MAKALA Strategi Pembelajaran Difka Ria
MAKALA Strategi Pembelajaran Difka Ria
MAKALA Strategi Pembelajaran Difka Ria
UNIVERSITAS TADULAK0
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa segala
limpahan rahmat dan hidayanya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah “STRATEGI MEMOTIVASI SISWA UNTUK BELAJAR” dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana, semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi
pembacanya
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karna itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makala ini.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1.penutup .......................................................................................................
3.2.kritik dan sara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar
adalah faktor metode pembelajaran. Selain siswa, unsur terpenting yang ada
dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru sebagai pengajar yang
memberikan ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan nilai-nilai,
akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut seorang guru
dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang nantinya akan
diajarkan kepada siswa. Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih
metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa
tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Dengan variasi metode dapat
meningkatkan kegiatan belajar siswa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan motivasi?
2.Apa saja yg termasuk kedalam jenis dan sifat motivasi ?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar?
4. Apa saja prinsip dalam motivasi belajar?
5. Apa saja fungsi motivasi belajar?
6. Apa saja upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa?
7. Teknik-teknik motivasi dalam pembelajaran?
8.teori motivasi dan prestasi?
.
1.4 Manfaat
1. Dapat menambah wawasan mengenai motivasi belajar.
2. Dapat menjadi bahan bacaan untuk mahasiswa FKIP ataupun guru yang
ingin mempelajari mengenai motivasi belajar siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya
motivasi belajar adalah sebagai berikut:
§ Motivasi Intrinsik.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari diri sendiri dan tidak
dipengaruhi oleh sesuatu di luar dirinya karena dalam setiap diri individu sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Orang yang tingkah lakunya digerakkan
oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau tingkah lakunya telah mencapai hasil
tingkah laku itu sendiri. Misalnya seorang siswa menyelesaikan pekerjaan rumah
tentang soal-soal matematika, bertujuan untuk memahami konsep-konsep
matematika melalui penyelesaian soal-soal itu, bukan karena takut kepada guru
atau ingin mendapat pujian dari guru.
§ Motivasi Ekstrinsik
Cita-cita disebut juga aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai.
Penentuan target ini tidak sama bagi semua siswa. Target ini diartikan sebagai
tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi
seseorang.
¶ Kemampuan Belajar
¶ Kondisi Siswa
¶ Kondisi Lingkungan
Dalam kegiatan belajar mengajar pasti ditemukan anak didik yang malas
berpartisipasi dalam belajar. Sedikit pun tidak bergerak hatinya untuk mengikuti
pelajaran dengan cara mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan. Sementara anak didik yang lain aktif berpartisipasi dalam
kegiatan.
Fungsi motivasi dalam belajar akan diuraikan dalam pembahasan sebagai berikut:
µ Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada
sesuatu yang dicari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang belum
diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari
tahu. Oleh karena itu, motivasi mempunyai fungsi sebagai pendorong perbuatan
siswa.
« Memberi Angka
Angka adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak
didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan
kepada anak didik untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan
prestasi belajar mereka di masa mendatang. Angka ini biasanya terdapat dalam
buku rapor sesuai jumlah mata pelajaran yang diprogramkan dalam kurikulum.
«Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai
penghargaan atau kenang-kenangan. Dalam dunia pendidikan, hadiah bisa
dijadikan sebagai alat motivasi. Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang
berprestasi tinggi, ranking satu, dua, atau tiga dari anak didik lainnya. Pemberian
hadiah bisa juga diberikan dalam bentuk beasiswa atau dalam bentuk lain seperti
alat tulis. Dengan cara itu anak didik akan termotivasi untuk belajar guna
mempertahankan prestasi belajar yang telah mereka capai.
« Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong anak didik agar mereka bergairah dalam belajar. Persaingan, baik
dalam bentuk individu maupun kelompok diperlukan dalam pendidikan. Kondisi
ini bisa dimanfaatkan untuk menjadikan proses interaksi belajar mengajar yang
kondusif. Bila iklim belajar yang kondusif terbentuk, maka setiap anak didik telah
terlihat dalam kompetisi untuk menguasai bahan pelajaran yang diberikan.
Selanjutnya, setiap anak didik sebagai individu melibatkan diri mereka mesing-
masing ke dalam aktivitas belajar.
« Ego-Involvement
« Memberi Ulangan
« Pujian
Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat dijadikan sebagai alat
motivasi. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang baik. Guru bisa memanfaatkan pujian untuk memuji
keberhasilan anak didik dalam mengerjakan pekerjaan di sekolah. Pujian
diberikan sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat-buat atau bertentangan sama
sekali dengan hasil kerja anak didik. Dengan begitu anak didik tidak antipati
terhadap guru, tetapi merupakan figur yang disenangi dan dikagumi.
