Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Metode Pembelajaran

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode adalah cara yang fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Makin baik
metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Dengan demikian tujuan merupakan faktor
utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan suatu metode.
Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi, fasilitas dan faktor guru
turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu metode. Karenanya metode mengajar itu
banyak sekali dan sulit menggolong-golongkannya. Lebih sulit lagi menetapkan metode
mana yang memiliki efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang “kurang baik ” di tangan
seorang guru dapat menjadi metode yang “baik sekali ” di tangan guru yang lain dan metode
yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya.
Namun demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode yang satu tidak
terdapat pada metode yang lain. Dengan mencari ciri-ciri umum itu, menjadi mungkinlah
untuk mengenali berbagai macam metode yang lazim dan praktis untuk dilaksanakan dalam
proses belajar mengajar.
Belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks. Mengingat kegiatan belajar
mengajar merupakan kegiatan yang kompleks, maka tidak mungkin menunjukan dan
menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode
belajar mengajar yang lainnya dalam usaha mencapai semua pelajaran, dalam situasi dan
kondisi, dan untuk selamanya. Untuk itu berikut ini akan dibahas beberapa metode yang
dimungkinkan dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan seperti metode ceramah,
metode diskusi, metode kelompok dan metode campuran.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran?
2. Apa saja macam-macam metode mengajar?

1
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui maksud metode pembelajaran
2. Untuk mengetahui macam-macam metode mengajar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran


Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan
digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara
kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru
harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai
metode, maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan
situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan
pembelajaran.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar
siswa.
2. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut.
3. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mewujudkan hasil karya.
4. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian
siswa.
5. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan
cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan
sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.

B. Macam-Macam Metode Pembelajaran

Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang
menarik. Ketepatan penggunaan metode mengajar tersebut sangat tergantung kepada tujuan,
isi, proses belajar mengajar. Ditinjau dari segi penerapannya, metode-metode ada yang tepat
digunakan untuk siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah

3
kecil. Ada juga yang tepat digunakan dalam kelas atau diluar kelas. Dibawah ini akan
diuraikan secara singkat beberapa metode mengajar.

1. Metode Ceramah

Sudah sejak lama ceramah digunakan oleh para guru dengan alasan keterbatasan waktu
dan buku teks. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan menganggap metode ceramah
sebagai metode belajar-mengajar yang mudah digunakan. Kecenderungan ini bertentangan
dengan kenyataan bahwa tidak setiap guru dapat menggunakan metode ceramah dengan
benar. Metode ceramah bergantung kepada kualitas personalities guru, yakni suara, gaya
bahasa, sikap, prosedur, kelancaran, kemudahan bahasa, dan keteraturan guru dalam memberi
penjelasan: yang tidak dapat dimiliki secara mudah oleh setiap guru.
Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui penuturan
dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa. agar siswa efektif dalam proses belajar mengajar
yang menggunakan metode ceramah, maka siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan
berpikir untuk memahami suatu proses dengan cara mengajukan pertanyaan, memberikan
tanggapan dan mencatat penalarannya secara sistematis.[2]
Dari definisi metode ceramah diatas, dapat kiranya kita mendefinisikan metode ceramah
sebagai sebuah bentuk interaksi belajar-mengajar yang dilakukan melalui penjelasan dan
penuturan secara lisan oleh guru terhadap sekelompok peserta didik.
Berdasarkan definisi metode ceramah, dapat dimengerti jika guru akan menjadi pusat/titik
tumpuan keberhasilan metode ceramah. Lalu lintas pembicaraan atau komunikasi hanya
searah yakni dari guru ke para siswa. Akibat dari adanya kenyataan ini, adalah:
a. Guru-guru haruslah memiliki keterampilan menjelaskan (explaining skills), dan
b. Guru memiliki kemampuan memilih dan menggunakan alat bantu instruksional yang
tepat dan potensi untuk meningkatkan ceramah.
Kesimpulan dari kajian terhadap berbagai studi tentang metode ceramah, yakni:
1) Metode ceramah sesuai digunakan bila:
a. Tujuan dasar pengajaran adalah menyampaikan informasi baru,
b. Isi pelajaran langka, misalnya penemuan baru,
c. Isi pelajaran harus diorganisasikan dan disajikan dalam sebuah cara khusus untuk
kelompok tertentu,

