Makalah Pembelajaran Bahasa Arab Di Mi
Makalah Pembelajaran Bahasa Arab Di Mi
Makalah Pembelajaran Bahasa Arab Di Mi
OLEH
KELOMPOK 1
1. NUR AWALIYATUL IFADIYAH (2817133131)
2. NEVI RISKA ISNAINI (2817133119)
Dosen Pembimbing
Dr. Hj. Anin Nurhayati M.Pd.I
Oleh
Kelompok 1
1. Nur Awaliyatul Ifadiyah (2817133131)
2. Nevi Riska Isnaini (2817133119)
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya,
sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Pembelajaran Bahasa Arab Di MI ”. Sehingga dengan makalah ini diharapkan dapat
menambah wawasan kita semua mengenai mata kuliah Bahasa Arab.
Sehubungan dengan terselesaikannya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Maftukhin, M. Pd selaku rektor IAIN Tulungagung.
2. Ibu Dr. Hj. Anin Nurhayati, M.Pd. I selaku dosen pembimbing.
3. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan makalah ini.
Selain itu penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, serta tidak terlepas dari berbagai macam kendala, keterbatasan ilmu, dan
referensi. Oleh karena itu, penulis masih mengharapkan bimbingan dan saran dari berbagai
pihak sehingga makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang “Pembelajaran Bahasa Arab Di
MI” ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Tulungagung, Februari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembelajaran bahasa arab untuk anak MI 3
B. Pengajaran komponen bahasa arab di MI 9
C. Pengajaran keterampilan bahasa arab di MI 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 14
DAFTAR RUJUKAN 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Akhir-akhir ini perhatian masyarakat terhadap pembelajaran bahasa Arab untuk anak-
anak semakin besar. Hal itu diikuti pula oleh berbagai upaya pengembangan yang dilakukan
oleh para ahli bahasa dan guru-guru bahasa. Semakin bertambah banyaknya lembaga
pendidikan usia dini yang didirikan oleh yayasanyayasan yang berbasis Islam turut serta
memberi andil terhadap perkembangan pembelajaran bahasa Arab. Karena pada umumnya
pada lembaga-lembaga tersebut pembelajaran bahasa Arab sudah dimasukkan sebagai bagian
dari materi pelajarannya, walau dalam bentuknya yang sangat sederhana. Perkembangan
positif tersebut semakin menguat dengan kemunculaan beberapa Sekolah Islam Terpadu yang
berkeinginan untuk memadukan antara kurikulum pesantren dan kurikulum sekolah umum.
Sekolah-sekolah tersebut juga sudah memasukkan pembelajaran bahasa Arab ke dalam
muatan kurikulumnya. Pembelajaran bahasa Arab kini tidak lagi hanya menjadi dominasi
madrasah dan pesantren saja. Beberapa fenomena tersebut memberi dampak positif pada
profesi guru bahasa Arab. Kecendrungan positif tersebut berarti bahwa para guru memiliki
kesempatan yang lebih besar untuk berkarya dan mengembangkan diri karena mereka
dituntut memiliki berbagai keterampilan profesional untuk mampu melaksanakan
pembelajaran dengan baik. Pembelajaran bahasa Arab yang diberikan sejak anakanak berusia
dini tentu mempunyai karakter dan tuntutan yang berbeda dengan pembelajaran bahasa Arab
untuk murid remaja dan dewasa, seiring dengan perbedaan orientasi pembelajaran dan
perbedaan karakteristik siswa. Perbedaan tersebut akan berdampak pada pemilihan materi,
metode, teknik, media, alat evaluasi, dan tempat pembelajaran.
1
Walau banyak sekolah yang sudah mengambil kebijakan membelajarkan bahasa Arab sejak
usia dini, masih banyak juga sekolah yang berkebijakan sebaliknya, dengan alasan pragmatis-
praktis maupun alasan teoritis-metodologis. Susahnya mencari dan menentukan pengajar,
materi, metode, teknik, media, alat evaluasi, dan tempat pembelajaran yang sesuai dengan
karakter dan gaya belajar bahasa anak-anak menjadi alasan yang sering muncul ke
permukaan. Di sisi lain, meskipun pembelajaran bahasa asing untuk anak-anak sudah
berlangsung sejak lama sampai saat ini belum ada kesepakatan tunggal tentang sejak usia
berapa anak-anak sebaiknya sudah boleh diperkenalkan dengan bahasa asing, disegerakan
atau ditunda saja. Pembelajaran bahasa Arab yang efektif dan efisien sejak dini akan
mendapatkan sambutan hangat dari berbagai pihak, walau alasannya memang sangat
ideologis yakni bahwa penduduk Indonesia masih mayoritas beragama Islam.
Akhira-akhir ini gairah keagamaan masyarakat semakin semarak dan kebutuhan akan
pemahaman bahasa Arab untuk mendukung keberagamaan mereka juga meningkat. Namun
demikian kita masih menghadapi banyak problem dalam pengajaran bahasa Arab untuk anak-
anak sebagaimana problematika yang ada dalam pengajaran bahasa Arab untuk remaja dan
orang dewasa. Beberapa problematika tersebut antara lain terkait dengan pengajar, buku
pegangan, dan yang terpenting adalah metode pengajaran. Dengan demikian disini kami akan
membahas mengenai pembelajaran bahasa arab MI.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa masalah, yaitu :
1. Bagaimana pembelajaran bahasa arab untuk anak MI ?
C. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini sebagaimana masalah yang telah penulis rumuskan, penulis
memiliki beberapa tujuan, yaitu :
1. Untuk memaparkan pembelajaran bahasa arab untuk anak MI.
BAB II
PEMBAHASAN
Guru harus memiliki syarat-syarat utama atau syarat paedagogis yang dimiliki sebelum
menjadi guru atau sebelum melaksanakan pembelajaran. Syarat-syarat ini bersifat umum bagi
semua guru termasuk guru bahasa Arab, yaitu:
a. Mengetahui tujuan pendidikan yang dianut negaranya.
b. Mengenal peserta didik dengan baik.
c. Bersedia membantu peserta didik dengan penuh kesabaran.
d. Mampu menyesuaikan diri dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan;
e. Memiliki prinsip dalam penggunaan alat atau media pendidikan yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi.
f. Mampu bermasyarakat.
g. Menguasai materi.
h. Mampu menciptakan suasan kelas yang kondusif, agar terwujud interaksi edukatif yang baik.
[7]
Syarat-syarat di atas mesti dimiliki oleh guru bahasa Arab jika tujuan pembelajaran ingin
dicapai, karena guru memiliki peran terbesar dalam proses pembelajaran. Guru laksana
nahkoda bagi sebuah bahtera dalam mengarungi samudera. Oleh karena itu, guru harus
memahami dengan baik peranannya dalam pembelajaran. Peranan guru dalam pembelajaran
bukan hanya saat proses pembelajaran tapi meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
[8]
Di dalam pembelajaran itu juga terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan,
yakni : perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Jadi seorang guru harus faham akan hal
tersebut, karena itu sangat berpengaruh pada pembelajaran.[9]
B. Pengajaran Komponen Bahasa Arab Di MI
Dalam pengajaran komponen bahasa kosa kata(mufrodat) maupun tata bahasa (qowaid)
kita harus mengerti terlebih dahulu bagaimana karakteristik siswa yang akan kita ajar, dan
materi yang akan diajarkan haruslah menarik. Dan tehnik yang dapat digunakan atau dipilih
oleh seorang guru dalam dalam proses pembelajaran kosa kata(mufrodat) maupun tata bahasa
(qowaid) antara lain :
1. Teknik pembelajaran kosakata (mufradat)
Teknik pembelajaran kosakata (mufradat) dapat dilakukan dengan dua
cara. Petama, direalisasikan melalui proses latihan kontekstual,
sedangkan kedua, diimplementasikan melalui proses latihan non kontekstual.
a. Latihan kontekstual
Latihan kontekstual ini dapat diaktualisasikan oleh pendidik melalui dua jalur, yaitu jalur
tanya jawab dan jalur dialog.
b) Jalur dialog
b. Latihan non-kontekstual
Latihan kontekstual ini bisa dilakukan oleh pendidik untuk menjelaskan makna kata yang
sulit dijelaskan melalui jalur kontekstual, yaitu dengan menggunakan media berikut:[10]
1) Gambar dan foto.
2) Definisi.
4) Terjemah
b. Membentuk kebiasaan peserta didik berbahasa yang baik melalui proses peniruan.
Dengan demikian, maka ada tiga teknik pembelajaran gramatika (qawa’id) melalui
proses al-Tadrib al-Lughawi, yaitu latihan teknik dialogis. Latihan teknik simulasi bahasa,
latihan tknik komunikasi kolektif dengan menggunakan kartu.
a. Latihan teknik dialogis.
b. Latihan tehnik simulasi bahasa.
c. Latihan tehnik komunikasi kolektif dengan menggunakan kartu.[11]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sebagai guru bahasa arab untuk anak MI, maka kita harus mengetahui bagaimana kesiapan
siswa dalam belajar, bagaimana karakteristik siswa, dan kita harus mengetahui bagaimana
cara pengajaran bahasa arab yang baik untuk anak MI.
2. Dalam pengajaran komponen bahasa kosa kata(mufrodat) maupun tata bahasa (qowaid) kita
harus mengerti terlebih dahulu bagaimana karakteristik siswa yang akan kita ajar, dan materi
yang akan diajarkan haruslah menarik.
3. Dalam pembelajaran bahasa arab sebagai bahasa asing pertama yang diperkenalkan kepada
siswa, guru adalah model yang ditiru siswa dalam menggunakan bahasa arab. Oleh karena
itu, keterampilan bahasa lisan dan keterampilan tulisan dalam pembelajaran bahasa arab
harus diajarkan untuk menghindari salah pengertian dan juga untuk memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa untuk mengunakan bahasa arab.
14
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia, “Peraturan Pemerintah No, 74 Tahun 2008 Tentang Guru Bab II Pasal 3 Ayat
(2)
As’aril Muhajir. (2004). Psikologi Belajar Bahasa Arab. Jakarta, PT Bina Ilmu
B Suryosubroto. (1997). Proses Belajar Mengajar di Sekolah.Jakarta, Rineka Cipta
Tafsir Ahmad. (1994). Ilmu Pendidikan dalam Prespektif Islam. Bandung, Remaja Rosdakarya
Muna Wa. (2011). Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta, Teras
Zulhanan. (2014). Tehnik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif. Jakarta, PT Raja Gradindo
Persada
Pembelajaran Bahasa Arab (PDF). Pembelajaran Bahasa Arab Di Madrasah Ibtidaiyah. Direktoral
Jendrl Pendidikan Islam
Ahmad Nazrul,
“Umur Yang Layak Dalam Pembelajaran” , dalam http://nazrulahmad05.blogspot.com/ / D
iakses pada 22 Februari 2016 pukul 11.40.
14
15
[1] Aziz Fachrurrozi Dan Erta Mahyudin, “Tehnik Pembelajaran Bahasa Arab” , (Jakarta:Lembaga
Bahasa Yassarna YBMG, 2011) hal 106
[2] Nazrul Ahmad,
“Umur Yang Layak Dalam Pembelajaran” , dalam http://nazrulahmad05.blogspot.com/ / Diakses
pada 22 Februari 2016 pukul 11.40.
[3] Ibid.., http://nazrulahmad05.blogspot.com/ /
[4] Ibid.., http://nazrulahmad05.blogspot.com/ /
[5] Republik Indonesia, “Peraturan Pemerintah No, 74 Tahun 2008 Tentang Guru Bab II Pasal 3 Ayat
(2)” Hal 5-8
[6] Muhajir As’aril, “Psikologi Belajar Bahasa Arab” , (Jakarta: PT Bina Ilmu, 2004), hal 24-25
[7] B. Suryosubroto, “Proses Belajar Mengajar di Sekolah” , (Jakarta: Rineka Cipta, 1997) , hal 163-
164
[8] Ahmad Tafsir, “Ilmu Pendidikan dalam Prespektif Islam”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994),
hal 86.
[9] Wa Muna, “Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab”, (Yogyakarta: Teras, 2011), hal 7
[10] Zulhanan, “Tehnik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif”, (Jakarta: PT Raja Gradindo Persada,
2014), hal 109
[11] Ibid , “Tehnik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif”.. hal 113
[12] Ibid, “Tehnik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif”.. hal 116
[13] Pembelajaran Bahasa Arab, “Pembelajaran Bahasa Arab Di Madrasah Ibtidaiyah”, Direktoral
Jendrl Pendidikan Islam, PDF, hal 359-360
[14] Ibid.., “Pembelajaran Bahasa Arab Di Madrasah Ibtidaiyah”.. hal 369