Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

1 +1-5+JP+13+ (1) +April+2022+An++Dewi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 1

Volume 13 Nomor 1, April 2022

PERBANDINGAN TOTAL MIKROBA DAN RESPIRASI TANAH PADA LAHAN


APLIKASI DAN TANPA APLIKASI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT
SERTA KORELASINYA

COMPARISON OF TOTAL MICROBIAL AND SOIL RESPIRATION ON LAND


WITH APPLICATION AND WITHOUT APPLICATION OF PALM OIL MILL
EFFLUENT AND THEIR CORRELATIONS
Dewi Fitriana 1, Satria E Kusuma1, Sakiah Sakiah1, Hari Gunawan1, Inggrid O Y sitompul1
1 Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan (STIP-AP), Medan, Sumatera Utara.
a Korespondensi: Dewi Fitriana, E-mail: 081372304641; E-mail: dewifitriana914@gmail.com
(Diterima: 09-01-2022; Ditelaah: 10-01-2022; Disetujui: 15-03-2022)

ABSTRACT
Oil palm initially produced Crude Palm Oil and Palm Kernel Oil as the main products of fresh
fruit bunches, besides that currently the Indonesian palm oil industry utilizes the rest of the
processing of fresh fruit bunches is waste as a soil enhancer. This study aims to determine the
comparison of the total soil microbes, soil respiration, and the correlation between the two on
the application. The research design used was a factorial randomized block design consisting
of 2 factors. Factor I is the LCPKS application and factor II is the depth of soil sampling in the
oil palm area. Parameters observed were total microbial and soil respiration. The results of
observations are arranged in a variance table, if they are significantly different at the 5% level,
then it is continued with the DMRT. The relationship between total microbes and soil
respiration was analyzed by linear regression. The results showed that the total microbes
were significantly different in the application land and without the POME application, the total
microbes in the POME application area were higher than in the land without the application.
but in the treatment of differences in soil depth there was no significant difference. The total
microbial is positively correlated with soil respiration, the greater the total microbial, the
higher the soil respiration.
Keywords: ameliorant; organic; microbes; oil palm

ABSTRAK
Kelapa sawit pada awalnya menghasilkan Crude Palm Oil dan Palm Kernel Oil sebagai
produk utama dari tandan buah segar, selain itu saat ini industri kelapa sawit Indonesia
memanfaatkan sisa hasil pengolahan tandan buah segar yaitu limbah sebagai pembenah tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan total mikroba tanah, respirasi tanah,
serta korelasi antar keduanya. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak
kelompok faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor I adalah aplikasi LCPKS dan faktor II
adalah kedalaman pengambilan sampel tanah pada areal kelapa sawit. Parameter yang diamati
yaitu total mikroba dan respirasi tanah. Hasil pengamatan disusun dalam table sidik ragam,
jika berbeda nyata pada taraf 5 % maka dilanjutkan dengan uji DMRT. Hubungan antara total
mikroba dengan respirasi tanah dianalisis dengan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan
total mikroba berbeda nyata pada lahan aplikasi dan tanpa aplikasi LCPKS, total mikroba pada
lahan aplikasi LCPKS lebih tinggi dibanding pada lahan tanpa aplikasi. namun pada perlakuan
perbedaan kedalaman tanah tidak terdapat perbedaan yang nyata. Total mikroba berkolerasi
positif dengan respirasi tanah, semakin besar total mikroba semakin tinggi respirasi tanah.
Kata Kunci: amelioran; organik; mikroba; kelapa sawit
2 Fitriana, at. al. Perbandingan total mikroba dan respirasi

