Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

19680-Article Text-71593-1-6-20220815

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND

PERCEPTION WITH TRIASE SKILLS IN


EMERGENCY OF NURSING INSTALLATIONS
Emil Huriani1, Ilfa Khairina2, Yola Fitria3
1
Bagian KMB KGD Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang
2
Bagian DKKD Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang
3
Program Studi Keperawatan Program Sarjana Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang
Email: emilhuriani@gmail.com, emilhuriani@nrs.unand.ac.id

ABSTRACT

Introduction: The large number of patients visiting the emergency department requires a
triage system. The implementation of triage really requires the skills possessed by nurses who
have good knowledge and positive perceptions about triage. The purpose of this study was to
determine the relationship between knowledge and perceptions of nurses with triage skills on
nurses in the Emergency Department of RSUP Dr. M. Djamil Padang. Methods: This study is a
quantitative study with an analytical descriptive type using cross-sectional approach. The
sampling technique used convenience sampling technique with the criteria of emergency
department nurses who work in the triage area with respondent participated as 34 nurses.
Data collection using instruments, as knowledge questionnaire, perception questionnaire, and
TSQ (Triage Skills Questionnaire). Results: There is a relationship between knowledge and
triage skills in nurses with p value 0,015 and no relationship between nurses’ perceptions and
triage skills with p value 0,063. Conclusion: Good knowledge for nurses can help nurses in
carrying out triage actions properly so that they motivate nurses to categorize patients correctly
based on the level of emergency. Training, seminar or long-life learning on triage will be able to
assist nurses in improving nurses triage skills in the emergency department.

