Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Drying

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I

“DRYING”

GRUP M

1. MUHAMMAD FAYRUS (1631010017)


2. RIF’ATUL FIRDA ERFANI (1631010041)

TANGGAL PERCOBAAN :

8 Maret 2018

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM

OPERASI TEKNIK KIMIA 1

“DRYING”

GROUP M

1. MUHAMMAD FAYRUS 1631010017

2. RIF’ATUL FIRDA ERFANI 1631010041

Tanggal Percobaan : 8 Maret 2018

Kepala Laboratorium OTK Dosen Pembimbing

(Ir. CaeciliaPujiastuti, MT) (Ir. Kindriari Nurma W, MT)

NIP 19630305 198803 2 001 NIP 19600228 198803 2 001

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
i
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikanLaporan Resmi Operasi Teknik
Kimia I ini dengan judul “ Drying”.
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum Operasi
Teknik Kimia I yang diberikan pada semester IV. Laporan ini disusun berdasarkan
pengamatan, perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari literatur serta petunjuk
asisten pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 8 Maret 2018 di Laboratorium
Operasi Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional ‘VETERAN’ Jawa
Timur.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. C. Pujiastuti,MT selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik Kimia
Universitas Pembangunan Nasional ‘VETERAN’ Jawa Timur.
2. Ir. Kindriari Nurma Wahyusi, MT selaku Dosen pembimbing praktium.
3. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum.
4. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Kami sangat menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan. Maka dari itu, kami selalu mengharapkan kritik dan saran, seluruh
asisten dosen yang turut membantu dalam kesempurnaan laporan ini. Sehingga
penyusun berharap penyusun mengharapkan semua laporan praktikum yang telah
disusun ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya jurusan
Teknik Kimia.
Surabaya, 10 Maret 2018

Penyusun

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
ii
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
INTISARI................................................................................................................ v
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
II.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
II.2 Tujuan ........................................................................................................... 1
II.3 Manfaat ......................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 3
II.1 Secara Umum ................................................................................................ 3
II.2 Sifat Bahan .................................................................................................... 9
II. 3 Hipotesa ....................................................................................................... 9
II.4 Diagram Alir ............................................................................................... 10
BAB III ................................................................................................................. 11
PELAKSANAAN PRAKTIKUM ........................................................................ 11
III.1 Bahan ......................................................................................................... 11
III.2 Alat ............................................................................................................ 11
III.3 Gambar Alat .............................................................................................. 11
III.4 Rangkaian Alat .......................................................................................... 12
III.5 Prosedur ..................................................................................................... 12
BAB IV ................................................................................................................. 13
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 13
IV.1 Tabel Hasil Pengamatan ........................................................................... 13
IV.2 Tabel Hasil Perhitungan ............................................................................ 13
IV.3 Grafik ........................................................................................................ 14
IV.4 Pembahasan ............................................................................................. 166

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
iii
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

BAB V................................................................................................................... 17
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 17
V.1 Kesimpulan ................................................................................................. 17
V.2 Saran ........................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
APPENDIX ........................................................................................................... 19

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
iv
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

INTISARI

Drying merupakan salah satu proses pengambilan sejumlah cairan yang


terkandung didalam suatu bahan (padatan) dengan menggunakan medium berupa
gas atau udara yang dilewatkan melalui bahan tersebut sehingga kandungan cairan
menjadi berkurang karena menguap. Tujuan dari percobaan drying adalah untuk
mengetahui hubungan antara luas permukaan bahan dengan kecepatan pengeringan.
Pada percobaan drying ini menggunakan bahan ketela rambat. Prosedur
pada percobaan drying adalah memotong ketela rambat dengan bentuk balok, bola,
prisma segitiga, dan prisma segilima, lalu ukur luas permukaan masing-masing
serta timbang berat awalnya. Lalu hidupkan oven sampai mencapai suhu yang
dibutukan. Selanjutnya masukkan ketela rambat kedalam oven lalu tunggu dengan
interval waktu 10 menit dan catat berat bahan setelah dioven.
Dari hasil yang didapatkan, diketahui bahwa jika luas permukaan bahan
semakin besar, maka semakin kecil kecepatan pengeringannya semakin besar kadar
air, maka semakin kecil kecepatan pengeringannya. Semakin besar suhu, maka
semakin besar kecepatan pengeringannya. Hal ini dapat dilihat pada bentuk bola
dengan luas permukaan sebesar 12,56 cm2 didapatkan kecepatan pengeringan pada
waktu 10 menit pertama diperoleh kecepatan pengeringan sebesar 0,0136 (gr/cm2
menit)

