Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Body Scrub 3

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

Warta Farmasi, 5(1), 88 – 98 , 2016 Musdalipah, dkk

FORMULASI BODY SCRUB SARI UBI JALAR UNGU


(IPOMOEA BATATAS L.) VARIETAS AYAMURASAKI
Musdalipah1, Haisumanti1 , Reymon1
musdalipahapt@gmail.com
1
Laboratorium Farmaseutika dan Teknologi Farmasi, Akademi Farmasi Bina Husada
Kendari

Abstrak

Body scrub merupakan sediaan kosmetik yang digunakan untuk perawatan


kulit. Salah satu bahan alam yang dapat dijadikan bahan baku body scrub adalah
ubi jalar ungu. Ubi jalar ungu mengandung vitamin C, E, A, karoten asam-asam
fenol, polifenol dan flavonoid yang baik untuk kulit (Rohdiana, 2001; Sunarni,
2005). Selain itu,kandungan polisakarida ubi jalar ungu berpotensi sebagai
antiosikdan alami (Wu et al, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi
sari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) varietas ayamurasaki pada konsentrasi
formula A 40%, formula B 45%, dan formula C 50%. Jenis penelitian adalah
eksperimen. Pengujian sediaan meliputi uji homogenitas, uji pH, uji organoleptik,
uji iritasi, dan uji tipe emulsi. Sari diperoleh dengan cara sampel diparut hingga
halus, setelah halus diperas menggunakan kain flanel sehingga diperoleh sari ubi
jalar ungu. Hasil penelitian menunjukkan sediaan yang dibuat memenuhi evaluasi
fisik sediaan yaitu tekstur semipadat, bau khas, warna cokelat, homogen, tipe
emulsi minyak dalam air, pH berkisar antara 6,1-6,2 , dan tidak mengiritasi. Sediaan
body scrub yang baik digunakan ialah formula B 45%.
Kata Kunci : ubi jalar ungu, body scrub, sari

Abstract
Body scrub is cosmetic preparation used for skin care. One of the natural
ingredients that can be used as raw material body scrub is purple sweet potato.
Purple sweet potato contains vitamins C, E, A, carotene acids, phenols, polyphenols,
and flavonoids are good for the skin. Others,polysaccharides from purple sweet
potato are potential natural antioxidant.This study aims to formulate juice of purple
sweet potato (Ipomoea batatas L.) varieties Ayamurasaki that formula A of 40%,
formula B of 45% B, and formula C of 50%. This type of research is experimental.
Testing includes homogenity test , pH test, organoleptic test, irritation test, and
emulsion type test. Juice obtained by sampling grated until smooth, after that
squeezed flannel cloth to obtain pollen purple sweet potato. The results showed
preparations are designed to meet the physical evaluation semisolid dosage in the
texture, a distinctive smell, color brown, homogeneous, oil in water emulsion type,
pH ranges from 6.1 to 6.2, and does not irritate. The good body scub used is 45%
of formula B.
Keywords : Purple sweet potato, body scrub, juice

