Fungsi MNJ Pengawasan Mutu 2022
Fungsi MNJ Pengawasan Mutu 2022
Fungsi MNJ Pengawasan Mutu 2022
PENGAWASAN (MUTU)
Oleh HPMI
JUSTIFIKASI
01
MUTU PROFESI
Perawat harus mampu menunjukkan KONTRIBUSINYA dalam
sistem pemberian pelayanan kesehatan melalui “Patient out
comes”
Perawat menampilkan “cost effectiveness” dari pelayanan yang
diberikan oleh “ADVANCE PRACTICE NURSES”, komunikasikan
pada konsumen dan payer (Brown & Grimes,1993)
3
MUTU ?
Kesesuaian antara tuntutan konsumen dengan
pelayanan yang diberikan
Deming, Schroeder (2000), Render and Heizer
(2001), INC (2006)
5
6
PENGERTIAN
The Quality is the degree to which the patient care services increase the probability
of desired outcomes and reduce undesired outcomes given the current state of
knowledge. JCHA- HCO.
Quality is focused on the patients expectations of benefit and/or harm and other
undesired consequences. Donabean
Quality is:
The degree to which care services influence the probability of optimal patient
outcomes. AMA .
Is meeting the requirements of the customers, both internally and externally, for
defect free products and services. IBM 82.
Quality of nursing practice is achieved when organizations processes and activities are
designed and implemented to meet the needs and expectations of the receiver on
competent, consistent and continuous basis. ICN 2006.
7
Tujuan
1. Memenuhi kebutuhan dan harapan customer
2. Memenuhi peningkatan deman utk asuhan efektif
dan tepat.
3. Kebutuhan standard dan pengawasan
4. Meminimalkan kesalahan utk Pelayanan
excellence
5. Peningkatan Pelayanan dan asuhan
6. Efisiensi penggunaan sumber dan efektifitas yan
8
Tujuan
7. Menurunkan kegagalan dan biaya.
8. Menghadapi tekanan kompetisi dan perluasan
pemasaran
9. Akreditasi, sertifikasi dan regulasi
10. Memenuhi kode etik utk yan terbaik dan tepat
bagi pasen
11. Memenuhi keinginan pengakuan lapangan/
masyarakat.
KEY QUALITY PRINCIPLES
Customer Focus
Process Improvement
Variation
Leadership
Employee Involvement
Scientic Method
Benchmarking
9
PENERAPAN MUTU DALAM KEPERAWATAN
Quality is:
Caring, which is the heart of nursing
Relative, which is in the eye of the be holder
Dynamic and ever-changing, which is a sign of our times
Satisfaction, which is achievement of professional standard
Control, which is essential in a competitive environment
Elusive, which is difficult to measure
Challenge, which is being accepted and pursued by nursing
10
SYSTEM MUTU DALAM PELAYANAN
KEPERAWATAN
Important Standards
aspect Knowledge, care, safety,
satisfaction, comfort, anxiety
Indicator
Major Service of patient result
Or Activity
Important Standards
aspect Resources, revenue, & profit
Major Service Indicator
Or Activity of Profit Potential
11
QUALITY
ASSURANCE
COMPARISON
Standards
14
PDA CYCLE
Plan
Shewhart
Act Do
Cycle
Check
15
Performance
measurement
programme
Performance Performance
awareness improvement
programme programme
Performance
management
system paradigm
17
KAIZEN MODEL
Dalam Bahasa Jepang KAIZEN berarti perbaikan
berkesinambungan, mencakup pengertian perbaikan yang
melibatkan semua orang manajer, pegawai dan melibatkan
biaya dalam jumlah tidak seberapa. Kaizen diterapkan
berdasarkan rasional dan berbiaya rendah, menjamin
kemajuan berangsur yang memberikan imbalan hasil dalam
jangka Panjang. Merupakan pendekatan dengan resiko
rendah.
Penggunaan istilah KAIZEN sebagai kata kunci popular guna
merujuk produktivitas, total quality cotrol, cacat nihil, just
in time dan system saran……merupakan konsep pokok yang
memayungi semua praktik tsb, sebagai prinsip yang masuk
akal utk diterapkan dan berlaku bagi MANAJER dimanapun ia
berada.
18
Manajemen Mutu
1. Melaksanakan manajemen mutu pelayanan dan asuhan
keperawatan dengan konsisten dan benar sehingga bias dihitung
kontribusi terhadap pelayanan/asuha keperawatan melalui
indikator berorientasi pada pasien yaitu : PATIENT OUTCOMES,
INDIKATOR SENSITIVE KEPERAWATAN (NDNQI) Keselamatan pasien
serta pelayanan efektif dan efisien. Semuanya tergantung pada
kuantitas dan kualitas asuhan keperawatan dan merupakan
gambaran/refleksi dari struktur, proses dan hasil dari asuhan
keperawatan.
19
Manajemen Mutu
2. Melakukan perbaikan mutu terus menerus yang berdampak langsung
pada pasien. KAIZEN sebagai KONSEP KUNCI dalam manajemen. Yaitu:
perbaikan berkesinambungan dari penerapan cara kerja, efisiensi
pribadi dan sebagainya sebagai filosofi bisnis. Perbaikan yang
melibatkan semua orang-baik manajer dan karyawan dan melibatkan
biaya dalam jumlah tak seberapa.
Dalam kontek kaizen, manajemen memiliki 2 fungsi utama:
PEMELIHARAAN dan PERBAIKAN.
Pemeliharaan berkaitan dengan kegiatan memelihara teknologi, sistem
manajerial, standar operasional yang ada dan menjaga standar tersebut
melalui pendidikan serta disiplin.
Perbaikan berkaitan dengan kegiatan yg diarahkan pada meningkatkan
standar yang ada.
20
KAIZEN MODEL
KAIZEN
Manajemen Puncak
Pandangan
Jepang Manajemen Madya Perbaikan
terhadap Fungsi
Tugas Supervisor
Pemeliharaan
Karyawan
STANDARD
ACT PLAN ACT
A P A S IZE
CHECK C D DO CHECK C D DO
23
Quality Improvement
PROSES ASUHAN
HOW, asuhan diberikan ???, mencakup: model pemberian asuhan: Primary care,Transforming
Care at Bedside (TCAB)dan Manajemen kasus, pendekatan proses keperawatan, Pathway, SOP,
Pendidikan pasen, time lines of care, counseling serta kegiatan Kepemimpinan dan manajemen
27
HASIL ASUHAN
c. Ketepatan pelayanan.
f. Tresholds.
INDIKATOR MUTU YANKEP
1. Patient safety
2. Kenyamanan
3. Pengetahuan
4. Kepuasan Pasien
5. Self Care
6. Kecemasan
33
1. Patient Safety
Pasien jatuh
Tanpa cidera
Dengan cidera
34
2. Kenyamanan
35
3. Pengetahuan
36
4. Kepuasan Pasien
37
5. Self Care
38
6. Kecemasan
39
Strategi
1. Mutu dikelola sebagai itu tersendiri dengan berbagai
jenis program mutu : TQM, nCQI, PSBHN, QA dll.
2. Mutu terintegrasi dalam setiap kegiatan/ program
keperawatan (cara berfikir, bertindak, sikap sampai
kegiatan) berorientasi pada mutu
3. Komponen penting, standar praktik yan keperawatan,
dokumentasi, monitoring evaluasi dan umpan balik
serta perbaikan/ pengembangan/ peningkatan
4. Best Practice melalui Evidence Based.
5. Yakinkan bahwa keperawatan mempunyai kontribusi
besar dalam pelayanan kesehatan, dapat dibuktikan
dan dapat diukur. 40
Siapa yang bertanggung jawab ?????
Semua level PERAWAT MANAJER : lower, midle dan top terlibat dalam membangun BUDAYA
MUTU dan KESELAMATAN PASEN:
1. Komitmen Bersama tentang visi,misi dan tujuan RS
2. Memahami situasi GLOBAL: standarisasi, kompetisi, efektif dan efisien sehingga MERASA
TERTANTANG.
3. Menyepakati BUDAYA MUTU dan KESELAMATAN PASEN dengan menetapkan nilai-nilai seperti:
semangat, tidak toleransi terhadap kesalahan, jujur dan benar adalah keselamatan pasen,
…………..
4. nilai nilai yang disepakati dijadikan tradisi/kebiasaan yang tercermin dalam perilaku sehari
hari selama praktik, energik dan dinamis.
Lanjutan…
“ Menciptakan a CHALLENGE
CULTURE adalah KUNCI
engagement pegawai dan
pertumbuhan dan budaya
organisasi “ ( Vip Sandhir, CEO and
faounder of Hight Ground )
7 Cara Mengembangkan Budaya
Tantangan di tempat kerja.
1. Membangun budaya yang benar.
2. Membangun budaya a “ TRUST”
3. “FEED BACK “ terus menerus, terbuka dan waktu yang tepat.
