Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Tugas Praktikum Paleontologi

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

TUGAS PRAKTIKUM PALEONTOLOGI

FILUM ECHINODERMATA & PHYLUM PHYLUM ARTHROPODA

M. HUSAIN ALI ROBBANI


131101097

TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT SAINS & TEKNOILOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2014

Filum Echinodermata
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah
filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya.
Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul
di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan
13.000 spesies yang sudah punah.
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota
yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk
tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral
(terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang
berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan
simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih
menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata.
Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut,
terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan
palung laut. Spesies bintang laut Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator utama
di ekosistem pantai berbatu di pesisir barat Amerika Utara, spesifiknya
mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus edulis)sehingga spesies yang lain dapat
menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominansi secara
berlebihan. Contoh lain adalah Acanthaster planci yang memakan polip karang di
perairan Indo-Pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif, ada beberapa teori yang

mengatakan bahwa A. planci sebenarnya adalah predator yang penting untuk


ekosistem terumbu karang, sehingga terjadi rekruitmen karang baru yang
menggantikan koloni-koloni tua, juga mengurangi tekanan kompetisi antara satu
spesies karang dengan yang lain.
A. CIRI-CIRI ECHINODERMATA
1. Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial
2. Bentuk tubuh larvanya adalah simetris bilateral
3. Kulitnya terdiri atas lempeng-lempeng kapur dan duri-duri kecil pada
permukaannya
4. Merupakan hewan pemakan sampah laut
5. Pergerakannya dengan sistem ambulakral
6. Saluran pencernaan masih sederhana
7. Sistem syaraf dengan batang cincin yang bercabang ke arah radial.

B. SISTEM TUBUH ECHINIDERMATA

1.

AMBULACRAL-GERAK ECHINODERMATA

Sistem Ambulakral Merupakan sistem aliran air lewat pembuluh yang dilakukan
oleh kelompok Echinodermata kelompok hewan berkulit duri). sistem kerjanya
diawali dari masuknya air dari laut melalui lubang madreporit dabagian
punggung yang kemudian dasalurkan ke saluran saluran yang berakhir ke ampula
yang menyerupai balon/tabung (kaki tabung) ampula yang berisi air ini nanti
akan di tekankan ke obyek batuan sehingga bisa membawa badannya bergerak ,
tentu penekanan ampula mempunyai konsekwensi air di ampula keluar sehingga
kempes

lagi

air

bergerak

ke

mulut

begitu

seterusnya.

Berikut jalur jalur pembuluh air ditubuhnya


Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh
Saluran batu
Saluran cincin
saluran radial, meluas ke seluruh tubuh.
Saluran lateral
Ampula
Kaki tabung
MEKANISME SISTEM AMBULAKRAL
Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada
hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil
(madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang
mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke
saluran lateral.
Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan
semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.Dari saluran lateral, air masuk

ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula Jika ampula berkontraksi, maka air
tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur
panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung
sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas.
Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan
arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret
tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu
hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.
2. SISTEM REPRODUKSI
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan
dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah
dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya
berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau
disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam
air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami
metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya
berubah menjadi radial simetri.
3. SISTEM PERNAFASAN DAN EKSKRESI
Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae
(Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini
dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen
dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan

menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh
akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk
selanjutnya dilepas ke luar tubuh.
4. SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati.
Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan
dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.
5. SISTEM SARAF
Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lenganlengannya.
6. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan
dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian
diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di
anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian
Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang
masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya
bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.
C. KLASIFIKASI PHYLUM ECHINODERMATA

Kelas Asteroidea
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya,

yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut bintang laut.Contoh spesies

ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp.Tubuh Asteroidea memiliki
duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti
catut yang disebut Pediselaria.Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan
serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut
disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral.Pada
hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap
sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar.
Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari :

Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian

dorsal tubuh.
Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat
Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan
Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar.

Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap


bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat
diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap
lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.

Kelas Echinoidea
Tubuh hewan ini dipenuhi oleh duri tajam. Duri ini tersusun dari zat kapur.

