Makalah Utilitas Fix
Makalah Utilitas Fix
Makalah Utilitas Fix
Diusulkan oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
DAFTAR ISI
Cover .....................................................................................................................................1
BAB I : PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia dari tahun ke tahun, jumlah
permintaan akan kertas yang sudah menjadi komoditi penting juga meningkat. Seperti yang
kita ketahui, kayu merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan kertas dan Indonesia
merupakan negara yang memiliki hutan yang berpotensi dalam penyediaan kayu. Permintaan
kertas dunia yang meningkat ini kemudian memacu industri untuk mengembangkan proses
produksi kertas. Perkembangan industri kertas yang semakin meningkat memerlukan
perkembangan teknologi yang memadai serta sumber daya manusia yang berkemampuan
tinggi yang dapat menunjang perkembangan industri kertas di Indonesia. Salah satu
perusahaan yang bergerak pada bidang industri kertas adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk.
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang merupakan salah satu manufaktur kertas
terkemuka di Indonesia. PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Tangerang mulai berproduksi
secara komersil pada tahun 1979 yakni pada bulan April 1979, mesin kertas no.1 dan 2 mulai
beroperasi dan menghasilkan 100 ton keras setiap harinya. Akibat meningkatnya permintaan
pasar, pada bulan Juni 1982 PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Tangerang menambah 1
mesin kertas sehingga meningkatkan jumlah produksi kertas menjadi 150 ton setiap harinya.
Air yang digunakan dalam proses produksi obat adalah air yang sudah dimurnikan
dengan standard tertentu sehingga obat yang dihasilkan benar-benar murni, bebas impuritas
yang dapat menyebabkan kerusakan pada obat sehingga justru menjadi racun bila dikonsumsi
(WHO, 2012). Selain itu, dalam suatu industri farmasi, air juga berfungsi ntuk memenuhi
kebutuhan lain seperti kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan rumah tangga dari suatu pabrik,
termasuk kebutuhan sehari-hari dari pegawai-pegawai pabrik tersebut. Air juga banyak
berperan dalam proses-proses pada industri, baik itu proses produksi, maupun proses-proses
lainnya seperti sebagai pelarut, menjadi media pertukaran panas, media dalam melakukan
proses pendinginan dan lain sebagainya. Karena begitu besar peranan air dalam industri,
maka dalam suatu Industri, air harus diberi perlakuan atau diproses dengan baik agar layak
digunakan dalam berbagai proses pada Industri.
Untuk memenuhi kebutuhan air pada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk mengambil air
dari air sungai Cisadane. air ini kemudian akan diolah dan disesuaikan dengan standard yang
ada pada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Pengolahan air menjadi sangat penting karena air
yang digunakan harus memenuhi kriteria kualitas seperti salinitas, konduktivitas, dan total
hardness untuk dapat menjaga kualitas produk. Karena alasan-alasan tersebut, pengolahan air
3
dalam industri farmasi, dalam hal ini PT Indah Kiat Pup & Paper Tbk menjadi salah satu hal
terpenting dalam keberlangsungan industri ini.
1. Bagaimana PT. Indah Kiat Pulp & Paper mengolah air sungai Cisadane sehingga
layak digunakan sebagai bahan baku industry kertas?
2. Bagaimana kualitas air yang dihasilkan oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kualitas air yang diperlukan oleh suatu industry kertas
2. Mengetahui teknik pengolahan air yang dilakukan oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk.
3. Mengetahui kualitas air yang dihasilkan oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
1.4 Manfaat
1. Memperluas wawasan tentang Teknik pengolahan air yang sudah diterapkan pada
dunia Industri.
2. Memperluas wawasan tentang standard kualitas air yang harus dihasilkan untuk
digunakan dalam industri farmasi.
4
BAB II.
PENGOLAHAN AIR PADA PT INDAH KIAT PULP AND PAPER,Tbk
Berdasarkan tabel 2.1, Air dari sungai Cisadane mengalami pencemaran dan
masih sangat kotor dan tidak mungkin digunakan untuk proses produksi, sehingga
perlu dilakukan water treatment untuk memenuhi kebutuhan air.
2.2.2. Flokulan
Flokulan digunakan untuk mengikat zat pengotor berukuran kecil, sehingga zat
pengotor akan menjadi partikel yang lebih besar dan mengendap. Flokulan
ditambahkan ke dalam bak yang dilengkapi dengan pengaduk. Kebutuhan
5
flokulan yang digunakan oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
mencapai 50 m3 per bulannya.