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X 88


Warta Farmasi, 5(1), 88 – 98 , 2016 Musdalipah, dkk

PENDAHULUAN pengharum tubuh, memperelok, dan


Kulit merupakan organ yang memperindah penampilan. Salah satu
menutupi permukaan tubuh dan contoh produk pembersih tubuh
membentuk batas antara organisme adalah lulur atau yang lebih dikenal
dan lingkungan. Penuaan pada kulit Body scrub.
terdiri atas dua proses, yaitu proses Body scrub adalah sediaan
penuaan karena faktor umur dan farmasi berupa produk kecantikan
proses penuaan karena photoaging yang berfungsi untuk menghaluskan
oleh radiasi sinar UV (Rieger & kulit tubuh dan mengangkat sel-sel
Martin, 2000). Melihat pentingnya kulit rusak dengan bantuan bahan
kulit sebagai pelindung jaringan dan scrub. Body scrub terbuat dari beras
organ, maka diperlukan adanya yang dicampur rempah-rempah dan
perlindungan dan perawatan terhadap bahan alami seperti bengkuang,
kulit. melati, teh hijau, kopi dan sebagainya
Kosmetik adalah bahan atau (Darwati, 2013).
sediaan yang dimaksud untuk Antioksidan alami dapat
digunakan pada bagian luar tubuh diperoleh dari makanan sehari-hari,
manusia (epidermis,rambut kuku, dan seperti sayuran, buah-buahan,
organ genital bagian luar) atau gigi kacang-kacangan, dan tanaman
dan bagian mukosa mulut terutama lainnya yang mengandung senyawa
untuk membersihkan ,mewangikan, antioksidan bervitamin (seperti
mengubah penampilan, dan atau vitamin C, vitamin A, dan vitamin E),
memperbaiki bau badan atau dan senyawa flavonoid (Rohdiana,
melindungi atau memelihara tubuh 2001; Sunarni, 2005). Salah satu
dalam kondisi baik (Depkes, 2010). bahan alam yang mengandung
Produk kosmetik saat ini tidak hanya antioksidan tinggi adalah ubi jalar
dibutuhkan untuk kaum wanita saja, ungu (Ipomoea batatas L.) varietas
tapi juga dibutuhkan untuk semua ayamurasaki. Berbagai bukti ilmiah
golongan dan semua umur. Kosmetik menunjukkan bahwa risiko penyakit
dibutuhkan untuk berbagai keperluan kronis akibat senyawa radikal bebas
tubuh, yaitu sebagai pembersih tubuh, dapat dikurangi dengan

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X 89


Warta Farmasi, 5(1), 88 – 98 , 2016 Musdalipah, dkk

memanfaatkan peran senyawa penggunaannya sebagian besar


antioksidan, seperti vitamin C, E, A, sebagai bahan makanan. Ubi jalar
karoten asam-asam fenol, polifenol, ungu banyak mengandung zat warna,
dan flavonoid. Karakter utama terutama pigmen antosianin yang
senyawa antioksidan adalah merupakan antioksidan alami
kemampuannya untuk menangkap sehingga dapat digunakan sebagai
radikal bebas (Prakash, 2001). bahan baku pembuatan body scrub.
Ubi jalar ungu (Ipomoea Sari adalah larutan dalam air yang
batatas L.) varietas ayamurasaki bersumber dari tumbuhan segarnya.
banyak mengandung zat warna, Penggunaan sari dilakukan sebagai
terutama pigmen antosianin yang data awal untuk menentukan
merupakan antioksidan alami yang konsentrasi maksimum ubi jalar ungu
dapat mencegah penyakit kanker, sehingga dapat dimanfaatkan oleh
jantung, tekanan darah tinggi, dan masyarakat sebagai bahan body
bahkan dapat menghaluskan kulit scrub.
(Juanda dkk, 2000). Ubi jalar ungu Penelitian ini dilakukan untuk
memiliki kandungan antosianin memformulasi sari ubi jalar ungu
paling tinggi dibandingkan dengan (Ipomoea batatas L.) varietas
varietas lain (Suda dkk, 2003). ayamurasaki sebagai body scrub pada
Berdasarkan hasil penelitian Sulastri, konsentrasi 40%, 45% dan 50% dan
dkk (2013) bahwa daun ubi jalar ungu mengetahui konsentrasi sari ubi jalar
positif mengandung komponen ungu yang menghasilkan sediaan
metabolit sekunder golongan yang memenuhi evaluasi sediaan fisik
flavonoid dan tannin serta memiliki sediaan meliputi uji organoleptik, uji
aktivitas antioksidan yang relatif pH, uji homogenitas, uji iritasi, dan
lebih tinggi berbanding dengan alfa uji tipe emulsi.
tokoferol yang merupakan senyawa
populer antioksidan. METODOLOGI
Pemanfaatan ubi jalar ungu Bahan. Bahan yang digunakan terdiri
sebagai bahan body scrub jarang atas bahan aktif dan bahan tambahan.
diketahui oleh masyarakat karena Bahan aktif ialah ubi jalar ungu