Duri ini ada yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak.Itulah sebabnya
jenis hewan inisering disebut landak laut. Jenishewan ini biasanya hidup disela-sela
pasir atau sela-selabebatuan sekitar pantai atau didasar laut. Tubuhnya tanpa lengan
hampir bulat atau gepeng. Ciri lainnya adalah mulutnya yang terdapat di permukaan

oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk mengambil makanan. Hewan
ini memakan bermacammacam makanan laut, misalnya hewan lain yang telah mati,
atau organisme kecil lainnya. Alat pengambil makanan digerakkan oleh otot yang
disebut lentera arisoteteles. Sedangkan anus, madreporit dan lubang kelamin terdapat
di permukaan atas.

Kelas Ophiuroidea
Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima

tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. Oleh karena itu
hewan jenis ini sering disebut bintang ular laut (Ophiuroidea brevispinum). Mulut
dan madreporitnya terdapat di permukaan oral.
Hewan ini tidak mempunyai anus, sehingga sisa makanan atau kotorannya
dikeluarkan dengan cara dimuntahkan melalui mulutnya. Hewan ini hidup di laut
yang dangkal atau dalam. Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut,
atau mengubur diri di lumpur/pasir. Ia sangat aktif di malam hari. Makanannya adalah
udang, kerang atau serpihan organisme lain (sampah).

Kelas Crinoidea
Jenis Echinodermata ini yang hampir menyerupai tumbuhan. Memang sekilas

hewan ini mirip tumbuhan bunga. Ia memiliki tangkai dan melekat pada bebatuan, tak
beda seperti tumbuhan yang menempel di bebatuan. Ia juga memiliki 5 lengan yang
bercabang-cabang lagi mirip bunga lili. Oleh karena itu hewan ini sering disebut lili
laut (Metacrinus sp). Ciri lainnya mulut dan anus hewan ini terdapat di permukaan

oral dan tidak mempunyai madreporit. Hewan ini sering ditemukan menempel dengan
menggunakan cirri (akar) pada bebatuan di dasar laut. Ia juga bisa berenang bebas,
sehingga jika lingkungan tidak menguntungkan akan pindah dan menempel pada
tempat lain. Jenis lainnya adalah Antedon tenella, dengan tubuhnya kecil-kecil,
bentuk piala disebut calyx (kaliks) tanpa tangkai.

Kelas Holoturoidea
Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai

jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau
disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Gerakannya tidak
kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi berupa
butirbutir kapur di dalam kulit. Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada
ujung posterior (aboral). Di sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang
sebanyak 10 sampai 30 buah. Tentakel dapat disamakan dengan kaki tabung bagian
oral pada Echinodermata lainnya. Tiga baris kaki tabung di bagian ventral digunakan
untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal berguna untuk melakukan pernafasan.
Selain itu pernafasan juga menggunakan paru-paru air. Kebiasaan hewan ini
meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam lumpur/pasir dan
bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Jika makhluk ini diganggu/diberi rangsangan
dari luar maka ia akan mengkerut

Phylum Arthropoda
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki)
merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Segmen
tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral
dan tergolong tripoblastik selomata.
Secara umum ciri-ciri filum arthropoda adalah sebagai berikut:

Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks), dan badan
belakang (abdomen). Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada
yang bersatu (cephalothoraks)

Memiliki 3 lapisan (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm


dengan rongga tubuh.

Bentuk tubuh simetris bilateral

Bagian tubuh terbungkus oleh eksoskelet yang mengandung khitin

Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan
anus

Sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina.
Reproduksi

terjadi

secara

seksual

dan

aseksual

(partenogenesis dan paedogenesis)

Memiliki sistem peredaran darah terbuka (sistem lakuner) dan alat peredarannya
berupa jantung dan pembuluh-pembuluh darah terbuka

Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupkan otak terletak di atas
saluran pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf
sebelah ventral,serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan
satu dengan yang lain oleh urat syaraf ventral, berjalan sepanjang tubuh dari
depan ke belakang di bawah saluran pencernaan.

Sistem eksresinya berupa berupa saluran-saluran malphigi

Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran
(paru-paru buku)

Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas

Hidupnya di darat, air tawar dan laut.

