Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

PTK Rupikoh

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

MELALUI MEDIA KONKRET DAN GAMBAR DALAM


PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS 1 SDIT NURUL FALAH I

RUPIKOH

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )
SDIT NURUL FALAH I
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
PERSETUJUAN UNGGAH KARYA ILMIAH

Kami yang bertanda tangan di bawah ini, Aris Hadiyan, W.M.Pd, selaku

pembimbing karya ilmiah dari mahasiswa:

Nama : RUPIKOH

Program Studi : GURU KELAS I

UNIT KERJA : SDIT NURUL FALAH I

Menyatakan bahwa karya ilmiah dari mahasiswa tersebut di atas dengan judul
“UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI
MEDIA KONKRET DAN GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PPKN DI SD
NURUL FALAH I” layak untuk diunggah ke aplikasi Karya Ilmiah Universitas
Terbuka dengan telah memperhatikan ketentuan penulisan karya ilmiah sesuai
panduan yang telah ditetapkan dan ketentuan anti plagiasi.

Demikian persetujuan ini kami berikan.

Kepala SDIT Nurul Falah I

Dra. ZUMI FEBRIK, M.Pd


UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA
KONKRET DAN GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PPKN DI
KELAS 1 SDIT NURUL FALAH I
RUPIKOH
ahmadrupikoh@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian tindakan kelas ini dilatar belakangi evaluasi pembelajaran


PPKN materi ATuran yang ada di rumah pada hari senin 14 September 2020
yang penulis laksanakan di kelas I SDIT Nurul Falah 1 Jakarta Utara. Terdapat
beberapa masalah yakni pembelajaran yang dilakukan guru belum berhasil,
rendahnya hasil belajar siswa. Setelah melakukan evaluasi dan refleksi, Tindakan
yang diambil untuk mengatasi permasalahan ini adalah mengggunakan
pembelajaran PPKN dengan metode picture and Picture.
Tujuan Penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar PPKN pada siswa kelas 1, penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus, yaitu
prasiklus, siklus 1 dan 2 sebagai siklus perbaikan pembelajaran. Setiap proses
siklus perbaikan diamati melalui lembar aktivitas guru dan lembar keaktifan
siswa,.
Dari hasil observasi yang dilakukan terdapat perubahan pembelajaran dan
terdapat perbaikan yang cukup signifikan. Hal ini menunjukkan perbaikan
pembelajaran yang dilakukan guru berhasil meningkatkan hasil belajar dan
aktivitas siswa pada proses pembelajaran.
Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa penggunaan pembelajaran melalui
media konkrit dan gambar dilaksanakan guru dengan melibatkan semua siswa
membantu siswa kelas 1 SDIT nurul Falah 1 Jakarta Utara meningkatkan hasil
belajar dan aktivitas belajar siswa.

Kata kunci: Pembelajaran , PPKN, Media konkrit dan gambar.


BAB I

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu


lembaga pendidikan agar dapat menjadikan siswa mencapai tujuan pendidikan
yang telah di tetapkan. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan
lingkungan belajar yang di atur guru melalui proses pengajaran. Proses
pembelajaran sebagai proses interaksi antara guru dan siswa. Dalam kegiatan
belajar mengajar terjadi proses pembelajaran untuk menguasai kopetensi sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), untuk dapat melaksanakan
kegiatan tersebut memerlukan rencana pembelajaran yang matang dengan
memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan dimana proses belajar mengajar
tersebut di lakukan, kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat
memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang, telah
mendorong berbagai upaya dan perhatian dari pemerintah, komponen pendidikan
serta seluruh lapisan masyarakat terhadap gerak langkah dan perkembangan dunia
pendidikan. Menurut Nanang Fattah dan H Mohammad Ali (MBS :
Agar proses pembelajaran berjalan optimal guru harus mengetahui karakteristik
siswa, mampu melakukan perbaikan pembelajaran bila terdapat masalah pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Perbaikan tersebut ialah dengan melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Sesuai dengan tugasnya guru harus mampu
menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan sehingga memungkinkan
siswa memiliki hasil belajar yang lebih baik di bandingkan dengan pembelajaran
sebelumnya.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan refleksi dan identifikasi sehingga
kemudian terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran,
yaitu:
1. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran masih rendah.
2. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru
3. Siswa tidak mau bertanya jika tidak mengerti
4. Hanya beberapa siswa yang bisa menjawab pertanyaan guru
5. Tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR)
6. Siswa kurang semangat dalam belajar
7. Guru terlalu cepat menjelaskan
8. Kurangnya minat siswa untuk menerima pelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar

2. Analisis Masalah
Dari permasalahan diatas, dapat dianalisis permasalahannya adalah sebagai
berikut:
1. Siswa kurang menyimak penjelasan guru, karena cara guru menjelaskan
materi pelajaran kurang menarik.
2. Alat bantu atau media pembelajaran yang digunakan guru kurang memadai. 3.
Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru, karena pertanyaan yang diajukan
guru sukar dipahami siswa.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Dari masalah tersebut jelas akan berdampak buruk terhadap pencapaian hasil
belajar yang akhirnya hasil siswa tidak maksimal. Dalam proses belajar mengajar
peneliti berusaha mencari alternatif untuk perbaikan. Salah satu upaya yang di
gunakan yaitu menggunakan penerapan pendekatan scientifik.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merasa termotivasi untuk melakukan
penelitian yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Melalui Media Konkret dan Gambar Dalam Pelajaran PPKN di Kelas 1
SDIT
Nurul falah Jakarta Utara”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan permasalahan yaitu
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Media Konkret dan
Gambar Dalam Pelajaran PPKN di Kelas 1 SDIT Nurul falah Jakarta
Utara”.melalui pendekatan Diskusi, Tema 1. Diriku Subtema 1 dan 4 .

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Rencana perbaikan melalui siklus-siklus pembelajaran untuk Tema 1 subtema 1
dan 4 dilakukan dengan tujuan :
Siswa :
a. Agar siswa dapat lebih menguasai materi pelajaran dengan baik
b. Agar siswa berani bertanya dan menggungkapkan pendapatnya
c. Agar siswa menjawab pertanyaan guru dengan tepat secara individu
d. Agar siswa bersemangat dalam belajar Guru :

a. Guru dapat lebih cepat mengetahui kesulitan belajar siswa


b. Menambahkan kreatifitas guru untuk menerapkan pembelajaran variasi
c. Menambah wawasan dalam menyelenggarakan proses
d. Pembelajaran dengan menggunakan berbgai model pembelajaran bagi siswa
Sekolah :
a. Memberi sumbangan penukaran sebagai peningkatan proses pembelajaran dan
kunjungan guru ,sehingga prestasi siswa meningkat dan kualitas sekolah semakin
baik.
D. Manfaat Perbaikan
Dengan dilakukan perbaikan-perbaikan pada Tema 1, subtema 1 dan 4 Penulis
berharap ada sedikit manfaat yang diambil dari hasil penelitian.
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam laporan perbaikan
pembelajaran ini adalah:
1) Untuk siswa, diharapkan akan dapat lebih meningkatkan hasil belajar,
terutama pada mata pelajaran PPKn disekolah dasar
2) Untuk guru, dijadikan sebagai tolak ukur untuk pelaksanaan proses
pembelajaran dikelas, guru akan lebih berpengalaman memilih metode yang
sesuai dan relevan dengan materi yang diajarkan agar dapat meningkatkan
pengetahuan guru tentang menemukan strategi dalam pengunaan metode, dan
sebagai pemicu motivasi terus meningkatkan dalam proses pembelajaran dalam
konteks luas. 3) Untuk sekolah, dapat dijadikan rujukan dan infut upaya
meningkatkan hasil proses pembelajaran dan serta sebagai motivasi para guru
melakukan rancangan kegiatan pembelajaran dalam peningkatan mutu pendidikan.
BAB II

