Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Laporan KP Pks

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada saat ini sejalan
dengan berkembangnya industri-industri yang begitu pesat, dimana perkembangan
industri ini mempengaruhi perkembangan teknologi permesinan. Dengan
berkembangnya teknologi permesinan saat ini sangat memudahkan kita dalam
melakukan pekerjaan, selain tidak membutuhkan waktu yang lama juga dapat
mengurangi tenaga dari pada manusia.
Salah satu teknologi permesinan yang digunakan dalam suatu industriindutri besar adalah ketel uap, ketel uap merupakan suatu alat yang berfungsi
untuk merubah air dari phasa cair menjadi phasa gas (uap air) dengan cara
pemberian panas hingga mencapai titik didihnya (boiling). Dimana ketel uap
banyak digunakan pada industri pengolan kayu, pembangkit tenaga listrik,
pengolahan kelapa sawit, kopra, dan lain-lain.
Dimana salah satunya digunakan untuk mendukung proses pengolahan buah
kelapa sawit. Uap yang dihasilkan ketel uap tersebut selain untuk proses
pengolahan buah kelapa sawit juga digunakan untuk penggerak turbin uap yang
dihubungkan dengan generator listrik.
Untuk

menyeimbangkan

produksi

yang

semakin

banyak

akibat

perkembangan tanaman kelapa sawit yang sangat cepat, dibangun pabrik-pabrik


pengolahan buah kelapa sawit. Dan pada umumnya pabrik pengolahan buah
kelapa sawit berlokasi di sekitar perkebunan yang bersangkutan, sehingga buah
kelapa sawit yang sudah dipanen secepatnya sampai di pabrik untuk di olah. Pada
dasarnya, pabrik pengolahan kelapa sawit yang diinginkan untuk mengolah buah
kelapa sawit harus memiliki nilai efisien dan mutu baik. untuk mencapai hal
tersebut diperlukan kondisi pengolahan yang baik dan sesuai. Untuk mencapai hal
itu diperlukan temperature kerja yang tinggi yang akan mempermudah jalannya
proses yang diharapkan.
1

1.2.Tujuan Kerja Praktek


Adapun tujuan dari kerja praktek adalah :
1. Dapat mengenal lokasi secara langsung serta dapat menerapkan teori-teori
yang telah diperoleh pada saat diperkuliahan.
2. Menjalin kerja sama antara dunia pendidikan
Yang teoritis dengan dunia industri yang bersifat praktif.
3. Mengetahui jenis perawatan dan proses perawatan yang di gunakan pada
masing-masing mesin produksi.
4. Sebagai syarat untuk melanjutkan tugas- tugas selanjutnya.

1.1.Manfaat
1. Bagi mahasiswa
-

Dapat memahami berbagai macam aspek kegiatan perusahaan

Membandingkan teori yang telah dipelajari dengan praktek yang


dilaksanakan

Melatih keterampilan dan ikut serta dalam bekerja dilapangan

2. Bagi Fakultas
-

Menjalin hubungan antara pihak fakiltas dengan perusahan


sehingga saling mengenal

3. Bagi Perusahaan
-

Dapat memperkenalkan perusahaan kepada mahasiswa

Sebagai peran serta perusahaan dalam pengembangan bidang


pendidikan.

1.4.Metode Pengumpulan Data


Metode kerja praktek meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Studi literatur
Mempersiapkan buku-buku serta karangan-karangan ilmiah yang
berhubungan dengan judul kerja praktek dan mempelajarinya sebagai
acuan teori yang didapat dari bangku kuliah.
2

2. Peninjauan kelapangan.
Melihat secara langsung perawatan boiler dan proses kerja atau
produksi serta pendistribusian uap ke setiap stasiun.
3. Pengumpulan data.
Mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan judul yang di buat
sebagai dasar untuk menyusun laporan kerja praktek.
4. Penulisan laporan kerja praktek.

1.5.Batasan masalah
Penulisan laporan kerja praktek ini berisikan tentang sistem teknik
pengoprasian dan perawatan ketel uap (boiler) pada perusahaan kelapa sawit PT.
IVO MAS TUNGGAL PKS UJUNG TANJUNG MILL yang sesuai dari
perusahaan.

1.6.Sistematika Penulisan Laporan


Adapun sistematika penyusunan laporan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut:

BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi mengenai latar belakang permasalahan yang terjadi,
permasalahan yang akan diselesaikan, tujuan penelitian, metode penelitian,
sistematiak laporan yang disusun, serta lokasi dan waktu kerja peraktek.

BAB II : Tinjauan Umum Perusahaan


Bab ini berisi mengenai segala hal yang berhubungan dengan PT. IVO
MAS TUNGGAL PKS UJUNG TANJUNG MILL seperti visi, misi, nilainilai,struktur organisasi, maupun sejarah PT.IVO MAS TUNGGAL PKS UJUNG
TANJUNG MILL.

BAB III: Tinjauan pustaka


Bab ini berisikan tentang penjelasan sistem boiler ,klasifikasi boiler dan
alat-alat pembantu untuk boiler.

BAB IV: Perawatan boiler serta mesin-mesin produksi


Bab ini berisikan jenis perawatan, fungsi perawatan dan perbaikan pada
boiler dan mesin-mesin produksi.

1.7.Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek


Waktu dan pelaksanaan kerja praktek (KP) di pabrik kelapa sawit (PKS)
PT.IVO MAS TUNGGAL PKS UJUNG TANJUNG MILL.
adalah :
1

Waktu pelaksanaan kerja praktek lebih kurang selama satu bulan


( 1 bulan) mulai dari tanggal 2-Maret-2015 s/d 20-Maret-2015

Tempat pelaksanaan Kerja Praktek ini di pabrik kelapa sawit (PKS)


PT.IVO MAS TUNGGAL PKS UJUNG TANJUNG MILL di
Kecamatan Kandis Kabupaten Siak Propinsin Riau.

1.8.Dasar Teori
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini penulis mengaplikasikan dasar-dasar
teori antara lain : Mesin-Mesin Konversi Energi, Perpindahan Panas, Mekanika
Fluida,mesin-mesin fluida,Ekonomi teknik/Manajemen Industri, maintenence
/perawatan mesin.

BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. IVO MAS TUNGGAL didirikan pada tahun 1995, beroprasi di Desa
Kandis,Kecamatan Kandis,kabupaten Siak,propinsi Riau. PT. IVO MAS
TUNGGAL adalah perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis khususnya
perkebunan kelapa sawit. PT. IVO MAS TUNGGAL didirikan atas dasar
persetujuan pemerintah daerah pekanbaru untuk mengembangkan perkebunan
kelapa sawit dikawasan trasmigrasi. Perusahaan ini memiliki kebun sendiri
sebagian kebun masyarakat sekitar pabrik, sehingga untuk memenuhi kebutuhan
bahan baku perusahaan mengadakan pemitraan dengan petani yang tergabung
dalam koperasi yang berada disekitar perusahaan. Dengan membenruk mitra kerja
koperasi petani dengan perusahaan, hal ini bertujuan mensukseskan program
pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dengan pola usaha perkebunan.
Pabrik ini mulai dibangun pada tahun 1995, dan mulai beroprasi pada
tahun 1995. kapasitas pabrik sebesar 60 ton/jam. Perkebunan masyarakat
memiliki luas areal yang sudah diproduksi adalah 5200 Ha yang terdiri dalam 4
buah koperasi. Kebun tersebut merupakan kebun kelapa sawit yang ditanam
dilahan milik warga trasmigrasi yang memiliki sertifikat.
a.

Lokasi pabrik
Pabrik dibangun didaerah jauh dari pemukiman penduduk, yaitu kurang

lebih 4 Km dari pemukiman penduduk dengan batas kebun kelapa sawit. Hal ini

bertujuan untuk menghindari adanya dampak negatif yang terjadi dari kegiatan
pabrik. Bangunan pabrik berada ditepi sungai songsang/win sehingga dekat
dengan sumber air. Lokasi kebun dan pabrik terletak diwilayah Kecamatan
Kandis, Kabupaten Siak, Propinsi Riau.
b.Sasaran/Target Usaha
Sasaran yang di maksud adalah visi dan misi perusahaan yang terdapat pada
perusahaan yang bersangkutan.Visi dan misi perusahaan sangat penting karena itu
merupakan faktor penunjang perusahaan.
Visi dan misi perusahaan PT.IVO MAS TUNGGAL-Ujung Tanjung Mill
sebagai berikut:
VISI
MENCIPTAKAN KESINAMBUNGAN SUMBER DAYA DAN HASIL
PRODUKSI
MISI
MELINDUNGI PEKERJA DAN ORANG LAIN DI TEMPAT KERJA
SERTA MENJAMIN SUMBER PRODUKSI DAPAT DIGUNAKAN AMAN
DAN EFISIEN SERTA MENJAMIN PROSES PRODUKSI BERJALAN
LANCAR.
Strategi perusahaan di PT.IVO MAS TUNGGAL adalah,
Apa-apa yang di tetapkan oleh manajemen dimaksimalkan untuk di capai

2.2. Hak dan kewajiban karyawan


Semua komponan yang terlibat dalam perusahaan memiliki hak dan
kewajiban, termasuk karyawan. Karyawan di PT.IVO MAS TUNGGAL
berhak atas:
a. Gaji dan THR, yang besarnya diatur sesuai dengan tingkat dan
golongan.
b. Mendapatkan peralatan dan perlindungan kerja
Sedangkan kewajiban dari karyawan adalah:
a. Menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik dan penuh rasa
tanggung jawab sesuai dengan peraturan perusahaan dan peraturan
pemerintah.
b. Mentaati perintah-perintah yang layak dari perusahaan.
c. Bersedia menjaga dan merawat alat-alat bantu, memegang teguh
rahasia perusahaan yang dipercaya atau dipertanggung jawabkan
dengan baik dan tanggung jawab.
d. Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengakibatkan kerugian
perusahaan secara langsung maupun tidak langsung, baik kerugian
material maupun kerugian non material
Untuk mendorong semangat kerja karyawan, maka perusahaan
memberikan :
a. bonus tahunan, yang besarnya sesuai dengan nilai prestasi kerja
dikalikan dengan gaji pokok.

b. Pelayanan kesehatan, yang berupa penyediaan poliklinik, mengikut


sertakan jaminan sosial tenaga kerja.
c. Penyediaan perumahan dengan berbagai perlengkapannya, yang
sesuai dengan golonganya.
d. Sarana olah raga, berupa lapangan bola volly.
e. Sarana kesenian.
f. Sarana ibadah.
g. Balai pertemuan karyawan.

2.3

Laporan Produksi
Laporan produksi PKS PT. IVOMAS TUNGGAL kekantor pusat
gunanya untuk mengetahui produksi yang dapat dihasilkan oleh suatu
pabrik kelapa sawit, dan laporan ini berupa:
- Laporan Harian

: Laporan Produksi dari pengolahan kekantor pusat


melalui ratel setiap hari.

- Laporan Mingguan : Laporan evaluasi mingguan pengolahan


- Laporan bulanan

2.4

: Pembuatan Laporan Produksi

Peralatan ( Aset ) operasi


Pabrik kelapa sawit (PKS) PT. IVO MAS TUNGGAL memiliki
sejumlah aset yang dapat mendukung suatu unit produksi, aset-aset
tersebut sebagai berikut:

STASIUN :
1.

Stasiun penerimaan buah


a. jembatan timbang
b. loading ramp
c. transfer carriage
d. dirty conveyor

2.

Stasiun rebusan
a. rebusan (sterillizer)
b. program digital rebusan

3.

Stasiun penembah
a. housting crane
b. penembah
c. auto feeder
d. conveyor
e. fruit elevator
f. empty bunch conveyor
g. incenerator

4.

Stasiun pressan
a. press
b. cage breaker conveyor

5.

Stasiun klarifikasi
a. vibrating screen
b. crude oil pump

c. oil purifier
d. sludge operator
e. continius settin tank
f. strorage tank
g. recovery
h. loading sheet
6.

Stasiun pabrik biji


a. nut hopper
b. riple mill
c. HDC
d. kernel silo
e. kernel bin

7.

Stasiun pembangkit tenaga


a. boiler
b. turbin steam
c. diesel genset

8.

Water treatment
a. klarifier tank
b. bak penampungan
c. sand filter
d. tower

9.

Effluent treatment

10

2.5. Jumlah Tenaga Kerja


Tenaga kerja PKS Ujung Tanjung Mill saat ini di pimpin oleh seorang
manager di bantu 1 orang KTU,6 orang Asissten yang menbawahi karyawan di
masing-masing departement setation dengan perincian sebagai berikut.

