Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Murid Tentang Gaya

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 34

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MURID TENTANG GAYA

DAPAT MENGUBAH BENTUK BENDA MELALUI METODE

DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN OELNITEP

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Diajukan Sebagai Laporan Kegiatan Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan (PKB) Guru Tahun 2019

OLEH

BERNADETHA KEFI, S.Pd.SD

NIP. 19640521 200604 2 006

SEKOLAH DASAR NEGERI OELNITEP

CABANG DINAS KECAMATAN KOTA KEFAMENANU

DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

KEFAMENANU

2019
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MURID TENTANG GAYA


DAPAT MENGUBAH BENTUK BENDA MELALUI METODE
DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN OELNITEP
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OLEH
BERNADETHA KEFI, S.Pd.SD
NIP. 19640521 200604 2 006

Mengetahui Mengesahkan
Pengawas Sekolah Kepala Sekolah

PETRUS PIUS SADIPUN, S.Pd.SD SALVADOR SOARES, S.Pd.SD


NIP. 19650714 198712 1 004 NIP. 19720712 199711 1 002

ii
PERNYATAAN KEASLIAN PUBLIKASI ILMIAH

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya,


dalam naskah tulisan publikasi ilmiah dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Murid Tentang Gaya Dapat Mengubah Bentuk Benda Melalui Metode
Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SDN Oelnitep Tahun Pelajaran 2018/2019”,
tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain, kecuali yang secara
tertulis dikutip dalam naskah ini disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar
pustaka atau rujukan sesuai dengan tata etika ilmiah yang berlaku. Apabila
ternyata di dalam naskah publikasi ilmiah ini dapat dibuktikan terdapat unsur-
unsur penjiblakan atau plagiasi, saya bersedia publikasi ini digugurkan dan
jabatan fungsional guru yang telah saya peroleh dibatalkan serta sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam Undang-Undang Hak
kekayaan Intelektual (HKI).

Oelnitep, 2019

BERNADETHA KEFI, S.Pd.SD


NIP. 19640521 200604 2 006

iii
ABSTRAK

Dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS),


dewasa ini tidak mungkin bagi seorang guru untuk mengajarkan materi
pembelajaran pada murid hanya dengan menggunakan metode ceramah. Metode
belajar yang tidak membangkitkan minat belajar siswa dapat menyebabkan murid
merasa bosan dan tidak tertarik serta melakukan kegiatan lain dan tidak fokus saat
kegiatan pembelajaran berlangsung. Karena itu, penulis berinisiatif melakukan
perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Disamping
memperbaiki pemahaman murid, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan suatu
upaya meningkatkan prestasi belajar tentang gaya dapat mengubah bentuk benda
melalui metode demonstrasi. Metode demonstrasi dipilih karena mengajak murid
secara aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran melalui proses mengamati
secara langsung yang kemudian dihubungkan pada pengalaman sehari-hari murid
berkaitan dengan topik yang sedang dibahas sehingga berdampak pada
peningkatan pemahaman materi serta peningkatan prestasi belajar murid. Pada
siklus I tanggal 5 Februari 2018, setelah penulis memberikan materi kemudian
memberikan tes pada murid hasilnya masih jauh dari harapan yakni kurang dari
47,61. Ketuntasan yang diperoleh pada siklus I dari 13 orang murid hanya 7 orang
murid yang mencapai ketuntasan dengan persentase 53,84%, dan murid yang
tidak mencapai ketuntasan berjumlah 6 orang dengan persentase 46.16%. Setelah
menerapkan metode demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II
tanggal 12 Februari 2018, perbaikan pembelajaran menunjukan ketuntasan
92,30%. Kesimpulannya, pada siklus II terdapat peningkatan hasil belajar murid.
Dengan demikian apa yang penulis harapkan telah tercapai dengan melakukan
perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas yaitu suatu peningkatan
hasil belajar murid.

Kata Kunci : Meningkatkan prestasi belajar, melalui metode demonstrasi

iv
LEMBAR VALIDASI

Telah Diseminarkan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) :


Pada hari ini : Selasa 5 Maret 2019
Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Murid Tentang Gaya
Dapat Mengubah Bentuk Benda Melalui Metode
Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SDN Oelnitep Tahun
Pelajaran 2018/2019
Peneliti : Bernadetha Kefi, S.Pd.SD
Bertempat di : SDN Oelnitep
Peserta Seminar : orang
Tanda
No Nama NIP Asal Sekolah Ket
tangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

OLEH

Bernadetha Kefi, S.Pd.SD


NIP. 19640521 200604 2 006

Mengetahui Mengesahkan
Pengawas Sekolah Kepala Sekolah

PETRUS PIUS SADIPUN, S.Pd.SD SALVADOR SOARES, S.Pd.SD


NIP. 19720712 199711 1 002
NIP. 19650714 198712 1 004

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya,
yang telah memberikan waktu, kesempatan dan kekuatan kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini. Maksud dan tujuan
penulisan laporan ini untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan pangkat
golongan IV/a ke IV/b.
Dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari campur tangan berbagai
pihak yang dengan caranya masing-masing memberikan bantuan kepada penulis
baik secara material maupun spiritual. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan hormat dan terima kasih. Tidak ada sesuatu yang lebuh berharga
yang dapat penulis berikan sebagai balasan jasa atas segala budi baik, hanyalah
doa dari hati yang tulus kepada Tuhan semoga selalu diberkati.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
berbagai pihak demi penyempurnaan laporan ini.

