Tugas Praktikum Paleontologi
Tugas Praktikum Paleontologi
Tugas Praktikum Paleontologi
TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT SAINS & TEKNOILOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2014
Filum Echinodermata
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah
filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya.
Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul
di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan
13.000 spesies yang sudah punah.
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota
yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk
tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral
(terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang
berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan
simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih
menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata.
Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut,
terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan
palung laut. Spesies bintang laut Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator utama
di ekosistem pantai berbatu di pesisir barat Amerika Utara, spesifiknya
mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus edulis)sehingga spesies yang lain dapat
menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominansi secara
berlebihan. Contoh lain adalah Acanthaster planci yang memakan polip karang di
perairan Indo-Pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif, ada beberapa teori yang
1.
AMBULACRAL-GERAK ECHINODERMATA
Sistem Ambulakral Merupakan sistem aliran air lewat pembuluh yang dilakukan
oleh kelompok Echinodermata kelompok hewan berkulit duri). sistem kerjanya
diawali dari masuknya air dari laut melalui lubang madreporit dabagian
punggung yang kemudian dasalurkan ke saluran saluran yang berakhir ke ampula
yang menyerupai balon/tabung (kaki tabung) ampula yang berisi air ini nanti
akan di tekankan ke obyek batuan sehingga bisa membawa badannya bergerak ,
tentu penekanan ampula mempunyai konsekwensi air di ampula keluar sehingga
kempes
lagi
air
bergerak
ke
mulut
begitu
seterusnya.
ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula Jika ampula berkontraksi, maka air
tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur
panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung
sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas.
Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan
arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret
tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu
hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.
2. SISTEM REPRODUKSI
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan
dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah
dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya
berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau
disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam
air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami
metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya
berubah menjadi radial simetri.
3. SISTEM PERNAFASAN DAN EKSKRESI
Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae
(Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini
dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen
dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan
menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh
akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk
selanjutnya dilepas ke luar tubuh.
4. SISTEM PEREDARAN DARAH
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati.
Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan
dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.
5. SISTEM SARAF
Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lenganlengannya.
6. SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan
dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian
diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di
anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian
Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang
masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya
bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.
C. KLASIFIKASI PHYLUM ECHINODERMATA
Kelas Asteroidea
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya,
yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut bintang laut.Contoh spesies
ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp.Tubuh Asteroidea memiliki
duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti
catut yang disebut Pediselaria.Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan
serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut
disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral.Pada
hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap
sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar.
Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari :
dorsal tubuh.
Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat
Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan
Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar.
Kelas Echinoidea
Tubuh hewan ini dipenuhi oleh duri tajam. Duri ini tersusun dari zat kapur.
Duri ini ada yang pendek dan ada pula yang panjang seperti landak.Itulah sebabnya
jenis hewan inisering disebut landak laut. Jenishewan ini biasanya hidup disela-sela
pasir atau sela-selabebatuan sekitar pantai atau didasar laut. Tubuhnya tanpa lengan
hampir bulat atau gepeng. Ciri lainnya adalah mulutnya yang terdapat di permukaan
oral dilengkapi dengan 5 buah gigi sebagai alat untuk mengambil makanan. Hewan
ini memakan bermacammacam makanan laut, misalnya hewan lain yang telah mati,
atau organisme kecil lainnya. Alat pengambil makanan digerakkan oleh otot yang
disebut lentera arisoteteles. Sedangkan anus, madreporit dan lubang kelamin terdapat
di permukaan atas.
Kelas Ophiuroidea
Hewan ini jenis tubuhnya memiliki 5 lengan yang panjang-panjang. Kelima
tangan ini juga bisa digerak-gerakkan sehingga menyerupai ular. Oleh karena itu
hewan jenis ini sering disebut bintang ular laut (Ophiuroidea brevispinum). Mulut
dan madreporitnya terdapat di permukaan oral.
Hewan ini tidak mempunyai anus, sehingga sisa makanan atau kotorannya
dikeluarkan dengan cara dimuntahkan melalui mulutnya. Hewan ini hidup di laut
yang dangkal atau dalam. Biasanya bersembunyi di sekitar batu karang, rumput laut,
atau mengubur diri di lumpur/pasir. Ia sangat aktif di malam hari. Makanannya adalah
udang, kerang atau serpihan organisme lain (sampah).
Kelas Crinoidea
Jenis Echinodermata ini yang hampir menyerupai tumbuhan. Memang sekilas
hewan ini mirip tumbuhan bunga. Ia memiliki tangkai dan melekat pada bebatuan, tak
beda seperti tumbuhan yang menempel di bebatuan. Ia juga memiliki 5 lengan yang
bercabang-cabang lagi mirip bunga lili. Oleh karena itu hewan ini sering disebut lili
laut (Metacrinus sp). Ciri lainnya mulut dan anus hewan ini terdapat di permukaan
oral dan tidak mempunyai madreporit. Hewan ini sering ditemukan menempel dengan
menggunakan cirri (akar) pada bebatuan di dasar laut. Ia juga bisa berenang bebas,
sehingga jika lingkungan tidak menguntungkan akan pindah dan menempel pada
tempat lain. Jenis lainnya adalah Antedon tenella, dengan tubuhnya kecil-kecil,
bentuk piala disebut calyx (kaliks) tanpa tangkai.
Kelas Holoturoidea
Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak sebagai
jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut mentimun laut atau
disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di tepi pantai. Gerakannya tidak
kaku, fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan. Rangkanya direduksi berupa
butirbutir kapur di dalam kulit. Mulut terletak pada ujung anterior dan anus pada
ujung posterior (aboral). Di sekeliling mulut terdapat tentakel yang bercabang
sebanyak 10 sampai 30 buah. Tentakel dapat disamakan dengan kaki tabung bagian
oral pada Echinodermata lainnya. Tiga baris kaki tabung di bagian ventral digunakan
untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal berguna untuk melakukan pernafasan.
Selain itu pernafasan juga menggunakan paru-paru air. Kebiasaan hewan ini
meletakkan diri di atas dasar laut atau mengubur diri di dalam lumpur/pasir dan
bagian akhir tubuhnya diperlihatkan. Jika makhluk ini diganggu/diberi rangsangan
dari luar maka ia akan mengkerut
Phylum Arthropoda
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki)
merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Segmen
tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral
dan tergolong tripoblastik selomata.
Secara umum ciri-ciri filum arthropoda adalah sebagai berikut:
Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks), dan badan
belakang (abdomen). Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada
yang bersatu (cephalothoraks)
Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan
anus
Sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina.
Reproduksi
terjadi
secara
seksual
dan
aseksual
Memiliki sistem peredaran darah terbuka (sistem lakuner) dan alat peredarannya
berupa jantung dan pembuluh-pembuluh darah terbuka
Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupkan otak terletak di atas
saluran pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf
sebelah ventral,serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan
satu dengan yang lain oleh urat syaraf ventral, berjalan sepanjang tubuh dari
depan ke belakang di bawah saluran pencernaan.
Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran
(paru-paru buku)
Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas
Malpighi,
kelenjar
ekskresi,
atau
keduanya.Sistem
sirkulasi
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit,
komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini,
misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah. Habitat
penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan
padang rumput.
Reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada
juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah
pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang
dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda
terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga
bersifat dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi berupa telur.
Klasifikasi
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan
kaki. Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu
Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta.
Arachnoidea
Gambar : laba-laba
(Sumber : http://gurungeblog.com/2008/11/12/phylum-arthropoda/)
kecil,
contohnya
adalah
caplak
atau
tungau
(Acarina
sp.).
Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita
jumpai, yaitu laba-laba.Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepaladada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior.Sefalotoraks adalah
penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada).Pada
sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan
enam pasang kaki untuk berjalan.
Kalisera
dan
pedipalpus
merupakan
alat
tambahan
pada
mulut.
respirasi
berlapis
banyak
seperti
buku
dan
terletak
pada
bagian
Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan
hewan berkaki banyak. Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di
bawah daun, batu, atau tumpukan kayu. Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan
antara toraks dan abdomen.Tubuhnya memanjang seperti cacing.
Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang
bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata
tunggal).Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap
segmennya.Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang
menuju ke trakea.Ekskresinya dengan tubula malpighi. Myriapoda bersifat dioseus
dan melakukan repsroduksi seksual secara internal.Myriapoda dibedakan menjadi dua
ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.
Chilopoda
Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang.Tubuhnya memanjang dan
agak pipih.Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan
dua pasang maksila.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang
spirakel.Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun.Alat penyengat
digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya.Sengatannya menimbulkan
bengkak dan rasa sakit.Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).
Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya
bukan
berjumlah
seribu.Ada
yang
menyebutkan
nama
lain
seperti
keluwing.Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir
bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang
spirakel.Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat
hebivora atau pemakan sisa organisme.Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang
bergerak seperti gelombang.Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya
dan pura-pura mati.Contoh hewan ini adalah kaki seribu(lulus sp.).
Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang
keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan
Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat.Crustacea
dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca
dan Malacostraca.
Entomostraca
Entomostraca adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai
zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit.Contoh hewan
ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.
Malacostraca
Gambar : lobster
(Sumber : http://gurungeblog.com/2008/11/12/phylum-arthropoda/)
Gambar : Kupu-kupu
(Sumber : http://gurungeblog.com/2008/11/12/phylum-arthropoda/)
buah.
disebut
palpus.
Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta
tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang
pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada
Insecta.Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat
pada posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka.Organ kelaminnya
dioseus.
Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :
Pertama Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan
ukuran saja tanpa perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)
tersebut.
(sempurna).
cm
dan
memiliki
antena
panjang.Umumnya
berkembang
secara
Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang. Contohnya
walang sangit (leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus)
Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala. Contohnya capung (pantala).
Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan
tebal.Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah
(Rhyzoperta diminica).
Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap
depan lebih besar daripada sayap belakang. Misalnya semut rangrang
(Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis
indica), dan tawon (Xylocopa latipes)
Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut
mengisap.Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang
(Acherontia atropos).