Contoh Makalah Laju Alir
Contoh Makalah Laju Alir
Contoh Makalah Laju Alir
Disusun oleh :
1. Andreas Sagala 21030112060026
2. Dewi Mintari 21030112060027
3. Surya Candra 21030112060028
4. Resti Dian P. 21030112060029
5. Elsa Paramita 21030112060030
6. Danang Pirnadi 21030112060031
7. Randi Pranata 21030112060032
8. Nimatul Izzah 21030112060033
9. Lifinski Pililang S 21030112060034
1.2 Tujuan
a. Mengetahui pengertian pengukuran laju alir.
b. Mengetahui jenis pengukuran aliran
c. Mengetahui persamaan yang digunakan dalam pengukuran laju alir
d. Mengetahui alat ukur laju alir
e. Mengetahui prisip kerja pengukuran laju alir
f. Mengetahui aplikasi dalam pengukuran laju alir
2.1 Definisi
Pengukuran aliran adalah pengukuran kapasitas aliran atau laju aliran massa atau laju aliran
volume aliran. Ditinjau dari jenis saluran, aliran fluida dibagi menjadi dua, yaitu aliran saluran
tertutup dan aliran saluran terbuka. Dan instrumen pengukuran aliran pun secara
umum diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu pengukuran aliran terbuka dan pengukuran
aliran tertutup.
b. Metode pembatasan
Metode pembatasan ini mengukur perbedaan tekanan diantara dua penampang aliran yang
sebanding dengan laju aliran. Perhitungan laju aliran teoritis dapat dilakukan berdasarkan hukum
kontinuitas dan persamaan Bernoulli. Kapasitas aliran sebenarnya dapat ditentukan dengan
memperhitungkan faktor koreksi dari masing-masing alat ukur yang ditentukan secara empiris.
Alat ukur metode tak langsung dengan pembatasan ini dianalisa pada penampang 1 yaitu
sebelum masuk alat ukur, dan penampang 2 yaitu tepat di daerah alat ukur yang biasanya
menimbulkan vena contrakta. Vena kontrakta adalah daerah setelah pengecilan penampang
aliran. Pada daerah ini kapasitas aliran minimum dan tekanan aliran pada penampang
tersebut seragam.
Persamaan kontinuitas dari penampang 1 ke penampang 2 adalah :
m1 = m21 V1 A1 = 2 V2 A2
untuk aliran tak mampu mampat maka adalah tetap sehingga :
V1 A1 = V2 A2
(2.2.1.3)
Persamaan 2.2.1.3 adalah persamaan umum hubungan antara laju aliran massa dengan
penurunan tekanan pada alat ukur tidak langsung. Dengan kondisi penampang yang berbeda,
maka karakteristik aliran juga berbeda sehingga dibutuhkan faktor koreksi untuk angka Reynold
dan perbandingan diameter dari alat ukur, yakni koefisiendischarge, KC
(2.2.1.4)
Sedangkan koreksi atas ketidakseragaman kecepatan aliran adalah dengan koefisien
kecepatan. Kedua faktor koreksi ini umumnya digabungkan menjadi sebuah koefisien aliran, K.
Dengan demikian persamaan laju aliran massa sesungguhnya menjadi :
(2.2.1.5)
Beberapa alat untuk mengukur kapasitas aliran dengan metode pembatasan adalah :
1. Orifice
Plat tipis yang diflens antara dua buah flens pipa. Bentuknya sederhana, sehingga harganya
murah dan mudah untuk dipasang. Kekurangan orifice adalah kerugian headnya tinggi dan
kapasitas pengukuran rendah
2. Nosel
Pemakaian nosel sebagai alat ukur kapasitas dapat dipasang pada instalasi pipa, maupun pada
plenum
3. Venturi
Venturi dibuat langsung dengan pengecoran dan dihaluskan untuk memperoleh ketentuan sesuai
standar. Harganya mahal karena berat dan kapasitas pengukurannya juga tinggi, serta kerugian
headnya rendah.
4. Elemen Aliran Laminer (LFE)
Alat ini mempunyai bagian pengukuran yang dibagi dalam beberapa laluan yang
diameternya cukup kecil untuk menjamin alirannya laminer berkembang penuh (fully
developed).
Persamaannya adalah :
=
Alat ini juga akan dipengaruhi oleh suhu karena tergantung kepada viskositas. Harganya hampir
sama dengan venturi, namun LFE lebih kecil dan lebih ringan.
c. Metode linier
Alat ukur aliran yang hasilnya langsung proporsional dengan laju aliran antara lain : Float
meter, turbin flowmeter, Vortex flow meter, electromagnetik flow meter, magnetik flow meter,
ultrasonic flowmeter.
Float meter memiliki bagian yang terapung dengan bentuk bola atau kerucut. Bagian ini
akan begerak ke atas atau ke bawah akibat gaya dari aliran fluida, sampai tercapai keseimbangan
antara gaya seret dan gaya apung.
Turbin flowmeter mempunyai sudu gerak yang dapat bergerak dengan bebas sehingga laju
rotasinya sebanding dengan laju aliran volume aliran. Kecepatan rotasinya diindera oleh sensor
magnetik ataupun sensor frekuensi modulasi yang dipasang diluar medan aliran. Alat ini dapat
digunakan untuk mengukur aliran fluida yang korosif dan yang beracun.
d. Metode pembagian
Teknik pembagian aliran pada penampang tetap digunakan pada pengukuran aliran
refrigeran ataupun instalasi fluida pada industri, dimana tidak praktis untuk memasang peralatan
seperti nosel, venturi dan lain-lain alat ukur yang terpasang tetap.
Kecepatan aliran diukur tepat di pusat penampang dengan pitot tube ataupun anemometer.
Tabung Pitot dapat dipergunakan untuk mengukur tekanan statik dan tekanan stagnasi dari fluida,
dengan mengetahui kapasitas aliran yang diberikan.
Sebaliknya dengan mengetahui perbedaan tekanan statis dan tekanan stagnasi, maka tekanan
dinamis dapat ditentukan dan pada akhirnya tekanan dinamis fluida dapat dinyatakan dalam
kecepatan fluida. Kapasitas aliran tiap bagian penampang adalah perkalian kecepatan dengan
luas penampang. Kapasitas total adalah jumlah kapasitas tiap bagian.
Tabung pitot yang dipasang didalam pipa berupa silinder kecil dapat juga dipergunakan
untuk menentukan arah aliran dengan sangat peka. Silinder pitot ini dipakai dipesawat terbang
untuk menunjukkan laju naik turun pesawat. Selain itu silinder pitot juga dipasang dalam pipa
untuk mendeteksi aliran-aliran spiral.
Pemakaian pitot tube mengharuskan adanya penetrasi ke dalam aliran sehingga hasilnya
akan tidak akurat apabila responnya terlalu lambat atau timbulnya pergeseran garis arus
(streamline) aliran. Pemakaian thermal anemometer atau anemometer laser Doppler dapat
mengatasi hal tersebut. Thermal anemometer menggunakan elemen yang kecil yang dipanaskan
dengan arus listrik. Perbedaan laju aliran panas dikalibrasikan untuk menyesuaikan dengan
perubahan kecepatan aliran. Karena ukuran elemen yg sangat kecil, yaitu diameternya 0,002 mm
dan panjangnya 0,1 mm maka respon dari fluktuasi aliran sangat cepat bahkan sampai mencapai
50 kHz . Maka dari itu sangat tepat untuk aplikasi pada aliran turbulen. Alat ini banyak
dipergunakan untuk riset dan sinyal yg dihasilkan diolah dengan prosesor digital ataupun
Transformasi Fourier.
Laser Doppler anemometer bekerja berdasarkan efek Doppler dimana frekuensi dari sinar
laser akan tergeser akibat perubahan kecepatan aliran. Karena pengukuran kecepatan langsung
dapat dihitung, tanpa kalibrasi sinyal juga tidak terpengaruh oleh perubahan suhu, massa jenis
ataupun komposisi fluida pada aliran. Kekurangan dari alat ini adalah peralatan optik yang harus
dipakai mahal dan mudah pecah.
Hot Wire Anemometer memanfaatkan efek pendinginan konveksi pada sebuah silinder yang
sengaja dipanaskan dan dipasang tegak lurus terhadap aliran fluida. Pendinginan merupakan
fungsi suhu fluida, suhu kawat dan kecepatan fluida. Kawat dengan diameter antara 0,01 - 0,1
mm dan panjang sekitar 1,5 mm dipasang pada ujung sepasang garpu pada suatu aliran fluida.
