Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Proposal Penelitian Tindakan Kelas
Judul
“Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca
Huruf Hijaiyyah Di Kelas II Semester II SDN 2 Cibeureum
UPTD Pendidikan Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya”
Nama :
NIP :
Judul
“Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca
Huruf Hijaiyyah Di Kelas II Semester II SDN 2 Cibeureum
UPTD Pendidikan Kec. Cibeureum Kota Tasikmalaya”
Nama :
NIP :
Menyetujui
Kepala Sekolah …………………….
nama
NIP.
i
DAFTAR ISI
B. Pendahuluan ........................................................................................................ 1
Latar Belakang............................................................................................... 1
Hipotesis ........................................................................................................ 6
ii
A. Judul : “Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Huruf
Hijaiyyah Di Kelas II Semester II SDN 2 Cibeureum UPTD Pendidikan Kec. Cibeureum
Kota Tasikmalaya”
B. Pendahuluan
Walaupun kurikulum dengan munculnya berbagai perubahan yang sangat cepat hampir
semua aspek dan perkembangan paradigm baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat diawal millennium ketiga ini telah dikembangkan kurikulum pendidikan agama
islam sekolah dasar (SD) secara nasional yaitu kurikulum yang ditandai dengan ciri – ciri
antara lain : Lebih meniti beratkan pencapaian target kompetensi (Attainment Targets)
daya pendidikan yang tersedia. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksanaan
banyak perubahan dalam merespon fenomena itu manusia berpacu pada pendidikan umum
seperti di bidang ilmu sosial, ilmu alam, ilmu pasti maupun ilmu terapan. Namun berlawanan
dengan itu muncul sebuah krisis dalam kehidupan misalnya : krisis politik, ekonomi, sosial,
hukum, etnis, agama, golongan dan ras, akibatnya peranan serta efektifitasnya pendidikan
dipertanyakan dengan asumsi jika pendidikan agama dilakukan dengan baik maka kehidupan
masyarakat pun akan lebih baik. Menurut kurikulum berbasis kompetensi pendidikan agama
pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi orang
islam yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaan kepada Allah S.W.T serta
1
berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa serta untuk dapat
mengajarkan isi kandungan sumber ajaran agama islam yakni Al – Quran. Melalui membaca
huruf hijaiyah yang diharapkan siswa dapat membaca Al – Quran sesuai dengan kaidah –
Membaca merupakan dua aspek yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan;
pada waktu guru mengajarkan menulis, para siswa tentu akan membaca tulisannya demikian
kedua aspek kemampuan tersebut berkaitan erat sehingga merupakan satu kesatuan Savage
(1989:4). Dengan demikian penulis berkesimpulan bahwa membaca huruf hijaiyah anak didik
diharapkan dapat membaca Al – Quran dan dapat pula mengambil isi yang terkandung dalam
Al – Quran.
Membaca huruf hijaiyah merupakan salah satu jenis kemampuan membaca tulisan
yang ada dalam Al – Quran yang bersifat reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca
huruf hijaiyah anak didik akan dapat membaca Al – Quran dan dapat mengambil isi
kandungan Al – Quran.
huruf hijaiyah yang menjadi awal untuk membaca Al – Quran. Guru pendidikan agama islam
dapat berbuat banyak dalam proses mengislamkan anak – anak didik yang masih dangkal
keimanannya menjadi muslim yang sejati dan mu’min yang militant. Dalam pelajaran
membaca huruf hijaiyah guru dapat memilih wacana – wacana yang memudahkan
menanamkan nilai – nilai keagamaan dan keimanan yang berkaitan dengan masalah hubungan
mahluk dengan alam sekitarnya. Selain itu akan tahu sejarah orang – orang terdahulu yang
diceritakan dalam Al – Quran seperti kisah Lukman kepada anaknya, kisah Fir’aun dengan
kesombongannya dan kisah Korun dengan kekikirannya dan sebagainya. Selain itu guru dapar
mengembangkan nilai – nilai kemampuan bernalar dan kreatifitas anak didik (Akhadiah
1992:29).
tahap awal. Kemampuan membaca yang diperoleh siswa di kelas II tersebut akan menjadi
2
dasar membaca Al – Quran di kelas berikutnya. Siswa dituntut mampu membaca lancer huruf
hijaiyah mulai dari satu huruf dirangkai dua hruuf sampai menjadi kata dan kalimat. Selain itu
menumbuhkan sikap senang membaca pada diri siswa jauh lebih penting guru harus
senantiasa memperhatikan strategi, pendekatan metode dan teknik mengajar yang menarik,
menyenangkan, serta mudah dipahami anak. Untuk mencapai hal tersebut tentu guru harus
memperhatikan faktor psikologi dan pengalaman siswa. Dengan demikian siswa merasa
banyak yang kesulitan dalam membaca huruf hijaiyah, kemudian 2 huruf dirangkai menjai
kata dan kalimat dengan benar sesuai dengan kaidah membaca huruf arab (hijaiyah). Pada hal
ini guru (peneliti) dengan berpedoman pada Kurikulum KTSP telah berusaha mengajar
membaca huruf hijaiyah dengan baik. Tetapi berdasarkan hasil tes di kelas II dari jumlah 50
orang, ternyata yang sudah dapat membaca huruf hijaiyaj dengan benar 30 orang. Jadi hampir
Sebelumnya penulis bertindak sebagai guru yang mengajar membaca huruf hijaiyah
pembelajaran dengan berpedoman pada silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelirian
a. Rumusan Masalah
Kota Tasikmalaya.
3
Secara khusus masalah pada penelitian diperinci sebagai berikut :
b. Identifikasi Masalah
3. Tujuan Penelitian
Cibeureum .
4
3. Hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran membaca permulaan
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru dan pihak
huruf hijaiyah.
Secara khusus manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
ini berupa metode belajar membaca huruf hijaiyah permulaan yang lebih
2. Bagi Guru
Guru pendidikan agama islam umumnya guru – guru yang ada di SDN 2
demonstrasi sebagai salah satu upaya mengatasi kesulitan / masalah yang ada
3. Bagi sekolah
5
5. Anggapan Dasar dan Hipotesis Tindakan
a. Anggapan Dasar
1. Setiap siswa bahkan setiap manusia memiliki potensi untuk bisa membaca.
b. Hipotesis Tindakan
penelitian yang dijabarkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan harus diuji
Maka kemampuan membaca bagi siswa Kelas II SDN 2 Cibeureum akan lebih
optimal”.
Definisi Operasional
Istilah yang digunakan dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut
siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik
Pendidikan :133).
6
3. Pembelajaran membaca huruf hijaiyah adalah kegiatan guru dan siswa meliputi
4. Belajar membaca huruf hijaiyah adalah kegiatan siswa dari mulai membaca,
C. Kajian Teori
Dalam penelitian ini penulis menggunakan berbagai sumber dan definisi yang
penelitian. Secara umum pokok – pokok kajian pustaka tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
Sekolah Dasar
Membaca memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari – hari.
proses perolehan pesan yang disampaikan oleh seseorang penulis melalui tulisan
maka pembelajaran huruf hijaiyah bertujuan supaya siswa dapat membaca huruf Al –
Quran dengan benar sesuai dengan aturan membaca ilmu tajwid (Puskur 2003:10).
bertujuan untuk melatih siswa terampil membaca menulis huruf Al – Quran sesuai
7
Ruang Lingkup Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas II Sekolah Dasar.
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 ruang lingkup pembelajaran PAI
Keimanan Akhlaq
disetiap tingkat kelas perlu disampaikan. Ruang lingkup pembelajaran membaca huruf
hijaiyah di Sekolah Dasar dibatasi oleh tingkat kelas. Untuk kelas II (kelas rendah)
Karena di kelas II diperkirakan siswa masih belum lancer membaca huruf hijaiyah.
Setelah di kelas tinggi siswa sudah bisa membaca kalimat atau kata demi kata yang
Keterampilan membaca huruf hijaiyah harus dimulai sejak dini. Guru sedapat
siswa membaca huruf demi huruf, kemudian dirangkai dengan huruf hijaiyah lain.
teknik pembelajaran yang akan digunakan. Sumber dan media pembelajaran yang
relevan.
8
Setelah rencana pembelajaran disusun secara matang, maka guru dapat
awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir pembelajara. Tidak lupa guru mengadakan
Hijaiyah permulaan
mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang
sedang dipelajari; baik sebenarnyaa ataupun tiruan yang sering disertai dengan
Metode ini dapat membuat peragaan menjadi jelas dan lebih kongkrit, dengan
Sekolah Dasar
9
Siklus tindakan diperkirakan dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua tahap
metode demonstrasi.
Instrument penelitian dibuat sesuai dengan data yang dibutuhkan. Secara umum
instrument, teknik serta data yang ingin diperoleh dari penelitian ini dapat
Teknik
No. Jenis Data Instrumen
Pengumpulan Data
1 Perencanaan Pembelajaran Observasi Lembar Observasi
metode demonstrasi
demonstrasi
demonstrasi
Pelaksanaan Penelitian
10
2. Tindakan pembelajaran Siklus II meliputi tindakan kegiatan :
II
REFLEKSI
Pelaksanaan Tindakan
dan Observasi
Pelaksanaan Tindakan
dan Observasi
Dan seterusnya hingga
berhasil
b. Prosedur Penelitian
11
1. Melaksanakan kegiatan orientasi dengan focus perhatian terhadap
Tasikmalaya.
kepada kata dan kalimat araba tau yang ada pada Al – Quran di Kelas II
E. Jadwal Penelitian
Penelitian ditempuh dalam waktu 6 bulan mulai bulan oktober sampai dengan bulan
maret.
Bulan
KEGIATAN
Oktober November Desember Januari Februari Maret
A. Persiapan
B. Pelaksanaan
C. Laporan
12
F. Daftar Pustaka
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) 2008, pedoman penelitian PTK Jawa
Barat
Drs. Sudirman N, dkk. 1989. Ilmu Pendidikan Remodja. Karya. Bandung
Depdiknas 2003. Kurikulum Berbaisis Kompetensi Untuk SD/MI Jakarta
Arikunto Suharsimi, 2002. Dasar – dasar evaluasi pendidikan Jakarta : PT. Bumi
Aksara
Wardini, IGK.dkk. 2004 Penelitian tindakan kelas Jakarta UT.
Buku pendidikan agama islam. 2008. Yudistira, Achmad Farichi, S.Pd.dkk
13