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
v
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

BAB I

PENDAHULUAN

II.1 Latar Belakang


Drying merupakan salah satu proses pengambilan sejumlah cairan yang
terkandung didalam suatu bahan (padatan) dengan menggunakan medium berupa
gas atau udara yang dilewatkan melalui bahan tersebut sehingga kandungan cairan
menjadi berkurang karena menguap. Pada proses pengeringan ini air di uapkan
menggunakan udara jenuh yang di hembuskan pada bahan yang akan dikeringkan.
Air menguap pada suhu yang lebih rendah dari titik didihnya. Air juga dapat
dipisahkan secara mekanik yaitu dengan cara pengepresan bahan.
Prosedur pada percobaan drying adalah memotong ketela rambat dengan
bentuk balok, bola, prisma segitiga, dan prisma segilima, lalu ukur luas permukaan
masing-masing serta timbang berat awalnya. Lalu hidupkan oven sampai mencapai
suhu yang dibutukan. Selanjutnya masukkan ketela rambat kedalam oven lalu
tunggu dengan interval waktu 10 menit dan catat berat bahan setelah dioven.
Tujuan pada percobaan drying adalah membuat grafik kecepatan
pengeringan versus kadar air dalam padatan. Yang kedua adalah untuk menentukan
harga koefisien perpindahan massa air dari padatan ke udara pada periode
kecepatan pengeringan tetap. Yang ketiga adalah untuk mengetahui hubungan
antara luas permukaan bahan dengan kecepatan pengeringan. Dan tujuan akhirnya
agar dapat merancang alat drying.

II.2 Tujuan
1. Untuk membuat grafik kecepatan pengeringan versus kadar air dalam
padatan
2. Untuk mencari harga koefisien perpindahan massa air dari padatan ke udara
pada periode pengeringan tetap

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
1
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

3. Untuk mengetahui hubungan antara luas permukaan bahan dengan


kecepatan pengeringan

II.3 Manfaat
1. Agar praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
percobaan drying
2. Agar praktikan dapat mengaplikasikan percobaan drying pada industri
3. Agar praktikan dapat mengetahui macam-macam metode pengeringan

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
2
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum


Pada umumnya, pengeringan (drying) zat padat berarti pemisahan sejumlah
kecil air atau zat cair lain dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan sisa
zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima.
Pengeringan biasanya merupakan langkah terakhir dari sederetan operasi, dan hasil
pengeringan biasanya lalu siap untuk dikemas.

Kandungan zat cair didalam bahan yang dikeringkan berbeda dari satu
bahan ke bahan lain. Kadang-kadang bahan yang tidak mengandung zat cair sama
sekali disebut kering tulang (bone-dry). Namun pada umumnya,zat padat masih
mengandung sedikit zat cair. Pengeringan adalah suatu istilah yang relatif dan
hanya mengandung arti bahwa terdapat pengurangan kadar zat cair dari suatu nilai
awal menjadi suatu nilai akhir yang dapat diterima.

Zat padat yang dikeringkan biasanya terdapat dalam berbagai bentuk serpih
(flake), bijian (granule), kristal (crystal), serbuk (powder), lempeng (slab), atau
lembaran senambung (continuous sheet) dengan sifat-sifat yang mungkin sangat
berbeda satu sama lain. Zat cair yang akan diuapkan itu mungkin terdapat pula pada
permukaan zat padat, sebagaimana dalam hal kristal, bisa pula seluruhnya terdapat
didalam zat padat, misalnya pada pemisahan zat pelarut dari lembaran polimer atau
sebagian di luar, sebagian didalam. Umpan terhadap beberapa pengering mungkin
berupa zat cair dimana zat padat itumelayang seperti partikel, atau mungkin pula
berbentuk larutan. Hasil pengeringan ada yang tahan terhadap penanganan kasar
dan lingkungan yang sangat panas, tetapi ada pula yang memerlukan penanganan
yang hati-hati pada suhu rendah atau sedang. Oleh karena itu, pengering yang
terdapat di pasaran sangat banyak macam ragamnya. Perbedaannya satu sama lain
terutama terletak dalam hal cara memindahkan zat padat di dalam zone pengeringan
dan dalam cara perpindahan kalor.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
3
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

