dan kemampuan siswa
dalam mengungkapkan gagasannya kurang menjadi perhatian.

Para siswa umumnya belajar tanpa ada kesempatan untuk mengkomunikasikan gagasannya,
mengembangkan kreatifitasnya. Jawaban soal seolah membatasi kreatifitas dari siswa karena
jawaban benar seolah-lah hanya otoritas dari seorang guru. Pembelajaran seperti paparan di
atas akhirnya hanya menghasilkan lulusan yang kurang terampil secara matematis dalam
menyelesaikan persoalah-persoalan seharai-hari. Bahkan pembelajaran model di atas semakin
memunculkan kesan kuat bahwa matematika pelajaran yang sulit dan tidak menarik.

Tahun 2004 pemerintah melaunching kurikulum baru dengan nama kurikulum berbasis
kompetesi. Secara khusus model pembelajaran matematika dalam kurikulum tersebut
mempunyai tujuan antara lain;

1. Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya melalui kegiatan
penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkankesamaan, perbedaan, konsistensi dan
iskonsistensi
2. Mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan
mengembangkan divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta
mencoba-coba.

3. Mengembangkan kemampuan memcahkan masalah

4. Mengembangkan kewmapuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan


antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan.

Sementara itu secara umum prinsip dasar dari kurikulum tersebut adalah bahwa setiap siswa
mampu mempelajari apa saja hanya waktu yang membedakan mereka dalam ketuntasan
belajar. Siswa tidak diperkenankan mengikuti pelajaran berikutnya sebelum menuntaskan
pelajaran sebelumnya. Dengan demikian remedial-remedial akan seringa dijumpai terutama
siswa yang sering tidak tuntas dalam belajarnya.

Kesimpulan

Dari paparan di atas terlihat bagaimana lika-liku perkembangan matematika mulai dari
matematika tradisional yang begitu sederhana, hanya sekedar melatih hafalan dan melatih
kemampuan otak. Kemudian berkembang agak maju lagi dengan munculnya terori
pembelajaran dari para ahli psikologi. Teori ini mempengaruhi pembelajaran matematika dalam
negeri yang akhirnya pemerintah mengeluarkan kurikulum baru, yang disesuaikan dengan
penemuan teori pembelajaran yang muncul.

Tidak hanya sampai disitu perkembangan kurikulum juga dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi internasional. Terbukti diera 1980-an dengan merebak dan maraknya teknologi
kalkulator dann komputer akhirnya memaksa pemerintah melaunching kurikulum baru yang
sesuai dengan perkembangan jaman, lahirlah kurikulum 1984. Sepuluh tahun kemudian
pemerintah juga menyempurnakan lagi kurikulum tersebut dengan kurikulum 1994. Dan yang
terbaru adalah kurikulum 2004 yang terkenal kurikulum bebrbasis kompetensi. Prinsip dasar
dari kurikulum tersebut adalah bahwa setiap siswa mampu mempelajari apa saja hanya waktu
yang membedakan mereka dalamketuntasan belajar.

Anda mungkin juga menyukai