Oelnitep, 2019

Penulis

vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................ iii

ABSTRAK ....................................................................................................... iv

LEMBAR VALIDASI ..................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan Perbaikan Pembelajaran ........................................................ 3

D. Manfaat Perbaikan Pembelajaran ...................................................... 3

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Demonstrasi .......................................................................... 5

B. Pembelajaran IPA .............................................................................. 6

C. Prestasi Belajar................................................................................... 8

D. Pengaruh Gaya Terhadap Bentuk Benda ........................................... 9

E. Hipotesis Tindakan ............................................................................ 11

BAB III. PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Perbaikan Pembelajaran ......................................................... 12

B. Desain Prosedur dan Perbaikan Pembelajaran ................................... 13

C. Teknik Analisis Data.......................................................................... 15

vii
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan ...................................... 16

B. Pembahasan........................................................................................ 20

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................ 21

B. Saran .................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini dimana dunia semakin menyatu dengan
perkembangan ilmu pengetahuan sebagai dasar penunjang penemuan
teknologi baru yang bersifat dinamis, perlu diimbangi dengan peningkatan
mutu pendidikan. Menyikapi hal tersebut, maka yang harus dilakukan adalah
peningkatan mutu guru (profesionalisme guru), maupun perbaikan sarana
dan prasarana dalam proses pembelajaran. Upaya peningkatan peningkatan
profesionalisme guru dan peningkatan kualitas proses pembelajaran harus
terlebi dahulu diutamakan karena proses pembelajaran akan berjalan efektif
dan efisien bila didukung oleh guru yang profesional.
Dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni
(IPTEKS) dewasa ini sangat memungkinkan bagi seorang guru untuk
menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan meningkatkan
minat belajar atau rasa ingin tahu murid dengan menggunakan berbagai
metode maupun alat peraga. Tidak hanya menggunakan metode klasik
dengan ceramah yang terkesan monoton dan terburu-buru yang menyebabkan
kurang adanya minat belajar pada murid. Oleh karena itu guru dituntut untuk
dapat lebih kreatif dan inovatif dalam merancang sebuah proses
pembelajaran. Dalam hal ini guru berlaku sebagai mediator dan fasilitator
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran sehingga dapat
membantu murid dalam memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan,
serta dapat mengantarkan murid kepada penguasaan materi pembelajaran.
Materi pembelajaran menjadi tolak ukur keberhasilan murid dalam
belajar yang dinyatakan dengan nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi.
Berdasarkan pengalaman dan kenyataan yang dialami penulis di kelas IV
SDN Oelnitep mata pelajaran IPA dengan materi “Gaya dapa mengubah
bentuk benda” maka penulis berupaya mencari akar permasalahan,

1
menganalisis serta mencari solusinya dengan melakukan penelitian tindakan
kelas dan merencanakan perbaikan pembelajaran di kelas.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis berdiskus dengan
supervisior 2 untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dari
pembelajaran yang dilaksanakan. Dari diskusi tersebut, terungkap
beberapa masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran yaitu :
a. Rendahya kemampuan murid dalam memahami materi gaya dapat
mengubah bentuk benda.
b. Belajar dengan menghafal sehingga daya ingat murid hanya terbatas
pada konsep-konsep tertentu.
c. Murid tidak dapat meyelesaikan soal-soal yang diberikan guru.
d. Rendahnya minat belajar dan motivasi murid dalam belajar IPA.
e. Sebagian besar murid tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
2. Analisa Masalah
Dari identifikasi masalah diatas, maka penulis dan supervisior 2
menganalisis masalah-masalah tersebut sebagai berikut :
a. Pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang digunakan kurang
tepat.
b. Kurangnya motivasi untuk meningkatkan minat belajar murid.
c. Guru tidak memberikan contoh-contoh yang memadai.
d. Pembelajaran yang abstrak membuat murid tidak memahami materi
pembelajaran.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
b. Meningkatkan prestasi belajar murid tentang gaya dapat mengubah
bentuk benda dengan menggunakan alat peraga.
c. Belajar dengan cara yang benar yakni menciptakan situasi
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi latar belakang diatas penulis merumuskan
permasalahannya sebagai berikut : “Bagaimana hasil belajar murid kelas
IV SDN Oelnitep tentang gaya dapat mengubah bentuk benda melalui
metode demonstrasi ?”

C. Tujuan Perbaikan Pembelajaran


Tujuan yang ingin dicapai pada perbaikan pembelajaran ini adalah :
1. Untuk meningkatkan prestasi belajar murid kelas IV SDN Oelnitep tentang
gaya dapt mengubah bentuk benda melalui metode demonstrasi.
2. Untuk mengetahu sejauh mana peningkatan prestasi belajar IPS murid
melalui penerapan metode demonstrasi
3. Agar murid lebih aktif dan mampu memahami gaya dapat mengubah
bentuk benda.

