CBR Kelompok Filsafat Pendidikan Olahraga
CBR Kelompok Filsafat Pendidikan Olahraga
CBR Kelompok Filsafat Pendidikan Olahraga
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK
TIORUGUN SINAGA
T.S NURHALIZAH
NENA TRI NEZIA
TOBI
KELAS : PJKR C
Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa, karena telah memberikan
rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya , sehingga mampu menyelesaikan tugas
“CRITICAL BOOK REPORT”. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah
yaitu “FILSAFAT PENDIDIKAN OLAHRAGA”.
Tugas critical book report ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kita semua khususnya dalam filsafat pendidikan. Saya menyadari bahwa tugas
critical book report ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan,saya mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan
pemahaman saya masih terbatas, karena keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum
seberapa. Karena itu saya menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas critical book
report ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya, Atas perhatiannya saya
ucapkan terimakasih.
Tiorugun sinaga
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...................................................................................
1.2 Tujuan ..............................................................................................
1.3 Manfaat .............................................................................................
1.4 Identitas buku .....................................................................................
1.5 BAB II RINGKASAN BUKU
2.1 Ringkasan buku utama........................................................................
2.2 Ringkasan buku pembanding ............................................................
BAB III PEMBAHASAN /ANALISIS
3.1 keterkaitan anatar bab.........................................................................
3.2 kemuktahiran buku.............................................................................
3.3kelebihan buku....................................................................................
3.4kelemahan buku...................................................................................
3.5 implikasi terhadap
a.teori..............................................................................................
b.analisis mahasiswa......................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.........................................................................................
4.2 Saran.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah produk dari sisitem sosial masyarakat yang menjadi unsur
kebudayaan. Karena itu, format pendidikan seperti yang dewasa ini bukanlah sesuatu yang
sekali jadi. Sebagai salah satu makluk hidup, manusia juga senantiasa memiliki kesadaran diri
dan kemampuan belajar. Bagaimanapun, rangkaian perjalanan waktu pada usia kanak-kanak
dari manusia, seseorang belajar menguasai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk mempertahankan hidup.
Filsafat adalah cara pandang dan perspectifatas kenyataan yang dipahami sebagai
hakikat, kenyataan, kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Filsafat mengnangani seluruh aspek
kehidupan manusia dan meliputi aspek kehidupan manusia. Suatu bentuk kajian terhadap
hakikat kenyataan dengan mengajukan pertanyaan dan berusaha memberikan jawaban yang
akan menciptakan kebermaknaan hidup seseorang. Untuk melakukan filsafat, maka harus
diciptakan kesadaran yang sangat tinggi dari fenomena dan peristiwa dalam dunia masa kini
dalam kesadaran diri sepenuhnya. Sebagai cara dan tujuan bagi pandangan pendidikan, maka
filsafat disini memberikan seseorang kemampuan untuk menjaga berbagai masalah yang
muncul dari keseluruhan proses pendidikan.
Pendidikan sebagai proses atau upaya memanusiakan manusia pada dasarnya adalah
upaya mengembangkan kemampuan potensi individu sehingga dia hidup optimal baik
sebagai pribadi ataupun anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral dan sosial
sebagai pedoman hidupnya. Pendidikan tidak jatuh dari roda filsafat, karena hal itu terjadi
maka tidak semua persoalan pendidikan akan dapat dipecahkan dengan renungan sederhana
dan pengamatan sepintas. Dengan menguasai filsafat pendidikan tersebut diharapkan para
ahli dan praktisi pendidikan akan sukses dalam menjalankan tanggung jawab dan profesi
pendidikan.
Pengertian filsafat
Pengertian filsafat secra etimologi, kata filsafat yang dalam bahasa ingris philosophy,
dalam bahasa arab falsafah, yang keduanya berasal dari bahasa yunani yakni philosophia
terdiri atas dua suku kata philein dan sophia ;philein berarti cinta dan sophia berarti
kebijaksanaan dalamarti yang sedalam-dalamnya. Secara terminology menjelaskan bahwa
filsafat diawali dengan adanya keragu-raguan.
a. Tujuan
Filsafat bertujuan untuk mencari hakikat dari suatu gejala atau ffenomena secara
mendalam.
b. Ciri-ciri kefilsafatan
Filsafat merupakan pemikiran tentang hal-hal serta proses-proses dalam hubungan
yang umum, diantara hal-hal yang dipikirkan adalah sipemikir itu sendiri.
Alasan berfilsafat
a. Keheranan
b. Kesangsian
c. Kesadaran akan keterbatasan
Pendidikan dapat diartikan suatu proses dimana pendidikan merupakan asaha dasar dan
penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan mengarahkan
peserta didikdengan berbagai problema dan pertayaan yang mungkin timbul dalam
pelaksanaannya.
FILSAFAT PENDIDIKAN
Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah sebagai bagian
dari fundasi-fundasi pendidkan. Dengan memperhatikan kedudukan filsaft pendidikan secra
fungsional terhadap keadaan atau perubahan serta perkembangan zaman dan alam ,maka
tidak jarang filsafaat pendidikan merupakan tumpuan atas berbagai pernyataan yang bersifat
makro.
1. Filsafat dalam arti filosofis adalah cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan
problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan
2. Filsafat berfungsi memberikan arah bagi teori pendidikan yang telah ada
3. Filsafat berfungsi memberikan arah untuk mengembangkan teori-teori pendidikan
1. Idealisme
2. Realisme
3. Materialisme
Aliran materialisme adalah suatu aliran filsafat yang berisikan tentang ajaran kebendaan
dimana benda merupakan sumber segalanya.
4. Pragmatisme
pragmatisme berasal dari kata “pragma”yang berati pragtik atau berbuat. Hal ini
mengandung bahwa makna dari segala sesuatu tergantung dari hubungannya dengan apa
yang dapat dilakukan.
5. Eksisitensialisme
6. Progresivisme
Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar
dimasa yang akan mendatang
7. Perenialisme
Perenialisme mengemukakan bahwa situasi dunia pada saat ini penuh dengan kekacauan
dan ketidak pastian, dan ketidak teraturan terutama dalam tatana kehidupan moral,
intelektual,dan sosio-kultural
8. Esensialisme
9. esensialoisme bukan merupakan suatu aliran filasafat tersendiri, yang mendirikan
suatu bangunanfilsafat tersendiri, melainkan suatu gerakan dalam penidikan yang
memprotes pendidkan progresivisme.
10. Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berfikir
progresivisme dalam pendidkan
BAB I Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupsn manusia
Kata filsafat berkaitan rat dengan segala sesuatu yang dapaat dipikirkan oleh manusia,
bahkan tidak akan pernah ada habisnya karena mengandung dua kemungkinan, Yaitu proses
berfikir dan hasil berfikir. Filsafat dalam arti pertama adalah jalan tempuh untuk
memecahkan masalah. Filsafat dari segi bahasa pada ahkikatnya adalah menggunakan
rasio(berfikir ).
Jadi, dari uraian tentang pengertian filsafat ditinjau dari segi bahasa dapat disimpulkan bahwa
filsafat adalah:
Dari bebrapa ungkapan filusuf tersebut , dapat dirumuskan bahwa filsafat ialah upaya anusia
dengan akal budinya untuk mememhami, mendalami, dan menyelami secar radikal
Pengertian pendidikan
Pendidikan yaitu pedagogi dan paedageik. Pendagogi berarti pendidikan sedangkan paeda
artinya ilmu pendidikan. Pendagigik atau ilmu pendidikan adalah yang menyelidiki, merenung
tentang gejala-gejala mendidik .istilah in berasal dari bahasa yunani pendagogia yang berarti
pergaulan dengan anak-anak.sedangkan paidagogos adalah seorang pelayan pada zaman yunani
kuno
Untuk memberikan makna yangbjelas dan tegas tentang kedewasaan dan kematangan
yang ingin dituju dalam pendiikan,apakah kedewasaan yang bersifat biologis,psikologis,
pendadogis, dan sossiologis maka masalah ini merupakan bidang garapan yang ada
dirumuskan oleh filsafat pendidikan. Adapun perbandingan pengaruh dari beberapa ide
filsafat, antaralain tersimpul dalam pandangan berikut ini.
