Laporan KP PT. Pertamina EP Asset 3
Laporan KP PT. Pertamina EP Asset 3
Laporan KP PT. Pertamina EP Asset 3
Disusun Oleh:
Anna Alif Mu’alimah NIM 21030115120083
Naila Luthfi Muna NIM 21030115120085
Disusun Oleh:
Anna Alif Mu’alimah NIM 21030115120083
Naila Luthfi Muna NIM 21030115120085
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Kerja Praktek di PT. Pertamina
EP Asset 3, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kerja praktek merupakan
salah satu mata kuliah yang harus ditempuh dalam rangka menyelesaikan pendidikan
pada Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan serangkaian kegiatan orientasi
yang dilakukan saat kerja praktek. Laporan ini berisikan tinjauan umum mengenai
proses produksi di Surface Facilities. Selesainya tugas kerja praktek ini tidak lepas
dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini,
penyusun menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala
bimbingan dan bantuan yang diberikan selama menjalankan kerja praktek ini kepada:
1. Bapak Dr. Siswo Sumardiono, S.T. MT., selaku Ketua Departemen Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
2. Bapak Dr. Tutuk Djoko Kusworo, S.T., M. Eng. selaku dosen pembimbing Praktek
Kerja Departemen Teknik Kimia Undip Semarang.
3. Bapak Taufiq Akbar, ST. selaku pembimbing kerja praktek di PT. Pertamina EP
Asset 3, Cirebon khususnya di Surface Facilities Engineering.
Penyusun menyadari sepenuhnya keterbatasan dan kemampuan dalam
penyusunan laporan ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat diharapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana
semestinya.
Penyusun
iv
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
DAFTAR ISI
v
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
vi
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
DAFTAR TABEL
vii
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
DAFTAR GAMBAR
viii
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
a. Melaksanakan Mata Kuliah Kerja Praktik sebagai salah satu mata kuliah
wajib di Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro yang merupakan prasyarat bagi mahasiswa untuk memperoleh
gelar Sarjana Teknik.
1
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
2
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
BAB II
PROFIL INSTANSI
3
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
4
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Waktu Peristiwa
15 September
PN. Pertamina berubah menjadi PT. Pertamina
1971
17 September
PT. Pertamina menjadi PT. Pertamina (Persero)
2003
(Sumber : PT. Pertamina, 2006)
Sebagai salah satu elemen penting dalam usaha pemenuhan kebutuhan
BBM di Indonesia tantangan yang dihadapi PT. Pertamina (Persero) semakin
berat karena lonjakan kebutuhan BBM harus diiringi dengan peningkatan
pengolahan minyak bumi agar suplai BBM tetap stabil. Dalam pembangunan
nasional, PT. Pertamina (Persero) memiliki tiga peranan penting, yaitu :
1. Menyediakan dan menjamin pemenuhan kebutuhan BBM.
2. Sebagai sumber devisa negara.
3. Menyediakan kesempatan kerja sekaligus pelaksana alih teknologi
dan pengetahuan.
5
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
6
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
7
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
President Director
Exploration &
Development Production & Finance & Business
New Discovery
Director Operation Director Support Director
Project Director
New Discovery
EOR Partnership ICT
Project (s)
Strategic
Legal & SCM & General Human
Planning & Risk OC &OE Internal Audit HSSE
Relation Service Resources
Management
8
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
9
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
10
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Tujuan
Melindungi dan mengamankan setiap orang, asset perusahaan, data
perusahaan yang bersifat rahasia, lingkungan dan komunitas sekitar dari
bahaya yang berhubungan dengan kegiatan Pertamina EP dan Mitra
Usaha/Penyedia Barang dan Jasa.
Komitmen
Manajemen dan seluruh pekerja memberikan prioritas utama terhadap
aspek QHSSE denga cara:
1. Patuh
Mematuhi peraturan perundangan dan standar QHSSE.
2. Integrasi
Mengintegrasikan dan mengimplementasikan aspek QHSSE dalam
setiap kegiatan operasi sesuai dengan best engineering practices.
3. Latih
Meningkatkan pemahaman dan kompetensi pekerja melalui sosialiasi
dan pelatihan.
4. Improvement
Meningkatkan penerapan aspek QHSSE secara konsisten, komprehensif
dan berkesinambungan.
5. Harmonis
Menciptakan dan memelihara hubungan harmonis yang berkelanjutan
dengan stakeholder dan lingkungan melalui pemenuhan kepuasan
pelanggan dan pengembangan masyarakat.
6. Penilaian dan Penghargaan
Menjadikan kinerja QHSSE dalam penilaian dan penghargaan pekerja
dan mitra kerja.
Direksi, pekerja, mitra kerja Pertamina EP dan Mitra Usaha/ Penyedia Barang
dan Jasa bertanggungjawab untuk melaksanakan dan menaati kebijakan
QHSSE dan melakukan evaluasi untuk perbaikan secara terus menerus.
11
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
12
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
13
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
14
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
3. Pelatihan
Setiap pekerja dan pekarya harus mengikuti pelatihan tanggap darurat yang
dilakukan secara rutin, guna menambah pengetahuan, kemampuan dan
evaluasi sistem tanggap darurat yang ada.