D. Manfaat Perbaikan Pembelajaran


Tujuan yang ingin dicapai dalam perbaikan pembeajaran ini adalah :
1) Bagi Murid
Agar murid dapat meningkatkan pemahannya tentang materi gaya dapat
mengubah bentuk benda melalui keterlibatan aktif dalam kegiatan
pembelajaran serta meningkatkan motivasi belajar murid
2) Bagi Guru / penulis
Agar guru lebih termotivasi dalam melaksanakan tugas sebagai seorang
pendidik dengan meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam menciptakan
suasana belajar yang efektif dan menyenangkan serta mencari jalan keluar
terhadap masalah-masalah yang ditemukan selama kegiatan pembelajaran.
3) Bagi Sekolah
Agar mengetahui sejauh mana program yang direncanakan dan disiapkan
guna mencapai tujuan peningkatan mutu pendidikan serta memberi
masukan atau solusi terhadap masalah-masalah berkaitan fasilitas maupun
penunjang dalam proses pembelajaran.

3
4. Bagi Masyarakat
Agar masyarakat sebagai salah satu komponen pendidikan selalu
memantau kemajuan perkembangan lembaga pendidikan serta
memberikan dorongan dan kepercayaan kepada pihak sekolah untuk
terus berusaha memajukan pendidikan menjadi sebuah lembaga
pendidikan yang bermutu dan berdaya saing.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah “cara penyajian bahan pelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses,
situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya ataupun
tiruan yang sering disertai penjelasan lisan” (Syaiful Bahri Djamarah,2000).
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan. Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk
memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan
dengan bahan pelajaran.
Melalui metode demostrasi guru memperlihatkan suatu proses, peristiwa,
atau cara kerja suatu alat kepada peserta didik. Demonstrasi dapat dilakukan
dengan berbagai cara, dari yang sekedar memberikan pengetahuan yang
sudah diterima begitu saja oleh peserta didik, sampai pada cara agar peserta
didik dapat memecahkan suatu masalah, dimana guru yang sengaja diminta
atau murid itu sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu
proses atau kaifiyah melakukan sesuatu (E. Mulyasa, 2015).
Metode demonstrasi yang dipadukan dengan penemuan, memungkinkan
guru membimbing anak untuk menemukan hal – hal yang baru berdasarkan
praduga atau hipotesis yang disusun oleh anak. Metode demonstrasi perlu
dilakukan dalam rangka pengembangan motivasi anak peserta didik karena
mengingat kecenderungan anak untuk mencontoh atau meniru orang lain
sebagai salah satu naluri yang sangat kuat. Sifat anak tersebut sangat
konstruktif dan memiliki manfaat sebab guru dapat memotivasikan anak didik
untuk melakukan segi – segi yang berguna dari kehidupan.

5
Metode demonstrasi ini sangat efektif menolong peserta didik mencari
jawaban atas pertanyaan seperti: Bagaimana prosesnya? Terdiri dari unsur
apa? Cara mana yang terbaik bagaimana dapat diketahui kebenarannya?
melalui pengamatan induktif (Suharyono,2001).
1) Kelebihan Metode Demonstrasi
a. Perhatian anak didik dapat dipusatkan, dan titik berat yang dianggap
penting oleh guru dapat diamati secara tajam.
b. Perhatian anak didik akan terpusat kepada apa yang
didemonstrasikan. Jadi proses belajar anak didik akan lebih terarah
dan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah ini.
c. Apabila anak didik sendiri ikut aktif dalam sesuatu percobaan yang
bersifat demonstrative, maka mereka akan memperoleh pengalaman
yang melekat pada jiwa dan ini berguna dalampengembangan
kecakapannya.
2) Kelemahan metode demonstrasi
a. Dalam pelaksanaannya, biasanya memerlukan waktu yang relatif
banyak atau panjang.
b. Apabila tidak ditunjang dengan peralatan dan perlengkapan yang
memadai atau tidak sesuai dengan kebutuhan maka metode ini kurang
efektif. Metode ini sulit dilaksanakan apabila anak belum matang
untuk mengadakan percobaan atau eksperimen.

B. Pembelajaran IPA
1. Pengertian IPA
IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam
semesta dengan segala isinya (Hendro Darmodjo, 1992). Menurut Nash
1963 (dalam Hendro Darmodjo, 1992) IPA adalah cara atau metode
untuk mengamati alam yang sifatnya analisis, lengkap, cermat serta
menghubungkan antara fenomena alam yang satu dengan fenomena alam
yang lainnya. Sedangkan menurut Powler (Winata Putra, 1992). IPA
merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan

6
kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur dan berlaku
umum berupa kumpulan hasil observasi dan eksperimen.
Berdasarkan pengertian-pengertian IPA/sains di atas dapat
disimpulkan bahwa pada hakikatnya IPA terdiri atas 3 unsur utama.
Ketiga unsur tersebut yaitu produk, proses ilmiah, dan pemupukan
sikap. IPA bukan hanya pengetahuan tentang alam yang disajikan dalam
bentuk fakta, konsep, prinsip atau hukum (IPA sebagai produk), tetapi
sekaligus cara atau metode untuk mengetahui dan memahami gejala-
gejala alam (IPA sebagai proses ilmiah) serta upaya pemupukan sikap
ilmiah (IPA sebagai sikap).
2. Tujuan Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA di SD ditujukan untuk memberi kesempatan siswa
memupuk rasa ingin tahu secara alamiah, mengembangkan kemampuan
bertanya dan mencari jawaban atas fenomena alam berdasarkan
bukti, serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Tujuan mata pelajaran
IPA di SD/MI berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
adalah:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam
ciptaan-Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, teknologi
dan masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam,

7
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
(Mulyasa, 2006).
3. Pembelajaran IPA di SD
Dalam pembelajaran IPA di tngkat SD diharapkan terjadi
reinvention atau penemuan kembali yang berarti menemukan suatu cara
penyelesaian secara informal dalam pembelajaran di kelas. Walaupun
penemuan tersebut sederhana dan bukan hal baru bagi orang yang sudah
mengetahuinya sebelumnya. Tetapi bagi murid SD penemuan tersebut
merupakan suatu hal yang baru. Oleh karena itu, materi disajikan bukan
dalam bentuk akhir dan tidak diberitahukan cara penyelesaiannya dalam
pembelajaran tetapi guru harus lebih banyak berperan sebagai
pembimbing dibandingkan sebagai pemberitahu.

C. Prestasi Belajar
Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil ayng dicapai oleh individu
setelahmengalami suatu proses belajar dalam waktu tertentu. Prestasi belajar
juga diartikan sebagai kemampuan maksimal yang dicapai seseorang dalam
suatu usaha yang menghasilkan pengetahuan atau nilai-nilai kecakapan.
Menurut Nurkacana (1992), “prestasi belajar bisa jufa disebut kecakapan
aktual (actual ability) yang diperoleh seseorang setelah belajar, suatu
kecakapan potensial (potencial ability) yaitu kemampuan dasar yang berupa
disposisi yang dimiliki oleh individu untuk mencapai prestasi. Kecakapan
aktual dan kecakapan potensial ini dapat dimasukkan ke dalam suatu istilah
yang belum umum yaitu: kemampuan (ability)”.\

8
D. Pengaruh Gaya Terhadap Bentuk Benda
1. Pengertian gaya
Gaya adalah tarikan dan dorongan yang diberikan pada suatu
benda. Contoh tarikan adalah gerakan menarik karet ketapel, menarik
benang layang-layang, mengerek bendera, menarik pintu, dan menarik
timba air. Sedangkan dorongan contohnya adalah gerakan menendang
bola, mendorong meja, mendorong gerobak, membuka pintu pagar, dan
mengayuh sepeda.
Gaya dapat mengakibatkan benda diam menjadi bergerak. Namun
untuk menggerakkan benda berat seperti lemari, membutuhkan gaya
yang besar. Jika gaya yang diberikan tidak cukup, maka benda tersebut
akan tetap diam. Jadi benda diam dapat digerakkan jika diberikan besar
gaya yang cukup.
2. Macam-macam gaya
1) Gaya otot
Gaya otot merupakan gaya yang dihasilkan oleh tenaga otot. Contoh
gaya otot adalah pada saat kita menarik atau mendorong meja,
membawa belanjaan ibu, dan menendang bola. Karena terjadi
sentuhan maka gaya ini termasuk gaya sentuh.
2) Gaya gesek antara dua benda
Gaya gesek merupakan gaya yang terjadi karena bersentuhannya dua
permukaan benda. Contoh gaya gesek adalah gaya yang bekerja pada
rem sepeda. Pada saat akan berhenti, karet rem pada sepeda akan
bersentuhan dengan pelek sepeda sehingga terjadi gesekan yang
menyebabkan sepeda dapat berhenti ketika dilakukan pengereman.
3) Gaya magnet
Gaya magnet merupakan gaya yang ditimbulkan oleh tarikan atau
dorongan dari magnet. Contoh gaya magnet adalah, tertariknya paku
ketika didekatkan dengan magnet. Benda-benda dapat tertarik oleh
magnet jika masih berada salam medan magnet.