Tidak ada cara yang sederhana untuk mengklasifikasikan peralatan


pengering. Ada pengering yang beroperasi secara kontinu dan ada pula yang secara
batch pada beberapa pengering zat padatnya ada yang diaduk, tetapi ada pula yang
zat padatnya boleh dikatakan tidak diaduk. Untuk mengurangi suhu pengeringan,
beberapa pengering beroperasi dalam vakum. Beberapa pengering dapat menangani
segala jenis bahan, tetapi ada pula yang sangat terbatas dalam hal umpan yang dapat
ditanganinya.

Namun, kita dapat membuat pembagian pokok sebagai berikut: (1)


pengering-pengering dimana zat padat itu bersentuhan langsung dengan gas panas
(biasanya udara) dan (2) pengering-pengering dimana kalor berpindah ke zat padat
dari suatu medium luar, misalnya uap yang kondensasi, biasanya melalui
permukaan logam yang bersentuhan dengan zat padat itu. Pengering dimana zat
padat bersentuhan langsung dengan gas panas disebut pengering adiabatik atau
pengering langsung, sedang jenis yang satu lagi dimana perpindahan kalor
berlangsung dari suatu medium luar, dinamakan pengering nonadiabatik atau
pengering tak langsung. Pengering yang dipanaskan dengan energi dielektrik,
radiasi atau gelombang mikro juga merupakan pengering nonadiabatik dan
adiabatik; pengering ini biasa disebut pengering langsung-tak langsung.

(Mc Cabe, 2005)

Terdapat 4 metode pengeringan yang sekarang dilakukan. Semua cara


tersebut telah disesuaikan dengan jenis komoditi dan kemampuan serta teknologi
yang ada.

A. Pengeringan Langsung atau Penjemuran (Sun Drying).


Penjemuran merupakan pengeringan alamiah dengan menggunakan sinar
matahari langsung sebagai energi panas. Pengeringan secara penjemuran
memerlukan tempat yang luas, wadah penjemuran yang luas serta waktu yang
lama dan mutu yang sangat bergantung dengan cuaca tetapi biaya yang
dikeluarkan lebih sedikit. Hasil yang diperoleh seringkali mengalami
kerusakan oleh mikrobia dan lalat karena factor lama penjemuran. Ada tiga

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
4
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

macam alat pengering, pada tipe absorpsi dimana produk langsung dipanaskan
dengan sinar matahari, tipe konveksi dimana produk kontak dengan udara
seperti pada alat dehidrasi konvensional, dan alat pengering dengan system
kombinasi kedua tipe diatas.
B. Pengeringan Buatan
Pengeringan buatan atau sering disebut pengeringan mekanis merupakan
pengeringan dengan menggunakan alat pengering. Tinggi rendahnya suhu,
kelembaban udara, kecepatan pengaliran udara dan waktu pengeringan dapat
diatur sesuai dengan komoditi yang dikeringkan. Pengawasan yang tidak tepat
dapat menyebabkan case hardening yaitu suatu keadaan dimana bagian
permukaan bahan telah sangat kering sedangkan bagian dalam bahan masih
basah. Hal ini terjadi apabila penguapan air pada pemukaan bahan jauh lebih
cepat daripada difusi air dari dalam bahan menuju permukaan. Jenis
pengeringan pengering buatan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu,
pengeringan adiabatik dimana panas dibawa ke alat pengering oleh udara panas
dan pengeringan isothermik yang merupakan pengeringan yang didasarkan
atas adanya kontak langsung antara bahan pangan dengan lembaran logam
yang panas.
C. Pengeringan Secara Pembekuan (Freeze Drying)
Pada pengeringan ini digunakan prinsip sublimasi, dimana bahan
dibekukan terlebih dulu dan air dikeluarkan dari bahan secara sublimasi dalam
kondisi tekanan vakum. Jadi langsung dari bentuk padat menjadi gas atau uap.
Suhu yang digunakan pada system ini adalah sekitar -10oC, sehingga
kemungkinan kerusakan kimiawi maupun mikrobiologis dapat dihindari. Hal
ini menyebabkan hasil mempunyai rehidrasi yang baik.
D. Pengeringan Secara Osmotik
Didasarkan atas proses osmosis yang dapat digunakan untuk memindahkan
air dari larutan encer kelarutan yang lebih pekat melalui lapisan
semipermeabel. Proses pemindahan berlangsung sampai terjadi keseimbangan
antara larutan gula dengan bahan yang dikeringkan.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
5
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