4. Sistem Peringatan Dini / Early Warning System
Alarm dan fire detector/sensor adalah instrument yang digunakan untuk
menginformasikan adanya suatu situasi darurat atau ancaman bahaya
kebakaran pada tempat kerja, sehingga orang-orang disekitarnya mampu
menyelamatkandiri
Tindakan yang perlu dilakukan, ketika pertama kali melihat / mengetahui insiden
yang berpotensi menjadi kondisi keadaan darurat :
• Melakukan tindakan penanggulangan awal dengan menggunakan
peralatan penanggulangan awal yang tersedia (pemadam api ringan, hose
reels maupun fire suppression system yang lain sesuai kemampuan),
• Membunyikan local alarm (apa bila ada) dan melaporkan kejadian kepada
Fire Station dan atasan yang bersangkutan,
• Lakukan langkah-langkah sesuai yang tertera dalam Prosedur Keadaan
Darurat.
15
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
BAB III
PROSES PRODUKSI FIELD SUBANG
Stasiun Pengumpul
Sumur Stasiun
• On Source (Gathering Station)
Pengumpul
• Off Source • Manifold Header
Utama
• Separator
16
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
17
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Header. Pada sistem ini, well testing dapat langsung dilakukan dari titik
sentral, sehingga menjadi fleksibel.
b. Satellite Production Manifold
Sistem ini dijumpai pada lapangan minyak dan gas yang luas. Pada
sistem ini, flowline yang cukup pendek dari tiap sumur dihubungkan
dengan pusat pengumpulan minyak dan gas dengan menggunakan pipa
yang lebih besar yang biasa disebut production lateral, dan juga
dihubungkan dengan test line. Hal ini bertujuan untuk menghindari
penggunaan individual flowlines yang sangat panjang sehingga bias
menyebabkan pressure drop yang besar.
3.1.3. Separator
Secara umum, separator berfungsi untuk memisahkan fluida produksi
menjadi dua atau tigaa fasa. Separator diklasifikasikan berdasarkan bentuk,
tekanan kerja dan fasa pemisahan.
• Berdasarkan bentuknya, separator dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Separator Horizontal
Separator jenis ini biasanya digunakkan untuk fluida yang
memiliki GOR yang tinggi dan membutuhkan waktu tinggal yang
agak lama dalam pemisahan. Separator horizontal dapat menampung
kapasitas yang lebih besar, karena memiliki luas bidang kontak antara
gas-cairan pada bagian pemisah gas lebih lebar dan panjang.
2. Separator Vertikal
Separator jenis ini biasanya digunakan untuk fluida yang
memiliki GOR yang rendah dan tekanan yang agak rendah. Separator
ini cocok untuk fluida yang mengandung pasir atau lumpur.
3. Separator Spherical
Separator jenis ini umumnya digunakan di lapangan minyak yang
kecil atau digunakan sebagai test unit karena kapasitasnya terbatas
serta memiliki ruangan permukaan yang terbatas.
18
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
19
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
20
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
21
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Component SBG-01 SBG-02 SBG-03 SBG-04 SBG-05 SBG-06 SBG-07 SBG-11 SBG-12 SBG-15 SBG-18
CO2 23,4 22,24 24,17 23,3 22,74 21,75 23,2 22,59 23,45 20,81 22,82
N2 6,46 6,41 5,07 5,09 5,13 6,32 6,32 5,21 6,31 5,96 4,06
C1 66,24 67,56 63,81 64,69 65,12 67,94 66 65,24 65,95 69,03 69,44
C2 1 1,82 4,45 4,43 4,43 1,84 1,92 4,36 1,93 1,96 1,88
C3 1,13 1,13 1,48 1,49 1,53 1,15 1,11 1,52 1,1 1,2 1,05
i-C4 1,13 0,24 0,39 0,35 0,4 0,25 0,33 0,4 0,34 0,27 0,21
n-C4 0,28 0,25 0,44 0,43 0,46 0,26 0,3 0,48 0,31 0.28 0,23
i-C5 0 0,06 0,05 0,06 0,06 0,07 0,12 0,05 0,18 0,08 0,05
n-C5 0,12 0,11 0,09 0,08 0,08 0,11 0,16 0,1 0,2 0,13 0,08
C6+ 0,24 0,18 0,05 0,08 0,05 0,19 0,54 0,05 0,23 0,27 0,16
22
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Gambar 3.5 Komposisi Gas Masuk dan Keluar Unit CO2 Removal
Gambar 3.6 Komposisi Gas Masuk dan Keluar Unit CO2 Removal
23
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
24
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
25
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
26
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
27
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
28
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
29
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Kondisi saat ini tekanan gas dari sumur Subang telah mengalami
penurunan. Hal ini berdasarkan pada study subsurface diperlukan
penurunan tekanan pada separator menjadi 300 psig dengan tujuan recovery
30
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
factor lebih tinggi. Dengan kondisi tersebut maka sejak tahun 2015 proses
produksi dari sumur diproduksikan melalui new HP production separator
yang beroeprasi pada 300 psig. Gas dari HP separator tersebut kemudian
dikompresi menggunakan gas turbine compressor dengan kapasitas 200
MMscfd untuk menaikkan tekanan dari 300 psig ke 525 psig. Gas tersebut
kemudian dialirkan ke CO2 removal unit SP Subang. Gambar 3.12
menunjukkan schematic diagram SP Subang saat ini.
31
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
32
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
33
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
34
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
35
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
36
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
kondensat dan 85% air terproduksi. Kondensat yang terpisah dalam tangki
dipompakan ke SP Pegaden sedangkan air terproduksi dipompakan ke SP
Pasirjadi. Tabel 3.5 dan Tabel 3.6 masing-masing memperlihatkan
spesifikasi Tangki dan Pompa di SP Subang.
