Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas - Kelompok 7 - b1
Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas - Kelompok 7 - b1
Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas - Kelompok 7 - b1
NAMA
Rudy Suseno
260110140098
(Metode, Hasil)
Doni Dermawan
260110140107
(Pembahasan)
260110140115
(Simpulan, Editor)
Siti Sofiatul J.
260110140116
(Abstrak, Abstract)
Anggun Putri P.
260110140117
ASISTEN
LABORATORIUM BIOKIMIA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2015
Abstrak
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara pengujian
asam lemak bebas dan cara menentukan persentase kandungan asam lemak bebas
pada sampel minyak. Asam lemak bebas adalah asam lemah yang terbentuk akibat
proses hidrolisis yang terjadi pada lemak, sehingga menghasilkan gliserol dan
asam lemak bebas. Kandungan asam lemak bebas yang tinggi dalam minyak
menyebabkan mutu minyak menjadi tidak baik. Kandungan asam lemak bebas
dinyatakan oleh angka asam, dimana salah satu indicator minyak mencapai batas
pemakaian adalah 0,5%. Sampel berupa minyak goring utuh dan minyak jelantah
terlebih dahulu dilarutkan dalam etanol dan dipanaskan, kemudian dititrasi dengan
larutan KOH yang sudah dibakukan dengan indicator fenolftalein sampai
terbentuk warna merah muda untuk mengetahui kandungan asam lemak bebasnya.
Dari percobaan ini, didapatkan kadar asam lemak bebas (FFA) pada minyak
goreng utuh sebesar 0,09% dan pada minyak jelantah sebesar 0,22% yang
menunjukkan bahwa baik minyak goreng utuh dan minyak jelantah belum
mencapai frying life dan masih dapat digunakan.
Kata kunci : asam lemak bebas, friying life, minyak goreng, titrasi KOH
Abstract
The purpose of this experiment is to know how to test the free fatty acids and how
to determine the percentage of free fatty acid content in the oil sample. Free fatty
acid is a weak acid formed by hydrolysis that occurs in the fat, so as to produce
glycerol and free fatty acids. The content of free fatty acids are high in oil causes
oil quality becomes better. Free fatty acid content expressed by the acid number,
where one of the indicators of oil reaching the usage limit is 0.5%. Samples in the
form of cooking oil and used cooking oil intact first dissolved in ethanol and
heated, then titrated with standardized KOH solution with phenolphthalein
indicator until a pink color to determine the free fatty acid content. From this
experiment, it was found levels of free fatty acids (FFA) in frying oil intact at
0.09% and the 0.22% used cooking oil which indicates that both intact and
cooking oil used cooking oil has not yet reached friying life and can still be used.
Keywords : free fatty acid, fying life, palm oil, KOH titration
Pendahuluan
Ikatan
lemak-asam
monoglycerides,
putus
lemak
asam
pada
sampai
komponennya
glycerol)
ke
komponen-
(asam
secara
lemak
kimiawi,
dan
atau
tambahan lain)
biaya
yang
lebih
Zapsalis, 1986).
besar
Carolina, D, 2008 ).
Ekstraksi
Dengan
Pelarut
dihasilkan
menyerupai
hasil
cenderung
dengan
cara
lemak
yang
dalam
proses
ekstraksi
dengan
waktu
pelarut
yang
menguap
adalah
gasoline
karbon
proses
penyimpanan.
dan
lemak
maupun
Kerusakan
yang
saat
minyak
petroleum
adalah
disulfide,
utama
biasa
eter,
karbon
tetraklorida,
benzene
disebut
ini
ketengikan.
Hal
dan
dipergunakan
n-heksan.
Perlu
Asam
lemak
bebas
ditentukan
Hubungan
kadar
asam
lemak
terdapat
paling
banyak
dalam
Angka Asam :
minyak tertentu :
/10
Sumber
Asam
Bobot
minyak
lemak
molekul
X % FFA
terbanyak
Kelapa
Palmitat
sawit
C16H32O
256
Laurat
Inti
C12H24O
Sawit
Susu
Oleat
Kedelai
C18H32O
2
untuk
Faktor
konversi
untuk
2010 ).
