Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Bio - Elvi Era LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Nama : Elvi Era Fitri

No.UKG : 201800342089

LK. 1.3 PENENTUAN PENYEBAB MASALAH


No. Hasil Eksplorasi Akar Penyebab Masalah Analisis Akar Penyebab Masalah
Penyebab Masalah
1. Pedagogik Kurangnya motivasi belajar 1. Guru belum menguasai materi
 Motivasi belajar siswa disebabkan karena :  Rendahnya motivasi belajar siswa di
siswa rendah  Guru kurang menguasai sekolah diakibatkan oleh guru yang
terutama pada materi dengan baik kurang menguasai materi, dalam
materi Biologi yang  Guru kurang merencanakan pembelajaran yang harus diperhatikan
berhubungan pembelajaran dan strategi adalah penguasaan materi, tanpa
dengan angka pembelajaran dengan baik penguasaan materi tidak akan tercapai
seperti Genetika dan  Siswa kurang memiliki pembelajaran yang optimal dan hasil
Hereditas motivasi untuk berprestasi yang memuaskan

2. Guru belum merencanakan


pembelajaran dan strategi
pembelajaran dengan baik
 Tugas guru adalah memastikan setiap
anak didiknya memiliki motivasi
berprestasi dengan cara merencanakan
pembelajaran yang dapat
memunculkan motivasi berprestasi
siswa sehingga mereka mampu
mempertahankan dorongan
belajarnya.

3. Siswa belum memiliki motivasi


untuk berprestasi
 Motivasi berprestasi (achievement
motivation) adalah daya penggerak
dalam diri seseorang untuk
memperoleh keberhasilan. Siswa yang
memiliki motivasi berprestasi tinggi
cenderung sukses dalam melakukan
tugas-tugas di sekolah.

 Motivasi belajar siswa yang rendah


disebabkan karena beberapa faktor:
 Faktor internal yang berasal dari
dalam diri siswa sendiri seperti
motivasi untuk berprestasi, kemauan
untuk maju dan menjadi lebih baik
serta keinginan untuk melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi sehingga
timbul semangat dalam belajar.
 Faktor eksternal yang meliputi
lingkungan/ pergaulan yang tidak
mendukung motivasi belajar siswa,
materi yang disajikan kurang
menarik, pembelajaran masih
bersifat satu arah (teacher center)
sehingga motivasi siswa menjadi
rendah.

2. Pedagogik Hasil belajar siswa rendah 1. Karakteristik siswa yang beragam


 Hasil belajar dan disebabkan oleh : terkait pengetahuan awal (kesiapan
keaktifan siswa  Guru belum melakukan belajar)
cenderung rendah asassement diagnostik  Karakteristik peserta didik,
pada materi Sistem terkait karakteristik menjelaskan hal berikut:
Pencernaan pada pengetahuan belajar siswa a. Entering behavior (Perilaku awal)
Manusia (diferensiasi kesiapan meliputi pengetahuan awal dan
belajar) keterampilan yang dimiliki siswa.
 Model pembelajaran yang b. Latar belakang akademis dan
di laksanakan oleh guru sosial
belum dapat c. Faktor-faktor sosial dan psikologis
mengakomodasi perbedaan
gaya belajar siswa (visual, 2. Perbedaan gaya belajar siswa
auditory, kinestetik) (visual, auditory, kinestetik)
 Guru kurang inovatif dalam  Dengan memperhatikan gaya belajar
memberikan pembelajaran yang paling menonjol pada siswa,
dan cenderung teacher maka seorang guru diharapkan dapat
center menyelenggarakan proses
 Guru keliru dalam memilih pembelajaran secara arif, bijaksana,
instrumen penilaian hasil dan tepat. Salah satu cara yang bisa
belajar siswa digunakan untuk mendeteksi gaya
belajar adalah dengan memanfaatkan
media pendidikan seperti video,
gambar, cerita, balok dsb.

3. Guru kurang inovatif dalam


memberikan pembelajaran dan
cenderung teacher center
 Pendekatan,strategi, model, metode
dan teknik pembelajran yang baik
adalah mengutamakan student center,
bervariasi, luwes dan memudahkan
siswa untuk menguasai tujuan atau
kompetensi yang diharapkan.

4. Guru keliru dalam memilih


instrumen penilaian hasil belajar
siswa
 Penilaian terhadap hasil belajar
semata tanpa menilai proses,
cenderung peserta didik menjadi
kambing hitam kegagalan pendidikan.
Padahal tidak menutup kemungkinan
penyebab kegagalan itu adalah
lemahnya proses pembelajaran dan
guru adalah penanggung jawabnya.

3.  Minimnya Minimnya pemahaman 1. Guru kurang memahami


pemahaman konsep saat pembelajaran kelemahan setiap model
konsep saat inovatif diterapkan pembelajaran inovatif sehingga
pembelajaran disebabkan karena : tidak dapat mengatasinya.
inovatif diterapkan  Guru kurang memahami  Beberapa macam kelemahan model
terutama pada kelemahan setiap model pembelajaran inovatif, salah satunya
Sistem Sirkulasi pembelajaran inovatif adalah model PjBL memiliki
(Peredaran Darah) sehingga tidak dapat beberapa kelemahan yakni :
pada Manusia mengatasinya. a. Perencanaan dan pelaksanaan
 Guru belum berhasil metode ini sukar dan memerlukan
menyajikan materi esensial keahlian khusus guru, sedangkan
sehingga siswa kesulitan para guru belum disiapkan untuk ini.
memahami konsep. b.Harus dapat memilih topik yang
tepat sesuai kebutuhan peserta
didik, cukup fasilitas, dan memiliki
sumber belajar yang diperlukan.
c. Bahan pelajaran sering menjadi luas
sehingga mengaburkan konsep yang
dibahas.