Tabel 3.5 Spesifikasi Tangki
Kapasitas
Kode Nama Size Tahun
(Bpl)
T-001A Condensate Tank 1500 6500 mm D × 7300 mm H 2001
37
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
BAB IV
UTILITAS
38
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
39
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
menggunakan PV-2012. Jika dalam gas masih ada kondensat akan dipisahkan
di Fuel Gas KO Drum 204-D. Kondensat harus selalu dijaga rendah
permukaanya pada medium level dengan membuka valve drain untuk
membuang ke oil cather. Kemudian Fuel Gas akan dialirkan melalui Fuel Gas
Filter 201-FA/B untuk memisahkan partikel padat dan cair yang tidak
terpisahkan di KO Drum. Gas yang telah megalami penyaringan akan dialirkan
ke Fuel Gas Dryer (FGD) untuk dikeringkan dari uap-uap air. Gas yang telah
bersih dari partikel padat dan cairan akan disalurkan ke Boiler, Gas Engine
untuk pompa aMDEA dan Gas Engine untuk generator listrik. Gas umpan (feed
gas) juga dipergunakan sebagai gas untuk start up (Starting Gas) pada Gas
Engine penggerak pompa sirkulasi aMDEA (101-PA/B/C). Starting gas
diperoleh dengan cara menurunkan tekanan feed gas dari 36 kg/cm2G ke 10
kg/cm2G.
40
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Penarikan kesimpulan oleh praktikan didasarkan pada orientasi umum
dan khusus yang dilaksanakan oleh praktikan selama menjalani Kerja Praktek
di PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon. Maka kesimpulan yang dapat diperoleh
antara lain:
1. Saat ini tingkat produksi Pertamina EP adalah sekitar 80.000 BOPD untuk
minyak dan sekitar 1.016 MMscfd untuk gas. Dengan Wilayah Kerja (WK)
Pertamina EP seluas 113,613.90 kilometer persegi merupakan limpahan dari
sebagian besar Wilayah Kuasa Pertambangan Migas PT PERTAMINA
(PERSERO).
2. Produksi Minyak Pertamina EP Asset 3 saat ini sebesar 10000 BOPD dan
produksi gas sebesar 300 MMscfd. Minyak hasil produksi dilifting ke
konsumen melalui tanker di PPP Balongan. Gas hasil produksi
didistribusikan ke konsumen melalui jaringan Gas Jawa Area Barat yang
dikelola oleh Pertagas.
3. Field Subang adalah salah satu field yang berada di bawah manjemen
Pertamina EP Asset 3. Saat ini subang field terdiri dari beberapa Stasiun
Pengumpul, yaitu: SP Cisauh, SP Pasirjadi, SP Subang, SP Pegaden, SP
Sukamandi, SP Bojongraong, SP Pamanukan, SP Tanjungsari, SP
Sindangsari, SP Cilamaya Utara, SP Citarik.
4. Berbagai peralatan di Stasiun Pengumpul secara garis besar, terdiri dari :
Header Manifold, unit pemisahan gas dan liquid, unit CO2 removal,
dehydration unit, tangki, pompa, compressor, dan trunkline.
5. Unit utilitas dari Stasiun Pengumpul, terdiri dari : Instrumen Air & Plant
Air, WTP, Boiler dan Generator Listrik (GEG) dan Fuel Gas System.
41
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
5.2. Saran
1. Kerja keras, disiplin, dedikasi dan loyalitas dari karyawan dan pimpinan
perlu dipertahankan dan ditingkatkan.
2. Perlu dipererat jalinan kerja sama dengan dunia pendidikan tidak hanya
melalui kunjungan industri dan kerja praktek, tetapi dapat dicoba melalui
proyek penelitian.
42
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
DAFTAR PUSTAKA
43
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Disusun Oleh:
Anna Alif Mu’alimah NIM 21030115120083
Naila Luthfi Muna NIM 21030115120085
BAB I
PENDAHULUAN
44
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Cilamaya Utara yang berjarak 33 KM. Gas produksi dengan kadar CO2 tinggi
dikirim ke CO2 Removal Unit SP Cilamaya Utara. Kondensat dan air produksi
akan dikirim ke SP Cilamaya utara untuk dilakukan pemisahan. Kondensat
hasil pemisahan di SP Cilamaya Utara dikirim ke PPP Balongan menggunakan
trunkline eksisting.
1.2. Tujuan
Membuat simulasi preliminary conceptual study pengembangan lapangan
Haurgede dalam 2 skenario produksi menggunakan Aspen HYSYS 7.3.
Perencanaan terbatas pada kebutuhan aspek teknik/main production facility.
1.3. Manfaat
Dapat menampilkan hasil simulasi untuk perencanaan pembangunan
fasilitas produksi Lapangan Haurgede pada skema main production facility
dalam 2 skenario produksi.
45
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
BAB II
DESKRIPSI LAPANGAN
46
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
47
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
48
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
49
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis fluida pada DST#2 adalah wet (lean)
gas reservoir dengan oAPI 54.05. Diagram fasa dari hasil analisa PVT yang
dapat dilihat pada gambar 3.5 menunjukkan kondisi fluida di reservoir dan
lubang bor merupakan satu fasa (Gas) dan terjadi kondensasi ketika berada di
permukaan. Gambar 2.5 merupakan hasil analisa PVT DST#2. Pada gambar
2.5 dapat diketahui komponen CO2 pada DST#2 cukup tinggi yaitu sebesar
20,4%
50
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Selain Analisa PVT, juga dilakukan analisa air formasi pada DST#2
yang dapat dilihat pada gambar 2.7 Dari analisa air formasi didapatkan Cl-
sebesar 9567 ppm. Angka ini menunjukkan bahwa air yang dianalisa sudah
mewakili kondisi air formasi.
