k3 Dan Lingkungan Tambang
k3 Dan Lingkungan Tambang
k3 Dan Lingkungan Tambang
Disusun Oleh :
Kelompok 4 (Empat)
Aripson Damanik DBD 117 009
Melisa Irawan Pakpahan DBD 117 010
Bangkitman F. K. Naibaho DBD 117 015
Glory Winnerson Siahaan DBD 117 020
Joyananda G. Simarmata DBD 117 022
Ezra Asido Silaen DBD 117 023
Dedy Iswandy Manullang DBD 117 025
Danny Atkasniatu DBD 117 036
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana
atas berkat, dan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
k3 dan lingkungan tambang yang berjudul “Inspeksi-Audit K3 dan Keadaan
Darurat”. Makalah ini berisi uraian mengenai inspeksi K3, audit K3 dan Keadaan
darurat K3.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas di makalah ini yaitu:
1. Apaitu inpeksi k3?
2. Apa itu audit k3?
3. Apa itu keadaan darurat k3?
1.4 Manfaat
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang inspeksi-audit K3 dan
keadaan darurat bagi penyusun dan pembaca.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Inspeksi
Inspeksi merupakan metoda terbaik untuk menemukan permasalahan dan
mengevaluasi risikonya sebelum kecelkaan atau kerugian terjadi.
2.1.1 Tujuan
Mengidentifikasi potensi permsalahan pada pekerja atau tempat
kerja yang tidak diantisipasi sewaktu merancang atau menganalisis
tugas
Mengidentifikasi kekurangan pada peralatan (unsafe condition)
Mengidentifikasi tindakan pekerja tidak aman (unsafe practices)
Mengidentifikasi efek dari perubahan (modifikasi) pada proses
material atau peralatan (melihat apa yang tejadi)
Mengidentifikasi kekurangan-kekurangan pada koreksi (remedial
actions) yang telah dilakukan terhadap potensi permasalahan baru
3
2.1.2 Jenis
Informal Inspection: Dilakukan secara regular oleh pekerja secara
invidual
Formal atau Plannded Inspection: Dilakukan umumnya oleh Line
Supervisor bersama tim atau managers bersama tim
2.1.3 Fungsi Safety inspection
Dapat mendeteksi keausan dan kerusakan peralatan sebelum risiko
kecelakaan yang lebih besar terjadi (things wear out)
Dapat memberikan masukan (feedback) apakah peralatan yang
dibeli atau pekerja yang dilatih sudah memadai (people are not
perfect)
Dapat mendeteksi perubahan/ modifikasi (conditions change) di
unit operasi apak telah memadai dan tidak menimbulkan masalah
baru
Dapat meningkatkan keyakinan kepada manajemen tentang tugas
dan tanggung jawab mereka untuk menyiapkan tempat kerja yang
aman
2.1.4 Pengetahuan yang Dibutuhkan
Pengenalan akan potensi bahaya (hazard recognition). Untuk dapat
mengidentifikasi potensi kerugian (loss potentials)
Pekerja harus melaporkan kepada Pengawas (Supervisor)
mengenai tindakan & kondisi tak aman yang mereka temui
Laporan lisan dari pekerja akan diteruskan dalam bentuk tulisan
(Blanko Laporan Kondisi) oleh Pengawasnya
2.1.5 General Inspections
General Inspections adalah inspeksi ke seluruh area (a planned
walk-through of an entire area)
Inspectors mengamati secara cermat (look outside normal eye
level), dan menganalisanya
4
Digunakan Daftar Pemeriksaan (Checklist) sebagai penuntun
untuk dapat mengobservasi seluruh aspek
Laporan tentang temuan hasil inspeksi dan rekomendasinya dibuat
untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya dan tindakan lanjut
terhadap rekomendasi hasil inspeksi
Line supervisor biasanya berperan sebagai Inspectors untuk
melakukan General Inspections (mereka paling mengetahui
pekerjaan yang dilakukan dan pekerja di area pengawasannya
Line supervisor juga harus memiliki pengetahuan mengenai
‘Safety an Health Standards’
Middle and Upper Managers jugas harus ikut dalam ‘planned
inpections and safety and haelth tours’. Ini merupakan cara yang
tepat untuk mengetahui permasalahan dan menunjukkan perhatian
dan komitmen terhadap aspek keselamatan kesehatan kerja
(safety)
Storage Tanks
2.1.6 Langkah Safety Inspections
Mempersiapkan (Prepare)
Menginspeksi (Inspect)
Menulis Rekomendasi (Develop remedial actions)
Menindak Lanjut Rekomendasi (Take follow up action)
2.2 Audit k3
Pengamatan kritis dan sistematis terhadap penerapan yang
menyangkut aspek Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk
mencari Kelemahan Sistem dan langkah perbaikannya sebelum timbul
kecelakaan/kerugian.
