Bab Iv Program Pengajaran Bina Gerak
Bab Iv Program Pengajaran Bina Gerak
Bab Iv Program Pengajaran Bina Gerak
PENDAHULUAN
TUJUAN
1. Memahami Pengertian
A. Pengertian
Harus ada dalam batas kemampuan siswa untuk mencapainya, untuk itu perlu
dipertimbangkan kemampuan awal siswa.
21
Diprioritaskan yang dicapai adalah kemampuan praktis dan fungsional.
Materi pengajaran bina gerak telah ada dalam GBPP BDBG, namun hendaknya:
Disusun dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang kompleks,
dari yang konkret ke yang abstrak
Perlu mengembangkan alat-alat bantu belajar yang menarik dan mudah dikelola
Strategi atau metode yang digunakan untuk menyampaikan materi harus sesuai
dengan kemampuan atau tujuan yang ingin dicapai, karakteristik, dan usia siswa, serta
berfokus pada siswa untuk memudahkan siswa belajar.
1. Mulailah dengan apa saja yang dapat dilakukan sendiri oleh anak dengan cara yang
biasa dilakukannya atau dengan sedikit penyesuaian.
3. Catatlah bagaimana kegiatan anak untuk setiap aktivitas juga berapa lama anak
dapat melanjutkan kegiatannya.
5. Untuk menambah aktivitas lainnya harus ada kepastian bahwa anak telah lebih kuat
keadaan fisiknya.
23
Berikut ini disajikan salah satu contoh rancangan materi, metode, dan penilaian
pelajaran bina gerak bagi siswa yang mengalami gangguan motorik baik secara
individual maupun klasikal. Sebelum membuat rancangannya perlu mengadakan
assesmen gerak untuk mengetahui tingkat kemampuan awal dan kesulitan gerakannya.
Hasil assesmen ini digunakan sebagai dasar pembuatan program.
Contoh:
1. Identitas Murid
Nama :A
Kelas : 4 SDLB
Umur : 10 Tahun
2. Analisis Kesulitan
3. Tujuan
Sesuai dengan kemampuan yang telah dimiliki dan kesulitan yang dialami anak,
maka tujuan bina gerak yang diberikan adalah agar A dapat:
24
c. Berjalan dengan bantuan alat kruk/tongkat
a. Prosedur Kegiatan
b. Pelaksanaan
- Latihan penguatan otot-otot tangan dan kaki dengan menggerakkan semua sendi-
sendi dengan posisi tidur telentang, miring, tengkurep, dan berguling di atas
matras. Latihan duduk berdiri dengan berpegangan. Latihan berdiri dengan
mengayunkan kaki. Latihan mengangkat badan ke atas dan ke bawah (push-up).
- Latihan gerak pindah diri, yaitu mulai dari berguling, merayap, merangkak, berdiri
dan melangkah, berjalan dalam parallel bars, berjalan dengan WalKer, berjalan
dengan kruk.
Posisi awal berdiri badan tegak, kruk disamping badan sedikit kedepan dan
kesamping 15 cm, mengangkat - ngangkat kaki di tempat, melangkah satu persatu,
kruk dulu baru kaki bergantian sesuai dengan pola berjalan normal.
c. Metode/Strategi
e. Penilaian
Prosedur
Jenis Penilaian
Alat penilaian
Rancangan Materi, Metode, Dan Penilaian Mata Pelajaran Bina Gerak Secara
Kelompok
1. Identitas Kelompok
Jenis Kesulitan :
26
a. Sulit memegang benda
2. Analisis Kesulitan
3. Tujuan
Sesuai dengan kemampuan dan kesulitannya, maka bina gerak yang diberikan
bertujuan agar kelompok ini dapat:
4. Materi Pelajaran
c. Gerak koordinasi
a. Prosedur Kegiatan
b. Pelaksanaan
Latihan gerakan tangan dan kaki yang berlawanan dengan arah spastiknya untuk
mengurangi kekakuan sendi-sendi tangan dan kaki kanan.
Latihan memegang benda mulai dari benda yang besar ke benda yang lebih kecil.
27
Latihan melangkah dalam parallel bars yang diberi pembatas di tengahnya agar
kakinya tidak menumpuk
Latihan pola jalan serasi dengan mengikuti gambar telapak kaki di atas papan
Latihan gerakan koordinasi mata, tangan, dan kaki dengan cara melempar dan
menangkap bola serta menendang bola.
c. Metode
o Latihan menggerakkan tangan dan kaki berlawanan arah dengan arah spastiknya
dengan cara bertepuk tangan di atas kepala bersama-sama kedua kaki dibuka ke
samping.
o Latihan berjalan dalam Parallel bars yang ada papan penghalangnya agar kedua
kakinya tidak menumpuk dengan bercermin untuk mengoreksi jalannya.
o Latihan berjalan di atas papan yang ada gambar telapak kaki agar pola jalannya
serasi secara berurutan.
Splint tangan, Short brace, parallel bars, cermin, gambar telapak kaki di atas
papan, tangga tidur, bola, dan benda-benda lainnya.
6. Penilaian
a. Prosedur
28
Penilaian proses dan hasil
b. Jenis Penilaian
c. Alat Penilaian
Dikatakan berhasil apabila dapat memegang tidak lepas dan berjalan serasi.
C. Pelaksanaan Program
Pada proses belajar mengajar perlu diusahakan adanya tahap orientasi, tahap
pengenalan dan tahap kegiatan. Sehingga hasil belajar mencapai tujuan yang
diharapkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa yang sama jenis kelainannya dapat
dikelompokkan dalam suatu kegiatan. Dan dalam proses belajar mengajar yang sifatnya
terapi (penyembuhan), dilakukan oleh tenaga fisioterapi dan tenaga okupasi. Namun
bila tidak ada, pelaksanaannya dapat dilakukan oleh guru yang telah ditatar. Intinya,
semua gerak sendi dan urutan gerak dalam melakukan kegiatan hidup seharí-hari harus
diajarkan dengan benar dan dilakukan dengan serasi sesuai dengan gerakan yang
normal. Urutan gerakannya dapat dilakukan berupa analisis tugas agar anak mudah
melakukannya dengan bantuan alat yang telah dimodifikasi. Berikut ini diberikan salah
satu contoh analisa tugas yang diajarkan untuk memudahkan anak dalam memakai baju.
Contoh:
Urutannya:
29
- Tangan yang satu memegang ujung baju dan tangan yang lain dimasukkan ke
lubang lengan baju
- Tangan yang telah dimasukkan ke lengan baju memegang ujung baju dan tangan
yang lain dimasukkan ke dalam lubang baju.
Prerequisite:
Agar tujuan dapat tercapai perlu dilakukan penilaian secara periodik sebagai
umpan balik mengenai:
5). Daya serap siswa atau kemampuan yang diharapkan/yang akan dicapai.
Penilaian pelajaran bina gerak bagi siswa yang mengalami gangguan motorik
baik secara individual maupun klasikal. Sebelum membuat rancangannya perlu
mengadakan assesmen gerak untuk mengetahui tingkat kemampuan awal dan kesulitan
gerakannya. Hasil assesmen ini digunakan sebagai dasar pembuatan program.
TUGAS :