Dari beberapa cara diatas didasarkan atas biaya, pengeringan matahari lebih
menguntungkan, tetapi didasarkan atas waktu pengeringan dan kualitas, dehidrasai
lebih menguntungkan.

(Putri, 2015 )

Secara umum proses pengeringan terdiri dari dua langkah proses yaitu penyiapan
media pengering (udara) dan proses pengeringan bahan. Penyiapan media
dilakukan dengan memanaskan udara, yang dapat dilakukan dengan pemanas alami
atau buatan. Dari aspek mikroskopis, ada dua fenomena penting dalam proses
pengeringan yaitu: perpindahan panas dari media pengering ke bahan yang
dikeringkan, dan perpindahan masa air dari bahan yang dikeringkan ke media
pengering. Pada proses ini terjadi dalam tiga tahap, yaitu pemanasan pendahuluan
atau penyesuaian temperature bahan yang dikeringkan, pengeringan dengan
kecepatan konstan dan pengeringan dengan kecepatan menurun.

Gambar 1. Grafik hubungan antara kecepatan pengeringan terhadap kadar air

Dimana kurve AB atau A’B merupakan metode penyesuaian temperature


bahan yang dikeringkan. Kurva BC merupakan pengeringan dengan kecepatan
konstan. Kurva CD merupakan pengeringan dengan kecepatan menuun.

(Widjanarko, 2012)

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
6
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

Pada proses drying terjadi dua proses yaitu perpindahan massa H2O dari
dalam padatan ke permukaan padatan dan perpindahan massa H2O dari permukaan
padatan ke permukaan udara. Kecepatan perpindahan massa H2O dalam padatan
bisa didekati dengan persamaan :

𝑔 𝐻2𝑂 𝑑𝑥
𝑁 = (𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ×𝑙𝑢𝑎𝑠−𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 ) = −𝐷𝑒 ........................................................(1)
𝑑𝑟

Sedang keceptan perpindahan H2O antara fase (permukaan padatan ke udara dapat
didekati persamaan) :

𝑔 𝐻2𝑂
𝑁 = (𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ×𝑙𝑢𝑎𝑠−𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 ) = −𝐾𝑦 (𝑌 ∗ -Y) ................................................(2)

Keterangan :

N : kecepatan pengeringan (g/𝑐𝑚2 menit)

gH2O : massa H2O (g)

waktu : interval waktu pengeringan (menit)

luas : luas permukaan bahan (𝑐𝑚2 )

ky : harga koefisien perpindahan H2O

𝑌∗ : kadar H2O di udara

Y : kadar H2O di dalam bahan

Kadar air dalam setiap saat dapat dihitung dari berat bahan pada saat
tersebut (w) :

𝑔 𝐻2𝑂 𝑤𝑖−𝑤𝑘
__________________ ) =
𝑋𝑖 (𝑔 𝑃𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 ............................................................................. 3)
𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑤𝑘

Kecepatan pengeringan pada interval waktu ti dan ti+1 atau kadar air xi sampai
xi+1 dapat didekati dengan differensial rumus

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
7
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

1 (𝑤𝑖 − 𝑤𝑖+1 )
𝑁𝑖→1+1 = ............................................................................................ 4)
𝐴 ∆𝑡