No

Uraian

Jumlah Orang

Keterangan

Karyawan Pimpinan

Manager

Orang

Asst. Teknik

Orang

Asst.Peng.Mutu

Orang

Asst.Admi

Orang

Asst. Pengolahan

Orang

Jumlah

Orang

11

II

Karyawan Pelaksana

Administrasi

11

Orang

Pengendalian Mutu

25

Orang

Teknik

23

Orang

Pengolahan-I

36

Orang

Pengolahan-II

33

Orang

Dinas Sipil

Orang

143

Orang

143

Orang

Jumlah

Total Keseluruhan

Tabel 2.2 : Jumlah Tenaga Kerja

2.6. Struktur Organisasi

12

organisasi adalah suatu kerangka hubungan kerja antara individu-individu


yang bekerja yang secara sadar untuk mencapai yang diinginkan. Struktur
organisasi yang baik adalah dengan pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab yang jelas sehingga dengan sarana modal yang tersedia dapat
memberikan hasil yang gemilang. PT.IVO MAS TUNGGAL merupakan salah
satu perusahaan yang memiliki struktur organisasi yang baik.

STRUKTUR ORGANISASI
UNIT USAHA PABRIK KELAPA SAWIT KANDIS

MANAGER

ASISTEN

ASISTEN

ASISTEN

PENGOLAHA

PENGENDALIAN

TEKNISI

MUTU

PABRIK

ASISTEN
ADMINISTRASI

ASISTEN
LABORATURIUM

Shift I
Tabel 2.3 : Struktur Organisasi

13

2.7. KINERJA PKS UJUNG TANJUNG MILL


Tabel 2.4: kinerja PKS Ujung Tanjung Mill
Bulan : S/d januari 2015
No

URAIAN

Satuan

RKAP

Realisasi

Selisih

TBS Olah
- Produksi (M+I)

Kg
Kg

113,002
36,100

102,711
26,963

10,291
9,137

10.02
33.89

Rendemen CPO

22.10

21.57

0.53

2.46

Rendemen Inti

5.04

4.69

0.35

7.46

Biaya Olah

Rp. 000

15,337,678

14,840,727

496,951

3.35

Harga Pokok

Rp/Kg

424.87

549.67

(124.80)

(22.70)

Losses CPO

1.65

1.21

0.44

36.36

Losses Inti

0.65

0.21

0.44

209.52

Kapasitas

Ton/Jam

35.00

36.74

(1.74)

(4.74)

Stagnasi

5.00

13.63

(8.63)

(63.32)

Mutu Produksi
CPO
ALB

3.50

4.03

(0.53)

(13.15)

10
a.
-

11

K.Air

0.13

0.15

(0.02)

(13.33)

K.Kot

0.013

0.016

(0.00)

(18.75)

b.
-

Inti Sawit
K.Air

7.00

6.93

0.07

1.01

K.Kot

6.00

6.31

(0.31)

(4.91)

14

2.8.Pengolahan Crude Palm Oil (CPO) PKS Ujung Tanjung Mill


A. Penimbangan TBS

Tandan Buah Segar (TBS) yang masuk ke pabrik di timbang pada


jembatan timbang untuk mengetahui jumlah tandan dan berat TBS yang diterima
oleh pabrik.

B. Penampungan TBS

Gambar 2.1 : Penampungan TBS


Setelah ditimbang TBS dipindahkan ke Loading Ramp sebagai tempat
penampungan sementara sebelum tandan buah dimasukan ke dalam lori rebusan
serta dilakukan pensortiran TBS untuk mengetahui kriteria mutu TBS yang masuk
ke pabrik.

C.Pengisian Buah ke dalam Lori


15

Gambar 2.2 : Stasiun Pengisian Buah Ke Dalam Lori


Lori di isi dengan buah yang akan diolah, pengisian yang baik jika lori
dapat memuat buah sebanyak kapasitasnya oleh sterilizer atau sebaliknya
pengisian yang terlalu penuh akan menyebabkan pintu maupun plat (wear plate)
rusak atau jatuh dalam rebusan.

D. Pengisian Lori ke dalam Sterilizer

Gambar 2.3 : Pengisian Lori Ke Dalam Sterilizer


Lori yang telah penuh berisi buah dimasukan ke dala Sterilizer dengan
ditarik oleh tali nylon diameter 2" dengan menggunakan Capstand. Kemudian
pintu Sterilizer ditutup rapat dan dikunci dengan menggunakan handle sehingga
kemungkinan terbuka saat proses perebusan tidak terjadi.

E. Perebusan
16

Gambar 2.4 : Setasiun Perebusan


Pola perebusan yang digunakan yaitu sistem Triple Peak Buka Kran
Kondensat dan Tutup Kran Exhaust.Buka Kran Inlet, setelah lebih kurang 2 menit
tutup kran kondensat.Setelah tekanan 1,2 - 1,5 kg/cm, tutup kran inlet dan kran
kondensat serta kran exhaust dibuka sampai tekanan 0 kg/cm (1 paek). Kran
kondensat tetap terbuka dan tutup kran exhaust dan buka kran inletSetelah 2
menit kran kondensat tutup, tekanan1,8 - 2,2 kg/cm, tutup kran inlet dan buka
kran kondensat serta kran exhaust sampai tekanan 0 kg/cm (2 peak),Kran
kondensat tetap terbuka dan kran exhaustdi tutup dan buka kran inlet sampai
tekanan steam 2,8 - 3 kg/cm selama 60 - 75 menit (masa tahan/puncak peak),
Tutup kran inlet serta buka kondensat dan kran exhaust hingga tekanan 0 kg/cm.
Jadi total masa perebusan sekitar 90 - 120 menit.

F. Pengeluaran Lori dari Sterilizer

Gambar 2.5 :Pengeluaran Lori Dari Sterilizer

17

Buah yang telah direbus dikeluarkan dalam sterilizer dengan membuka


pintu perebusan secara perlahan agar "packing door" lebih aman, kemudian lori
ditarik dengan tali nylon dengan menggunakan capstand

G. Thressing

Gambar 2.6 :Thressing


Buah rebus dari sterilizer diangkat dengan hoisting crane di tuang ke
hopper yang berfungsi menampung buah rebus, kemudian dimasukan ke dala
thereser melalui autofeeder untuk mengatur buah yang masuk. Pada thereser
penebahan buah dilakukan dengan membanting buah ke dalam drum berputar
dengan putaran 26 rpm. buah yang terlepas akan masuk melalui kisi-kisi dan jatuh
menuju conveyor under thereser, kemudian didorong oleh transfer conveyor
menuju fruit elevator. Sedangkan tandan kosong di bawa melalui incenerator
(dibakar) melalui empty bunch.