51
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
BAB III
SIMULASI PROSES
52
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
3.2.2. Skenario 2
Line gas to
Scrubber Compressor
SP Cilamaya
Utara
LP Prod.
Well
Separator
Line liquid
Production SP Cilamaya
Tank Utara
53
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
54
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Tabel 3.2 Basis Laju Alir Umpan untuk Simulasi Main Production Facility
Production
Gas Minyak Water
Skenario Life Time
(MMSCFD) (BOPD) (BWPD)
(Years)
1 4 134 766 9
2 2 134 766 15
Laju alir
FTP FTT
Skenario Tekanan Minyak Water Gas
(psig) (oF)
(BOPD) (BWPD) (MMscfd)
150 psig
pada HP
1 200 60 134 766 4
production
separator
50 psig
pada LP
2 100 60 134 766 2
production
separator
55
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
56
PROCESS FLOW DIAGRAM
SKENARIO 1 (FEED Gas 4 MMScfd, 200 psig)
S-101 S-103 S-104 C-101 S-102 E-101 S-105 S-106 V-101 P-101 Gas to
High Press Scrubber Suction Compressor Low Press Air Cooler Scrubber Scrubber Tank Centrifugal CLU
Separator Scrubber Separator Pump
8
C-101
S-106
5 6 7
3 S-104 E-101 9
12
Wellhead S-103
2
To Flare
1
11
S-105
14
S-101 13
10
16 Liquid to
S-102 CLU
15 17
18 19
V-101
P-101
Stream
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Number
Temperature
(°F)
60,31 59,31 58,3 58,3 216,3 216,3 114,8 94,2 114,6 60,31 59,3 58,3 60,01 59,33 59,84 56,4 58,33 58,38 58,44
Pressure
(psig)
150 136 130 130 400 395 343,3 114,7 358 150 136 130 50 45 30 25 2 26,17 5
Vapour
Fraction
0,4063 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0,0026 1 0,0008 0,0268 0,005 0 0
Mass Flow 2,469 1,193 1,193 1,193 1,193 1,193 1,193 1,193 1,276 1,276 1,27 1,27 1,254 1,254
0 0 0 61,68 0
(lb/hr) x104 x104 x104 x104 x104 x104 x104 x104 x104 x104 x104 x104 x104 x104
Mole Flow
1074 436,3 436,3 436,3 436,3 436,3 436,3 436,3 0 637,4 0 0 637,4 1,683 635,7 0 635,7 632,6 632,6
(lbmole/hr)
58
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
❖ Deskripsi Proses :
Hidrokarbon dari wellhead dengan tekanan awal produksi 200 psig akan
dipisahkan gas dan cairannya menggunakan HP Production Separator (S-101)
yang beroperasi pada tekanan 150 psig. Gas hasil pemisahan HP Production
Separator akan dialirkan ke Scrubber (S-103) untuk dilakukan scrubbing cairan
yang terikut pada gas keluaran HP production separator. Gas dari HP Scrubber
kemudian dikompresi dengan Compressor (C-101) untuk menaikkan tekanan dari
130 psig ke 400 psig. Compressor dilengkapi Suction Scrubber (S-104) yang
berfungsi menghilangkan liquid yang masih terkandung dalam gas dan sebagai
mechanical protection agar liquid tidak masuk kedalam kompresor serta Air Cooler
(E-101) untuk menurunkan suhu keluaran Compressor. Gas hasil kompresi
dialirkan masuk Scrubber (S-106) untuk menghilangkan sisa liquid yang masih
terikut dalam gas yang akan dialirkan menuju SP Cilamaya Utara menggunakan
pipa sejauh 33 Km. Liquid hasil pemisahan di HP Production Separator kemudian
dialirkan ke LP Production Separator (S-102) dengan tekanan operasi 50 psig
untuk memisahkan sebagian gas yang masih tercampur. Liquid hasil pemisahan LP
Production Separator masuk ke Scrubber (S-105) untuk menghilangkan sebagian
gas yang masih terikut dalam liquid dengan cara flaring. Liquid yang sudah murni
tanpa gas masuk ke dalam Oil Production Tank (V-101), kemudian dipompa (P-
101) menuju SP Cilamaya Utara menggunakan pipa sejauh 33 Km.
59
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Outlet liquid
Inlet
Outlet
Scrubber
liquid
60
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
C-101
E-101
S-103
61
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
4. Unit Penyimpanan
Tangki (V-101/V-102)
5. Unit Transportasi
a. Flowline
Stream no. :1
Fungsi : mentransport hidrokarbon dari wellhead
menuju HP Production separator.
Bahan : Carbon Steel
Nominal Diameter Pipe : 4 Inch
Schedul number : 80
Panjang : 500 m
b. Trunkline Gas
Stream no. :8
Fungsi : mentransport gas hasil separasi menuju
CO2 Removal unit SP Cilamaya Utara.
Bahan : Carbon Steel
62
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
c. Trunkine Liquid
Stream no. : 19
Fungsi : mentransport liquid hasil separasi menuju
SP Cilamaya Utara.