Keterangan :

Wi : Berat Basah (gr)

Wk : Berat Kering (gr)

A = luas permukaan (cm2)

Δt = waktu pengeringan (menit)

( Tim Dosen, 2018)

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
8
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

II.2 Sifat Bahan


1. Ketela Rambat
Sifat Kimia :
- Kadar air : 68,5 gram / 100 gram
- Kandungan karbohidrat : 123 kal / 100 gram
- Kandunagn protein : 1,8 gram / 100 gram
Sifat Fisika :

- Bau : tidak berbau


- Warna kulit : coklat
- Warna daging : kekuningan
( Zunnurain , 2016)

II. 3 Hipotesa
Semakin luas permukaan bahan, maka semakin besar kecepatan
pengeringan bahan.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
9
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

II.4 Diagram Alir

Bahan dipotong dengan berbagai


bentuk dan timbang berat
awalnya

Ukur luas permukaan bahan

Oven dihidupkan hingga


mencapai suhu yang ditentukan

Oven dengan interval waktu


tertentu

Timbang bahan setelah di oven

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
10
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1 Bahan
1. Ketela rambat

III.2 Alat
1. Pisau
2. Penggaris
3. Loyang
4. Neraca analitik
5. Oven
6. Stopwatch

III.3 Gambar Alat

Pisau Penggaris Loyang

Neraca Analitis Oven Stopwatch

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
11
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

III.4 Rangkaian Alat

III.5 Prosedur
1. Ketela rambat dipotong dengan bentuk balok, bola, prisma segitiga, dan
prisma segilima dan diukur masing-masing sisinya dan ukur luas permukaan
bahan serta timbang berat awalnya
2. Hidupkan oven sampai suhu oven mencapai suhu yang dibutuhkan
3. Masukkan ketela rambat dalam oven dengan interval waktu 10 menit
4. Timbang bahan setelah di oven hingga konsatan

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
12
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Tabel Hasil Pengamatan


Tabel 1. Luas Permukaan dan Berat Awal Bahan

Bentuk Berat Awal (gr) Luas Permukaan (𝒄𝒎𝟐 )


Balok 5.9012 19.6
Bola 5.4879 12.56
Segitiga 5.8965 18.1
Prisma 5.7988 13.69

Tabel 2. Berat Kering Tiap Interval 10 Menit

Berat per waktu (gr)


Bentuk
10 20 30 40 50 60
Balok 5.1875 4.6178 4.1629 3.8233 3.5137 3.5117
Bola 4.7653 4.2234 3.7848 3.4838 3.252 3.0605
Segitiga 5.0434 4.3728 3.8971 3.5744 3.3544 3.2154
Prisma 5.0876 4.5048 4.0548 3.6742 3.3872 3.294

IV.2 Tabel Hasil Perhitungan


Tabel 3. Kadar Air Tiap Interval 10 menit

Kadar Air per waktu (%)


Bentuk
10 20 30 40 50 60
Balok 47.7205 31.4976 18.5437 8.8732 0.0570 0
Bola 55.7033 37.9971 23.6661 13.8311 6.2571 0
Segitiga 56.8514 35.9955 21.2011 11.1650 4.3229 0
Prisma 54.4505 36.7577 23.0965 11.5422 2.8294 0

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
13
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

Tabel 4. Kecepatan Pengeringan Tiap Interval 10 menit

Kecepatan Pengeringan per waktu (𝒈𝒓/𝒄𝒎𝟐 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒕)


Bentuk
10 20 30 40 50 60
Balok 0.0136 0.0093 0.0058 0.0034 0.00152 0
Bola 0.0086 0.0056 0.0033 0.0016 0.00001 0
Segitiga 0.0101 0.0064 0.0038 0.0020 0.00077 0
Prisma 0.0131 0.0088 0.0056 0.0028 0.00068 0

IV.3 Grafik

Kadar air vs Waktu


60.0000

50.0000

40.0000
Kadar air (%)

Balok
30.0000
Bola
20.0000 Prisma segitiga

10.0000 Prisma segilima

0.0000
0 20 40 60 80
Waktu (menit)

Grafik 1. Hubungan antara kadar air dan waktu

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
14
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

Kecepatan pengeringan vs Kadar air


0.0160

0.0140

0.0120

0.0100 Balok

0.0080 Bola
Segitiga
0.0060
Prisma
0.0040

0.0020

0.0000
0.0000 10.0000 20.0000 30.0000 40.0000 50.0000 60.0000

Grafik 2. Hubungan antara kecepatan pengeringan dan kadar air

Kecepatan pengeringan vs waktu


0.0160
Kecepatan pengeringan (gr/cm2 menit)

0.0140
0.0120
0.0100
Balok
0.0080
Bola
0.0060
Segitiga
0.0040
Prisma
0.0020
0.0000
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (menit)

Grafik 3. Hubungan antara kecepatan pengeringan dan waktu

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
15
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

IV.4 Pembahasan
Tujuan dari praktikum drying ini, yaitu untuk mengetahui berat kering bahan
setelah dikeringkan dalam oven, untuk membuat grafik kecepatan pengeringan
versus kadar air dalam padatan, dan untuk mencari harga koefisien perpindahan
massa air dari padatan ke udara. Pada percobaan ini, prosedur yang dilakukan yaitu
menyiapkan bahan yaitu ketelar ambat. Bentuk bahan menjadi bentuk balok, bola,
segitiga, dan prisma dengan berat tertentu. Lalu ukur dan hitung luas permukaan
bahan yang telah dibentuk tersebut. Letakkan bahan di atas loyang, kemudian
masukkan ke dalam oven, tunggu waktu yang telah ditentukan. Setelah 10 menit,
ambil bahan yang telah dikeringkan dalam oven, lalu timbang dan catat berat dari
masing-masing bahan tersebut. Kemudian letakkan kembali ke loyang, lalu
masukkan ke dalam oven. Tunggu hingga selang waktu yang ditentukan. Catat berat
dari masing-masing bahan. Lakukan percobaan hingga berat konstan, hitung kadar
air dan kecepatan pengeringannya.
Pada hasil tersebut bola memiliki luas permukaan yang lebih kecil
dibandingkan dengan bentuk lainya, namun kadar air pada bentuk bola paling tinggi
diantara bentuk yang lain. Namun, kecepatan pengeringan berbagai bentuk sudah
sesuai dengan literatur yaitu semakin luas permukaan bahan, maka semakin besar
kecepatan pengeringanya. Hasil yang didapatkan semakin lama waktu pengeringan
maka berat bahan semakin menurun yang membuktikan bahw kadar air dalam lobak
berkurang akibat pengeringan terhadap oven
Dari berbagai macam bentuk bahan, berbentuk balok memiliki kecepatan
pengeringan yang paling besar. Hal ini dipengaruhi oleh luas permukaan ketela
rambat berbentuk balok yang lebih besar namun berat basah yang lebih besar dari
pada yang lain. Dalam percobaan ini berat basah bahan yang tidak sama juga
mempengaruhi hasil percobaan. Pada grafik di dapatkan semakin lama
pengeringan, maka semakin berkurang banyak juga kadar air dari lobak. Maka,
percobaan tersebut sesuai dengan teori

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
16
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Percobaan drying ini sudah dilakukan dengan baik oleh kelompok kami.
Dari data yang telah diperoleh pada percobaan drying ini, maka hasil yang diperoleh
untuk bahan yang memiliki kecepatan pengeringan paling tinggi yaitu dengan
bentuk balok, dimana presentase kadar air pada interval waktu 10 menit adalah
47.7205%, 31.4976%, 18.5437%, 8.8732% dan 0.0570 dan memiliki kecepatan
pengeringan sebesar 0.0136, 0.0093, 0.0058, 0.0034 dan 0.00152. Hasil yang
diperoleh ini dipengaruhi oleh luas permukaan bahan dan berat basah. Semakin
besar luas permukaan bahan maka kecepatan pengeringannya semakin besar.

