Perubahan Keragaman Morfologi Bawang Merah (Allium Ascalonicuml.) Akibat Pemberian Kolkisin Dan Iradiasi Sinar Gamma
Perubahan Keragaman Morfologi Bawang Merah (Allium Ascalonicuml.) Akibat Pemberian Kolkisin Dan Iradiasi Sinar Gamma
Perubahan Keragaman Morfologi Bawang Merah (Allium Ascalonicuml.) Akibat Pemberian Kolkisin Dan Iradiasi Sinar Gamma
2337- 659
Vol.6.No.4, Oktober 2018 (98): 715- 721
ABSTRACT
This research aims to see changes in morphology variability of shallot(Allium ascalonicum L.) due to
colchicine and gamma irradiation. This research was conducted at the Faculty of Agriculture
University of Sumatera Utara, Medan with the altitude of 32 m above sea level from april to june
2017. This research used plant material of shallot bulb from Marlumba accession. The data were
analyzed using t-analysis. Percentage of germination, plant length, number of leaves, number of
tillers, bulb diameter, wet bulb weight, dry bulb weight and number of chromosomes. The results
showed the treatment of colchicine 6 ppm and 6 gray gamma irradiation effect the changes
parameters of plant length, number of leaves, number of tillers, bulb diameter, wet bulb weight, dry
bulb weight and number of chromosomes. 6 ppm colchicine treatment showed increasing plant
productivity, increase the average length of plant, the number of leaves, number of tillers, bulb
diameter, wet bulb weight, dry bulb weight and number of chromosomes. 6 gray gamma irradiation
treatment resulted decreasing in plant productivity, lowering plant length, number of leaves, bulb
diameter, number of tillers, bulb diameter, wet bulb weight and dry bulb weight.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan keragaman morfologi bawang merah (Allium
ascalonicum L.) akibat pemberian kolkisin dan iradiasi sinar gamma. Penelitian ini dilakukan di
Fakultas Pertanian USU, Medan dengan ketinggian tempat 32 m diatas permukaan laut dimulai dari
bulan april sampai juni 2017. Penelitian ini menggunakan bahan tanam umbi bawang merah aksesi
Marlumba. Data yang didapatkan diuji dengan menggunakan analisis uji-t. Parameter yang diamati
adalah panjang tanaman, jumlah daun per rumpun, jumlah anakan per rumpun, diameter umbi, bobot
basah umbi per rumpun, bobot kering umbi per rumpun, keragaman morfologi, dan jumlah
kromosom. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kolkisin 6 ppm dan perlakuan iradiasi sinar
gamma 6 gray mempengaruhi perubahan parameter panjang tanaman, jumlah daun, jumlah anakan,
diameter umbi, bobot basah umbi, bobot kering umbi serta jumlah kromosom. Perlakuan kolkisin 6
ppm menunjukkan produktivitas tanaman yang semakin meningkat, meningkatkan rataan panjang
tanaman, jumlah daun, diameter umbi, bobot basah umbi, bobot kering umbi serta neningkatkan laju
penggandaan kromosom. Perlakuan iradiasi sinar gamma 6 gray mengakibatkan penurunan
produktivitas tanaman. Menurunkan rataan panjang tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, diameter
umbi, berat basah umbi serta bera kering umbi.
715
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 659
Vol.6.No.4, Oktober 2018 (98): 715- 721
PENDAHULUAN
kolkisin. Setelah larutan sudah sempurna teknik penyinaran, lamanya waktu radiasi
menyatu, dipindahkan larutan kedalam wadah adalah disesuaikan dengan dosis.
botol, dan diberi label sebagai penanda. Kemudian masing-masing umbi yang
Umbi yang akan di iradiasi terlebih diberiperlakuan direndam dalam laruan dithane
dahulu dibersihkan dan dipisahkan sesuai taraf selama 15 menit sebelum ditanam.
yang akan digunakan yaitu Z3 (4 gray) dan Z4 Parameter yang diamati yaitu panjang
(6 gray), kemudian umbi dimasukkan kedalam tanaman (cm), jumlah daun per rumpun (helai),
amplop dan diberi label sesuai dengan taraf jumlah anakan per rumpun (anakan), diameter
radiasinya. Bahan tanaman yang telah diberi umbi (cm), bobot basah umbi (g), bobot kering
label kemudian dimasukkan kedalam wadah umbi (g), jumlah kromosom, perubahan
yang cukup besar berisi potongan kertas dan morfologi tanamanserta jumlah kromosom.
silica gelkemudian dikirim ke BATAN. Umbi Pengujian dilakukan dengan
diradiasi dengan menggunakan alat Gamma membandingkan nilai rata-rata dari masing-
Chamber 4000A. Iradiasi yang digunakan masing dosis perlakuan kolkisin dan sinar
merupakan iradiasi tunggal atau acute gamma dengan rata-rata tanaman kontrolnya.
radiation, yaitu teknik radiasi dengan satu kali Data yang dianalisis menggunakan uji-t taraf
5% dn 1%.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh anakan, diameter umbi, bobot basah umbi,
parameter rataan panjang tanaman, jumlah maupun bobot kering umbi jika dibandingkan
daun, jumlah anakan, diameter umbi, bobot dengan perlakuan Z0 (kontrol). Pemberian
basah umbi, serta bobot kering umbi pada kolkisin dengan dosis yang rendah tidak
tanaman bawang merah dengan menggunakan memberikan perubahan yang nyata terhadap
uji-t diperoleh hasil pada table 1. Tabel 1 tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan,
menujukkan bahwa secara keseluruhan dimeter umbi, bobot basah umbi, bobot kering
karakter pada populasi tanaman bawang umbi namun memiliki pengaruh yang nyata
merahdengan perlakuan Z1 (kolkisin 4 ppm) terhadap perubahan jumlah kromosom. Hal
menunjukkan perbedaan yang tidak nyata ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang
terhadap populasi Z0 (kontrol). Namun terjadi menunjukkan bahwa perlakuan Z1 (kolkisin 4
kenaikan rataan pada setiap parameter amatan ppm) tidak menunjukkan perubahan yang
pada perlakuan Z1 (kolkisin 4 ppm) baik itu nyata terhadap perlakuan Z0 (kontrol).
pada panjang tanaman, jumlah daun, jumlah
Rataan
Karakter
Z0 (Kontrol) Z1 (kolkisin 4 ppm) t- hitung
Panjang Tanaman (cm) 30,350 32,120 0,350
Jumlah Daun (helai) 26,000 30,800 0,100
Jumlah Anakan (anakan) 7,200 8,200 0,330
Diameter Umbi (mm) 17,360 19,410 0,140
Bobot Basah Umbi (g) 27,900 35,900 0,060
Bobot Kering Umbi (g) 25,929 33,75 0,065
717
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 659
Vol.6.No.4, Oktober 2018 (98): 715- 721
Tabel 2 dapat dilihat perbedaan rataan Pada tabel 3 dapat dilihat perbedaan
antara populasi tanaman dengan perlakuan Z2 rataan antara populasi Z3 (sinar gamma 4gray)
(kolkisin 6 ppm) menunjukkan perbedaan yang dengan Z0 (kontrol) secara Keseluruhan
nyata terhadap populasi Z0 (kontrol). Terjadi karakter pada populasi tanaman dengan
kenaikan rataan pada setiap parameter amatan perlakuan Z3 (sinar gamma 4 gray)
pada perlakuan Z2 (kolkisin 6 ppm) baik itu menunjukkan perbedaan yang tidak nyata
pada panjang tanaman, jumlah daun, jumlah terhadap populasi Z0 (kontrol). Namun
anakan, diameter umbi, bobot basah umbi, berbeda nyata terhadap parameter rataan
maupun bobot kering umbi jika dibandingkan diameter umbi pada perlakuan Z3 (sinar
dengan perlakuan Z0 (kontrol). Pemberian gamma 4 gray). Pemberian iradiasi dengan
kolkisin dengan dosis 6 ppm memberikan dosis rendah pada umumnya menyebabkan
pengaruh yang sangat nyata terhadap kerusakan tanaman lebih kecil, hal ini
perubahan diameter umbi yaitu sebesar 20,29 dibuktikan dengan hasil penelitian yang
mm yang jika dibandingkan dengan perlakuan menyatakan bahwa tanaman Z3 (sinar gamma
Z0 (kontrol) yaitu sebesar 16,96 mm. Hal ini 4 gray) umumnya tidak menunjukkan
didukung oleh lieratur Sulistianingsih (2006) perubahan yang nyata terhadap tanaman Z0
yang menyatakan bahwa kolkisin dapat (kontrol). Hal ini sesuai dengan penelitian
mengakibatkan tanaman menjadi poliploid Sinambela (2015) yang menyatakan bahwa
dimana sifat umum dari tanaman poliploid dosis 2 sampai 4 gray sinar gamma tidak
adalah menjadi lebih kekar, bagian tanaman berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman,
lebih besar sehingga nantinya sifat-sifat yang jumlah daun dan jumlah anakan tanaman
kurang baik menjadi lebih baik. bawang merah..................................................
718
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 659
Vol.6.No.4, Oktober 2018 (98): 715- 721
Rataan
Karakter
Z0 (Kontrol) Z4 (sinar gamma 6 gray) t- hitung
Panjang Tanaman (cm) 32,960 21,050 0,000 **
Jumlah Daun (helai) 24,100 15,800 0,005 **
Jumlah Anakan (anakan) 7,200 5,300 0,014 *
Diameter Umbi (mm) 18,120 13,350 0,000 **
Bobot Basah Umbi (g) 31,200 8,510 0,001**
Bobot Kering Umbi (g) 29,286 5,120 0,001**
Keterangan : * =Berbeda nyata dengan populasi kontrol pada taraf 5%
** = Berbeda nyata dengan populasi kontrol pada taraf 1%
719
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 659
Vol.6.No.4, Oktober 2018 (98): 715- 721
720
Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 659
Vol.6.No.4, Oktober 2018 (98): 715- 721
721