Isbd Stratifikasi Sosial
Isbd Stratifikasi Sosial
Isbd Stratifikasi Sosial
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
karunia-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Stratifikasi
Sosial”.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar yang
telah memberikan Tugas ini sehingga kami dapat Belajar tentang Stratifikasi Sosial dan berbagai Pihak yang
telah membantu Kami dalam Penyelesaian makalah ini.
kami menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat berbagai kekurangan, sehingga saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan ini ke depan. Semoga makalah ini bermanfaat.
sekian dan Terima Kasih.
KELOMPOK I
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN STRATIFIKASI SOSIAL
2. DASAR-DASAR PEMBENTUKAN STRATIFIKASI SOSIAL
3. UNSUR-UNSUR PENTING DALAM SISTEM PELAPISAN SOSIAL
4. SEBAB-SEBAB TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIAL
5. DAMPAK STRATIFIKASI SOSIAL
6. SOLUSI UNTUK MASALAH STRATIFIKASI SOSIAL
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem lapisan sosial dikenal dengan istilah Social Stratification yang merupakan
pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (secara
hirarkis). Sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya (dalam proses
pertumbuhan masyarakat tersebut) tetapi ada pula yang dengan sengaja disusun untuk
mengejar suatu tujuan bersama. Selama dalam satu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan
setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargainya, maka barang sesuatu itu akan
menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem lapisan dalam masyarakat itu. Barang
sesuatu yang dihargai di dalam masyarakat mungkin berupa uang atau benda-benda yang
bernilai ekonomis, mungkin juga berupa tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan
dalam agama atau mungkin juga keturunan yang terhormat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Itu Stratifikasi Sosial ?
2. Bagaimana Dasar-Dasar Pembentukan Sosial ?
3. Bagaimana Unsur-Unsur Penting Dalam Sistem Pelapisan Sosial ?
4. Bagaimana Sebab-Sebab Terjadinya Stratifikasi Sosial ?
5. Bagaimana Dampak Stratifikasi Sosial ?
6. Bagaimana Solusi Untuk Masalah Stratifikasi Sosial ?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Stratifikasi Sosial
2. Untuk Mengetahui Dasar-Dasar Pembentukan Stratifikasi Sosial
3. Untuk Mengetahui Unsur-Unsur Penting Dalam Sistem Pelapisan Sosial
4. Untuk mengetahui Sebab-Sebab Terjadinya Stratifikasi Sosial
5. Untuk Mengetahui Dampak Stratifikasi Sosial
6. Untuk Mengetahui Solusi Untuk Masalah Stratifikasi Sosial
BAB II
PEMBAHASAN
c. Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan.
Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem
pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat
tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya
kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berperilaku dan berbudi
luhur.
A. Kedudukan (status)
kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok
sosial, sehubungan dengan orang-orang lainnya dalam kelompok tersebut atau tempat
suatu kelompok sehubungan dengan kelompok-kelompok lainnya di dalam kelompok
yang lebih besar lagi.
Kedudukan sosial artinya adalah tempat seseorang secara umum dalam
masyarakatnya sehubungan dengan orang-orang lain, dalam arti lingkungan
pergaulannya, prestisenya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Kedudukan
sosial tidaklah semata-mata berarti kumpulan kedudukan-kedudukan seseorang dalam
kelompok-kelompok yang berbeda, akan tetapi kedudukan-kedudukan sosial tersebut
mempengaruhi kedudukan orang tadi dalam kelompok-kelompok sosial yang berbeda.
Kedudukan, sebagaimana lazim dipergunakan, mempunyai dua arti :
Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu;
dengan demikian seseorang dikatakan memiliki beberapa kedudukan, oleh karena
seseorang biasanya ikut serta dalam berbagai pola-pola kehidupan. Pengertian
tersebut menunjukkan tempatnya sehubungan dengan kerangka masyarakat secara
menyeluruh.