V.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan memahami terlebih dahulu prosedur percobaan yang
akan dilakukan.
2. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melakukan pengamatan,
penimbangan.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
17
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

DAFTAR PUSTAKA

Mc Cabe. 1993 .” Unit Operation of Chemical Engineering .” New York : Mc


Graw Hill Book Companies
Putri,Merinda. 2015”Pengeringan Dring”(http://academia.edu). Diakses pada
tanggal 5 Februari 2018 pukul 20.00 WIB.
Tim Dosen. 2018 . “ Modul OTK 1 Drying”. Surabaya : Universitas Pembangun-
an Nasional “VETERAN” Jawa tmur
Widjanarko, Affian. 2012. “ Penggunaan Zeolite Sintesis dalam Pengeringan
Gabah dengan Proses Fluidisasi Indirect Contact”. (http://journal_s1_
undip.ac.id). Diakses pada tanggal 5 Februari 2018 pukul 19.00 WIB.
Zunnurain, Taufik “Kandungan Gizi Ketela Rambat” (http://nyusundalan.com/
kandungan_gizi_ketela_rambat). Diakses pada tanggal 5 Februari 2018
pukul 16.00 WIB.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
18
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

APPENDIX

1. Perhitungan luas permukaan


a. Balok
Lp= 2 (𝑃𝑥𝐿) + 2 (𝐿𝑥𝑇) + 2 (𝑃𝑥𝑇)
= 2 (1,3𝑥2) + 2 (2𝑥2,1) + 2 (1,3𝑥2,1)
= 19,6 𝑐𝑚2
b. Bola
Lp= 4𝜋𝑟 2 = 4 × 3.14 × (12 𝑐𝑚) = 12,56 𝑐𝑚2
c. Prisma segitiga
Lp= 2 (1⁄2 × 𝐿𝑎 × 𝑡) + (𝑝 × 𝑙)

Lp= 2 × (1⁄2 × 2,5 𝑐𝑚 × 1,5 𝑐𝑚) + ( 1,7 𝑐𝑚 × 1,9 𝑐𝑚) + ( 2,1 𝑐𝑚 ×


1,7 𝑐𝑚) + ( 1,9 𝑐𝑚 × 2 𝑐𝑚)
Lp= 18,1 𝑐𝑚2
d. Prisma Segilima
Lp= 2 (1⁄2 × 𝐿𝑎 × 𝑡) + (𝑝 × 𝑙)

Lp= 2 × (1⁄2 × 1,7 𝑐𝑚 × 0,9 𝑐𝑚) + ( 1,2 𝑐𝑚 × 1,2 𝑐𝑚) + 2 ( 1,3 𝑐𝑚 ×


1,2 𝑐𝑚) + 2 ( 1,7 𝑐𝑚 × 1,4 𝑐𝑚) + ( 1,9 𝑐𝑚 × 1,2 𝑐𝑚) + ( 1,3 𝑐𝑚 ×
1,1 𝑐𝑚)
Lp= 13,96 𝑐𝑚2
2. Perhitungan kadar air dalam bahan
a. Balok
t=10 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 5,1875 − 3,5117
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 47,7205 %
𝑤𝑘 3,5117
t=20 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 4,6178 − 3,5117
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 31,4976 %
𝑤𝑘 3,5117
t=30 Menit

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
19
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 4,1629 − 3,5117
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 18,5437 %
𝑤𝑘 3,5117
t=40 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,8233 − 3,5117
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 18,5433 %
𝑤𝑘 3,5117

t=50 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,5137 − 3,5117
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 0,0570 %
𝑤𝑘 3,5117
t=60 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,5117 − 3,5117
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 0%
𝑤𝑘 3,5117

b. Bola
t=10 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 4,7653 − 3,0605
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 55,7033 %
𝑤𝑘 3,0605
t=20 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 4,2234 − 3,0605
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 37,9971 %
𝑤𝑘 3,0605
t=30 Menit

𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,7848 − 3,0605
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 23,6661 %
𝑤𝑘 3,0605
t=40 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,4838 − 3,0605
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 13,8311 %
𝑤𝑘 3,0605
t=50 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,252 − 3,0605
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 6,2571 %
𝑤𝑘 3,0605
t=60 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,0605 − 3,0605
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 0%
𝑤𝑘 3,0605

