3 Laporan Petrologi Batuan Metamorf Foliasi
3 Laporan Petrologi Batuan Metamorf Foliasi
3 Laporan Petrologi Batuan Metamorf Foliasi
Disusun Oleh :
ANDY YANOTTAMA
F1D114008
UNIVERSITAS JAMBI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
b. Phylitic
c. Schistosic
d. Gneissic/Gnissose
a. Relict/Palimset/Sisa
b. Kristaloblastik
b. Afanitit, bila ukuran butir kristal tidak dapat dilihat dengan mata.
f. Batuan mineral yang hanya terdiri dari satu tekstur saja, sering disebut
berstektur homeoblastik.
2.2. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yang berjudul batuan metamorf berfoliasi, yang
mana Batuan metamorf itu sendiri merupakan batuan yang terbentuk dari proses
metamorfisme pada batuan yang telah ada sebelummya. Dan perlu diketahui pula
Proses metamorfisme merupakan proses perubahan mineral dan tekstur atau
struktur batuan dalam keadaan padat akibat perubahan tekanan dan temperature
yang tinggi dalam kerak bumi tanpa mengubah komposisi kimia.
Batuan metamorf juga merupakan batuan bentukan akibat proses
perubahan temperatur atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat
bertambahnya temperatur atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur
dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur
yang baru pula. Contoh batuan yang tidak asing yaitu batu sabak atau slate yang
merupakan perubahan batu lempung.
Sampel batu keempat ini memiliki warna abu keputihan. Struktur pada
batuan ini memiliki strktur foliasi-Skistosa, hal ini disebabkan adanya
struktur perulangan dari mineral pipih dan mineralgranular, mineral
pipih orientasinya tidak menerus atau terputus. Teksturnya merupakan
kristaloblastik-lepidoblastik karena terdiri atas mineralmineral
tabular/pipih. Komposisi mineralnya berupa mineral stress yaitu mika.
Sehingga dapat dijelaskan bahwa batu ini merupakan Batu Sekis Mika
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Vishnu Dewa. 2013. Batuan Metamorf Ubah Malihan. https: // www.
academia. edu/ 8353892/ BATUAN_METAMORF_UBAH_MALIHAN_.
(Diakses pada 4 April 2016)