Bahan : Carbon Steel
Nominal Diamater Pipe : 4 Inch
Schedul number : 80
Panjang : 33 Km
d. Pompa (P-101)
63
PROCESS FLOW DIAGRAM
SKENARIO 2 (FEED Gas 2 MMscfd, 100 psig)
S-101 S-102 S-103 C-101 E-101 S-104 S-105 V-101 P-101 Gas to
Low Press Scrubber Suction Compressor Air Cooler Scrubber Scrubber Tank Sentrifugal CLU
Separator Scrubber Pump
8
C-101
S-104
5 6 7
3 S-103 E-101 9
12
Wellhead S-102
2
1
To Flare
11
S-101
13
10
S-105
Liquid to
CLU
14
15 16
V-101
P-101
Stream
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Number
Temperature
57,42 56,38 55,34 55,34 277,6 277,4 114,6 108,9 114,6 57,42 56,38 55,34 57,43 57,21 57,27 57,33
(°F)
Pressure (psig) 50 40 30 30 190 185 167,9 100 167,9 50 40 30 30 2 25,97 5
Vapour
0,2624 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0,0002 0,0010 0 0
Fraction
Mass Flow 1,861x104 6273 6273 6273 6273 6273 6273 6273 0 1,23x104 0 0 1,233 x104 1,233x104 1,23x104 1,23x104
Mole Flow
854 224,10 224,10 224,10 224,1 224,1 224,1 224,1 0 629,90 0 0 629,9 629,8 629,1 629,1
(lbmole/hr)
64
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
❖ Deskripsi Proses :
Hidrokarbon dari wellhead dengan tekanan awal produksi 100 psig akan
dipisahkan gas dan cairannya menggunakan LP Production Separator (S-101) yang
beroperasi pada tekanan 50 psig. Gas hasil pemisahan LP Production Separator
akan dialirkan ke Scrubber (S-102) untuk dilakukan scrubbing cairan yang terikut
pada gas keluaran LP Production Separator. Gas dari Scrubber kemudian
dikompresi dengan Compressor (C-101) untuk menaikkan tekanan dari 30 psig ke
190 psig. Compressor dilengkapi Suction Scrubber (S-103) yang berfungsi
menghilangkan liquid yang masih terkandung dalam gas dan sebagai mechanical
protection agar liquid tidak masuk kedalam kompresor serta Air Cooler (E-101)
untuk menurunkan suhu keluaran Compressor. Gas hasil kompresi dialirkan masuk
Scrubber (S-104) untuk menghilangkan sisa liquid yang masih terikut dalam gas
yang akan dialirkan menuju SP Cilamaya Utara menggunakan pipa sejauh 33 Km.
Liquid hasil pemisahan LP Production Separator masuk ke Scrubber (S-105) untuk
menghilangkan sebagian gas yang masih terikut dalam liquid dengan cara flaring
sisa gas. Liquid yang sudah murni tanpa gas masuk ke dalam Oil Production Tank
(V-101), kemudian dipompa (P-101) menuju SP Cilamaya Utara menggunakan
pipa sejauh 33 Km.
65
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Outlet liquid
Inlet
Outlet
Scrubber
liquid
66
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
C-101
E-101
S-103
67
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
4. Unit Penyimpanan
Tangki (V-101/V-102)
5. Unit Transportasi
a. Flowline
Stream no. :1
Fungsi : mentransport hidrokarbon dari wellhead
menuju LP Production separator.
Bahan : Carbon Steel
Nominal Diameter Pipe : 4 Inch
Schedul number : 80
Panjang : 500 m
b. Trunkline Gas
Stream no. :8
Fungsi : mentransport gas hasil separasi menuju
CO2 Removal unit SP Cilamaya Utara.
Bahan : Carbon Steel
68
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
c. Trunkine Liquid
Stream no. : 16
Fungsi : mentransport liquid hasil separasi menuju
SP Cilamaya Utara.
Bahan : Carbon Steel
Nominal Diamater Pipe : 4 Inch
Schedul number : 80
Panjang : 33 Km
d. Pompa (P-101)
69
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
BAB IV
STUDI KONSEPTUAL
70
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
1 𝜀 2,51
= −2𝑙𝑜𝑔10 ( + ) atau 𝐹𝑚 =
√𝑓𝑚 3,7𝐷 𝑅𝑒 √𝑓𝑚
1,325
𝑒 5,74 2
[ln( + )]
3,7𝐷 𝑅𝑒0,9
Keterangan:
D = Diameter dalam pipa, inci
Re = Bilangan Reynolds, dimensionless
Fm = Moody Friction Factor, dimensionless
Material yang digunakan untuk membangun sistem perpipaan pada
kasus ini adalah commercial steel atau baja komersil. Dari Grafik 17-3
GPSA Lampiran A, diperoleh nilai Roughness (𝜀) untuk commercial
71
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
72
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Detail perhitungan kecepatan alir dan pressure drop dapat dilihat pada
Lampiran A.
73
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
4.1.5. Kesimpulan
Berdasarkan studi konseptual, line sizing yang digunakan dalam
perencanaan pengembangan lapangan Haurgede dapat dilihat pada tabel 4.2.
74
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
75
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Maximum Discharge
Pressure P2, psig 1500 - 5000 6000
Maximum Compression
Ratio per stage 1,5 – 3,1 5,01
Adiabatic Efficiency at
design pt. 70 – 88% 80 – 92%
Relability/availability, % 98 – 99,5 92 - 95
*most lubricants breakdown at 280°F
e. Kompresor Reciprocating
Tipe kompresor ini ada dalam bentuk single stage atau multistage.
Tipe kompresor reciprocating ekonomis ketika:
• Tekanan keluaran kompresor lebih besar dari 865 psig dan laju
alirnya kurang dari 2000 ACFM.
• Tekanan keluaran kompresor lebih besar dari 500 psig ketika laju
alirnya kurang dari 300 ACFM.
• Laju alir kurang dari 200 ACFM pada tekanan kompresor apapun
Tipe kompresor reciprocating memiliki kehandalan dan
availabilitas yang rendah dibandingkan dengan kompresor
sentrifugal.
76
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
f. Kompresor Sentrifugal
Kompresor sentrifugal ekonomis ketika laju alir tinggi atau ketika
laju alir dan tekanan yang diperlukan tinggi. Ketika harga kompresor
sentrifugal dan kompresor reciprocating tidak jauh berbeda,
kompresor sentrifugal akan dipilih karena kehandalannya lebih baik
dan memiliki biaya keseluruhan yang lebih rendah.
Kelemahan kompresor sentrifugal adalah ongkos instalasi
kompresor sentrifugal lebih tinggi dibandingkan ongkos instalasi
kompresor reciprocating untuk rentang tekanan dan laju gas yang
sama. Kompresor sentrifugal tidak fleksibel terhadap perubahan
pressure ratio. Kapasitas kompresor sentrifugal turun secara
signifikan ketika tekanan gas keluarannya meningkat.
77
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
4.2.3. Kesimpulan
Berdasarkan studi konseptual yang dilakukan, spesifikasi kompresor
dalam perencanaan main production facility lapangan Haurgede dapat
dilihat pada tabel 4.5.
78
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
79
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
4.3.4. Kesimpulan
Berdasarkan studi konseptual yang dilakukan, spesifikasi pompa dalam
perencanaan main production facility lapangan Haurgede dapat dilihat pada
tabel 4.8
80
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan berbagai simulasi dan perhitungan yang dilakukan, dapat
disimpulan hasil dari kedua skenario sebagai berikut:
1. Pada skenario 1, gas dikompresi dari tekanan 130 psig ke 400 psig
menggunakan kompresor reciprocating multistages dan didistribusikan
menuju SP Cilamaya Utara sejauh 33 Km menggunakan pipa dengan
nominal diameter 6 inch. Liquid hasil pemisahan dipompa menuju SP
Cilamaya Utara menggunakan centrifugal pump dengan menggunakan pipa
dengan nominal diameter 4 inch. Fasilitas produksi utama yang diperlukaan
antara lain HP production separator kap. 4 MMscfd, 900 BLPD; LP
separator; Prod. Scrubber kap. 4 MMsfcd; Production tank 2 unit kap. 500
bbls.
2. Pada skenario 2, gas dikompresi dari tekanan 30 psig ke 190 psig
menggunakan kompresor reciprocating multistages dan didistribusikan
menuju SP Cilamaya Utara sejauh 33 km menggunakan pipa dengan
nominal diameter 6 inch. Liquid hasil pemisahan dipompa menuju SP
Cilamaya Utara menggunakan centrifugal pump dengan menggunakan pipa
dengan nominal diameter 4 inch. Fasilitas produksi utama yang diperlukan
LP production separator kap. 2 MMscfd, 900 BLPD; Prod. Scrubber kap. 2
MMsfcd; Production tank 2 unit kap. 500 bbls.
3. Pada kedua skenario diatas perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk
menghitung kebutuhan fasilitas utilitias dan keekonomian project sehingga
dapat dipilih skenario terbaik.
5.2. Saran
1. Sebaiknya digunakan simulator lain untuk membandingkan hasil
perancangan line sizing agar perancangan dapat lebih tepat.
81
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
82
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
DAFTAR PUSTAKA
83
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Lampiran A
Perhitungan Fluida Line Sizing
84
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
1. Liquid
a. Menentukan Nilai SCH, inside diameter dan wall thickness pipa
Untuk menentukan nilai inside diameter dan e/D yang bertujuan digunakan
untuk melakukan perhitungan fluida line sizing yaitu dengan mengacu tabel
17-26 yang terdapat pada buku GPSA Section 17 Hal. 24 sebagai berikut :
85
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Pada kasus ini, bahan pipa yang digunakan yaitu commersial steel.
Berdasarkan grafik di atas, diketahui hasil plotting nilai inside diameter dan
bahan commersial steel diperoleh nilai e/D pada masing-masing nominal
diameter 3, 4, dan 6 adalah berturut-turut 0,00058; 0,00043; 0,00029. Serta nilai
Roughness untuk commersial steel adalah 0,00015.