4
d. Membangkitkan minat terhadap mata pelajaran,
e. Isi pelajaran tidak diperlukan untuk diingat dalam waktu yang lama,
f. Untuk mengantar penggunaan metode mengajar yang lain dan pengarahan
penyelesaian tugas-tugas belajar.
2) Metode ceramah tidak sesuai digunakan bila:
a. Tujuan pengajaran bukan tujuan perolehan informasi,
b. Isi pelajaran perlu diingat dalam jangka waktu yang lama,
c. Isi pelajaran kompleks, rinci, atau abstrak

3) Segi kebaikan metode ceramah:


a. Dalam waktu relatif singkat dapat disampaikan bahan sebanyak-banyaknya.
b. Organisasi kelas lebih sederhana, tidak perlu mengadakan pengelompokkan murid-
murid seperti pada metode yang lain.
c. Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun jumlah murid cukup
besar.
d. Apabila penceramah berhasil baik, dapat menimbulkan semangat, kreasi yang
konstruktif, yang merangsang murid-murid untuk melaksanakan suatu
tugas/pekerjaan.

4) Segi kekurangan (negatif):


a. Guru sukar untuk mengetahui pemahaman anak terhadap bahan-bahan yang
diberikan.
b. Kadang-kadang guru sangat mengejar disampaikannya bahan yang sebanyak-
banyaknya, sehingga hanya menjadi bersifat pemompaan.
c. Pendengar cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan malahan kurang tepat
dalam mengambil kesimpulan, sebab guru menyampaikan bahan-bahan tersebut
dengan lisan.
d. Apabila penceramah tidak memperhatikan segi-segi psychologies dan didaktis dari
anak didik, ceramah dapat bersifat melantur-lantur dan membosankan. Sebaliknya
guru dapat terlalu berlebih-lebihan berusaha membangkitkan minat siswa.

5) Langkah-Langkah/Tahap Metode Ceramah

5
1. Tahap Pengembangan Ceramah
Tahap pengembangan ceramah atau tahap pembahasan utama merupakan kegiatan
inti dalam pelaksanaan pemakaian metode ceramah. Pada tahap ini penceramah atau guru
menyajikan isi pelajaran yang telah diorganisasikan sebelumnya. Faktor-faktor yang
hendaknya menjadi perhatian guru pada tahap pengembangan ceramah, ialah:
a. Keterangan secara singkat dan jelas. Menerangkan suatu masalah dengan kata-kata yang
sederhana, kalimat pendek, tanpa banyak anak kalimat, akan mempermudah siswa
memahaminya.
b. Pergunakan papan tulis. Sebagai upaya visualisasi, pokok-pokok masalah yang
diterangkan perlu ditulis di papan tulis dengan jelas dan tertib. Cara ini juga
mempermudah dan mendorong siswa untuk mencatat.
c. Keterangan-ulang dengan menggunakan istilah atau kata-kata lain yang lebih jelas. Cara
ini akan membantu siswa yang belum dapat atau lambat menangkap isi ceramah. Bagi
siswa yang telah dapat menangkap isi ceramah, keterangan-ulang akan menambah
kejelasan tentang apa yang telah (sedikit) mereka pahami.
d. Perinci dan perluas pelajaran. Ini bisa dilakukan dengan jalan memperinci isi pelajaran
lebih lanjut, memberikan ilustrasi, memberikan keterangan tambahan, menghubungkan
dengan masalah lain, memberi beberapa contoh singkat, kongkrit dan yang telah dikenal
oleh siswa.
e. Carilah balikan (feedhack) sebanyak-banyaknya selama berceramah. Guru perlu sekali
memperoleh balikan dari siswa tentang ceramah yang dilaksanakannya. Balikan non-
verbal diperoleh guru dengan memperhatikan tingkat perhatian siswa terhadap ceramah,
catatan-catatan yang dibuat siswa, atau sikap duduk siswa selama ceramah berlangsung.
Balikan verbal diperoleh oleh guru melalui kesempatan yang diberikan kepada siswa
bertanya tentang isi ceramah, atau guru yang bertanya kepada siswa tentang isi
ceramahnya.
f. Mengatur alokasi waktu ceramah. Guru hendaknya menyadari bahwa ceramah yang
terlalu lama akan membosankan siswa. Untuk mengurangi kejenuhan, guru dapat
mengatur alokasi ceramah yang diselingi kegiatan lain setelah maksimal 15 menit.