2.2.4. NaOCl
NaOCl digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang terkandung di
dalam air sungai. Kebutuhan NaOCl yang digunakan oleh PT. Indah Kiat Pulp
& Paper Tbk. Tangerang mencapai 1.800 m3per bulannya.
6
Clarifier merupakan tempat yang digunakan sebagai tempat terjadinya
koagulasi. Kotoran yang mengendap akan dibuang melalui pipa saluran
pembuangan (Badriyah, 2016). Accelator clarifier memiliki agitator dengan 3
buah impeller dimana impeller pertama yang terletak bagian bawah tangki
yang berfungsi untuk mengaduk flok sehingga flok tidak mengendap dan lebih
mudah dibuang kembali ke sungai. Impeller kedua terletak di bagian tengah
tangki berfungsi untuk mengaduk flokulan dan NaOH menjadi homogen
sehingga proses pengendapan dan netralisasi sempurna. Sedangkan, impeller
ketiga terletak di bagian atas tangki, yang berfungsi untuk membawa flok ke
bagian bawah tangki agar flok mengendap. Kemudian air yang sudah jernih
akan keluar secara overflow melalui pipa-pipa di permukaan air.
Di dalam accelator clarifier ini juga terjadi 2 proses yakni primary
mixing dan secondary mixing. Pada primary mixing ditambahkan flokulan
untuk mengendapkan pengotor yang terkandung dalam air sungai sehingga
membentuk flok-flok atau lumpur dan dapat dipisahkan dari air. Pada primary
mixing, waktu penahanan dilakukan selama 1,5-2,5 jam dengan aliran limbah
cair sebesar 24-32m/hari (Suparman, 2002). Pada secondary mixing
ditambahkan NaOH untuk menetralkan air dengan pH sekitar 7 hingga 7.3.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. PT. Indah Kiat Pulp & Paper menggunakan air sungai cisadane sebagai fresh
water yang akan digunakan dalam proses industri maupun untuk kebutuhan
eksetrnal.
2. Teknik pengolahan air yang digunakan terbagi menjadi empat tahap, yaitu tahap
pertama di Tangki Pemasukan tanpa penambahan apapun hanya pengadukan,
tahap kedua di Accelator Clarifier yang ditambahkan koagulan, flokulan serta
pengatur PH, tahap ketiga di Pressure Filter hanya dilakukan penyaringan air , dan
tahap terakhir di Tangki Penampungan.
3. Kualitas air yang dihasilkan dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper tidak diketahui
secara pasti karena PT. Indah Kiat Pulp & Paper tidak mengeluarkan baku mutu
dari proses pengolahan air yang dihasilkan.
3.2 SARAN
1. DIperlukan pengolahan fresh water lebih lanjut untuk melarutkan kationik starch
karena dengan penambahan kationnya dapat lebih memperkuat kertas. Alat yang
digunakan dapat berupa ion exchanger agar ion-ion didalam air tidak
mengganggu proses.
8
2. Pengeluaran baku mutu dari setiap tahap yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Sujana. 2006. Merakit sendiri alat penjernihan air untuk rumah tangga. Kawan
Pustaka : Jakarta
Suparman.2002. Pembuangan Tinja dan Limbah Cair: Suatu Pengantar. Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta
Badriyah, Basyit. 2016. Ensiklopedia Rumus Kimia. Pustaka Ilmu Semesta : Jakarta
9
LAMPIRAN
PERTANYAAN DISKUSI
1. Baku mutu air yang dihasilkan pada proses pembuatan kertas pada PT. Indah Kiat
pulp and paper, Tbk?
2. Kenapa prosesnya hanya sampai Filtrasi? Apakah tidak ada proses lain pada air yang
akan digunakan untuk proses produksi seperti untuk proses kationik starch?
JAWABAN
1. Baku mutu yang dihasilkan dari proses pembuatan kertas pada PT. Indah Kiat pulp
and paper ini memang tidak ada dalam sumbernya tetapi PT IKPP ini merupakan anak
perusahaan dari PT. Tjiwi Kimia sehingga menurut kami untuk baku mutunya kurang
lebihnya memiliki standar yang sama dengan PT. Tjiwi Kimia.
2. Karena didatanya memang hanya menggunakan filtrasi. Akan tetapi seharusnya saran
dari kami adalah ada proses lanjutan seperti ion exchanger agar kation yang larut
dalam air tidak mengganggu proses pelarutan kationik starch
10
DAFTAR GAMBAR
2. Accelerator Classifier
3. Pressure Filter
4. Tangki penampungan
11