4. Menantang terus menerus “ STATUS QUO “
5. Genuinely appreciated terhadap “EFFORT AND RISK TAKING”
6. Membangun dan share “ ACCOUNTABILITY”
7. Bekerja membangun “EMOTIONAL INTELLIGENCE “, membangun
tempat kerja yang terbuka, aman dan saling percaya sehingga
setiap orang merasa bebas terhadap tantangan dan share ide
idenya.
Nitisemito (2010), lingkungan kerja adalah segala sesuatu
Work-
yang ada di sekitar pekerja, yang dapat mempengaruhi
seorang pekerja dalam menjalankan tugas-tugas yang di
berikan.
Sutrisno (2010) Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana
place
dan prasarana kerja yang ada di sekitar pegawai yang
sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan.
Lingkungan kerja adalah istilah luas yang berarti semua
Environ-
lingkungan Anda saat bekerja. Lingkungan kerja fisik Anda,
misalnya, adalah peralatan kerja serta udara, kebisingan,
dan cahaya. Lingkungan kerja Anda juga mencakup aspek
psikologis tentang bagaimana pekerjaan Anda diatur dan
kesejahteraan Anda di tempat kerja.
ment
Budaya
Organisasi
Merupakan cerminan dari norma atau tradisi organisasi
dan dicontohkan oleh perilaku yang menggambarkan
nilai dan kepercayaan.
49.
Iklim
• Sebagai anggota, persepsi kolektif mereka tentang organisasi
yang berhubungan dengan dimensi-dimensi seperti otonomi,
kepercayaan, kekompakan, dukungan, pengakuan, inovasi dan
keadilan. (Morgan dan Volkwein, 1992).
Organisasi
• Mengacu pada persepsi karyawan terhadap organisasi yang
berkaitan dengan perasaan dan nilai-nilai organisasi yang
berlaku. Mengacu pada budaya organisasi. Merupakan
seperangkat sifat lingkungan kerja, yang dirasakan secara
langsung atau tidak langsung oleh karyawan.
50.
Lingkungan
Kerja – Sehat
(Healthy Work
Environment)
Mendukung keunggulan dalam praktik
keperawatan. Shirey (2006) mendeskripsikan
sebagai “mendukung, dari seluruh manusia….
Berfokus pada pasien dan…. Tempat kerja yang
menyenangkan”. Ideal, sebagai salah satu
infrastruktur yang memadai untuk menciptakan
"sanctuaries of healing" yang bermanfaat bagi
pasien dan perawat.
51.
Karakterisitik HWE-N
1. Keadilan Organisasi, sebagai “sejauh mana karyawan diperlakukan dengan adil di
tempat kerjanya” (Kuokkanen, dkk, 2017): terdiri dari 3 konsep (Colquitt dan
Shaw, 2005) yaitu: keadilan distributif, prosedural, dan interaksional.
Keadilan Distributif, adalah keseimbangan antara kontribusi yang dirasakan relatif
terhadap apa yang diterima
Keadilan Prosedural, adalah keadilan yang dirasakan dari proses dimana hasil diperoleh,
dan
Keadilan interaksional adalah kualitas yang dirasakan atau sejauh mana orang
diperlakukan dengan bermartabat dan hormat. Berhubungan sangat tinggi dengan
PEMBERDAYAAN.
52
Karakterisitik HWE-N
2. Keamanan psikologis, Pengambilan keputusan bersama dan Inovasi. Rasa percaya
yang kuat antara manajemen dan karyawan. Jika anggota tim Kesehatan tidak
merasa aman, keselamatan setiap orang terganggu (National Patient Safety
Foundation, 2013).
53
Karakterisitik HWE-N
Nurse leaders memainkan peran penting dalam menciptakan dan memelihara
lingkungan kerja psikologis dengan menerapkan praktik kepemimpinan yang sesuai
dengan kebutuhan psikososial mereka yang bekerja dengan mereka.
54
UPAYA-UPAYA
• Leader: Primal leadership: hal 80, 92,170, 169-188.
• How to be Human at work ( Influence +
Persuasion ): EI
• Good listener ( Mindfull-listening ): EI
• OB: modifikasi perilaku
• Ciptakan BUDAYA dan IKLIM KERJA ORGANISASI
( EI, SI, TRUST, RECOGNITION, ATENSI , KOLEGIALITAS
dll ).
. Implementasikan ETIKA PROFESI.
55.
TERIMA KAS