Materi Ajar Induksi Elektromagnetik
Materi Ajar Induksi Elektromagnetik
Materi Ajar Induksi Elektromagnetik
“INDUKSI ELEKTROMAGNETIK”
Dosen Pembimbing
Abdul Salam M,M.Pd.
Oleh
Anggita Nur Hidayah
1710121320001
Kelas A
2017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2018
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunianya
yang begitu banyak, baik nikmat kesehatan maupun kesempatan kepada kita semua. Sehingga
penyusun dapat melaksanakan dan menyelesaikan Tugas Akhir Pelaksanaan Pembelajaran
Fisika berupa penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang terdiri dari silabus,
RPP dan seperangkat kelengkapan lainnya yang dapat terselesaikan tepat pada waktunya..
Pelaksanaan serta penyusunan Tugas Akhir Pelaksanaan Pembelajaran Fisika ini
terlaksanan dengan baik dan lancar, hal ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak tentunya. Oleh karena itu, perkenankan lah penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada Bapak Abdul Salam M, M.Pd. sebagai Dosen Pengampu mata kuliah
Pelaksanaan Pembelajaran Fisika.
Penyusun menyadari bahwa pada Tugas Pelaksanaan Pembelajaran Fisika ini masih
banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan kemampuan, baik dalam melaksanakan
maupun dalam penyusunan tugas ini. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dan menambah wawasan serta pengalaman penyusun
untuk kedepannya. Jika dalam penyusunan tugas ini masih terdapat kata yang kurang
berkenan dihati pembaca, maka penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhir kata
penulis sangat berharap sekiranya tugas ini akan bermanfaat bagi pembaca dan seluruh pihak
yang berkepentingan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Penyusun
i |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA ............................................................................................ 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN .............................................................................. 2
A. KOMPETENSI INTI ................................................................................................................ 2
B. KOMPETENSI DASAR & INDIKATOR .............................................................................. 2
C. TUJUAN PEMBELAJARAN .................................................................................................. 3
D. MATERI AJAR ........................................................................................................................ 3
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN............................................................................................. 3
F. INSTRUMEN PENILAIAN ..................................................................................................... 6
G. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR ...................................................... 7
Daftar Pustaka ......................................................................................................................................... 7
LAMPIRAN MATERI AJAR ................................................................................................................ 8
LKPD .................................................................................................................................................... 27
PREDIKSI ............................................................................................................................................ 31
TUGAS ................................................................................................................................................. 32
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ................................................................ 33
KUNCI JAWABAN PREDEKSI ......................................................................................................... 35
KUNCI JAWABAN TUGAS ............................................................................................................... 36
TES HASIL BELAJAR ........................................................................................................................ 37
ii |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
SILABUS MATA PELAJARAN: FISIKA
“Induksi Elektromagnetik”
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : XII/1 (Ganjil)
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara afektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kadah keilmuan.
1 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : XII/I (Ganjil)
Mata Pelajaran : Fisika
Pokok Bahasan : Induksi Elektromagnetik
Sub Poko Bahasan : Induksi Elektromagnetik
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanu-siaan, kebangsaan, kenega-raan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembang¬an dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
2 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
3.3 Menganalisis fenomena induksi 3.3.1 Menghitung besar GGL induksi
elektromagnetik dalam elektromagnetik
kehidupan sehari-hari 3.3.2 Menjelaskan hukum Faraday-Lenz
3.3.3 Menjelaskan 2 contoh penerapan
induksi elektromagnetik dalam
kehidupan sehari-hari dan atau
produk teknologi
4.4 Melakukan percobaan tentang 4.4.1 Melakukan percobaan tentang
induksi elektromagnetik berikut induksi elektromagnetik
presentasi hasilnya dalam 4.4.2 Melaporkan/mempresentasikan
kehidupan sehari-hari hasil percobaan tentang induksi
elektromagnetik
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
3.3.3.1 Diberikan beberapa pernyataan GGL induksi, peserta didik diharapkan mampu
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaya gerak listrik
induksi (GGL induksi) dengan benar.
3.3.2.1 Diberikan sebuah persoalan mengenai fluks magnetik, peserta didik
diharapkan mampu menyelesaikan besar dan arah arus induksi berdasarkan
persamaan Faraday dengan tepat.
3.3.3.1 Peserta didik diharapkan mampu menganalisis contoh pemanfaatan yang
berkaitan dengan induksi elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari
minimal 2 contoh.
4.4.1.1 Diberikan rumusan masalah, peserta didik diharapkan mampu merencanakan
penyelidikan pengaruh laju perubahan fluks magnetik terhadap besarnya GGL
induksi (merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel dan definisi
operasional variabel).
4.4.2.1 Peserta Didik diharapkan mampu mempresentasikan hasil percobaan setelah
melakukan penyelidikan pengaruh laju perubahan fluks magnetik terhadap
besarnya GGL induksi
D. MATERI AJAR
1. Konsep Induksi Elektromagnetik
a. GGL Induksi pada Kawat yang Memotong Medan Magnetik
b. Hukum Faraday tentang Induksi Elektromagnetik
c. Hukum Lenz tentang Arah Arus Induksi
2. Aplikasi Induksi Elektromagnetik
a. Generator Listrik
b. Transformator
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan : Keterampilan Proses Sains (Science Process Skills)
Medel : Direct Instructions (DI)
Motode : Ceramah, Eksperimen, Diskusi dan Penugasan
3 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
Kegiatan Guru Kegiatan Peserta Didik
Pendahuluan (± 5 menit)
Fase 1: Mempersiapkan peserta didik dan menyampaikan tujuan
1. Guru menyampaikan salam pembuka, 1. Peserta didik menjawab
menanyakan kabar, dan meminta peserta didik salam, kabar, dan berdoa
berdoa 2. Peserta didik menjawab
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik kehadiran
3. Guru memotivasi peserta didik dengan 3. Peserta didik
meminta peserta didik untuk melihat sebuah memperhatikan dan
tayangan video tentang eksperimen dinamo menanggapi
sepeda. 4. Peserta didik
memperhatikan
5. Peserta didik
memperhatikan
6. Peserta didik membuka
buku pembelajaran fisika
4 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
1. Guru membagi peserta didik ke dalam 1. Peserta didik membentuk
kelompok kecil dan membagikan LKPD kelompok dan menerima
kepada masing-masing kelompok LKPD
2. Guru menjelaskan secara singkat tentang cara 2. Peserta didik
mengisi LKPD memperhatikan
3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta 3. Peserta didik mencoba
didik untuk bertanya terkait pengisian LKPD bertanya dan
dan guru menanggapi memperhatikan
4. Guru membimbing peserta didik melakukan 4. Peserta didik melakukan
percobaan hukum Faraday-Lenz percobaan
5. Guru meminta peserta didik mengisi/menjawab 5. Peserta didik
LKPD sesuai dengan hasil percobaan mengisi/menjawab LKPD
6. Guru membantu peserta didik yang mengalami 6. Peserta didik
kesulitan dalam menjawab LKPD memperhatikan
Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpat balik
1. Guru menampilkan sebuah soal prediksi dan 1. Peserta didik mencatat
meminta masing-masing kelompok dan menjawab soal
mendiskusikan bagaimana hasil jawabannya prediksi
2. Guru memberikan kesempatan kepada masing- 2. Peserta didik
masing kelompok untuk mempresentasikan mempresentasikan hasil
hasil percobaan dan hasil diskusi percobaan dan hasil
3. Guru memberikan kesempatan kepada peserta diskusi
didik/kelompok lainnya untuk bertanya 3. Peserta didik mencoba
dan/atau menanggapi bertanya dan/atau
4. Guru memberikan penjelasan/klarifikasi menanggapi
terhadap hasil persentasi 4. Peserta didik
memperhatikan
Penggalan II
Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
1. Guru memberikan contoh soal mengenai 1. Peserta didik
materi ajar memperhatikan
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta 2. Peserta didik mencoba
didik untuk bertanya mengenai penyelesaian bertanya dan
contoh soal yang belum paham dan guru memperhatikan
menanggapi
Fase 3: Membimbing pelatihan
1. Guru memberikan soal mengenai materi ajar 1. Peserta didik menjawab
dan meminta peserta didik untuk menjawab
2. Guru membantu peserta didik yang mengalami
2. Peserta didik
kesulitan dalam menjawab soal
memperhatikan
Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpat balik
5 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
1. Guru meminta beberapa peserta didik untuk 1. Peserta didik
mempersentasikan dan menuliskan hasil mempersentasikan dan
jawaban soal di papan tulis menuliskan hasil jawaban
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta 2. Peserta didik mencoba
didik lainnya untuk bertanya dan/atau bertanya dan/atau
menanggapi menanggapi
3. Guru memberikan penjelasan/klarifikasi 3. Peserta didik
terhadap hasil persentasi memperhatikan
Fase 5: Memberikan pelatihan lanjutan dan penerapan
1. Guru mengarahkan peserta didik untuk 1. Peserta didik
memperhatikan kembali pokok bahasan memperhatikan
pembelajaran dan menjelaskan secara singkat
tentang penerapan induksi elektromagnetik di
kehidupan sehari-hari
2. Peserta didik mencoba
2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta
bertanya dan
didik untuk bertanya dan guru menanggapi
memperhatikan
3. Guru memberikan tugas per individu
3. Peserta didik menerima
Penutup (± 20 menit)
1. Guru membimbing peserta didik menjawab 1. Peserta didik
masalah yang diajukan di awal pembelajaran memperhatikan
2. Guru membimbing peserta didik untuk 2. Peserta didik
menyimpulkan pembelajaran berdasarkan menyimpulkan
tujuan 3. Peserta didik
3. Guru memberikan pesan-pesan agama/karakter memperhatikan
yang sesuai dengan pokok bahasan 4. Peserta didik berdoa
pembelajaran
4. Guru mempersilakan peserta didik untuk
berdoa dan menutup pembelajaran
F. INSTRUMEN PENILAIAN
a. Pertemuan pertama
• Penilaian pengetahuan: Soal pilihan ganda, uraian serta penugasan konsep dan
prinsip Induksi Elektromagnetik.
• Penilaian keterampilan: Lembar pengamatan keterampilan pada saat melakukan
percobaan “Hukum Faraday-Lenz”.
b. Pertemuan kedua dan ketiga
• Penilaian pengetahuan: Soal pilihan ganda, uraian dan penugasan Induksi
Elektromagnetik.
• Penilaian keterampilan: Format penilaian tugas proyek.
c. Pembelajaran remedial
• Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi
siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar.
6 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
• Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran remedial,
penugasan dan tutor sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum
dicapai oleh masing-masing siswa.
d. Pengayaan
• Siswa yang mendapatkan nilai di atas standar diberikan tugas high ordered
thinking.
e. Kunci dan pedoman penskoran (pada lampiran).
Daftar Pustaka
Abdullah, M. (2016). Fisika Dasar 1. Bandung: ITB.
Kanginan, M. (2017). Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
7 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
LAMPIRAN MATERI AJAR
Gambar 4.1 (atas) Pabrik aluminium PT Inalum di Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara,
Sumut (thejakartatimes.com) dan (bawah) PLTA Siguragura yang menyuplai listrik ke
pabtik tersebut yang berlokasi di Kabupaten Toba Samosir, Sumut (iesr.or.id)
8 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
magnetic yang memotong tegak lurus suatu bidang. Pada Gambar 4.2, tampak ada
suatu kerapatan fluks magnetik B (induksi magnetic) seragam ada suatu solenoid
dengan luas penampang A. Fluks magnetic (Ф) didefinisikan sebagai hasil kali antara
komponen induksi megnetik tegak lurus bidang B dengan luas bidang A. secara
matematis dituliskan sebagai berikut.
= B A = (B cos ) A (4-1)
= BA cos (4-2)
Dengan θ adalah sudut apit terkecil antara arah induksi magnetik B dengan
arah normal bidang ṅ (lihat gambar 4.3) adalah arah tegak lurus pada bidang.
Satuan SI untuk fluks magnetic adalah weber (Wb) sehingga dari persamaan
(4-1) di peroleh hubungan satuan sebagai berikut.
Gambar 4.4 (a) ketika bidang loop vertikal terhadap induksi magnetik B, fluks
9 magnetic yang memotong loop mencapai maksimum,|INDU (b)K ketika
S I E Kbidang
E L T R loop
O M horizontal
AGNETIK
terhadap induksi magnetik B, tidak ada fluks magnetik yang memotong loop.
2. GGL Induksi pada kawat yang memotong medan magnetik
Di SMP anda telah melakukan percobaan untuk membangkitkan GGL induksi
pada ujung ujung sebuah solenoid dengan menggerakkan sebuah magnet batang
masuk-keluar solenoid seperti Gambar 4.5. Dari percobaan tersebut dapat kita ketahui
bahwa beda potensial antara ujung-jujung kumparan (solenoid) disebut gaya gerak
listrik induksi yang di sebabkan oleh adanya perubahan fluks magnetik, Ф, yang
memotong kumparan dapat bertambah atau berkurang. Tentu saja prioritas GGL
induksi untuk magnetik yang berukurang.
10 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Gambar 4.6 Selama Loop Kawat Gambar 4.7 Kaidah Tangan
di tarik melintasi medan magnetic Kanan unutk arus induksi dalam
oleh suatu gaya luar, arus di kawat atau menghantar
induksikan ke dalam loop.
Perhatikan sebagian loop ada dalam
daerah medan magnetic, sedangkan
sebagian lainnya berada di luar
Dengan
F = gaya Lorentz (N),
B = induksi magnet atau kuat medan magnet (Wb/m2),
I = arus induksi atau arus listrik (A), dan
L = panjang penghantar (m).
Jika kita tetapkan kaidan telapak tangan kanan pada kawat PQ, yaitu
mengarahkan ibu jari sesuai dengan arah arus I (dari Q ke P) dan mengarahkan
keeempat jari lain yang deirapatkan sesuai dengan medan magnet B (dari kutub
utara ke kutub selatan magnet), kita akan mendpatkan arah dorong telapak tangan
adalah ke kanan. Ini menyatakan bahwa gaya magnetik F berarah ke kanan
sehingga cenderung melawan arah gerakan(kekiri). Untuk menjaga agar loop
kawat bergerak dengan laju tetap ke kiri, gaya megnetik F harus di setimbangkan
dengan suatu gaya luar (Fluar) yang besarnya sama tetapi arahnya ke kiri. Gaya
11 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
luar ini di kerjakan oleh tarikan tangan kita ke kiri. Secara matematis dapt di
tuliskan sebagai berikut.
𝐹𝑙𝑢𝑎𝑟 = −𝐹 = = 𝐼𝑙𝐵
Gaya tarikan kita ke kiri dikatakan melakuakn usaha. Selama selang waktu
∆t, kita telah menarik loop kawat sepanjang jarak ∆s = v∆t. usaha yang kita
lakukan selama penarikan ini adalah sebagai berikut.
W = Fluar ∆s = (-IlB)(v∆t)
W = -IlBv∆t …(*)
Dengan demikian, usaha yang kita lakukan selama penarikan memberikan
energy unutk mengalirkan arus listrik dalam loop kawat. Energi per muatan yang
dibutuhkan unutk mengalirkan arus dalam loop kawat yang di sebut gaya gerak
listrik () yang dirumuskan sebagai berikut
𝑊
= (4-4)
𝑞
Apabila jumlah muatan yang melewati setiap tiitk dalam rangakaian
selama selang waktu ∆t adalah q = I∆t, energy total yang diperlukan untuk
menggerakkan muatan adalah sebagai berikut.
W=q
W = I∆t … (**)
Usaha yang di perlukan untuk mengalirkan arus dalam loop kawat
(persamaan (**)) sama dengan usaha yang kita perlukan dalam penarikan loop
kawat (persamaan(*)).
I∆t = -I l Bv∆t
= -l Bv (4-5)
Dari persamaan (4-5) dapat kita nyatakan kesimpulan sebagai berikut.
12 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
antara GGL induksi, , dengan perubahan fluks
magnetik ? pertanyaan ini timbul dalam benak
seorang ilmuwan besar berkebangsaan Jerman,
Michael Faraday.
Mari kita tinjau ulang percobaan pada 4.4
yang memberikan Persamaan (4-5) seperti
berikut.
= -l Bv
Kalikan kedua ruas dengan ∆t, kita peroleh
hubungan berikut.
… (*)
I∆t = -Blv∆t Gambar 4.9 Loop digerakkan ke kiri
Kita telah mengetahui bahwa GGL induksi dengan kecepatan v melintaasi tegak
lurus medan magnetik B. Mula-mula
() disebabkan oleh perubahan fluks posisi kawat adalah PQRS, sekarang
magnetik (∆Ф). Oleh karena itu, P’Q’R’S. Tampak berkurangnya luas
bidang loop sebesar ∆A yang dilintasi
Persamaan (*) kita ubah sehingga medan magnetik B.
perubahan fluks magnetik terdapat dalam
persamaan tersebut. Perhatikan, loop kita gerakkan ke kiri dengan laju v. dalam
selang waktu ∆t, loop telah menempuh jarak x = v∆t (Gambar 4.9). perubahan luas
bidang loop yang melingkupi medan magnetik adalah sebagai berikut.
∆A = luas PP’Q’Q = PQ × PP’
Nilai PQ = l dan PP’ = x sehingga persamaannya menjadi sebagai berikut.
∆A = lx = lv∆t
Dari persamaan (4-1), perubahan flus magnetik selama loop digerakkan adalah
sebagai berikut.
∆Ф = B∆A
∆Ф = Blv∆t
Substitusikan nilai ∆Ф ini kedalam persamaan (*) sehingga di peroleh persamaan
berikut.
∆t = -Blv∆t
I∆t = - ∆Ф
ΔФ
= −
Δt
Jika banyak lilitan kumparan = N, GGL induksi pada ujung-ujung kumparan di
berikan oleh persamaan berikut.
ΔФ Ф2 − Ф1
= −𝑁 = −𝑁 − (4-8)
Δt Δt
13 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
dengan Ф1 dan Ф2 berturut-turut adalah fluks magnetik pada keadaan awal dan akhir.
Jika perubahan fluks magnetik terjadi dalam selang waktu singkat (∆t → 0), GGL
induksi pada ujung-ujung kumparan diberikan oleh persamaan berikut.
ΔФ
= −𝑁 lim
∆𝑡→0 Δt
𝑑Ф (4-9)
= −𝑁
𝑑t
Persamaan (4-8) atau (4-9) diturunkan pertama kali oleh Michael Faraday sehingga
persamaan-persamaan ini di kenal sebagai persamaan Faraday atau hukum Faraday,
yang berbunyi sebagai berkut.
Tanda negatif pada persamaan Faraday (Persamaan (4-8) dan persamaan (4-9))
berasal dari hukum Lenz yang merupakan konsekuensi dari hukum kekekalan energi.
contoh soal :
suatu kawat lingkaran dengan hambatan 6 Ω di letakkan dalam fluks magnetik yang
berubah terhadap waktu, dinyatakan dengan persamaan Φ = (t + 4)3 , dengan Φ dalam
weber dan t dalam sekon. Tentukan kuat arus yang emngalir melalui kawat paad saat t
= 2 s.
Jawab :
Arus listrik indusi melalui kawat disebabkan oelh adanya GGL indusi pada ujung-
ujung kawat lingkaran. GGL induksi di sebabkan oelh laju perubahan fluks magnetik
𝑑𝜙
.
𝑑𝑡
Φ = (t + 4)3 , Φ dalam Wb, t dalam s
𝑑𝜙
= 3(t + 4)2
𝑑𝑡
GGL antara ujung-ujung kawat dihitung dengan persamaan
𝑑𝜙 𝑑𝜙
𝜀 = −𝑁 =− (jumlah lilitan N = 1)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝜀 = −3(𝑡 + 4)2
Pada t = 2 s.
𝜀 = −3(𝑡 + 4)2 = - 108 V
𝜀 −108 𝑉
𝐼= = = −18 𝐴
𝑅 6Ω
Tanda negatif dalam I menyatakan bahwa arus induksi dihasilkan oelh fluks induksi
magnetik yang berlawanan dengan fluks utama.
14 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Anda telah memahami bagaimana menghitung GGL induksi yang ditimbulkan oleh
laju perubahan fluks magnetik, baik yang konstan ataupun berubah terhadap waktu.
Laju perubahan fluks magnetik dapat disebabkan oleh salah satu perubahan berikut.
(1) Perubahan luas bidang kumparan A (B dan θ tetap).
(2) Perubahan besar induksi magnetik B (A dan θ tetap).
(3) Perubahan sudut θ antara arah B dengan arah normal bidang.
a. GGL Induksi oleh Perubahan Luas Bidang Kumparan
Timbulnya GGL induksi akibat perubahan luas bidang kumparan A yang
melingkupi fluks magnetik, telah kita bahas dalam kasus menggerakkan sebagian
bidang loop melintas vertikal suatu medan magnetik dan dalam kasus menggeser
penghantar lurus pada rel berbentuk kawat U.
Persamaan Faraday untuk kasus luas bidang A berubah (B dan θ tetap) adalah
sebagai berikut.
𝑑Ф 𝑑
= −𝑁 = −𝑁 (𝐵𝐴 cos 𝜃) → Ф = 𝐵𝐴 cos 𝜃
𝑑t 𝑑𝑡
Nilai B dan cos θ konstan sehingga keduanya dapat dikeluarkan sari tanda
diferensial.
𝑑𝐴
= −𝑁𝐵 cos 𝜃 𝑑t (4-10)
𝑑𝐴
Untuk kasus laju perubahan luas bidang tetap (tidak bergantung pada waktu).
𝑑t
15 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
Ggl induksi yang ditimbulkan oleh perubahan besar induksi magnetik B
adalah transformator.
Persamaan Faraday untuk kasus besar induksi magnetik berubah (A dan θ
tetap) adalah sebagai berikut
𝑑𝜙 𝑑
= −𝑁 𝑑t
= −𝑁 𝑑𝑡 (𝐵𝐴 cos 𝜃)
𝑑𝐵 (4-13)
= −𝑁𝐴 cos 𝜃
𝑑𝑡
𝑑𝐵
Untuk laju perubahan induksi magnetik tetap, persamaan (4-13)
𝑑𝑡
16 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
𝑑 cos 𝜃
= −𝑁𝐵𝐴
𝑑𝑡
𝑑 cos 𝜃 𝑑 cos 𝜃 Δ cos 𝜃
Untuk kasus laju perubahan ( ) tetap atau = persamaan
𝑑𝑡 𝑑𝑡 Δ𝑡
17 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
maka dengan menggunakan aturan tangan kanan, aras arus induksi harus berlawanan
dengan arah putaran jarum jam. Atau pada hambatan, arus mengalir dari a ke b.
Contoh
Pada Gambar 6.10, sebuah kawat berbentuk hutuf U diletakkan dalam medan magnet
konstan dengan bidang kawat tegak lurus medan magnet B yang konnstan. Sebuah
batang ab diletakkan di atas kawat U sehingga terjadi kontak listrik dengan dua kaki
kawat U. Batang ab digerakkan ke kanan dengan laju tetap v. Jika hambatan total loop
adalah R, berapa arus yang mengalir dalam loop dan ke manakah arah arus tersebut?
Σ = −𝐵𝐿𝑣
Arus induksi yang dihasilkan
Σ
𝐼=
𝑅
18 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
𝐵𝐿𝑣
=−
𝑅
Ke mana arah arus induksi? Ketika batang ab digerakkan ke kanan maka luas loop
makin besar. Akibatnya, fluks magnetik yang dihasilkan makin besar. Berdasarkan
hukum Lentz, arah arus induksi yang dihasilkan harus melawan perubahan fluks
tersebut. Jadi, arah arus induksi yang dihasilkan harus memperkecil fluks tersebut. Ini
terjadi jika arah medan magnet yang dihasilkan arus induksi berlawanan dengan arah
medan magnet yang ada. Atau arah medan magnet yang dihasilkan arus induksi haris
dari belakang ke depan bidang kertas. Dengan aturan tangan kanan, maka agar medan
yang dihasilkan berarah dari belakang ke depan bidang kertas, arah arus induksi harus
berlawnan dengan arah perputaran jarum jam.
Hukum Lenz
5. Induktor
a. Konsep GGL Induksi Diri Sebuah Kumparan
19 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
Pada Gambar 4.12 ditunjukkan kumparan PQ yang di rangkai pada sumber
tegangan E dan rheostat (penghambat yang nilai hambatannya dapat diubah-
ubah). Ujung-ujung kumparan PQ di hubungkan dengan voltmeter V. Di sekitar
PQ dianggap tidak ada medan magnetik.
Sesaat setelah saklar S ditutup terjadi perubahan fluks magnetik utama Фu yang
dihasilkan oleh baterai E dari nilai nol ke suatu nilai tetap tertentu. Menurut
hukum Lenz, pertambahan fluks
utama Фu yang menerobos
kumparan PQ menyebabkan
timbulnya fluks induksi Ф1
dalam kumparan itu sendiri yang
akan menentang pertambaahn
fluks utama Фu. Tenu saja arah
Ф1 harus berlawanan dengan
arah Фu, sehingga arah Ф1
20 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
𝑑𝐼
Jika laju perubahan kuat arus perubahan kuat arus adalah konstan terhadap
𝑑𝑡
waktu, Persamaan (4-15) menjadi sebagai berikut.
𝑑𝐼 𝐼2 − 𝐼1 (4-17)
𝜀 = −𝐿 = −𝐿
𝑑𝑡 ∆𝑡
Dengan I1 dan I2 adalah kuat arus yang melalui kumparan pada keadaan awal dan
akhir.
∆𝐼 𝜀
𝜀 = −𝐿 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐿
∆𝑡 ∆𝐼
∆𝑡
Dalam SI, satuan ɛ adalah volt, satuan ∆I adalah ampere, satuan ∆t adalah sekon,
dan satuan L adalah henry sehingga diperoleh hubungan satuan sebagai berikut.
𝑉
1𝐻 =1
𝐴/𝑠
Definisi 1 henry adalah sebagai berikut.
21 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
1 𝜙
𝐿 ∫ 𝑑𝑙 = 𝑁 ∫ 𝑑𝜙
0 0
𝐿𝐼 = 𝑁𝜙
Φ (4-18)
𝐿=𝑁
𝐼
Dengan
L = induktasi diri (H),
N = banyak lilitan,
Ф = fluks magnetik (Wb), dan
I = kuat arus melalui kumparan (A).
Induktansi Kumparan Dalam Bahan
Persamaan (4-18) hanya erlaku menghitung induktansi solenoid atau toroida
(kumparan) jika penampang kumparan berisi udara (kosong). Jika penampang solenoid
itu diisi bahan (missal ferit) yang memiliki permeabilitas relatif r (bandingkan dengan
permitivitas relatif, ɛr, dlam listrik stastis), induktansi kumparan tetap dihitung dengan
𝜇0 𝑁 2 𝐴
persamaan 𝐿𝑏 = , dengan mengganti 0 dengan (permitivitas bahan).
𝑙
𝜇𝑁2 𝐴
𝐿𝑏 = (4-19)
𝑙
Dengan
𝜇 = 𝜇𝑟 𝜇0 (4-20)
Jika induktansi solenoid dengan bahan inti Lb kita bandingkan dengan induktansi
solenoid tanpa inti (berisi udara) L0, kita peroleh persamaan berikut.
𝜇𝑟 𝜇0 𝑁 2 𝐴
𝐿𝑏 𝑙
= = 𝜇0
𝐿0 𝜇0 𝑁 2 𝐴
𝑙
𝐿𝑏
𝜇𝑟 = atau 𝐿𝑏 = 𝜇𝑟 𝐿0 (4-21)
𝐿0
Dari Persamaan (4-21) dapat kita definisikan tentang permeabilitas relatif r sebagai
berikut.
22 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
B. Aplikasi Induksi Elektromagnetik
Pada induksi elektromagnetik terjadi perubahan bentuk energi dari energy mekanika
menadi energi listrik. Konsep tesebut banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
sehari, terutama dalam bidang industry seperti dijelaskan sebagai berikut.
1. Generator Listrik
Generator terdiri atas dua bagian utama. Stator atau bagian yang diam, terdiri
atas kumparan-kumparan temabaga. Kumparan ini ditanam dlam celah inti besi.
Rotor terdiri atas magnet yang menghasilkan fluks magnetik. Rotor memiliki
poros yang berputar melalui pusat stator. Jika rotor bergerak, fluks magnetik yang
dilingkupi kumparan dalam stator berubah secara periodic terhadap waktu.
Perubahan fluks magnetik ini menimbulkan GGL induksi bolak-balik.
a. Alternator Generator AC (Arus Bolak-Balik)
Generator AC sederhana terdiri sebuah kumparan yang diputar dalam
suatu medan magnetik, sperti ditunjukkan pada Gambar 4.13a. Untuk melihat
bagaimana arus dibangkitkan oleh generator, perhatikan dua sisi verikal dari
kumparan pada Gambar 4.13b. agar kumparan berputar berlawanan arah
jarum jam, maka sisi vertikal kiri harus mengalami gaya F kedepan dan sisi
vertikal kanan harus mengalami gaya F kebelakang.
Sesuai dengan kaidah telapak tangan kanan untuk gaya magnetik (gaya
Lorenz), arus I pada sisi vertikal kiri harus ke atas dann arus I apda sisi
vertikal kanan harus ke bawah, n seprti di tunjuukkan dalam gambar 4.13b.
Berapakah besar GGL induksi AC yang dibangkitkan oelh generator
AC pada Gambar 4.13a? Arah gaya F pada gambar 4.13b searah dengan arah
normal bidang kumparan n. dengan demikian, sudut antara arah induksi
magnetik B dan arah normal bidang dalam gambar 4.13b adalah θ. Dalam
generator perpuaran kumparan menyebabkan sudut θ selalu berubah dan
menyebabkan fluks magnetik, Ф, yang menerobos bidang kumpara juga
berubah. Seperti telah dibahas sebelumnnya, pada ujung-ujung kawal loop
dibangkitkan GGL induksi ɛ.
𝑑 cos 𝜃
𝜀 = −𝑁𝐵𝐴
𝑑𝑡
23 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
Gambar 4.13 (a) Generator listrik terdiri atas Gambar 4.14 Grafik GGL induksi terhadap
sebuah kumparan kawat (hanya satu loop yang (ɛ-t) pada generator AC.
di perlihatkan) yang di putar dalam suatu medan
magnetik B oleh usaha mekanik. (b) arus I
muncul Karena perputaran kumparan
menyebabkan terjadinya perubahan fluks
magnetik yang memotong kumparan.
𝜀𝑚 = 𝑁𝐵𝐴𝜔 (4-23)
Dengan
ε = GGL induksi sesaat (volt),
εm = GGL induksi maksimum (volt)
ω = kecepatan sudut putar dari loop (rad/s), dan
t = lama loop telah berputar (s).
GGL induksi yang dihasilkan pada loop berubah terhadap waktu setiap satu
2𝜋
periode 𝑇 = . Grafik GGL induksi terhadap waktu (ε-t) ditunjukkan pada
𝜀
gambar 4.14.
b. Generator DC (arus Searah)
Generator DC sederhana dengan saru loop ditunjukkan pada Gambar 4.15a.
kompponen-komponennya sama dengan generator AC, kecuali bahwa kontak
24 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
pada ujung-ujung kumparan (loop) yang berputar dibuat dari sebuah cincin
belah (komutator).
Pda generator AC, ada dua cincin kontak sehingga setiap setengah putaran
kumparan, arus induksi pda kumparan berbalik arah menghasilkan arus AC.
Desain cincin belah hanya memiliki satu terminal keluaran sehingga walaupun
sisi kumparan dalam medan magnetik bertukar, arus listrik keluar yang
dihasilkan tetap sama arahnya, menghasilkan arus DC, seperti dalam Gambar
4.15b.
2. Transformator
Transformator atau trafo adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah suatu
tegangan AC tertentu ke tegangan AC lain yang diperlukan oleh beban listrik.
Transformator bisa meningkatkan tegangan dan menurunkan tegangan.
Formulasi transformator
Sesuai hukum Faraday maka pada kumparan sekunder muncul ggl induksi 𝜀𝑠
yang dinyatakan oleh
𝑑ɸ
𝜀𝑠 = −𝑁𝑠 (*)
𝑑𝑡
Dalam kumparan primer juga terinduksi ggl 𝜀𝑝 karena induksi sendiri dan sesuai
hukum Faraday dinyatakan oleh
𝑑ɸ
𝜀𝑝 = −𝑁𝑝 (**)
𝑑𝑡
𝑑ɸ
Bentuk sama dalam persamaan (*) dan (**) sehingga kita peroleh
𝑑𝑡
𝜀𝑠 𝑁
= 𝑁𝑠 (4-24)
𝜀𝑝 𝑝
25 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
𝜀𝑠 𝑁
Hubungan = 𝑁𝑠 disebut persamaan trafo karena berlaku untuk semua trafo
𝜀𝑝 𝑝
(apakah trafo ideal atau trafo nyata), dan biasanya ditulis dalam bentuk tegangan
terminal
𝑉 𝑁
Persamaan trafo 𝑉𝑠 = 𝑁𝑠 (4-25)
𝑝 𝑝
Untuk trafo ideal , dimana efisiensi trafo dianggap 100 persen, daya keluaran 𝑃𝑠
sama dengan daya masukan 𝑃𝑝 maka persamaannya adalah
Persamaan trafo ideal
𝑃𝑠 = 𝑃𝑝 ↔ 𝑉𝑠 𝐼𝑠 = 𝑉𝑝 𝐼𝑝 (4-26)
𝑁𝑠 𝐼𝑠 = 𝑁𝑝 𝐼𝑝 (4-27)
26 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
LKPD PERCOBAAN HUKUM FARADAY-LENZ
LKPD
Kelompok : .........................
Kelas : .........................
Nama :
1. .....................
2. .....................
3. .....................
4. .....................
A. Tujuan Percobaan:
Menyelidiki pengaruh jumlah lilitan terhadap besarnya GGL induksi
B. Rumusan Masalah:
Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang muncul dari latar belakang masalah
yang diamati.
Berdasarkan latar belakang, bagaimanakah rumusan masalah yang dapat diangkat?
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
................................................................................................................................................
C. Rumusan Hipotesis:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
D. Indentifikasi Variabel:
Variabel adalah besaran yang nilainya dapat berubah pada situasi tertentu. Ada 3
macam variabel, yaitu variabel manipulasi, variabel respon, dan variabel kontrol.
Variabel manipulasi adalah variabel yang nilainya sengaja diubah-ubah. Variabel
respon adalah variabel yang berubah sebagai akibat dari berubahnya variabel
manipulasi. Variabel kontrol adalah variabel yang nilainya dijaga tetap agar tidak
memberi pengaruh pada variabel respon.
• Variabel manipulasi : ....................................................................................................
• Variabel respon : ....................................................................................................
• Variabel kontrol : ....................................................................................................
27 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
E. Definisi Operasional Variabel:
Definisi operasional variabel adalah pengertian yang menunjukkan keterukuran
variabel. Definisi ini menjelaskan cara dan satuan yang digunakan dalam mengukur
suatu besaran yang menjadi variabel.
• DOV manipulasi :
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
• DOV respon :
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
• DOV kontrol :
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
G. Prosedur Percobaan:
1. Susun alat seperti gambar 1, gunakan induktor 500 lilitan.
28 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
3. Gerakkan magnet dengan mendekatkan dan menjauhkan kumparan berulang-ulang
dengan laju yang relatif konstan.
4. Lakukan kembali pada induktor 600 lilitan dan 1.200 lilitan, deskripsikan apa yang
terjadi.
5. Buatlah simpulan.
H. Hasil Pengamatan:
Isilah table berikut ini sesuai dengan hasil pengamatanmu!
Tabel 1. Hasil Pengamatan
Magnet batang : ..........................
Kutub magnet : ..........................
No Jumlah Lilitan Gerakan Magnet Arah Simpangan Besar Simpangan
1 500
2 600
3 1.200
I. Analisis
Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data dianalisis untuk mendapatkan
jawaban dari hipotesis.
…………. .............................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
J. Kesimpulan:
a. Menjawab rumusan masalah.
b. Dari hasil analisis, hipotesis (diterima/ditolak)
29 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
30 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
PREDEKSI
PREDIKSI
Saat magnet batang dimasukkan dalam kumparan, jarum galvanometer akan menyimpang,
bagaimanakah simpangan jarum galvanometer jika magnet batang digerakkan keluar masuk
dengan cepat?
Jawab:
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
31 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
TUGAS
TUGAS
1. Bagaimana arah jarum galvanometer ketika kutub utara magnet didekatkan pada
kumparan? Serta bandingkan ketika kutub selatan magnet yang didekatkan pada
kumparan!
Jawab:
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
32 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
“PERCOBAAN HUKUM FARADAY-LENZ”
A. Tujuan Percobaan:
Menyelidiki pengaruh jumlah lilitan terhadap besarnya GGL induksi
B. Rumusan Masalah:
Bagaimana pengaruh jumlah lilitan terhadap besarnya GGL induksi?
C. Rumusan Hipotesis:
Jika jumlah lilitan yang digunakan diperbesar, maka besar simpangan yang dihasilkan
akan semakin besar.
D. Indentifikasi Variabel:
• Variabel manipulasi : Jumlah lilitan (N)
• Variabel respon : Besar simpangan (x)
• Variabel control : Kuat medan magnet (B), kelajuan mendekati dan menjauhi
kumparan (v) dan kutub magnet
33 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
F. Hasil Pengamatan:
Tabel 1. Hasil Pengamatan
Magnet batang : Besar
Kutub magnet : Utara
No Jumlah Lilitan Gerakan Magnet Arah Simpangan Besar Simpangan
Masuk Kanan 12
1 500
Keluar Kiri 12
Masuk Kanan 16
2 600
Keluar Kiri 16
Masuk Kanan 38
3 1.200
Keluar Kiri 38
G. Analisis
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diperoleh bahwa dengan menggunakan
magnet batang ukuran besar dan memanipulasi kumparan sebanyak 3 kali sebesar 500
lilitan, 600 lilitan dan 1.200 lilitan diperoleh besar simpangan yang diperoleh ketika
magnet mendekati dan menjauhi kumparan berturut-turut sebesar 12, 16 dan 38. Jadi
berdasarkan hubungan antara jumlah lilitan dengan besar simpangan adalah N ≈ x.
Berdasarkan data percobaan, bahwa semakin besar jumlah lilitan yang digunakan, maka
semakin besar pula besar simpangan tersebut.
H. Kesimpulan:
Pada percobaan yang telah dilakukan dengan metode yang digunakan adalah mengukur
besar simpangan yang ada pada galvanometer. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan
bahwa semakin besar jumlah lilitan yang digunakan, maka semakin besar pula besar
simpangan tersebut. Artinya, jika jumlah lilitan yang digunakan diperbesar, maka GGL
induksi yang dihasilkan juga akan semakin besar. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang
telah dibuat.
34 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
KUNCI JAWABAN PREDEKSI
Saat magnet batang dimasukkan dalam kumparan, jarum galvanometer akan menyimpang,
bagaimanakah simpangan jarum galvanometer jika magnet batang digerakkan keluar masuk
dengan cepat?
Jawab:
Jika magnet batang digerakkan keluar masuk dengan cepat, maka simpangan jarum
galvanometer akan menjadi lebih besar. Ini dikarenakan, semakin cepat terjadinya perubahan
fluks magnetik (garis gaya magnet), makin besar GGL induksi yang timbul, sehingga
penyimpangan jarum galvanometer lebih besar.
35 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
KUNCI JAWABAN TUGAS
1. Bagaimana arah jarum galvanometer ketika kutub utara magnet didekatkan pada
kumparan? Serta bandingkan ketika kutub selatan magnet yang didekatkan pada
kumparan!
Jawab:
Jika batang magnet didorong masuk, jarum galvanometer akan bergerak (ke kanan) dan
jika mendorongnya dihentikan, jarum galvanometer akan diam. Demikian pula
sebaliknya, jika batang magnet diubah arah gerakannya (ditarik), jarum galvanometer
akan bergerak sesaat dan kembali diam jika gerakan batang magnet dihentikan dan
gerakan jarum galvanometer mempunyai arah yang berlawanan dengan arah gerakan
semula.
Jawab:
Bergeraknya jarum galvanometer tersebut disebabkan oleh adanya GGL induksi pada
kumparan dan besar GGL induksi yang terjadi sesuai dengan hukum Faraday II adalah
“Besarnya GGL induksi yang terjadi dalam suatu penghantar atau rangkaian
berbanding lurus dengan kecepatan perubahan flux magnet yang dilingkupinya”.
36 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
TES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJAR
1. Sebuah penghantar dengan panjang L tetap digerakkan dengan kecepatan v memotong
tegak lurus suatu daerah dengan medan magnetic B. Pada ujung-ujung penghantar timbul
GGL induksi. Bagaimana perubahan gaya gerak listrik induksi pada ujung-ujung
penghantar listrik jika:
a. Kecepatan gerak 2v dan medan magnetic tetap?
b. Medan magnetic 2B dan kecepatan gerak tetap?
c. Kecepatan 2v dan medan megnetik 2B?
2. Sebuah loop kawat seluas 1 m2 ditempatkan dalam medan magnet homogen sebesar 1
Wb/m2. Jika kuat medan magnet berubah secara teratur menjadi 2 Wb/m2 dalam waktu
10 sekon, tentukan besaar GGL induksi yang terjadi!
3. Perhatikan gambar!
4. Sebuah radio membutuhkan tegangan sebesar 9 volt agar dapat menyala dengan baik,
namun tegangan yang disediakan PLN sebesar 220 volt. Untuk mengubah tegangan PLN
sebesar 220 volt menjadi 9 volt digunakanlah sebuah transformator untuk menurunkan
tegangan yang berasal dari PLN. Bagaimana trafo dapat mengubah sumber tegangan
listrik
37 |INDUKSI EKELTROMAGNETIK
38 |INDUKSI ELEKTROMAGNETIK