LAPORAN KIMIA ANALITIK - Modul 1
LAPORAN KIMIA ANALITIK - Modul 1
LAPORAN KIMIA ANALITIK - Modul 1
PENDAHULUAN
1.1. Prinsip Percobaan
a. Identifikasi Sampel :
Sejumlah sampel dari golongan senyawa anorganik dan senyawa
organik diambil kemudian diamati secara makro (sifat fisik) meliputi
wujud, rupa, warna, bau, dan sifat hidrokopisnya.
b. Preparatif Sampel :
Sampel senyawa anorganik dan senyawa organik disiapkan dengan cara
dilarutkan dengan pelarut yang cocok sehingga didapat larutan sampel
yang dapat diamati unsur-unsur yang terkandung di dalam sampel
dengan metode yang sesuai.
1.2. Tujuan Percobaan
a. Identifikasi Sampel :
Dapat mengetahui tentang pengenalan suatu sampel dari golongan
senyawa anorganik atau senyawa oragnik dengan melihat karakterisasi
atau pengelompokan sifat sampel yang dianalisis.
b. Preparatif Sampel :
Dapat menyiapkan sampel dengan cara kualitatif menggunakan metode
yang sesuai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Analisa kualitatif bertujuan menentukan adanya tidak unsur, radikal, ion
atau senyawa dalam zat atau campuran zat yang tidak diketahui atau sampel
(contoh) , sedangkan untuk menentukan struktur molekul atau struktur kristal
tidak termasuk analisa kualitatif.
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 Identifikasi dan Preparatif Sampel
Halaman 1 dari 21
Halaman 2 dari 21
tembaga(II)
Halaman 3 dari 21
memberikan eksitasi elektron yang berbeda untuk setiap logam, sekaligus akan
memberikan panjang gelombang yang dicirikan oleh warna yang muncul. Warna
dapat dilihat melalui pembakaran dengan bantuan kawat Ni-Cr yang sebelumnya
dibersihkan dulu menggunakan HCl pekat. Spesifik panjang gelombang atau
warna dapat terlihat dengan bantuan kaca kobalt atau kaca biru tua.
Berikut daftar warna yang muncul jika senyawa dibakar :
Logam
Natrium
Kalium
Kalsium
Stronsium
Barium
Pewarnaan Nyala
Kuning Keemasan
Lembayung
Merah-bata
Merah tua
Hijau-kekuningan
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
HNO3 2M
HNO3 pekat
H2O2
Alkohol
Metanol
Aseton
Na2CO3
K2CO3
NaOH
3.2.2. Bahan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Sampel organik
Sampel anorganik
Aquades
HCl 2M
HCl pekat
Metilen klorida
Etil Asetat
n-Hexan
H2SO4 pekat
Halaman 4 dari 21
Pemeriksaan
Pengenalan warna
secara makro
Wujud
Rupa
Warna
Bau
Hasil
Hasil
Pengenalan sifat
higroskopis
Simpan sampel dalam kaca
arloji.
Catat waktu mulai penyimpanan
Catat mulai terjadi peristiwa ini
Cari perbandingan waktu
Tentukan
sampel
yang
higroskopis
Hasil
Pemeriksaan sifat asam
atau basa menggunakan
kertas lakmus.
Masukkan ke tabung
Hasil
1 Gram Sampel
Anorganik
Masukkan ke tabung
1 +HCl
Gram2MSampel
Amati dan catat yang
Anorganik
terjadi
Masukkan ke tabung
Hasil
+HNO3 2M
Modul 1 Identifikasi
dan Preparatif Sampel
terjadi
Hasil
Hasil
1 Gram Sampel
Anorganik
1 Gram Sampel
Anorganik
Masukkan ke tabung
+HNO3 pekat
Amati dan catat yang
terjadi
Masukkan ke tabung
+Aquaregia
Amati dan catat yang
terjadi
Hasil
Hasil
1 Gram Sampel
Organik
Masukkan ke tabung
+ Metanol
Amati dana catat
yang terjadi
1 Gram Sampel
Hasil
Organik
Masukkan ke tabung
+ Metilen Klorida
Amati dana catat
yang terjadi
Hasil
1 Gram Sampel
Organik
Masukkan ke tabung
+ Aceton
Amati dana catat
yang terjadi
1 Gram Sampel
Hasil
Organik
Masukkan ke tabung
+ Etil Asetat
Amati dana catat
yang terjadi
Hasil
Halaman 6 dari 21
1 Gram Sampel
Organik
Masukkan ke tabung
+ n-Hexana
Amati dana catat
yang terjadi
Hasil
4. Reaksi Nyala
Kawat Ni-Cr
Celupkan ke HCL pekat
Celupkan kawat ke sampel organic
Bakar kawat Ni-Cr dalam pembakar Bunsen
Sampel
Organik
Hasil
Tentukan karakter unsur/ senyawa
1gram
Masukkan ke test tube
+0,5 mL H2SO4 pekat
Amati yang terjadi.
Uji gas berdasarkan warna yang muncul
Tentukan karakter unsur/ senyawa
Hasil
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 Identifikasi dan Preparatif Sampel
Halaman 7 dari 21
3.2.2. Preparatif
A. Sampel Anorganik
Hasil
Sampel Anorganik
Larutkan dalam pelarut yang cocok dalam
gelas kimia 50 mL
Encerkan sampai 100 mL
Simpan dalam botol berwarna dan
tertutup
B. Sampel
Organik
Hasil
100 mL Sampel Organik
dalam pelarut yang
cocok
- Simpan
dalam botol warna dan tutup
Hasil
- Masukkan kea lat destruksi basah
- + 50mL larutan HNO3 pekat ke labu yang berisi
sampel
Sampel Organik
- Pasang alat destruksi basah
1 gram
- Panaskan water bath selama 10 menit
- Gas nitrogen keluar
- + 10 mL larutan H2O2 dengan hati-hati
- Panaskan selama 3 menit
- Pindahkan hasil destruksi ke gelas kimia 50 mL
Laporan Praktikum Kimia Analitik
- + Aquades sampai 100 mL
- Simpan
hasil dalam botol berwarna
dan tertutup
Modul 1 Identifikasi dan Preparatif
Sampel
Halaman
8 dari 21
- Siap dianalisa unsur-unsur logam
Hasil
Halaman 9 dari 21
tabung reaksi.
Tabung 1 ditambah beberapa tetes H2O.
Tabung 2 ditambah beberapa tetes larutan HCl 2M.
Tabung 3 ditambah beberapa tetes larutan HCl pekat.
Tabung 4 ditambah beberapa tetes larutan HNO3 2M.
Tabung 5 ditambah beberapa tetes larutan HNO3 pekat.
Tabung 6 ditambah beberapa tetes larutan Aquaregia.
b. Senyawa Organik
a. Disiapkan 5 tabung reaksi yang telah dibersihkan serta kering
dan beri label/ kode.
b. 1 g sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
c. Tabung 1 ditambah beberapa tetes larutan metanol.
d. Tabung 2 ditambah beberapa tetes larutan aseton.
e. Tabung 3 ditambah beberapa tetes larutan metilen klorida.
f. Tabung 4 ditambah beberapa tetes larutan etil asetat.
g. Tabung 5 ditambah beberapa tetes larutan n-Hexan.
7. Reaksi Nyala
a. Hasil pelarutan pada percobaan 2A, dianalisa berdasarkan reaksi
nyala.
b. Kawat Ni-Cr yang telah dicelupkan ke dalam laruta HCl pekat
dan kaca cobalt atau kaca biru tua disiapkan.
c. kawat nikrom dicelupkan ke dalam sample lalu dibakar dalam
pembakaran Bunsen. Wana yang terjadi diamati dengan kaca
cobalt atau kaca biru tua.
d. Percobaan dilakukan pada setiap sampel yang diberikan oleh
asisten.
e. Hasil pengamatan dicatat pada jurnal, sesuai dengan kode
sampel.
8. Reaksi dengan Asam Sulfat
a. Dengan H2SO4 Encer
- 1 gr sampel dimasukan ke dalam test tube
- Ditambahkan 0,5 ml larutan H2SO4 1M, diamati yang terjadi.
b. Dengan H2SO4 Pekat
- 1 gr sampel dimasukan ke dalam test tube
- Ditambahkan 0,5 ml larutan H2SO4 pekat, diamati yang
terjadi.
9. Reaksi dengan NaOH
a. 1 gr sampel dimasukkan ke dalam test tube.
b. Tambahkan 0,5 ml larutan NaOH 1M, diamati yang terjadi.
3.4.2. Preparatif Sampel
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Modul 1 Identifikasi dan Preparatif Sampel
Halaman 10 dari 21
A. Sampel Anorganik
1. Hasil dari percobaan point 6, dipilih pelarut asam yang dapat
melarutkan sampel dengan sempurna.
2. Sampel anorganik dilarutkan dengan pelarut asam yang cocok di
dalam gelas kimia 50 ml, setelah larut diencerkan kira-kira
mencapai 100 ml.
3. Larutan disimpan dalam botol berwarna dan tertutup baik.
B. Sampel Organik
1. Larutan sampel organik disiapkan dalam pelarut yang cocok
berdasarkan percobaan diatas, larutan disiapkan kira-kira 100 ml.
2. Sampel tersebut disimpan dalam botol warna dengan tutup yang
baik, siap untuk dikerjakan pada Modul 8.
3. 1 g sampel organik diambil, dimasukkan ke dalam alat destruksi
basah.
4. Ditambahkan 50 ml larutan HNO3 pekat ke dalam labu yang
berisi sampel orgnanik.
5. Alat destruksi basah dipasang.
6. Alat dipanaskan dengan water bath selama 10 menit. Setelah gas
nitrogen habis keluar, ditambahkan dengan pelan dan hati-hati 10
ml larutan H2O2.
7. Pemanasan dilanjutkan selama 3 menit.
8. Hasil destruksi basah dipindahkan ke dalam gelas kimia 50 ml
dan ditambahkan aquades kira-kira volume 100 ml.
9. Sampel hasil destruksi disimpan dalam botol berwarna.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL PERCOBAAN
4.1.1. Identifikasi Sampel
1. Pemeriksaan Makro
Identifikasi
Wujud
Sampel Anroganik
(Kode 52)
Padat
Sampel Organik
Padat
Halaman 11 dari 21
Rupa
Warna
Bau
Sifat Asam/ Basa
Sifat Hidroskopis
Pelarut yang cocok
2.
Granul
Coklat orange
Bau khas tanah
Basa
Tidak hidroskopis
Aquaregia
Serbuk
Hijau kecoklatan
Bau khas dedaunan
Basa
Tidak hidroskopis
Metanol
HNO3 2M
HNO3 pekat
Aquaregia
Pelarut
Pengamatan
Sampel Senyawa Organik
Metanol
Sampel larut, Larutan berwarna hijau pekat/
Aseton
hijau tua
Sampel sedikit larut, larutan berwarna hijau
Metilen Klorida
Etil Asetat
n-Hexana
terang.
Sampel tidak larut, larutan berwarna bening.
Sampel sedikit larut, larutan berwarna keruh.
Sampel tidak larut, larutan berwarna hijau
terang.
3.
Uji Nyala
Sampel
Senyawa Anorganik
Senyawa Organik
Warna Nyala
Kuning
Orange
Halaman 12 dari 21
4.2. PEMBAHASAN
Pelarut adalah benda cair atau gas yang melarutkan benda padat, cair
atau gas, yang menghasilkan sebuah larutan.
Pelarut paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah
air. Pelarut lain yang juga umum digunakan adalah bahan kimia organik
(mengandung karbon) yang juga disebut pelarut organik. Pelarut biasanya
memiliki titik didih rendah dan lebih mudah menguap, meninggalkan
substansi terlarut yang didapatkan. Untuk membedakan antara pelarut
dengan zat yang dilarutkan, pelarut biasanya terdapat dalam jumlah yang
lebih besar.
Untuk melarutkan sampel harus memilih pelarut yang cocok yang
dapat melarutkan sampel secara sempurna.
Larutan terdiri atas 2 komponen, yaitu zat terlarut dan pelarut.
Konsentrasi adalah banyaknya jumlah zat terlarut dalam pelarut. Larutnya
zat terlarut dalam pelarut disebut like dissolve like suka sama suka
didalam larutan, berlaku zat terlarut polar dalam pelarut polar. Umumnya
senyawa anorganik bersifat polar dan senyawa organik bersifat non polar.
Ciri-ciri senyawa polar:
a. Dalam larut dalam air dan pelarut lain
b. Memiliki kutub positif (+) dan kutub (-) akibat tidak meratanya
distribusi elektron
Ciri-ciri senyawa non-polar
a. Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain
Halaman 13 dari 21
Halaman 14 dari 21
BAB V
KESIMPULAN
1. Pelarut yang cocok untuk sampel senyawa anorganik adalah Aquaregia.
2. Pelarut yang cocok untuk sampel senyawa organik adalah Metanol.
3. Hasil uji nyala sampel senyawa anorganik dengan pelarut Aquaregia adalah
warna kuning.
4. Hasil uji nyala sampel senyawa organik dengan pelarut Metanol adalah
orange (warna api), tidak muncul spektrum warna lain.
Halaman 15 dari 21
DAFTAR PUSTAKA
Vogel. 1979. Buku Teks Analisi Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Kuantitatif Anorganik Edisi Kelima Bagian I. Jakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Vogel. 1985. Buku Teks Analisi Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro
Kuantitatif Anorganik Edisi Kelima Bagian II. Jakarta: PT Kalman Media
Pustaka.
Halaman 16 dari 21
LAMPIRAN
1. Pelarutan Sampel Senyawa Anorganik dengan beberapa pelarut.
Halaman 17 dari 21