2. Guru tidak berhasil menyajikan


materi esensial sehingga siswa
kesulitan memahami konsep
 Pengajaran yang baik adalah guru
menyajikan kosakata kunci, konsep,
atau keterampilan terlebih dahulu
sebelum siswa melakukan kegiatan
apa saja untuk proses pemahaman
mereka.
4. Literasi Penyebab keinginan 1. Sumber belajar/ bahan materi
 Keinginan membaca (literasi) siswa yang disajikan sebagai sumber
membaca (literasi) rendah dikarenakan : literasi cenderung tidak menarik
siswa rendah pada  Sumber belajar/ bahan dan membosankan
materi Perubahan materi yang disajikan  Hal yang dapat menyebabkan
dan Pencemaran sebagai sumber literasi rendahnya kemampuan literasi sains
Lingkungan cenderung tidak menarik peserta didik adalah sumber belajar
dan membosankan. yang digunakan, seperti buku ajar
 Kurangnya pengetahuan atau sumber belajar lainnya.
siswa terhadap Penggunaan buku ajar sebanyak 75%
perpustakaan digital yang digunakan sebagai sumber belajar di
sudah disediakan. kelas dan 90% digunakan sebagai
tugas yang dikerjakan di rumah. Oleh
karena itu, untuk menunjang proses
pembelajaran dan hasil belajar yang
berkualitas dibutuhkan sumber
belajar yang sangat baik dan memuat
tujuan belajar sesuai kurikulum yang
sedang berlangsung.

2. Kurangnya pengetahuan siswa


terhadap perpustakaan digital
yang sudah disediakan
Sumber kajian literatur:
 Kurangnya informasi terhadap
pemahaman peserta didik dalam
penerapan aplikasi pada
perpustakaan digital menjadi kendala
utama dalam mengimplementasikan
layanan perpustakaan digital.
Kendala tersebut merupakan
tantangan untuk meningkatkan minat
peserta didik dalam
mengimplementasikan layanan
perpustakaan digital.

5. HOTS Kemampuan berpikir tingkat 1. Siswa belum terbiasa membaca


 Rendahnya tinggi siswa dalam masalah (soal) dengan kalimat
kemampuan memahami soal HOTS masih panjang
berpikir tingkat rendah disebabkan karena :  Kesulitan dalam menyelesaikan soal
tinggi siswa dalam  Siswa belum terbiasa HOTS disebabkan karena siswa belum
memahami soal membaca masalah (soal) terbiasa membaca masalah (soal)
HOTS pada materi dengan kalimat panjang. dengan kalimat panjang.
Metabolisme  Guru kurang melatih siswa
dalam mengerjakan soal 2. Guru kurang melatih siswa dalam
yang menekankan pada mengerjakan soal yang
kemampuan berpikir tingkat menekankan pada kemampuan
tinggi berpikir tingkat tinggi
Faktor-faktor yang menyebabkan
siswa kesulitan dalam mengerjakan
soal HOTS yaitu:
a) Kurangnya pemahaman konsep
yang digunakan,
b) tidak mampu memahami soal
berupa narasi,
c) salah mendeskripsikan pertanyaan
dari soal,
d) kurangnya berlatih dalam
menyelesaikan soal

6.  Kurangnya inovasi Kurangnya inovasi dalam 1. Praktik pembelajaran di lapangan/


dalam pemanfaatan pemanfaatan teknologi di kelas masih bersifat ekspositoris,
teknologi VR / AR/ disebabkan karena : tidak sesuai dengan inovasi
AI pada  Guru terlalu fokus pada pembelajaran yang dirancang
pelaksanaan hasil akhir belajar siswa  Kenyataan di lapangan menunjukkan
guru telah banyak melakukan inovasi
pembelajaran dibandingkan menilai dalam perencanaan pembelajaran
Biologi proses pembelajaran untuk membantu guru dan siswa
 Guru tidak mengevaluasi dalam mengkreasi, menata, dan
pembelajaran sehingga mengorganisasi pembelajaran
tidak mengetahui sehingga memungkinkan peristiwa
kelemahan dalam belajar terjadi dalam rangka
pembelajarannya yang mencapai tujuan belajar. Namun,
selalu monoton praktik-praktik pembelajaran
 Kurangnya fasilitas cenderung masih mengabaikan
teknologi pendukung gagasan, konsep, dan kemampuan
kegiatan pembelajaran berpikir siswa. Aktivitas guru lebih
menonjol daripada siswa dan
pembelajaran masih bersifat
ekspositoris

2. Guru terlalu fokus pada hasil akhir


belajar siswa dibandingkan
menilai proses pembelajaran.
Pada pembelajaran inovatif yang
seharusnya menilai saat proses
pembelajaran, namun fakta di
lapangan menunjukkan bahwa guru
berfokus pada hasil akhir belajar
sehingga guru membuat evaluasi
yang bersifat klasikal (soal kognitif
pilihan ganda)

3. Guru tidak mengevaluasi


pembelajaran sehingga tidak
mengetahui kelemahan dalam
pembelajarannya yang selalu
monoton.
Di akhir pembelajaran, guru
seringkali tidak mengevaluasi
pembelajaran yang telah dilakukan
sehingga tidak mengetahui bahwa
pembelajarannya membosankan dan
memerlukan inovasi di bidang
teknologi pembelajaran

4. Kurangnya fasilitas teknologi


pendukung kegiatan pembelajaran
Teknologi pembelajaran sangat erat
kaitannya dengan fasilitas teknologi
di dalam kegiatan pembelajaran. Jika
fasilitas tidak mendukung, maka
inovasi pembelajaran akan sulit
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai