Makalah Tanaman Obat
Makalah Tanaman Obat
Makalah Tanaman Obat
Tanaman obat
Divisi Spermatophyta
2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasi lagi Maha Penyayang. Berkat
limpahankarunia nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Divisi
Spermatophyta “ Anak Divisi Dicotyledoneae dan Anak Kelas Monocotyledoneae” dengan
lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata kuliah Tanaman Obat.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam
penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis
secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.
Demikian apa yang dapat penulis sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat umumnya, dan untuk penulis sendiri khususnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidup sehat tanpa mengalami gangguan kesehatan adalah dambaan setiap orang.
Terlebih di era modern ini yang menuntut setiap orang selalu aktif berkarya dan berprestasi.
Oleh karena itu, kesehatan sangat penting dan menjadi “barang berharga” yang harus dirawat.
Gaya hidup kembali ke alam (back to nature) yang menjadi tren saat ini membawa
masyarakat kembali memanfaatkan bahan alam, termasuk pengobatan dengan tanaman
berkhasiat obat (Wijayakusuma, 2008).
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang
secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat. (Anonim, 2012). Indonesia. Dengan keanekaragaman
etnis yang ada, maka pemanfaatan sebagai obat juga semakin beraneka ragam (Zuhud, 2011).
Akan tetapi jumlah jenis tumbuhan berkhasiat obat yang ada di Indonesia sampai saat ini
belum diketahui secara pasti, sehingga diperlukan pendokumentasian secara menyeluruh
terhadap penggunaan tumbuhan sebagai bahan baku pengobatan (Hidayat dan Hardiansyah,
2012).
Berbagai tanaman obat ada di wilayah Nusa Tenggara Timur, beragam jenis tanaman
obat tersebar di wilayah NTT, dan dapat digunakan sebagai obat tradisional. Himbauan
kepada masyarakat NTT untuk senantiasa melestarikan tanaman obat di sekitar rumahnya
adalah salah satu bentuk dari menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal yang dimiliki
masyarakat .
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Spermatophyta
Tumbuhan biji merupakan golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan
filogenetik tertinggi yang sebagai ciri khasnya ialah adanya suatu organ yang berupa
biji ( dalam bahasa Yunani, sperma).
Bersama-sama dengan tumbuhan paku tumbuhan biji telah merupakan
tumbuhan kormus sejati. Tubuh jelas dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya
yaitu akar, batang dan daun. Selain itu tubuh tumbuhan biji mempunyai pula bagian-
bagian lain yang merupakan metamofosis bagian-bagian pokok tadi ditambah lagi
dengan berbagai macam organ-organ tambahan. Bagi bagian-bagian tubuh-tumbuhan
biji sporofil yang telah mengalami perkembangn sehingga sifatnya sebagai daun
hampir hilang sama sekali. Sporofil yang terangkai dalam berbagai bentuk kumpulan
sporofil yang mencapai puncaknya dalam bentuk organ yang kita sebut bunga. Itulah
sebabnya golongan tumbuhan biji ini disebut pula Anthophyta atau tumbuhan bunga (
dalam bahasa Yunani, anthos = bunga ;phyton = tumbuhan ).
Pada spermathophyta: tubuh jelas dapat dibedakan dalam akar, batang, dan
daun. Daun tergolong dalam tipe Makrofil dengan bentuk dan susunan tulang-tulang
yang beranekaragam. Akar akan tumbuh dari kutub akar. Sporofil terangkai sebagai
strobilus atau bunga.
Tumbuhan biji yang sekarang ada di bumi kita ini meliputi kurang lebih
170.000 jenis tumbuhan, jadi lebih dari separuh jumlah kekayaan flora dunia yang
ditaksir seluruhnya meliputi kurang lebih 300.000 jenis tumbuhan. Juga pada waktu
ini golongan tumbuhan biji lah yang bersifat dominan di bumi kita, zaman kita
sekarang ini boleh pula disebut sebagai “zaman tumbuhan biji”. Devisi tumbuhan biji
secara klasik dibedakan dalam dua anak devisi yaitu: tumbuhan biji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angeospermae).