9
4) Gaya gravitasi
Gaya gravitasi merupakan gaya yang ditimbulkan oleh tarikan bumi.
Contoh gaya gravitasi adalah jatuhnya buah dari atas pohon dengan
sendirinya. Semua benda yang dilempar ke atas akan tetap kembali ke
bawah karena pengaruh gravitasi bumi.
5) Gaya listrik
Gaya listrik merupakan gaya yang terjadi karena aliran muatan listrik.
Aliran muatan listrik ini ditimbulkan oleh sumber energi listrik.
Contoh gaya listrik adalah bergeraknya kipas angin karena
dihubungkan dengan sumber energi listrik. Muatan listrik dari sumber
energi listrik mengalir ke kipas angin. Sehingga, kipas angin dapat
bergerak.
6) Gaya pegas
Gaya pegas merupakan gaya yang terjadi karena kelenturannya. Benda
yang menggunakan prinsip gaya pegas jika ditarik dapat memanjang
kemudian dilepas akan kembali ke bentuk semula. Sebagai contoh
ketapel, busu panah, skok motor, per penyangga sepeda.
3. Pengaruh gaya terhadap bentuk benda
Gaya yang dihasilkan oleh dorongan ataupun tarikan dapat
mengakibatkan benda bergerak. Selain menyebabkan benda bergerak,
gaya yang bekerja pada benda juga dapat mengubah bentuk benda.
Pernahkah kamu melihat proses pembuatan keramik atau asbak?
Keramik dan asbak merupakan hasil olahan dari tanah liat.
Tanah liat dapat dibentuk sedemikian rupa sehingga dihasilkan
keramik dan asbak yang cantik dan menarik. Gaya yang diberikan oleh
tangan pada tanah liat membuat bentuk tanah liat berubah. Hal ini
menunjukkan bahwa gaya juga dapat mengubah bentuk benda. Contoh
lain yaitu mobil atau motor yang mengalami kecelakaan menabrak
sehingga bentuknya tidak seperti semula. Bentuk mobil/ motor menjadi
ringsek/penyok akbat tumbukan pada saat kecelakaan terjadi.

10
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan masalah di atas, maka hipotesis tindakan ini adalah jika
pembelajaran dengan materi gaya dapat mengubah bentuk benda
memanfaatkan alat peraga karet gelang, balon, jarum jahit, kaleng dan palu,
dengan metode demonstrasi maka dapat meningkatkan prestasi belajar murid
kelas IV SDN Oelnitep.

11
BAB III
PELAKSANAAN PRBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Perbaikan Pembelajaran


Kelas IV SDN Oelnitep
Jumlah murid : 13 orang
Laki-laki : 8 orang
Perempuan : 5 orang
1. Lokasi
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SDN
Oelnitep, Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten
Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2. Waktu Pelaksanaan
a. Siklus I tanggal 12 Februari 2019
b. Siklus II tanggal 19 Februari 2019
3. Mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
4. Sasaran
Siswa kelas IV SDN Oelnitep
5. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan
Bulan
No Jenis Kegiatan Januari Februari Maret
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan Siklus I *
2 Pelaksanaan Siklus I *
3 Analisis *
4 Persiapan siklus II *
5 Pelaksanaan siklus II *
6 Analisis dan pembahasan *
7 Penyususnan Laporan *

12
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam 2
siklus yang mana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yakni : rencana,
pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi yang penulis uraikan secara
rinci persiklus di bawah ini :
1. Siklus I
1) Rencana Tindakan
a) Merevisi Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)
b) Menyiapkan lembaran pengamatan
2) Pelaksanaan
 Apersepsi, guru memberikan pertanyaan kepada murid tentang
materi yang akan dipelajari.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Guru menjelaskan materi pokok tentang perubahan bentuk benda
 Guru membagi murid dalam beberapa kelompok diskusi
 Guru membimbing murid dalam membuat kesimpulan dari hasil
pengamatan
 Murid mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
 Guru dan murid membuat kesimpulan dan rangkuman materi
3) Pengamatan dan Pengumpulan data
Tahap pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap
pelaksanaan tindakan, yakni mengamati aktivitas proses belajar
murid selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam mengamati
proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh supervisior 2 baik
mengenai aktivitas murid maupun aktivitas guru selama proses
pembelajaran.

4) Refleksi
Hasil observasi yang dilakukan bersama-sama supervisor 2
kemudian didiskuskan. Berbagai masalah yang muncul selama
pelaksanaan diidentifikasi dan dianalisis. Hasil identifikasi dan

13
analisis masalah dicari dan ditentukan solusinya untuk perbaikan
pada siklus berikutnya.

2. Siklus II
1) Rencana Tindakan
a) Merevisi Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)
b) Menyiapkan alat peraga yakni karet gelang, balon, jarum jahit,
kaleng dan paku
c) Menyiapkan lembaran pengamatan
2) Pelaksanaan
 Apersepsi, guru memberikan pertanyaan kepada murid tentang
materi yang akan dipelajari.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Guru menyiapkan alat peraga berupa karet gelang, balon, jarum
jahit, kaleng dan paku
 Guru memberikan kesempatan kepada setiap murid untuk
melakukan pengamatan dan mendemonstrasikan dengan
menggunakan alat peraga yang telah disiapkan. Pada tahap ini
guru bertindak sebagai fasilitator dan pembimbimbing selama
kegiatan berlangsung.
 Guru membagi murid dalam beberapa kelompok diskusi
 Guru membimbing murid dalam membuat kesimpulan dari hasil
pengamatan
 Murid mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
 Guru dan murid membuat kesimpulan dan rangkuman materi
3) Pengamatan dan Pengumpulan data
Pada tahap ini guru melakukan pengamatan selama proses
pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan atau
keberhasilan murid dalam proses belajar. Diakhir pertemuan guru
melakukan penilaian individu sebagai data yang menunjukan berhasil
tidaknya pembelajaran ini.

