Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Jurnal Fisika Massa Jenis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap benda atau zat yang ada dalam alam semesta ini memiliki massa jenis
sendiri yang berbeda satu sama lain. Ukuran kerapatan ini berbeda-beda untuk
setiap zat baik yang berwujud padat, cair, maupun gas. Juga seringkali banyak di
jumpai dalam kehidupan sehari-hari bahwa benda-benda yang berada di lingkungan
dalam sekitar kita memiliki bentuk yang tidak beraturan. Sehingga sulit untuk
melakukan penghitungan atau pengukuran terhadap massa jenis yang terkandung
dalam benda atau subyek yang diteliti. Meski masa jenis pada suatu zat tertentu
dapat diketahui dengan melakukan penghitungan atau pengukuran secara langsung,
namun pada beberapa kasus tidak demikian.
Pada praktikum ini akan dilakukan penentuan massa jenis pada suatu benda
atau zat padat dengan bentuk teratur. Hal ini dilakukan untuk mengatasi penentuan
massa jenis suatu benda atau zat yang tidak dapat dilakukan perhitungan secara
langsung. Sehingga dalam praktikum ini akan menggunakan 2 metode yang saling
berkaitan dalam menentukan massa jenis benda atau zat yang terkandung. Metode
pertama dengan melakukan pengukuran secara langsung dengan menggunakan alat
bantu seperti jangka sorong, micrometer sekrup, neraca ohaus, dan neraca analitis.
Sedangkan pada metode kedua menggunakan pengukuran melalui dimensinya
dengan kemudian melakukan penngukuran pada volumenya melalui rumus atau
formula terhadap bentuk benda atau zat yang terkait. Demikian dengan
menenggelamkannya ke dalam zat cair kemmudian pengukuran dilakkukan dengan
menghitung selisih antara volume zat cait sebelum dan sesudah dimasukan benda ke
dalamnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjabaran latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut:

1. Bagaimana cara membandingkan dari hasil pengukuran yang dilakukan pada


massa jenis zat padat dari dua metode yang berbeda satu sama lain?
2. Bagaimana cara menentukan massa jenis yang terkandung pada zat padat
bentuk teratur?
1.3 Tujuan masalah

Berdasarkan paparan beberapa permasalahan diatas dalam percobaan yang


dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara membandingkan dari hasil pengukuran yang


dilakkukan pada massa jenis zat padat dari dua metode yang berbeda satu
sama lain.
2. Unntuk mengethui cara menentukan massa jenis yang terkandung dalam zat
padat bentuk teratur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Massa Jenis

Dalam massa jenis benda atau zat merupakan suatu kerakteristik mendasar
yang dimiliki suatu zat. Massa jenis di definisikan dengan massa per satuan volume.
Suatu benda atau zat yang homogen materialnya dengan massa (m) dan memiliki
volume (v), maka densitas p adalah :

P= m/V……………………………………………………………………………..(1)

Karena diketahui P adalah massa jenis (Kg/m³, m adalah massa (Kg), dan V
adalah volume (m³).

Besaran massa jenis bias disebut juga densitas, begitu pula massa jenis pada
benda yang berbentuk plat dinyatakan dalam satuan massa per luas, dalam satuan
SI dinyatakan kg/m kuadrat. Jika plat itu bermasa m, dan luas A, massa jenis nya
dinyatakan:

P=m/A……………………………………………………………………………...(2)

(Ainiyah, 2018)

2.2 Massa

Semua satuan massa didasari dengan satuan (kg). Kilogram standar terbuat dari
logam campuran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa massa adalah sebuah besaran
yang membari pengaruh pada kelakuan benda.Sehingga setiap benda memiliki sifat
menahan terhadap perubahan gerak yang lebih besar, karena semakin besar massa
benda tersebut. Sifat menahan itu disebut juga inersia atau malas, jadi semakin
besar massa benda tersebut jadi semakin pula inersia diubah gaya benda tersebut.

(Jati, 2013).
2.3 Volume

Dalam Satuan Inernational (SI) menentukan bahwa satuan dasar yang


ditetapkan untuk satuan volume adalah meter kubik (m³). Mengkur volume benda
padat teratur mudah dilakukan sederhana sehingga volume mudah dihitung.
Contohnya,ukuran volume dari benda padat bergeometri kotak adalah panjang x
lebar x tinggi, sedangkan volume silinder dinyatakan ℼ x kuadrat jejari x tinggi.

(Jati, 2013)

2.4 Mikkrometer skurp

Mikrometer skrup merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk pengukuran


benda-benda yang berukuran sangat kecil dengan ketilitian 0,01 mm. Komponen
utama pada mikrometer adalah pada porosnya yang berulir dan terpasang pada
sebuah silinder pemutarannya. Silinder pemutar ini terdapat skala yang bergaris-
garis membagi 50 bagian yang sama bernilai besar. Ketika menggerakan poros ini
dalam satu putaran penuh, maka poros akn bergerak 0,5 mm.

(Suwarto, 2008)

2.5 Jangka Sorong

Suatu alat untuk melakukan pengukuran panjang dengan ketelitian 0,1 mm dan
terdiri atas dua pasang rahang merupakan pengertian alat jangka sorong. Pasangan
pertama pada rahang jangka sorong berfungsi berfungsi mengukur diameter dalam.
Untuk pasangan rahang kedua berfungsi untuk mengukur diameter luar tehadap
obyek benda. Terdapat dua jenis sorong yaitu digital dan analog. Untuk jangka
sorong analog menentukan ukuran panjang benda dan jangka sorong digital untuk
mengukur benda pengamatan kemudian terlihat pada LCD.

(Suwarto, 2008).
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat-alat yang digunakan selama praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Jangka sorong 1 buah


2. Mikrometer skrup 1 buah
3. Gelas ukur 50 ml 1 buah
4. Neraca ohaus 1 buah

3.1.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut:

1. Balok
2. Silinder
3. Kelereng besar
4. Kelereng kecil

3.2 Cara Kerja


3.2.1 Percobaan pertama

Percobaan pertama ini menggunakan perhitungan massa dengan neraca ohaus


dan volume benda dengan gelas ukur yang diisi air :

1. Memastikan neraca bernilai 0


2. Menimbang massa benda (Balok, silinder, kelereng besar dan kecil) dengan
neraca ohaus dan mencatatnnya
3. Mencatat volume air sebelum memasukan benda
4. Memasukan benda (Balok, silinder, kelereng besar dan kecil) yang akan diukur
kedalam gelas ukur yang berisi air.
5. Mencatat volume air setalah memasukan benda (Balok, silinder, kelerenng, batu
kerikil)
6. Mencari volume totaldengan volume volume akhir dikurangi volume awal.
7. Menghitung massa jenis dengan hasil prcobaan tersebut dengan persamaan massa
bagi volume.

3.2.2 Percobaan kedua


Langkah-langkah yang harus dilakukan pada pengujian menggunakan metode
pengkuuran dengan jangka sorong dan mikrometer skrup adalah sebagai berikut :

1. Memastikan neraca bernilai 0

2. Menimbang massa benda (Balok, silider, kelereng, dan batu kerikil) dengan
neraca ohaus dan mencatatnya.

3. Menaruh benda (Balok, silinder, kelereng dan batu kerikil) pada mikrometer
skurp atau janngka sorong kemudain mengkencangkan alat tersebut

4. Mencatat hasil pengukuran

5. Mengkali skala nonius alat tersebut jika jangka sorong dikali 0,1 mm dan
mikrometer skrup 0,01mm

6. Menambahkan hasil skala utama dan nonius yang merupakan perhitungan


volume.

7. Menghitung massa jenis dengan hasil percobaan tersebut dengan persamaan


massa bagi volume.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perlakuan dan Pengamatan

Pengamatan berdasarkan serangkaian praktikum yang dilakukan

Tabel 4.1 Perlakuan dan Pengamatan pecobaan pengukuran kedua benda

PERLAKUAN PENGAMATAN

Massa Balok
Langkah pertama menimbang
massa benda dengan
Massa Silinder
menggunakan neraca ohaus
Massa Kelereng Besar

Massa Kelereng Kecil

Mengukur volume zat padat V Balok


dengan dimasukkan ke dalam
gelas ukur yang telah berisi air V Silinder
sehingga tenggelam seluruhnya
dan dilihat hasilnya V Kelereng Kecil

V Kelereng Besar
Mengukur volume zat padat Balok P :
dengan metode yang berbeda dan L:
mengukur diameter dengan T:
menggunakan jangka sorong atau
icrometer sekrup Silinder Tinggi :
Diameter :

Bola Diameter :

Dihitung massa jenis dari data


kedua metode tersebut dengan
menggunakan rumus P = m/v
4.2 Analisis Data

Benda Pengukuran m V1 V2 V3 Densitas


ke -

Balok 1 33, 47 35 39 4 8,367

2 33,42 30 34 4 8,355

3 35,26 25 30 5 7,052

Silinder 1 44,58 35 40 5 8,916

2 43,35 30 35 5 8,67

3 43,34 25 30 5 8,668

Kelereng 1 2,5 35 36 1 2,5


Kecil
2 2,5 30 31 1 2,5

3 2,5 25 26 1 2,5

Kelereng 1 9,05 35 37 2 4,525


Besar
2 5,01 30 32 2 2,505

3 5,11 25 27 2 2,555
4.2.1 Pembahasan kedua

Benda Pengukuran p l t Densitas

Balok 1 31,4 12,4 117 150,6

2 31,5 12,4 12,2 163,5

3 31,4 12,4 12,4 164,0

Silinder 1 D T 0.048

2 9,15 31,6 0,048

3 9,15 31,6 0,048

9,15 31,6

Kelereng 1 D 0,2096
besar
2 15,25 0,144

3 16,04 0,2096

15,25

Kelereng 1 12,44 1,95


kecil
2 12,35 1,998

3 12,13 8,407
4.4 Pembahasan

Pertama kali yang dilakukan dalam percobaan massa jenis kali ini yaitu menimbang
semua benda dengan neraca ohaus untuk menentukan suatu massa masing-masing
benda pastikan tidak ada benda lain selain benda yang akan ditimbang di dalam
neraca ohaus. Setelah mengetahui massa masing-masing benda selanjutnya
dilakukan pengukuran volume benda yang pertama secra langsung yaitu dengan
menggunakan gelas ukur dan setelah mengetahui semua volume benda kemudian
yang kedua secara tidak langsung yaitu masing-masing benda diukur terlebih dahulu
dengan menggunakan jangka sorong.
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari percoban ini sebagai berikut

1. jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang tinggi dan lebar dan
mempunyai nilai tingkat ketelitian 0,05 untuk jangka sorong dibawah 30 cm
sedangkan yang di 30 cm mempunyai tingkat ketelitian 0,01

2. sedangkan micrometer sekrup untuk mengukur diameter suatu benda yang


berbentuk lingkaran seperti bola, tabung, dan mempunyai ketelitian hingga 0,01

3. Nilai dari hasil pengukuran massa jenis padat dengan 3 metode hasilnya tidak
berubah

Anda mungkin juga menyukai