2. Tahap Akhir Ceramah

6
Tahap akhir ceramah atau tahap kesimpulan ceramah merupakan kegiatan terakhir
dari guru dalam pemakaian metode ceramah. Kegiatan yang dilaksanakan oleh guru pada
tahapan ini diantaranya:
a. Pembuatan rangkuman dari garis-garis besar isi pelajaran yang diceramahkan, kegiatan
ini dilakukan oleh guru bersama-sama siswa;
b. Penjelasan hubungan isi pelajaran yang diceramahkan dengan isi pelajaran berikutnya;
dan
c. Penjelasan tentang kegiatan pada pertemuan yang berikutnya.

Berdasarkan uraian tentang ceramah, tampak bahwa metode ceramah bukanlah metode
yang paling mudah untuk dilaksanakan oleh guru. Setiap guru boleh mengaku mampu
melaksanakan ceramah, tetapi tidak mampu memakai metode ceramah yang penuh makna.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan ceramah,
Tjipti Utomo dan Ruijiter menyarankan agar guru bersedia:
1) Menyadari apa yang hendak dicapai dengan ceramah yang diberikan dalam
pengajarannya,
2) Menganalisis hal-hal yang dilakukannya sebagai guru pada waktu memberikan ceramah,
dan
3) Berlatih, karena tak ada suatu perubahan pun yang berhasil dengan “sekali jadi ”. (Tjipto
Utomo dan Ruijter, 1985: 196-197).

2. Metode Diskusi
Diskusi merupakan istilah yang sudah biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Seringkali kita mendengar percakapan seperti dibawah ini :
”Kalau ada masalah, mari kita diskusikan bersama ” atau ”segala sesuatunya akan dapat kita
selesaikan dengan baik, bila semuanya kita diskusikan permasalahannya.”
Dari percakapan tersebut, mendapat gambaran bahwa diskusi merupakan pembicaraan
antara dua orang atau lebih untuk mencarikan suatu masalah.
Walaupun telah sering kita dengar istilah diskusi dalam kehidupan sehari-hari, belum cukup
kiranya untuk memahami metode diskusi dalam kegiatan belajar-mengajar. Apakah
pengertian metode diskusi dalam kegiatan belajar-mengajar? Apakah tujuan metode diskusi,

7
terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, akan diuraikan dan diulas secara berturut-turut
berikut ini.

