Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Dion Tubagus Ramadhan 181110013443008 mj02

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan
psikis, unsur raga dan jiwa. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotype dan
fenotipe. Faktor genotype adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor
keturunan dibawa individu sejak lahir.
Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial karena beberapa alasan, yaitu:
1. Manusia tunduk pada norma sosial, aturan
2. Perilaku manusia mengharapkan penilaian dari orang lain
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
- Manusia dikatakan sebagai mahluk sosial karena:
- Manusia tunduk pada aturan dan norma sosial
- Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
- Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
- Potensi manusia akan berkembang bila berada di tengah-tengah masyarakat

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam bahasa inggris in salah satunya
mengandung pengertian tidak, sedangkan devide artinya terbagi. Menurut pendapat Dr. A Lysen
individu berasal dari bahasa latin individum, yang artinya tak terbagi. Manusia lahir merupakan
mahkluk individual yang makna tidak terbagi atau tidak terpisah antara jiwa dan raga.
Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya memiliki tiga kemungkinan;
1. Menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya
2. Takluk terhadap kolektif
3. Mempengaruhi masyarakat

Dalam perkembangannya, manusia sebagai mahkluk individu tidak bermakna kesatuan


jiwa dan raga, tetapi akan menjadi yang khas dengan corak kepribadiannya. Pertumbuhan
dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor.
Mengenal hal tersebut ada tiga pandangan yaitu:
a. Pandangan nativistik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata
ditentukan atas dasar faktor dari dalam individu sendiri, seperti bakat dan potensi,
termasuk pula hubungan atau kemiripan dengan orang tuanya. Missal, jika ayahnya
seniman maka sang anak akan menjadi seniman pula.
b. Pandangan empiristik menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata
didasarkan atas faktor lingkungan. Lingkunganlah yang akan menentukan
pertumbuhan seseorang. Pandangan ini bertolak belakang dengan pandangan
nativistik.
c. Pandangan konvergensi yang menyatakan bahwa pertumbuhan individu yang
dipengaruhi oleh faktor diri individu dan lingkungan. Bakat anak merupakan potensi
yang harus disesuaikan dengan ciptakannya lingkungan yang baik sehingga ia bisa
tumbuh secara optimal. Pandangan ini berupaya menggabungkan kedua pandangan
sebelumnya.
Sebagai mahkluk individu manusia juga tidak mampu hidup sendiri, artinya manusia juga
harus hidup bermasyarakat. Adapun yang menyebabkan manusia selalu bermasyarakat
antara lain Karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia,
misalnya;
1. Hasrat untuk memenuhi keperluan makan dan minum.
2. Hasrat untuk membela diri.
3. Hasrat untuk mengadakan keturunan.

Hal ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk mempunyai dua
keinginan pokok, yaitu:
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia di sekelilingnya.
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.

Anda mungkin juga menyukai