« Hukuman
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar. Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan segala kegiatan tanpa
maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada
motivasi untuk belajar, sehingga sudah pasti hasilnya akan lebih baik daripada
anak didik yang tidak berhasrat untuk belajar. Diakui, hasrat untuk belajar adalah
gejala psikologis yang tidak berdiri sendiri, tetapi berhubungan dengan kebutuhan
anak didik untuk mengetahui sesuatu dari objek yang akan dipelajarinya.
Kebutuhan itulah yang menjadi dasar aktivitas anak didik dalam belajar. Tidak
ada kebutuhan berarti tidak ada hasrat untuk belajar. Itu sama saja tidak ada minat
untuk belajar.
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik merupakan
alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus
dicapai, dirasakan anak sangat berguna dan menguntungkan, sehingga
menimbulkan gairah untuk terus belajar.
1. Cara yang paling mudah dan efektif untuk meningkatkan motif belajar
siswa, untuk hasil belajar yang baik. Pernyataan seperti “bagus sekali”,
“hebat”, “menakjubkan”, bisa menyenangkan siswa,pengalaman pribadi
yang langsung antara siswa dan guru, dan penyampaiannya konkret,
sehingga merupakan suatu persetujuan atau pengakuan sosail.
2. Mengunakannilai ulangan sebagai pemacu keberasilan.pengetahuan.a atas
hasil pekerjaan merupakan cara untuk meningkatkan motif belajar siswa.
3. Menimbulkan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu merupakan daya untuk
meningkatkan motif belajar siswa. Rasa ingin tahu dapat ditimbulkan oleh
suasana yang dapat mengejutkan, keragu-raguan, ketidaktentuan,adanya
kontradiksi, menghadapi masalah yang sulit dipecahkan, menemukan
suatu hal yang baru menghadapi teka-teki
4. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. Dalam upaya
itupun,guru sebenarnya bermaksud untuk menimbulkan rasa ingin tahu
siswa.
5. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi anak. Hal ini
memberikan semacam hadiah bagi siswa pada tahap pertama belajar yang
memungkinkan siswa bersemangat untuk belajar selanjutnya.
6. Menggunakn materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar.
Sesuatu yang telah dikenal siswa, dapat diterimah dan diingat lebih
mudah. Jadi gunakanlah hal-hal yang telah diketahui siswa sebagai
wahana untuk menjelaskan sesuatu yan baru atau belum dipahami oleh
siswa.
7. Gunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk meneapkan suatu konsep
dan prinsip yang telah dipahami. Ssuatu yang unik, tak terduga dan aneh
lebih dikenang oleh siswa daripada sesuatu yang biasa-biasa saja.
8. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari
sebelumnya.dengan jalan itu,selain siswa belajar dengan menggunakan
hal-hal yang telah dikenalnya, dia juga dapat menguatkan pemahaman atau
pengetahuannya tentang hal-hal yang telah dipelajarinya.
9. Menggunakan simulasi dan permainan. Simulasi merupakan upaya untuk
menerapkan Sesuatu yang dipelajari atau sesuatu yang dipelajari atau
sesuatu yang telah dipelajari melalui tindakan langsung. Baik simulasi
maupun bermain merupakan prose yang sangat menarik bagi siswa.
Suasana yang sangat menarik menyebabkan proses belajar menjadi
bermakna secara efektif atau emosional bagi siswa
10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan
kemhahiranya di depan umum,hal itu menimbulan rasa bangga dan
dihargai oleh umum. Pada gilirannya suasana tersebut meningkatkan motif
belajar siswa.
Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhn yaitu kebutuhan akan prestasi
(achievmant), kebutuhan kekuasaan (power), dan kebutuhan afiliasi.
Kebutuhan akan prestasi (n-ACH) kebutuhan akan prestsasi merupakan
dorongan untuk meng ungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat
standar bergulat untuk sukses. Kebutuhan ini pada hirarki maslow terletak antara
kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bila faktor lingkungan dalam keadaan baik maka akan berdampak baik
pula terhadap siswa dan sebaliknya jika lingkungan sekitar tidak baik maka akan
berpengaruh negatif dan kita sebagai calon guru harus tau upaya apa yang akan
kita lakukan untuk menghadapi situasi seperti itu. Jika semua dapat teratasi maka
kita siap untuk meraih cita-cita yang diharapkan. Setelah mengetahui arti penting
motivasi bagi siswa dan juga guru , maka di harapkan bagi guru agar selalu
menjaga motivasi belajar siswanya . Guru juga harus paham akan kebutuhan
motivasi anak didiknya. Karena motivasi yang di butuhkan masing-masing siswa
itu berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta : Rineka Cipta.
http://www.bruderfic.or.id/h-129/
http://zafar14.wordpress.com/2010/04/25/keberhasilan-belajar-dan-berbagai-
upaya-untuk-memotivasi-siswa-dalam-belajar/