Keywords: Knowledge, perceptions, skills, triage

PENDAHULUAN (Permenkes RI no. 47, 2018). Triase


Instalasi Gawat Darurat (IGD) dalam penerapannya sangat penting
mempunyai tujuan yaitu untuk bagi perawat memiliki keterampilan
tercapainya pelayanan kesehatan dalam melakukannya. Keterampilan
optimal yang ditujukan kepada pasien triase adalah bentuk tindakan yang
secara cepat dan tepat serta terpadu dapat dapat dilihat terhadap seseorang
dalam upaya penanganan tingkat berdasarkan kemampuannya dalam
kegawatdaruratan. Kunjungan IGD menerapkan ilmu pengetahuan yang
terus mengalami peningkatan setiap dimilikinya (Oman & Koziol, 2012).
tahunnya. Peningkatan kunjungannya Keterampilan perawat dalam
didapatkan sekitar 30% diseluruh IGD melakukan triase harus baik sehingga
rumah sakit didunia (Bashkin, Caspi, dalam melakukan tindakan prosedur
Haligoa, Mizrahi, & Stalnikowicz, 2015). triase dapat dilakukan dengan optimal
Banyaknya jumlah pasien yang datang oleh perawat. Namun, berdasarkan
ke IGD sehingga perlunya setiap pasien penelitian di Addis Abada, Ethiopia,
yang mengunjungi IGD akan sebanyak 52,9%, perawat masih berada
dilaksanakan tindakan triase. pada keterampilan triase tingkat
Triase merupakan Tindakan bagi sedang (Kerie, Tilahun, & Mandes,
pasien yang akan masuk ke IGD dipilih 2018). Berdasarkan penelitian di
berdasarkan kegawatdaruratannya Indonesia, diperoleh bahwa sebanyak
65,40% perawat memiliki keterampilan triase hanya sewajarnya saja dan tidak
triase secara keseluruhan pada tingkat mengetahui apakah triase itu penting
sedang (Fathoni, Sangchan, & atau tidak.
Songwathana, 2010). Penelitian lain Berdasarkan data diatas, peneliti
yang dilakukan oleh Khairina, et al, ingin meneliti terkait hubungan
(2020), didapatkan bahwa sebanyak pengetahuan dan persepsi perawat
70,37% perawat memiliki keterampilan dengan keterampilan triase pada
triase pada tingkat sedang. pasien di Instalasi Gawat Darurat di
Faktor yang mempengaruhi RSUP Dr. M.Djamil Padang.
keterampilan triase yang pertama
adalah pengetahuan. Kurangnya METODE
pengetahuan perawat dalam Jenis dari penelitian ini adalah
pelaksanaan triase khususnya dalam penelitian kuantitatif dengan deskriptif
batas waktu menunggu pasien analitik dan pendekatan cross sectional
mengakibatkan penundaan yang dengan memaparkan distribusi
membahayakan dalam pemberian frekuensi pengetahuan, persepsi, dan
perawatan darurat yang tepat waktu keterampilan triase pada perawat di
yang dapat meningkatkan resiko Instalasi Gawat Darurat dan melihat
kematian dan kecacatan (Aloyce, apakah terdapat hubungan
Lesbahari, & Brysiewics, 2014). pengetahuan dan persepsi perawat
Perawat harus memiliki tingkat dengan keterampilan triase pada
pengetahuan yang tinggi mengenai perawat di Instalasi Gawat Darurat.
triase agar dapat memiliki keterampilan Populasi pada penelitian ini adalah
triase yang baik. Namun, berdasarkan perawat Instalasi Gawat Darurat yang
penelitian, Duko (2019) didapatkan bekerja di area triase, yaitu sebanyak
bahwa sebanyak 48,5 % perawat 37 orang. Pengambilan sampel dalam
memiliki pengetahuan yang buruk penelitian ini dengan teknik non-
terkait triase dan sebanyak 23,8 % probability sampling yaitu teknik
menjelaskan bahwa perawat tidak convenience sampling dan total sampel
cukup siap untuk keterampilan triase. sebanyak 34 orang. Tiga orang perawat
Menurut penelitian Khairina, et al, sedang cuti pada saat pengumpulan
(2020) didapatkan bahwa sebanyak data.
88,89%, perawat memiliki nilai Instrumen penelitian untuk
pengetahuan triase yang rendah. pengukuran pengetahuan yang
Faktor yang mempengaruhi digunakan adalah kuesioner
keterampilan triase seorang perawat pengetahuan yang disusun oleh
dalam melakukan triase berikutnya Mohammed (Mohammed, 2017).
yaitu persepsi perawat. Persepsi Kuesioner pengetahuan terdiri atas 18
perawat yang positif tentu akan pertanyaan yang komponennya yaitu
berdampak positif terhadap kinerja defenisi triase, waktu tunggu
perawat dalam melaksanakan tugasnya penangana pasien di triase, tahapan
dalam pelaksanaan tindakan triase proses triase, penilaian visual, tujuan
(Natarianto, Agustina, & Nursey, 2018). triase, proses triase, peran perawat dan
Namun, berdasarkan penelitian Afaya, menentukan triase prioritas. Rentang
et al., (2017) didapatkan bahwa skor pada kuesioner adalah 0-18.
sebanyak 36,9% persepsi perawat, Kemudian, skor dibuat ke dalam
yaitu perawat merasa memiliki bentuk persentase. Skor yang
pengetahuan yang cukup tentang didapatkan skor < 56%, dinyatakan
triase, dan sebanyak 15,4% perawat dengan pengetahuan triase kurang,
merasa memiliki pengetahuan tentang
skor 56-75% dinyatakan pengetahuan Penelitian ini terdaftar dan lulus uji
triase cukup, dan skor >76% kaji etik di Komite Etik Penelitian
dinyatakan pengetahuan triase baik. Kesehatan RSUP Dr. M. Djamil Padang
Berdasarkan uji validitas dan dengan nomor 154/KEPK/2021.
realibilitas dengan nilai koefisien Penelitian ini dinyatakan layak etik
korelasi 0,721 dan Cronbach’s alpha sesuai dengan 7 (tujuh) Standar WHO
yang diperoleh untuk kuesioner ini 2011.
adalah 0,735.
Pengukuran persepsi triase HASIL
digunakan kuesioner dengan skala Berdasarkan Tabel 1 dapat
likert dengan pilihan sangat setuju, diketahui bahwa usia perawat
setuju, netral, tidak setuju, dan sangat terbanyak berada pada rentang 31-40
tidak setuju. Kuesioner persepsi terdiri tahun, mayoritas berjenis kelamin
dari 11 pertanyaan (Seda, 2020) perempuan, sebanyak 64,7% memiliki
Rentang skor pada kuesioner ini adalah tingkat pendidikan DIII, sebanyak
11-55. Validitas instrumen ini telah 64,7% memiliki pengalaman bekerja
dinilai oleh ahli dan reliabilitas besar sama dengan 5 tahun dan sudah
ditunjukkan koefisien Cronbach’s alpha mengikuti pelatihan ACLS/BTCLS
0.75 (Seda, 2020). sebanyak 91,2%.
Berikutnya, keterampilan triase Tingkat pengetahuan responden
diukur menggunakan kuesioner TSQ sebagian besar pada kategori cukup,
(Triage Skill Questionnaire) (Fathoni, sedangkan persepsi perawat mengenai
dkk., 2013). Kuesioner TSQ terdiri dari triase mayoritas adalah positif dan
35 pertanyaan. Dalam kuesioner tingkat keterampilan triase perawat
terdapat tiga komponen dalam adalah pada tingkat keterampilan
mengukur keterampilan triase, yaitu sedang (Tabel 2).
penilaian triase, kategori pasien, dan Persentase responden dengan
alokasi pasien. Dalam pengisian pengetahuan cukup yang memiliki
kuesioner diberikan tingkat skala dari keterampilan sedang lebih besar dari
1-5. Rentang skor pada kuesioner pada keterampilan tinggi. Didapatkan
adalah 35-175. Kemudian, skor dibuat adanya hubungan antara pengetahuan
ke dalam bentuk persentase. Skor yang dengan keterampilan triase (p=0.017).
didapatkan skor < 60%, dinyatakan Persentase responden dengan
dengan keterampilan triase rendah, keterampilan sedang yang memiliki
skor 60-80-% dinyatakan keterampilan persepsi positif lebih besar dari pada
triase sedang, dan skor > 80% keterampilan dengan persepsi yang
dinyatakan keterampilan triase tinggi. negatif. Didapatkan bahwa tidak ada
Validitas kuesioner telah dinilai oleh hubungan antara pengetahuan dengan
tiga orang ahli dari Indonesia (Fathoni, keterampilan triase (p=0.063) (Tabel 3).
2010). Kuesioner ini memiliki
reliabilitas tinggi dengan koefisioen PEMBAHASAN
Cronbach’s alpha adalah 0.95 (Duko., Penelitian ini menunjukkan bahwa
dkk, 2019). perawat triase di Instalasi Gawat
Analisa secara univariat Darurat RSUP Dr. M. Djamil Padang
ditampilkan dengan table distribusi memiliki pengetahuan dengan kategori
frekuensi dan bivariat dengan cukup. Serupa dengan penelitian yang
menggunakan uji Chi Square. Nilai dilakukan oleh Santosa (2019)
p<0,05 dianggap signifikan secara didapatkan bahwa sebanyak 61%
statistik. responden memiliki pengetahuan
dengan kategori cukup. Hal yang
serupa juga ditemukan oleh Pradana
(2016) dimana 53,3% perawat memiliki
pengetahuan yang cukup.