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Mata pelajaran PPKn (pendidikan pancasila dan kewarganegaraan)

a. Hakikat mata Pelajaran PPKn Pendidikan kewarganegaraan Adalah


pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat
berfikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran
kepada generasi baru, bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat
yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat (Zamroni (dalam Aji, 2014:28).
Menurut Aji (2013:31) mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang
mempunyai misi membina nilai, moral, dan norma secara utuh bulat dan
berkesinambungan, tujuan PPKn adalah untuk membentuk watak warga negara
yang baik, yaitu yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran PPKn
adalah pembelajaran yang mengajarkan akan nilai-nilai demokrasi dan juga
mengajarkan akan moral dan norma secara utuh dan berkesinambung. Untuk
membentuk watak warga negara yang baik, yang tahu, mau dan sadar akan hak
dan kewajibannya. 12

b. Ruang lingkup mata pelajaran PPKn di Sekolah dasar

Menurut Ruminiati (dalam Riris, 2016:11) “ruang lingkup PPKn secara umum
meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Persatuan dan kesatuan,
2) Norma hu-kum dan peraturan,
3) HAM,
4) Kebutuhan warga Negara,
5) Konstitusi Negara,
6) Kekuasaan politik, 7) kedudukan pancasila, dan 8) Globalisasi”.

Dari pendapat yang dikemukaan oleh Ruminiati (dalam Riris) ruang lingkup PPKn
mencangkup 8 aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan lainnya.

c. Standar kompetensi dan Kompetensi dasar PPKn Kelas 1 SD semester


I

Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah tersusun dalam standar
isi merupakan batas minimal yang harus dicapai oleh peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran. Dari standar kompetensi dan kompetensi dasar akan
dijabarkan menjadi indikator.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Memahami pengetahuan factual 3.2. Memahami aturan yang
tentang dirinya mahluk ciptaan
berlaku dalam kehidupan sehari
tuhan dan kegiatannya
– hari di rumah

d. Materi PPKn kelas 1 SD semester I

Pada penelitian ini kajian yang akan di bahas yaitu tentang materi PPKN untuk SD
kelas 1 memahami aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di rumah
hal ini sesuai dengan SK dan KD yang sudah di jabarkan sebelumnya .

 Pengertian Aturan
Secara umum pengertian aturan adalah serangkaian ketentuan, petunjuk,
patokan, atau perintah yang dibuat oleh manusia dengan tujuan untuk
mengatur kehidupan manusia dalam sehari-harinya agar tidak melakukan
sikap brutal, ingin menang sendiri, dan lainnya.
Secara bahasa, pengertian aturan adalah suatu pedoman agar manusia dapat hidup
secara tertib dan teratur. Karena jika tidak ada peraturan, maka antar manusia
dalam kehidupan bermasyarakat bisa bertindak sewenang-wenang, tanpa kendali
dan sulit untuk diatur.

Pada umumnya, aturan merupakan hasil keputusan bersama yang harus ditaati dan
dilaksanakan dimana sikapnya mengikat. Aturan juga berkaitan dengan nilai
norma dan adat yang berlaku di lingkungan bermasyarakat.

Aturan biasanya bersifat mengikat secara lokal dimana hanya manusia dalam
lingkungan tersebut saja yang memiliki kewajiban untuk menaati peraturan.
Namun dalam makna yang lebih luas, istilah aturan tidak dapat didefinisikan
sesederhana itu karena menyangkut perbedaan tujuan dan kebutuhan.

B. Metode pembelajaran diskusi • Pengertian metode pembelajaran diskusi

Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara saling bertukar


informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, dimana setiap
anak ingin mencari jawaban/penyelesaian problem dari segala segi dan
kemungkinan yang ada. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: 1994)

Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan


kepada suatu masalah, yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. (Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain : 2006). Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian materi
pelajaran melalui sarana pertukaran pikiran untuk memecahkan persoalan yang
dihadapai (Semiwan, 9990:76).Sedangkan menurut Suryosubroto (1997:179)
mengemukakan metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pengajaran
dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa atau kelompok-kelompok
untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan atau menyusun ke berbagai alternatif pemecahan suatu masalah.

Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru memberi
suatu persoalan atau masalah kepada murid, dan para murid diberi kesempatan
secara bersama-sama untuk memecahkan masalah itu dengan teman-temannya.
Tujuan metode diskusi dalam belajar-mengajar
1) Menanamkan dan mengembangkan keberanian untuk mengemukakan
pendapat sendiri.
2) Mencari kebenaran secara jujur melalui pertimbangan pendapat yang
mungkin saja berbeda antara satu dengan yang lain.
3) Belajar menemukan kesepakatan pendapat melalui musyawarah.
4) Memberikan kehidupan kelas yang lebih mendekati kegiatan hidup yang
sebenarnya.