Dua metode pengukuran yang digunakan adalah :
1. Hambatan kawat dijaga tetap dengan mengatur aliran arus yang melewati dan kecepatan fluida
ditentukan dari pengukuran arus menggunakan instrumen yang telah dikalibrasi.
2. Aliran arus melewati kawat dijaga tetap dan perubahan hambatan kawat akibat pendinginan
konveksi diukur menurut penurunan tegangan antara ujung-ujungnya. Fluktuasi kecepatan
dideteksi dengan rangkaian elektronik yang dirancang untuk keperluan ini.
Anemometer kawat panas ini umumnya dipergunakan untuk mengukur profil kecepatan
yang gradien kecepatannya besar juga untuk mengukur intensitas turbulensi aliran gas.
Pada saluran yang ada halangannya berupa bendung (weir) maka laju aliran merupakan
fungsi dari kedalaman aliran pada bendungnya. Bendung atau weir adalah sebuah halangan
parsial di suatu saluran terbuka yang sedemikian rupa sehingga fluida yang mengalir diatasnya
mengalami percepatan dengan permukaan bebas
Bentuk bendung secara umum ada 3 jenis :
1. Bendung berpuncak tajam (Sharp-crested Weirs)
2. Bendung berpuncak lebar (Broad-crested Weirs)
3. Pintu Air (Sluice gate)
Menurut hukum Faraday induksi elektromagnetik: setiap perubahan dalam medan magnet
dengan waktu menginduksi medan listrik tegak lurus dengan medan magnet yang berubah:
di mana E adalah tegangan arus induksi, B adalah medan magnet eksternal, A adalah bagian
pengelompokan lintas bidang kumparan, N adalah jumlah putaran kumparan, adalah fluks
magnetik, dan akhirnya tanda negatif menunjukkan bahwa arus diinduksi akan menciptakan
medan magnet lainnya berlawanan dengan penumpukan medan magnet dalam kumparan
berdasarkan hukum Lenz.
Ketika menerapkan persamaan di atas untuk flowmeters magnetik, jumlah putaran N
dan kekuatan medan magnet B adalah tetap. Hukum Faraday menjadi
dimana D adalah jarak antara dua elektroda (panjang konduktor), dan V adalah kecepatan aliran.
Jika kita menggabungkan semua parameter N tetap, B, dan D menjadi faktor tunggal, kita dapat
Sudah jelas bahwa tegangan dikembangkan adalah sebanding dengan kecepatan aliran. Sebuah
prasyarat menggunakan flowmeters magnetik adalah bahwa fluida harus
konduktif. Konduktivitas listrik dari fluida harus lebih tinggi dari 3 mikrodetik / cm dalam
kebanyakan kasus. Sebuah lapisan bahan nonconductive sering digunakan untuk mencegah
tegangan dari menghilang ke bagian pipa ketika dibangun dari bahan konduktif.
Kelebihan
o Pressure drop minimum, oleh karena penghalang yang minimumpada lintasan flow.
o Biaya maintenance rendah sebab tidak ada moving parts.
o Linearitas yang tinggi.
o Dapat digunakan untuk mengukur fluida yang korosif dan slurry.
o Pengukuran tidak dipengaruhi oleh viscosity, density, temperature dan pressure.
o Dapat mengukur aliran fluida jenis turbulent atau laminar.
Kekurangan
o Dalam banyak kasus, persyaratan electrical conductivity dari fluidayang ditetapkan pabrik (0.1
20 micromhos).
b. Ultrasonic Flowmeters
Pengukuran laju aliran (flow rate) dengan metoda ini melibatkanelement :
o Transmitter : transducer berfungsi mengubah tegangan listrikfrekuensi tinggi menjadi getaran
Kristal (akustik).
o Receiver : mengubah getaran kristal (akustik) menjadi sinyal listrik
Ultrasonik flowmeter adalah jenis flowmeter yang mengukur kecepatan cairan atau gas
dengan menggunakan prinsip ultrasound. Menggunakan transduser ultrasonik, flow meter dapat
mengukur kecepatan rata-rata sepanjang jalannya sinar yang dipancarkan dari ultrasound, dengan
rata-rata perbedaan waktu transit diukur antara ultrasound yang berdenyut menyebarkan ke
dalam dan melawan arah aliran. Ultrasonic flowmeter dipengaruhi oleh densitas, suhu
dan viskositas dari media yang mengalir. Mereka tidak mahal untuk menggunakan
dan mempertahankan karena mereka tidak menggunakan bagian yang bergerak, tidak
seperti flow meter mekanis.