H. Fruit Elevator

18

Gambar 2.7 :Fruit Elevator


Buah rebus dari sterilizer diangkat dengan hoisting crane di tuang ke
hopper yang berfungsi menampung buah rebus, kemudian dimasukan ke dalam
thereser melalui autofeeder untuk mengatur buah yang masuk. Pada thereser
penebahan buah dilakukan dengan membanting buah ke dalam drum berputar
dengan putaran 26 rpm. buah yang terlepas akan masuk melalui kisi-kisi dan jatuh
menuju conveyor under thereser, kemudian didorong oleh transfer conveyor
menuju fruit elevator. Sedangkan tandan kosong di bawa melalui incenerator
(dibakar) melalui empty bunch.

I. Screw Press

Gambar 2.8 :Screw Press


Masa yang keluar dari digester di pres dalam screw press pada tekanan 30
- 50 bar dengan menggunakan air pengencer 15 - 20 %. Untuk menurunkan

19

voskositas

minyak, penambahan air dapat dilakukan di oil gutter kemudian

dialirkan melalui stasiun klarifikasi, sedangkan ampas dipisahkan dengan


menggunakan cake breaker conveyor (CBC) untuk mempermudah pemisahan nut
dengan ampas.

J. Pemisahan Ampas
Ampas press yang masih bercampur dengan nut berbentuk gumpalangumpalan, dibawa untuk dipisah antara ampas dan nut, alat ini terdiri dari pedalpadal yang diikat pada poros berputar, kemiringan pedal diatur sehingga
pemecahan gumpalan-gumpalan terjadi secara sempurna sambil didorong pelanpelan menuju depericarper

K. Pemisahan Ampas dengan Nut (Depericarper)

Gambar 2.9 :Pemisahan Ampas Dengan Nut (Depericarper)


Depericarper adalah alat untuk memisahkan antara ampas dengan nut serta
membersihkan nut dari sisa-sisa serabut yang masih melekat pada nut.

L. Pengolahan Kernel
1.Penampungan Nut

20

Nut yang keluar dari Depericarper masuk ke dalam Polising Drum,


selanjutnya dihisap Nut Transport Fan masuk ke dalam Nut Hopper untuk
penampungan sementara sebelum diolah Ripple Mill.

2.Pemecahan Nut

Gambar 2.10 :Pemecahan Nut


Pemecahan Nut pada Ripple Mill dengan menggunakan rotor bar efisiensi
Ripple Mill . 98%. Selanjutnya Nut yang sudah pecah masuk ke dalam LTDS I un
tuk memisahkan cangkang halus dengan inti, cangkang dan inti pecah masuk
LTDS II, inti dari LTDS II masuk ke Kernel Silo sedangkan cangkang dan inti
pecah masuk Clay Bath.

21

3.Pemisahan dengan Hydrocyclone

Gambar 2.11 :Pemisahan Dengan Hydrocyclone


Kernel, cangkang kasar masuk ke dalam bak air Hydrocyclone, benda
berat lain seperti batu jatuh ke bawah dan di tampung, sedangkan benda ringan
seperti abu cangkang dan kernel halus terhisap masuk ke dalam cyclone dan
melalui airlockmasuk ke dalam Silo Cangkang. Sampah-sampah yang melekat
pada dewatering drum dibersihkan.Campuran Coulinke dalam bak air dengan
campuran coulin (BD = 1,3) Coulin berfungsi untuk membedakan berat jenis lebih
dari 1,3 akan turun menuju dasar cone dan dipompaakan ke alat penapis kemudian
inti pecah di kirim ke kernel silo, sedangkan cangkangnya di kirim ke Sheel
Hopper.

4.Pengeringan Kernel

22

Gambar 2.12 :Pengeringan Kernel


Pengeringan kernel kelapa sawit dilakukan secara bertingkat, yaitu pada
kernel hasil pemisahan dengan hydrocyclone temperatur pada tingkat atas, tengah
dan bawah berturut-turut 60 - 70c, 70 - 80c, 50 - 60c.

M. Penyaringan Bahan Padatan


Crude Oil yang telah diencerkan dialirkan ke vibrating screen yang
berukuran 20 - 40 mesh, untuk memisahkan bahan asing seperti pasir, serabut,
bahan-bahan lainnya yang masih mengandung minyak dan dapat dikembalikan ke
digester. Untuk mengetahui ketepatan penambahan air pengencer, maka setiap 2
jam sekali diambil sample crude oil sebelum masuk vibrating screen untuk
selanjutnya dengan centrifugal electrik dapat diketahui komposisi minyak, nos
dan air, komposisi yang tepat jika perbandingan minyak dengan sludge 1 : 2 atau
konvensional. Minyak dasar yang telah disaring dialirkan ke dalam crude oil tank
dengan temperatur 90 - 95 c, selanjutnya crude oil dipompakan ke Vertical
Continius Tank (VCT).

N. Pemisahan Minyak dengan Sludge


Minyak yang berada pada lapisan atas dikutip dengan bantuan skimer ke
oil tank, sedangkan sludge yang mengandung minyak dialirkan ke sludge tank
secara periodik, sludge dan pasir didasar bejana harus dibuang dengan tujuan agar
pemisahan minyak dapat berjalan dengan baik.

23

BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian Boiler
Boiler adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah air
menjadi uap, dengan cara memanaskan air yang bersikulasi didalam
instalasi header atau pipa air didalam ruang bakar yang dilapisi batu tahan
api.
Uap yang dihasilkan mempunyai tekanan dan temperatur tertentu
tergantung kapasitas boiler. Uap yang dihasilkan berupa uap basah dan uap
kering.

Gambar 3.1 :Ruang BakarPada Boiler, Boiler Tampak Depan

24

Gambar 3.2 : Sistem Boiler Tampak Dari Samping

3.2. Klasifikasi Boiler


1. Ditinjau dari segi konstruksinya
Ditinjau dari konstruksinya ketel uap ( boiler ) terdiri atas :
a. Ketel lorong api
Pada ketel ini, kalor yang dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar dilakukan pada lorong api. Ketel lorong api ini disebut juga
ketel tangki karena menyerupai tangki dengan ruang air yang
banyak.
Adapun contoh jenis ketel lorong api antara lain : ketel cornwall,
dan ketel lancashire.
b. Ketel pipa api
Pada ketel ini pemanasan dilakukan dengan jalan mengalirkan
gas asap kedalam pipa-pipa api yang dikonstruksi saling menyilang,

25

horizontal atau tegak. Contoh dari ketel ini adalah : ketel pipa api
tegak, ketel chocran dan ketel lokomotip.
c. Ketel Pipa air
Pada ketel ini air didalam pipa dipanaskan dari luar dan air
bersikulasi

didalam

pipa

secara

alam

atau

secara

paksa

( dipompakan ). Contoh pipa air ini sepeti, ketel pipa air tegak, ketel
yarow, ketel benson, ketel lamont.
2. Ditinjau dari segi sumbunya
Ditinjau dari sumbunya atau kedudukannya ketel uap terdiri atas
a. Ketel tegak
yang termasuk dalam ketel tegak antara lain : ketel pipa silang,
ketel chocran, ketel pipa api tegak
b. Ketel mendatar
yang termasuk kedalam ketel mendatar antara lain : ketel cornwall,
ketel locomotip, ketel lancashire, ketel locomobil.
c. Ketel dengan pipa miring
Termasuk kedalam ketel denga pipa miring, antara lain : Ketel
Yarrow tekanan rendah, ketel yarrow tekanan tinggi.
3. Ditinjau dari kapasitasnya
Ditinjau dari kapasitasnya, yaitu produksi uap yang dihasilkan oleh
ketel setiap jamnya, maka ketel uap terdiri atas :
a.

Ketel dengan kapasitas kecil; produksi uap yang dihasilkannya <


10 ton uap/jam

b.

Ketel dengan kapasitas sedang; produksi uap setiap jamnya antara


10-100 ton uap/jam

c.

Ketel dengan kapasitas besar; menghasilkan uap 100-500 ton


uap/jam

d.

Ketel dengan kapasitas sangat besar; menghasilkan uap > 500 ton
uap/jam.

4. Ditinjau dari tekanannya

26

Selain menghasilkan produksi uap tertentu, tekanan uap didalam


ketel pun disesuaikan dengan kekuatan ketel dan tekanan kerjanya.
Ditinjau dari tekanannya ketel uap terdiri atas :
a.

Ketel dengan tekanan rendah; yaitu ketel dengan tekanan kerja


dibawah 20 atm.

b.

Ketel tekanan sedang; yaitu ketel dengan tekanan kerja 20 s/d 50


atm

c.

Ketel tekanan tinggi; yaitu ketel dengan tekanan kerja 50 s/d 150
atm

d.

Ketel dengan tekanan sangat tinggi; yaitu ketel dengan tekanan


kerja diatas 150 atm.

3.3.Air Pengisi Ketel

Gambar 3.3: Tanki Air Untuk Pengisian Ketel


Pabrik kelapa sawit memperoleh air untuk dijadikan air pengisi ketel
bisa didapat dari air sungai, air danau, air sumur, air tanah, air hujan, air
laut yang sudah ditawarkan.

27

Semua air yang disebut diatas sebelum digunakan untuk boiler harus
terlebih dahulu diproses guna untuk mendapatkan air yang memenuhi
syarat sebagai air untuk pengoperasian boiler.
Adapun tahapan pengolahan air yang dilakukan adalah:
-

Pemompaan air dari bendungan langsung ditampung pada tangki pisah


endapan lumpur yang disebut dengan Clarifier Tank, yang berbentuk
kerucut di dalam tangki, air diolah dengan cara mencampurkan bahan
kimia dari bawah sehingga pencampuran bahan kimia lebih sempurna
yang mempercepat proses terjadinya penggumpalan lumpur.

Selanjutnya air diolah dipenyaring pasir ( sand filter ). Pada proses


penyaringan ini bertujuan untuk menghilangkan endapan yang masih
terdapat didalam air setelah tangki pengendapan lumpur. Sebagai
penyaring pada tangki ini digunakan pasir kwarsa.

Lalu air ditampung semua ke menara air (water tower). Menara ini
digunakan untuk menimbun dan membagi air ke peralatan-peralatan
yang memerlukan air.

Setelah itu air masuk kedalam tangki penukar ion positif, dimana
logam-logam akan terikat pada resin. Air yang keluar dari tangki
penukar ion positif ini dimasukan kedalam tangki penukar ion negatif
untuk menghilang asam dan silikat. Air yang keluar dari tangki
penukar ion disebut dengan air umpan.

Air terus masuk ke feed tank ( tangki air umpan ), didalam tangki ini
air dipanasi dengan uap injeksi hingga suhu 60-70

C, guna

mempermudah melepasgas pada alat selanjutnya.


-

Selanjutnya air masuk ke tangki pembuangan gas ( dearator ), tangki


ini berfungsi untuk mengeluarkan gas-gas yang terlarut dalam air
seperti

oksigen

dan

karbon

dioksida.

Untuk

mempermudah

pengeluaran gas diperlukan suhu 115 0C.


-

Proses terakhir air diolah didalam pompa bahan kimia atau chemical
pump, yang berguna untuk pemberian bahan kimia tambahan pada air
28

ketel yang dinamakan dengan proses internal treatment yang bertujuan


untuk:
-

Menaikan PH untuk mencegah terjadinya korosi

Mencegah pemadatan dari pada padatan-padatan yang timbul yang


dapat menyebabkan terjadinya pengerakan.

3.4.Bagian-Bagian Boiler
Pada garis besarnya ketel uap terbagi dalam :
1. Ruang pembakaran
2. Drum atas
3. Pipa uap pemanas lanjut ( superheater )
4. Drum bawah
5. Pipa-pipa air (header)
6. Pembuangan abu
7. Pembuangan gas bekas
8. Alat-alat pengaman.
1. Ruang Pembakaran
Ruang pembakaran (dapur) terbagi atas dua ruangan, yaitu:
-

Ruang Pertama: berfungsi sebagai ruang pembakaran, sebagian panas


yang dihasilkan diterima langsung oleh pipa pipa air yang berada di
dalam ruang dapur tersabut

Ruang Kedua: merupakan ruang gas panas yang diterima dari hasil
pembakaran dalam ruang pertama

29

Gambar 3.4 : Ruang Bakar Pada Boiler


2.Drum Atas
Drum atas berfungsi sebagai tempat pembentukan uap yang dilengkapi
dengan sekat sekat penahan butir butir air untuk memperkecil
kemungkinan air terbawa oleh uap.

30

ATAS

BAWAH
Gambar 3.5 : Drum Atas Dan Drum Bawah Pada Kontruksi Boiler
3. Pipa Uap Pemanas Lanjut
Pipa ini berfungsi sebagai pemanas lanjut dari uap basah yang
mempunyai suhu 205 s/d 217 oC menjadi uap kering dengan suhu 260 s/d
280 oC sehingga dapat digunakan untuk turbin uap.
4.Drum Bawah
Berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yang didalamya di
pasang plat- plat pengumpul endapan halus untuk memudahkan pembuangan
keluar atau Blow Down.lihat pada gambar 3.4.

5. Pipa-Pipa Air (Haeder)

31

Pipa pipa air berfungsi sebagai tempat pemanas air ketel yang dibuat
sebanyak mungkin, sehingga penyerapan panas lebih merata dengan efisiensi
tinggi.

Gambar 3.6 : Pipe Water Wall


6. Pembuangan Abu (Ash Hopper)
Abu yang terbawa gas panas dari ruang pembakaran pertama, jatuh
didalam pembuangan abu yang berbentuk kerucut .

Gambar 3.7 : Pembuangan Debu (ash hoper)

32

7.Pembuangan Gas Bekas


Gas bekas setelah ruang pembakaran kedua dihisap oleh blower hisap
(induced draft corong asap fan) melalui saringan abu (dust colector)
kemudian dibuang keudara bebas.

Gambar 3.8 : Cerobong Asap Fan


8.Alat alat pengaman
Mengingat bahwa tekanan kerja dan temperatur ketel yang tinggi,
maka ketel harus di lengkapi dengan alat- alat pengaman sebagai berikut:
a. Katup Pengaman (Safety Valve)
Alat ini bekerja membuang uap secara otomatis pada tekanan yang
telah ditentukan yaitu 20,5 Bar, 21 Bar, dan 21,5 Bar.
b. Glas penduga (Sight Glass)
Alat ini berfungsi untuk melihat ketinggian air di dalam drum atas,
sehingga memudahkan pengontrolan air dalam ketel selama operasi.

33

c. Blow Down Valve


Yaitu untuk membuka dan menutup saluran Blow down

Gambar 3.9 : Blow Down Valve


d. Pengukur Tekanan (Manometer)
Berfungsi untuk mengukur tekanan uap yang di pasang pada di
sekitar dinding boiler.

34

Gambar 3.10 : Alat Pengukur Tekanan

35

e. Kran Uap Induk (Main Valve)


Berfungsi untuk menutup dan membuka aliran uap dari super
heater untuk diteruskan ke turbin.
f. Kran Pemasukan Air
Berfungsi untuk menyalurkan air dari feed tank ke Drum atas yang
duipompa oleh pump electric.

Gambar 3.11 : Keran Pemasukan Air


g. Pluit Bahaya (Alarm)
Berfungsi untuk memberikan tanda apabila boiler mengalami
kondisi kondisi yang perlu untuk segera ditangani, seperti water high
level, low level, drum pressure high, dll.

BAB IV
36

PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN BOILER


4.1.Pengoperasian Ketel Uap
Ketel Uap dapat dioperasikan apabila telah memenuhi kondisi
sebagai berikut:
a.

Tangki air umpan dalam keadaan penuh dengn mutu air


memenuhi syarat air umpan

b.

Pompa air umpan ketel berada dalam kondisi yang baik (yang di
gerakkan oleh listik maupun uap)

c.

Seluruh peralatan pengaman dalam kondisi yang baik

d.

Tinggi permukaan air pada drum atas sesuai dengan batas yang
ditentukan ( 65% s/d 85% dari volume drum atas)

e.

Dapur dalam keadaan bersih

f.

Bahan bakar telah tersedia

4.2.Mengoperasikan ketel uap


Adapun cara mengoperasikan ketel uap jenis Yoshimin adalah
sebagai berikut :
a.

Masukan bahan bakar pancingan fiber kedalam ruang bakar


sebanyak 10 kg perpintu dimana ketel jenis ini memiliki 4 pintu ruang
bakar.

b.

Melakukan pembuangan air kondensat pada kompresor, sebelum


kompresor dioperasikan. Ini bertujuan untuk menghilang uap sisa yang
mengembun dikompresor, kompresor digunakan untuk menggerakkan
kontrol valve.

c.

Membuka valve kondensat tabung pembagi angin dari kompresor.

d.

Pembuangan kotoran abu berat pada ash hopper yang berbentuk


kerucut

e.

Membersihkan saringan pada valve pump electrik

37

f.

Menutup semua damper pada induced draft fan, forced draft fan,
dan fuel feeder fan. Ini dilakukan agar motor penggerak fan tidak
mendapatkan beban awal yang besar. Setelah putaran motor normal,
damper bisa dibuka sesuai besarnya pembakaran.

g.

Masukan ( On kan) breaker utama

h.

Masukan ( On kan) breaker control, periksa semua contactor dan


pastikan bisa di start

i.

Pembakaran bahan bakar setelah mendapat perintah dari assisten


proses dan semua stasiun pengolahan sawit telah ready.

j.

Setelah proses pembakaran terjadi dan tekanan mencapai 15 bar,


main valve dapat di buka dan uap kering disalurkan ke turbin.

4.2.1. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pengoperasian boiler


-

Untuk memperoleh pembakaran yang baik, pemasukan bahan


bakar harus diatur dengan merata

Bahan bakar harus cukup kering dan perbandingan cangkang


dan fiber diatur 1:3 (cangkang 15 % dan fiber 85 %).

Tinggi air dalam ketel uap diatur agar berada pada level 65%
sampai 85% dari volume drum atas, ini dapat dilihat melalui
level control pada panel.

Pastikan pinti ruang pembakaran tertutup rapat

Panas air umpan dijaga agar konstan ( minimal 80%)

Lakukan pengorekan abu setiap 4-5 jam sekali untuk


mendapatkan pembakaran yang sempurna.

4.2.2. Kendala kendala yang terjadi pada saat pengopersian ketel uap
dan cara mengatasinya
1. Uap basah karena kelebihan air, maka:
-

Kran kran airkondensat pada pipa induk dibuka


-

Kurangi air dalam ketel dengan jalan melakukan


blow down

38

2. Uap basah karena membusa, maka:


-

Buka kran air kondensat pada pipa uap induk

Tutup jran uap kr turbin


-

Melakukan blow down dengan diimbangi dengan


penambahan air dalam ketel

Jika air yang membusa ini berkelanjutan maka ketel


harus

di

stop

pengoperasiannya,

dan

dicari

penyebabnya yang kemungkinan bercampur minyak


3. Dalam hal ketel kekurangan air sedangkan pompa ketel tidak
dapat beroperasi, lakukan tindakan pengaman sebagai berikut :
-

Tarik api

Tutup kran induk

Hentikan idf dan fdf

Tutup semua pintu setelah selesai tarik api agar


udara dingin tidak masuk ke dalam dapur

Periksa pemyebab pompa tidak beroperasi dengan


baik

Catatan: jangan menggunakan air untuk mematikan air di


dalam dapur.

4.3.Perawatan (Meintenance) Boiler


sejalan dengan kemajuan teknik dan teknologi, penggunaan ketel
uap untuk bidang industri atau perushaan semakin meningkat jumlahnya
disamping cara pengoperasian yang lebih mudah dan menghasilkan uap
lebih cepat, yang dilengkapi peralatan elektronis yang bekerja secara
otomatis.
Meskipun secara otmatis, namun alat pengatur tersebut tak luput
dari kerusakan diebabkan pemakaian yang kontinue. Ketel merupakan alat
atau pesawat uap yang mempunyai tingkat bahaya yang tinggi karena
dapat meimbulkan ledakan, dimana dapat menelan korban jiwa manusia
dan kerugian yang lainnya.
39

Untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan ini, maka setiap
pengguna atau pemakai ketel haruslah mengetahui ketentuan ketentuan
dan peraturan peraturan yang telah ditetapkan dalam undang undang
pesawat uap, baik dari segi pengopersian maupun dari segi perawatan ketel
uap tersebut.
Langkah penunjang kelancaran pelaksanaan tugas pengawasan
oleh para pegawai pengawas atau ahli keselamatan dan kesehatan kerja di
bidang uap, maka diadakan kursus kursus operator pesawat uap sebagai
realisasi peraturan Mentri Tenaga Kerja No. PER.01 / MEN / 1988 tentang
kualifikasi dan syarat syarat operator pesawat uap.
4.3.1. Maintenance Secara Umum
Perawatan dalam pemakaian ketel uap, adapun bentuk
perawatan nya adalah:
a. Pembersihan dapur api
Dalam pengoperasian ketel uap diusahaka agar pengorekan
dilakukan secara merata. Pengorekan dilakukan sekitar 4 5
jam setelah ketel diopersikan . Ini bertujuan agar tidak terjadi
penumpukan kerak dari bahan bakar di dasar lantai dapur
ruang bakar yang dapat mengakibatkan variasi suhu dan
kemungkinan terjadinya peledakan - peledakan gas di dalam
kerak.
b. Pelayanan api
Jika nyala api kurang baik serta suhu di dalam dapur
menurun, periksalah bahan bakar yang masuk apakah bahan
bakar sudah cukap baik dari segi suplai ataupun dari kondisi
bahan bakar itu sendiri. Selain itu dapat memeriksa udara
bahan bakar yang masuk dan mensesuaikan dengan dengan
keperluan guna mendapatkan pembakaran yang baik.
c. Pengurasan (blow down)

40

Blow down dilakukan untuk membuang kotoran kotoran


ataupun endapan yang berada pada drum atas dan drum bawah
ketel uap. Blow down dilakukan disetiap ketel akan
diopersikan. Kegiatan ini membutuhkan pengawasan terhadap
level air pada drum, di lakukan hingga air berada pada level 50
65 % dari level air drum.
d. Pembersihan jelaga dan abu berat
Jelaga merupakan debu dari gas pembakaran yang
menumpuk pada dinding pipa dapat menghambat penyerapan
panas oleh pipa- pia air atau header. Pembersihan dapat
dilakukan dengan cara steam jet atau soot blower dimana
memanfaatkan uap sebagai pendorong jelaga, tekanan pada
ketel haruslah dalam keadaan tinnggi agar tidak mengganggu
aktifitas pabrik.
Sedangkan debu berat adalah sisa dari gas pembakaran
yang jatuh ke saluran debu. Debu ini dapat dibung dengan cara
membuka

pintu

cerobong

dan

dipindahkan

ketempat

pembuangan. Kegiatan ini dilakukan secara kontiniue selama


boiler beropersi.
Apabila

untuk

pembersihan

atau

pembuangan

abu

dilakukan dengan semburan angin, periksa dahulu apakah


pintu eksplosifnya keadaan baik dan dapat bekerja dengan
baik. Bila untuk pembersihan digunakan semburan uap,
operator

bekewajiban

memberitahukan

hal

itu

kepada

anggotanya sebelum dilakukan pembersihan. Hal tersebut


dimaksudkan agar merekamengetahui sebelumnya, apabila
nantinya terjadi abu-abu yang panas berhamburan keluar
.
4.3.2. Cara Perawatan Selama Ketel Uap Tidak Dipakai
b. pemberhentian ketel uap ( cutting out ) dari bekejanya

41

langkah pertama dalam memberhentikan ketel uap


ialah

menghentikan

pemasukan

bahan

bakar,

menghentikan pemasukan air dan mematikan fan pada


ketel uap, setelah operasi berhenti tutuplah kran induk
c. Pengeluaran (pengosongan) air dari ketel uap
Pengosongan air ini bertujuan untuk membuang
kerak-kerak air yang berada pada drum atas dan drum
bawah dengan cara melakukan blow down
d. Pembersihan ketel uap
- Crew pembersih ketel uap harus selalu berhati-hati
dalam menunaikan tugasnya. Sebaiknya pembersihan
hanya dilakukan bilamana kondisi ketel uap tidak
bekerja.
- Sebelum membersihkan drum atau badan ketel uap,
terlebih

dahulu

harus

mengadakan

pemeriksaan-

pemeriksaan terhadap kran-kran pembuang , kran uap


induk dan kran dari pompa pengisi, untuk meyakinkan
apakah alat tersebut sudah menutup dengan baik
- Setelah pembersihan didalam drum selesai, pastikan
tidak ada alat pembersihan tertinggal didalam drum
dengan menggunakan lampu.
- Untuk ketel uap baru yang akan dijalankan untuk
pertama kalinya, pembersihan ketel uap tersebut
sebaiknyadilakukan bersamaan dengan pemanasan
ketel uap itu sendiri.
4.3.3. Pemeriksaan Ketel Uap
Pemeriksaan ketel uap dapat digolongkan dalam 3 kelompok :
a.

