MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN Motivasi Belajar Fixx
MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN Motivasi Belajar Fixx
MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN Motivasi Belajar Fixx
MOTIVASI BELAJAR
Di Susun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga makalah psikologi pendidikan tentang motivasi belajar ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-ide maupun pikiran.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca
mengenai motivasi belajar, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan dari makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi di dalam satu situasi,
bahkan dalam satu ruang hampa. Situasi belajar ini ditandai dengan motif-motif yang
ditetapkan dan diterima oleh siswa. Terkadang satu proses belajar tidak dapat mencapai
hasil maksimal disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang mendorong.
Belajar mengajar merupakan suatu proses yang sangat kompleks, karena dalam
proses tersebut siswa tidak hanya sekedar menerima dan menyerap informasi yang
disampaikan oleh guru, tetapi siswa dapat melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran
dan tindakan paedadogis yang harus dilakukan, agar hasil belajarnya lebih baik dan
sempurna. Dari proses pembelajaran tersebut siswa dapat menghasilkan suatu perubahan
yang bertahap dalam dirinya, baik dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Adanya perubahan tersebut terlihat dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa
berdasarkan evaluasi yang diberikan oleh guru.
Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap
prestasi belajar. Karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat belajar
siswa. Bagi siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai keinginan untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga boleh jadi siswa yang memiliki
intelegensi yang cukup tinggi menjadi gagal karena kekurangan motivasi, sebab hasil
belajar itu akan optimal bila terdapat motivasi yang tepat. Karenanya, bila siswa
mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini bukanlah semata-mata kesalahan siswa,
tetapi mungkin saja guru tidak berhasil dalam membangkitkan motivasi siswa.
Motivasi yang kuat dalam diri siswa akan meningkatkan minat, kemauan dan
semangat yang tinggi dalam belajar, karena antara motivasi dan semangat belajar
mempunyai hubungan yang erat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Sardiman A.M dalam
bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar bahwa : Dalam kegiatan belajar, maka
motivasi menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
4
Motivasi sangat berperan dalam belajar, dengan motivasi inilah siswa menjadi
tekun dalam proses belajar mengajar, dan dengan motivasi itu pula hasil belajar siswa
dapat diwujudkan dengan baik. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi
yang kuat dan jelas akan tekun dan berhasil dalam belajarnya. Tingginya motivasi dalam
belajar berhubungan dengan tingginya prestasi belajar. Bahkan pada saat ini kaitan antara
motivasi dengan perolehan dan atau prestasi tidak hanya dalam belajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan motivasi belajar dan tujuan serta fungsi dari motivasi
belajar ?
2. Bagaimanakah teori tentang motivasi menurut para ahli ?
3. Bagaimana jenis – jenis dari motivasi belajar ?
4. Apa sajakah factor yang mempengaruhi motivasi belajar ?
5. Bagaimanakah prinsip dan teknik dalam motivasi belajar ?
6. Apakah peran dari motivasi belajar?
7. Bagaimana cara – cara meningkatkan motivasi belajar ?
8. Apakah pentingnya motivasi belajar itu ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian motivasi belajar dan tujuan serta fungsi dari motivasi belajar
2. Mengetahui teori tentang motivasi menurut para ahli
3. Mengetahui jenis – jenis dari motivasi belajar
4. Mengetahui factor yang mempengaruhi motivasi belajar
5. Mengetahui prinsip dan teknik dalam motivasi belajar
6. Mengetahui peran dari motivasi belajar
7. Mengetahui cara – cara untuk meningkatkan motivasi belajar
8. Mengetahui pentingnya motivasi belajar
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
mencapai tujuan akan ditentukan oleh kuat lemahnya motivasi yang dimiliki orang
tersebut. Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi–kondisi tertentu,
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka maka akan
berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi
dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang.
Lingkungan merupakan salah faktor dari luar yang dapat menumbuhkan motivasi dalam
diri seseorang untuk belajar[ CITATION Amn17 \l 1033 ].