Fitriana. D., Kusuma. S. E., Sakiah., Gunawan. H., & Sitompul, I,. (2022). Perbandingan total mikroba dan
respirasi tanah pada lahan aplikasi dan tanpa aplikasi limbah cair pabrik kelapa sawit sarta
korelasinya. Jurnal Pertanian, 13(1), 1-5.
penggunaan LCPKS dapat dimanfaatkan
PENDAHULUAN sebagai pupuk, karena LCPKS ini dapat
Kelapa sawit adalah sumber minyak nabati memperbaiki sifat biologi tanah dengan
dengan efisiensi tertinggi persatuan luas meningkatkan keragaman makrofauna dan
daripada minyak nabati lainnya produsen mesofauna tanah pada perkebunan kelapa
utama minyak sawit dunia didominasi oleh sawit yang dapat meningkatkan aerasi,
negara tropis dengan Indonesia sebagai infiltrasi air, agregasi tanah, serta
eksportir terbesar (Direktorat Jenderal mendistribusikan bahan organik tanah.
Perkebunan, 2020). Nilai rata-rata ekspor Respirasi tanah merupakan salah satu
Indonesia hingga hampir 34 juta ton indikator aktivitas mikroba di dalam tanah.
pertahun berasal dari total lahan seluas Tingkat respirasi tanah ditetapkan dari
14.996.010 hektare per 2020 (Direktorat tingkat evolusi CO2 evolusi CO tanah
Jenderal Perkebunan, 2020). dihasilkan dari 2 dekomposisi bahan organik
Pada awalnya, produk utama dari (Sakiah et al., 2018). Dengan demikian
pengolahan tandan buah segar (TBS) dari perhitungan respirasi tanah dapat dijadikan
industri kelapa sawit di indonesia adalah cara untuk mengetahui total mikroba yang
crude palm oil (CPO) dan palm kernel oil ada di dalam tanah.
(PKO). Namun setelah industri kelapa sawit Beberapa literatur menunjukkan bahwa
di indonesia berkembang, hasil sampingan penggunaan LCPKS dapat memberikan
dari pengolahan tandan buah segar (TBS) pengaruh yang baik, diantaranya sebagai
yaitu limbah, dapat dimanfaatkan sebagai perbaikan struktur fisika tanah,
bahan untuk memperbaiki sifat fisik dan meningkatkan infiltrasi dan aerasi tanah,
kimia tanah. menambah sistem perakaran, bahan organik,
Tandan buah segar (TBS) yang sudah diolah kapasitas tukar kation, pH tanah dan jumlah
di pabrik kelapa sawit menghasilkan limbah serta aktifitas mikroflora dan makrofauna
padat dan limbah cair dalam jumlah yang tanah (Tambunan et al., 2016). Penelitian ini
besar. Dari setiap 1 ton tandan buah segar bertujun untuk membandingkan total
(TBS) yang diolah menghasilkan rata-rata mikroba tanah, respirasi tanah serta korelasi
120-200kg CPO, tandan kosong kelapa sawit antar keduanya pada lahan aplikasi dan
yang dihasilkan sekitar 230-250kg, serat tanpa aplikasi LCPKS
(fiber) yang dihasilkan sekitar 130-150kg,
cangkang sebesar 60-65kg, kernel sebesar
55-60kg serta limbah cair pabrik kelapa MATERI DAN METODE
sawit (LCPKS) sebesar 0,7m3 (Mahajoeno et Penelitian dilakukan di kebun Adolina PT.
al., 2008). Perkebunan Nusantara IV, dengan
Limbah industri kelapa sawit selama ini menggunakan rancangan acak kelompok
dinilai berdampak negatif terhadap faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor I
lingkungan oleh masyarakat, akan tetapi adalah aplikasi LCPKS (A) dengan 2 level
limbah hasil industri kelapa sawit tersebut yaitu A0 (Lahan tanpa aplikasi LCPKS) dan
dapat dimanfaatkan menjadi sumber unsur A1 (Areal dengan aplikasi LCPKS). Faktor II
hara bagi tanaman. LCPKS mengandung adalah kedalaman pengambilan sampel tanah
unsur hara N,P,K,Mg yang sangat dibutuhkan pada areal kebun kelapa sawit (K), yang
bagi tanaman kelapa sawit, apabila dilihat terdiri dari 4 level kedalaman tanah, yaitu 0
dari kandungan unsur hara yang terdapat cm - 10 cm (KI), 10 cm - 20 cm (K2), 20 cm –
dalam LCPKS maka limbah cair hasil dari 30 cm (K3) dan 30 cm – 40 cm (K4). Terdapat
pengolahan TBS berpotensi sebagai 8 (delapan) kombinasi perlakuan dengan 3
alternative penggunaan pupuk kimia. replikasi.
Menurut (Widhiastuti et al., 2006)
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 3
Volume 13 Nomor 1, April 2022