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X 90


Warta Farmasi, 5(1), 88 – 98 , 2016 Musdalipah, dkk

(Ipomoea batatas L.) Varietas terdiri atas gliserin 3,3 g, metil


Ayamurasaki yang diperoleh di paraben 0,3 g, sodium lauryl sulfate 1
Kelurahan Lalodati, Kecamatan g, trietanolamin (TEA) 2 g, dan
Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi aquadest. Fase minyak terdiri atas
Tenggara. Bahan tambahan ialah asam stearat 10 g, propil paraben 0,5
asam stearat, aquadest, beras ketan g, α-tokoferol 0,01 g dan PEG 2 g .
putih, gliserin, metil paraben, PEG, Fase minyak dan fase air dilebur pada
propil paraben, sodium lauryl suhu 70°C dalam cawan porselin
sulfate,dan α-tokoferol. secara terpisah sampai semua bahan
Alat. Alat yang digunakan ialah lebur. Dimasukkan fase minyak dan
batang pengaduk, cawan porselin, fase air dalam lumpang secara
corong, gelas kimia, gelas ukur, kain bersamaan kemudian digerus sampai
flanel, kertas perkamen, pH meter , homogen hingga membentuk krim
lumpang dan alu, pisau steinless steel, lembut. Kemudian didinginkan. Sari
pipet tetes, sendok tanduk, timbangan ubi jalar ungu dan granul beras ketan
analitik dan digital. putih dimasukkan kedalam campuran
Pembuatan sari ubi jalar ungu. Sari tersebut kemudian digerus sampai
ubi jalar ungu diperoleh dengan cara homogen. Sediaan dimasukkan
dicuci sampai bersih dan dikupas, kedalam wadah 100 g dan diberi
kemudian diparut hingga halus dan etiket.
diperas menggunakan kain flanel. Pengujian Organoleptik. Pengujian
Hasil perasan sari ubi jalar ungu dilakukan dengan mengamati
dibuat konsentrasi 40% , 45% dan 50 perubahan warna, bau, dan bentuk
%. (konsistensi) sediaan body scrub.
Prosedur Penelitian Pengamatan dilakukan selama 4
Pembuatan body scrub sari ubi minggu. Uji organoleptis meliputi
jalar ungu. Sari ubi jalar ungu warna, aroma, dan konsistensi dapat
ditimbang ,yaitu formula A 40 g, digunakan sebagai indikator kualitatif
formula B 45 g dan formula C 50 g. ketidakstabilan fisik sediaan yang
Bahan-bahan fase air dan fase berhubungan dengan kenyamanan
minyak dipisahkan yaitu fase air

