Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Tugas MPK - Plesteran Dinding

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANAJEMEN PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PEKERJAAN PLESTERAN DINDING

DISUSUN OLEH :

ASYAM DAFFA MAULANA. Z 21010117120003


SITI MULYATI 21010117120013
ERNI WIDIYANTI 21010117120014
MUHAMMAD ANDREAN 21010117120029

KELAS B

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
Plesteran dinding adalah pekerjaan pelapisan permukaan dinding dengan meterial
tertentu agar tercapai fungsi yang dikehendaki. Plesteran dinding berfungsi sebagai bahan
pelapis untuk melindungi dinding dari rembesan air maupun dari kondisi cuaca. Plesteran
dalam dunia bangunan memang identik dengan dinding atau tembok. Namun, banyak
pekerjaan lain yang juga menggunakan pekerjaan plesteran, misalkan saja saluran air, talud,
dll. Beberapa fungsi plesteran dinding diantaranya :
1. Sebagai finishing dinding agar didapatkan dinding yang rata dan indah.
2. Sebagai pelindung tembok/dinding dari pengaruh cuaca luar.
3. Menambah kekokohan atau kekuatan dinding/tembok.
4. Meratakan permukaan dinding/tembok.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk pasangan plasteran dinding/tembok,
diantaranya :
1. Permukaan harus rata dan tegak
2. Ketebalan plesteran antara 11 mm - 16 mm
3. Tidak ada retak-retak pada plesteran
4. Tidak keropos
Pekerjaan plesteran dilapangan memiliki beberapa metode pengerjaan. Salah satunya
ialah metode pekerjaan plesteran yang dilakukan secara sederhana/ konvensional. Pekerjaan
ini sering kita temui di hampir setiap pembangunan proyek baik skala kecil maupun proyek
dengan skala besar. Pekerjaan plesteran konvensional memerlukan beberapa peralatan untuk
membantu pekerjaan plester. Salah satu alat utamanya ialah Putty knife dan finishing trowel
atau jidar pada Gambar 1. Kedua peralatan ini berfungsi untuk mengaplikasikan mortar dan
merapikannya.

(a) (b)
Gambar 1. (a) Putty knife ; (b) finishing trowel
Beberapa peralatan lain yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran
dinding konvensional antara lain :
 Meteran
 Jidar alumunium
 Roskam kayu
 Ketas semen
 Benang

Bahan-bahan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran dinding


diantaranya:

 Triplek
 Kawat ayam
 Air
 Semen

Berikut ini merupakan langkah – langkah dalam pekerjaan plesteran dinding secara
konvensional, diantaranya:

1. Pasang batu bata/ batako sesuai rencana dinding yang sudah dibuat sebelumnya,
pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi karena akan menghemat pekerjaan
plesteran.
2. Basahi permukaan dinding dengan air sampai basah dan rata dalam kondisi jenuh air.
3. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang direncanakan.
4. Pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan
penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali ketegakan dan
kerataannya, ketebalan plesteran disesuaikan dengan rencana ketebalan plesteran
yaitu sekitar 1,5 cm s/d 3 cm.
5. Tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam plesteran, pastikan
instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bongkar pasang di
kemudian hari.
6. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan, selalu mengecek kerataannya dengan alat
jidar.
7. Setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari agar tidak
terjadi keretakan dinding.
Gambar 2. Pekerjaan plesteran konvensional

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, munculah teknologi


baru yang lebih modern. Salah satunya ialah teknologi mesin plester. Perkembangan
teknologi baru mesin plester sudah mulai dijual dan mempengaruhi konstruksi di Indonesia
terutama pembangunan gedung. Mesin ini tidak sepenuhnya menggantikan manusia untuk
pekerjaan plesteran dinding, namun hanya memberikan bantuan pada sebagian pekerjaan.
Mesin plester merupakan suatu inovasi untuk meningkatkan efisiensi dalam pekerjaan
plesteran.

Pekerjaan plesteran dengan mesin juga memerlukan persiapan. Persiapan awal sama
dengan plester konvensional yaitu mengukur ketebalan dengan menggunakan bandul dan
benang, yang kemudian cukup ditandai dengan paku. Plester dengan mesin tidak memerlukan
kelabangan karena mesin plester dapat menjaga ketebalannya sendiri hanya dengan bantuan
acuan paku tersebut.