Kelebihan
Tidak ada penghalang di lintasanaliran, sehingga tidak ada pressuredrop.
Dapat digunakan untuk mengukurflow fluida yang korosif dan slurry.
Model portable tersedia untuk analisa dan diagnosa di lapangan.
Kekurangan
Biaya pengadaan awal : tinggi
c. Vortex Flowmeters
Prinsip kerjanya didasarkan pada pengukuran getaran (vibration) pada downstream
pusaran (vortex) yang disebabkan oleh penghalang yang ditempatkan pada aliran fluida.
Frekwensi getaran dari vortex dapat dihubungkan dengan laju aliran fluida
Dimana :
Q = Volum flowrate
fv = frequency of vortex shedding
D = diameter of the pipe
S = strouhal number
K = K factor
K factor pada umumnya diperkenalkan untuk mengganti kerugian untuk profil yang tidak
seragam dari pipa.
S strouhal number ditentukan secara eksperimen.
w/D S
0.1 0.18
0.3 0.26
0.5 0.44
Kelebihan
Biaya pengadaan awal : rendah ~ sedang.
Tidak dibutuhkan maintenance bila digunakan pada aliran fluida yang bersih.
Kekurangan
Pressure drop : rendah ~ sedang
Pengukuran laju alir cairan dan gas merupakan variabel penting di dalam proses industri.
Pengukuran laju alir diperlukan untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan yang mengalir
masuk dan keluar proses. Pengukuran laju alir ditentukan dengan mengukur kecepatan cairan
atau perubahan energi kinetiknya. Perbedaan tekanan yang terjadi pada saat cairan melintasi
pipa mempengaruhi kecepatan suatu aliran. Karena luas penampang pipa sudah diketahui,
kecepatan rata-rata merupakan indikasi dari laju alirnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju alir selain tekanan adalah viskositas, densitas, dan
gaya gesek cairan terhadap dinding dalam pipa. Pengukuran aliran adalah pengukuran kapasitas
aliran atau laju aliran massa atau laju aliran volume aliran. Instrumen pengukuran aliran secara
umum diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu pengukuran aliran terbuka dan pengukuran
aliran tertutup.
Pengukuran aliran terbuka dapat dilakukan dengan 4 metode yaitu :
a. Metode Langsung
Metode langsung pengukuran aliran dapat dilakukan dengan mengukur volume atau
massa fluida dalam selang waktu tertentu. Pengukuran laju aliran volume atau massa dengan
metode langsung ini cukup teliti. Akan tetapi apabila fluida yang diukur adalah gas, maka efek
kompresibilitasnya harus diperhitungkan.
b. Metode pembatasan
Metode pembatasan ini mengukur perbedaan tekanan diantara dua penampang aliran yang
sebanding dengan laju aliran. Alat ukur metode tak langsung dengan pembatasan ini dianalisa
pada penampang 1 yaitu sebelum masuk alat ukur, dan penampang 2 yaitu tepat di daerah alat
ukur yang biasanya menimbulkan vena contrakta. Vena kontrakta adalah daerah setelah
pengecilan penampang aliran. Pada daerah ini kapasitas aliran minimum dan tekanan aliran pada
penampang tersebut seragam.
c. Metode linier
Alat ukur aliran yang hasilnya langsung proporsional dengan laju aliran antara lain : Float
meter, turbin flowmeter, Vortex flow meter, electromagnetik flow meter, magnetik flow meter,
ultrasonic flowmeter. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur aliran fluida yang korosif dan
yang beracun.
d. Metode pembagian
Teknik pembagian aliran pada penampang tetap digunakan pada pengukuran aliran
refrigeran ataupun instalasi fluida pada industri, dimana tidak praktis untuk memasang peralatan
seperti nosel, venturi dan lain-lain alat ukur yang terpasang tetap.
Alat ukur yang digunakan berdasarkan metodenya pengukurannya adalah sebagai berikut :
No Metode Pengukuran Jenis Flowmeter
1 Pengukuran langsung Piston, Oval-gear, Nutating disk, Rotary-vane type.
2 Perbedaan Tekanan Orifice plate, Ventury tube, Flow nozzle, Pitot tube.
3 Variable Area Rotameter, Movable vane, weir, flume.
4 Elektrik Magnetik, Turbin, Elemen.