Langkah-langkah penggunaan metode diskusi


1) Langkah-langkah penggunaan metode diskusi menurut Hasibuan (1985) dan
Sastrawijaya (1988)adalah sebagai berikut:
2) Guru mengemukkan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan
pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya.
3) Para siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi memilih pimpinan diskusi
(ketua, sekretaris, pelapor) mengatur tempat duduk, ruangan, sarana,dan
sebagainya dengan bimbingan guru.
4) Para siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masng, sedangkan guru
berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain, menjaga ketertiban,
serta memberikan dorongan dan bantuan agar anggota kelompok berpartisipasi
aktif dan diskusi dapat berjalan lancar. Setiap siswa hendaknya, mengetahui
secara persis apa yang akan didiskusikan dan bagaimana caranya berdiskusi.
5) Setiap kelompok harus melaporkan hasil diskusinya. Hasil diskusi dilaporkan
ditanggapi oleh semua siswa, terutama dari kelompok lain. Guru memberikan
ulasan atau penjelasan terhadap laporan tersebut.
6) Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi, sedangkan guru menyimpulkan
laporan hasil diskusi dari setiap kelompok.
BAB III

III. PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian
Subjek penelitiannya adalah anak didik Kelas 1 A SDIT Nurul Falah 1 Kecamatan
Cilincing kota Jakarta Utara dengan jumlah anak didik 20 anak, terdiri dari 11
lakilaki dan 9 perempuan. Daftar SD Islam Nurul Falah 1 Jakarta Utara

 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada peserta didik SD Islam Nurul Falah 1 yang terletak
di kelurahan Semper Timur RT 02 / 05 kecamatan Cilincing Jakarta Utara dengan
alasan karena kurang optimalnya kemampuan siswa dalam pemahaman Pelajaran
PPKN dengan materi Peraturan di rumah serta kurang nya alat penunjang
sehingga perlu perbaikan dan penanganan untuk meningkatkan kegiatan yang
akan menunjangnya.
a. Tema Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua Siklus dengan tema Diriku.
b. Waktu Penelitian
• Waktu pelaksanaan PKP yaitu pada tanggal 14 September - 5 Oktober 2020

• Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama 2 bulan


Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan September
hingga Oktober pada semester I tahun pelajaran 2020/2021 dengan rangkaian
sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan pada bulan September minggu ke-1
2. Pra Siklus
Penelitian pada pra Siklus dilaksanakan pada bulan September minggu ke-1
tanggal
7 – 8 September 2020
3. Penelitian Siklus I
Penelitian pada Siklus I dilaksanakan pada bulan September minggu ke tanggal
14
– 16 September 2020
Penelitian pada pra Siklus dilaksanakan bulan Oktober minggu ke 1
4. Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan Oktober dan November
Penelitian ini dilakukan pada hari-hari efektif kegiatan belajar mengajar dengan
waktu sebagai berikut:
a. Tahap persiapan selama dua minggu dilaksanakan setelah selesai mengajar
pukul 10.45 WIB. Sampai selesai
b. Pelaksanaan Siklus I selama satu minggu dilaksanakan pada pukul 07.30-
10.00
WIB
c. Tahap Siklus II selama satu minggu dilaksanakan pada pukul 07.30-10.00
WIB
d. Tahap pembuatan laporan selama enam minggu dilaksanakan setelah selesai
mengajar