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
20
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

c. Prisma segitiga
t=10 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 5,034 − 3.2154
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 56,8514 %
𝑤𝑘 3.2154
t=20 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 4,3728 − 3.2154
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 35,9955 %
𝑤𝑘 3.2154

t=30 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,8971 − 3.2154
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 21,2011 %
𝑤𝑘 3.2154
t=40 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,5744 − 3.2154
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 11,165 %
𝑤𝑘 3.2154
t=50 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,3552 − 3.2154
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 4,329 %
𝑤𝑘 3.2154
t=60 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3.2154 − 3.2154
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 0%
𝑤𝑘 3.2154

d. Segilima
t=10 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 5,0876 − 3,294
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 54,4505 %
𝑤𝑘 3,294
t=20 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 4,5048 − 3,294
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 36,7577 %
𝑤𝑘 3,294
t=30 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 4,0548 − 3,294
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 23,0965 %
𝑤𝑘 3,294
t=40 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,6742 − 3,294
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 11,165 %
𝑤𝑘 3,294
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
21
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

t=50 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,3872 − 3,294
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 2,8294 %
𝑤𝑘 3,294
t=60 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,294 − 3,294
𝑥𝑖 = 𝑥100% = 𝑥100% = 0%
𝑤𝑘 3,294

3. Perhitungan Kecepatan Pengeringan


a. Balok
t=10 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 4,7653 − 3,0605 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0136 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 12,56 𝑥 10

t=20 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 4,2234 − 3,0605 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0093 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 12,56 𝑥 10

t=30 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,7848 − 3,0605 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0058 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 12,56 𝑥 10

t=40 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,4838 − 3,0605 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0034 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 12,56 𝑥 10

t=50 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,252 − 3,0605 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.00152 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 12,56 𝑥 10

t=60 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,0605 − 3,0605 𝑔𝑟
𝑁= = = 0 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 12,56 𝑥 10
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
22
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

b. Bola
t t=10 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 5,1875 − 3,5117 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0086 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 19,6 𝑥 10
t=20 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 4,6178 − 3,5117 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0056 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 19,6 𝑥 10

t=30 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 4,1629 − 3,5117 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0033 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 19,6 𝑥 10

t=40 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,8233 − 3,5117 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0016 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 19,6 𝑥 10

T=50 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,5137 − 3,5117 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0001 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 19,6 𝑥 10

t=60 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,5117 − 3,5117 𝑔𝑟
𝑁= = = 0 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 19,6 𝑥 10
Prisma segitiga
t=10 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 5,034, −3.2154 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0101 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 18,1 𝑥 10

t=20 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 4,3728 − 3.2154 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0064 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 18,1 𝑥 10

t=30 Menit
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
UPN “Veteran” Jawa Timur
23
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,8971 − 3.2154 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0038 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 18,1 𝑥 10

t=40 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,5744 − 3.2154 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0020 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 18,1 𝑥 10

t=50 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,3544 − 3.2154 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.00077 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 18,1 𝑥 10

t=60 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,2154 −3.2154 𝑔𝑟
𝑁 = 𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 = =0 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
18,1 𝑥 10

c. Segilima
t=10 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 5,0876 − 3,294 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0131 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 13,69 𝑥 10

t=20 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 4,5048 − 3,294 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0088 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 13,69 𝑥 10

t=30Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 4,0548 − 3,294 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0056 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 13,69 𝑥 10
t=40 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,6742 − 3,294 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.0028 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 13,69 𝑥 10

t=50 Menit

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
24
Laporan Resmi
muhammad Praktikum Operasi
fayrus!Unexpected End Teknik Kimia I
of Formula
“Drying”

𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,3872 − 3,294 𝑔𝑟
𝑁= = = 0.00068 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 13,69 𝑥 10

t=60 Menit
𝑤𝑖 − 𝑤𝑘 3,294 − 3,294 𝑔𝑟
𝑁= = = 0 ⁄𝑐𝑚2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐴 𝑥 10 𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡 13,69 𝑥 10

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


UPN “Veteran” Jawa Timur
25

Anda mungkin juga menyukai