14
4) Refleksi
Refleksi dilakukan di akhir pembelajaran, yang menjadi acuian
penulis untuk menentukan perlu tidaknya diadakan perbaikan
pembelajaran pada siklus lanjutan atau tidak. Berdasarkan hasil
pengamatan dan penilaian terlihat bahwa hasil belajar murid terhadap
materi yang diajarkan serta keaktifan murid selama kegiatan
pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan.

C. Teknik Analisis Data


1. Data pengamatan/observasi yaitu : penelitian yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan terhadap obyek, naik secara langsung maupun
secara tidak langsung, untuk mencari tahu tingkat keaktifan maupun
kemampuan murid dalam memahami pengaruh gaya yang diberikan
kepada suatu benda terhadap bentuk benda tersebut.
2. Persentase belajar dengan menganalisis nilai reta-rata ulangan harian,
kemudian dikategorikan tuntas dan tidak tuntas.

15
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran


1. Siklus I
Pada pembelajaran yang telah penulis laksanakan pada siklus I
mengalami ketidakberhasilan pada tujuan yang ingn dicapai dikarenakan
guru belum menggunakan alat peraga dan hanya memberikan pemaparan
materi dengan ceramah. Hasil evaluasi pada pembelajaran siklus I dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Daftar Nilai Pembelajaran Siklus I
Keterangan
No Nama Siswa L/P Nilai Belum
Tuntas
Tuntas
1 Anderias Mesak Hau L 62 √
2 Petrus Alfredo Talan L 58 √
3 Aleksander Taena L 52 √
4 Maria Noviani Lake P 75 √
5 Rosario savior Bere Loe L 70 √
6 Prisilia firjin Opat P 71 √
7 Redemtus De Ferendo Besa L 62 √
8 Debrito A. J. Nemesias L 71 √
9 Nenci Orlandi Talan P 72 √
10 Ardi Yohanis Talan L 60 √
11 Ardianus Taena L 52 √
12 Septiasa D. A. Nahak P 70 √
13 Aurelia Asumtha Nahak P 71 √
Rata-rata : 65,07
Tertiggi : 75
Terendah : 52
Ketuntasan 53,84% 46,16%

16
Tabel 2. Lembaran Pengamatan Kerja Kelompok
Siklus I
Hasil yang diamati
Jumlah
Nama Hasil
No Kerjasama Keaktifan Skor Nilai
kelompok pekerjaan
(0-30) (0-30) (100)
(0-40)
1 Kelompok A 20 15 25 60 60
2 Kelompok B 20 20 20 60 60
3 Kelompok C 23 21 31 75 75
4 Kelompok D 12 15 25 52 52
Jumlah 247
Rata-rata 61,75

Berdasarkan hasil evaluasi terlihat bahwa belum adanya pemerataan


pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari. Persentase dari hasil
tes Individu, dari 13 orang murid yang mencapai ketuntasan adalah 7
orang murid (53,84%) dan yang belum mencapai ketuntasan 6 orarng
murid (46,16%). Sedangkan untuk penilaian kerja kelompok rata-rata
yang diperoleh adalah 61,75. Hasil yang diperoleh murid tersebut belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Dari hasil observasi diperoleh informasi bahwa rendahnya hasil
belajar murid pada siklus I disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
 Kegiatan pembelajaran didomnasi oleh guru
 Kurangnya partisipasi murid dalam pembelajaran di kelas, baik
secara kelompok maupun individu
 Murid masih mengandalkan hafalan
 Guru terlalu banyak ceramah sehingga murid cenderung bosan
dalam pembelajaran
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belar murid
pada siklus ini belum mencapai target yang diharapkan. Masih ada murid
yang tidak aktif dan belum memahami tentang materi pengaruh gaya
terhadap bentuk benda. Untuk itu perlu ada tindak lanjut pada siklus
berikutnya.

17
2. Siklus II
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II, yang menjadi
fokus perbaikan adalah hal-hal yang menjadi kekurangan dan kelemahan
proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I.
Di bawah ini adalah hasil yang diperoleh murd secara indvidu dalam
evaluasi tertulis pada siklus II.

Tabel 1. Daftar Nilai Pembelajaran Siklus II


Keterangan
No Nama Siswa L/P Nilai Belum
Tuntas
Tuntas
1 Anderias Mesak Hau L 80 √
2 Petrus Alfredo Talan L 75 √
3 Aleksander Taena L 84 √
4 Maria Noviani Lake P 94 √
5 Rosario savior Bere Loe L 85 √
6 Prisilia firjin Opat P 85 √
7 Redemtus De Ferendo Besa L 92 √
8 Debrito A. J. Nemesias L 90 √
9 Nenci Orlandi Talan P 90 √
10 Ardi Yohanis Talan L 80 √
11 Ardianus Taena L 68 √
12 Septiasa D. A. Nahak P 92 √
13 Aurelia Asumtha Nahak P 84 √
Rata-rata : 84,53
Tertiggi : 94
Terendah : 68
Ketuntasan 92,30% 7,70%