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X 91


Warta Farmasi, 5(1), 88 – 98 , 2016 Musdalipah, dkk

sediaan oleh konsumen (Betageri & emulsi yang homogen, maka emulsi
Prabhu, 2002). yang diuji tipe minyak dalam air
Pengukuran pH. Pengujian (M/A) dan sebaliknya. Jika sampel
dilakukan menggunakan pH meter. dicampur dengan minyak, maka hal
Sebanyak 1 g sediaan dimasukkan ini akan menyebabkan pecahnya
dalam gelas kimia dan diencerkan emulsi. Pada jenis A/M akan
dalam 100 ml aquadest. pH sediaan diperoleh hasil yang sebaliknya
diukur menggunakan pH meter. (Voigt, 1995).
Pengujian dilakukan selama 4 Uji Iritasi. Pengujian dilakukan
minggu. Sediaan kosmetik yang dengan cara mengoleskan body scrub
digunakan pada kulit harus memiliki pada lengan bawah terhadap 5 orang
pH yang sesuai dengan pH kulit, panelis. Reaksi yang diamati adalah
berkisar antara 4,5-6,5 (Tranggono terjadinya iritasi pada kulit atau tidak.
dan Latifah, 2007). Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali
Pengujian Homogenitas. Sebanyak sehari selama dua hari berturut-turut
1 g sediaan body scrub dioleskan (Tranggono dan Latifah, 2007).
pada kaca objek, kemudian diamati Analisis Data. Data diolah
partikel-partikel kasar dengan cara berdasarkan hasil evaluasi fisik
diraba dan diperhatikan tekstur sediaan body scrub kemudian
sediaan. Homogenitas sediaan disajikan dalam bentuk tabel
ditunjukkan dengan tidak terdapat kemudian dijabarkan dalam bentuk
partikel-partikel kasar pada sediaan narasi.
dan warna sediaan merata ((Betageri, HASIL DAN PEMBAHASAN
G. And Prabhu, S., 2002). Lulur mandi (body scrub)
Pengujian Tipe Emulsi. Pengujian adalah sediaan kosmetik yang
dilakukan dengan metode berfungsi untuk menghaluskan kulit
pengenceran. Sebanyak 1 g sediaan tubuh dan mengangkat sel-sel kulit
body scrub dimasukkan ke dalam mati dengan bantuan bahan scrub.
gelas kimia dan ditambahkan 100 ml Pada proses pembuatan lulur mandi,
air. Jika pengocokan atau hal utama yang harus diperhatikan
pengadukannya diperoleh kembali adalah proses peleburan dan

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X 92


Warta Farmasi, 5(1), 88 – 98 , 2016 Musdalipah, dkk

kecepatan pengadukan. Suhu yang antioksidan, PEG sebagai humektan


digunakan untuk menyatukan dua dan beras ketan putih sebagai bahan
fase (minyak dan air) ialah 70°C. scrub. Penggunaan scrub beras ketan
Suhu 70°C merupakan suhu optimum putih karena mengandung protein,
untuk pencampuran antara minyak vitamin, (terutama pada bagian
dan air agar membentuk emulsi yang aleuron), mineral, dan air (Anwar,
stabil (Anwar, 2012). 2012) yang baik untuk regenerasi sel
Emulgator yang digunakan kulit. Evaluasi formula body scrub
ialah Asam Stearat dan TEA. sari ubi jalar ungu meliputi uji
Kombinasi emulgator akan organoleptik, uji pH, uji homogenitas,
membentuk lapisan tipis sehingga uji iritasi dan uji tipe emulsi.
masing-masing gugus lipofil dan Pengujian Organoleptik. Uji
hidrofil mengarah ke fase minyak dan organoleptik dilakukan dengan cara
fase air. Penggunaan asam stearat mengamati secara visual yaitu bentuk,
sebagai emulgator pada sediaan warna, dan aroma. Hasil pengujian
topikal akan membentuk basis yang organoleptik disajikan pada tabel 1.
kental dan tingkat kekentalannya Berdasarkan pengujian menunjukkan
ditentukan oleh jumlah trietanolamin masing–masing formula yang diamati
yang digunakan (Allen, 2009). Jenis mengalami perubahan bentuk, bau,
pengawet yang digunakan ialah dan warna. Perubahan dipengaruhi
Nipagin dan Nipasol. Menurut karena proses penyimpanan sediaan.
Fitriana dkk (2013) kombinasi 0,02 Perubahan bau terjadi karena adanya
propil paraben dan 0,2 metil paraben, penambahan oleum rosae dan bau
karena mikroorganisme dapat tinggal khas dari ubi jalar ungu. Perubahan
di dalam air ataupun fase minyak atau warna terjadi karena penambahan zat
keduanya. Penggunaan satu pengawet aktif dan zat tambahan serta proses
tunggal kurang efektif pada koefisien penyimpanan sediaan yang tidak
antara minyak dan air, sehingga tidak optimal. Formula B (45%)
dapat terdistribusi dalam kedua fase. menunjukkan sediaan yang
Penggunaan bahan tambahan memenuhi uji organoleptik sebagai
lainnya ialah α-tokoferol sebagai body scrub.