B. DESKRIPSI TIAP SIKLUS


Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari pra
Siklus dan 2 Siklus.
1. Rencana Pelaksanaan
A. Pra Siklus 1.
Perencanaan
a. Bidang pengembangan nilai moral, dan kognitif,
b. Tema: Diriku
c. Indikator Kognitif 3. Memahami pengetahuan faktual tentang kegiatan yang
dilakukan di rumah
h. Kegiatan pembukaan/awal kegiatan tanya jawab tentang perlengkapan yang
disiapkan untuk berangkat sekolah dan anak melakukan membaca doa bersama –
sama
i. Kegiatan inti yaitu menyebutkan kata-kata yang berhubungan dengan kegiatan
yang dilakukan di rumah
j. Media yang digunakan lembar kerja dan gambar-gambar peraturan seperti
menyapu rumah, membantu orang tua dal lain sebagainya. k. Strategi
pembelajaran melalui diskusi.
2. Pelaksanaan
a. Pada kegiatan awal + 30 menit akan diisi anak dengan berbaris, berdo’a,
berbagi cerita, tanya jawab
b. Pada kegiatan inti + 60 menit akan diisi dengan menyebutkan yang
berhubungan dengan peraturan yang ada di rumah dengan menggunakan
gambargambar
 Langkah-langkah Kegiatan
- Guru mengawali kegiatan dengan berdo’a bersama-sama, bernyanyi dan
berbagi cerita
- Guru mengajak anak tanya jawab
- Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan
- Anak memperhatikan
- Guru memberikan tugas pada anak 3 kegiatan secara bergantian
- Anak mengerjakan tugas secara bergantian
• Penataan Ruang
Anak diminta untuk duduk dengan rapi saat pembelajaran berlangsung
• Pengorganisasian
Kegiatan awal dilaksanakan secara klasikal dan dalam kegiatan inti anak
melakukan secara individual dan di kegiatan akhir melakukan secara individual.
3. Pengamatan
Metode pemberian diskusi di gunakan untuk mengamati tingkat pemahaman anak
di dalam kegiatan perbaikan pembelajaran dalam rangka meningkatkan konsep
bilangan melalui media gambar dalam kegiatan pembelajaran. Hanya beberapa
anak saja yang mau mengerjakan namun yang lain masih tidak memperhatikan 4.
Dari hasil kegiatan dengan gambar memberi perubahan suasanan pembelajaran di
dalam kelas antara lain:
a. Pemahaman konsep pada anak meningkat.
b. Anak berusaha melakukan untuk bertanya jawab dengan temannya karena
banyak hal yang menarik perhatiannya.
c. Alat penilaian menggunakan penugasan

B. Siklus I
1. Tujuan
Meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa tentang keberagaman
karakteristik individu di rumah
2. Tindakan yang Akan di Laksanakan
Adapun kegiatan yang di rencanakan dalam satu siklus adalah sebagaiberikut:
RKH I : Siswa mengamati gambar pada buku siswa tentang perbedaan pada
teman

RKH II : Siswa di stimulus untuk mengemukakan pertanyaan yang berhubungan


dengan cara menanggapi perbedaan
RKH III : Siswa ditugaskan untuk mencari perbedaan dirinya dengan saudara
kandungnya dan bagaimana cara menanggapi perbedaan tersebut RKH IV :
berdiskusi tentang gambar yang sudah disediakan guru
RKH V : menyebutkan karakteristik benda yang terdapat pada gambar dan
menanggapinya
3. Langkah-langkah Perbaikan
a. Perencanaan merupakan respon dari refleksi awal berdasarkan hasil
pembelajaran peraturan yang ada dirumah dengan gambar. Tahap-tahap yang
dilakukan anatara lain:
- Menyusun RKH
- Mendiskusikan desain pembelajaran berdasarkan masukan dan saran teman
sejawat maupun pembimbing.
- Revisi dan pengesahan desain pembelajaran berdasarkan masukan dan saran
teman sejawat dan pembimbing. b. Pelaksanaan.
- Penelitian dilaksanakan selama 5 (Lima) hari
- Dilaksanakan pada semester 1
- Tema Diriku
- Tanggal 14 s/d 21 September 2020 - Jadwal kegiatan:
1. Kegiatan Awal (+ 30 menit)
2. Kegiatan Inti (+ 60 menit)
3. Istirahat (+ 30 menit)
4. Kegiatan Akhir (+ 30 menit)

C. Siklus II

1. Tujuan

Meningkatkan pemahaman siswa aturan yang ada di rumah masing - masing.di


Sekolah
Dasar Islam Nurul Falah I, Cilincing Jakarta Utara

2. Tindakan yang Akan di Laksanakan

Adapun kegiatan yang di rencanakan dalam satu siklus adalah sebagai berikut:

RKH I : melakukan tanya jawab mengenai peraturan yang ada di rumah masing
– masing