Jadi definisi dari motivasi belajar adalah segala usaha dalam diri sendiri yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar serta
memberi arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Motivasi
belajar juga berarti dorongan dari proses belajar dan tujuan dari belajar adalah
mendapatkan manfaat dari proses belajar. Motivasi belajar sebagai penumbuh gairah
dalam setiap diri individu untuk memunculkan perasaan penggerak semnagat untuk
belajar. Siswa yang memiliki motivasi tinggi, akan memiliki semangat dan energy untuk
melakukan kegiatan belajar [ CITATION Sar09 \l 1033 ].
7
Fungsi motivasi belajar adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi
sehingga untuk mencapai prestasi tersebut sehingga peserta didik dituntut untuk
menentukan sendiri perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan belajarnya.
Selain itu, Oemar Hamalik, menyebutkan fungsi motivasi itu meliputi:
Mendorong timbulnya kelakuan/ suatu perbuatan.
Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarah pada perbuatan ke
pencapaian tujuan yang diinginkan.
Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya sebagai motor penggerak dalam
kegiatan belajar [ CITATION Oem11 \l 1033 ].
8
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization) seperti antara lain kebutuhan
mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimum,
kreatifitas dan ekspresi diri [ CITATION Pur06 \l 1033 ].
9
Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Motif-motif ini
seringkali disebut dengan motif-motif yang disyaratkan secara sosial sebab
manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia lain, sehingga
motivasi itu terbentuk.
2. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi menjadi dua yakni motivasi
jasmaniah dan motivasi rohaniah. Motivasi jasmaniah seperti misalnya refleks,
insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan.
3. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar karena tahu
besok pagi akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik [ CITATION Sar09
\l 1033 ].
Di samping itu Frandsen dalam Sardiman, menambahkan jenis-jenis motivasi
berikut ini :
Cognitive motives.
Motif ini menunjuk pada gejala intrinsic, yakni menyangkut kepuasan individual.
Jenis motif seperti ini adalah sangat primer dalam kegiatan belajar di sekolah,
terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.
Self-expression.
Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang penting kebutuhan
individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi
juga mampu membuat suatu kejadian. Untuk itu memang diperlukan suatu
kretivitas, penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang memiliki keinginan untuk
aktualisasi diri.
Self-enhancement.
10
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan
kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri memang menjadi salah
satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana
kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai prestasi [ CITATION Sar09 \l
1033 ].
E. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Keberhasilan belajar peserta didik dalam proses pembelajaran sangat dipengaruhi
oleh motivasi yang ada pada dirinya. Indikator kualitas pembelajaran salah satunya
adalah adanya motivasi yang tinggi dari para peserta didik. Peserta didik yang memiliki
motivasi belajar yang tinggi terhadap pembelajaran maka mereka akan tergerak atau
tergugah untuk memiliki keinginan melakukan sesuatu yang dapat memperoleh hasil atau
tujuan tertentu.
Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan,
artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa. Beberapa
unsur yang mempengaruhi motivasi dalam belajar [ CITATION Kom15 \l 1033 ] yaitu:
1. Cita-cita dan aspirasi siswa.
Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa baik intrinsik maupun ekstrinsik.
2. Kemampuan Siswa
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan dan kecakapan dalam
pencapai-annya.
3. Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang dimaksud yaitu meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang
siswa yang sedang sakit akan menggangu perhatian dalam belajar.
4. Kondisi Lingkungan Siswa.
Lingkungan siswa dapat berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan sebaya dan kehidupan bermasyarakat.
Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Dengan demikian
motivasi belajar pada diri siswa sangat dipengaruhi oleh adanya rangsangan dari luar
dirinya serta kemauan yang muncul pada diri sendiri. Motivasi belajar yang datang dari
luar dirinya akan memberikan pengaruh besar terhadap munculnya motivasi instrinsik
pada diri siswa.
11
Namun demikian menurut Oemar Hamalik (1995) dalam Wina Sanjaya
munculnya motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:
12
dan penghargaan serta mengarahkan pengalaman belajarnya ke arah keberasilan,
sehingga memiliki kepercayaan diri dan tercapainya prestasi belajar
13
dapat dikatakan sebagai motivasi tetapi tidak selalu demikian, karena hadiah untuk
suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan
tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut, sehingga hadiah tidak selalu bisa
menimbulkan motivasi.
