Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Mekanika Bahan Bab 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS LAMPUNG

II. MOMEN INERSIA BIDANG DATAR


1. Pendahuluan
Momen inersia dapat disebut juga Momen Kedua atau Momen Kelembaman. Data
momen inersia suatu penampang dari komponen struktur akan diperlukan pada
perhitungan-perhitungan tegangan lentur, tegangan geser, tegangan torsi, defleksi
balok, kekakuan balok/kolom dan sebagainya. Luasan A pada gambar 2.1. merupakan
bidang datar yang menggambarkan penampang dari suatu komponen struktur, dengan
dA merupakan suatu luasan/elemen kecil.
y

A
x

dA
r
y
x

O
Gambar 2.1 Potongan Penampang
Secara metematis momen inersia ditentukan dengan persamaan-persamaan berikut :
Momen Inersia terhadap sumbu x :
Ix = y2 dA

(2.1)

Momen Inersia terhadap sumbu y :


Iy = x2 dA

(2.2)

Momen Inersia kutub :


Ip = r2 dA

(2.3)

Momen Inersia Perkalian (Product of Inertia) :


Ixy = xy dA

(2.4)

Momen inersia pada Persamaan 2.1, Persamaan 2.2, dan Persamaan 2.3 selalu bertanda
positif, sedangkan momen inersia perkalian pada Persamaan 2.4 dapat bertanda
negatif.
Momen inersia pada keempat persamaan diatas penggunaannya terbatas pada momen
inersia bidang tunggal, sedangkan secara umum banyak bidang/penampang
merupakan gabungan dari beberapa penampang tunggal. Misalnya penampang yang
berbentuk L adalah gabungan dari dua penampang segi empat. Untuk menyelesaikan

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

momen inersia pada penampang gabungan diperlukan pengembangan dari Persamaan


2.1, 2.2, 2.3 dan 2.4 yang disebut dengan Teori Sumbu Sejajar.
2. Teori Sumbu Sejajar
yo

dA
x

x
r

y
xo

O = titik berat luasan A


y
y

Gambar 2.2 Penampang dengan Sumbu Transformasi


Momen inersia terhadap sumbu x :
2
Ix = y y' dA

y
Ix = y
Ix =

2
2

dA 2 yy ' dA y' 2 dA

dA 2 y' ydA y' 2 dA

Sumbu xo melalui titik berat bidang A, maka

ydA 0 , sehingga :

Ix = Ixo + Ay2

(2.5)

Momen inersia terhadap sumbu y :


2
Iy = x x' dA

x dA 2xx' dA x' dA
Iy = x dA 2 x' xdA x' dA
2

Iy =

Sumbu yo melalui titik berat bidang A, maka

xdA 0 , sehingga :

Iy = Iyo + Ax2
Momen inersia polar :
2
2
Ip = x x' y y' .dA

x
Ip = x
Ip =

(2.6)

2 xx' x' 2 y 2 2 yy ' y' 2 .dA

y 2 dA x' 2 y' 2 dA 2 x' xdA 2 y' ydA

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

Sumbu xo dan sumbu yo melalui titik berat luasan A, maka

xdA = 0 dan ydA = 0

Sehingga :
Ip = Ipo + Ar2

(2.7)

Momen inersia perkalian :


Ixy = x x' y y'dA
Ixy =

xydA y' xdA x' ydA x' y' dA

Sumbu xo dan sumbu yo melalui titik berat luasan A, maka

xdA = 0 dan ydA = 0

Sehingga :
Ixy = Ixyo + Axy

(2.8)

3. Contoh-Contoh
Contoh 2.1
Hitunglah momen inersia (Ix, Iy, Ip, Ixy ) penampang segi empat dengan lebar b dan
tinggi h terhadap sumbu x dan sumbu y yang melalui titik berat penampang.
y

dy
y
h

b
Penyelesaian :
dA = bdy
Ix =

y2dA
1
h
2

Ixo =

y2bdy

1
h
2

Ixo = b
Ixo = b

y3

2h

12 h

. 18 h 3 1 3 . 1 8 h 3
Ixo = 112 bh 3
1

Dengan cara yang sama dapat dihitung Iyo, dengan dA = h dx, sehingga dapat
diperoleh:

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

10

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

Iyo =

1
12

b3h

Momen Inersia polar, Ipo = r 2 dA =

y 2 dA I y I x =

1
12

(bh3 + b3h)

