Pembagian Hadits Dari Segi Kuantitas Dan
Pembagian Hadits Dari Segi Kuantitas Dan
Pembagian Hadits Dari Segi Kuantitas Dan
KUALITAS SANAD
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
KELAS / SEMESTER : PMM-1 / 1
1. FATMA LIANA RAHMA 0305182131
2. KANIA UTARI 0305182079
3. NIA SUCIANA 0305183160
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
T.A 2018/2019
A. PENDAHULUAN
.
B. PEMBAHASAN
2. Mutawatir Ma’nawi
Yaitu hadis yang mutawatir namun lafazh nya tidak.
1
M.Agus Solahudin,dkk.Ulumul Hadis.Pustaka Setia.Bandung.2017.hlm 199.
2
Nawir Yuslem.Ulumul Hadis.Mutiara Sumber Widya.hlm 131.
وإنه يرفع حتى يرى، كان النبي صلى هللا عليه وسلم ال يرفع يديه في شيء من دعائه إال في االستسقاء
بياض إبطيه
3. Mutawatir Amali
Yang dimaksud dengan hadis ini ialah:
ما علم من الدين باالضرورة وتواتر بين المسلمين ان النبي صلىاهلل عليه وسلم فعله او امربه او غير ذلك
وهو الذي ينطبق عليه تعريف اإلجماع إنطباقا صحيحا
“Sesuatu yang diketahui dengan mudah, bahwa dia termasuk urusan agama dan
telah mutawatir antara umat Islam, bahwa Nabi SAW mengerjakannya menyuruhnya,
atau selain dari itu. Dan pengertian ini sesuai dengan ta’rif Ijma.”
2. Hadits Ahad
a. Pengertian Hadis Ahad
Al-Ahad jama’ dari ahad,menurut bahasa berarti al-wahid atau satu.Dengan
demikian khabar wahid adalah suatu berita yang disampaikan oleh satu orang.3
Menurut istilah yang di defenisikan para ulama:
ما رواه الواحد أواإلثنان فأكثر مما لم تتوفر فيه شروط المشهور اوالمتو اتر
Hadis yang diriwayatkan oleh satu orang, atau dua orang, atau lebih, yang
jumlahnya tidak memenuhi persyaratan hadis masyhur, atau hadis mutawatir”.
b. Pembagian Hadits Ahad
1. Hadis Masyhur
Hadis ini dinamakan masyhur karena telah tersebar luas ke masyarakat.Hadis
masyhur ini ada yang berstatus sahih,hasan,dan dha’if.
Contoh hadis masyhur yang shahih:
Apabila salah seorang kalian berangkat shalat Jum'at hendaklah dia mandi."
(HR. Muslim)Masyur dapat dibedakan menjadi enam macam yaitu:4
3
Ibid,h.207
4
Ibid,h.211
Masyur di kalangan ahli Hadis,yaitu yang diriwayatkan oleh tiga orang perawi
atau lebih.Contohnya adalah hadis yang berasal dari Anas r.a.,dia berkata:
ُ و المها ِج َر َم ْن هَ َج َر َما نهَى هللاُ َع ْنه, الم ْسلِ ُم َم ْن َسلِ َم الم ْسلِ ُموْ نَ ِم ْن لِ َسانِ ِه َويَ ِد ِه
Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah melakukan qunut
selama satu bulan setelah berdiri dari ruku’ berdoa untuk (kebinasaan) Ra’l dan
Dzakwan” [HR. Al-Bukhari dan Muslim].
Masyhur di kalangan ahli hadits dan ulama dan orang awam, misalnya
ِ ت َش ْهرًا يَ ْد ُعو َعلَى أَحْ يَا ٍء ِم ْن أَحْ يَا ِء ْال َع َر
ب ثُ َّم َ س أَ َّن َرس
َ َُول هَّللا ِ قَن ٍ ََع ْن أَن
ُتَ َر َكه
”Seorang muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan
tangannya” [HR. Al-Bukhari dan Muslim].
Masyhur di antara para ahli fuqaha, misalnya ق بغض الحال ل الئ هللا الطال
”Perbuatan halal yang paling dibenci oleh Allah adalah talaq” [HR. Al-Hakim;
namun hadits ini adalah dla’if].
صلَّى هللا عليه وسلم َ ِ أَ َّن َرس ُْو َل هللا: ض َي هللاُ َع ْنهُ َماِ َع ِن اب ِْن َعبَّاس َر
ُ َ ْال َخطَأ ُ َوالنِّ ْسي: او َز لِ ْي َع ْن أُ َّمتِي
ان َو َما ا ْستُ ْك ِرهُوا َعلَ ْي ِه َ إِ َّن هللاَ تَ َج: قَا َل
][حديث حسن رواه ابن ماجة والبيهقي وغيرهما
”Telah dibebaskan dari umatku kesalahan dan kelupaan…..” [HR. Al-Hakim dan
Ibnu Hibban].
Masyhur di kalangan masyarakat umum, misalnya : ”Tergesa-gesa
adalah bagian dari perbuatan syaithan” [HR. At-Tirmidzi dengan sanad hasan].