3. Saingan atau kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong
belajar siswa. Hanya saja persaingan individual akan menimbulkan pengaruh yang
tidak baik, seperti rusaknya hubungan persahabatan, perkelahian, pertentangan,
persaingan antar kelompok belajar.
4. Ego-involvement
Sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting karena menumbuhkan
kesadaran kepada peserta didik betapa pentingnya tugas-tugas dan menerimanya
sebagai tantangan sehingga mereka bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.
Mereka akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik
dengan menjaga harga dirinya, karena penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol
kebanggaan dan harga diri.
5. Memberi ulangan
Peserta didik akan menjadi giat belajar apabila mengetahui akan ada ulangan. Maka,
memberi ulangan adalah salah satu upaya sarana memotivasi siswa dalam belajar.
Tetapi yang harus diingat adalah guru jangan terlalu sering memberikan ulangan
karena dapat membuat siswa bosan karena terlalu sering dan bersifat rutinitas. Guru
juga harus terbuka, maksudnya jika akan diadakan ulangan harus diberitahukan
kepada siswanya.
6. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi jika mengalami kemajuan/ peningkatan,
akan mendorong siswa untuk terus belajar lebih giat lagi, semakin mengetahui bahwa
hasil belajar selalu mengalami kemajuan, maka aka nada motivasi pada diri siswa
untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya selalu meningkat.
7. Pujian
14
Pemberian pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil
besar manfaatnya sebagai pendorong belajar, dengan pemberian pujian akan
menimbulkan rasa senang dan puas.
8. Hukuman
Salah satu cara meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan memberikan
hukuman. Hukuman sebagai reinforcement yang negatif apabila diberikan secara
tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu, guru harus memahami
prinsip-prinsip pemberian hukuman.
9. Hasrat untuk belajar
Adanya hasrat untuk belajar, berati ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.
Hasrat untuk belajar berati pada diri anak tersebut memang terdapat motivasi untuk
belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
10. Minat
Motivasi erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan,
begitu juga dengan minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi
yang pokok.
11. Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh siswa merupakan alat
motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai,
dirasa sangat berguna dan menguntungkan bagi siswa, maka akan timbul gairah untuk
terus belajar [ CITATION Sar09 \l 1033 ].
15
5. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang di sela-
selanya ada istirahat dan bemain secara berkesinambungan.
Dari beberapa hal di atas menunjukan betapa pentingnya motivasi belajar tersebut
disadari oleh siswa. Bila motivasi belajar disadari oleh siswa, maka siswa akan belajar
dengan baik sehingga akan meningkatkan prestasi belajar. Dengan demikian dalam
proses
pembelajaran guru berperan besar mengupayakan meningkatkan motivasi belajar.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi merupakan suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya perasaan dan didahului dengan adanya tujuan. Sedangkan motivasi
belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai.
Dalam pengaturan pendidikan, motivasi baik kekuatan internal maupun kekuatan
eksternal. Ada teori yang berbeda dari motivasi dalam pengaturan pendidikan, termasuk
yang menyatakan bahwa perilaku siswa didikte karena baik faktor eksternal maupun
internal.
Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses belajar
mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Dalam
kegiatan belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Belajar akan menjadi optimal kalau
ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan akan makin berhasil pula pelajaran
itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha bagi para siswa.
B. Saran
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
1. Untuk meraih hasil belajar yang maksimal, siswa harus mempunyai motivasi untuk
belajar, baik motivasi yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri maupun yang dari
luar seperti lingkungan.
2. Guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa.
17
DAFTAR PUSTAKA
Emda, A. (2017). Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran. Lantanida Journal, 5(2), 175.
Kompri. (2015). Motivasi Pembelajaran : Perspektif Guru dan Siswa (1 ed.). Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Maslow, A. H. (1970). Motivation and Personality. New York: Harper & Row Publisher.
Sanjaya, W. (2013). Kurikulum dan pembelajaran, Teori dan praktek Pengembangan Kurikulum KTSP (5
ed.). Jakarta: Kencana.
Sardiman. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rajawali Pers.
18