1. Aliran empiris
2. Navitisme dan naturalisme
3. Teori konvergensi
a. Masalah tuhan
b. Masalah alam
c. Masalah manusia
1. Realitas
2. Pengetahuan
3. NilaI
PROSESHIDUP SEBAGAI DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN
Manusia adalah satu jenis makluh hidup yang menjadi anggota populasi dipermukaan
bumi ini. Manusia menggunakan alam sekitarnya untuk kepentingan dirinya.
1. Tujuan hidup dalam manusia mengalami proses perkembangan
2. Tujuan hidup bangsa indonesia
3. Tujuan manusia menurut pandangan islam
Tujuan pendidikan
Sekolah adalah lembaga yang penting setelah keluarga , yang berfungsi membantu
keluarga untuk mendidik anak-anak . anaka-anak mendapatkan pendidikan dilembaga ini,
yaitu yang tidak didapatkan dalam keluarga. Disamping itui pendidikan dalamkeluarga dan
rumah tangga memberikan ciridan watak tersendiri tentang rasa tanggung jawab terhadap
pendidikan anak-anak mereka.
DEMOKRASI PENDIDIKAN
Demokrasi dalam pengertian luas patut selalu dianalisis sehingga memberikan manfaat
dalam praktik kehidupan dan pendidikan yang mengandung tiga hal, yaitu:
1. Alira progresivisme
Aliran progresivisme ini merupakan salah satu aliran filsafat pendidikan yang
berkembang pada permulaan abad ke Xxdan sangat berpengaruh dalam pembaharuan
pendidikan. Aliran ini mempunyai konsep yang mempercayai manusia sebagi subjek
yang memiliki kemampuan dalam menghadapi dunia dan lingkungan hidupnya,
me,punyai kemampuan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang akan
mengancam manusia itu sendiri.
2. Aliran esensislisme
Aliran filsafata esensialisme dapat ditelusuri dari aliran filsafat yang
menginginkan agar manusiakembali kepada kebudayaan lama, karena kebudayaan
lama telah banyak melakukan kebaikan untuk manusia . esensialisme berkembang
pada zaman renaissance mempunyai tujuan yang berbeda dengan progresivisme ,
yaitu mengenai pendidikan dan kebudayaan
3. Aliran Perennialime
Perennialisme berasal dari kata perennial diartikan sebagai ababdi atau kekal
dan dapat berati pula tiada akhir. Dengan demikian, esensi kepercayaan filsafat
perenialisme ialah berpegang pada nilai-nilaiatau norma-norma yang bersifat abadi.
Aliran ini memandang keadaan sekarang zaman yang sedang ditimpa krisis
kebudayaan karena kekacauan , kebingungan dan kesimpangsiuran.
4. Aliran rekonstruksionalisme
Sebenarnya aliran ini sepaham dengan aliran perenialisme dalam menghadapi
krisis kebudayaan modern. Bedanya cara yang dipakai berbeda dengan yang ditempuh
oleh perennialisme .aliran ini bercita-cita untuk mewujudkan suatu dunia diman
kedaulatan nasional berada dalam pengayoman atau subordidnat serta kedaulatan dan
otoritas internasional.
BAB III PEMBAHASAN / ANALISIS
3.1 Keterkaitan antar Bab
Kedua buku yang bertemakan filsafat pendidikan ini menurut saya sangat bagus karena
disamping materi yang cukup padat dan sangat luas kedua buku ini juga dilengkapi dengan
materi awal yang mengajak pembaca untuk lebih memahami kajian materinya dengan baik
sehingga pembaca lebih mengerti maksud dari penulis yang ingin disampaikan kepada
pembaca, begitu juga dengan maksud dan tujuan dari materi yang ingin disampaikan kepada
pembacaa lebih terstruktur dan mudah dipahami / dimengerti sehinggga pembaca lebih
mudah menangkap materi dan mengimplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Buku filsafata pendidikan karya .Prof.Dr.Edward Purba.M.Si materi
penyajiannya lebih terfokus dan terperinci, mengapa saya katakan demikian karena materi
penyajiannya lebih padat dan lebih sedikit terlihat pada bab v yang dibahas didalamnya
hampir keseluruhannya materi yang berhubungan dengan filsafat pendidikan materi dalam
buku ini dipersempit agar pembaca lebih mudah menangkap maksud dan tujuan mempelajari
setiap bab.
Jika dibandingkan dengan buku filsafat pendidikan karyaMuhammad
Anwar..terdapat keadaan yang sangat mencolok jika ditinjau dari materi kajian terdapat
terdapat didalam bukunya, materi pada buku ini cakupannya lebih luas dan lebih condong
pada pengertian filsafat secara mendunia. Didalam buku ini terdapat viii bab , jadi bukunya
ini lebih dikhususkan bagi pembaca yang ingin memahami filsafat pendidikan dalam proses
kehidupan.
Tetapi pda dasarnya kedua buku ini mempunyai tujuan yang sama yaitu bagaimana
pembaca dapat lebih mudah memahami dan mengerti isi buku dan memngimplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Kemutahiran Isi Buku
Pada kemuktahiran buku ini kami menganggap bahwa buku ini masih sangat layak
dan muktahir untuk dipakai dalam mempelajari filsafat pendidikan. Selain itu semua yang
disajikan dalam bab ini masih ada kaitannya dengan perkembangan zaman.
3.3Kelebihan Buku
1. Penulisan dalam menyajikan buku muhammad anwar ini sangat bagus mulai dari cover,
hurufdan lain-lain
2. Dalam penyajian buku edward purba penulis menggunakan bahasa formal dengan pemilihan
huruf
3. Isi buku penjelasan dalam buku edward purba ini sangat menjelaskan tentang penjelasan
materi terpapar didalam buku ini. Karena setiap pengertian yang ada didalam buku ini selalu
melampirkan para ahli
4. Lebih banyak mengungkapakan pendapat para ahli sehingga kita lebih banyak
mengetahuinya
5. Menjelaskan terlebih dahulu tentang pengertian, teori-teori dan pendekatan pendidikan
sebelum masuk ke filsafat pendidikan
6. Membahas lebih rinci tentang aliran-aliran filsafat pendidikan
7. Menguraikan landasaan-landasan pendidikan menguraikan asas-asas pendidikan
8. Kengunggulan dari buku edward purba ini adlh mampumemberikan informasi tentang nilai ,
sumber nilai dan bagaimana manusia dapat memperoleh nilai tersebut karena pendidikan
pada prindipnya tidak dapat dipisahkan dari nilai.
BAB IV PENUTUP
4.1Kesimpulan
Filsafat adalah induk dari ilmu dalam melahirkan ilmu, filsafat ilmu pendidikan yang
merupakan cabang filsafat tidaklah meninggalkan induk.yang bercorak indonesia dapat
dikembangkan dengan berdasarkan filsafat umum dari falsafah negara yaitu pancasila
.meliputi nilai-nilai budaya dn sosiologi serta geografis wilayah indonesia. Yang kemudian
menjadi tugas para ahli pikir ilmu pendidikan untuk mengungkapapkan pemikiran sistematik
dan mendasar tentang implikasi filsafat pendidikan nasional.
Dari kedua buku yang sudah di kritik dapat disimpulkan :
1. Walaupun memiliki judul buku yang sama tetapi kedua buku memiliki perbedaan dalam
pembahasan materi serta bagian tambhan
2. Buku pembanding bahasanya terlalu bertete-tele sehingga tidak menyebutkan langsung
perngertian filsafat secara langsung
3. Buku edward purba ini tidak menampilkan biografi pengarang
4.2 Saran
Berdasarkan hasil recritical book report sudah di riview, periview menyarankan agar
filsafat pendidikan dipelajari dan dipahami semua lapisan baik guru, orangtua maupun
masyarakat sehingga meningkatkan prestasi anaak dalam berbagai hal kehidupan. Selain itu
juga disarankan agar adanya perkembangan tindak lanjut mengenai isi buku sehingga
nantinya dilengkapi dengan agambar agar peserta didik yang membacaanya lebih tertarik.
Buku filsafat pendidikan ini merupakanbuku yang cocok dan tepet sebgai buku pegangan
mahasisiwa yang menjalani mata kuliah filsafat pendidikan , karena kedua buku ini
memilikibahsa yang agak mudah dimengerti dan penyusunannya sistematis. Namun tidak
menutup kemungkinan mahasisiwa tidak mereferensi buku filsafat lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Mudyaharjo,redja.2004.filsafatpendidikan.Bandung.PT.REMAJAM
ROSDAKARYA
Purba,edward,yusnaldi,MS.2016Filsafatpendidikan.Medan:UNIMEDPRES