Makalah Gizi Pangan
Makalah Gizi Pangan
Makalah Gizi Pangan
Oleh :
Kelompok 3
Eko Adityo 2006125956
Nur Lidya Ayu 2006110840
Richie Firman 2006112380
Swiji Paluvi Lasari 2006114044
Trisna Marliana Sari 2006124968
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul kelompok
pangan umbi-umbian (produk olahan makanan minuman dan produk non pangan) ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah gizi pangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang produk olahan pangan dan non pangan pada
kelompok umbi umbian bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Yossie Kharisma Dewi, S.TP.,
M.P., selaku dosen pada mata kuliah gizi pangan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
3. Bioethanol
Bioetanol adalah etanol yang dihasilkan dari fermentasi glukosa (gula) dengan
bantuan ragi, khususnya Saccharomyces cerevisiae. Ada 60 jenis tumbuhan di
Indonesia yang berpotensi menjadi sumber energi biofuel. Bioetanol dapat diproduksi
dari bahan yang mengandung gula (tetes tebu, gula aren dan nira lainnya), bahan
berpati (ubi kayu, jagung, sagu dan jenis umbi-umbian lainnya) dan bahan berserat
(lignoselulosa). Untuk saat ini, pemerintah Indonesia tetap fokus mengembangkan
bioetanol dari bahan baku singkong dan tidak menutup kemungkinan menggunakan
bahan baku lain yang lebih murah dan mudah didapat yang tidak bersaing dengan
bahan pangan atau pakan. Pemisahan bioetanol kemudian dilakukan dengan destilasi.
Salah satu bahan pangan pokok yang berkualitas untuk produksi bioetanol adalah
singkong/ubi kayu. Kandungan pati singkong tinggi, dan yang terbaik adalah
menggunakan singkong sebagai bahan baku utama untuk menghasilkan bioetanol.
Penggunaan bioetanol menjadi bahan bakar kendaraan dapat menjadi sebuah
alternatif yang aman, karena sumbernya berasal dari tumbuhan dan dapat mengurangi
pencemaran lingkungan.
4. Biomaterial Tekstil
Tekstil adalah bahan fleksibel yang terbuat dari serat polimer (alami atau sintetis)
yang dapat langsung diproduksi dan dibagi menjadi kain bukan tenunan dan tenunan.
Nilai tambah produk tekstil dengan sumber daya terbarukan perlu bertahan dan
bersaing tanpa memanfaatkan potensi sebelumnya sebagai sumber bahan baku.
Pengembangan sumber bahan tekstil baru dengan proses produksi yang efisien dan
dampak lingkungan yang rendah bertujuan untuk menciptakan industri tekstil yang
ramah lingkungan. Tekstil dan produk tekstil umumnya menggunakan serat alam,
serat sintetis, dan campuran keduanya, namun proses produksinya memakan waktu,
mahal, dan sulit terurai. Biomaterial yang berpotensi menggantikan serat sintetis
antara lain selulosa bakteri yang dibentuk oleh Acetobacter xylinum. Proses
fermentasi oleh Acetobacter xylinum bekerja dengan cara menyusun (polimerisasi)
senyawa glukosa menjadi polisakarida yang disebut selulosa. Media fermentasi
(substrat) yang digunakan memanfaatkan limbah cair dari sari umbi tapioka. Selain
limbah padat, terdapat juga limbah cair yang berasal dari sari buah yang mengandung
serat, glukosa, dan karbohidrat yang tinggi. Oleh karena itu, limbah cair sari singkong
dapat digunakan sebagai media tumbuh Nata de Cassava.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa jenis
umbi-umbian yang sering dimanfaatkan dalam pengolahan adalah singkong dan ubi
kayu. Singkong memiliki bahan olahan pangan yang banyak karena singkong
memiliki karbohidrat yang tinggi dan murah didapatkan. Singkong juga dimanfaatkan
sebagai bahan olahan non pangan, seperti kertas, bioethanol, media, dan sebagainya.
Umbi-umbian lainnya juga memiliki banyak pengolahan seperti selai, minuman, mie,
beras, biscuit, manisan, tepung dan sirup. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk
mengolah umbi-umbian agar bisa dimanfaatkan sepenuh penuhnya.
3.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dari makalah ini, penulis menyadari masih
banyk hal yang bisa di bahas oleh penulis selanjutanya. Pembahasan mengenai umbi-
umbian memiliki cakupan yang sangat luas, tetapi penulis hanya mampu membahasa
sedikit dalam makalah ini. Hal ini yang mendasari penulis berinisiatif memberikan
sedikit saran kepada penulis selanjutnya. Berikut beberapa saran dari maalah yang
bisa di lakukan untuk penulis selanjutnya.
1. Zat antigizi yang terkandung dalam umbi-umbian.
2. Jenis jenis umbi- umbian yang mengandung zat antigizi.
3. Cara menghilangkan atau meminimalisir zat antigizi dalam umbi-umbian.
DAFTAR PUSTAKA
Kartikasari, D., & Anggraini, R. 2018. Formulasi masker gel peel off dari ekstrak
etanol umbi bawang dayak (Eleutherinebulbosa (Mill.) Urb. Eleutherine
americana Merr). Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik (JIFFK). 15(1): 1-
11.
Mailool, J. C. et al. 2013. Produksi bioethanol dari singkong (Manihot utilisima)
dengan skala laboratorium. COCOS. 2(1): 38-46.
Ningrum, P. T. A. 2019. Kulit singkong (Manihot utilissima) sebagai alternative
bahan pembuatan kertas tissue . https://doi.org/10.31219/osf.io/vjc62
Permatasari, A. S., & Prasetiyo, J. A. 2019. Pembuatan biomaterial tekstil dengan
limbah cair ukm rengginang umbi ketela pohon dan bakteri Acetobacter
xylinum. Kajen: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pembangunan. 2(01):
30-44.
Sani, A. A., dan Nurriyanti. 2014. Mesin pemarut tanaman umbi- umbian dengan
pemarut model cakra pada home industry. Jurnal Austenit. 6(2): 15-20.
Santoso, S., Sanjaya, N., & Ayucitra, A. (2018). Pemanfaatan kulit singkong sebagai
bahan baku pembuatan Natrium Karbosimetil Selulosa. Jurnal Teknik Kimia
Indonesia, 11(3), 124-131.