Menghitung momen inersia perkalian Ixy :


y

dy
h

y
x
b

Ixy =

xydA
h

Ixy =

bybdy

b 2 ydy

0
h

Ixy =

Ixy =

2 1

Ixy = b2h2
Untuk menghitung Ixyo gunakan rumus 2.8.
Ixy = Ixyo + Axy
b2h2 = Ixyo + bh.b.h
Ixyo = 0
Maka Momen Inersia perkalian segi empat Ixyo = 0

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

11

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

Contoh 2.2
Hitunglah momen inersia (Ix, Iy, Ip, Ixy ) penampang segi tiga dengan alas b dan tinggi
h terhadap sumbu x dan sumbu y yang melalui titik berat penampang
y

dA

dy
y
h
x
b
b
Penyelesaian :
dA = bdy
b: b = 2 3 h: ( 2 3 h-y)
b = b ( 2 3 h y )
h
b
( 2 h y ) dy
dA =
h 3
Ix = y2dA
2

2 h
3

Ix =

1 h
3
2 h
3

Ixo =

1 h
3

Ix =
Ixo

b . 14 y 4
3 b. 3 y
h
3

243

Ixo =

243

16

18

2 h
3

1 h
3

b. 13 . 8 27 h 3 b . 1 4 .1681 h 4 2 3 b. 13 . 1 27 h 3 b . 1 4 . 181 h 4
h
h

by 2 b y 3 ) dy
h

Ixo =

Ixo =

b ( 2 3 h y ) dy
h

bh 3 16324bh 3 2 243bh 3 1324bh 3

36

bh 3 15324bh 3

bh 3

Dengan cara yang sama dapat dihitung Iy, dengan dA = h dx, sehingga dapat diperoleh
Iyo = 136 b 3 h

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

12

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

Momen Inersia polar, Ipo = r 2 dA =

y 2 dA I y I x =

36

(bh3 + b3h)

dA

h
h
x
x

dx
b

h: h = (b-x) : b
h(b x)
h =
b
Ixy =

xydA
b

Ixy =

Ixy =

x 12
0

h (b x) h (b x)dx
b
b
h2
(b x) 2 dx
2
b

Ixy =

h2 2
2
3
0 2b 2 (b x 2bx x ) dx
b

Ixy = (
0

h2 x h2 x2 h2 x3

)dx
2
b
2b 2

1
h2
Ixy = 1 4 h 2 x 2 h 2 x 3 2 x 4
3b
8b

2
2
2
2
2
2
Ixy = 1 4 b h 13 b h 18 b h
Ixy =

24

b2h2

Ixy = Ixyo + Axy


1

24

b 2 h 2 = Ixyo +

bh. 13 b. 13 h

Ixyo = 172 b 2 h 2
Momen Inersia perkalian segitiga pada gambar diatas, Ixyo = 172 b 2 h 2 .

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

13

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

Contoh 2.3
Hitunglah momen inersia (Ix, Iy, Ip, Ixy ) penampang lingkaran dengan jari-jari r
terhadap sumbu x dan sumbu y yang melalui titik berat penampang
y

dA

Penyelesaian :
dA = d d
Ix =

dA

r 2

Ixo =

sin 2 .d .d

sin 2 .d .d

0 0
r 2

Ix =


0 0

Ix =

r 2

sin

.d

0 6

Ixo =

4
1
1
4 r ( 2 2 cos 2 ) d
0

Ix =

4 1

sin 2

r ( 0) (0 0)

Ix =

Ixo = r4
Momen inersia penampang lingkaran terhadap sumbu yang melalui pusat lingkaran
akan bernilai sama yaitu r4.
Sehingga :
Iyo = r4
Ipo = Ixo + Iyo
Ipo = r4 + r4
Ipo = r4
Apabila sumbu x atau sumbu y merupakan sumbu simetri penampang maka Ixy = 0
Dengan demikian untuk penampang lingkaran Ixyo = 0.

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

14

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

Contoh 2.4
Hitunglah momen inersia (Ix, Iy, Ip, Ixy ) penampang setengah lingkaran dengan jarijari r terhadap sumbu x dan sumbu y yang melalui titik berat penampang.
y

dA

d
x
Penyelesaian :
Momen inersia penampang setengah lingkaran terhadap sumbu x, prinsipnya sama
dengan momen inersia lingkaran penuh terhadap sumbu x. Kalau pada lingkaran penuh
batas-batas sudutnya dari = 0 sampai = 2, namun pada penampang setengah
lingkaran batas-batas sudutnya dari = 0 sampai = .
Ix =

dA

Ix =

sin 2 .d .d

sin 2 .d .d

0 0
r

Ix =

0 0

Ix =

sin

4
4

.d

0 6

Ix =

r 4 ( 1 2 1 2 cos 2 )d
0

Ix =

Ix =

Ix =

4 1

sin 2

r ( 2 0) (0 0)

r 4

0
4 1

Selanjutnya dengan Persamaan 2.5. dapat dihitung Ixo sebagai berikut :