Data dianalisis dengan analisis varians 67,65 x 106 CFU/ml, hasil ini lebih tinggi
pada selang kepercayaan 5%, apabila hasil dibanding total mikroba pada perlakuan A0
analisis signifikan, maka dilanjutkan dengan (tanpa LCPKS) yaitu 65,825 x 106 CFU/ml.
uji Ducan Multiple Range Test (DMRT) untuk Perbedaan hasil total mikroba pada lahan
mengetahui hubungan dan keeratan yang diaplikasikan LCPKS dan tanpa aplikasi
hubungan antara total mikroba dan respirasi LCPKS memperoleh hasil perbedaan yang
tanah dianalisis menggunakan uji korelasi signifikan. Pemberian LCPKS sebagai salah
dan uji regresi linier. satu cara untuk meningkatkan kesuburan
Sampel tanah yang digunakan sebagai tanah dengan kandungan N, P, K, Ca, Mg dan
pengamatan total mikroba dan respirasi berbagai jenis mikroorganisme sebagai
tanah yaitu tanah agregat dan tidak dekomposer agar dapat menyediakan unsur
terganggu (undisturbed soil) (Suganda et al., hara dan sebagai pembenah tanah, selain itu
2006). Sampel tanah agregat diambil pemberian LCPKS dapat meningkatkan daya
berbentuk kubus dengan menggunakan untuk penyerapan air sehingga unsur hara
cangkul dan dodos kedalaman 0-20 cm. dapat larut dan air tersedia bagi tanaman.
Parameter yang diamati adalah total mikroba Pada perbedaan kedalaman pengambiln
tanah dengan metode Total Plate Count (TPC) sampel tanah, hasil analisis sidik ragam
dengan satuan CFU/ml (Cahyono et al., menunjukkan total mikroba berbeda tidak
2013). Respirasi tanah dilakukan dengan signifikan antar kedalaman. Pada kedalaman
metode JAR (penangkapan CO2) dengn 0 -10 cm tanpa aplikasi ditemukan total
satuan mgC-CO2/hari (Sarah et al., 2015) mikroba sebanyak 151,2 x 106 CFU/ml, dan
semakin menurun pada kedalaman 10 – 20
PEMBAHASAN cm, 20 – 30 cm dan 30 – 40 cm. Maka dari
data pada tabel 1 dapat diketahui bahwa
Total mikroba semakin dalam sampel tanah yang diambil
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan total maka semakin menurun juga totel mikroba
mikroba pada lahan aplikasi berbeda nyata yang ada. Hal ini sejalan dengan penelitian
dengan lahan tanpa aplikasi LCPKS, namun yang dilakukan oleh (Br.Tarigan et al., 2014)
perbedaan kedalaman pengambilan sampel dan (Sakiah, 2019) bahwa kedalaman lapisan
tanah menunjukkan perbedaan yang tidak tanah menentukan bahan organic dan
nyata demikian juga dengan interaksinya. nitrogen, kadar bahan organik terbanyak
Rataan total mikroba tercantum pada Tabel ditemukan dilapisan atas setebal 20 cm (15 –
1. 20 %) semakin kebawah bahan organik
semakin berkurang.
Tabel 1. Rataan Total Mikroba Tanah
Perlakuan K1 K2 K3 K4 Rata-
Respirasi
rata
Respirasi tanah merupakan cara untuk
…………………….106 mengetahui aktivitas mikroba, ditandai
CFU/ml……………………… dengan semakin tinggi respirasi tanah maka
A0 151,2 79,6 12,6 19,9 65,8a
akan semakin tinggi juga aktivitas mikroba.
Untuk mengetahui respirasi tanah maka
A1 97,5 91,0 46,0 36,1 67,6b dilakukan analisis sidik ragam untuk
Rata-rata 124,3 85,3 29,3 28,0 mengetahui rataan respirasi tanah sesuai
dengan kedalaman sampel tanah. Rataan
Keterangan : angka yang diikuti huruf yang respirasi tanah tercantum pada Tabel 2.
berbeda pada kolom yang sama,
menunjukkan berbeda nyata berdasarkan uji
DMRT pada taraf 5%.
Dari data diatas dapat kita lihat rataan total
mikroba pada perlakuan A1 (aplikasi LCPKS)
4 Fitriana, at. al. Perbandingan total mikroba dan respirasi