Karakteristik responden f %
Usia
21-30 tahun 4 11.8
31-40 tahun 25 73.5
> 41 tahun 5 14.7
Jenis Kelamin
Laki-laki 9 26.5
Perempuan 25 73.5
Tingkat Pendidikan
Diploma III 22 64.7
Ners 12 35.3
Pengalaman Bekerja
< 5 tahun 12 35.3
> 5 tahun 22 64.7
Pelatihan
Pelatihan ACLS/BTCLS 31 91.2
Tidak Ada 3 8.8
Tabel 1. Karakteristik responden (n=34)

Variabel f %
Pengetahuan
Kurang 12 35.3
Cukup 14 41.2
Baik 8 23.5
Persepsi
Negatif 14 41.2
Positif 20 58.8
Keterampilan triage
Rendah 0 0
Sedang 29 85.3
Tinggi 5 14.7
Tabel 2. Pengetahuan, persepsi dan keterampilan triase responden (n=34)

Keterampilan

Variabel Sedang Tinggi Total % p


f % f %
Pengetahuan
Kurang 12 100 0 0.0 12 100
Cukup 14 64.3 5 35.7 14 100 0.017
Baik 8 100 0 0.0 8 100
Persepsi
Negatif 14 100 0 0 14 100 0.063
Positif 15 75 5 25 20 100
Tabel 3. Hubungan pengetahuan dan persepsi dengan keterampilan triase