18
Tabel 2. Lembaran Pengamatan Kerja Kelompok
Siklus I
Hasil yang diamati
Jumlah
Nama Hasil
No Kerjasama Keaktifan Skor Nilai
kelompok pekerjaan
(0-30) (0-30) (100)
(0-40)
1 Kelompok A 25 30 37 92 92
2 Kelompok B 20 25 35 80 80
3 Kelompok C 25 30 40 95 95
4 Kelompok D 23 25 35 83 83
Jumlah 350
Rata-rata 87,5

Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus ini terjadi peningkatan


penguasaan terhadap meteri pembelajaran dibandingkan dengan hasil
pembelajaran pada sikluls I dan hasilnya cukup memuaskan, namun
terdapat 1 orang murid yang belum tuntas sehingga penulis memberikan
tugas tambahan berupa PR (Pekerjaan Rumah) dan latihan-latian agar
murid tersebut bisa memperoleh ketuntasan. Persentase ketuntasan
belajar murid pada siklus ini adalah 92,30% dengan nilai rata-rata pada
penilaian kerja kelompok adalah 87,5.
Dari hasil observasi diperoleh informasi kekurangan yang terjadi
pada Sikluus I telah di perbaiki dimana
 Guru memberikan waktu seluas-luasnya dan kesempatan kepada
murid untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, membentuk
kelompok, melakukan praktek, berdiskusi dan menjawab pertanyaan.
 Guru membimbing murid selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
 Murid memberikan perhatian dengan sungguh-sungguh dan aktif
selama proses pembelajaran.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar murid
pada siklus ini telah meningkat dan tidak perlu adanya tindak lanjut pada
siklus berikutnya.

19
B. Pembahasan
Siklus I
Dalam pembelajaran pada siklus I, peneliti membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode ceramah dengan
memanfaatkan pengalaman keseharian siswa sebagai contoh kasus terhadap
materi yang dipelajari yakni pengaruh gaya terhadap bentuk benda. Kegiatan
pembelajaran didominasi oleh guru sehingga pembelajaran terkesan monoton
dan mempengaruhi keaktifan murid dalam kegiatan pembelajaran. Akibatnya
hasil yang diperoleh belum memuaskan.
Untuk mengatasi masalah yang ditemui selama proses perbaikan
pembelajaran pada siklus I, guru mengadakan refleksi dan mencari tahu solusi
yang harus dilakukan untuk mengatasi kekurangan yang terjadi pada kegiatan
pembelajaran siklus I yakni dengan merevisi rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan metode serta sumber dan media pembelajaran yang
lebih baik untuk diterapkan pada siklus berikutnya.

Siklus II
Pada proses perbaikan pembelajaran siklus II, peneliti menggunakan
metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga sebagai media
pembelajaran dan lebih mengutamakan proses belajar mencari tahu oleh
murid sehingga timbul minat belajar murid yang terlihat pada keaktifan murid
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dengan demikian murid dapat
memiliki kemampuan dan kreativitas serta selalu aktif dan terlibat dalam
pembelajaran IPA.
Hasil belajar murid yang diperoleh pada siklus ini mengalami
peningkatan dibanding pembelajaran pada siklus sebelumnya sehingga
penulis menyimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dengan
menggunakan alat peraga yang sesuai sangat membantu meningkatkan
pemahaman murid terhadap materi pengaruh gaya terhadap bentuk benda dan
memberikan suasa pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan bagi murid.

20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Perbaikan pembelajaran sangat penting dan diperlukan untuk
meningkatkan hasil belajar murid dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
di sekolah. Kondisi pembelajaran yang belum efektif ditandai dengan
optimalnya hasil belajar yang dicapai oleh murid. Untuk itu guru dituntut
untuk lebih giat dan merefleksikan diri terhadap kegiatan pembelajaran di
kelas, agar dapat mengambil tindakan yang tepat dan meningkatkan mutu
belajar murid.
Dari hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan melalui
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP), penulis menarik kesimpulan
sebagai berikut;
1. Penerapan metode demonstrasi dengan media pembelajaran sebagai
sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran
akan lebih meningkatkan pemahaman murid.
2. Penerapan konsep, strategi pembelajaran dan metode mengajar yang
bervariasi dapat membangkitkan minat belajar murid serta terlibat aktif
selama pembelajaran berlangsung.
3. Keterlibatan murid secara langsung dalam pembelajaran melalui praktek
atau demonstrasi dapat menumbuhkan daya ingat murid sehingga murid
belajar dan memahami bukan dengan menghafal.
4. Pemberdayaan guru untuk berinovasi dalam pendidikan dengan
melaksanakan praktek profesonal secara mandiri dalam pengembangan
kurikulum dapat meningkatkan mutu dan profesionalitas guru.