RKH II : menyebutkan macam macam peraturan

RKH III : menyebutkan peraturan – peraturan yang ada pada gambar


RKH IV : menyebutkan tentang kegunaan peraturan

RKH V : mengerjakan lembar kerja siswa


1. Langkah-langkah Perbaikan

a. Perencanaan merupakan respon dari refleksi awal berdasarkan hasil


pembelajaran pemahaman peraturan dengan gambar yang berkaitan dalam
kehidupan sehari – hari dirumah. Tahap-tahap yang dilakukan anatara lain:
- Menyusun RKH
- Mendiskusikan desain pembelajaran berdasarkan masukan dan saran teman
sejawat maupun pembimbing.
- Revisi dan pengesahan desain pembelajaran berdasarkan masukan dan
saran teman sejawat dan pembimbing. b. Pelaksanaan.
- Penelitian dilaksanakan selama 5 (Lima) hari
- Dilaksanakan pada semester 1
- Tema Diriku
- Tanggal 28 s/d 05 Oktober 2020 - Jadwal kegiatan:

1. Kegiatan Awal (+ 30 menit)


2. Kegiatan Inti (+ 60 menit)
3. Istirahat (+ 30 menit)
4. Kegiatan Akhir (+ 30 menit

2. Pengamatan/Pengumpulan Data/Instrumen
Pengamatan Siklus I dan Siklus II menggunakan: a.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini, pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti menggunakan:
- Observasi
b. Alat Pengumpulan Data
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data berupa lembar observasi, dokumen
berupa nama siswa, hasil lembar kerja siswa. c. Jenis Data 1. Data
Kualitatif
Data hasil observasi pelaksanaan kegiatan pengembangan pada masing-masing
Siklus
2. Data Kuantitatif
Data yang diperoleh dari hasil kerja anak akhir kegiatan masing-masing Siklus d.
Teknik Analisis Data
Kegiatan analisis dilaksanakan pada akhir Siklus pembelajaran analisis meliputi:
1. Prestasi belajar siswa
2. Motivasi belajar siswa
Untuk mengetahui berapa jauh motivasi siswa selama mengikuti kegiatan
pembelajaran, data yang terdapat dalam lembar pengamatan akan dihitung rata-
rata frekuensi aktivitas belajar siswa (K= Kurang, C= Cukup, B= Baik) yang
dikelompokkan dalam 5 aspek pengamatan dengan menggunakan rumus:
Aktivitas Belajar Siswa = ∑ Siswa tingkat KBC X 100%
∑ Siswa yang masuk

Tingkat K.B.C

3. Refleksi
a. Gambaran secara Umum Siklus I
1. Kekuatan
- Tindakan perbaikan memiliki perencanaan yang matang
- Meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada anak
- Anak lebih aktif dan senang mengerjakan tugas dari guru
2. Kelemahan
Waktu yang dibutuhkan terbatas, sehingga hasilnya kurang maksimal

b. Gambaran secara Umum Siklus II


1. Kekuatan
- Pemahaman konsep bilangan pada anak meningkat
- Anak lebih tertarik untuk berpatisipasi dalam kegiatan
- Media dan sumber belajar lebih variatif
2. Kelemahan
- Masih ada sebagian siswa yang belum tertarik dengan pembelajaran
- Waktu dan materi sangat terkuras dalam pembelajaran
BAB IV
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN SIKLUS I. PELAKSANAAN SIKLUS I.


SIKLUS I
1. Perencanaan
Video siimulasi 1 dibuat sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran yang akan di laksanakan di sekolah Dasar
Nurul Falah 1. Hal ini dilakukan karena banyaknya kendala yang terjadi pada saat
proses pembelajaran, seperti siswa yang tidak tertarik dengan materi
pembelajaran, siswa yang tidak aktif saat pembelajaran, siswa yang tidak faham
terhadap materi yang disampaikan dan lain sebagainya.
2. Pembuatan
Pada saat proses pembuatan video pembelajaran dari awal pembelajaran sampai
akhir pembelajaran yaitu : a. Kegiatan awal  Guru mengucapkan salam
• Guru membaca doa bersama siswa
• Guru menanyakan kabar siswa dan bertanya tentang pembelajaran
sebelumnya
b. Kegiatan inti
• Siswa mengamati gambar yang diberikan guru
• Siswa di stimulus untuk mengemukakan pendapatnya
• Siswa ditugaskan untuk mencari perbedaan yang terdapat pada gambar
yang diberikan guru
• Siswa bersama guru melakukan Tanya jawab tentang ciri – ciri kegiatan
yang terdapat pada gambar c. Kegiatan akhir
• Siswa dibimbing guru melakukan kesimpulan dalam pembelajaran
• Siswa merefleksikan pembelajaran yang telah dilaksanakan
• Siswa bersama guru membaca doa sebelum pulang
3. Refleksi Pembuatan Video I
Masih terdapat bebrapa kekurangan dalam video yaitu :
Beberapa siswa masih belum tertarik mengikuti pembelajaran
Ketika pembelajaran berlangsung terkadang gangguan signal mengganggu
aktivitas pembelajaran sehingga pembelajaran yang berlangsung sering terpotong
Persiapan pembelajaran masih banyak kekurangan

II. SIKLUS II
1. Perencanaan
Berdasarkan pengalaman pembuatan simulasi video 1 penulis mengambil langkah
yang lebih baik untuk terciptanya pembelajaran dan hasil belajar yang maksimal.
Yaitu, ketika sebelum membuat video pembelajaran semua kebutuhan dalam
pembuatan video lebih detail diperiksa dan ditelaah termasuk didalamnya rencana
perbaikan pembelajaran.tentu saja dengan tidak menghilangkan proses – proses
pembuatan video pada saat video simulasi 1 . Mulai dari media pembelajaran,
rencana perbaikan pembelajaran, kondisi kesiapan penulis, pengetahuan penulis
juga sangat diperhatikan.
2. Pembuatan
Video simulasi kedua dibuat setelah perencannan sudah lengkap sama hal nya
dengan saat membuat video simulasi 1 beberapa hal yang dilakukan saat
pembuatan video II ini yaitu :

a. Kegitaan awal
• Sebelum membuka pembelajaran berdoa bersama - sama
• Salam pembuka, dengan cara menyapa siswa tentang keadaan siswa dan
kesiapan menerima pelajaran hari ini
- Menyampaikan SK, KD dan Tujuan Pembelajaran
- Memberikan apersepsi dan motivasi melalui tanya jawab tentang
pembelajaran yang sudah diajarkan b. Kegiatan inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi
- Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai peraturan yang ada di
rumah masing - masing

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi
- Siswa menyebutkan macam macam peraturan
- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang manfaat peraturan
- Siswa melalui gambar dapat menyebutkan peraturan – peraturan yang ada
pada gambar
- Siswa menyebutkan tentang kegunaan peraturan
- Siswa mengerjakan lembar kerja siswa
- Siswa mendengarjan pemantapan pemahaman dari guru
- Siswa mengerjakan lembar evaluasi

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi
- Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
- Siswa dan guru bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan
c. - Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil
belajar

3. refleksi video simulasi


Dalam pembuatan video simulasi II lebih baik daripada video simulasi
sebelumnya siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran, banyak
dari siswa yang berdiskusi bertanya dan menjawab pertanyaan yang
diberikan baik oleh guru maupun teman sebaya. Suasana pembelajaran
menjadi ceria dan menyenangkan.

B. PEMBAHASAN DARI SETIAP SIKLUS


1. Video simulasi I
Kelebihan video simulasi I
a. Pembelajaran lebih menyenangkan
b. Banyaknya media yang menjadi alat bantu guru dalam mengajar
c. Proses belajar mengajar menjadi menyenangkan
d. Sebagian siswa mulai aktif berpartisipasi dalam pembelajaran
Kekurangan video simulasi I
a. Tidak bisa memeriksa keadaan keseluruhan siswa saat
pembelajaran berlangsung
b. Masih ada sebagian siswa yang enggan untuk berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran.
c. Tidak terciptanya hubungan emosional yang dekat antara guru dan
siswa.
Hal unik dalam pembuatan video simulasi II yaitu kita mengajar melalui
video bukan bertatapan dengan siswa secara langsung hal ini lebih
memungkinkan kita melakukan assesmen dengan cepat karena tidak
membutuhkan banyak waktu. 2. Video simulasi II
Kelebihan video simulasi II
a. Pembelajaran yang dilakukan lebih menyenangkan
b. Dalam pemberian media belajar terhadap anak – anak lebih
bervariasi
c. Menarik minat anak untuk berdiskusi dengan teman sebaya dan
juga guru
d. Proses pembelajaran menjadi lebih mudah karena dibarengi
dengan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran.
Kekurangan video simulasi II
a. Tidak sepenuhnya dijadikan acuan dalam penilaian sikap karena guru
tidak bias melihat secara detail sikap siswa kalua melalui video proses
belajarnya
b. Guru tidak menegtahhui siapa saja siswa yang aktif mengikuti
pembelajaarn atau tidak.
Hal unik dalam pembuatan video simulasi II yaitu pembelajaran lebih
bervariatif dan menyenangkan banyak gambar yang unik dan menarik
untuk siswa pelajari yang tentunya akan menarik minat belajar siswa .