Di Indonesia Standar mutu minyak
goreng diatur dalam SNI-3741-1995
2
Linoleat
konversi
= 2,80
200
C18H34O
Jagung,
Faktor
Palmitat = 2,19
2
Kelapa,
Metode
tabelnya.
Penetuan kadar asam lemak bebas
20
Bahan
kedalam
erlenmeyar
dan
air
95%,
Kemudian
melarutkan
biftalat.
aquades,
larutan
kalium
panas
selama
30
menit.
kocok
kuat
untuk
asam
lemak
bebas
warna
merah
muda.
minyak bekas.
Hasil
Minyak baru
No.
1
2
Rata-rata
Bobot
Kalium
Biftalat (gr)
0,4911
0,4911
0,4911
Volume
KOH(mL)
11,6
12,3
11,95
No.
Bobot
Volume
Sampel (gr)
KOH (mL)
0,2
0,3
Rata-rata
0,25
Bilangan asam =
Normalitas kalium biftalat
=
N=
=
56,1
0,25 0,103 56,1
1000
0,4911 1000
197 75
N = 0,033 N
Normalitas KOH setelah dilakukan
pembakuan dengan kalium biftalat.
1 .1 = 2 .2
N.11,6 = 0,033N x 37,5
N = 0,1 N
% FFA =
ml KOH x N KOH x BM asam lemak
1000
% FFA = 0,09 %
x 100%
x 100%
Minyak Jelantah
No.
Bobot
Volume
Sampel (gr)
KOH (mL)
0,55
0,65
Rata-rata
0,60
Bilangan asam =
=
56,1
0,6 0,103 56,1
8
% FFA = 0,22%
100%
x 100%
Perlakuan
Hasil
Minyak sampel
disiapkan 20 ml
Sampel minyak
Didapat campuran
ditambahkan etanol
95% 50 ml
etanol dipanaskan
transparan, tercampur.
sampai mendidih
Gambar
Dilakukan perhitungan
Pembahasan
palmitat
mengalami
bebas
identifikasi
nantinya
yang
pada
telah
sampel,
tidak
terbentuk
garam
Langkah
pertama
yang
jenuh
KOH
telah
ditimbang
dan
dilarutkan
yakni
asam
mengalami
palmitat
penggorengan.
gram
gram
lalu dikeringkan di
oven
dimasukkan
ke
dalam
yang
minyak.
ditentukan
lemak
sampel
proses
digunakan
dikarenakan
menghasilkan
konsentrasi
tersebut
kadar
minyak
asam
saat
pada
terkandung
dalam
Jumlah
volume
hasil
yang
sampel
yang
lebih
golongan
dalam
pada
pemanasan
sampel
etanol
melarutkan
dipanaskan
bertujuan
sampel
untuk
minyak
minyak
yang
telah
(telah
dan
mengalami
penggorengan
digunakan)
yang
tepat.
Setelah
didinginkan.
minyak
Pada
ditambahkan
sampel
fenolftalein
menghasilkan
dengan
menggunakan
persamaan :
% FFA =
untuk
penyusun
minyak.
Asam
lemak
menggoreng) nilai
%FFA
jelantah
jelantah
hidrolisis
biasanya
Hasil
minyak
dan
reaksi
oksidasi
hidrolisis
sampel
lebih
tinggi
jelantah
dari
lebih
pada
tinggi
hidrolisis
maka
0,09%,
berlangsung,
untuk
sampel
minyak
sedangkan
pada
minyak
tersebut
masih
layak
Daftar Pustaka
Beck, R.A, dan C. Zapsalis. 1986. Food
Chemistry
and
Biochemistry.
Nutritional
New
York:
Pemurnian
Jelantah Menggunakan
Minyak
Ampas
Goreng
Jurusan
Layak
Kimia
48.
Semarang.
Universitas
Negeri