Tabel 2. Rataan Respirasi Tanah Nilai R2 = 0,05884 atau koefisien determinasi


Perlakuan K1 K2 K3 K4 Rata- sebesar 76,71%. Dapat diartikan bahwa
rata respirasi tanah dipengaruhi total mikroba
mgC– CO2/hari sebesar 76,71 % sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain.
A0 1,885 1,428 0,450 0,89 1,146
A1 2,457 1,028 1,257 0,457 1,300 KESIMPULAN
Rata-rata 2,171 1,228 0,853 0,638 Total mikroba pada lahan aplikasi LCPKS
adalah 67,65 CFU/ml, dan respirasi tanah
Dari data diatas respirasi tanah pada lahan adalah 1,30 mgC-CO2/hari, Total mikroba
tanpa aplikasi LCPKS pada kedalaman 0 – 10 pada lahan tanpa aplikasi LCPKS adalah
cm adalah 1,885 mgC – CO2, pada kedalaman 65,825 CFU/ml, dan respirasi tanah 1,146
10–20 cm adalah 1,428 mgC – CO2, pada mgC-CO2/hari, Total mikroba dan respirasi
kedalaman 20–30 cm yaitu sebanyak 0,450 tertinggi adalah pada kedalaman 0 -10 cm,
mgC – CO2, dan pada kedalaman 30–40 cm Total rata-rata mikroba berkorelasi positif
yaitu sebanyak 0,819 mgC – CO2. Pada lahan dengan respirasi tanah, nilai R2= 0,5884 yang
aplikasi LCPKS respirasi tanah pada berarti makin tinggi total mikroba, semakin
kedalaman 0 – 10 cm yaitu sebanyak 2,457 tinggi juga respirasi tanahnya.
mgC – CO2, kedalaman 10 – 20 cm yaitu
1,028 mgC – CO2, kedalaman 20 – 30 cm yaitu DAFTAR PUSTAKA
1,257 mgC – CO2, dan pada kedalaman 30 –
40 cm yaitu 0,457 mgC – CO2. Hal ini Br.Tarigan, E. S., Guchi, H., & Marbun, P.
menunjukan aktivitas mikroba pada lahan (2014). Evaluasi Status Bahan Organik
aplikasi LCPKS tidak menunjukkan Dan Sifat Fisik Tanah (Bulk Density,
perbedaan yang nyata dibanding pada lahan Tekstur, Suhu Tanah) Pada Lahan
tanpa aplikasi LCPKS. Pada lahan aplikasi Tanaman Kopi (Coffea Sp.) Di Beberapa
LCPKS mikroba berperan sebagai Kecamatan Kabupaten Dairi. Jurnal
dekomposer yang mampu mengubah bahan Agroekoteknologi Universitas Sumatera
organik dan bahan kimia menjadi sumber Utara, 3(1), 103124.
energi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya https://doi.org/10.32734/jaet.v3i1.9474
serta mampu menyediakan unsur hara bagi Cahyono, D., Padaga, M. C., & Sawitri, M. E.
tanaman kelapa sawit. (2013). KAJIAN KUALITAS
MIKROBIOLOGIS ( TOTAL PLATE COUNT (
Korelasi Total Mikroba dengan Respirasi TPC ) , ENTEROBACTERIACEAE DAN
Tanah Staphylococcus aureus ) SUSU SAPI. Jurnal
Ilmu Dan Teknologi Hasil Ternak, 8(1), 1–8.
Hubungan keeratan total mikroba dengan
Direktorat Jenderal Perkebunan. (2020). Tree
respirasi tanah digambarkan dalam
Crop Estate Statistics of Idonesia 2018-
persamaan regresi yang bernilai positif.
2020. Secretariate of Directorate General of
Artinya, semakin tinggi total mikroba diikuti
Estates, 1–82.
dengan meningkatnya respirasi tanah.
Mahajoeno, E., lay widiyati, B., sutajahjo hadi,
S., & Siswanto. (2008). REVIEW: Symbiosis
Gambar 1. Korelasi total mikroba dan between the Giant Clams (Bivalvia:
respirasi tanah. Cardiidae) and Zooxanthellae
3,000 (Dinophyceae). Biodiversitas Journal of
y = 0.0343x + 0.4613
R² = 0.5884 Biological Diversity, 9(1), 48–52.
2,000 https://doi.org/10.13057/biodiv/d09011
1,000 2
Sakiah. (2019). Total microbes and soil
- respiration on land without applications
0 20 40 60 and with the application of oil palm empty
fruit bunches in different depths. IOP
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 5
Volume 13 Nomor 1, April 2022

Conference Series: Earth and Suganda, H., Rachman, A., & Sutono. (2006).
Environmental Science, 393, 012008. petunjuk pengambilan contoh tanah. 3–24.
https://doi.org/10.1088/1755- Tambunan, J., Sampoerno, & saputra indra, S.
1315/393/1/012008 (2016). Aplikasi Limbah Cair Pabrik Kelapa
Sakiah, S., Dibisono, M. Y., & Irawan, R. I. Sawit dengan Metode Biopori terhadap
(2018). Analisis total mikroba, bahan Pertumbuhan Tanaman Kelapa Sawit (Elais
organik dan respirasi tanah pada lahan guineensis Jacq.) Belum Menghasilkan.
aplikasi dan tanpa aplikasi tandan kosong 3(2), 1–15.
kelapa sawit. Jurnal Agro Estate, 2(2), 109– Widhiastuti, R., Suryanto, D., Mukhlis, &
115. Wahyuningsih, H. (2006). Pengaruh
https://ejurnal.stipap.ac.id/index.php/JAE Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik
/article/view/49 Pengolahan Kelapa Sawit sebagai Pupuk
Sarah, P., Elfiati, D., & Delvian. (2015). terhadap Biodiversitas Tanah. Jurnal
Aktivitas Mikroorganisme Pada Tanah Ilmiah Pertanian KULTURA, 41(1), 1–8.
Bekas Erupsi Gunung Sinabung Di
Kabupaten Karo. Peronema Forestry
Science Journal, 4(4), 59–64.

You might also like