Hal ini dikarenakan tingkat Perawat dalam penelitian ini


pendidikan perawat yang rendah yaitu mayoritas telah memiliki pesepsi positif
pada tingkat pendidikan DIII. tentang triase. Perawat dapat menjaga
Berdasarkan Fadli (2017) didapatkan persepsi agar tetap positif yaitu dengan
bahwa pendidikan yang tinggi memotivasi diri dengan melakukan
diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan dengan baik (Sulistiawan,
informasi dan juga menjadi landasan 2016). Manajemen ruangan juga dapat
utama sehingga mereka memiliki menjaga persepsi perawat agar tetap
pengetahuan yang baik dalam positif dengan menciptakan ruang kerja
penilaian triase. Menurut Pradana yang aman dan nyaman bagi perawat
(2016), pendidikan yang lebih tinggi (Mugianti, 2016). Persepsi perawat yang
maka akan membuat seseorang dapat positif dapat dipertahankan oleh
berpikir kritis dalam melakukan perawat itu sendiri atau dari faktor
tindakan triase sehingga semakin tinggi luar, misalnya dengan manajemen
pendidikan seseorang maka dapat ruangan yang baik.
mempengaruhi tingkat perilaku dan Perawat memiliki tingkat
tindakan yang lebih baik. Maka dari keterampilan triase sedang. Hasil
itu, pentingnya bagi perawat untuk penelitian ini sejalan dengan penelitian
melanjutkan pendidikan guna yang dilakukan di Addis Ababa,
meningkatkan pengetahuan. Ethiopia, dimana lebih dari setengah
Upaya meningkatkan pengetahuan responden memiliki tingkat
lainnya yaitu dengan mengikuti keterampilan sedang yaitu sebanyak
pelatihan. Berdasarkan Peraturan 52,9% (Kerie, Tilahun, & Mandes,
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2018). Hal ini juga serupa dengan hasil
No. 1691/Menkes/Per/VIII/2011 penelitian yang dilakukan di Indonesia
tentang Keselamatan Pasien Rumah yang dilakukan pada perawat di Jawa
Sakit dimana setiap rumah sakit harus Timur menunjukkan bahwa sebanyak
memiliki program pendidikan, 65,40% perawat memiliki keterampilan
pelatihan serta orientasi bagi staf baru triase berada pada tingkat sedang.
yang dapat memuat topik keselamatan Berdasarkan penelitian ini masih
pasien sesuai dengan tugasnya masing- banyak perawat merasa belum terampil
masing yang dapat menambah dalam melakukan tindakan disebabkan
keterampilan dalam melaksanakan perawat kurang yakin dalam
peran perawat. Hal ini dapat dilakukan melakukan tindakannya. Hal ini dapat
dengan perawat diberikan pelatihan terlihat dari tingkat pendidikan perawat
khususnya perawat di Instalasi Gawat yang memiliki tingkat keterampilan
Darurat sehingga perawat dapat sedang terbanyak yaitu tingkat
mengikuti pelatihan tersebut untuk pendidikan diploma III sebanyak
guna meningkatkan pengetahuan yang 81,8%. Dalam hal ini perlu adanya
dimilikinya. Tak hanya pelatihan, perawat agar dapat melanjutkan
perawat juga dapat meningkatkan pendidikan sehingga dapat
pengetahuan dengan mengikuti meningkatkan keterampilan. Selain
seminar, workshop, long life learning, dengan melanjutkan pendidikan,
dan lain sebagainya guna pentingnya untuk mengeksplorasi lebih
meningkatkan keterampilan triase lanjut mengenai bagaimana untuk
perawat.
meningkatkan tingkat keterampilan meningkatkan keterampilan triase pada
perawat. perawat di Instalasi gawat darurat
Menurut Ali, dkk (2013) dijelaskan dibutuhkan adanya pelatihan, seminar,
bahwa untuk perlu adanya ataupun long life learning.
peningkatan pengetahuan dan
keterampilan perawat agar dapat DAFTAR PUSTAKA
menjaga keselamatan pasien. Afaya, A., Azongo, T.B., & Yakong, V. N. (2017).
Peningkatan pengetahuan dan Perceptions and knowledge on triage
nurses working in emergency department
keterampilan dilakukan dengan of hospitals in the Tamale Metropolis,
melanjutkan pendidikan dan ikut Ghana. Journal of Nursing and Health
kursus pelatihan. Dalam pelaksanaan Science, 6(3), 59-65.
triase agar prosesnya menjadi lebih https://doi.org/10.9790/1959-
0603065965
praktis, optimal, dan efisien perlu Ali, S., Taverner, B, C, B., Ghani, M., Kussor, Z.,
adanya pelatihan triase dan & Naz, S. (2013). Knowledge of triage
penggunaan modul serta algoritma. Hal among nurses in Emergency Units.
ini bertujuan agar dapat meningkatkan Biomedica, 29, 240-243
kualitas pelayanan dan kepuasan Aloyce, R., Leshabari, S., & Brysiewicz, P.
(2014). Assessment of knowledge and skill
pasien. of triage amongst nurses working in the
Berdasarkan penelitian ini emergency centres in Dar es Salaam,
didapatkan bahwa persepsi yang positif Tanzania. African Journal of Emergency
terkait triase tidak mampu Medicine, 4 (1), 14-18.
https://doi.org/10.1016/j.afjem.2013.04.0
meningkatkan keterampilan triase 09
perawat. Hal ini dikarenakan faktor Bashkin, O., Caspi, S., Haligoa, R., Mizrahi, S.,
pengetahuan lebih berperan terhadap & Stalnikowicz, R. (2015). Organizational
tingkat keterampilan perawat. Jika factors affecting length of stay in the
pengetahuan perawat masih rendah, emergency department: initial observational
study. Israel Journal of Health Policy
maka perawat akan kurang percaya Research, 4, 3.
diri dalam melakukan tindakan triase. https://doi.org/10.1186/s13584-015-
Sebaliknya, jika pengetahuan perawat 0035-6
tinggi, maka perawat memiliki Duko, B., Geja, E., Oltaye, Z., Belayneh, F.,
Kedir, A., & Gerbire, M. (2019). Triage
kepercayaan diri dalam melakukan knowledge and skills among nurses in
triase. Maka dari itu, pentingnya emergency unit of specialized hospital in
pengetahuan dan kepercayaan diri Hawasa, Ethiopia: cross sectional study.
perawat dalam melakukan tindakan BioMed Central Research Notes, 12(1).
triase. https://doi.org/10.1186/s13104-019-
4062-1
Fadli., Sastria, A., & Usman, E. (2017).
KESIMPULAN Pengetahuan dan pengalaman perawat
Tingkat pengetahuan perawat dalam penilaian triage di Instalasi Gawat
triase di Instalasi Gawat Darurat Darurat. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Pencerah, 6(1), 54-58
berada pada kategori cukup, persepsi Fathoni, M., Sangchan, H., & Songwathana, P.
perawat tentang triase adalah positif, (2010). Triage knowledge and skills among
sedangkan tingkat keterampilan emergency nurses in East Java Province,
perawat yang terbanyak berada pada Indonesia. Australasian Emergency
Nursing Journal, 13(4), 154.
tingkat sedang. Terdapat hubungan https://doi.org/10.1016/j.aenj.2010.08.30
antara pengetahuan dengan 4
keterampilan triase pada perawat di Fathoni, M., Sangchan, H., & Songwathana, P.
Instalasi Gawat Darurat dan tidak (2013). Relationship between triage
knowledge, training, working experiences,
terdapat hubungan persepsi dengan
and triage skills among emergency nursein
keterampilan triase pada perawat di East Java, Indonesia. Nurse Media Journal
Instalasi Gawat Darurat. Upaya
of Nursing, 3(1), 511-525. Oman, K., Koziol, J. (2012). Panduan belajar
https://doi.org/10.14710/nmjn.v3i1.4466 emergency. Jakarta: EGC.
Kerie, S., Tilahun, A., & Mandes, A. (2018). Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Triage skill and associated factors among Indonesia. (2018). Peraturan menteri
emergency nurses in Addis Ababa, Ethiopia kesehatan RI No. 47 tentang pelayanan
2017: a cross-sectional study. BioMed kegawatdaruratan. Jakarta: Menteri
Central Reaseach Notes, 11, 658. Kesehatan Republik Indonesia
https://doi.org/10.1186/s13104-018- Pradana, Setyawan, Rahmawati. (2016).
3796-8 Gambaran pengetahuan perawat dalam
Khairina, I., Malini, H., & Huriani, E. (2020). melakukan triase di UGD Kota Surakarta.
Pengetahuan dan keterampilan perawat Surakarta: Stikes Kusuma Husada
dalam pengambilan keputusan klinis Santosa, W., Bakar, A., & Wahyuni, E.D. (2015).
triase. Jurnal LINK, 16(1), 1-5. Hubungan pengetahuan perawat tentang
https://doi.org/10.24269/ijhs.v2i1.707 pemberian label triase dengan tindakan
Mohammed, A. E. (2017). Nurses' knowledge perawat berdasarkan label triase di IGD
regarding Triage in Omdurman Teaching Rumah Sakit Petrokimia Gresik. Fakultas
Hospital, Omdurman locality, Khartoum Keperawatan Universitas Airlangga, 33-37
state, Sudan (2016) (Doctoral dissertation, Seda, Ahmed W. 2020. Nurse’s knowledge,
University of Gezira). perception regarding the implementation of
Mugianti. (2016). Manajemen dan triage system in pediatric emergency
kepemimpinan dalam praktek department at Gaza Strip [thesis].
keperawatan. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Jerussalem-Palestina: Al-Quds University
Kesehatan Sulistiawan, B.A. (2016). Hubungan persepsi
Natarianto, R., Agustina, D, M., & Nursery, S. perawat dengan motivasi dalam pendidikan
M.C. (2018). Pengetahuan dan persepsi praktik klinik pada mahasiswa
perawat tentang triage di unit gawat keperawatan semester vi Universitas
darurat rumah sakit umum daerah. Jurnal Diponegoro. Semarang: Universitas
Keperawatan Suaka Insan (JKSI), 1-7 Diponegoro

You might also like