c. Menghitung nilai liquid density
Untuk menghitung nilai liquid density dengan menggunakan persamaan :
𝜌𝑚= (𝜌 oil x fraksi oil) + (𝜌 water x (1-fraksi oil))
86
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Contoh perhitungan liquid density pada case tekanan feed 200 psig :
𝑙𝑏 𝑙𝑏
𝜌 𝑙𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 = (44,41 𝑥 0,1235) + (63,38 𝑥(1 − 0,1235)
𝑓𝑡3 𝑓𝑡3
= 60,4886539099657 lb/ft3
87
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
𝜌. 𝑑. 𝑣
𝑅𝑒 =
𝜇
Dengan,
Re = bilangan Reynold
𝜌 = densitas, lb/ft3
𝑑 = diameter dalam pipa, ft
𝑣 = kecepatan fluida, ft/s
𝜇 = viskositas fluida, lb/ft.s
88
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
0,00115 . 𝑓 . 𝑄𝑙 2 . 𝑆𝑙
∆𝑃 =
𝑑𝑖 5
Dengan,
∆𝑃 = pressure drop, psi/100ft
𝑓 = moody friction factor
Ql = liquid flowrate, barrel/day
Sl = liquid specific gravity
di = inside diameter pipa, inch
89
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
90
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Result
Nominal Length
Skenario Velocity Pressure Drop Pressure Remarks
Diameter Pipe (33 Km)
ft/s psi/100 ft drop/33 KM
Inch ft
3 12,63 OK 0,0796 86,25 OK
1 4 7,26 OK 0,0195 108268 21,17 OK
6 3,20 OK 0,00255 2,76 OK
3 12,26 OK 0,0762 82,51 OK
2 4 7,04 OK 0,0187 108268 20,28 OK
6 3,11 OK 0,00244 2,65 OK
NOTE: berdasarkan tabel diatas, nominal pipe size yang sesuai digunakan dalam transportasi liquid menuju SP Cilamaya Utara pada
skenario 1 dan 2 adalah 4 inch.
91
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
2. Gas
a. Menghitung nilai velocity
Untuk menghitung nilai velocity pada gas digunakan persamaan 2.13 dalam
buku API section 14E halaman 33 sebagai berikut :
60 . 𝑍. 𝑄𝑔. 𝑇
𝑉𝑔 =
𝑑𝑖 2 . 𝑃
Dengan, Vg = Kecepatan Gas, Ft/S
Q = gas flowrate, MMscfd
T = suhu operasi, °R
P = tekanan operasi, psia
Di = inside diameter pipa, ft
92
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
93
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Input Data
Description Stream No. Pressure Pressure Temp. Temp. Gas Rate Mol Comp. Viscosity Viscosity
Cp/Cv
psig psia F R MMscfd weight Factor Z Cp lb/ft.s
Outlet Gas
8 100 114,7 94,2 568,97 3,974 27,35 0,9686 1,26 8,18E-06 0,01217
(Skenario 1)
Outlet Gas
100 114,7 108,8 568,97 2,041 27,99 0,9692 1,248 8,35E-06 0,01242
(Skenario 2)
Criteria Calculation
Skenario Max. Nominal Inside Inside Wall Moody
𝝆 . v2 Roughness Density
Velocity Diameter SCH Diameter Diameter Thickness Ɛ/D Re Friction
lb/ft.s2 inch lb/cuft
ft/s inch inch ft inch factor
3 80 2,9 0,24157 0,3 0,0006 2,19E+06 0,0176
1 40 6000 4 80 3,826 0,31871 0,337 0.00015 0,00043 0,545 1,66E+06 0,0165
6 80 5,761 0,47989 0,432 0,00031 1,10E+06 0,0158
3 80 2,9 0,24157 0,3 0,0006 1,10E+06 0,0179
2 40 6000 4 80 3,826 0,31871 0,337 0.00015 0,00043 0,543 8,33E+05 0,0169
6 80 5,761 0,47989 0,432 0,00031 5,53E+05 0,0163
94
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Result
Nominal
Skenario Diameter Pipe Velocity MW Pressure Length Pressure 𝝆 . v2 Remarks
Inch ft/s udara psi/100 ft ft psi/33KM lb/ft.s2
3 1,36E+02 Not OK 7,769 8411,7 1,61E+04 Not OK
1 4 7,82E+01 Not OK 28,9647 1,823 108268 1973,4 3,33E+03 OK
6 3,45E+01 OK 0,224 242,76 6,48E+02 OK
3 6,99E+01 Not OK 2,125 2301,2 2,66E+03 OK
2 4 4,02E+01 Not OK 28,9647 0,503 108268 544,12 8,77E+02 OK
6 1,77E+01 OK 0,063 67,91 1,71E+02 OK
NOTE: berdasarkan tabel diatas, nominal pipe size yang sesuai digunakan dalam transportasi gas menuju SP Cilamaya utara pada skenario
1 dan 2 adalah 6 Inch.
95
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
3. Two-phase fluid
a. Menghitung nilai gas liquid ratio
Untuk menghitung nilai gas liquid ratio dapat menggunakan persamaan :
𝑔𝑎𝑠 𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑟𝑎𝑡𝑒
𝑅= 𝑥 10^6
𝑜𝑖𝑙 𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑟𝑎𝑡𝑒 + 𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟 𝑓𝑙𝑜𝑤 𝑟𝑎𝑡𝑒
Dengan,
R = gas liquid ratio (ft3/barrel)
*gas flow rate (MMscfd)
*oil dan water flow rate (barrel/day)
(12409 𝑥 𝑆𝑙 𝑥 𝑃) + (2,7 𝑥 𝑅 𝑥 𝑆𝑔 𝑥 𝑃)
𝜌𝑚 =
(198,7 𝑥 𝑃) + (𝑅 𝑥 𝑇𝑥 𝑍)
Dengan,
P = tekanan operasi, psia
Sl = liquid specific gravity
R = rasio gas/liquid, ft3/barrel pada kondisi standar
T = suhu operasi, °R
Sg = gas specific gravity
Z = faktor kompresibilitas gas
96
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Contoh perhitungan nilai gas/liquid mixture density pada inlet HP separator dengan
tekanan feed 200 psig :
𝜌 𝑚𝑖𝑥𝑡𝑢𝑟𝑒
ft3
(1240 𝑥 0,94688 𝑥 164,7 𝑝𝑠𝑖𝑎) + (2,7 𝑥 4368,675759 𝑥 0,9439 𝑥 164,7 𝑝𝑠𝑖𝑎
= barrel
ft3
(198,7 𝑥 164,7 𝑝𝑠𝑖𝑎) + (4368,675759 x 519,38 R x 0,9444)
barrel
= 1,732387161 lb/ft3
𝑍𝑅𝑇
9,35 + ( )
21,25𝑃
𝑉𝑒 =
𝐴
97
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Contoh perhitungan nilai total liquid plus vapor rate pada inlet HP separator
dengan tekanan feed 200 psig :
𝑊 = (3180 𝑥 3,972 𝑀𝑀𝑠𝑐𝑓𝑑 𝑥 0,943908) + (14,6 𝑥 909,8 𝑥 0,9468)
= 24491,64892 lb/ft3
5 𝑥 10−6 𝑥 𝑊 2
∆𝑃 =
𝑑𝑖 5 𝜌𝑚
98
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
99
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
100
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Result
Nominal
Pressure Length
Description Diameter Velocity 𝝆 m . v2 actual Pressure
Drop ft Remarks
Inch ft/s lb/ft.s2 drop
psi/100 ft (500 m)
3 94,158 OK 8,440557 15358,7 Not OK 138,4
Inlet HP
4 54,096 OK 2,11172 5069,5 OK 1640 34,6 Dipilih
Separator
6 23,859 OK 0,272817 986,2 OK 4,47
3 127,0071 OV 6,279176 15654,83 NOT OK 102,978
Inlet LP
4 77,67524 OK 1,613654 5855,417 OK 1640 26,464 Dipilih
Separator
6 39,45697 OK 0,207982 1510,915 OK 3,411
NOTE: berdasarkan tabel diatas, nominal pipe size yang sesuai digunakan dalam flowline HP Separator pada skenario 1 adalah 4 Inch.
101
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Lampiran B
Perhitungan Break Horsepower (Bhp) Kompresor
102
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
C-101
• Isentropic Calculation
Perhitungan Bhp kompresor secara isentropic berdasarkan
perhitungan data His, Ghp, dan mechanical losses. Nilai His dapat diperoleh
berdasarkan persamaan (1).
1545 Zavg T1 P2 (k−1)/k
His = [( ) − 1] ................................ (1)
MW (k−1)/k P1
103
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
His = 32797
• Polytropic Calculation
Bhp kompresor secara polytropic dihitung berdasarkan data Hp,
Ghp, dan mechanical losses. Nilai Hp diperoleh dari persamaan (5).
𝐻𝑖𝑠 ƞ𝑝
𝐻𝑝 = ................................................................................ (5)
ƞ𝑖𝑠
104
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
(𝑤)(𝐻𝑝)
Ghp = .................................................................... (6)
(ƞ𝑝 )(33000)
𝐁𝐡𝐩 = 𝟐𝟗𝟏, 𝟕𝟐 𝐡𝐩
105
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Isentropic Calculation
T1 T2 P2 P1 w Mech.
Skenario Zavg R MW k His Ƞis Ghp Bhp
°R °R Psia Psia lb/min Losses
(Hp)
1 0,947 1545 517,97 675,97 27,35 1,278 414,7 144,7 32797 199,3 0,7 282,3 9,56 291,853
2 0,981 1545 515,01 737,27 27,99 1,228 204,7 44,7 49013 104,6 0,7 221,83 8,68 230,509
Polytropic Calculation
T1 T2 P2 P1 w Mech. Bhp
Skenario Zavg R MW k Ƞis Ƞp Hp Ghp
°R °R Psia Psia lb/min Losses (Hp)
1 0,947 1545 517,97 675,97 27,35 1,278 414,7 144,7 199,3 0,7 0,716 33556 282,16 9,57 291,72
2 0,981 1545 515,01 737,27 27,99 1,228 204,7 44,7 104,6 0,7 0,737 51624 221,83 8,68 230,509
106
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
Lampiran C
Perhitungan Break Horsepower (Bhp) dan Net Positive Suction Head (NPSH)
Pompa
107
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
E-1
Parameter Nilai
∆P (Psi) 25,04
Q (gpm) 26,283
e (%) 60
Keterangan:
Q = rate of liquid flow, gpm
∆P = Pressure drop, psi
e = efisiensi pompa
Sehingga,
26,283 × 25,04
𝐵ℎ𝑝 =
1714 × 0,6
𝐵ℎ𝑝 = 0,6399 ℎ𝑝
108
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
109
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
∆P Q Bhp
Skenario e
(psi) (gpm) (HP)
1 25,04 26,28 0,6 0,6399
2 23,97 25,5062 0,6 0,5945
Pi Pv NPSHA
Skenario Sg Zi (ft) Vi (ft/sec) g (ft2/sec)
(Psia) (Psia) (ft)
1 16,7 14,34 0,955 1,64 2,305 32,2 7,42
2 16,7 12,50 0,965 1,64 2,200 32,2 11,74
110
Laporan Praktek Kerja
PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon
2018
LEMBAR KONSULTASI
111