5
Perbedaan Audit dan Inspeksi
Audit: Upaya mengatur efektivitas dari pelaksanaan suatu Sistem,
Difokuskan terhadap proses suatu Sistem, Penekanan terhadap Proses,
Metode Pelaksanaan : tinjauan ulang, verifikasi dan observasi, Jangka
Panjang
Inspeksi: Upaya menemukan kesesuaian dari suatu Obyek,
Difokuskan terhadap suatu Obyek, Penekanan terhadap hasil akhir,
Metode Pelaksanaan : dengan pengujian secara teknis dan mendetil,
Jangka Pendek
6
CONTOH: Process Safety Management Audit (PSM Audit
Team), Environmental,
Health and Safety Management System Audit (SMLK3
Audit Team)
2. Audit Eksternal
Audit yang dilakukan oleh badan independen atau konsultan
Pemeriksaan dilakukan secara formal
Tujuan audit untuk menilai secara obyektif terhadap sistem
manajemen K3
Penilaian oleh badan independen akan memperoleh
pengakuan baik secara nasional maupun internasiona
CONTOH: Audit SMK3 Depnaker, Audit OHSAS 1800
2.2.3 Keuntungan Audit
Memperkuat program dan standar organisasi
Mengingatkan manajer pada setiap tingkatan untuk mendorong
perbaikan kinerja
Laporan audit dapat mengupayakan perbaikan dan perhatian
terhadap kondisi substandard
Mendapat informasi pada saat yang tepat sebelum kejadian yang
merugikan terjadi, sehingga dapat melakukan kontrol utk
perbaikan pada tingkat awal
Identifikasi terhadap kelemahan program
Memberi kesempatan pada kelompok atau individu untuk saling
mengenal dan saling memperkuat
Memperkuat kemampuan manajemen
Meningkatkan keterlibatan manajemen dalam pelaksanaan
program
Fokus pada kinerja sebagai motivasi manajemen
Memberi kesempatan pada upaya dan kontribusi setiap pekerja
dalam melaksanakan prinsip sistem manajemen K3
7
2.2.4 Langkah – langkah Pelaksanaan Audit
Persiapan pre-audit
Pertemuan pendahuluan
Tour keliling tempat kerja
Melaksanakan wawancara
Verifikasi terhadap informasi yang didapat
Pertemuan penutup
Evaluasi dan Laporan audit
2.2.4 Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan audit k3
1. Prinsip Dasar Audit
Audit harus berdasarkan fakta-fakta obyektif
Kriteria keputusan harus berdasarkan kepada syarat-syarat
standar dan peraturan- perundangan yang ada
2. Pokok penting dan saran dalam penerapan audit
Pisahkan antara audit dokumen dan audit lapangan
Gunakan daftar periksa; Namun demikian audit tidak
terbatas pada daftar periksa, oleh sebab itu temuan di
lapangan dapat diangkat menjadi permasalahan
Ujilah bukti yang didapat di lapangan dengan standar,
prosedur dan peraturan yang berlaku
Kesesuaian dan ketidak sesuaian, serta tingkatannya perlu
dievaluasi
Rincian temuan harus sesuai dengan pokok kriteria audit
2.3 Keadaan Darurat
Keadaan darurat atau dahulu dikenal sebagai staat van oorlog en beleg
(SOB) yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai state of emergency adalah
suatu pernyataan dari pemerintah yang bisa mengubah fungsi-fungsi
pemerintahan, memperingatkan warganya untuk mengubah aktivitas, atau
8
memerintahkan badan-badan negara untuk menggunakan rencana-rencana
penanggulangan keadaan darurat. Biasanya, keadaan ini muncul pada masa
bencana alam, kerusuhan sipil, atau setelah ada pernyataan perang.
9
1. Dengan memahami pola penanggulangan keadaan darurat ini
dapat diperoleh manfaat :
a) Pendataan
Dalam menghadapi setia keadaan darurat dikenal selalu diputuskan
tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi peristiwa tersebut
maka perlu dilakukan pendataan sejauh mana keadaan darurat
tersebut dapat membahayakan manusia (pelayar), kapal dan
lingkungannya serta bagaimana cara mengatasinya disesuaikan
dengan sarana dan prasarana yang tersedia.
b) Peralatan
10
kapal dan manusia untuk melepaskan diri dari keadaan darurat
tersebut hingga kondisi normal kembali.
c) Mekanisme kerja
11
Prosedur praktis dari penanganan kejadian yang harus
diikuti dari beberapa kegiatan/bagian secara terpadu.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inspeksi merupakan metoda terbaik untuk menemukan permasalahan dan
mengevaluasi risikonya sebelum kecelkaan atau kerugian terjadi.
Audit K3 adalah Pengamatan kritis dan sistematis terhadap penerapan yang
menyangkut aspek Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk
mencari Kelemahan Sistem dan langkah perbaikannya sebelum timbul
kecelakaan/kerugian.
Keadaan Darurat adalah Keadaan yang lain dari keadaan normal yang mempunyai
kecenderungan atau potensi tingkat yang membahayakan baik bagi keselamatan
manusia, harta benda maupun lingkungan.
3.2 Saran
Penerapan inspeksi - audit K3 dan Keadaan darurat di Indonesia mestilah
semakin ditingkatkan seiring dengan adanya peraturan pemerintah tentang
keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) agar tercipta pekerja yang aman, sehat,
efisien dan pruduktif.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://fdokumen.com/document/pertemuan-k3-5-inspeksi-sbo-audit-k3-keadaan-
darurat.html
http://www.maritimeworld.web.id/2011/08/prosedur-keadaan-darurat-materi-
darurat.html?m=1
http://pegiatk3.blogspot.com/2016/05/prosedur-tanggap-darurat.html?m=1