Tugas MPK - Plesteran Dinding
Tugas MPK - Plesteran Dinding
Tugas MPK - Plesteran Dinding
DISUSUN OLEH :
KELAS B
(a) (b)
Gambar 1. (a) Putty knife ; (b) finishing trowel
Beberapa peralatan lain yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran
dinding konvensional antara lain :
Meteran
Jidar alumunium
Roskam kayu
Ketas semen
Benang
Triplek
Kawat ayam
Air
Semen
Berikut ini merupakan langkah – langkah dalam pekerjaan plesteran dinding secara
konvensional, diantaranya:
1. Pasang batu bata/ batako sesuai rencana dinding yang sudah dibuat sebelumnya,
pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi karena akan menghemat pekerjaan
plesteran.
2. Basahi permukaan dinding dengan air sampai basah dan rata dalam kondisi jenuh air.
3. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang direncanakan.
4. Pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan
penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali ketegakan dan
kerataannya, ketebalan plesteran disesuaikan dengan rencana ketebalan plesteran
yaitu sekitar 1,5 cm s/d 3 cm.
5. Tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam plesteran, pastikan
instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bongkar pasang di
kemudian hari.
6. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan, selalu mengecek kerataannya dengan alat
jidar.
7. Setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari agar tidak
terjadi keretakan dinding.
Gambar 2. Pekerjaan plesteran konvensional
Pekerjaan plesteran dengan mesin juga memerlukan persiapan. Persiapan awal sama
dengan plester konvensional yaitu mengukur ketebalan dengan menggunakan bandul dan
benang, yang kemudian cukup ditandai dengan paku. Plester dengan mesin tidak memerlukan
kelabangan karena mesin plester dapat menjaga ketebalannya sendiri hanya dengan bantuan
acuan paku tersebut.
Mesin plester yang sering digunakan di Indonesia ada dua, yaitu mesin plester dinding
semprot (mortar sprayer) dan mesin plester dinding otomatis. Kedua alat ini berasal dari Cina
dan telah dikembangkan dan digunakan di seluruh dunia. Masing – masing alat ini memiliki
metode yang berbeda dalam melakukan pekerjaan plesteran. Diantaranya :
Pekerjaan plester dinding dengan menggunakan mesin hanya dibutuhkan 1 tim yang
terdiri dari 2 orang. Penggunaan mesin pada pekerjaan plesteran memiliki banyak
keuntungan, diantaranya :
Penggunaan mesin dalam bagian konstruksi ini dapat membawa banyak dampak
positif dari segi waktu, biaya, dan mutu yang tentunya perlu penelitan lebih lanjut. Dengan
mendapatkan produktivitas yang jauh lebih baik dari pekerjaan plesteran ini tentu
berpengaruh terhadap pekerjaan lainnya, seperti pekerjaan acian, pengecatan dinding,
wallpaper, pemasangan plafon, pemasangan kabel elektrikal, keramik, dsb yang dapat
dimulai lebih cepat. Dengan percepatan pekerjaan ini juga dapat menghemat biaya pekerja
yang dibayar harian. Selain itu, kontrol kualitas dapat dijaga lebih baik karena pekerjaan telah
dibantu oleh mesin.
Diperlukan berbagai studi lebih lanjut untuk menentukan kelayakan penggunaan
mesin plester ini. Menggunakan mesin plester memang dapat mempercepat pekerjaan plester,
namun perlu dikaji lagi kualitas pekerjaannya. Selain itu, perlu inovasi untuk
mengembangkan mesin ini sehingga meminimalisir penggunaan tenaga manusia untuk
pekerjaan plesteran. Penggunaan mesin plester juga perlu memperhitungkan biaya investasi
yang ditimbulkan untuk mendapatkan perbandingan biaya dengan plester konvensional.
Survey proyek dilakukan di Jl. Gondang Barat, Kelurahan Tembalang, Semarang. Proyek
yang kami kunjungi ialah proyek pembangunan kos – kosan putri 2 lantai. Pemilik proyek ini
adalah Sidik Premono. Dengan luas proyek 316 m2.