B. Saran
Agar pembelajaran lebih efektif dan meningkatkan keaktifan murid
maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya :
1. Kesiapan guru dan penguasaan bahan pembelajaran

21
2. Persiapan pembelajaran harus dirancang dengan baik oleh guru
3. Penggunaan metode yang bervarias dan sumber belajar yang sesuai
dengan karakteristik pembelajaran
4. Suasana belajar serta interaksi antara guru dan murid maupun murid dan
sesamanya harus menyenangkan
Disampng itu, berdasarkan pengalaman melaksanakan perbaikan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), kiranya perlu adanya
Kelompok Kerja Guru (KKG), untuk selalu bertukar pikiran dan pengalaman,
berkenaan dengan masalah dan tugas mengajar sehari-hari

22
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.

E. Mulyasa. 2006. Kurikulum yang di sempurnakan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

E. Mulyasa. 2015. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif


dan Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Hendro Darmodjo, Jenny R.E. Kaligis. 1992. Pendidikan IPA. Proyek


Pembinaaan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

J.J Hasibuan dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya

Suharyono. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Semarang : IKIP Semarang Press

Syaiful Bahri Djamarah, dkk. 2000. Strategi Belajar mengajar. Jakarta : Rineka
Cipta

Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya :


Usaha Nasional.

Winata Putra, H. Udin,S. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas


Terbuka.

23
PEMERINTAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
SEKOLAH DASAR NEGERI OELNITEP
OELNITEP, TUBUHUE, KEC. KOTA KEFAMENANU

Nomor :
Lampiran :-
Perihal : Undangan Mengikuti seminar PTK/PTS

Kepada Yth.
1. Kepala SDK Oemanu
2. Kepala SDN Papin
3. Kepala SDN Tomeupah
4. Kepala SDN Lulu
5. Kepala SDN Oelnitep

Dengan hormat,
Sesuai perihal di atas, maka bersama ini kami memohon bantuan bak/ibu kepala
sekolah untuk mengutus guru-gurunya masing-masinh 5 orang setiap sekolah
untuk mengikuti seminar hasil penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Murid Tentang Gaya Dapat Mengubah Bentuk Benda
Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SDN Oelnitep” yang diajukan
oleh Bernadetha Kefi, S.Pd.SD (guru kelas) di SDN Oelnitep yang akan
dilaksanakan pada :

Hari/tanggal : Selasa, 5 Maret 2019


Waktu : 09.00 – selesai
Tempat : Aula SDN Oelnitep

Demikian undangan ini dibuat, atas kehadiran dan peran serta bapal/ibu diucapkan
limpah terima kasih.

Oelnitep, 2019
Kelapala Sekolah

SALVADOR SOARES, S.Pd.SD


NIP. 19720712 199711 1 002

24
PEMERINTAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
SEKOLAH DASAR NEGERI OELNITEP
OELNITEP, TUBUHUE, KEC. KOTA KEFAMENANU

PERNYATAAN PUBLIKASI ILMIAH


NOMOR:

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Salvador Soares, S.Pd.SD


NIP : 19720712 199711 1 002
Jabatan : Kepala Sekolah
Sekolah : SDN Oelnitep
Alamat : Oelnitep
Kecamatan : Kota Kefamenanu

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


Nama : Bernadetha Kefi, S.Pd.SD
NIP : 19640521 200604 2 006
Jabatan : Guru madya
Sekolah : SDN Oelnitep
Alamat : Oelnitep
Kecamatan : Kota Kefamenanu

Benar-benar telah melaksanakan kegiatan penelitian tindakan kelas di kelas IV


SDN Oelnitep, pada tahun pelajaran 2018/2019, dengan sasaran penelitian siswa/I
kelas IV SDN Oelnitep denganjumlah murid sebanyak 13 orang.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya


sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Oelnitep, 2019
Kelapala Sekolah

SALVADOR SOARES, S.Pd.SD


NIP. 19720712 199711 1 002

25
PEMERINTAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
SEKOLAH DASAR NEGERI OELNITEP
OELNITEP, TUBUHUE, KEC. KOTA KEFAMENANU

SURAT KETERANGAN KEPALA PENGELOLA PERPUSTAKAAN


NOMOR:

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hilarius Opat


NIP : 19781226 201406 1 004
Jabatan : Pengelola Perpustakaan
Sekolah : SDN Oelnitep
Alamat : Oelnitep
Kecamatan : Kota Kefamenanu

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :


Nama : Bernadetha Kefi, S.Pd.SD
NIP : 19640521 200604 2 006
Jabatan : Guru madya
Sekolah : SDN Oelnitep
Alamat : Oelnitep
Kecamatan : Kota Kefamenanu

Benar-benar telah menyerahkan Publikasi Ilmiah (PI) seorang guru di SDN


Oelnitep, yang merupakan karya ilmiah yang bersangkutan dalam peningkatan
profesionalisme dalam bidang tugasnya, dan rujukan ilmiah yang sesuai dengan
etika ilmiah dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya


sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengetahui Oelnitep, 2018


Kepala Sekolah Pengelola Perpustakaan

Salvador Soares, S.Pd.SD Hilarius Opat


Nip. 19720712 199711 1 002 NIP. 19781226 201406 1 004

26

Anda mungkin juga menyukai