Identifikasi Daerah Aliran Sungai (DAS)
Identifikasi Daerah Aliran Sungai (DAS)
Identifikasi Daerah Aliran Sungai (DAS)
DISUSUN OLEH :
NAMA : MOCHAMMAD FAIZ M
NIM : 185100900111010
KELOMPOK : M2
ASISTEN :
Arofah Al Musfira Makaby Haris Azhari
Dinda Amelia Ramadhani Muthia El Afwa
Farihatun Na’imah Yuliana Maghfiroh
Fikar Razani Zalfa Karina
1.2 Tujuan
a. Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan definisi DAS.
b. Mampu menentukan batas DAS.
c. Mampu menentukan luas DAS, kemiringan, jaringan, dan ordo sungai, tipe DAS,
dan sungai terpanjang.
d. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab dan dampak akibat terjadinya degradasi
kualitas DAS.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b. Bentuk Radial
Bentuk DAS ini menyerupai kipas, debit banjir terjadi pada titik pertemuan
anak-anak sungainya meskipun tidak lama. Anak sungai terkonsentrasi ke satu
titik secara radial. Contoh bentuk DAS Radial dapat dilihat pada Gambar 2.2.
c. Bentuk Pararel
Bentuk DAS ini mempunyai corak dimana 2 jalur aliran sungai yg sejajar,
bersatu dibagian hilir. Debit banjir terjadi pada bagian hilir. Contoh bentuk DAS
paralel dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Bentuk DAS Pararel
d. Bentuk Kompleks
Bentuk kompleks merupakan gabungan dari bentuk bentuk dasar yang
ada diatas. Contoh bentuk DAS kompleks dapat dilihat pada Gambar 2.4.
2.6 SIG
2.6.1 Definisi dan Fungsi SIG
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi
berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisis, serta
memanggil data bereferensi geografis yang berkembang pesat pada lima tahun
terakhir ini. Manfaat dari SIG adalah memberikan kemudahan kepada para
pengguna atau para pengambil keputusan untuk menentukan kebijaksanaan yang
akan diambil, khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan( spasial).
Dengan adanya teknologi ini maka akan memudahkan dalam hal pemetaan lahan,
salah satunya lahan pertambangan (Wibowo, 2015).
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu solusi yang dapat
menentukan lokasi yang sesuai untuk memetakan lahan dengan melakukan
interpolasi dan analisis data. SIG merupakan data spasial dalam bentuk digital yang
diperoleh melalui data satelit atau data lain terdigitasi. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan informasi kawasan yang sesuai untuk pemetaan lahan (Rofizar,
2017).
Pesentasi
Dijelaskan hasil akhir
Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sifat Fisik DAS Kelompok
4.1.1 Luas DAS
Kali Brantas (sekitar 320 km) adalah sebuah sungai di Jawa Timur yang
merupakan sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah Bengawan Solo. Terdiri
dari 6 Sub DAS, 32 Basin Block. Kali Brantas bermata air di Desa Sumber Brantas
(Kota Batu), lalu mengalir ke Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang,
Mojokerto. Di Kabupaten Mojokerto sungai ini bercabang dua manjadi Kali Mas (ke
arah Surabaya) dan Kali Porong (ke arah Porong, Kabupaten Sidoarjo). Kali Brantas
memiliki fungsi yang sangat penting bagi Jawa Timur mengingat 60% produksi padi
berasal dari areal persawahan di sepanjang aliran sungai ini. Akibat pendangkalan
dan debit air yang terus menurun sungai ini tidak bisa dilayari lagi. Fungsinya kini
beralih sebagai irigasi dan bahan baku air minum bagi sejumlah kota disepanjang
alirannya. Dengan aplikasi ArcGIS 10.4 dapat dihitung bahwa perkiraan yang
termasuk DAS Brantas seluas 1026,61798 km2. Gambar DAS Brantas dapat dilihat
pada Gambar 4.1.
5.2 Saran
Diharapkan kepada praktikan memperhartikan selama praktikum berlangsung.
Agar praktikan mengerti dari materi yang diajarkan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustiningsih, Dyah, Setia Budi Sasongko, Sudarno. 2012. Analisis Kualitas Air Dan
Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal.
Presipitasi 9(2): 64-71
Halim, Fuad. 2014. Pengaruh Hubungan Tata Guna Lahan Dengan Debit Banjir Pada
Daerah Aliran Sungai Malalayang. Jurnal Ilmiah Media Engineering 4(1): 45-54
Imliyani, Junaidi. 2014. Studi Karakteristik Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS)
Sengaritpada Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas Kabupaten Sanggau. Skripsi.
Pontianak.Universitas Tanjungpura
Paimin, Irfan Budi Pramono. Purwanto, Dewi Retna Indrawati. 2012. Sistem Perencanaan
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Konservasi dan Rehabilitasi. Bogor.
Putri, Dwi. 2011. Kebijakan Pemerintah Dalam Pengendalian Pencemaran Air Sungai
Siak (Studi Pada Daerah Aliran Sungai Siak Bagian Hilir). Ilmu Politik Dan Ilmu
Pemerintahan 1(1): 68-79
Rofizar. 2017. Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budidaya Ikan Kerapu
Menggunakan Keramba di Perairan Laut Desa Genting Pulur Kabupaten
Kepulauan Anambas. Intek Akuakultur 1(1): 37-50
Syusanto, Sigit. 2016. Analisis Karakteristik Fisik DAS dengan Aster GDEM V. 2.0 Di
Sungai Opak-Oyo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Wibowo, Koko Mukti, Indra Kanedi, Juju Jumadi. 2015. Sistem Informasi Geografis (SIG)
Menentukan Lokasi Pertambangan Batu Bara di Provinsi Bengkulu Berbasis
Website. Media Infotama 11 (1).
Zevri, Asril. 2014. Analisis Potensi Resiko Banjir pada DAS yang Mencakup Kota Medan
dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Disertasi Doktor.
Universitas Sumatera Utara. Medan
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Widianto, Didik Suprayogo, Sudarto, Iva Dewi Lestariningsih. 2010. Implementasi Kaji
Cepat Hidrologi (RHA) di Hulu DAS Brantas, Jawa Timur. World Agroforesty
Centre, Bogor.
LAMPIRAN
LAMPIRAN TAMBAHAN