Masyhur di kalangan ahli Nahwu,misalnya: “Sebaik-baiknya hamba
adalah Shuhaib”
2. Hadits Aziz
Secara bahasa: adalah sifat musyabbahah (sifat yang dibentuk dari Masdar Tsulati
Lazim, sebagai penunjukan suatu makna yang menetap pada yang disifati secara tetap),
dari kata ( ) َع َّز يَ ِع ُّزdengan harokat kasrah yang bermakna sedikit dan jarang, atau berasal
dari ( ) َع َّز يَ َع ُّزdengan harokat fathah yang bermakna kuat dan menjadi kuat. Dinamakan
demikian mungkin karena hadits tersebut sedikit ataupun jarang, dan mungkin karena
kuatnya hadits tersebut karena datang dari jalan yang lainnya.5
Secara istilah: adalah hadits yang diriwayatkan oleh tidak kurang dari dua orang
dalam seluruh tingkatan sanad.
Contoh hadis Aziz:
Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas dan riwayat
Bukhari dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih ia cintainya
daripada bapaknya, anaknya, dan manusia seluruhnya. (HR. Bukhari, Muslim, At-
Thabrani, dan Ahmad dari empat orang sahabat).6
Hadits ini diriwayatkan dari Anas oleh Qatadah dan ‘Abdul Aziz bin Shuhaib.
Diriwayatkan dari Qatadah oleh Syu’bah dan Sa’id. Diriwayatkan dari ‘Abdul Aziz bin
Shuhaib oleh Isma’il bin ‘Ulliyah dan ‘Abdul Warits dan diriwayatkan dari keduanya
oleh banyak orang.
3. Hadits Gharib
Menurut bahasa,kata gharib adalah shifat musyabbat yang berarti al-munfarid
atau al-ba’id’an aqaribihi,7 yaitu yang menyendiri atau jauh dari kerabatnya.
Menurut istilah Ilmu Hadis 8yaitu hadis yang menyadari seorang perawi dalam
periwayatannya.Hadis ini terbagi atas dua yaitu:
Gharib Muthlaq, yaitu hadits yang ke-gharib-an sanadnya terdapat pada
pangkal sanad (yakni sahabat), atau hadits yang menyendiri dengan periwayatan satu
orang perawi saja di ujung sanad.
Contohnya :Contohnya adalah hadits tentang niat (Innamal a’malu bi an-Niyyat).
Pada tingkat sahabat hanya seorang perawi saja, yakni Umar bin Khattab, namun setelah
itu mulai tersebar dan menjamur perawi yang meriwayatkan hadits tersebut. Umar bin
Khattab disini adalah sebagai tharfu sanad/aslu sanad, ujung sanad.
5
Ibid.h.213
6
Munzier Suparta.Ilmu Hadis.Depok.Fajar Interpratama Mandiri.2014.h 117
7
Nawir Yuslem.Ulumul Hadis.Mutiara Sumber Widya.hlm.215.
8
M.Agus Solahudin,dkk.Ulumul Hadis.Pustaka Setia.Bandung.2017.hlm.138.
Gharib Nisbi,Yaitu 9hadis yang diriwayatkan oleh lebih dari seorang
perawi pada asal sanad,namun dipertengahan sanadnya terdapat tingkatan yang
perawinya hanya sendiri.
Contohya: Hadits Malik dari az-Zuhri dari Anas radhiyallahu ‘anhu:
Malik menyendiri dengan riwayat ini dari Az-Zuhri (maksudnya tidak ada yang
meriwayatkan hadits ini dari az-Zuhri kecuali hanya Malik, sementara hadits tersebut
punya banyak jalan lain selain dari az-Zuhri).
9
Nawir Yuslem.Ulumul Hadis.Mutiara Sumber Widya.hlm.216.
10
M Agus Solahudin.Ulumul Hadis(Tim Desain Pustaka Setia,Bandung,2017)hal.141.
c. Macam-macam Hadis Sahih Beserta Contohnya
Para ulama hadis membagi hadis sahih ini dibagi menjadi dua macam,yaitu :
1. Sahih li dzatihi, yaitu hadis yang memenuhi syarat-syarat atau sifat-sifat
hadis maqbul secara sempurna,yaitu syarat-syarat yang lima sebagaimana tersebut
diatas.
Contoh :
لوال أن أشق على أمتي ألمرتهم بالسواك عند كل صالة
Hadis ini diriwayatkan melalui jalur Al-A’raj Abu Hurairah.
2. Sahih Li Gairihi,yaitu hadis yang tidak memenuhi secara sempurna syarat-
syarat tertinggi dari sifat sebuah hadis maqbul(a’la sifat al-qubul).
Contoh :
أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال لوال أن أشق على أمتي ألمرتهم بالسواك عند كل صالة
Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:”Seandainya tidak memberatkan ummatku, niscaya akan
aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. at-
Tirmidzi, Kitab ath-Thaharah).
2. Hadits Hasan
a. Pengertian Hadits Hasan
Hasan menurut lughat adalah sifat musybahah dari ‘Al-Husna’ artinya bagus.
Untuk membedakan antara hadis sahih dan hadis hasan,kita harus mengetahui
batasan dari kedua hadis tersebut. Batasannya adalah keadilan pada hadis hasan
disandang oleh orang yang tidak begitu kuat ingatannya,sedangkan pada hadis sahih
terdapat rawi-rawi yang benar-benar kuat ingatannya. Akan tetapi,keduanya bebas dari
keganjilan dan penyakit. Keduanya sebagai hujjah dan kandungan dapat dijadikan
penguat.11
Contoh Hadis Hasan adalah :
11
Ibid,h. 146
Hadis diatas dinyatakan Hasan karena pada sanadnya terdapat Ja’far ini
berada pada kualitas shaduq (tidak sempurna dhabith-nya),sehingga tidak mencapai
tingkatan istiqat sebagai salah satu persyaratan Hadis Sahih.
12
Ibid,148
Contohnya :
ب َوأَبِي َسلَ َمةَ ْب ِن َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن ِ َّب ع َْن َس ِعي ِد ْب ِن ْال ُم َسي ٍ ك ع َْن ا ْب ِن ِشهَا ٌ ِال أَ ْخبَ َرنَا َمال َ ََح َّدثَنَا َع ْب ُد هَّللا ِ بْنُ يُوسُفَ ق
ْ
ُق تَأ ِمينُه َ َ َّ هَّللا
َ َصلى ُ َعلَ ْي ِه َو َسل َم قَا َل إِ َذا أ َّمنَ اإْل ِ َما ُم فَأ ِّمنُوا فَإِنَّهُ َم ْن َواف َّ َ ي َّ ِأَنَّهُ َما أَ ْخبَ َراهُ ع َْن أَبِي هُ َر ْي َرةَ أ َّن النَّب
َ
َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُو ُل آ ِمين َ ِ ب َو َكانَ َرسُو ُل هَّللا ٍ تَأْ ِمينَ ْال َماَل ئِ َك ِة ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِ¯ه َوقَا َل ابْنُ ِشهَا
ُ ِل ِْل َم ْملُوكِ َط َعا ُم ُه َوكِسْ َو ُت ُه بالمعروف َوال ُي َكلَّفُ م َِن ْال َع َم ِل إِال َما يُط
يق
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َمَ هللاِ َعلَّ َمنِي َرس ُْو ُل: َقا َل،ْن َعلِي ِ َع ِن ْال َح َس ِن ب،ْن َعلِي ِ َعنْ َع ْب ِد،م ُْو َسى بْنُ ُع ْق َب َة
ِ هللا ب
ِْث ُد َعا ِء ْالقُ ُن ْوط َ ت فِي ْال ِو ْت ِر … َف َذ َك َر َح ِدي
ِ َهؤُ الَ ِء ْال َك ْل َما
Musa bin Uqbah, dari Abdillah bin Ali, dari Al Hasan bin Ali, ia berkata; Rasulullah
mengajarkan kepadaku beberapa kalimat itu di dalam shalat witir (…) lalu
menyebutkan hadits tentang do’a qunut.
5. Hadits Mudallas
Contoh :
C. PENUTUP
13
Munzier Suparta.Ilmu Hadis.Depok.Fajar Interpratama Mandiri.2014.h 152.
Hadits ditinjau dari kualitas sanadnya dibagi menjadi dua,yaitu
Hadits Mutawatir dan Hadits Ahad.Hadits Mutawatir yaitu hats yang
diriwayatkan oleh sejumlah periwayat yang banyak pada tiap tingkatan
(Thabaqat) sehingga mustahil mereka sepakat untuk berbohong dan proses
tersebut dapat diakui pancaindra.Hadist Mutawatir terbagi atas Mutawatir
Lafdzhi,Mutawatir Ma’nawi,dan Mutawatir A’mali.Hadist Ahad yaitu
khabar yang diriwayatkan oleh satu orang,dua orang,atau lebih yang tidak
mencapai tingkatan mutawatir,hadist Ahad terbagi atas tiga yaitu Ahad
Mashyur,Ahad Aziz,dan Aziz Gharib
. Hadits ditinjau dari segi kualitas sanadnya dibagi menjadi
tiga,yaitu Hadits Shahih,HaditsHasan,Hadits Dha’if.Hadits Shahih adalah
hadits yang sanadnya bersambung,dikutip oleh orang yang adil bagi
cermat dari orang yang sama,yang berakhir pada rasulullah SAW atau
sahabat atau tabi’in.Hadits Shahih terbagi menjadi dua,yaitu Shahih
Lidzatihi dan Shahih Lighairih.
Hadits Hasan disandang oleh orang yang tidak begitu kuat
ingatannya.Hadits dha’if adalah hadits lemah yang tidak terkumpul pada
sifat hadits shahih dan hasan.
Daftar Kepustakaan
Solahudin Agus M dan Agus Suyadi.2017.Ulumul Hadis.Bandung:Tim
Desain Pustaka Setia.