a. Pengertian metode diskusi


Diskusi adalah suatu kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu masalah dengan
maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu,
atau untuk merampungkan keputusan bersama. Dalam diskusi tiap orang diharapkan
memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan pemahaman yang sama
dalam suatu keputusan atau kesimpulan.[3]
Gage dan Berliner (1984: 486) mengemukakan bahwa metode diskusi sungguh-sungguh
terbuka atau bervariasi pengertiannya. Ini merupakan suatu indikasi betapa sulitnya
mendefinisikan metode diskusi secara tepat. Girlstrap dan Martin (1975: 15) mengutarakan
bawah metode diskusi merupakan suatu kegiatan dimana sejumlah orang membicarakan
secara bersama-sama melalui tukar pendapat tentang suatu topik atau masalah, atau untuk
mencari jawaban dari suatu masalah berdasarkan semua fakta memungkinkan untuk itu.
Berdasarkan pada uraian diatas, dapat kiranya didefinisikan metode diskusi sebagai
suatu kegiatan belajar-mengajar yang membincangkan suatu topik atau masalah yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih (dapat guru dan siswa dan siswa lain). Dimana orang
yang berbincang memiliki perhatian yang sama terhadap topik atau masalah yang menjadi
pokok pembicaraan, sehingga mendapatkan berbagai alternatif jawaban terhadap topik yang
didiskusikan.

b. Tujuan Pemakaian Metode Diskusi


Apakah tujuan pendidikan yang paling baik dicapai melalui metode diskusi?
Jawabannya adalah untuk pengembangan pikiran kritis, sikap demokratis, tujuan-tujuan
kognitif tingkat tinggi, dan pengembangan sosial-emosional.
Secara terperinci tujuan pemakaian metode diskusi adalah :
1) Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan, dan
menyimpulkan pada diri siswa.
2) Mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, para guru, dan bidang studi yang
dipelajari,

8
3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan konsep diri (self-concepts)
yang lebih positif.
4) Meningkatkan keberhasilan siswa dalam menemukan pendapat.
5) Mengembangkan sikap terhadap isu-isu kontroversial.
Dari tujuan pemakaian metode diskusi, maka dikemukakan bahwa pemakaian metode
diskusi tidak hanya sekedar untuk menyampaikan informasi kepada para siswa. Hal yang
penting dari penyampaian informasi adalah terbentuknya kondisi yang menguntungkan bagi
siswa untuk mengelola perolehan belajarnya.

c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi

1) Kelebihan Metode Diskusi


Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan kegiatan belajar
mengajar.
a) Metode diskusi data merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam
memberikan gagasan dan ide-ide.
b) Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap
permasalahan.
c) Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal.
Disamping itu, diskusi juga bias melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.

2) Kelemahan Metode Diskusi


Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
a) Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang
memiliki keterampilan berbicara
b) Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
c) Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
direncanakan.
d) Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak
terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga
dapat mengganggu iklim pembelajaran.

9
3. Metode Demostrasi

a. Pengertian Metode Demonstrasi


Metode demonstrasi adalah metode panyajian pelajaran dengan memeragakan dan
menunjukkan kepada siswa tetang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya
atau hanya sekedar tiruan. Terlepas dari metode penyajian tidak terlepas dari penjelasan guru.
Adapun penggunaan metode demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu
memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya dalam materi
kimia,seperti tata cara penamaan senyawa.

Langkah-langkah Peggunaan Metode Demonstrasi


1. Mulailah demonstrasi denagn kegiatan-kegiatan yang metangsang peserta didik
untuk berfikir, misalnya melaui pertanyaan-pertayaan yang mengandungb teka teki
sehingga mendorong peserta didik untuk tertarik memperhatika demonstrai.
2. Ciptakan suasana yag menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan.
3. Yakin bahwa semua peserta didik mengikuti jannya demonstrasi dengan
memperhatikan seluruh reaksi peserta didik.
4. Berika kesempatan pada pesertabdidik untuk secara aktif memikirkan lebih lajut
sesuai denagn apa yag dilihat dari proses demonstrai itu.

b. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi


Metode demonstrasi mempunyai kelebihan dan kekuranga sebagai berikut:

a. Kelebiha Metode Demonstrasi


1. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkret, sehingga
menghindari verbalisme ( pemahama secara kata-kata atau kaimat )
2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
3. Proses pengajaran lebih menarik Siswa dirangsang untuk aktif mengamati,
menyesuaikan antara teori denga kenyataan dan mencoba Melaukannya
sendiri.

10
b. Kekuranga Metode Demonstrasi
1. Metode ini memerluka keterampila guru secara khusus, karena tapa
ditunjuang denga hal itu pelasanaan demonstrasi tidak aka efektif
2. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya ynag memadai tidak selalu
tersedia denga baik
3. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping
memerlukan waktu yang cukup panjang, yag mungkin terpaksa mengambil
waktu atau jam pelajaran lain.
Sehingga dalam melakukan metode demonstrasi ini kita perlu mengkombinasikan dengan
metode lain sehingga dapat Saling melengkapi.

Metode Sumbang saran


Sumbang saran merupakan suatu cara dalam pelatihan dengan mengutarakan
suatu masalah ke peserta pelatihan oleh trainer kemudian peserta pelatihan memjawab
mengemukakan pendapat /jawaban dan komentar sehingga masalah tersebut berkembang
menjadi masalah baru. (Roestiyah, 1991). Metode sumbang saran/curah pendapat juga
merupakan metode untuk mengumpulkan ide-ide, pengalaman-pengalaman, dan memancing
berpikir kreatif/inovatif peserta pelatihan.

Kelebihan metode sumbang saran


• Suasana disiplin dan demokratis dapat tumbuh.
• Peserta pelatihan aktif untuk menyatakan pendapatnya.
• Melatih peserta pelatihan untuk berfikir dengan cepat dan tersusun logis.

Kelemahan metode sumbang saran


 Trainer kurang memberi waktu kepada peserta pelatihan untuk berfikir yang baik.
 Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh peserta pelatihan tertentu.
 Trainer hanya menampung pendapat-pendapat tidak pernah merumuskan
kesimpulan.

4. Metode Simulasi

11
Metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang memberikan
penyajian berupa pelajaran dengan menggunakan situasi maupun suatu proses yang nyata.
Dalam metode jenis ini, siswa diminta untuk terlibat secara aktif dalam melalukan interaksi
dengan situasi yang ada disekitar lingkungannya. Siswa diminta untuk menerapkan
pengetahuan yang telah diperoleh atau yang telah dipelajari sebelumnya.
Pengertian di atas menunjukkan bahwa dalam metode simulasi penerapan antara teori
dengan kehidupan nyata dalam bentuk praktek, sangat diperlukan oleh siswa.

Kelebihan dan kekekurangan dari metode simulasi


Kelebihan Metode simulasi dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Selain itu, memberikan pengalaman secara tidak langsung yang diperlukan oleh siswa untuk
menghadapi permasalah yang berhubungan dengan sosial.Siswa diberikan kesempatan
untuk menyalurkan perasaannya yang terpendam. Perasaan yang terpendam tersebut, akan
memperoleh kepuasan, kesegaran, dan kesehatan jiwa dengan menerapkan teknik simulasi
ini.Metode simulasi dapat membantu siswa dalam mengembangkan bakat dan kemampuan
yang dimiliki. Setelah dijabarkan tentang kelebihan dari metode simulasi,
Kelemahan Metode simulasi tidak selalu tepat dalam memberikan pengalaman pada
siswa. Ketepatan tersebut berhubungan dengan kenyataan di lapangan atau
kehidupan.Metode simulasi tidak jarang dijadikan sebagai ajang hiburan bagi siswa,
sehingga mengabaikan fungsi belajarnya.Kurangnya pengalaman dalam menerapkan
metode simulasi, dapat menyebabkan kesalahan arah dan menjadi kaku dalam
pelaksanaannya.Pengaruh emosional dalam menerapkan metode simulasi ini, memberikan
dampak yang cukup signifikan.