Ukuran dan bentuk tubuh


Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki
panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan
bentuk Arthropoda pun beragam.
Struktur tubuh
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada
tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas.Segmen bergabung
membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).
Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk
rangka luar (eksoskeleton).Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh
sel kulit.Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.

Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh


ligamen yang fleksibel dan lunak.Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti
pertumbuhan tubuh.Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti
dengan pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru.Tahap
pelepasan eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis.Hewan yang biasanya
melakukan ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang
yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya. Pada berbagai tempat di segmen
tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsi
sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan.Ganglia bagian anterior
yang lebih besar berfungsi sebagai otak.
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus,
dan anus.Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam,
misalnya mandibula dan maksila pada belalang.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku.Sisa
metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut
saluran/tubula

Malpighi,

kelenjar

ekskresi,

atau

keduanya.Sistem

sirkulasi

Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah


pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol.Darah
Arthropoda disebut juga hemolimfa.
Cara hidup dan habitat

Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit,
komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini,
misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah. Habitat
penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan
padang rumput.
Reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada
juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah
pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang
dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda
terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga
bersifat dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi berupa telur.
Klasifikasi
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan
kaki. Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu
Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta.
Arachnoidea

Gambar : laba-laba
(Sumber : http://gurungeblog.com/2008/11/12/phylum-arthropoda/)

Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga


kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah
salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies. Ukuran tubuh
Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.
Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun
parasit. Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora. Arachnoidea dibedakan
menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.
Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir,
contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus
after).Pada Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada
kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa
amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata). Acarina memiliki tubuh yang
sangat

kecil,

contohnya

adalah

caplak

atau

tungau

(Acarina

sp.).

Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita
jumpai, yaitu laba-laba.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepaladada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior.Sefalotoraks adalah
penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada).Pada
sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan
enam pasang kaki untuk berjalan.
Kalisera

dan

pedipalpus

merupakan

alat

tambahan

pada

mulut.

Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan


metasoma.Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ
berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.Didalam spineret terdapat banyak spigot
yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang
abdomen.Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein
elastik.Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang
digunakan untuk menjebak mangsa.
Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea.Paru-paru buku adalah
organ

respirasi

berlapis

banyak

seperti

buku

dan

terletak

pada

bagian

abdomen.Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus )


Malpighi.Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini
terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus.Selain Tubula Malpighi,
ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal.Kelenjar koksal merupakan
kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki
insecta).

Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan
hewan berkaki banyak. Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di
bawah daun, batu, atau tumpukan kayu. Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan
antara toraks dan abdomen.Tubuhnya memanjang seperti cacing.
Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang
bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata
tunggal).Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap
segmennya.Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang
menuju ke trakea.Ekskresinya dengan tubula malpighi. Myriapoda bersifat dioseus
dan melakukan repsroduksi seksual secara internal.Myriapoda dibedakan menjadi dua
ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.
Chilopoda
Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang.Tubuhnya memanjang dan
agak pipih.Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan
dua pasang maksila.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang
spirakel.Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun.Alat penyengat
digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya.Sengatannya menimbulkan
bengkak dan rasa sakit.Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).
Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya
bukan

berjumlah

seribu.Ada

yang

menyebutkan

nama

lain

seperti

keluwing.Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir
bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang
spirakel.Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat
hebivora atau pemakan sisa organisme.Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang
bergerak seperti gelombang.Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya
dan pura-pura mati.Contoh hewan ini adalah kaki seribu(lulus sp.).
Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang
keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan
Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat.Crustacea
dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca
dan Malacostraca.
Entomostraca
Entomostraca adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai
zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit.Contoh hewan
ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.
Malacostraca

Gambar : lobster
(Sumber : http://gurungeblog.com/2008/11/12/phylum-arthropoda/)