Apabila dipisahkan dari individu yang memilikinya, kedudukan hanya merupakan
kumpulan hak-hak dan kewajiban-kewajiban termaksud hanya dapat terlaksana
melalui perantaraan individu-individu, maka agak sukar untuk memisahkannya
secara tegas dan kaku. Hubungan antara individu dengan kedudukan, dapat
diibaratkan sebagai hubungan pengemudi mobil dengan tempat atau kedudukan si
pengemudi dengan mesin mobil tersebut; tempat mengemudi dengan mesin mobil
tersebut; tempat mengemudi dengan segala alat untuk menjalankan mobil adalah
alat-alat tetap yang penting untuk menjalankan serta mengendalikan mobil
tersebut, pengemudi dapat berganti-ganti, yang mungkin akan dapat
menjalankannya dengan lebih baik, atau bahkan lebih buruk.
B. Peranan (Role)
Peranan (role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan, dimana apabila
seseorang melaksanakan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya maka orang itu telah menjalankan suatu peran. Peranan dan kedudukan
itu saling melengkapi, kedua-duanya tidak dapat dipisahkan, oleh karena yang satu
tergantung pada yang lain dan demikian sebaliknya. Yang membedakan dari keduanya
adalah menyangkut proses, harus ada kedudukan terlebih dahulu baru kemudian ada
peranan, keadaan ini tidak bisa terbalik.
Setiap orang mempunyai bermacam-macam peranan yang berasal dari pola-
pola pergaulan hidupnya dan hal itu sekaligus berarti bahwa peranan tersebut
menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan
apa yang diberikan masyarakat kepadanya. Pentingnya peranan adalah bahwa hal itu
mengatur perikelakuan seseorang, dan juga bahwa peranan menyebabkan seseorang
pada batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain, sehingga
dengan demikian, orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perikelakuan
sendiri dengan perikelakuan orang-orang sekelompoknya. Maka hubungan-hubungan
sosial yangada dalam masyarakat, merupakan hubungan antara peranan-peranan
individu-individu dalam masyarakat. Peranan-peranan tersebut diatur oleh norma-
norma yang berlaku dalam masyarakat, misalnya norma-norma kesopanan yang
menuntut seseorang untuk menyapa orang banyak dikala dia berjalan melintasinya,
maka dia harus berlaku seperti itu, atau norma kesopanan yang mengatur sikap
seorang penumpang terhadap orang lanjut usia di kendaraan umum, maka dia harus
mendahulukan orang tua itu untuk duduk.
suatu peranan itu mencakup tiga hal :
Peranan adalah meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan
posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat; peranan dalam arti ini
merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing
seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi
Peranan juga dapat dikatakan sebagai perikelakuan individu yang
penting bagi struktur sosial.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu dikemukakan perihal fasilitas-
fasilitas bagi peranan individu (role facilities); biasanya masyarakat memberikan
fasilitas-fasilitas bagi individu agar dia dapat melaksanakan peranannya. Lembaga-
lembaga masyarakat merupakan bagian masyarakat yang banyak menyediakan
peluang-peluang untuk melaksanakan peranan. Kadang-kadang struktur suatu
golongan kemasyarakatan, menyebabkan fasilitas-fasilitas tersebut bertambah;
misalnya perubahan organisasi suatu sekolah yang memerlukan penambahan guru,
pegawai administrasi, penjaga sekolah dan sebagainya. Akan tetapi sebaliknya, hal itu
juga dapat mengurangi peluang-peluang, seperti misalnya apabila terpaksa diadakan
rasionalisasi sebagai akibat perubahan struktur dan organisasi.