Mesin plester yang sering digunakan di Indonesia ada dua, yaitu mesin plester dinding
semprot (mortar sprayer) dan mesin plester dinding otomatis. Kedua alat ini berasal dari Cina
dan telah dikembangkan dan digunakan di seluruh dunia. Masing – masing alat ini memiliki
metode yang berbeda dalam melakukan pekerjaan plesteran. Diantaranya :

a. Mesin Plaster Dinding Semprot (Mortar Sprayer)


Cara pengoprasian :
1. Buat titik – titik penanda pada tembok yang akan di plester.
2. Menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan penggunaan
caplakan .
atau kepalan plesteran dan cek kembali ketegakan dan kerataanya. Ketebalan
plesteran disesuaikan dengan ketebalan rencana, yaitu 1,5 cm s/d 3 cm.
3. Buat titik semen untuk setiap interval jarak yang ditentukan.
4. Masukkan semen dan agregat halus ke tempat pengadukan pada mesin.
5. Masukkan mortar yang telah diaduk ke tempat pemuatan pada mesin.
6. Tekan tombol mulai pada mesin.
7. Setelah menyala, arahkan selang menuju tembok yang akan di plester.
8. Ratakan semprotan mortar ke seluruh tembok yang akan diplester.
9. Ratakan ketebalan plester dengan alat jidar.

Gambar 3. Mortar sprayer

b. Mesin Plester Dinding Otomatis


Cara pengoprasian :
1. Buat titik – titik penanda pada tembok yang akan di plester.
2. Tarik garis secara paralel ke dinding, sejauh 8 cm dari lantai dan 1,5 cm dari
dinding
3. Setiap 20 cm dan 80 cm dibuat titik semen.
4. Pasang upgrights dari selongsong mesin samapai atap langit – langit.
5. Cek presisi dengan memasang alat infa red.
6. Kunci roda mesin agar tidak bergeser.
7. Injak hidraulik pedal sampai upgrights benar-benar kencang menempel di
langit-langit.
8. Masukkan mortar ke tempat pemuatan mortar pada mesin.
9. Tekan tombol mulai pada mesin.
10. Setelah bergetar beberapa detik, mesin akan memulai memplester dinding.
11. Jika mortar dirasa kurang, mortar bisa dimuat lagi ke atas mesin.
12. Ketika sudah mencapai ujung atas dinding, mesin akan bergetar beberapa
detik dan akan otomatis turun dengan sendirinya.
13. Ketika mesin bergerak turun dan sudah menyentuh lantai, maka mesin akan
otomatis mati.
14. Selanjutnya kita bisa menggeser mesin untuk memplester dinding sebelahnya.

Gambar 4. Mesin plester otomatis

Pekerjaan plester dinding dengan menggunakan mesin hanya dibutuhkan 1 tim yang
terdiri dari 2 orang. Penggunaan mesin pada pekerjaan plesteran memiliki banyak
keuntungan, diantaranya :

1. Waktu pengerjaan yang lebih cepat.


2. Bahan mortar yang terbuang bisa diminimalisir.
3. Tidak dibutuhkan banyak tenaga kerja.
4. Lebih ekonomis.

Penggunaan mesin dalam bagian konstruksi ini dapat membawa banyak dampak
positif dari segi waktu, biaya, dan mutu yang tentunya perlu penelitan lebih lanjut. Dengan
mendapatkan produktivitas yang jauh lebih baik dari pekerjaan plesteran ini tentu
berpengaruh terhadap pekerjaan lainnya, seperti pekerjaan acian, pengecatan dinding,
wallpaper, pemasangan plafon, pemasangan kabel elektrikal, keramik, dsb yang dapat
dimulai lebih cepat. Dengan percepatan pekerjaan ini juga dapat menghemat biaya pekerja
yang dibayar harian. Selain itu, kontrol kualitas dapat dijaga lebih baik karena pekerjaan telah
dibantu oleh mesin.
Diperlukan berbagai studi lebih lanjut untuk menentukan kelayakan penggunaan
mesin plester ini. Menggunakan mesin plester memang dapat mempercepat pekerjaan plester,
namun perlu dikaji lagi kualitas pekerjaannya. Selain itu, perlu inovasi untuk
mengembangkan mesin ini sehingga meminimalisir penggunaan tenaga manusia untuk
pekerjaan plesteran. Penggunaan mesin plester juga perlu memperhitungkan biaya investasi
yang ditimbulkan untuk mendapatkan perbandingan biaya dengan plester konvensional.

Dokumentasi survey proyek

Survey proyek dilakukan di Jl. Gondang Barat, Kelurahan Tembalang, Semarang. Proyek
yang kami kunjungi ialah proyek pembangunan kos – kosan putri 2 lantai. Pemilik proyek ini
adalah Sidik Premono. Dengan luas proyek 316 m2.

Gambar 5. Proyek Kosan Gondang Barat

Gambar 6. Pekerjaan plesteran dinding


Gambar 7. Perkerjaan Leveling Ketebalan Plester

Gambar 8. Dokumentasi Survey Pekerjaan Plester

Gambar 9. Dokumentasi Survey Pekerjaan Plester

Anda mungkin juga menyukai