Pemeriksaan pertama

b.

Pemeriksaan berkala

c.

Pemeriksaan khusus

42

a. pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama yaitu pemeriksaan ketel uap dengan tujuan
mencari data-data lengkap mengenai kekuatan konstruksi dari ketel
uap tersebut guna mendapatkan kepastian apakah ketel uap tersebut
mampu bekerja dengan baik.
Pemeriksaan semacam ini harus dilaksanakan terhadap :
-

Ketel uap yang baru pertama kali diopearsikan

Ketel uap lama yang tak dikenal identitasnya dan akan dipakai
kembali.

b. Pemeriksaan Berkala
Pemeriksaan berkala ialah pemeriksaan pesawat uap untuk
mendapatkan data-data terhadap ketel uap, untuk mengetahui kelainan
pada alat-alat ketel selama pemakaian dalam jangka waktu tertentu.
Sebelum pemeriksaan ini dilakukan pemeriksa harus meneliti lebih
dahulu catatan-catatan dalam akte izinnya untuk mengetahui syaratsyarat yang telah diberikan dan sampai sejauh mana pelaksanaannya.
Yang dilakukan dalam pemeriksaan berkala diantaranya :
-

Pemeriksaan luar

Pemeriksaan dalam

Pemeriksaan alat-alat perlengkapan

c. Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan khusus mencakup :
-

Penelitian bahan, apabila ketel uap telah mencapai usia 35 tahun

Pemeriksaan ketel-ketel uap usia 65 tahun keatas

Ketel uap yang direparasi

Pemeriksaan bagian-bagian ketek uap yang tertutup batu tahan api

Pemeriksaan yang ada hubungannya dengan keselamatan kerja.

43

4.4.Maintenance Boiler Perusahaan


4.4.1
a.

Sistem Maintenance
Perawatan terencana (planned maintenance)
Yaitu perawatan yang diorganisasi dan dilakukan dengan pemikiran

kemasa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang


telah ditentukan sebelumnya seperti :
b.

Perawatan preventive (pencegahan)


Yaitu perawatan yang dilakukan pada selang waktu yang telah
ditentukan sebelum atau yang sudah dijadwalkan.
Perawatan preventive dapat berupa :

Perawatan harian

Periksa minyak pelumas bearing-bearing motoran

Periksa pompa,mengecek sirkulasi udara yang bekerja


secara otomatis,pemeriksaan abu-abu pada dust
collektor,perawatan pada cerobong asap supaya tidak
terjadi folusi.

Perawatan mingguan

Bersihkan semua bagian-bagian boiler

Pipa-pipa air, drum bagian luar dibersihkan

Fan-fan dibersihkan

Periksa/ketatkan baut-baut flends

Periksa ruang bakar boiler dengan mengecek roster-roster boiler,songgo pipa


dalam boiler.
Perawatan bulanan

Cuci ketal

44

Pada waktu 6 bulan sekali,

bersihkan bagian dalam/luar drum dan pipa-pipa


dibersihkan
Perawatan tahunan

Periksa bagian

luar dan dalam boiler

Periksa

controller fan dan alat-alat pengukur

Periksa semua

pipa dan kran-kran blow down dan gelas penduga


Setiap 2 tahun

reparasi untuk pemeriksaan berkala.


c.

Perawatan korektive
Perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian yang
telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima,
perawatan ini diantaranya :

Reparasi

minor

yang

tidak

ditemukan

pada

waktu

pemeriksaan

d.

Overhaul terencana

Perawatan tak terencana (perawatan darurat)


Perawatan yang perlu segera dilakukan untuk mencegah akibat
kerusakan yang serius atau fatal.

45

BAB V
PENUTUP
5.1.KESIMPULAN
Boiler adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap,
dengan cara memanaskan air yang bersikulasi didalam instalasi header atau
pipa air didalam ruang bakar yang dilapisi batu tahan api.
Uap yang dihasilkan mempunyai tekanan dan temperatur tertentu
tergantung kapasitas boiler. Uap yang dihasilkan berupa uap basah dan uap
kering.
Sedangkan Perawatan dalam pemakaian ketel uap, adapun bentuk
perawatan nya adalah:
a. Pembersihan dapur api
b. Pelayanan api
c. Pengurasan (blow down)
d. Pembersihan jelaga dan abu berat
Cara Perawatan Selama Ketel Uap Tidak Dipakai adalah:
a. Pemberhentian ketel uap ( cutting out ) dari bekejanya
b. Pengeluaran (pengosongan) air dari ketel uap
c. Pembersihan ketel uap
46

5.2.SARAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pengoperasian boiler
-

Untuk memperoleh pembakaran yang baik, pemasukan


bahan bakar harus diatur dengan merata

Bahan bakar harus cukup kering dan perbandingan


cangkang dan fiber diatur 1:3 (cangkang 15 % dan fiber 85
%).

Tinggi air dalam ketel uap diatur agar berada pada level
65% sampai 85% dari volume drum atas, ini dapat dilihat
melalui level control pada panel.

Pastikan pinti ruang pembakaran tertutup rapat

Panas air umpan dijaga agar konstan ( minimal 80%)

Lakukan pengorekan abu setiap 4-5 jam sekali untuk


mendapatkan pembakaran yang sempurna.

47

DAFTAR PUSTAKA

Archie W. Culp, Jr, Darwin Sitompul, Prinsip Prinsip Konversi Energi


, Mc Graw Hill, New York, 1976.

Buku catatan Instalasi Ketel Dan Turbin Uap Buku Panduan Boiler

Articel hal hal yang harus di perhatikan pada boiler21 mei 2013,google,
universitas islam riau

El-Wakil. M.M, Instalasi Pembangkit Daya, edisi pertama, PT.


Erlangga, Jakarta 1992

Kanagaratnam J.,A.L. Lai., Lim Kim Huan and J.B. Wood. 1987.
Application Method of Digested Palm Oil Mill Effluent in Relation to
Land Characteristic and Oil Palm Crop. Proceeding Workshop on Oil Palm
By-Product Utilization, PORIM-MOPGC Kuala Lumpur

Ranto Manulu Buku Laporan Kerja Praktek, Pekanbaru 1999

V.L. Maleev,M.E,DR.A.M, Operasi dan Pemeliharaan Perawatan


Mesin,Erla

48

Anda mungkin juga menyukai