BAB V

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang dibahas melalui perbaikan pembelajaran. Upaya


Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Media Konkret dan Gambar
Dalam Pelajaran PPKN di Kelas 1 SDIT Nurul falah Jakarta Utara”. Tingkat
pencapaian perkembangan belajar anak sangat rendah, anak –anak tidak
tertarik dengan pembelajaran PPKN dan belajar menjadi membosankan, akan
tetapi setelah dilakukan perbaikan pembelajaran persiklusnya semakin menin
gkatyaitu pada Siklus I anak – anak mulai menunjukkan ketertarikannya
terhadap pembelajaran PPKN dengan lebih aktif dalam pembelajaran di kelas
dan pada Siklus II hampir semua anak mengikuti pembelajaran dengan senang
dan lebih sering melakukan diskusi dan lebih aktif berperan serta dalam
pembelajaran. Hal ini terbukti bahwa kegiatan belajar dengan menggunakan
media gambar dan benda – benda pendukung sangat berpengaruh dalam setiap
siklusnya. Terutama peran guru sangatlah penting untuk memotivasi dan
meningkatkan pemahaman anak tentang berbagai hal untuk mengatur tingkat
keberhasilan anak yang lebih baik lagi.

B. SARAN

Berdasarkan pengalaman melaksanakan pembelajaran dengan menindaklanjuti


ha sil-hasil penelitian dengan judul tersebut diatas diharapkan agar dapat
mengembangkan indikator-indikator yang ditentukan. Seorang guru
hendaknya mendampingi dan membimbing saat kegiatan pembelajaran serta
mem otivasi dan memberikan penjelasan tentang aturan-aturan yang ada di
rumah dengan bahasa yang mudah dimengerti dan diingat anak. Penelitian
harus selalu dilakukan oleh guru agar dapat melihat sejauh mana tingkat
perkembangan setiap anak didiknya untuk dijad ikan focus observasi sekaligus
menjadi laporan bagi orang tuanya dirumah. Segala sesuatu yang dilakukan
dalam kegiatan perbaikan yang sekiranya dapat meningkatkan kemampuan
anak hendaknya disampaikan kepada Rekanrekan pendidik lainnya sehingga
dapat memberikan masukan tentang strategi dalam proses kegiatan belajar
mengajar. Jika teman pendidik yang menemukan permasalahan seperti yang
dipaparkan diatas, bisa diselesaikan dengan cara-cara yang penulis
sampaikan. Demikianlah beberapa kesimpulan dan saran yang disampaikan
oleh penulis, semoga hasil dari kegiatan perbaikan pembelajaran atau
penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat,khususnya bagi penulis sendiri
maupun pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA

Andayani, dkk. 2010, Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta,


Universitas

Terbuka

Aswani, Zaenul,2004, Tes dan Asesmen di SD, Jakarta, Universitas Terbuka.

Denny, Setyawan, 2005, Komputer dan Media Pembelajaran, Jakarta, Universitas

Terbuka.

Mulyani Sumantri,2019, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta, Universitas Terbuka.

Udin S. Winaputra, 2019, Pembelajaran Pkn Di SD, Jakarta, Universitas Terbuka.

Priyati E, Sulasih, Ridwan, 2008, Buku Pkn SD kelas 1, Jakarta,Departemen

Pendidikan Nasional

Samsudin, Abin, 2004, Profesi Keguruan 2, Jakarta, Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai