Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Makalah Karakteristik Ikan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui

opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
Mata Pelajaran
PENGOLAHAN HASIL OLAHAN HEWANI

tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
MAKALAH
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
KARAKTERISTIK IKAN

cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
Guru Pembimbing : Ibu Siti Nur Aziza, S. TP

wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
Di susun oleh :

Kelompok 1 / 2-TPHP-3

ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
1.
2.
Ahlakul Karimah / 01
Alvina Amelia S. / 02

vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrty
3. Amartya Febi S. / 03
4. Anisa Ernanda / 04
5. Arifiana Rizkiani / 05

uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
SMK N 1 (STM Pembangunan) Temanggung
Tahun Ajaran 2017/2018

ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................2
BAB I : Pengertian dan Morfologi Ikan

Pengertian .....................................................................................................................................3
Morfologi ..................................................................................................................................3
Penggolongan Ikan...............................................................................................................5

BAB II : Kandungan Gizi Ikan

Komposisi dan Nilai Nutrisi .........................................................................................................7


Ikan Konsumsi Terbanyak ........................................................................................................9
Ikan Non-Konsumsi .............................................................................................................5

BAB III : Pengolahan Ikan-Ikanan

Kunci Penting Pengolahan .........................................................................................................12


Prinsip Pengolahan .................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................14

2|Page
BAB I

PENGERTIAN DAN MORFOLOGI IKAN

A. Pengertian
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air
dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka
ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan
tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan;
biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk
lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies
termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).
Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak, jukut.

B. Morfologi

Ikan merupakan hewan vertebrata atau bertulang belakang. Hampir semua jenis
ikan memiliki beberapa ciri umum. Jika ada yang lebih spesifik semua tergantung kepada
jenis ikannya. Ciri umumnya adalah :

 Memiliki sirip untuk bergerak (sirip dada, punggung, perut, anal, ekor)
 Berkembang biak secara bertelur
 Memiliki endoskeleton
 Bernapas dengan insang
 Memiliki sisik yang licin dan berlendir
 Merupakan hewan poikiloterm
 Peredaran darahnya tertutup tunggal
 Morfologinya terdiri dari kepala,dada,badan dan ekor
 Geraknya dengan berenang di dalam air menggunakan sisik, gurat sisi, sirip dan
ekor.
 Hidup di air tawar maupun air asin (laut).

Struktur tubuh ikan umumnya adalah bagian kepala yang mengandung otak dan
organ-organ sensorik dengan 10 saraf cranial yang memiliki gurat sisi untuk merasakan
tekanan air, batang dengan dinding otot yang mengelilingi sebuah rongga yang berisi
organ internal dan otot ekor post-anal. Ikan merupakan hewan yang memerlukan reflek
bergerak yang memadai untuk menghindari musuh dan menangkap mangsa. Selain itu
ikan dituntut untuk memiliki keseimbangan yang baik. Maka dari itu, otak kecil pada ikan
berkembang lebih pesat karena otak kecil merupakan pusat keseimbangan dan
pergerakannya.
Ikan juga umumnya memiliki kulit yang berguna untuk menutupi tubuh beserta
dengan sekresi kelenjar berlendir yang mengurangi gesekan tubuh ikan dengan air, juga
hampir seluruh jenis ikan memiliki sisik yang berhubungan dengan sekresi kelenjar
lender membentuk lapisan yang nyaris tahan air. Ikan juga memiliki sirip yang berguna
untuk menentukan arah dan posisi berenang.
Tidak lepas dari sistem pernafasannya, ikan menggunakan insang yang berbentuk
lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Setiap insang terdiri
dari satu lengkung insang yang bertulang, sebaris sisir insang dan dua baris filament
insang lembut. Setiap filament insang memiliki banyak sekali pembuluh darah dan

3|Page
filamen insang ini memiliki ruang permukaan yang besar untuk pertukanran gas. Bagian
terluar insang berhubungan dengan air sedangkan bagian dalamnya berhubungan erat
dengan kapiler-kapiler darah.

Stuktur ikan secara garis besar meliputi tulang atau duri, daging, kulit luar, serta
rongga isi perut. Bagian yang biasanya dikonsumsi adalah bagian daging yang
mengandung banyak nutrisi.
Bentuk tubuh ikan sangat dipengerahui oleh tempat dan cara mereka hidup.
Misalnya ikan yang hidup di laut mempunyai tubuh lebih ramping bila dibandingkan
dengan ikan yang hidup di air tawar. Namun secara umum, bentuk tubuh ikan setangkup
atau simetris bilateral. Maksudnya adalah jika kita membelah tubuh ikan, maka potongan
tadi akan memiliki ukuran yang sama.

1. Bentuk Torpedo (Fusifom)


Yang pertama adalah bentuk torpedo, yaitu bentuk tubuh ikan yang sangat
stream line, dimana ikan yang mempunyai bentuk ini bisa bergerak tanpa
hambatan di suatu medium. Bentuk ini mempunyai ciri tinggi dan lebar tubuh
hampir sama dan panjang tubuh beberapa kali dari tinggi tubuh. Serta kedua
ujung tubuhnya meruncing. Contoh : ikan kembung lelaki, ikan tongkol, ikan
cakalang.
2. Bentuk Pipih (Compressed)
Yang kedua adalah pipih, yaitu bentuk tubuh yang gepeng ke samping.
Cirinya tinggi badan lebih besar jika dibandingkan dengan lebar tubuh. Dan lebar
tubuh lebih kecil dari pada panjang tubuh. Contoh : ikan kapas-kapas, peperek
bondolan, ikan bawal hitam.
3. Bentuk Picak (Depressed)
Bentuk tubuh ini gepeng kebawah. Ini kebalikan dari bentuk pipih, di
mana tinggi badan jauh lebih kecil dari lebar tubuh. Contoh: Ikan pare kekeh,
Ikan pare totol, ikan pare kelapa.

4. Bentuk Ular/Sidat/Belut (Anguilliform)


Saya yakin kalau bentuk ini pasti kamu sudah tahu. Yap, bentuknya
memanjang dengan penampang lintang yang sedikit silindris dan kecil serta di
bagian ujung meruncing. Contoh : Belut, sidat, sembilang

5. Bentuk Tali (Filiform)

4|Page
Dinamai bentuk tali, karena ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang
menyerupai tali. Contoh: Pipefish, snipe eel

6. Bentuk Pita (Taeniform)


Bentuknya menyerupai pita dan memanjang. Contoh : ikan layur, pholis
laeta.

C. Penggolongan Ikan

Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain, seperti moluska dan
krustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan sebagai sumber makanan.
Menangkap ikan untuk keperluan makan dalam jumlah kecil atau olah raga pancing
sering disebut sebagai memancing. Hasil penangkapan ikan seluruh dunia setiap tahunnya
berjumlah sekitar 100 juta ton pertahun.

Berdasarkan tempat hidupnya, ikan digolongkan menjadi tiga yaitu ikan air laut,
ikan air tawar, dan ikan air payau. Namun secara garis besar, masyarakat mengenal ikan
air laut dan ikan air tawar. Ada pula golongan moluska dan shellfish yang dianggap
sebagai ikan saat konsumsi.

1. Invertebrata
Yaitu ikan yang kita kenal selama ini, yakni memiliki tulang belakang.
Misalnya ikan nila, ikan salmon, ikan mujahir.

Nila Salmon

tuna lele
2. Shellsih / ikan bercangkang’
Yang termasuk kedalam penggolongan ini adalah
a. Molluska, mempunyai cangkang keras.
Contoh : tiram, cumi-cumi, gurita, skalop

5|Page
Skalop Tiram

Cumi-cumi Gurita

b. Krustasea. Memiliki tubuh berbuku yang keras.


Contoh : lobster, udang, kepiting

Udang Lobster

Kepiting

6|Page
BAB II
KANDUNGAN GIZI IKAN

Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat nutrisi.
Sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh (omega-3,
Eicosapentaenoic acid /EPA, Docosahexanoic acid /DHA), yodium, selenium, flourida, zat besi,
magnesium, zink, taurin, coenzyme Q10. Disamping itu, ikan juga mengandung kalori yang
rendah.

Kekerangan mempunyai kandungan zat gizi yang hampir sama dengan ikan. Sedangkan
Crustacea mengandung dua kali lebih banyak kolesterol dibanding ikan dan molusca
diklasifikasikan makanan yang tinggi kolesterol. Namun demikian, kandungan omega-3 dan
nutrisi lainnya dalam Crustacea dan mulusca juga tinggi. Bahkan beberapa ahli nutrisi juga
mengungkapkan tingginya kolesterol dalam makanan tidak selalu menjadi prediksi tingginya
kolesterol dalam darah. Oleh karena itu, mengkonsumsi Crustacea dan molusca dua kali
seminggu masih memiliki efek positif yang lebih besar dibandingkan dengan efek negatifnya.

A. Protein

1. Kandungan protein ikan lebih tinggi dari protein serealia dikacang-kacangan, setara
dengan daging, sedikit dibawah telur.
2. Protein ikan sangat mudah dicerna, sehingga baik bagi balita yang system
pencernaannya belum sesempuna orang dewasa.
3. Protein ikan mengandung berbagai asam amino dalam bentuk yang mendekati asam
amino didalam tubuh manusia. Komposisi asam amino protein ikan juga lebih
lengkap dibanding bahan makanan lain, salah satunya taurin, sangat bermanfaat
merangsang pertumbuhan sel otak balita

B. Lemak

1. Asam lemak ikan merupakan asam lemak essensial yang sifatnya tidak jenuh. Asam
lemak tidak jenuh sangat bermanfaat untuk mempertahankan kesehatan tubuh dan
menjaga kestabilan kadar kolesterol.
2. Beberapa ikan yang berasal dari laut dalam seperti salmon, tuna, sarden dan makarel,
mengandung asam lemak yang tergabung dalam kelompok asam lemak omega 3.
Yang paling dominan dari kelompok ini adalah asam eikosapentaenoat (EPA) dan
asam dokosaheksaenoat (DHA). Keduanya bermanfaat dalam menurunkan kolesterol
dalam darah dan meningkatkan pertumbuhan sel-sel otak sikecil.

C. Vitamin

1. Vitamin A : banyak terdapat pada minyak hati ikan bermanfaat mencegah kebutaan
pada anak.
2. Vitamin D : selain terdapat dalam daging ikan, juga pada telur serta minyak hati ikan.
Vitamin ini penting bagi pertumbuhan dan kekuatan tulang.
3. Vitamin B6 : membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia
dan kerusakan syaraf.
4. Vitamin B 12 bermanfaat dalam pembentukan sel-sel darah merah, membantu
metabolisme lemak, dan melindungi jantung juga kerusakan syaraf

D. Mineral

1. Zat besi: jauh lebih mudah diserap tubuh ketimbang dari sumber lain seperti serealia
atau kacang-kacangan. Zat besi membantu mencegah terjadinya anemia.
7|Page
2. Yodium: mencegah terjadinya penyakit gondok serta hambatan pertumbuhan anak,
bahkan juga kecerdasannya.
3. Selenium: berperan membantu metabolisme tubuh dan sebagai antioksidan yang
melindungi tubuh dari radikal bebas, antioksidan bisa mencegah terjadinya penyakit
degeneratif seperti jantung koroner.
4. Seng: membantu kerja enzim dan hormone.
5. Fluor: menguatkan serta menyehatkan gigi.

Secara khusus, akan dibahas kandungan-kandungan penting yang terdapat pada daging
ikan.

1. Selenium

Selenium sudah diakui sebagai unsur esensial bagi manusia dan merupakan
bagian penting dari enzym yang berperan dalam membuat antioksidan. Selenium
membantu mencegah kerusakan DNA yang disebabkan zat kimiawi dan radiasi. Hasil
penelitian pada hewan percobaan menunjukkan kekurangan selenium menimbulkan
gejala pertumbuhan lambat; dystrophy otot dan necrosis jantung, ginjal dan hati. Bagi
daerah/negara yang tingkat kandungan selenium dalam tanahnya rendah seperti Australia,
maka mengkonsumsi ikan menjadi faktor yang amat penting untuk mencegah kekurangan
selenium.

2. Co-enzyme Q10

Ikan adalah salah satu sumber co-enzym Q10 yang sangat baik. Walaupun lebih
dari 40 tahun yang lalu co-enzym Q10 telah dikenal berfungsi sebagai suatu antioksidan,
namun baru akhir-akhir ini mendapat perhatian berkaitan dengan sumber makanannya.
Konsentrasi co-enzym meningkat dibawah pengaruh tekanan seperti latihan fisik dan
dalam kondisi degeneratif otak, seperti penyakit kepikunan/alzheimer. Dilaporkan juga
bahwa konsentrasi co-enzym menurun pada beberapa penyakit termasuk penyakit
degenerasi otot dan carcinomas hati. Walaupun co-enzyme Q10 dapat dibangun dalam
tubuh, namun asupan dari makanan masih sangat diperlukan.

3. Taurin

Seafood banyak mengandung taurin. Asam amino ini telah diketahui berperan
dalam formasi dan ekskresi garam empedu, yang dipecah menjadi kolesterol. Taurin juga
berperan dalam fungsi retina dan fungsi kognitif.

4. Asam lemak tak jenuh

Seafood mengandung asam lemak tak jenuh omega-3, Eicosapentaenoic Acid


(EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA) yang sangat tinggi. Kandungan omega-3 pada
ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani lain seperti daging sapi dan ayam.
Daging babi bahkan sama sekali tidak mengandung omega-3. Tubuh manusia dapat
membentuk beberapa tipe asam lemak, namun demikian asupan asam lemak essensial
khususnya asam lemak tak jenuh omega-3 dan omega-6 masih diperlukan. Sumber utama
omega-3 adalah seafood dan tanaman seperti kacang kedelai, kanola, biji rami.
Sedangkan sumber utama omega-6 juga ditemukan dalam semua jenis seafood
seperti Crustacea, mulusca, ikan dan tanaman seperti bunga matahari, jagung dan kedele.
Konsumsi makanan yang berasal dari tanaman yang mengandung omega-6 menyebabkan
rasio omega-3 dengan omega-6 menjadi rendah karena kandungan omega-3 pada
tanaman jauh lebih rendah dibanding makanan dari ikan. Konsumsi ikan secara teratur
memegang peranan penting dalam memenuhi rasio omega-3 dan omega-6. Untuk
pencegahan terhadap kekurangan asam lemak esensial, ahli nutrisi menyarankan manusia
harus mengkonsumsi tidak kurang dari 2,4% dari total asupan omega-6 dan 0,5-1,0% dari
total asupan omega-3.

8|Page
Biasanya, kandungan lemak pada daging ikan konsumsi dapat diketahui dari warna
daging ikan tersebut. Dengan ketentuan; semakin merah daging ikan tersebut, maka semakin
tinggi pula kandungan lemak di dalamnya.

Kandungan gizi yang cukup tinggi pada jenis ikan-ikanan, moluska serta krustasea,
membuat banyak masyarakan yang mengkonsumsinya secara kontinyu, bahkan ada yang setiap
hari. Dilansir dari situs livestrong.com, ada beberapa produk ikan-ikanan yang banyak
dikonsumsi warga dunia, yang sebagian besar di konsumsi dalam bentuk produk segar.
Ikan dapat menyediakan sumber protein rendah kalori yang sangat baik tanpa lemak dan
kolesterol daging merah. Namun, beberapa varietas seperti hiu dan makarel sangat tinggi merkuri.
Merkurius adalah karsinogen yang dikenal dan polutan habitat bagi banyak ikan, termasuk ikan
bertani, merekomendasikan untuk makan setidaknya delapan ons ikan sehat dan rendah merkuri
per minggu. Batasi konsumsi ikan merkuri tinggi tidak lebih dari 12 ons seminggu.

Menurut konsumsi masyarakat indonesia, jenis-jenis ikan yang paling banyak dikonsumsi
adalah :

1. Ikan Tongkol
Berasal dari keluarga yang sama, ikan tongkol sekilas mirip dengan cakalang dan
tuna. Dengan warna agak gelap dan langsing, panjang ikan tongkol rata-rata sekitar 60
cm. Bagian punggung tongkol berwarna biru gelap metalik dengan pola garis-garis.
Tongkol lebih banyak dikonsumsi masyarakat Jawa dan Sumatera. Selain digoreng, ikan
tongkol mudah ditemui dengan olahan gulai, cabe hijau, rica hingga pindang asem.
2. Ikan Cakalang
Cakalang memiliki warna lebih terang dibanding tongkol, sehingga sering disebut
“tongkol putih”. Perbedaan utamanya terletak pada bentukan badannya yang lebih gemuk
dibanding tongkol. Warnanya biru keunguan hingga gelap. Cakalang merupakan
santapan favorit Sulawesi dan Maluku. Cakalang rica-rica suwir sering ditemukan di
wilayah ini, mulai dari bubur manado sampai dengan nasi kuning Ambon.
3. Ikan Tuna
Indonesia merupakan salah satu penghasil ikan tuna terbesar di dunia. Tuna
dikenal memiliki nilai komersial tinggi karena berukuran besar. Tuna dewasa beratnya
mulai 35 hingga 350 kilogram. Daging tuna biasanya berwarna merah muda ke merah.

Tuna segar selain untuk sushi dan sashimi, juga sering diolah dengan bumbu
balado, kuah kuning, saus teriyaki, saus tiram, sup, hingga tongseng. Tuna juga termasuk
paling mudah dicari olahannya seperti baso, abon, ikan kering, atau dikalengkan dengan
mayonnaise.

4. Ikan Teri

Walau biasanya berukuran kecil, ikan teri memiliki banyak manfaat. Ikan teri
disebut-sebut bagus untuk kesehatan jantung, tulang dan mengatur gula darah karena

9|Page
tinggi kandungan kalsium, asam lemak omega 3 dan rendah kandungan lemak jenuh serta
karbohidratnya. Teri bisa ditemui dalam kondisi kering, basah maupun diasinkan.

5. Ikan Kakap
Terdapat dua jenis ikan kakap, kakap merah (Red Snapper) dan kakap putih
(White Seabass). Sekalipun sama-sama bernama kakap, kedua ikan ini berasal dari suku
ikan yang berbeda
Kakap merah disebut-sebut sebagai favorit dari chef profesional karena mudah
dipadupadankan dengan aneka bumbu dan dagingnya yang tebal serta duri yang
mengumpul di tengah. Cita rasanya juga lebih kuat dibanding kakap putih. Selain dikenal
dengan olahan gulai kepala kakap, kakap juga sering disajikan untuk sup atau ikan bakar.
6. Ikan Kembung
Berasal dari keluarga yang sama dengan ikan tongkol, tuna, dan cakalang, ikan
kembung ini berukuran lebih kecil dibandingkan yang lainnya. Namun secara harga, ikan
kembung ini jauh lebih murah.
7. Ikan Makarel
Ikan yang sering ditemui di supermarket dalam bentuk kalengan ini juga berasal
dari keluarga yang sama dengan kembung. Ikan yang lebih banyak tinggal di laut dalam
ini, dikenal dengan kandungan asam lemak omega 3 dan omega 6 yang tinggi. Ikan
makarel memiliki tubuh langsing dengan bentuk menyerupai silinder
8. Ikan Tenggiri
Lagi-lagi dari keluarga yang sama dengan tuna dan kembung, olahan ikan tenggiri
ini mungkin yang paling terkenal di Indonesia bahkan sudah menjadi komoditas ekspor.
Tenggiri dewasa umumnya berukuran memanjang walau kurang dari 1 meter. Ada pula
juga tenggiri Melayu yang panjangnya bisa lebih dari 2 meter.

Menurut Prof Ir Ahmad Sulaeman, PhD, seorang pakar gizi Sari Husada, di antara
banyak jenis ikan-ikanan dan lainnya, ikan laut lebih disarankan untuk dikonsumsi, karena
kandungan DHA dan EPA-nya yang sangat tinggi, berguna untuk perkembangan otak serta janin.

Contoh ikan laut dalam misalnya cakalang dan tuna. Kandungan DHA dan EPA yang
merupakan asam lemak esensial bisa lebih tinggi pada ikan laut dalam karena terkait kondisi
suhu air laut dalam sehingga temperatur fisiologis ikan-ikan tersebut membutuhkan asam lemak
esensial.

Misalnya ikan cakalang, dikatakan kadar kolesterolnya rendah. Protein pada dagingnya
pun mudah dicerna. Kemudian, cakalang juga mengandung zat gizi cukup tinggi dengan abosrbsi
yang cukup baik.

Meskipun begitu, ada pula ikan air tawar yang mengandung omega 3 dan omega 6 yang
terbilang tinggi, misalnya ikan patin. Kemudian belut dan gabus juga bagus karena mengandung
globulin untuk pembentukan antibodi. Meski demikian, perlu ditekankan pentingnya
memvariasikan konsumsi makanan sehari-hari.

Beberapa jenis ikan yang tidak untuk dikonsumsi :

1. Ikan todak
Ikan todak atau ikan pedang merupakan salah satu jenis ikan yang tak boleh
dikonsumsi karena memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Kandungan merkuri yang

10 | P a g e
ada di dalam tubuh ikan tidak akan berkurang. Jadi, semakin besar dan semakin tua usia
si ikan, kandungan merkuri yang ada di dalam tubuh si ikan pun akan semakin banyak.
2. Ikan Gindara (Escolar)
Gindara atau yang kita kenal dengan sebutan escolar memang memiliki daging
yang lezat. Selain itu, ikan ini juga mengandung zat lemak bernama gempylotoxin yang
membuat rasa ikan ini semakin lezat. Akan tetapi, ikan gindara termasuk salah satu ikan
yang dibatasi jumlah konsumsinya karena dapat menyebabkan diare dan masalah pada
usus dan lambung.
3. Ikan Mahi-mahi
Ikan mahi-mahi yang tidak disimpan dengan benar bisa memiliki kandungan
racun yang bisa menyebabkan penyakit seperti alergi. Kandungan racun itu berasal dari
asam amino histidin yang dipecah oleh bakteri. Selain menyebabkan penyakit seperti
alergi, ikan mahi-mahi juga bisa menyebabkan keracunan histamine atau keracunan
scrombroid.
4. Hiu
Daging hiu dan sirip hiu masih menjadi makanan yang banyak dicari. Padahal,
mengonsumsi daging atau sirip hiu bisa menyebabkan hilangnya koordinasi, kebutaan,
hingga kematian. Hal itu dikarenakan kandungan merkuri dalam hiu yang semakin tahun
semakin tinggi. Bahkan, menurut Mote Marine Laboratory’s Center for Shark Research,
beberapa hiu memiliki kandungan merkuri yang melebihi batas normal dari yang
direkomendasikan oleh Food and Drug Administration. Selain mengandung merkuri yang
tinggi, mengonsumsi hiu sama dengan merusak ekosistem laut. Kenapa bisa begitu?
5. Orange Roughy

Ikan Orange Roughy termasuk ikan yang tidak boleh kita makan. Ada dua hal
yang membuat ikan ini tidak boleh kita makan, yakni keberadaannya yang sudah
terancam punah dan kandungan merkuri yang ada di dalam ikan ini.Kandungan
merkurinya terbilang sangat tinggi karena umurnya yang sangat panjang.

11 | P a g e
Berturut-turut : ikan gindara, orange roughy, sea bass, mahi-mahi, hiu, sword fish

BAB III
PENGOLAHAN IKAN-IKANAN

Pada dasarnya, ikan-ikanan adalah produk segar yang sangat mudah mengalami
pembusukan. Maka dari itu sangat perlu memperhatikan beberapa hal dalam penanganannya.
Kunci penting yang perlu diperhatikan di dalam penanganan produk perikanan adalah sebagai
berikut.

1. Hindarkan kondisi-kondisi yang mungkin merangsang pembusukan ikan.


2. Kapan pun apabila memungkinkan, lakukan prosedur-prosedur yang dapat
memperlambat pembusukan.
3. Hindarkan atau minimalkan kontaminasi ikan dari penyebab-penyebab pembusukan.
4. Pindahkan ikan tanpa ada penundaan pada setiap tahap proses dan pantau waktu
yang diperlukan pada setiap tahap

Pengolahan produk-produk perikanan terdapat dalam berbagai bentuk, mulai dari yang
tradisional, seperti ikan asin dan ikan asap, sampai pengolahan produk modern, seperti ikan
kaleng dan iradiasi. Tujuan dari pengolahan adalah untuk :
12 | P a g e
1. Mengawetkan ikan
2. Mengubah bahan baku menjadi produk yang disukai konsumen
3. Mempertahankan mutu ikan
4. Menjamin keselamatan konsumen akibat mengonsumsi produk olahan ikan, dan
5. Memanfaatkan bahan baku lebih maksimal.

Pada dasarnya ikan dan produk olahannya dapat diawetkan dan menjadi aman untuk
dikonsumsi melalui proses-proses berikut.
1. Mengintroduksikan panas dengan cara memasak, pasteurisasi atau sterilisasi.
2. Menghilangkan panas tubuh ikan sehingga menjadi dingin atau beku.
3. Menambahkan bahan kimia.
4. Menghilangkan sebagian air.
5. Mengiradiasi untuk pasteurisasi dan sterilisasi.
6. Kombinasi perlakuan-perlakuan di atas.

13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Ir. Hari Eko Irianto, APU; Prof. Dr. Ir. Sri Giyatmi, M.Si. PDF Prinsip Dasar Teknologi
Pengolahan Hasil Perikanan. https://epository.ut.ac.id/4554/1/LUHT4443-M1.pdf.

https://nurhasanblogger.wordpress.com/2015/01/28/nutrisi-ikan-dan-fungsinya/

http://temanggung.dosen.unimus.ac.id/perikanan-peternakan/perikanan/kandungan-gizi-
pada-ikan/

http://www.ilmudasar.com/2016/08/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-Klasifikasi-Sistem-
Organ-Pisces-Ikan-Adalah.html

https://www.bagi-in.com/morfologi-ikan/

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3500480/konsumsi-ikan-orang-ri-rendah-
di-bawah-malaysia-dan-singapura

https://www.livestrong.com/article/306906-top-10-healthy-fish-to-eat/

https://www.google.images.com

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai