Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Bab Iv PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 53

BAB IV

KONVERSI ENERGI
KETEL UAP (STEAM BOILER)

4.1 Ketel Uap


Ketel uap merupakan suatu konstruksi alat konversi energi yang merubah
air menjadi uap dengan cara pemanasan. Panas yang dibutuhkan air untuk
penguapan diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada ruang bakar ketel
uap. Ketel uap disebut juga sebagai pesawat pemanas air, dimana dalam
pesawat ini terdapat tungku pembakar yang fungsinya, memberikan panas
pada pipa yang dihubungkan ke drum ketel sehingga mengubah air pengisi
ketel menjadi uap, uap (Steam) yang dihasilkan inilah yang digunakan
sebagai sumber tenaga untuk pembangkit serta pengerak pada mesin-mesin,
seperti halnya untuk turbin dan mesin produksi lain yang ada dalam suatu
pabrik.
Proses terbentuknya uap, bila di atas sekeping logam terdapat beberapa
tetes air, dan kita perhatikan molekul-molekul air tersebut, dan temperatur air
pada saat itu ialah To C. Molekul-molekul air tersebut bergerak bebas
kesana-kemari dalam lingkungannya (lingkungan air) dengan kecepatan gerak
Vo meter/detik. Molekul-molekul tersebut dalam gerakannya belum dapat
meninggalkan lingkungannya karena adanya gaya tarik-menarik antara
molekul-molekul air itu sendiri. Apabila di bawah kepingan logam tersebut
dipasang api, batang lilin, korek api dan sebagainya sedemikian sehingga api
tersebut memanasi kepingan logam yang di atasnya terdapat beberapa tetes
air, maka temperatur air tersebut akan naik menjadi T1 C, dan ternyata
kecepatan gerak dari molekul-molekul air tersebut akan bertambah menjadi
V1 meter/detik, namun belum mampu melepaskan diri dari lingkungannya.
Apabila kemudian api yang dipasang dibawah kepingan logam tersebut
ditambah besarnya (menjadi dua batang lilin, dsb) maka temperatur air diatas
kepingan logam tersebut akan bertambah menjadi T2 C, sedangkan kecepatan
gerak dari molekul-lmolekul bertambah menjadi V2 meter/detik, namun
masih belum mampu melepaskan diri dari lingkungannya. Dan apabila api
yang dipasang dibawah kepingan logam tersebut senantiasa ditambah
besarnya, sedemikian hingga temperatur air diatas kepingan logam tersebut

72

73

mencapai Td C, sedangkan kecepatan gerak molekul-molekul air tersebut


telah mencapai Vd meter/detik, sehingga molekul-molekul air tersebut mampu
melepaskan diri dari lingkungannya, dan mampu melepaskan diri dari gaya
tarik-menarik antara molekul-molekul air tersebut. Molekul-molekul air yang
melepaskan diri dari lingkungannya tersebut akan berubah menjadi molekul
uap yang kecepatan geraknya melebihi kecepatan gerak molekul-molekul air
yang semula. Proses yang demikian ini disebut proses penguapan atau
proses pembentukan uap.

Gambar 4.1 Proses penguapan uap


4.1.1 Klasifikasi Ketel Uap (Steam Boiler)
Klasifikasi ketel uap ada beberapa macam, untuk memilih ketel uap harus
mengetahui klasifikasinya terlebih dahulu, sehingga dapat memilih
dengan benar dan sesuai dengan kegunaannya di industri. Karena jika
salah dalam pemilihan ketel uap akan menyebabkan penggunaan tidak
akan maksimal dan dapat menyebabkan masalah dikemudian harinya.
A. Klasifikasi Ketel Uap Berdasarkan Pada Jenisnya
Secara umum klasifikasi ketel uap dapat dibagi menjadi dua yaitu
ketel uap pipa air dan ketel uap pipa api. Jenis ketel pipa air banyak
digunakan untuk industri yang bertekanan tinggi, misalnya pada
industri yang mengunakan listrik serta mesin-mesin yang memerlukan
tenaga uap. Sedangkan boiler pipa api banyak digunakan oleh industri
yang memerlukan tekanan uap yang relatif rendah.
1) Boiler Pipa Air (Water Tube boiler)
Pada jenis boiler pipa air, dimana air berada di dalam pipa
(generating tube) serta dihubungkan dengan dua drum yang ada
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

74

pada boiler tersebut yaitu upper drum (drum atas) dan lower drum
(drum bawah), sedangkan pembakarannya dilakukan

Gambar 4.2 Boiler Pipa Air (water tube boiler)


diluarnya generating pipes sehingga memanasi air yang ada dalam
pipa menjadi panas dan menghasilkan uap basah dalam drum ketel.
Supaya uap yang di hasilkan itu berfungsi dengan baik maka,
selanjutnya uap tesebut

disalurkan ke alat

pemanas uap

(superheater) untuk menjadi uap kering sedangkan sisanya yang


mengalami evaporasi kembali masuk ke dalam drum ketel.
Boiler ini dapat beroperasi dengan tekanan yang sangat tinggi
(lebih dari 123 bar atau setara dengan 125.425 Kg/cm). Jika
kebutuhan uap yang diperlukan oleh suatu pabrik semakin tinggi
maka, boiler ini adalah sasaran utamanya. Sebab boiler pipa air
dalam sejam bisa memenuhi kebutuhan pabrik dengan uap yang
dihasilkanya sebesar 40.000 - 120.000 ton/jamnya, seperti halnya
produksi uap yang dihasilkan oleh Unit PG Krebet Baru I saat ini.
2) Ketel Pipa Api (fire tube boiler)
Pada jenis boiler pipa api, pembakaran dilakukan di dalam pipa dan
gas panas

dialirkan melalui pipa-pipa yang bagian luarnya


Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

75

diselimuti oleh air sehingga terjadi perpindahan panas dari panas


melalui hantaran pipa ke air, maka dari itu air menjadi panas dan
menghasilkan uap.

Gambar 4.3 Ketel Pipa Api (Fire Tube Boiler)


Keterbatasan dari boiler pipa api adalah tekanan uapnya tidak dapat
dibuat terlampau tinggi, karena alasan ketebalan drum yang
terlampau

tinggi

sehingga

tidak

memungkingkan

untuk

menproduksi tekanan uap yang tinggi. Boiler macam ini ini banyak
digunakan pada industri gula mini serta industri-industri kecil
lainnya.
3) Ketel Uap Tangki
Dimna air yang dipanaskan ditempatkan di dalam tangki dan
sebagian besar

pemanasannya tidak melalui pipa (water tube),

tetapi dipanasi melalui ruang dinding bakar dan dinding dari tangki
pengisi air tersebut.

Gambar 4.4 Ketel Uap Tangki


Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

76

Ketel macam seperti ini, banyak di gunakan oleh industri kecil,


misalnya industri pembuatan tahu. Ketel ini kapasitas uap sangat
minim, tidak seperti ketel pipa air dan pipa api. Ketel ini hanya
manpu menproduksi uap basah, jadi ini sangat cocok untuk proses
pembuatan tahu
B. Klasifikasi Ketel Uap Berdasarkan Cara Pembakarannya/
Pengapian.
Berdasarkan cara pembakarannya (Boiler Fire Burning), ketel uap
dibedakan menjadi 2 yaitu ;
1) Atmospheric steam generator yaitu cara pembakaran yang di
lakukan, dengan disesuaikan tekanan udara pada ruang bakar
(tekanan atmosfir). Cara ini kebanyakan di dapat pada ketel uap
tangki. Tetapi cara seperti ini dapat digunakan oleh ketel pipa air
juga, dimana cara ini diterapkan pada saat ketel akan mulai
beroperasi. Cara seperti dilakukan dengan maksud antara lain ;
a) Memanaskan ruang pembakar (boiler burner).
b) Menaskan air pengisi ketel sehingga dapat memudahkan
operator dalam mengatur semua unit kontol ketel sesuai
kebutuhan.
c) Memanaskan burner oil pada unit burner (gas panas).
2) Super charge Steam Generator
Super charge steam adalah cara pembakaran yang dilakukan
dengan bantuan dari suatu alat tertentu yang memiliki tekanan yang
lebih besar dari tekanan atmosfir.
Cara seperti ini, banyak dilakukan pada ketel uap pipa api dan pipa
air, dimana untuk mendapatkan kalori panas yang besar dan dapat
mengubah fluida air yang memiliki molekul terikat yang kuat
sehingga molekul tersebut saling melepas dan berubah menjadi
fluida uap kering untuk mengerakkan mesin-mesin maka,
diperlukan adanya suatu alat bantu yang bisa membantu proses
pembakaran.
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

77

C. Klasifikasi Ketel Uap Berdasarkan Penempatannya


Dilihat dari segi penempatan ketel uap dapat dibedakan atas 3 yaitu :
1) Out Door Plants ialah semua bagian ketel terletak di luar ruang
bangunan. Penentuan letak ketel yang sedemikian, banyak di
lakukan oleh para penbuat gula yang masih tradisional. Para
pembuat (traditional maker) ini hanya mengandalkan bahan bakar
yang banyak agar menguapkan kadar air yang tertumpuk dalam
nira tebu yang diolah, jadi cara menentukan lokasi seperti ini
sangatlah

boros.

Baik

itu,

tenaga,

bahan,

serta

waktu

produksinyapun lama.
2) Indoor Plants, ialah ketel yang sebagian besar komponennya
barada dalam bangunan ketel, tetapi untuk drum pengisi air ketel
(Upper Drum) sendiri letaknya berada di bagian atas ketel
sedangkan Drum bawah (lower drum) berada dalam bangunan
ketel. Hal semacam ini biasa kita dapat ketemukan pada (ketel pipa
air).
3) Semi indoor plants

ialah ketel yang beberapa bagian atau

komponennya berada dalam bangunan ketel dan sebagian


komponen lainnya berada di luar.
D. Klasifikasi Ketel Uap Berdasarkan Bahan Bakarnya
Berdasarkan

jenis

bahan

bakar

yang

digunakan,

ketel uap

mengunakan beberapa bahan bakar pokok antara lain :


1) Bahan bakar fosil yaitu bahan bakar yang di dapat dari sumber
alam yang sudah tertimbum dalam perut bumi selama jutaan tahun
sehingga berevolusi menjadi sumber daya alam yang dapat dipakai
oleh manusia untuk meningkatkan taraf hidupnya. Maka, bahan
bakar yang dimaksud itu adalah gas alam (gas metana), batu bara,
serta minyak bumi (residu).
2) Bahan bakar organik ialah bahan bakar yang berasal dari kayukayuan kering serta ampas yang dihasilkan oleh suatu pabrik itu
sendiri.
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

78

E. Klasifikasi Ketel Berdasarkan Kapasitasnya


1) Ketel uap kapasitas rendah

: 1 6 ton/jam

2) Ketel uap kapasitas menengah

: 10 75 ton/jam ( PG

Krebet Baru I ).
3) Ketel uap berkapasitas tinggi

: 100 420 ton/jam.

4) Ketel uap berkapasitas sangat tinggi

: > 600 ton/jam

F. Klasifikasi Ketel Uap Berdasarkan Tekanan


berdasarkan tekanannya, ketel uap dapat dibagi atas :
1) Ketel bertekanan rendah

: 7 - 13 kg/cm

2) Ketel uap tekanan menengah

: 22 - 39 kg/cm

3) Ketel uap tekanan tinggi

: 60 125 kg/cm

4) Ketel uap tekanan tinggi

: > 125 kg/cm

G. Klasifikasi ketel Uap Berdasarkan Lantai Ruang Bakarnya


Menurut lantai ruang bakar ketel uap dapat dibedakan atas tiga yakni :
1) Tipe tapal kuda (Horse Shoe) yaitu dimana bentuk atau tipe lantai
ruang bakarnya berbentuk seperti tapak kuda.
2) Tipe Spread Stocker yaitu lantai ruang bakar ketel menyerupai
konfeyor. Lantai ruang bakar dibangun sedemikian rupa sehingga
memudahkan mengangkut keluar abu pembakaran dalam ruang
dapur.
3) Tipe damping Grade yaitu tipe lantai ruang bakar ketel yang mana
memiliki sistem mekanik yang digerakan oleh tenaga hidrolik
motor sehingga dapat menbuka dan menutup secara otomatis untuk
menbuang abu sisa pembakaran dari ruang bakar menuju ke askoper dan selanjutnya di bawah oleh konfeyor untuk dibuang ke
truk. Selain sebagai tempat penbuangan abu sisa pembakaran,
damping grade ini memiliki rongga-rongga yang dapat berfungsi
sebagai laluan gas panas serta udara untuk memanaskan suhu ruang
bakar ketel.

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

79

4.1.2 Ketel Uap Di Unit PG Krebet Baru I


Di Unit PG Krebet Baru I, uap memiliki peranan yang sangat
penting dalam hal proses produksi gula. Uap di PG krebet Baru I boleh
dibilang sebagai tenaga pengerak utama yang digunankan untuk semua
unit pengerak, penberi daya serta proses produksi itu sendiri yang ada
dalam pabrik ini (PG Krebet Baru I).
Uap yang diperoleh adalah uap yang sudah diproses melalui
beberapa tahap dalam ketel hingga benar-benar menghasilkan uap yang
bisa dipakai untuk mengerakan mesin-mesin dalam pabrik, uap yang
dimaksud adalah uap kering. Tetapi sesudah uap kering beroperasi maka di
hasilkanlah suatu uap baru yang di namakan uap basah. Uap basah yang
dihasilkan dari evaporasi uap awal, akan digunakan sebagai pemanas bagi
unit produksi di pabrik tengah, yang meliputi ; pemanas nira pada juice
heater, pan panas (penguapan nira), pan masak dan putaran (pengeringan
gula SHS).
Untuk mencukupi kebutuhan uap Di PG Krebet Baru I, terdapat 3
unit ketel pipa air yang dapat dipakai untuk menproduksi uap. Namum
antara ketiga ketel itu, yang beroperasi hanya dua, yaitu Ketel Chen-Chen
dan ketel Yoshimine-II.
Ketel uap yang digunakan termasuk jenis ketel uap pipa air, dimana ketel
ini menpunyai keuntungan dengan luas permukaan yang sama dan dapat
menghasilkan uap yang lebih besar dibanding ketel uap pipa api.

4.1.3 Bagian-Bagian Ketel Uap Unit PG Krebet Baru I


Sebelum melangkah lebih jauh, kita membahas dulu ketel yang ada
di Unit PG Krebet Baru I. Untuk mencukupi kebutuhan uap di PG Krebet
Baru I, terdapat 3 buah ketel pipa air yang dibangun secara sejajar
namum memiliki ukuran yang berbeda. Masing-masing dari ketel ini
dilengkapi dengan bagian-bagian utamanya yang sangat berfungsi yaitu
seperti :

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

80

1) Dapur ketel/ruang bakar ketel dan bagian-bagiannya berfungsi sebagai


tempat pembakaran untuk memberikan panas pada air yang berada
dalam pipa-pipa (primer water generating tube) sehingga air berubah
menjadi uap untuk bisa di transfer ke superheater untuk pemanasan
selanjutnya (saturated steam). Bagian-bagian dari ruang bakar ketel
terdiri dari :
a) Bagas feeder yaitu suatu bagian ruang bakar yang fungsinya
sebagai tempat laluan bahan bakar ampas untuk masuk kedalam
ruang bakar ketel. Bagas feeder terletak diantara konfeyor ampas
dan ruang bakar ketel, ampas yang dibawah oleh konfeyor dari
stasiun gilingan menuju gudang, sebagiannya akan masuk kedalam
ruang pembakar melalui bagas feeder ini.
b) Man hole, yaitu bagian ruang bakar yang berfungsi sebagi tempat
laluinya orang untuk pembersihan atau perbaikan, serta memantau
kondisi api pada saat mesin sedang beroperasi.
c) Damping grade yaitu bagian lantai ruang bakar yang fungsinya
sebagi tempat pembuangan abu dan laluan udara ruang bakar.
d) Furnice yaitu salah bagian dari rung bakar yang fungsi utamanya
adalah melakukan pembakaran.
e) Wall tube, ini dinamakan tembok pipa karena ke empat bagian
dinding tembok ruang ini terpasang pipa-pipa air serta water
header, diantaranya front side header, side header, dan rear
header.
2) Water tube yaitu pipa-pipa yang berfungsi sebagai tempat laluan air
untuk dipanaskan

hingga air itu mencapai titik didih dan

menghasilkan uap. Pipa-pipa ini terhubung dengan drum ketel atas


dan drum ketel bawah. water tube biasa di sebut juga dengan primer
water generating tube.

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

81

Gambar 4.5 Generating Pipe


Primer water generating tube ialah pipa yang terdiri atas front
header, side header, dan rear header. Pipa-pipa ini terhubung antara
header-header dan upper drum, serta terhubung juga dengan lower
drum. Dari pipa-pipa ini, penguapan air dikeluarkan melalui bagian
pipa yang terhubung dengan upper drum, sedangkan pipa yamg
terhubung dengan lower drum berfungsi untuk mengalirkan air yang
ada dalam upper drum ke ke dalam header-header atau lower drum.
3) Drum ketel berfungsi sebagai tempat untuk menanpung air pengisi
ketel serta uap yang dihasilkan dari pembakaran. Air yang dimasukan
ke upper drum, akan memenuhi pipa-pipa serta lower drum dan
hearder-header dari water tube itu sendiri. Drum ketel dan
pelengkapnya :
a) Upper drum disebut juga sebagai stema drum karena drum ini
fungsinya sebagai tempat pengisi air ketel dan sekaligus sebagai
tempat penampungan steam yang dihasilkan dari proses penguapan.
b) Lower drum, berfungsi sebagai tempat pengengdapan lumpur atau
kotoran yang masuk dalam air pengisi ketel serta penghubung
antara steam generating tube.

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

82

c) Down comer tube adalah pipa yang berfungsi untuk mengeluarkan


kotoran/lumpur yang terendap pada lower drum sehingga
memudahkan dalam proses penguapan.
d) Safety valve fungsinya untuk menblow up steam jika dalam ketel
terjadi tekanan lebih, sehingga tekanan menjadi normal kembali.
Safety valve ini akan menbuka dan mentup secara otomatis
(automatic system).

Gambar 4.6 Safety Valve (Katup Pengaman Ketel)


4) Air preheater ialah bagian ketel yang berfungsi sebagai pemanas
udara, dimana udara yang di kompres oleh FDF (force draft fan) ke
dalam ruang ketel dipanaskan dengan sisa-sisa gas panas sebelum
dibuang cerobong. Selanjutnya udara yang telah dipanaskan tersebut
sebagian di gunakan untuk pemanas ruang bakar ketel dan sebagian
dihisap kembali oleh IDF bersama abu serta asap menuju cerobong
untuk dibuang. Keuntungan memakai air preheater ;
a) Dengan adanya suhu pembakaran yang tinggi maka, proses
pembakarannya akan menjadi lebih sempurna, dengan demikian
akan menghemat bahan bakar.
b) Dengan naiknya suhu pembakaran akan menaikkan kecepatan
reaksi pembakaran, sehingga produksi uap jadi lebih tinggi.
c) Polutan yang terjadi pada cerobong menjadi berkurang, dengan
demikian akan menaikkan rendemen ketel dalam menghasilkan
uap.
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

83

5) Super heater ialah suatu alat yang berfungsi untuk mengubah energi
panas uap basa menjadi energi panas yang lebih besar yaitu berupa
uap kering yang bisa digunakan untuk mengerakkan mesin-mesin
yang ada dalam pabrik. Super heater terdiri dari pipa-pipa berbentuk
spiral, sehingga uap yang keluar dari upper drum

mengalir ke

dalamnya lebih lama terkenah gas panas (asap panas) yang bersuhu
tinggi, sehingga memanasi bagian luar pipa super heater tersebut.
Jadi, butir-butir air yang terbawa oleh uap jenuh akan menguap habis
di dalam alat ini dan akan diperoleh uap yang benar-benar kering.
Pada bagian ini juga terdapat perlengkapangnya tersendiri seperti :
a. Safety valve yaitu suatu unit kontrol yang sengaja dipasang
sehingga bisa mengontrol panas serta level air yang terjadi dalam
drum ketel itu sendiri atau dalam superheater yang dimaksudkan.
b. Super heater steam header, uap yang dihasilkan oleh super heater
akan di tampungg dalam suatu header setelah itu di salurkan ke
communal steam header.

Gambar. 4.7 Seluruh Badan Ketel Uap Pipa Air


Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

84

6) Main valve yaitu katup yang berfungsi untuk menbuka dan menutup
steam serta air pengisi ketel, dimana katup ini letaknya berada di atas
rangkaian steam tube, steam header dan water tube. Main valve dapat
terbagi atas dua yaitu ;
a) Automatic main valve, dimana sistem kerja katup ini di atur oleh
suatu sensor, dimana dapat menbuka dan menutup sendiri.
b) Manual main valve yaitu sistem kerjanya di lakukan oleh para
operator ketel dengan cara menbuka dan menutup secara manual
pula.
7) Ekonomiser adalah pesawat yang berfungsi untuk memanaskan air
pengisi ketel (feed water) sebelum air dimasukkan ke ketel uap. Agar
memanasi air tersebut digunakan gas-gas asap yang yang telah dipakai
pada ketel uap, sebelum gas-gas asap tersebut dibuang ke cerobong.
Macam-macam ekonomiser :
a) Ekonomiser arus searah yaitu arus dari gas asap yang memanaskan
searah dengan air yang dipanaskan.
b) Ekonomiser arus berlawanan, yaitu arus dari air yang dipanaskan
berlawanan dengan arah dari gas asap.
c) Ekonomiser arus gabungan, yaitu kombinasi dari ekonomiser arus
searah dengan ekonomiser arus berlawanan arah.

Gambar. 4.8 Economizer


8) Header berfungsi untuk menampun air yang akan diuapkan oleh pipapipa air serta sebagai laluan uap kering yang akan di transfer ke
mesin-mesin yang ada dalam pabrik dan sekaligus berfungsi
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

85

menangkap uap yang mengalami evaporasi. header-header ini


letaknya di berada di dalam maupun dilaur ketel.
Header-header ini dapat dibedakan atas dua macam, yakni :
a) Header yang berada dalam ketel, yaitu side header, fromt header
dan rear header, dimana berfungsi sebagai tempat penyimpanan air
ketika dimasak. Air dari drum atas dan drum bawah ketel
disirkulasikan ke seluruh header yaitu side header, front header
dan rear header.
b) header yang berada di luar ketel yaitu header-header yang
berfungsi sebagai tempat peyimpanan uap yang akan di transfer ke
mesin turbin yang ada dalam pabrik.

4.1.4 Cara Kerja Ketel Uap


Sistem kerja ketel pada Unit PG Krebet I yaitu sistem kerja pipa air. Cara
kerjanya adalah dimana air mengalir di dalam pipa sedangkan pemanasan
dilakukan oleh gas-gas hasil pembakaran diluar pipa. Oleh karena itu, pipa
air menpunyai luas yang sangat besar dibanding dengan isinya, sehingga
uap yang dihasilkan juga sangatlah besar. Ketel uap tersusun dari pipa-pipa
baja yang berdiameter kecil. dinding pipa dipanasi oleh gas-gas hasil
pembakaran yang kemudian dapat memanaskan air yang ada dalam pipa
serta header yang terhubung dengan pipa-pipa baja tersebut sehingga
menimbulkan penguapan yang kemudian di olah oleh superhaeter menjadi
uap kering. Untuk memanaskan air yang ada dalam pipa serta headerheader yang ada maka, digunakanlah residu sebagai pemanas awal. ada dua
macam pemanasan residu yaitu :
1) jika ketel uap belum menghasilkan uap, residu sebelum dipanasi dengan
elemen listrik.
2) Dan jika ketel uap sudah bekerja (menghasilkan uap), residu dipanasi
dengan gas-gas hasil dari pembakaran yang ada dalam ketel itu sendiri
serta uap hasil panas yang telah di rubah menjadi uap kering yang panas.

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

86

Dengan bantuan oli yang berasal dari feeding pump, residu akan mengalir
ke bender atau nosel dan udara yang diperlukan untuk membantu proses
pembakaran di ambil dari blower (FDF).

4.1.5 Accesories Boiler (Perlengkapan Ketel )


Agar kerja ketel lebih efisien, maka ketel memerlukan beberapa alat
sebagai pendukung utamanya. Alat-alat pendukung

ketel tersebut yaitu

antara lain :
1) Force Draft Fan (FDF), alat ini berfungsi sebagai penghembus udara dari
luar ketel menuju masuk ke ruang pembakaran dengan terlebih dahulu
dilewatkan melalui ruang pemanas (air preheater) untuk dipanaskan
dengan maksud agar menaikkan temperatur udara sehingga membantu
memudahkan proses pembakaran dalam ruang pembakar. Sedangkan
sisanya akan ditarik oleh Indust Draft Fan (IDF) bersama gas panas dan
abu keluar ke cerobong.

Gambar. 4.9 Force Draf Fun ( FDF)


2) Indust Draft Fan (IDF), digunakan untuk menarik keluar sisa gas panas
pembakaran dari ruang pembakar sehingga memanaskan pipa-pipa air
yang yang tidak menerima panas api langsung, dan juga menarik keluar
abu serta jelaga menuju cerobong. Gas panas yang ditarik keluar dari IDF
pada ketel YOSH-II sebagian digunakan sebagai pengering ampas.
Dimana gas panas yang ditarik keluar, setelah melewati IDF, sebagian
gas panasnya dilewatkan ke Baggase Dryer untuk mengeringkan ampas

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

87

tebu yang dibawa dari stasiun gilingan pada konfeyor pembawa ampas,
dan sebagian lagi dilewatkan ke cerobong.

Gbr. 4.10 Indust Draf Fun (IDF)


3) Secondary Air Fan (SAF), digunakan untuk menghembuskan udara
panas yang berasal dari FDF ke dalam ruang bakar agar membantu
memercikan (mengabutkan) ampas sehingga memudahkan dalam proses
pengapian.
4) Distrubution Fan (DF), digunakan untuk menghenbuskan ampas dari
baggase feeder sehingga dapat menyebar secara rata ke seluruh bagian
dalam dapur.
5) Feed Water Pump (FWP), fungsinya untuk memompakan air dari
daerator menuju masuk ke dalam drum ketel atas (upper drum). Pompa
ini bekerja terus menerus sehingga air pengisi ketel tidak mengalami
kekurangan selama proses pengilingan berlangsung dengan diatur
melalui control valve. Jika air pada drum ketel telah memenuhi level
yang ditentukan maka air akan bersirkulasi antara daerator dan pompa.

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

88

Gambar 4.11 Feed Water Pump (FWP) Yosh-II


6) Daerator berfungsi untuk menghilangkan gas-gas asap yang terkandung
dalam air, terutama oksigen (O2). Gas ini sangat berbahaya pada material
ketel sebab dapat menimbulkan korosi. Gas yang cukup berbahaya
adalah gas karbon dioksida (CO2). Gas oksigen dan karbon diaoksida
akan bersenyawa dengan badan ketel, terutama drum ketel serta pipapipa pemanas air dalam ketel dan hal ini akan sangat merugikan.

Gambar 4.12 Daerator


7) Fuel Pump berfungsi untuk memompakan bahan bakar minyak residu
dari tangki bahan bakar residu melalui pemanas bahan bakar.
8) Instalasi Water Treatment , berfungsi untuk mengolah air sumur menjadi
air yang layak dipakai untuk mengisi ketel. Water Treatment digunakan
pada saat akan mulai giling dan bila kebutuhan air kondensat berkurang.
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

89

Gambar. 4.13 Instalation Water Treatment (IWT)


9) Burner (Pembakar), berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar residu
ke dalam ruang bakar ketel, apabila bahan bakar ampas berkurang atau
tidak ada.

Gambar. 4.14 Burner


10) Oil heater, berfungsi untuk memanaskan minyak bahan bakar residu
sampai mendekati titik nyala sehingga memudahkan dalam proses
pembakaran.
11) Continous blow down, berfungsi untuk menbuang kotoran berupa
lumpur yang mengendap dalam upper drum.
12) Boiler

Control

Consule,

berfungsi

untuk

mengontrol

atau

mengendalikan kinerja kerja ketel itu sendiri.

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

90

4.1.6 Pengolahan Air Pengisi Ketel.


Pengolahan air adalah salah satu cara yang dilakukan untuk menyiapkan
air pengisi ketel agar tidak menimbulkan kerusakan pada elemen-elemen
yang terdapat pada ketel. Air pengisi ketel berasal dari :
1) Air yang berasal dari alam (air sungai, air sumur dan sumber mata air),
yang ditreatment terlebih dahulu, sehingga air yang dipakai pada awal
operasi tidak menimbulkan suatu kerusakan pada elemen ketel.
Kerugian-kerugian yang dapat terjadi ketika mengunakan air yang
berasal dari alam antara lain :
a. Terjadinya kerak, kerak yang terjadi pada elemen ketel adalah
kotoran-kotoran yang yang memadat atau menempel pada bidangbidang pemanas ketel uap sehingga tidak memungkingkan kerja kerja
ketel uap secara maksimal. Akibat yang dapat terjadi ketika elemen
ketel ini di padati oleh kotoran-kotoran, antara lain :
1. Produksi uap akan lambat laun berkurang dan tekanan kerja uap
untuk turbinpun ikut merosot, sehingga mesin-mesin tidak bekerja
dengan maksimal.
2. Pipa dalam pemanas dapat berubah bentuk bahkan bisa pecah. Hal
disebabkan karena panas yang diberikan untuk memanasi air
terhambat oleh kerak-kerak yang ada sehingga menimbulkan pipapipa ketal menjadi memuai atau pecah.
3. Pemborosan bahan bakar yang berlebihan.
b. Ausnya logam-logam akibat korosi.
Di dalam air terdapat zat-zat kimia yang dapat merusak logam pipa,
sehingga lama kelamaan menjadi lebih tipis, dan kekuatan untuk
menahan beban yang ada menjadi berkurang.
c. Terbawanya air dalam uap semakin tinggi.
Banyaknya kotoran yang terkandung maka airnya menjadi pekat,
Akibatnya pada saat uap keluar terjadi letupan-letupan yang akan
menyebabkan adanya titik air. Berarti kotoran-kotoran yang ikut
terbawa akan merusak mesin-mesin pengerak yang ada.
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

91

2) Air yang dihasilkan dalam pabrik yaitu air condensat yang keluar dari
bejana penguapan di stasiun penguapan.
Jadi disini, air yang akan digunaka pada ketel harus benar-benar
diperhatikan kelayakannya, yaitu dengan cara air harus ditreatment
dengan baik agar nanti digunakan pada ketel tidak menimbulkan
kerusakan pada ketel dan tidak mengancam nyawa para pekerja yang ada.

4.1.7 Pengunaan Uap


Uap yang dihasilkan dari kedua ketel yang ada di PG Krebet Baru I dapat
dibedakan atas dua macam, yaitu ;
1) Uap Kering
Uap kering digunakan untuk mengerakan turbin-turbin yang ada di dalam
pabrik, baik itu turbin pengerak mesin penghancur tebu, pemotong tebu,
pengiling tebu serta turbin untuk kelistrikan pada stasiun listrik.
2) Uap Bekas/basah yaitu uap yang telah digunakan oleh turbin-turbin dan
sisa uap buangnya digunakan lagi sebagai pemanas pada, elemen-elemen
pembantu produksi gula yang terdapat di stasiun tengah, pan masakan,
serta stasiun akhir, dan sebagian dapat digunakan sebagai pemanas bahan
bakar residu.

4.1.8 Tabel Spesifikasi Ketel Uap PG Krebet Baru-I


Uraian

Satuan

Jenis

Yoshimine-I

Yoshimine-I

Chen-Chen

Water tube

Water tube

Water tube

Kapasitas

Ton/jam

40

80

60

Max. steam
persure
Heating
surface
Unit Burner

Kg/cm

22

27

25

1120

2700

1940

Semi
outdoor
60.000

Semi
outdoor
10.000

Semi
outdoor
80.000

Instalasi
Fuel pump
capacity

l/hour

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

92

Fuel inlet
temp.
Fuel outlet
temp.
Daerator
Feed Pump
Kapasitas
max
Inlet water
temp
Outlet water
temp
Required
steam pres
Daerator
Feed Pump
Kapasitas
Max.
Economizer

30

30

30

120

120

120

Presure
Spray
48

Presure
Spray
96

Presure
Spray
80

80

80

80

105

105

105

Kg/cm

0,8

1,2

0,8

Single stage
cent.

50

Single state
cent
96

Single state
cent
85

Bar Tube

Ton/jam

Ton/jam

Tipe
Inlet Water
Temp.
Outlet Water
Temp.
Feed Water
Pump
Kapasitas
Max.
Pressure
Pelivery
Induced Draf
Fun
-Kapasitas

105

135

Multi Stage
Cent.
48

Multi stage
Cent.
110

Multi Stage
Cent.
85

Kg/cm

25

25

25

m/min

2250

5800

5600

-Static
Pressure
Force Draf
Fun
-Kapasitas

mmAq

200

220

250

m/min

930

220

220

-Static
Pressure
Secondary
Air Fun

mmAq

200

240

230

Ton/jam

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

93

-Kapasitas
Max.
-Static
Pressure
Air
Preheater
-Surface
Heating
-Inlet Air
Temp.
-Outlet Air
Temp.
Generation
Tube
-Jumlah Pipa

m/min

360

430

500

mmAq

240

250

230

Tubular

Tubular

Tubular

1025

2000

1400

35

35

35

200

210

200

1316

426

JIS STB 35,8

JIS STB 35,8

JIS STB 35,8

GRADE III

GRADE III

GRADE III

27

53

52

JIS STB 22

JIS STB 22

JIS STB 22

14

14

14

Flush Tank

Flush Tank

Flush Tank

23

23

23

Pcs

-Bahan

Superheater
Tube
-Jumlah Pipa

Pcs

-Bahan
Shot Blowing
equip.
-Required
Pressure
Blow Down
System
-Type

Kg/cm

-Blow
Pressure
Fly Ash
Arrestor
-Kapasitas

m/min

Dry Dust
Confeyor
-Kapasitas

Ton/jam

Tranfer As
Confeyor
-Kapasitas

Ton/jam

5,5

4,4

5800

1,5

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

94

Baggase
Feeder
-Jumlah

Unit

-Type
Confeyor

Chain
Feeder

Chain
Feeder

Chain
Feeder

4.2 Bahan Bakar Ketel Uap


1) Pengertian Bahan Bakar
Pada umumnya, orang awan mengenal bahan bakar dan yang sering
mereka sebut adalah bahan bakar berupa bahan bakar yang digunakan pada
kendaraan bermotor, perkapalan dan pesawat terbang, namum banyak dari
mereka yang belum mengetahui bahan bakar yang digunakan untuk di
gunakan untuk pabrik-pabrik produksi masal yang ada selama ini. Maka dari
itu, dalam hal ini akan menjelaskan bahan bakar yang digunakan pada
pabrik khususnya pabrik produksi gula terutama bahan bakar yang
digunakan di PG Krebet Baru-I.
Bahan bakar adalah setiap bahan yang dapat digunakan untuk menghasilkan
energi untuk menghasilkan kerja mekanik secara terkendali. Dengan kata
lain, ini adalah zat yang menghasilkan energi, terutama panas yang dapat
digunakan. Ditinjau dari sudut teknis dan ekonomis, bahan bakar diartikan
sebagai bahan yang apabila dibakar dapat meneruskan proses pembakaran
tersebut dengan sendirinya, disertai dengan pengeluaran kalor. Pada
umumnya mengunakan gas alam atau minyak bakar di rumah kita, dan kita
mengunakan terutama minyak bakar dan batubara untuk memanaskan
air menghasilkan

steam

untuk

menggerakan

turbin

untuk

sistem

pembangkitan tenaga yang sangat besar. Bahan bakar tersebut batubara,


minyak bakar, dan gas alam sering disebut sebagai bahan bakar fosil.
2) Jenis-Jenis Bahan Bakar
Bahan bakar adalah suatu bahan yang digunakan untuk merubah suatu
wujud bahan menjadi bahan lain yang menpunyai banyak macam fungsi
antara lain, sebagai bahan pemasak dapur rumah tanga, bahan bakar
pengerak untuk mesin serta bahan bakar pendukung kerja pabrik-pabrik
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

95

yang ada selama ini. Bahan bakar yang kita ketahui bersama saat ini ada tiga
(3) macam yaitu ;
a) Bahan bakar padat yaitu bahan bakar berupa kayu-kayuan, serbuk kayu,
arang dan ampas serta batu bara.
b) Bahan bakar cair yaitu bahan bakar yang berupa minyak tanah, bensin,
solar, oli, dan bahan bakar residu.
c) Bahan bakar gas, antara lain aftur, elpiji (LPG), semua ini merupakan
bahan bakar, namum dalam pengunaannya berbeda antara satu dengan
lainnya.

4.2.1 Pengunaan Bahan Bakar Di PG Krebet Baru-I


Bahan bakar yang digunakan oleh PG krebet Baru selama ini ada 2 macam
yaitu bahan bakar cair dan bahan bakar padat. Namum antara kedua macam
bahan bakar ini, yang paling berperang dalam unjuk kerja produksi adalah
bahan bakar padat yang beru ampas hasil sisa produksi yang ada di pabrik
tersebut (PG Krebet Baru I), sedangkan untuk bahan bakar cair yang berupa
residu hanya digunakan sebagai bahan bakar pemancing pengapian serta
menggantikan bahan bakar ampas, sewaktu-waktu berkurang.

4.2.2 Perhitungan Bahan Bakar Ampas Pada Ketel Uap Pipa Air
Ampas adalah sisa dari hasil proses produksi di PG Krebet Baru-I yang
digunakan sebagai bahan baku untuk pembakaran di dapur ketel dengan
tujuan agar memberikan panas pada fluida air pengisi ketel agar bisa
menghasilkan uap. Dari hasil pembakaran yang diperoleh dari bahan bakar
ampas tersebut, maka fluida air yang terdapat dalam pipa-pipa dan header
akan menjadi panas dan timbul uap yang kemudian akan diubah oleh suatu
alat yang dinamakan superheater menjadi uap kering yang kemudian akan
akan ditransfer melalui header dan pipa-pipa steam sehingga bisa membantu
turbin untuk bekerja secara maksimal. untuk memaksimalkan proses
pembakaran dalam ketel dan menghasilkan uap dengan baik maka ampas

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

96

yang digunakan, harus dihitung supaya bisa meminimalisir keborosan pada


bahan bakar tersebut.
Ketel yang ada di PG Krebet Baru terdiri dari Chen-Chen, Yosh-I dan
Yosh.II. Dari masing-masing Ketel tersebut memiliki speknya sendirisendiri, sebab untuk menghitung jumlah bahan bakar maka harus
disesuaikan dengan speknya yang telah tersedia pada masing-masing ketel
tersebut. Spesifikasi yang dimaksud antara lain :
1) Spek Teknik Ketel Yoshimine-II
a) Kapasitas Ketel

: 80 ton/jam.

b) Tekanan Kerja

: 23 - 25 kg/cm.

c) Temperatur Uap

: 350 C.

d) Temperatur Air Pengisi Ketel

: 105 C

2) Spek Teknik Ketel Chen-Chen


a) Kapasitas Ketel

: 60 ton/jam.

b) Tekanan Kerja

: 21 - 25 kg/cm.

c) Temperatur uap

: 325 C.

d) Temperatur air pengisi ketel

: 105 C

Perhitungan bahan bakar ampas :


Rumus untuk menghitung bahan bakar ampas :

keterangan :

a) Perhitungan Bahan Bakar pada ketel Yoshimine-II


Jadi bahan bakar ( Ba ) yang digunakan pada ketel yosh-II dapat di
hitung.
Diketahui :
1.
2.
3.

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

97

4.
5.
Penyelesaian :

Jadi bahan bakar ampas yang mesti dihabiskan dalam satu jam adalah
sebesar 48 ton. 24 jam x 48 ton/jam = 1.152 ton bahan bakar ampas, jadi
dalam sehari beroperasi ketel Yosh menghabiskan bahan bakar sebanyak
1.152 ton.
b) Perhitungan Bahan Bakar Pada ketel Chen-Chen
diketahui :
1.
2.
3.
4.
Penyelesaian :

Untuk ketel Chen-Chen selama 1 jam bisa menghabiskan bahan bakar


sebanyak 37 ton.

Jadi selama satu jam penuh kedua ketel (Yosh-II dan Chen-Chen) yang
beroperasi, dapat menghabiskan bahan bakar ampas sebanyak 85 ton
ampas/jam.
c) Perolehan Ampas Hasil Giling
1. Kapasitas Giling tebu/jam

: 270 ton/jam.

2. Kapasitas Giling tebu/hari

: 6.500 TCD

Perhitungan ampas tebu dari proses Giling :


Diketahui :
a. sabut tebu 13 %.
b. Ampas % tebu didapat dari hasil analisa lab. 31,5 %
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

98

Penyelesaian :
Ampas yang dihasilkan dari proses giling adalah ;

Jadi ampas tebu yang dihasilkan selama sejam dalam produksi sebanyak
85 ton.
4.3 Turbin Uap
Turbin uap merupakan suatu pengerak mula yang mengubah energi potensial
uap yang dihasilkan ketel menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah
menjadi energi mekanik dengan bantuan roda gigi reduksi yang dihubungkan
langsung dengan mekanisasi yang digerakkan. Pengerak utama turbin adalah
uap yang dihasilkan dari pembakaran boiler/ketel uap yang ada.
Turbin sederhana memiliki satu bagian yang bergerak, assemble rotor
blade. Fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan
menghasilkan energi untuk mengerakkan rotor. Contoh turbin awal adalah
kincir angin dan roda air, sebuah turbin yang bekerja terbalik disebut sebagai
kompresor atau pompa turbo. Turbin gas, uap dan air biasanya biasanya
memiliki Casing yang berada di sekitar baling-baling yang fungsinya untuk
mengontrol fluida. Jadi secara umum turbin digunakan sebagai tenaga
pengerak mula yang berfungsi unuk mengerakkan mesin-mesin baik itu mesin
produksi maupun mesin-mesin penghasil listrik yang juga sebagai pembangkit
listrik tenaga uap.
Di PG Krebet Baru.I, turbin digunakan untuk mengerakan semua mesin
yang ada kaitannya dengan kegiatan produksi dalam pabrik itu sendiri, seperti ;
1) Mesin pemotong tebu.
2) Mesin pencacah tebu.
3) Mesin giling tebu.
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

99

4) Mesin blower dan kompresor pada ketel uap Yosh-II dan Chen-Chen
serta.
5) Mesin pembangkit tenaga listrik pada stasiun penerangan PG. Krebet
Baru I
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa semua kegiatan di PG. Krebet
Baru.I semuanya berhubungan dengan uap dan turbin pengerak.

4.3.1 Pengunaan Turbin Uap


Pengunaan paling umum dari suatu turbin adalah menproduksi tenaga
listrik. Pada saat ini, hampir sebagian tenaga listrik diproduksi dengan
tenaga turbin uap, seperti listrik yang digunakan di pabrik-pabrik besar serta
perkapalan moderen sekarang ini semua mengunakan turbin uap sebagai
tenaga pengeraknya.
Turbin kadangkala merupakan bagian dari mesin yang lebih besar
peranannya. Sebuah turbin gas, sebagai contoh, dapat menunjuk ke mesin
pembakaran dalam yang berisi sebuah turbin, kompresor, konbustor dan
alternator.
Turbin dapat memiliki kepadatan tenaga (power density) yang luar biasa
(berbanding dengan volume dan beratnya). Kemanpuannya dapat beroperasi
pada kecepatan yang begitu tinggi. Mesin utama dari Space Shuttle
mengunakan Turbo Pumps (mesin yang terdiri dari sebuah pompa yang
didorong oleh sebuah mesin turbin) untuk memberikan propellent (oksigen
cair dan hidrogen cair) ke ruang pembakarang mesin. Turbo pumps
hidrogen ini, sedikit lebih besar dari mesin mobil dan dapat menproduksi
listrik sebesar 70.000 Hp atau sekitar 52,2 MW.
Turbin uap termasuk mesin konversi energi yang mengubah energi
potensial uap menjadi energi kinetis pada nozel dan selanjutnya diubah
menjadi energi mekanis pada sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros
turbin. Energi mekanis yang dihasilkan dalam bentuk putaran poros turbin
dapat secara langsung atau bantuan roda gigi reduksi yang dihubungkan

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

100

dengan

mekanisme

yang digerakkan.

Untuk

menghasilkan listrik,

mekanisme yang digerakkan adalah poros generator.


Jika dibandingkan dengan penggerak terhadap tenaga listrik lain, seperti
Diesel, turbin memiliki beberapa kelebihan :
1) Pengunaan panas yang lebih efisien.
2) Pengontrolan putarannya lebih mudah.
3) Tidak menghasilkan loncatan bunga api listrik.
4) Tidak terpengaruh terhadap lingkungan disekelilingnya yang panas.
5) Uap sisa panasnya dapat digunakan kemabali untuk kegiatan proses
produksi.

4.3.2 Komponen-komponen Sistem Turbin Uap


Secra umum komponen-komponen dari sebuah turbin uap adalah :
1) Nozel, sebagai media expansi uap yang merubah energi potencial
menjadi energi kinetik.

Gambar. 4.15 Nozzel & Blade


2) Sudu (Blade), adalah alat yang menerima gaya dari energi kinetik uap
dari nozzel dan merubahnya menjadi energi putar pada poros atau shaft.
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

101

Gambar. 4.16 Blade (Sudu-Sudu)


3) Cakram, tempat dimana sudu-sudu dipasang secara radial pada poros.
4) Poros, sebagai komponen utama tempat dipasangnya cakram-cakram
sepanjang sumbu. Poros adalah bagian yang berfungsi meneruskan daya
putaran ke pesawat pembangkit tenaga listrik (Generator).

Gambar. 4.17 Shaft dan Blade Turbin Uap


5) Bantalan, bagian yang berfungsi untuk menyokong kedua ujung poros
dan banyak menerima beban.
6) Kopling, sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan
mekanisme yang digerakkan.
7) Panel Control, adalah suatu instrument pengontrol turbin yang dapat
mengontrol proses kerjanya turbin.
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

102

Gambar. 4.18 Unit Pengontrol Turbin


8) Gear Box, adalah kumpulan perbandingan roda-roda gigi yang berfungsi
untuk mereduksi putaran dari mesin pengerak turbin.

Gambar. 4.19 Gear Box Turbin Uap


9) Governor Valve, merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai pengatur
putar sudu turbin agar tetap stabil. Governor valve ini, akan bekerja
secara otomatis ataupun diatur oleh operator sebelum turbin bekerja.
Apabilah turbin mengalami beban yang berat pada waktu sedang
beroperasi maka governor ini akan disetting untuk menurunkan putaran
dan juga sebaliknya. Jika putarannya rendah maka operator akan
mengaturnya memalui governor ini. Untuk menambah putaran maka
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

103

governor akan diseting sesuai kebutuhan yang ada sehingga daya turbin
akan bertambah.

Gambar 4.20 Governor


10) Katup Darurat, berfungsi untuk menghentikan turbin uap secara
otomatis, bilah terjadi kelebihan kecepatan (Overspeed) yang telah
ditentukan, dan secara manual juga katup darurat dapat ditutup, jika
tuas pengatur dilepas dari kedudukannya pada tuas pengungkit. Ada
beberapa katub darurat otomatis yang digunakan antara lain :
a) Pelepas Katup Darurat Kecepatan Tinggi.
Pemasangan alat pelepas darurat kecepatan tinggi terletak pada sisi
uap baru yang masuk dalam sistem turbin. Ini bertujuan

untuk

menghentikan turbin bila kecepatan turbin melebihi batas yang telah


ditentukan (Overspeed 5500 rpm). Biasanya sistem mekanisme
dari pelapasan katup darurat diatur oleh operator turbin dengan
permintaan supervisor atau RC.
b) Pelepas Katup tekanan oli pelumas rendah, berfungsi untuk
menghentikan minyak pelumas turbin sehinga turun pada batas-batas
yang tidak aman pada turbin bersangkutan agar terjadi sirkulasi
pelumasan yang baik. Pada saluran sirkulasi pelumasan terdapat
pengukur tekanan minyak pelumas yang berfungsi secara elektrik
dan berhubungan dengan katup darurat. Bila tekanan minyak
pelumas di dalam saluran sirkulasi ditentukan maka akan menberi
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

104

arus listrik untuk menarik katup darurat supaya menutup saluran uap
baru dan turbin akan bebrhenti secara perlahan.
c) Pelepas Temperatur Minyak Pelumas Tinggi, berfungsi untuk
menghentikan turbin uap bila temperatur minyak pelumas tinggi
pada batas-batas yang tidak aman, sehingga tidak terjadi pemanasan
dan pendinginan yang baik. Pada saluran sirkulasi pelumasan
terdapat pengukur tekanan minyak pelumas yang berfungsi secara
elektrik dan berhubungan katup dengan darurat. Bila temperatur
minyak pelumas di dalam saluran sirkulasi minyak pelumas
ditentukan maka, akan menberi arus listrik untuk menarik katub
darurat supaya menutup saluran uap baru dan turbin akan berhenti
secara perlahan.
d) Pelepas Tekanan Air Rendah.
Pada saluran air untuk pendingin oli pelumas, terdapat pengukur laju
kecepatan air pendingin secara elektrik dan juga berhubungan
dengan katup darurat. Bila aliran air pendingin untuk pendingin
minyak pelumas dibawah ditentukan maka akan menberi arus listrik
untuk menarik katup darurat supaya menutup saluran uap baru dan
turbin akan berhenti secara perlahan.

Gambar 4.21 Panel Pelumasan & Pendingin Turbin Uap


11) Sirkulasi Oli Pelumas Dan Pendingin
Pada elemen-elemen turbin uap yang perlu mendapat pelumasan adalah
seperti, metal (Journal bearing) dudukan poros turbin dan bantalan
luncur, sebab kedua elemen tersebut sangat penting peranannya dalam
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

105

menangulangi beban poros yang bekerja dengan kecepatan putar yang


begitu tinggi serta memberi perlindungan pada bagian poros supaya
tetap dalam keadaan presisi, jika tidak maka akan terjadi kemungkinan
turbin akan berhenti bekerja. Maka dengan pelumasan, dapat membantu
untuk meminimalisir hal-hal yang dapat menyebabkan tergoresnya
poros atau menimbulkan panas yang tinggi sehingga bisa terjadi fire
burn pada turbin.

Metal journal
Gambar 4.22 Journal Metal (Dudukan Poros Turbin)
Untuk melihat komponen-komponen utama pada turbin dapat dapat
dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.23 Bagian-Bagian Turbin Uap


Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

106

Keterangan Gambar :
1) Casing adalah sebagai penutup bagian-bagian utama turbin.
2) Rotor adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros,
sudu turbin atau deretan sudu yaitu stationary blade dan moving
blade. Untuk turbin bertekanan tinggi atau ukuran besar, khususnya
untuk turbin jenis reaksi maka turbin ini perlu dipertimbangkan
untuk mengimbangi gaya reaksi yang timbul secara aksial terhadap
poros.
3) Bearing Pendestal adalah merupakan dudukan bagi poros rotor.
4) Journal Bearing, adalah bagian turbin yang berfungsi menahan gaya
radial atau gaya tegak lurus rotor.
5) Thrust Bearing bagian turbin yang berfungsi untuk menahan atau
menerima gaya aksial atau gaya sejajar terhadap poros yang
merupakan gerakan maju mundurnya poros rotor.
6) Main Oil Pump, berfungsi untuk memompakan oli dari tangki untuk
di salurkan ke seluruh bagian turbin yang berputar. Dimana fungsi
dari lubricating oil adalah :
a) Sebagai pelumas pada bagian-bagian turbin yang berputar.
b) Sebagai pendingin (Oil Cooler) yang telah panas dan masuk ke
bagian turbin dan akan menekan/ mendorong keluar secara
sircular.
c) Sebagai pelapis (Oil Film) pada bagian turbin yang bergerak
secara rotasi.
d) Sebagai pembersih (Oil Cleaner) dimana oli yang telah kotor
sebagai akibat dari benda-benda yang berputar dari turbin akan
terdoron keluar kembali ke tangki secara sirculer.
7) Gland packing dan labirinth ring, sebagai penyekat untuk menahan
kebocoran, baik uap maupun kebocoran oli.
8) Inpuls stage, adalah sudu turbin tingkat pertama yang menpunyai
sudu sebanyak 116 buah.

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

107

9) Stationary blade, adalah sudu yang berfungsi untuk menerima dan


mengarahkan uap (Steam) yang masuk.
10) Moving blade, adalah sudu-sudu yang berfungsi menerima dan
merubah energi potensial uap menjadi energi kinetik yang akan
memutar generator.
11) Control valve merupakan katup yang berfungsi untuk mengatur uap
yang masuk dalam turbin sesuai dengan jumlah steam yang
diperlukan.
12) Stop Valve, merupakan katup yang berfungsi untuk menyalurkan
atau menghentikan aliran steam yang menuju turbin.
13) Reducing Gear, adalah suatu bagian turbin yang biasanya dipasang
pada turbin-turbin dengan kapasitas besar dan berfungsi untuk
menurunkan poros rotor dari kecapatan putan 5500 rpm hingga
1500 rpm.
14) Gear Casing adalah merupakan penutup gear box dari bagianbagian dalam reducing gear.
a) Pinion (High Speed Gear) adalah roda gigi dengan type Helical
yang putarannya merupakan putaran dari shaft rotor turbin uap.
b) Gear Wheel (Low Speed Gear) merupakan roda gigi type
Helical yang putarannya akan mengurangi jumlah putaran dari
shaft rotor turbin 5500 rpm menjadi 1500.
c) Pinion Bearing yaitu bantalan yang berfungsi untuk menahan
atau menerima gaya tegak lurus dari pinion gear.
d) Pinion Holding Ring yaitu ring yang berfungsi menahan pinion
bearing terhadap gaya radial shaft pinion gear.
e) Wheel Bearing yaitu bantalan yang berfungsi menerima atau
menahan gaya radial dari shaft gear wheel.
f) Wheel Holding Ring adalah ring penahan dari wheel bearing
terhadap gaya radial atau tegak lurus terhadap shaft gear wheel.

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

108

g) Wheel Trust Bearing merupakan bantalan yang berfungsi


menahan atau menerima gaya sejajar dari poros gear wheel
(gaya aksial) merupakan gerak maju mundurnya poros.

Secara umum sistem turbin uap dapat dibagai atas 5, yaitu :


1. Steam Turbin yaitu fluida uap yang berfungsi sebagai pengerak utama
elemen-elemen turbin.
2. Governoor dan Turbin Control adalah bagian turbin yang berfungsi untuk
mengatur seluruh bagian turbin yang ada dan juga sebagai pencegah
kemungkinan adanya overflow steam serta overspeed turbin.
3. System Suply Dan Drainage System yaitu merupakan suatu bagian
pembantu yang berfungsi sebagai penyalur steam dan rotatin steam kerja
dalam turbin.
4. Cooling System adalah suatu bagian tersendiri yang berfungsi membantu
melakukan lubrikasi serta sebagai pendingin untuk turbin.
5. Oil Pressure System berfungsi sebagai pelumas yang digunakan untuk
melumasi bagian-bagian terpenting dari turbin, seperti bantalan luncur,
journal bearing serta reducing gear pada gear box.

4.3.3 Cara Kerja Turbin Uap


Secara umum kerja turbin uap adalah sebagai berikut, turbin memiliki
bagian-bagian utama yaitu: nosel ekspasi, poros dan cakram dengan sudusudu yang dipasang pada pinggiranngya, cakram merupakan bagian
terpenting dari sebuah turbin dan dikenal sebagai rotor, yang dipasang di
dalam rumah turbin (turbin chasing). Bantalan-bantalan luncur poros
ditempatkan pada rumah bantalan yang dipasang pada dasar rumah turbin.
Akhirnya didalam satu grup nozell diikuti dengan penurunan kandungan
kalornya (heat content), penurunan kandungan kalor yang terjadi didalam
nozel ini selanjutnya akan menyebabkan kenaikan kecepatan uap yang
keluar dari nozel. Kecepatan semburan uap memberikan gaya implus pada
sudu-sudu dan melakukan kerja mekanis pada poros rotor turbin.
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

109

4.3.4 Cara Pengoperasian Turbin Uap


Apabila akan menjalankan sistem turbin uap, tidak boleh langsung
membuka valve uap induk karena untuk menjaga keaman dari pesawat itu
sendiri ataupun operator. Adapun cara menjalankan turbin uap adalah
sebagai berikut:
1) Periksa sirkulasi air pedingin, yang berfungsi mendinginkan oli
pendingin.
2) Periksa permukaan oli pada bak penampung/reservoir.
3) Periksa permukaan oli pada governor sesuai dengan kebutuhan.
4) Hidupkan pompa listrik untuk sirkulasi oli pendingin.
5) Buka katup uap bekas.
6) Buka katup uap baru sedikit. Serta perhatikan tekanan uap baru hanya
sampai 5kg/cm2 selama kurang lebih 10 menit.
7) Buka katup pembuangan uap baru ke udara bebas bila temperatur masih
dibawah 200 C karena berupa uap basah.
8) Bila suhu uap baru sudah mencapai diatas 200 C, segera tutup katup
pembuangan uap baru.
9) Buka lebih besar lagi katub utama uap baru supaya tekanan lebih besar
sampai 10-12kg/cm dengan waktu kurang dari 10 menit.
10) Bila suhu uap baru sudah mencapai diatas 250 C, segera tutup katup
utama uap baru.
11) Buka katup atas dengan menarik pedal yang berada disamping
governor.
12) Putar pemindah sirkulasi minyak pelumas dari manual kearah otomatis
supaya sikulasi minyak pelumas diatur oleh pompa yang berhubungan
dengan High Speed Reducer.
13) Katup uap baru bias dibuka penuh bila diatas putaran 2500 rpm. Karena
pengaturan uap baru otomatis diambil alih oleh governor.
14) Putar pemindah sirkulasi minyak pelumas dari manual kearah otomatis
supaya sirkulasi minyak pelumas diatur oleh pompa yang berhubungan
dengan High Speed Reducer.
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