Metode Bermain peran


1. Pengertian Bermain Peran
Bermain peran atau role playing adalah metode pembelajaran yang di dalamnya terdapat
perilaku pura-pura (berakting) dari siswa sesuai dengan peran yang telah ditentukan, dimana
siswa menirukan situasi dari tokoh-tokoh sedemikian rupa dengan tujuan mendramatisasikan

12
dan mengekspresikan tingkah laku, ungkapan, gerak-gerik seseorang dalam hubungan sosial
antar manusia.
2. Kelebihan dan Kekurangan Bermain Peran
Menurut Djamarah dan Zain (2008), metode pembelajaran bermain peran memiliki
kelebihan dan kekurangan, yaitu sebagai berikut:
 Kelebihan Bermain Peran
Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa, di samping
menjadi pengalaman yang menyenangkan juga memberi pengetahuan yang melekat
dalam memori otak.Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan membuat
kelas menjadi dinamis dan antusias.Membangkitkan gairah dan semangat optimisme
dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan. Siswa dapat terjun langsung
untuk memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam proses belajar.

 Kekurangan Bermain Peran


Role playing memerlukan waktu yang relatif panjang/banyak.Memerlukan
kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun siswa dan ini tidak semua
guru memilikinya.Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk
memerankan suatu adegan tertentu.Apabila pelaksanaan role playing atau bermain peran
mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus
berarti tujuan pembelajaran tidak tercapai.Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan
melalui metode ini.

Metode Sandiwara
A. Pengertian Metode Sandiwara
Metode sandiwara dapat diartikan sebagai memindahkan ‘sepenggal cerita’
yang menyerupai kisah nyata atau situasi sehari-hari ke dalam pertunjukan.
Sandiwara dikembangkan sebagai metode pembelajaran pada dasarnya digunakan
untuk mengembangkan diskusi dan analisis peristiwa kasus yang dikemas dalam
suatu ceritera.

13
Tujuannya adalah sebagai mediamomen untuk memperlihatkan berbagai
permasalahan pada suatu tema topik untuk bahan refleksi dan analisis solusi
penyelesaian masalah.
Metode sandiwara atau metode drama dapat dilakukan oleh sekelompok orang,
untuk memainkan suatu cerita yang telah disusun naskah ceritanya dan dipelajari
sebelum dimainkan. Para pelakunya harus memahami terlebih dahulu tentang
peranan masing-masing yang akan dibawakan.

B. Kelebihan dan Kekurangan Metode Sandiwara


kelebihan metode sandiwara
 Siswa terlatih untuk berani melakukan peran tertentu di depan kelas;
 Siswa secara otomatis harus mempersiapkanmempelajari tugas yang diperankan
sesuai dengan jalan ceritanya sebelum bersandiwara;
 Dapat tercipta suasana kerja sama antar siswa dengan baik;
 Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu
melakukan permainan; dan
 Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.

Kekurangan Metode Sandiwara


 Membutuhkan waktu lama;
 Sebagian anak yang tidak ikut bermain peran menjadi kurang aktif;
 Membuat naskah cerita tidak mudah dilakukan, perlu kemampuan tertentu
khususnya tentang seni drama;
 Tidak cocok untuk semua mata pelajaran dan untuk setiap topik dalam suatu mata
pelajaran. Biasanya cocok untuk mata pelajaran bahasa dan social; dan
 Tidak semua siswa memiliki bakat seni peran, begitu pula tidak semua guru
memiliki kemampuan dan keterampilan untuk membuat naskah cerita.

Metode Praktik Lapangan


A. Pengertian Metode Praktik Lapangan

14
Metode praktik lapangan adalah suatu metode yang bertujuan untuk melatih dan
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan
yang diperolehnya. Kegiatan ini dilakukan di ‘lapangan’. Lapangan yang dimaksud di sini bisa
berarti di tempat kerja, maupun di masyarakat. Keunggulan dari metode ini adalah
pengalaman nyata yang diperoleh bisa langsung dirasakan oleh siswa, sehingga dapat
memicu kemampuan siswa dalam mengembangkan kemampuannya. Contoh praktik
lapangan adalah: siswa ditugasi untuk melihat langsung di suatu industri atau pabrik. Ketika
di industri tersebut siswa dapat mencocokkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kelas
dengan aplikasinya dalam industri atau pabrik di lapangan.

