761 1 1773 1 10 20190719
761 1 1773 1 10 20190719
761 1 1773 1 10 20190719
Email : fidyaaaish@gmail.com
ABSTRAK
Pemeriksaan agregasi trombosit antara lain digunakan untuk menguji fungsi trombosit.
Pemeriksaan agregasi trombosit merupakan tes yang sangat sensitif dan dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya, konsentrasi sodium sitrat, jumlah trombosit, suhu
penyimpanan, konsentrasi penambahan induktor, dan suhu reaksi. Pemeriksaan tes
agregasi trombosit dilakukan dengan metode sediaan apus darah tepi yang ditemukan
oleh Velaskar dan Chitre menggunakan induktor Epinefrin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh suhu penyimpanan darah sitrat yang disimpan pada suhu 25oC dan
suhu 2-8oC terhadap nilai agregasi trombosit yang diinduksi Epinefrin pada konsentrasi
0.10%, 0.08% dan 0.06% dengan metode Velaskar. Jenis penelitian yang digunakan
adalah quasi eksperimen. Desain penelitian yang dilakukan yaitu dibuat variasi
konsentrasi Epinefrin dan variasi suhu penyimpanan pada suhu 25oC dan suhu 2-8 oC
yang kemudian dilakukan pemeriksaan agregasi trombosit pada sediaan apus darah tepi
dengan metode Velaskar. Data penelitian diolah menggunakan uji statistik General Linear
Model – Repeated measure. Hasil menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan
bermakna secara statistik nilai agregasi trombosit pada darah sitrat yang disimpan pada
suhu 25oC dan 2-8oC dengan penambahan induktor Epinefrin 0.10%, 0.08% dan 0.06%
dan memperoleh nilai Sig. > 0.05. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa nilai agregasi
trombosit pada darah sitrat yang disimpan pada suhu 25oC dengan penambahan induktor
Epinefrin 0.10% termasuk kategori normoagregasi. Nilai agregasi trombosit pada darah
sitrat yang disimpan pada suhu 25oC dengan penambahan induktor Epinefrin 0.08%
termasuk kategori hiperagregasi. Nilai agregasi trombosit pada darah sitrat yang disimpan
pada suhu 25oC dengan penambahan induktor Epinefrin 0.06% termasuk kategori
hipoagregasi. Nilai agregasi trombosit pada darah sitrat yang disimpan pada suhu 2-8oC
dengan penambahan induktor Epinefrin 0.10%, 0.08% dan 0.06% termasuk kategori
hiperagregasi.
252
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Volume 11 No 2
253
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Volume 11 No 2
254
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Volume 11 No 2
Pada tabel 4 dilakukan uji darah sitrat yang disimpan pada suhu
General Linear Model – Repeated 2 - 8oC dengan penambahan induktor
measure untuk mengetahui Epinefrin 0.08% dan induktor Epinefrin
perbedaan nilai tes agregasi trombosit 0.06% dibandingkan dengan nilai
pada darah sitrat yang disimpan pada agregasi trombosit yang ditambahkan
suhu 25oC dan suhu 2-8oC dengan induktor Epinefrin 0.10% sebagai
variasi konsentrasi Epinefrin 0.10%, kontrol diperoleh nilai Sig > 0.05,
0.08% dan 0.06% metode Velaskar. maka H0 diterima, sehingga dapat
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui disimpulkan bahwa tidak terdapat
nilai signifikan tes agregasi trombosit perbedaan bermakna secara statistik.