Agaknya pertentangan-pertentangan kedudukan (status conflict) membawa
pengaruh terhadap peranan ini, karena tidak jarang terjadi suatu pemisahan antara
individu dengan peranan yang sesungguhnya harus dilaksanakan (disebut sebagai
role-distance). Gejala tadi timbul apabila seseorang merasa tertekan karena dia merasa
dirinya tidak sesuai untuk melaksanakan peranan yang diberikan masyarakat atau
bahkan menyembunyikan dirinya, apabila dia berada dalam lingkungan sosial yang
berbeda. Lingkungan sosial atau social circleadalah kelompok sosial dimana
seseorang mendapat tempat serta kesempatan untuk melaksanakan peranannya. Setiap
peranan bertujuan agar antara individu yang melaksanakan peranan dengan orang-
orang di sekitarnya yang tersangkut atau ada hubungannya dengan peranan tersebut,
terdapat hubungan yang diatur oleh nilai-nilai sosial yang diterima dan ditaati kedua
belah fihak. Nilai-nilai sosial tersebut misalnya nilai keagamaan antara pemuka
agama dengan pemeluk-pemeluk agama yang bersangkutan, nilai kesehatan antara
dokter dengan pasien, nilai ekonomi antara pedagang dengan pembeli. Apabila hal itu
tidak terpenuhi oleh individu yang bersangkutan, maka terjadilah role-distance.
Pembahasan tentang berbagai macam peranan yang melekat pada individu-
individu dalam masyarakat dianggappenting karena didalamnya memuat beberapa
hal, yaitu :
a) Bahwa peranan-peranan tertentu harus dilaksanakan apabila struktur
masyarakat hendak dipertahankan keberlangsungannya
b) Peranan tersebut seyogyanya dilekatkan pada individu-individu yang oleh
masyarakat dianggap mampu untuk melaksanakannya, mereka harus
terlebih dahulu dilatih dan mempunyai motivasi tinggi untuk
melaksanakannya.
c) Dalam masyarakat kadang-kadang dijumpai individu-individu yang tidak
mampu melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan oleh
masyarakat, oleh karena mungkin pelaksanaannya memerlukan
pengorbanan yang dianggap terlalu besar berkaitan dengan kepentingan-
kepentingan pribadinya
d) Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan peranannya,
belum tentu masyarakat akan dapat meberikan peluang-peluang yang
seimbang, bahkan sering kali terlihat bertapa masyarakat terpaksa
membatasi peluang-peluang tersebut.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
a. Stratifikasi sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat
bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya.
b. Dasar-dasar pembentukan stratifikasi sosial terbagi atas Ukuran kekayaan, Ukuran
kekuasaan dan wewenang, Ukuran kehormatan,Ukuran ilmu pengetahuan.
c. Unsur-Unsur Penting Dalam Sistem Pelapisan Sosial adalah kedudukan dan
peranan
d. Sebab-Sebab Terjadinya Stratifikasi Sosial adalah stratifikasi terbuka dan
stratifikasi tertutup
e. bahwa dampak adanya suatu stratifikasi akan mengakibatkan adanya hukum
rimba. Siapa yang kuat, dialah yang menang. Kelas yang tergolong atas akan
memegang peranan kelas bawah yang notabennya harus disamakan, karena
sesama makhluk Tuhan
f. solusi untuk stratifikasi sosial adalah Stratifikasi sosial bukan halangan bagi
anggota masyarakat untuk menjadi lebih baik, sehingga sifat lebih optimis dan
merasa cukup dalam setiap pribadi sangat di perlukan.Masyarakat juga di
harapkan tidak bersifat tertutup, namun lebih bersifat terbukadalam melakukan
gerak sosial agar tercipta kehidupan sosial yang selaras tanpa adanya diskriminasi.
Kerjasama masyarakat sangat di butuhkan dalam mengatasi dan menghindari
terjadinya konflik. optimalisasi peran untuk masalah stratifikasi sosial adalah yang
terbaik
2. SARAN
1. Peningkatan Peran Pemerintah Daerah Untuk Masalah Stratifikasi Sosial
Sangat Di Butuhkan Agar Kehidupan Masyarakat Merasakan Keadilan Di
Negeri Ini
DAFTAR PUSTAKA