B. Kelebihan dan Kekurangan Metode Praktik Lapangan


Kelebihan Metode Praktik Lapangan
 Siswa tidak hanya belajar secara teoretik, tetapi dapat menunjukkan apa yang
diperoleh di bangku sekolah dapat diaplikasikan di lapangan;
 Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dengan orang lain
atau lembaga tertentu;
 Dapat mengembangkan keterampilan siswa untuk berpikir kreatif dan kritis; d.
Secara otomatis siswa akan belajar dengan aktif;
 Pembelajaran menjadi tidak hanya nominal, tetapi juga fungsional; dan
 Siswa dapat memperoleh banyak pengalaman di lapangan. Kekurangan Metode
Praktik Lapangan Walaupun metode praktik lapangan memiliki beberapa kelebihan,
namun metode ini juga memiliki beberapa kekurangan.

Kekurangan Metode Praktik Lapangan


 Membutuhkan waktu, tenaga , dan biaya yang banyak;
 Tidak mudah mencari lapangan praktik sesuai dengan bidang yang dikaji; dan
 Memerlukan aturan administrasibirokrasi yang tidak sederhana.

Metode game
1. Pengertian model pembelajaran game

15
Metode pembelajaran game dikembangkan pertama kali oleh David De Vries dan Keith
Edward. Metode ini merupakan suatu pendekatan kerja sama antar kelompok dengan
mengembangkan kerja sama antarpersonal. Dalam pembelajaran Teams Games
Tournaments (TGT) peserta didik memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain
untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun pendidik
dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran.
Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok.

2. Tujuan model pembelajaran game


Model pembelajaran memanfaatkan game pendidikan digunakan dengan tujuan agar
pembelajaran di kelas berlangsung dinamis dan menyenangkan, peserta didik lebih
bersemangat dalam melakukan aktivitas belajar. Dengan menerapkan model ini, diharapkan
pembelajaran tidak lagi berpusat pada pendidik tetapi berpusat

pada peserta didik. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal, maka pendidik
“perlu menyiapkan model pembelajaran yang cocok” dengan pendekatan “game”. Pendidik
juga perlu menyiapkan media belajar berbentuk game interaktif berbasis TIK yang
menyenangkan bagi peserta didik untuk memainkannya serta mempelajari materinya.

3. Langkah-langkah pembelajaran metode game


Terdapat 6 (enam) langkah dalam metode pembelajaran bermain :
1. Memilih game sesuai topik,Pendidik memilih game yang sesuai dengan topik yang
akan disampaikan.
2. Penjelasan konsep,Pendidik memberikan penjelasan/konsep awal terkait dengan
game yang akan dimainkan.
3. Aturan,Peserta didik menyepakati aturan yang disampaikan oleh pendidik.
4. Bermain game,Peserta didik bermain game menggunakan alat yang ditentukan
sebelumnya.
5. Merangkum pengetahua,Peserta didik merangkum pengetahuan yang didapatkan dari
game yang telah dimainkan.

16
6. Melakukan refleksi,Peserta didik melakukan refleksi dari hasil pembelajaran

17
BAB lll
PENUTUP

Berdasarkan paparan di atas, penulis dapat simpulkan sebagai berikut:


1. Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan
digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau
secara kelompok.
2. Macam-macam metode pembeljaran
 Metode ceramah
 Metode diskusi
 Metode demonstrasi,meliputi; metode sumbang saran
 Metode simulasi,meliputi; metode praktek lapangan,game,sandiwara dan bermain
peran

18
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Jakarta : Quantum teaching, 2005
Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, Quantum
Teaching, 2005
https://kelasimpian.com/metode-curah-pendapat-brainstorming/
https://www.portal-ilmu.com/2016/06/metode-simulasi-pengertian-hingga_10.html
https://text-id.123dok.com/document/7q0j5x5vz-pengertian-metode-praktik-lapangan-
kelebihan-dan-kekurangan-metode-praktik-lapangan.html

19

Anda mungkin juga menyukai