Ix = Ixo + Ay2
1

r =
4

Ixo

4r
+ 2 r
3
1

4r
Ix = 8 r - 2 r
3
4
8r
Ixo = 18 r 4 9
o

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

15

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

Ixo = r 4 18 2
9

Momen inersia terhadap sumbu y :


Iy =

dA

Iyo =

cos 2 . .d .d

cos 2 .d .d

0 0

Iyo

0 0

o
Iy

cos

.d

0 6

Iyo =

4
1
1
4 r ( 2 2 cos 2 ) d
0

Iyo

Iyo

Iyo =

4 1

sin 2

r [( 2 0) (0 0)]

r 4

0
4

Ipo = Ixo + Iyo


8

Ipo = r 4 18 2 + 18 r4
9

Ipo = r 4 1 4 2
9

Karena sumbu y merupakan sumbu simetris, maka Ixyo = 0


Rangkuman momen inersia penampang sederhana (umum) yang telah dibahas diatas
dapat dilihat pada Tabel 2.1. Momen inersia ini dapat dipakai untuk menyelesaikan
momen inersia penampang gabungan (komposit).

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

16

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

Tabel 2.1 Momen Inersia Bidang Datar Penampang Umum


Y

segiempat

x
O

Ix = 112 bh 3
Iy = 112 b 3 h
Ip = 112 (bh 3 b 3 h)
Ixy = 0

b
y
b/3
segitiga

Ix = 136 bh 3
Iy = 136 b 3 h
Ip = 136 (bh 3 b 3 h)
Ixy = 172 b 2 h 2

h
h/3
O
x
b
y

lingkaran

D = 2r
x
O

Ix = 1 4 r 4
Iy = 1 4 r 4
Ip = 1 2 r 4
Ixy = 0

4r/3
setengah lingkaran

O
y
2r

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

Ix = r 4 18 2
9

4
1
Iy = 8 r
8

Ip = r 4 1 4 2
9

Ixy = 0

17

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

4. Contoh soal penampang komposit


Contoh 2.5
Hitunglah momen inersia (Ix, Iy, Ip, Ixy ) penampang baja siku terhadap sumbu x dan
sumbu y yang melalui titik berat penampang.

12,7 mm
152 mm

12,7 mm
102 mm
Penyelesaian :
1. Hitung posisi titik berat penampang, untuk ini sudah dihitung pada contoh 1.4.
2. Gambarkan salib sumbu x dan sumbu y pada titik berat penampang sebagai berikut:
y

12,7 mm
1
152 mm

x
O

12,7 mm

50,22 mm
2
102 mm
25,22 mm
3. Bagi penampang menjadi bidang 1 dan bidang 2 seperti pada gambar.
4. Hitung momem inersia terhadap sumbu x sebagai berikut :
Ix = Ixo + Ay2
Ix = 112.12,7.1523 12,7.152.(76 50,22) 2 112.89,3.12,7 3 89,3.12,7.(50,22 6,35) 2
Ix = 3716663,467 + 1282960,055 + 15243,383 + 2182681,908 = 7197548,813 mm4
5. Hitung momen inersia terhadap sumbu y sebagai berikut :
Iy = Iyo + Ax2
Iy = 112.12,7 3.152 12,7.152.(25,22 6,35) 2 112.89,33.12,7 89,3.12,7.(57,35 25,22) 2
Iy = 25946,185 + 687370,848 + 753662,404 + 1170783,602 = 2637763,093 mm4
6. Hitung momen inersia polar sebagai berikut :
Ip = Ix + Iy
Ip = 7197548,813 + 2637763,093 = 9835311,906 mm4

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

18

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

7. Hitung momen inersia perkalian sebagai berikut :


Menghitung momen inersia perkalian, perhatikan tanda jarak, jarak dapat bertanda
negatip sesuai dengan posisinya pada salib sumbu. Hal ini berbeda dengan perhitungan
Ix dan Iy yang mana jarak dipangkatduakan sehingga tetap bertanda positif.
Ixy = Ixyo + Axy
Ixy = 0 + 12,7. 152. [-(25,22- 6,35).(76- 50,22)]
+ 0 + 89,3.12.7.(57,35-25,22)[-(50,22-6,35)]
= - 939078,985 - 1598576,925
= - 2537655,91 mm4
Contoh 2.6
Hitunglah momen inersia (Ix, Iy, Ip, Ixy ) penampang tergambar terhadap sumbu x dan
sumbu y yang melalui titik berat penampang

25 mm

225 mm

25 mm 150 mm

25 mm

Penyelesaian :
1. Hitung posisi titik berat penampang, untuk ini sudah dihitung pada contoh 1.5.
2. Gambarkan salib sumbu x dan sumbu y pada titik berat penampang sebagai
berikut :
y

25 mm

99,04
x
2

2
225 mm

150,96

25 mm

150 mm

25 mm

3. Bagi penampang menjadi 3 bagian yaitu bidang1 dan 2 bagian bidang 2 seperti pada
gambar.
4. Hitung momem inersia terhadap sumbu x sebagai berikut :
Ix = Ixo + Ay2
Ix1 = 112.200.253 200.25.86,54 2
= 37706274,67 mm4
Ix2 = 2. 112.25.2253 2.25.225.38,46 2
Ix

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

= 64101618,00 mm4 +
= 101807892,67 mm4

19

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

5. Hitung momen inersia terhadap sumbu y sebagai berikut :


Iy = Iyo + Ax2
Iy1 = 112.2003.25 0
= 16666666,67 mm4
Iy2 = 2. 112.253.225 2.25.225.87,5 2
= 86718750,00 mm4 +
Iy
= 103385416,67 mm4
6. Hitung momen inersia polar sebagai berikut :
Ip = Ix + Iy
Ip = 101807892,67 + 103385416,67 = 205193309,34 mm4
7. Hitung momen inersia perkalian sebagai berikut :
Ixy = Ixyo + Axy
Ixy1 = 0 + 0 = 0
Ixy2 = 25.225.(- 87,5)(- 38,46) + 25.225.(87,5)(- 38,46) = 0
Ixy = Ixy1 + Ixy2 = 0
Momen inersia perkalian akan bernilai 0 apabila salah satu sumbu yang melalui titik
berat penampang adalah sumbu simetri.
Contoh 2.7.
Penampang seperti tergambar dibawah, O adalah titik berat penampang. Hitung a
supaya Ix = Iy
y

10 mm

200 mm

10 mm
120 10 a 10 120 mm

Penyelesaian
Ix = 4( 112 .120.103 + 120. 10. 1052 ) + 2. 112 .10. 2203
Ix = 52960000 + 17746666,67 = 70706666,67 mm4
Iy = 4[ 112 .10.1203 + 10.120 (70 + 1 2 a)2] + 2. 112 .103.220 + 2.10.220 (5+ 1 2 a)2
Iy = 4[1440000 + 1200 (4900 + 70a + 0,25 a2)] + 36666,67 + 4400 (25 +5a + 0,25 a2)
Iy = 5760000 + 23520000 + 336000a + 1200 a2 + 36666,67 + 110000 + 22000a +
1100a2
Iy = 2300 a2 + 358000a + 29426666,67
Ix = Iy
70706666,67 = 2300 a2 + 358000a + 29426666,67
2300 a2 + 358000a 41280000 = 0

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

20

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

a2 + 155,65 a 17947,83 = 0

a12 =

a1 =

155,65 155,65 2 4.17947,83


2

155,65 309,86
= 77,105 mm
2

Maka nilai a = 77,105 mm


Soal-soal :
1. Tentukan Ix, Iy, Ixy bidang trapezium berikut ini :
50 mm

120 mm

90 mm
2. Tentukan Ix, Iy, Ixy bidang kombinasi segi empat dengan setengah lingkaran
berikut ini :

60 mm

60 mm

120 mm

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

21

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

3. Tentukan Ix, Iy, Ixy bidang berikut ini :


10 mm

80 mm

10 mm

120 mm

5. Sumbu Utama dan Momen Inersia Utama


Sumbu utama adalah sumbu yang saling tegak lurus dan akan memberikan momen
inersia, I maksimum dan I minimum pada suatu penampang. Pada komponen struktur
yang mengalami gaya aksial/normal tekan maka kecenderungannya batang akan
tertekuk terhadap sumbu dengan momen inersia yang paling lemah (minimum).
Dengan demikian penentuan sumbu utama dan momen inersia utama menjadi penting.
y
y
y sin
x

dA

x
y cos

y
y

x cos
x sin

Gambar 2.3 Sumbu Utama


Sumbu x dan sumbu y diputar sehingga menjadi sumbu x dan dan sumbu y dengan
sudut putar sebesar . Dengan demikian dapat diperoleh hubungan sebagai berikut :
x = x cos + y sin
y = y cos - x sin

y' dA
Ix = ( y cos x sin )
Ix =

dA

Ix = Ix cos2 + Iy sin2 - 2 Ixy sin cos

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

22

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

x' dA
Iy = ( x cos y sin )
2

Iy =

dA

Iy = Iy cos2 + Ix sin2 + 2 Ixy sin cos

x' y' dA
Ixy = (x cos + y sin )(y cos - x sin ) dA
Ixy =

Ixy = (Ix Iy) sin cos + Ixy (cos2 - sin2)


Catatan :
sin 2
cos 2
cos2
sin2

= 2 sin cos
= cos2 - sin2
= 1 2 + 1 2 cos 2
= 1 2 - 1 2 cos 2

Ix = Ix ( 1 2 + 1 2 cos 2) + Iy ( 1 2 - 1 2 cos 2) - Ixy sin2


Ix = 1 2 Ix + 1 2 Ix cos 2 + 1 2 Iy - 1 2 Iy cos 2 - Ixy sin2
Ix Iy Ix Iy
Ix =
(2.9)

cos 2 I xy sin 2
2
2
Dengan cara yang sama dapat ditentukan Iy dan Ixy sebagai berikut :
Iy =

Ix Iy

Ix Iy

2
Ix Iy

cos 2 I xy sin 2

sin 2 I xy cos 2
2
Dari Persamaan 2.9.
Ixy =

Ix Iy

(2.10)
(2.11)

Ix Iy

(2.12)
cos 2 I xy sin 2
2
2
Persamaan 2.11 dan Persamaan 2.12 masing-masing dikuadratkan kemudia
dijumlahkan sehingga diperoleh :
Ix -

Ix Iy

Ix Iy
2
2
(2.13)
I x'
I x' y '
I xy
2

2
Persamaan 2.13 adalah persamaan lingkaran dengan bentuk (x-a)2 + y2 = r2
2

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

23

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

Ixy

r
Ix
O

a
Gambar 2.4 Lingkaran dengan Salib Sumbu Ix dan Sumbu Ixy
Dari Gambar 2.4. diatas dapat ditentukan Momen inersia maksimum dan momen
inersia minimum
Imaks = OM = OC +CM
Imin = ON = OC CM
Sehingga :

Ix Iy

I maks

I min

Ix Iy
2

Ix Iy

2

I xy 2

Ix Iy

2

I xy 2

Pada saat terjadi Imaks dan Imin maka Ixy = 0, sehingga dari Persamaan 2.11 diperoleh:

Ix Iy
2

sin 2 I xy cos 2 0

tg 2

2 I xy
Ix Iy

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

24

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

Contoh 2.8
Penampang seperti tergambar,
1. Tentukan Ix, Iy, Ixy terhadap sumbu x dan sumbu y yang melalui titik berat
penampang
2. Tentukan sumbu utama dan momen inersia utama
y
10 mm

100 mm

10 mm
60 mm

10 mm

60 mm

Penyelesaian :
Ix = 112 .60.103 + 60.10.552 +
Ix = 5,08.106 mm4

1
12

Iy = 112 .10.603 + 60.10.(-35)2 +


Iy = 1,84. 106 mm4

.10.1203 + 120.10. 02 +

1
12

1
12

.120.103 + 120.10.02 +

.60.103 + 60.10.(-55)2

1
12

.10.603 + 10.60.352

Ixy = 60.10.(55)(-35) + 120.10.(0)(0) + 60.10.(-55)(35)


Ixy = -2,31. 106 mm4
Momen inersia utama :

I maks

Ix Iy
2

Ix Iy

2

I xy 2

5,08.10 6 1,84.10 6
5,08.10 6 1,84.10 6
I maks

2
2

Imaks = 6,281. 106 mm4

I min

Ix Iy
2

Ix Iy

2

2,31.10 6

I xy 2

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

25

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS LAMPUNG

5,08.10 6 1,84.10 6
5,08.10 6 1,84.10 6
I maks

2
2

Imin = 0,639. 106 mm4

2,31.10 6

Sumbu Utama
tg 2

2 I xy
Ix Iy

2(2,31.10 6 )
tg 2
1,4259
5,08.10 6 1,84.10 6
= 27,48 (berlawanan jarum jam)
sumbu min

sumbu maks

27,48

http://mahasiswasipilunila.wordpress.com

26

Anda mungkin juga menyukai