Laporan Praktikum Bab 1 Fisika
Laporan Praktikum Bab 1 Fisika
Laporan Praktikum Bab 1 Fisika
SEMESTER GANJIL
PENGUKURAN DASAR
MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui nilai skala terkecil (nst) dari suatu alat ukur.
2. Dapat menemukan hasil pengukuran tidak langsung dengan satu kali
pengukuran dan meneukan ralat nstnya.
3. Dapat menemukan angka penting dan menjelaskan arti fisiknya serta
statistiknya.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah melatih psikomotorik belajar,
melatih cara berpikir mahasiswa secara induktif dan adanya pembuktian tentang
teori dan melatih inkuiri daya penemuan sendiri. Pada praktikum kali ini membahas
tentang alat ukur dalam pengukuran dan bagaimana cara penggunaannya. Serta
dengan metode apa kita mengukurnya, agar bisa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
𝜌=
keterangan:
𝜌 : massa jenis (gr/cm3)
𝑚 : massa (gr)
𝑣 : volume (l)
Namun jika bentuk persamaan kecepatan, didapatkan:
𝑣=
keterangan:
: jarak (m)
: waktu (s)
𝑣 : kecepatan (m/s)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
F. Pembahasan
Praktikum pengukuran ini bertujuan agar kita dapat mengetahui proses dari
sebuah pengukuran. Pengukuran yaitu penentuan besaran, dimensi, atau sebagainya
terhadap satuan standar pengukuran, Pada pengukuran ini pasti kita melakaukan
pengukuran, mencatat hasil pengukuran, serta menghitung hasil dari pengukuran.
Pada praktikum kali ini dilakukan dengan pengukuran tunggal dan berulang.
Pengukuran tunggal ditakutkan kurang teliti sehingga digunakanlah pengukuran
secara berulang agar mengetahui hasil yang pasti atau mendekati hasil ukur pasti.
Proses pengukuran, tentunya membutuhkan alat ukur yang digunakan serta cara
kerja alat ukur tersebut. Alat ukur yang digunakan seperti jangka sorong, neraca,
termometer, stopwatch, dan lain sebagainya yang memiliki nilai skala terkecil yang
berbeda-beda.
Pada saat melakukan pengukuran langsung sebanyak satu kali itu dinamakan
pengukuran tunggal. Dalam pengukuran tunggal, satu kali hasil pengukuran atau x
dianggap nilai benar sebab nilai pengukuran itu sendiri. Jika diperhatikan, setiap
alat ukur mempunyai skala yang berdekatan yang disebut skala terkecil. Nilai
ketidakpastian (Δx) pada pengukuran tunggal diperhitungkan dari skala terkecil alat
yang digunakan mengukur. Jadi untuk menentukan ketidakpastian cara nst itu
tergantung dari alat ukur apa yang kita gunakan. Seperti pada tabel B Pengukuran
Langsung dengan Menggunakan Nilai Skala Terkecil merupakan hasil pengukuran
yang dilakukan hanya satu kali percobaan serta menggunakan ketidakpastian ralat
nst.
Lalu melakukan pengukuran langsung secara berulang bertujuan untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat atau agar bisa dibandingkan seperti tujuan
pengukuran adalah membandingkan. Untuk menentukan hasil perhitungan dari
pengukuran langsung berulang dengan standart deviasi dapat diperoleh dengan
ratarata hasil pengukuran dimana hasil pengukuran pertama, kedua, dan seterusnya
dijumlahkan dibagi berapa kali pengukuran atau bisa disebut dengan rata-rata,
sehingga hasil yang didapat dapat menunjukkan kepresisian. Dan untuk menghitung
nilai ketidakpastian pengukuran secara berulang dapat ditentukan dengan gabungan
dari pengukuran tadi yang dikurangi pengukuran pertama dan dibagi dengan berapa
kali pengukan, maka ditemukanlah hasil pengukuran langsung dengan
menggunakan standart deviasi. Pada standart deviasi ini, jika nilai standart
deviasinya makin kecil, maka semakin dekat tingkat pegukurannya menuju benar.
Seperti halnya pada tabel C Pengukuran Langsung dengan Menggunakan Standrat
Deviasi merupakan pengukuran langsung berulang dengan cara standart deviasi,
hingga ditemukan ketidakpastiannya, ralat relatifnya, keseksamaannya serta angka
pentingnya sesuai dengan alat ukur yang digunakan.
Selain pengukuran langsung, ada juga pengukuran tak langsung yang artinya
pengukuran berulang atau pengukuran besaran lain yang berhubungan dengan
besaran yg dicari atau memiliki hubungan matematis dengan besaran yang dicari.
Pengukuran tidak langsung pada praktikum ini dilakukan pada semua alat ukur,
namun pengukuran tidak langsung dibagi menjadi dua, yaitu pengukuran tidak
langung dengan nst dan pengukuran langsung standart deviasi. Pengukuran tidak
langsung menggunakan mistar, neraca ohauss, jarak. Terdapat perbedaan hasil ukur
dari pengukuran langsung dan pengukuran tak langsung, walaupun dilakukan pada
besaran dan menggunakan alat yang sama. Namun pengukuran yang dilakukan
secara berulang memiliki ralat lebih kecil dari pada pengukuran yang dilakukan
sekali. Caranya dengan menurunkan besaran yang ingin kita cari. Pengaplikasian
pada cara ini seperti pada tabel D Pengukuran Tidak Langsung dengan
Menggunakan Nilai Skala Terkecil dan tabel E Pengukuran Tidak Langsung dengan
Menggunakan Standart Deviasi dimana tiap alat ukur dan bahan yang digunakan
menghasilkan hasil yang berbeda sesuai apa yang digunakan.
Pengukuran tak langsung secara gabungan yaitu pengukuran secara berulang
menggunakan ralat standart deviasi dan satu kali pengukuran menggunakan ralat nst
dapat menentukannya dengan persamaan ralat pada persamaan jika yang diketahui
atau yang akan ditentukan itu kecepatan dan massa jenis. Pada konsep rumus
tersebut dengan pengulangan pengukuran satu kali dan waktu tiga kali. Dengan
rumus ini kita melakukan pengukuran berulang waktu sebanyak tiga kali dengan
menggunakan pengukuran standart deviasi. Sedangkan pada pengukuran jarak
hanya dilakukan menggunakan nst. Sama juga halnya seperti pada tabel F
Pengukuran Tidak Langsug dengan Menggunakan Nilai Skala Terkecil dan Standart
Deviasi untuk pengaplikasian caranya.
Dari hasil data serta perumusan menentukan hasil perhitungan tadi, dapat
ditemukan tingkat ketelitian, ketidakpastian, ralatnya dari masing-masing alat ukur.
Hasil perhitungan percobaan menunjukkan bahwa beberapa pengukuran yang
dilakukan mendapatkan hasil yang mendekati tetap, namun ada juga beberapa
menunjukkan hasil yang kurang tepat karena memiliki angka penting dengan
jumlah kecil.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum ini pengukuran dasar, kita dapat mengetahui tata cara penggunaan
alat ukur, mengetahui metode kerja dan perhitungan hasil alat ukur.
1. Berdasarkan percobaan pengukuran dan menghitung hasil ketidakpastian secara
nst dapat ditentukan dengan skala pada alat ukur. Jadi nst nya tergantung alat
ukur yang digunakan.
2. Pada pengukuran lansgung secara berulang, agar terjadi keakuratan pada
perhitungan, jika menentukan dengan ralat standart deviasi dapat dilakukan
dengan cara merata-rata hasil pengukuran dan kemudian ditemykannya sebuah
ketidakpastian dari hasil metode tersebut.
3. Pengukuran tak langsung secara berulang dengan ralat standart deviasi dapat
dilakukan dengan cara menurunkan besaran yang ingin kit acari.
4. Pada pengukuran gabungan, jika dilakukan pengukuran berulang dapat
menggunakan metode standart deviasi, namun jika hanya sekali saja dapat
menggunakan metode nst.
5.2 Saran
Sebaiknya sebelum memulai kegiatan sebaiknya untuk memaham modul dan
fungsi fungsi alat ukur serta cara menggunakan dan nila ketelitan supaya
memudahkan dalam proses pengambilan data. Dalam melakukan pengukuran harus
memperhatikan keakuratan agar tidak terjadi error. Pada praktikum ini kita harus
mengerti tentang dasarnya terlebih dahulu, seperti nst, titik nol pada alat ukur dan
standart deviasi. Jika dirasa masih kesulitan, praktikan bisa bertanya kepada asisten.
DAFTAR PUSTAKA
Mikrometer
▪ Amperemeter
▪ Voltmeter
Neraca
Stopwatch
Mistar