Malacostraca adalah crustacea yang berukuran lebih besar dari pada


entomostraca.Hewan yang termasuk kelompok ini adalah Udang, lobster, dan
kepiting.Berikut akan dibahas sedikit mengenai urain hewan kelompok satu ini.
Udang memiliki ekssoskeleton yang keras untuk melindungi tubuhnya.Tubuhnya
terdiri dari dua bagian, yaitu kaput dan toraks yang menyatu membentuk sefalotoraks,
serta abdomen.Dibagian sefalotoraks dilindungi oleh eksoskeleton yang keras berupa
karapaks.Karapaks memiliki duri di ujung anterior yang disebut rostrum.Di dekat
rostrum terdapar mata faset ( majemuk) yang bertangkai.Pada kaput sefalotoraks
merupakan penyatuan lima segmen.
Dibagian kaput terdapat sepasang antenula, sepasang antena, dan tiga pasang
bagian mulut.Antenula berfungsi sebagai alat peraba, sedangkan antena sebagai alat
keseimbangan tubuh.Tiga pasang mulut terdiri dari sepasang mandibula dan dua
pasang maksila.Pada bagian toraks terdiri dari delapan segmen, terdapat tiga pasang
maksiliped, sepasang seliped, dan empat pasang kaki jalan(periopod).

Maksiliped tersebut berfungsi sebgai penyaring makanan.Seliped berfungsi


untuk mencari makanan dan melindungi diri dari musuh.Pada bagian abdomen
terdapat lima pasang kaki renang (pleopod).Pada ujung posterior terdapat telson dan
sepasang alat kemudi untuk berenang (urupod).Pada udang jantan, pasangan pleopod
1 dan 2 bersatu menjadi gonopod. Gonopod berfungsi sebagai penyalur sperma saat
kopulasi.Sedangkan pada wanita berfungsi untuk melekatkan telur dan membawa
anaknya. Saluran pencernaan udang terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan
anus.Mulut dan esofagus terletak di bagian bawah sefalotoraks.Lambung ( terletak di
sefalotoraks ) dan usus ( terletak di abdomen ) berada disepanjang bagian dorsal
tubuh .Hati yang merupakan kelanjar pencernaan terletak di bagian toraks dan
abdomen.makanan udang berupa berudu, larva, serangga, dan ikan-ikan kecil.Sisa
metabolisme dikeluarkan melalui alat kelenjar hijau yang terletak di kepalanya.
Pernapasan dilakukan dengan insang yang terdapat di bagian ventral tubuhnya
dekat kaki.Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sinus
yang rongganya berdinding tipis.Organ kelamin bersifat dioseus.
Insecta

Gambar : Kupu-kupu
(Sumber : http://gurungeblog.com/2008/11/12/phylum-arthropoda/)

Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga).Banyak anggota hewan ini


sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut,
capung, jangkrik, belalang,dan lebah.Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah
enam

buah.

Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.


Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat.Hewan
ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada
yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan
abdomen.Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang
antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli).Insecta memiliki organ
perasa

disebut

palpus.

Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta
tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang
pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada
Insecta.Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat
pada posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka.Organ kelaminnya
dioseus.
Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :
Pertama Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan
ukuran saja tanpa perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)

Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna,


dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang
belum muncul, misalnya sayap.Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa
hewan

tersebut.

Insecta muda disebut nimfa.Ringkasan skemanya adalah telur nimfa (larva)


dewasa (imago).
Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik
(gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta). Ketiga Holometabola adalah
perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sanagt
berbeda

(sempurna).

Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur larva pupa dewasa.Larvanya berbentuk


ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali.
Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk
membentuk pupa..Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap,
kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa.
Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa.Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu,
lalat, dan nyamuk.
Berdasarkan sayap,Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :
Pertama Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar
0,5

cm

dan

memiliki

antena

panjang.Umumnya

ametabola.Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku.

berkembang

secara

Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya


berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota.Kelompok lain
yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut,
dan metamorfosisnya :

Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang


sempit.Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir

Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang. Contohnya
walang sangit (leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus)

Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng


coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus
humanus)

Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala. Contohnya capung (pantala).

Endopterigota dibedakan menjadi :

Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan
tebal.Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah
(Rhyzoperta diminica).

Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap
depan lebih besar daripada sayap belakang. Misalnya semut rangrang
(Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis
indica), dan tawon (Xylocopa latipes)

Diptera hanya memiliki sepasang sayap.Misalnya nyamuk (culex sp.),


nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti),
lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan
lalat tse-tse (Glossina palpalis).

Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut
mengisap.Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang
(Acherontia atropos).

Anda mungkin juga menyukai