1. Anak Divisi Dicotyledoneae
Tumbuhan anggota kelas dikotil mempunyai ciri-ciri umum, terutama saat biji
berkecambah, biji mempunyai dua daun lembaga yang terbelah menjadi dua bagian.
Ciri lainnya adalah bagian-bagian bunga berkelipatan 2, 4, atau 5. Daunnya tunggal
atau majemuk dan mempunyai tulang daun menjari atau menyirip. Tumbuhan dikotil
mempunyai sistem akar tunggang, dapat berupa tumbuhan semak, herba, atau pohon.
Batang bercabang dengan buku-buku dan ruas-ruas tidak jelas. Batang dan akar
tumbuhan dikotil berkambium (di antara xilem dan floem), sehingga mengalami
pertumbuhan sekunder (tumbuh membesar).
Dicotyledoneae (tumbuhan dikotil) memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai
berikut.
Keping biji berbelah dua
Berkas vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral
terbuka (antara xilem dengan floem terdapat kambium). Sementara
berkas vaskuler pada akar bertipe radial (letak xilem dan floem di
dalam batang tersusun melingkar dengan kedudukan xilem di sebelah
dalam dan floem di sebelah luarnya).
Batang dan akar memiliki kambium sehingga terjadi pertumbuhan
sekunder dan dapat tumbuh membesar.
Batang bercabang-cabang dengan ruas batang yang tidak jelas.
Berakar tunggang yang bercabang-cabang.
Tidak memiliki pelindung ujung akar (koleoriza) dan pelindang ujung
batang (koleoptil).
Berdaun tunggal atau majemuk, dengan urat daun menyirip atau
menjari, dan umumnya tidak berpelepah.
Bagian bunga (kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari) berjumlah
4 atau 5, atau kelipatannya.
2. Anak Divisi Monocotyledoneae
Tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil) adalah salah satu dari dua
kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik di ajarkan; kelompok yanglain
adalah tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil. Ciri yang paling khas adalah bijinya
tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui
sebagai takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai system klasifikasi
tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae ,Liliopsida, dan
Liliidae. Berdasarkan analisis filogeni, kelompok ini diketahui bersifat monofiletik
atau holofiletik. Sistem klasifikasi APG II mengakui monokotil sebagai klad yang
disebut monocots. Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling
berguna dalam kehidupan manusia.
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri tumbuhan monokotil, antara lain sebagai
berikut:
Bentuk Akar: Memiliki sistem akar serabut
Bentuk sumsum atau pola tulang daun: Melengkung atau sejajar
Kaliptrogen / tudung akar: Ada tudung akar / kaliptra
Jumlah keping biji atau kotiledon: satu buah keping biji saja
Kandungan akar dan batang: Tidak terdapat cambium
Jumlah kelopak bunga: Umumnya adalah kelipatan tiga
Pelindung akar dan batang lembaga: Ditemukan batang lembaga /
koleoptil dan akar lembaga /keleorhiza:
Pertumbuhan akar dan batang: Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi
membesar.
Macam-macam anak divisi Monokotiledoneae.
1) Bangsa Pandanales
2) Bamgsa Commelinales
3) Bangsa Zingiberales (Scitamineae)
4) Bangsa Liliiales (Liliifloreae)
5) Bangsa Alismatales (Helobiale)
6) Bangsa Arecaales (Spadicifloreae)
a. Bangsa Pandanales
Bangsa ini terdiri atas terna, perdu atau pohon dengan daun pipih,
bangun garis atau pita. Bunga berkelamin tunggal, buah menyerupai buah
keras dan bijinya mempunyai endosperm. Bangsa ini mencakup beberapa
suku, diantaranya suku Pandanaceae, Salah satu contoh tumbuhannya adalah
Pandanus amaryllifolius (pandan Wangi).
Contoh suku Pandanaceae :
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : P. amaryllifolius
kandungan senyawa kimia 2AP (2 Acetyl 1 pyrroline/ACPY) yang
merupakan turunan dari asam amino fenilalanin. Di samping senyawa kimia
tersebut, masih terkandung pula senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tannin,
polifenol, dan juga zat warna.