pada darah sitrat yang disimpan pada
suhu 25oC dan suhu 2-8oC dengan Pada tabel 5 terlihat bahwa
variasi konsentrasi Epinefrin 0.10%, nilai agregasi trombosit pada darah
0.08% dan 0.06% metode Velaskar. sitrat yang disimpan pada suhu ruang
Nilai tes agregasi trombosit pada dengan penambahan Epinefrin 0.10%
darah sitrat yang disimpan pada suhu dikategorikan sebagai normoagregasi,
25oC dengan penambahan induktor pada penambahan Epinefrin 0.08%
Epinefrin 0.08% dan induktor Epinefrin nilai agregasi trombosit dikategorikan
0.06% dibandingkan dengan nilai sebagai hiperagregasi sedangkan
agregasi trombosit yang ditambahkan dengan penambahan Epinefrin 0.06%
induktor Epinefrin 0.10% sebagai nilai agregasi trombosit dikategorikan
kontrol diperoleh nilai Sig > 0.05, sebagai hipoagregasi. Pada darah
maka H0 diterima, sehingga dapat sitrat yang disimpan pada suhu 2 –
disimpulkan bahwa tidak terdapat 8oC nilai agregasi trombosit dengan
perbedaan bermakna secara statistik. penambahan Epinefrin 0.10%, 0.08%
Nilai tes agregasi trombosit pada dan 0.06% dikategorikan sebagai
hiperagregasi
Tabel 1. Nilai Agregasi Trombosit yang disimpan pada suhu 25oC dan
suhu 2-8oC dengan Variasi Konsentrasi Epinefrin 0.10%,0.08% dan 0.06%
255
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Volume 11 No 2
Tabel 2. Nilai Agregasi Trombosit dengan Koreksi yang disimpan pada suhu 25 oC dan
suhu 2-8oC dengan Variasi Konsentrasi Epinefrin 0.10%,0.08% dan 0.06%
*) Uji Shapiro-Wilk
Tabel 4. Hasil Uji GLM Nilai Tes Agregasi Trombosit Pada suhu Penyimpanan 25oC dan
2-8oC dengan variasi konsentrasi Epinefrin 0.10%, 0.08% dan 0.06%
*) Uji GLM
Konsentrasi Suhu Sig. Hasil Kesimpulan
Induktor Penyimpanan
Epinefrin
Epinefrin 25oC 0.379 p > 0.05 Tidak terdapat
0.08% vs perbedaan
Epinefrin 2 – 8 oC 0.094 p > 0.05 Tidak terdapat
0.10% perbedaan
Epinefrin 25oC 0.312 p > 0.05 Tidak terdapat
0.06% vs perbedaan
Epinefrin 2 – 8 oC 0.110 p > 0.05 Tidak terdapat
0.10% perbedaan
256
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Volume 11 No 2
PEMBAHASAN
257
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Volume 11 No 2
258
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Volume 11 No 2
259
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Volume 11 No 2
Disarankan pemeriksaan
agregasi trombosit pada suhu 25oC
dengan konsentrasi Epinefrin 0.10%
Hasil Pemeriksaan Laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA Penerbit Buku Kedokteran, Vol. 11.
1. Anne, Mette Hvas dan Grove, Erik 6. Qi, Ruomei, Yatomi, Yutaka dan
Lerkevang, 2017, Platelet Function Ozaki, Yukio., 2001, Effects of
Tests: Preanalytical Variables, Incubation Time, Temperature, and
Clinical Utility, Advantages, and Anticoagulants on Platelet
Disadvantages : Methods in Aggregation in Whole Blood.
Molecular Biology, , Vol. 1646. Yamanashi Japan : Thrombosis
Research, 2001, Vol. 101, 139 -
2. Pagana, Kathleen Deska dan
144.
Pagana, Timothy J., 2014 Mosby's
Manual of Diagnostic and 7. Mondoro, Traci Heath dan Vostal,
Laboratory Tests Fifth Edition. : Jaroslav G. 2002, Cold
Elsevier temperatures reduce the sensitivity
of stored platelets to disaggregating
3. Dilip S, et al., 1982, A New Aspect
agents. Platelets, hal. 11-20.
of Platelet Aggregation and a Test
to Measure It. Velaskar : American 8.Faraday, Nauder dan Rosenfeld,
Journal of Clinical Pathology, Vol. Brian. 1998, In Vitro Hypothermia
77. Enhances Platelet GPIIb-IIIa
Activation and P-Selectin
4.Sotianingsih., 2001, Uji Diagnostik
Expression Anesthesiology, hal.
Pemeriksaan Sediaan Apus Darah
1579-1585.
Tepi dalam Menilai Fungsi
Agregasi Trombosit Semarang : 9. Rumbaut, Rolando E dan
Universitas Diponegoro. Thiagarajan, Perumal., 2010,
Platelet-Vessel Wall Interactions
5. Sacher, Ronald A dan Mc Pherson,
in Hemostatis and Thrombosis. :
Richard A., 2002, Tinjauan Klinis
Morgan & Claypool Life Sciences.
260