110

4.3.5 Perawatan Turbin Uap


Peralatan-peralatan yang perlu dirawat pada turbin uap adalah sebagai
berikut:
a) Pembersihan
1. Pada turbin, jika pada turbin terdapat kotoran, bersihkan dengan
pembersih seperti sapu dan lain-lain.
2. Pembersihan tiap-tiap sudut pada setiap akhir musim giling.
b) Pembongkaran
Untuk mengetahui jika ada kerusakan pada elemen-elemen pada turbin.
c) Perbaikan
1. Sudu-sudu (impeller)
a. Pemeriksaan sudu-sudu turbin
b. Penggantian sudu-sudu jika ada kerusakan
2. Bearing
a. Pemeriksaan keausan dan kelonggaran.
b. Penggantian bearing jika terjadi kerusakan.
3. Shaft
a. Pemeriksaan keretakan pada shaft dengan mengunakan Non
Detective Test (NTD).
b. Pemeriksaan kelurusan pada shaft
4. Metal
a. Pemeriksaan dengan benang lunak.
b. Clearence maksimum 0,07 lebih dari itu, harus diganti.
5. Governor
Jika terjadi kerusakan,direparasi bagian instrumentnnya.

4.3.6 Penggunaan Turbin Uap Di PG. Krebet Baru I


Turbin uap yang digunakan disini berfungsi sebagai pesawat penggerak
mula dengan uap hasil dari boiler sebagai sumber tenaga. Adapun
penggunaan turbin tersebut adalah sebagai berikut:

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

111

A. Untuk Gilingan Tebu


1. Pemotong tebu
a) Turbin uap pemotong tebu (cane cutter).
b) Turbin uap penghancur tebu (unigrator)
2. Turbin penggerak gilingan
a) Unit gilingan I.
b) Unit gilingan II.
c) Unit gilingan III.
d) Unit gillingan IV.
e) Unit gilingan V
B. Ketel
1) Blower
a) Turbin IDF.
b) Turbin FDF
2) Turbin pengerak feed water pump (FWP)
3) Pompa pengisi Ketel
C. Generator listrik

4.3.7 Data-Data Teknik Turbin


1) Stasiun Gilingan
Turbin penggerak unigator dan cane catter, adalah jenis turbin uap
implus dengan satu tingkat tekanan dan dua tingkat kecepatan. Pada
stasiun gilingan, terdapat lima unit turbin masing-masing digunakan
untuk satu unit gilingan, jenis dan tipe dari turbin sama yaitu turbin
implus dengan tingkat tekanan kecepatan dua percepatan. Putaran ini
diredusikan melalui gear box dari putara 3600 rpm menjadi 750 rpm
pada rol gilingan. Ratio Speed Reducer Unigrator = 1 : 5. Adapun
spesifikasi dari turbin tersebut.

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

112

1. CANE CUTTER TURBINE


Merek
Jenis
Type
Power Max.
Speed
Steam Pressure
Bearing

Dresser Rand Turbine S/ N D 3136


Single Stage
702 W
660 HP
4500 Rpm
228 Psig
Thrust Bearing 3311
Gear Box

Merek
Rasio
Power
Kapasitas Oil
Speed Imput
Steam Rate

LUFKIN NM1600 C
7:59:01
620 HP
30 ltr
4.554 Rpm
16,4 kg/Kw/Jam
Cane Cutter

Dipasang
Ukuran
Panjang Poros Rotor
Diameter Poros
Speed
Bearing
Knife Holder
Jumlah Pisau
Kapasitas Dasa

1994
850 X 1981
3.490 mm
229, 170, 165
600 Rpm
SKF 23 144 CCK
9 Buah
36 Buah
18 ihp/tfh

2. Turbine Unigrator
Pabrik Pembuat
Model
Output
Turbin Speed
Rotation
Nozzle Hand Valve
Exhaust Flange Sive

Dreser Rand
(703 W)
1750 HP
4.500 HP
View From Governor
2 (two)
12'' NB (orientation : rihgt)

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

113

Steam Condition
Inlet Steam Pressure
Inlet Temperatur
Exhaust Temperatur
Spesifikasi Steam Rate
Steam mass Flow Rate

22 kg/ cm
325 C
1 kg/ cm
14,57 kg/ KWh
19085,81 kg/ hr
Gear Box

Merek
Model
Power
Input Speed
Rotation
Gear Accessories
Service Factor
Output Speed

Formose ex Taiwan
TA-400-SFC-LP
1.750 HP
4.500 rpm
CCW (view from turbine driver)
Thermometer and oil level gauge
1,5 (min)
750 rpm
Unigrator

Buatan
Dipasang
Ukuran
Jumlah Hammer
Bearing Dua Set

PT. Barata Indonesia Tahun 2007


PT. Barata Indonesia
78'' x 84
64 Buah
SKF SD 3144 CK
FAG H 311

Spare Part
Duah Buah HousingFAG SD 3114 TS
Duah buah Bearing FAG 231444 KM BC 2
Dua Buah Trek Bus Seri H 3144
64 Buah Hammar Mild Steel dengan hard Facing
Power
1.70 HP- 1.3.50 KW
Speed
750 rpm

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

114

3. Turbin Uap Pada Gilingan I


Dipasang Tahun
Oleh
Merk
Serial Number
Turbin Frame
Driver Machine
Number of stages
Turbine Rating
Turbine Rotation
Exhaust Pressure
Inlet Steam Condition
Max. Steam Condition
Min Steam Condition
Steam Rate

2004
PT. Srikarya Mas
Dreser Rand
D-5503
703 W
Sugar Mill
One Curtis
992 Hp (740) at 5.165 rpm
Clock Wise
0,8 kg/cm
17 kg/cm G at 325 C
18 Kg/cm
15,5 kg/cm G
16,4 kg / KW /jam

Governor
Merek

Woodward Direct Acting PG-PL Governor Turbine

Maximum
Normal
Minimum

5.165
3.176
3.344

1 st critical

7.700

969 rpm
697 rpm
627 rpm

Gear Box High Speed


Merk
Input Speed
Output Speed
Power Gearbox
Ratio

Lufkin
3.750
680 rpm
710 HP
5,515 : 1

Gear Box Medium Speed


Merek
Input Speed
Output Speed
Power Gearbox

Lufkin
650 rpm
210 HP
710 rpm

Ratio
Reduction Gear
Ratio Penggerak Gilingan IV

3.1 : 1
52,73 : 1
937,41 : 1
Laporan Praktik Kerja Nyata 2014
P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

115

4. Turbin Uap Pada Gilingan II


Dipasang Tahun
Oleh
Merek
Serial Number
Turbin Frame
Driver Machine
Number of stages
Turbine Rating
Turbine Rotation
Exhaust Pressure
Inlet Steam Condition
Max. Steam Condition
Min Steam Condition
Steam Rate

2004
PT. Srikarya Mas
Dreser Rand
D-5503
703 W
Sugar Mill
One Curtis
992 Hp (740) at 5.165 rpm
Clock Wise
0,8 kg/cm
17 kg/cm G at 325 C
18 Kg/cm
15,5 kg/cm G
16,4 kg / KW /jam

Governor
Merek

Woodward Direct Acting PG-PL Governor Turbine

Maximum
Normal
Minimum
1 st critical

5.165
3.176
3.344

969 rpm
697 rpm
627 rpm

7700 rpm

Gear Box High Speed


Merek
Input Speed
Output Speed
Power Gearbox
Ratio

Lufkin
3.750
650 rpm
710 HP
5,77 : 1

Gear Box Medium Speed


Merek
Tahun Pemasangan
Input Speed
Input Speed
Power Gear box
Ratio

Flander SFVL 900


2010
680 rpm-750 rpm
4-5 rpm
750 KW
1 ; 160

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

116

5. Turbine Uap Pada Gilingan III


Dipasang Tahun
Oleh
Merek
Serial Number
Turbin Frame
Driven Machine
Number Of Stage
Turbin Ranting
Turbin Rotation
Exhaust Pressure
Inlet Steam Condition
Maximum Steam Condition
Steam Rate

2004
PT. Srikarya Mas
Dreser Rand
D 5503
703 W
Sugar Mill
One Curtis
992 HP (740 KW) at 5 165 rpm
Clock Wise
0,8 kg/cm G
17 kg /cm G at 325 C
18mkg/ cm G
16,4 kg/ KW /jam

Governor
Merek
Maximum
Normal
Minimum
1 st critical

Woodward Direct Acting PG-D Turbine Governor


5.165
3.176
3.344
7.700 rpm

969 rpm
697 rpm
627 rpm

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

117

6. Turbine Uap Pada Gilingan IV


Dipasang Tahun
Oleh
Merek
Serial Number
Turbin Frame
Power Turbin
Steam Rate

1996
PT. Srikarya Mas
Dreser Rand
D- 3717
702 W
750 HP
21,99 Ib / HP / jam
9,99 kg / cm
Tekanan Uap Masuk 17 kg / cm
Tekanan Uap Keluar 0,8 kg / cm

Governor
Merek

Woodward Direct Acting PG-D Turbine Governor

Maximum
Normal
Minimum
1 st critical

5.000 rpm
5.000 rpm
2.600 rpm
5.500

938 rpm
638 rpm
4888 rpm

Gear Box High Speed


Merek
Input Speed
Output Speed
Power Gearbox
Ratio

Lufkin
3.750
650 rpm
710 HP
5,77 : 1

Gear Box Medium Speed


Merek
Input Speed
Output Speed
Power Gearbox

Lufkin
650 rpm
210 HP
710 rpm

Ratio
Reduction Gear
Ratio Penggerak Gilingan IV

3.1 : 1
52,73 : 1
937,41 : 1

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

118

7. Turbin Uap Pada Gilingan V


Dipasang Tahun
Oleh
Merek
Serial Number
Turbin Frame
Driver Machine
Number of stages
Turbine Rating
Turbine Rotation
Exhaust Pressure
Inlet Steam Condition
Max. Steam Condition
Min Steam Condition
Steam Rate

1996
PT. Srikarya Mas
Dreser Rand
D-3717
703 W
Sugar Mill
One Curtis
992 Hp (740 KW) at 5.165 rpm
Counter Clock Wise
0,8 kg/cm
17 kg/cm G at 325 C
18 Kg/cm
15,5 kg/cm G
16,4 kg / KW /jam

Governor
Merek

Woodward Direct Acting PG-PL Governor Turbine

Maximum
Normal
Minimum
1 st critical

5.165
3.176
3.344

969 rpm
697 rpm
627 rpm

7700 rpm
Gear Box High Speed

Merek
Input Speed
Output Speed
Power Gearbox
Ratio

Triveni, India
3750 rpm
650 rpm
750 KW
6,5

Gear Box Medium Speed


Merek
Input Speed
Output Speed
Power Gearbox
Ratio
Ratio Penggerak Gilingan V

Falnder SFVL 900


650 rpm-750 rpm
4-5 rpm
750 KW
1 ; 160
1 : 1.040

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

119

2) Stasiun Pemasak Air (Boiler)


a) Ketel Yosh-I
Indused Draft Fan Turbine ( Turbin IDF )
Capacity
Static Pressure
Air Temperatur
Revolution
Brake Power
Steam Turbine
GD2
Damper Torque
Static Weight ( Without Turbinr )
Dynamic Weight ( Without Turbine )

2.250 m/min
200 mm Aq
200 C
1.200 Rpm
126 KW = 170 HP
190 KW = 256 HP
790 Kg/cm
43 Kg M
6.000 Kg
7.800 Kg

Steam Turbine
Merek
Serial number
Size And Type
Rated Power
Rated Speed
First Critical Speed
Max. Continous Speed
Over Speed Trip
Max. Initial Steam Temp.
Max. Initial Steam Press.
Max. Exhaust Steam Press
Weight Turbine

SNM Turbine
17064
H-142R
190 KW
4.014 Rpm
8.160 Rpm
4.215 Rpm
4.616 Rpm
375 C
22 Kg/cm
1,5 Kg/cm
750 Kg

Force Draft Fan ( Penggerak FDF )

Motor

Capacity
930 m/min
Power 100 HP - 4 P
Static Press.
240 mm Aq
Vvoltage 440 Volts ; 60 Hz
Air Temp.
35 C
Speed 1.770 Rpm
Revolution
1.770 Rpm
Brake Power
60 KW = 81 HP
GD 2
109 Kg/cm
Damper Torque
12,11 Kg M
Static Weight ( With Motor ) 2.050 Kg
Dynamic Weight ( With Motot)

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

120

Pengerak FWP ( Feed Water pump )


Pompa
Motor
Capacity
48 Ton/jam ( Min Flow 2,5 T/H ) Frame Number 250 SH
Total Head 24 Kg/cm G
Out Power
100 HP
Rotating Speed3.500 Rpm
Rotation Speed 3.500 Rpm
Shaft Power 52,9 KW

b) Ketel Yosh- II

Indused Draft Fan ( IDF Rurbine )


Merek
Model
Serial Number
Output
Steam Press.
Exhaust Press.
Steam Temp.
Turbine Speed
Output Shaft Speed
Wight
Date

SHINKO
DDG61X - 35
149205
350 KW
23 Kg/Cm G
1 Kg/cm G
345 C
4.981 Rpm
950 Rpm
3.450 Rpm
Nop-05

Feed Water Pump ( Turbin Pengerak FWP )


Merek
Specification
Maximum Capacity
Delivery Press.
Feed Water Temp.

Multi stage Type


Steam Turbine

110 m / hr Type
Manual Starting, Back Press. Type
25 kg/cm G Inlet Steam Press. 19 kg/cm G
105 C Max Outlet Steam Press. 1,2 kg/cm G
Inlet Steam Temp. 320 C
Power
150 KW
Speed
2.950 rpm

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

121

c) Ketel Cheng Chen

Type

Turbin dan Gearbox IDF (Induced Draft Fan)


Complete The Other Side Of IDF
Specification

Maximum Capacity
Static Pressure (at max capacity)
Gas Temperature
Draf Regulating Method
Denisty
Fan Type
Fan Size
Type Of drive
Fan Oper. Speed
Static Efficiency
Max. Break H. P.
Type
Power
Speed Turbin / R. Gear
Rotation

Steam Condution

5.600 ACMM
250 mm Aq
170-240 C
Automatic Damper Control
1,293 kg / NM
Aufool Centrifugal
D 1807/7300 DIDW CCWUB W/Inlet Box
Direct By Motor
880 rpm
69%
330 BKW @ DES Conditions
HO-16 R
400 KW
4.000 / 890 rpm
CW

Inlet Press
Inlet Tem
Exhaust Press
Steam Consumtion

19 kg/cm G
340 C
1,0 kg / cm
6.600 kg/cm

Turbin Dan Gearbox FDF ( Force Draft Fan)


Specificcation

Steam Condution

2000 m / min
Static Pressure
230 mm Aq
Air Temp.
30 C
Handling Capacity Regulating Method Automatic Damper Control

Maximum Capacity

Type
Inlet Press
Exhaust Press.
Inlet Steam Temp.
Power
Speed

Bcak Press. Ho-163


19 kg/cm G
1,0 kg/cm G
340 C
113 Kw
1.180 rpm

Elektrik Motor
Power
Speed
Reduction Gear

110 KW
1.180 rpm
4.500 / 1.000

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

122

Turbin FWP ( Feed Water Pump )


Type
Model

Contrifugal multi stage steam turbine driven directly coupled


M 80 5 W

Specification
Maximum Capacity
Delivery Press
Feed Water Temp
Nozzle Size

Steam Turbin

85 m / hr
260 kg / cm G
105 C
100 x 180

Type

Normal Starting Back Press.

Inleat Steam Press.


Outlet Steam Presss
Inlet Steam Temp.
Power
Speed

20mkgm/ cm G
1 kg / cm 2 G
350 C
120 KW
3.600 rpm

3) Stasium Listrik
1. Turbin Listrik I
Merek
Serial Number
Driven Machine
Turbine Ranting
Turbine Rotation
Exhaust Condition
Inlet Steam Condition
Exshaust end

DF TSSER-RAND
ET-191
5 rateau
Generator
4000 kw @ 5400 rpm
Counter- Clockwise (viewed from governor side)
0,8 kg/cm-325 C (256 psi G @ 617 f)
ASTM A-216 WCB

Speeds ( rpm )
Maximum
Normal
Minimum
1 st Critical
2nd Critical

Gear Box
5832
5400
4968
4200
7300

Merek
Mode no.
Serial no.
Order no.
Oil Capacity
Ratio
Input
Cat
Ranting
Set Factor
Service

LUFKIN GEARS
N1802C
118591
20218119
Glas
3,659 : 1
5488
6847 Kw
9182 HP
385
6800 HP

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

123

Generator
Type
KVA NT
Coolan T
Gears
Cos Q
HZ cps
Phasen Phases
Drehrictung

Rot Direction

DIG 150 k/4


8327414 AIM
40 C
2006
0,8
50
2

Erregung
Isol. Klase
Hilft Serugung
Funkstrograrol Pis Degree
Ewicht Weight
Watt
Tegangan
Kuat Arus

53 v-4,6 ampere
F ip 23 - schallpl cric diagr : k841.0.133
83-50 v HZ.cps
N
12,6 T
1000
230 volt
4,3 ampere

2. Turbin Listrik II
Merek
Serial Number
K.w atau HP
Inter Press
Trip Speed
Max.Cont
1 st Crit.
Frame
Rpm
Exh.Press
Extr Temp.
Order
Kw atau HP
Intel press
Temp.

DF TSSER-RAND
35913
950 kw
103 PISG
5491
5391 rpm
7651 rpm
702 LP WB
4999
10 PSIG
240 F
U-22197
1250 kw
235 Ps iG
617 F

Gear Box
Hourse Power
Service Factor
Pinion rpm
Gear Serial No
Form Ratio
Gear rpm

1250 kw
1,1
4992
35913
E-S
2.774
1800

Generator
Type
No
Tegangan
Kuat Arus
Cont. Duty
Only U.V.W
Exc
INS.CL.F

DKBH 4505/043
81-472-524
460 V
2353 A
1875 KVA cos : 60 c/s
1800 Tev/Min : 60 c/s
64,0 Volt, 3,3 Ampere
Ip 23

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

124

Ge ar Box
Merek
Gear Seerial
Horse Power
Service Factor
Pinion
Torm
Ratio
Gear

TURBODYLINE
37808
3300
1,25
5788 rpm
H-6
3,216
1800 rpm

Generator
Merek
Siemens
Generator
60 HZ
Tegangan
450 V
Kuat Arus
3730 A
Cont. Duty
2900 KVA
Cos Q
0,8 : 1800 1/min
Err Excit
100 V, 0,8 A
IP 23 gen/wt
5,8 T
Maximum output at the terminals 1600 KW
Liv steam condition
16,0 atg - 300 C
Back Pressure
100 V, 0,8 atg - 1,8 atg
Turbine speed abt
9000 rpm
Generator speed
1800 rpm
Freguency
60 HZ
Voltage
412 V/231 V TPAC
Voltage Changeable
Star Connection
Power Factor
0,8
Reted Aperent Power
2000 KVA
Cooling Water Temp.
30 C Fresh Water

Laporan Praktik Kerja Nyata 2014


P.T PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru I

Anda mungkin juga menyukai