Kandungan senyawa-senyawa kimia tersebut yang menyebabkan
pandan wangi memiliki segudang manfaat, di antaranya sebagai antioksidan,
antibakteri, antimikroba, antidiabetic, dan bahkan antikanker.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kandungan β-ionone (sebagai
salah satu jenis carotenoid) pada daun pandan memiliki aktivitas antikanker
dan telah terbukti dapat mengurangi berkembangnya aktivitas sel kanker.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Commelinales
Familiy : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia
Spesies : Eichhornia crassipes
Kandungan eceng gondok yaitu kalsium, kalium, magnesium,
chloride, natrium, ferum. Manfaatnya yaitu mengobati bisul,
mengobati kencing tidak lancar.
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub kelas : Lilidae
Ordo : Liliales
Family : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa L. Var aggregtum
Kandungan yang terkandung di dalam bawang merah yaitu
vitamin C, vit B6, biotin asam folat kalsium dan serat bawang merah
juga kaya akan flavonoid. manfaatnya menurunkan kadar kolesterol,
meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan sirkulasi dan
metabolisme tubuh, membantu mengendalikan diabetes, meningkatkan
kesehatan otak dan membantu detoksifikasi
e. Bangsa Alismatales (Helobiale)
1. Bangsa Alismatales
Alismatales adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga. Alismatales
mencakup banyak monokotil yang menyukai tanah berlumpur atau basah,
bahkan ada yang hidup sepenuhnya tergenang dalam air. Beberapa
anggotanya, khususnya dari suku Cymodoceaceae dan Hydrocharitaceae,
mampu beradaptasi dengan air laut dan sepenuhnya hidup terbenam dalam air
laut. Mereka menjadi komponen utama ekosistem khas lautan dangkal tropika
yang disebut padang lamun.
Contoh dari Suku Limnocharitaceae:
Klasifikasi :
Kingdom : plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Family : Arecaceae
Genus Metroxylon Rottb
Spesies : Metroxylon sagu Rottb
Kandungan sagu yaitu karbohidrat murni,kalsium serat,
karoten, tiamin, dan asam askorbat, manfaatnya mencegah darah
tinggi,, memperlancar sistem pencernaan, meningkatkan tulang dan
sendi, menjaga suhu tubuh agar tetap dingin, dan sebagai masker wajah
alami.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada spermathophyta: tubuh jelas dapat dibedakan dalam akar, batang, dan daun.
Daun tergolong dalam tipe Makrofil dengan bentuk dan susunan tulang-tulang yang
beranekaragam. Akar akan tumbuh dari kutub akar. Sporofil terangkai sebagai strobilus atau
bunga. Spermatophyta terbagi menjadi 2 yaitu : Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae
Tumbuhan anggota kelas dikotil mempunyai ciri-ciri umum, terutama saat biji
berkecambah, biji mempunyai dua daun lembaga yang terbelah menjadi dua bagian. Ciri
lainnya adalah bagian-bagian bunga berkelipatan 2, 4, atau 5. Daunnya tunggal atau majemuk
dan mempunyai tulang daun menjari atau menyirip. Tumbuhan dikotil mempunyai sistem
akar tunggang, dapat berupa tumbuhan semak, herba, atau pohon. Batang bercabang dengan
buku-buku dan ruas-ruas tidak jelas. Batang dan akar tumbuhan dikotil berkambium (di
antara xilem dan floem), sehingga mengalami pertumbuhan sekunder (tumbuh membesar).
Tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok
besar tumbuhan berbunga yang secara klasik di ajarkan; kelompok yanglain adalah tumbuhan
berkeping biji dua atau dikotil. Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak membelah karena
hanya memiliki satu daun lembaga.
1) Bangsa Pandanales
2) Bangsa Commelinales
3) Bangsa Zingiberales (Scitamineae)
4) Bangsa Liliiales (Liliifloreae)
5) Bangsa Alismatales (Helobiale)
6) Bangsa Arecaales (Spadicifloreae)
B. Saran
Pemakalah memohon maaf jika makalah yang kami buat masih banyak yang kurang,
pemakalah juga berharap materi yang kami sajikan bermanfaat untuk kita semua. Aamiin
DAFTAR PUSTAKA