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X 93


Warta Farmasi, 5(1), 88 – 98 , 2016 Musdalipah, dkk

Tabel 1. Hasil Uji Organoleptik Sari Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) Varietas
Ayamurasaki

Pengamatan (Minggu ke)


Pengujian Formula
I II III IV
Kurang Kurang Kurang Kurang
A
padat padat padat padat
Semi Semi Semi Semi
Bentuk B
padat padat Padat padat
Agak Agak Agak Agak
C
padat padat padat padat
A Bau khas Bau khas Bau khas Bau khas
Bau B Bau khas Bau khas Bau khas Bau khas
C Bau khas Bau khas Bau khas Bau khas
A Cokelat Cokelat Cokelat Cokelat
Warna B Cokelat Cokelat Cokelat Cokelat
C Cokelat Cokelat Cokelat Cokelat
Ket : Formula A (konsentrasi sari ubi jalar ungu 40%), Formula B (konsentrasi sari ubi jalar
ungu 45%), Formula C (konsentrasi sari ubi jalar ungu 50%).

A B C

Gambar 1. Body scrub sari ubi jalar ungu

Pengujian pH. Kadar pH penyimpanan empat minggu. Hasil


mengindikasikan tingkat keasaman pengujian pH disajikan pada tabel 2.
atau alkali kulit. Kadar pH normal Nilai pH masing–masing formula
kulit memiliki range 4,5-6,5. berkisar 6,1 – 6,2. Hasil pengamatan
Pengujian pH dilakukan selama menunjukkan adanya kenaikan dan

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X 94


Warta Farmasi, 5(1), 88 – 98 , 2016 Musdalipah, dkk

penurunan pH yang kecil. Hal ini


disebabkan karena suhu. Pengukuran Pengujian Homogenitas. Uji
pH pada tiap pengukuran tidak Homogenitas dilakukan dengan cara
konstan, perubahan pH juga bisa memindahkan sediaan di kaca objek
disebabkan oleh perubahan kimia zat untuk melihat adanya partikel atau
aktif maupun zat tambahan dalam butiran-butiran kasar. Hasil pengujian
sediaan pada kondisi penyimpanan homogenitas disajikan pada tabel 3.
karena pengaruh pembawa atau Uji homogenitas masing-masing
lingkungan. pH body scrub sari ubi formula menunjukkan bahwa tidak
jalar ungu sesuai dengan standar pH ditemukan adanya butiran-butiran
kulit normal, yaitu 4,5-6,5. Penelitian kasar yang berarti bahwa formula
yang dilakukan oleh Fitriana (2015) yang dihasilkan terdispersi dengan
bahwa nilai pH sediaan dipengaruhi baik.
oleh jumlah emulgator yang Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Sari Ubi
Jalar Ungu (Ipomoea batatas
digunakan. Semakin banyak asam L.) Varietas Ayamurasaki

stearat maka pH akan menjadi rendah Formula Homogenitas


karena banyaknya gugus asam yang (Minggu ke)
terkandung pada asam stearat, I II III IV

sedangkan semakin banyak A Homogen Homogen Homogen Homogen


B Homogen Homogen Homogen Homogen
trietanolamin akan menyebabkan pH
C Homogen Homogen Homogen Homogen
menjadi tinggi karena keberadaan
gugus basa yang terkandung dalam Pengujian Tipe Emulsi.

trietanolamin. Pengujian dilakukan dengan metode

Tabel 2. Hasil Uji pH Sari Ubi Jalar Ungu pengenceran, yaitu dengan cara
(Ipomoea batatas L.) Varietas
masing-masing krim dilarutkan pada
Ayamurasaki
dua pelarut yaitu pada minyak dengan
pH (Minggu ke)
Formula air. Hasil pengujian disajikan pada
I II III IV tabel 4. Dari proses pengujian tipe
A 6,1 6,1 6,2 6,2 emulsi yang telah dilakukan,
B 6,1 6,1 6,2 6,2 diperoleh hasil tipe emulsi sediaan
C 6,1 6,1 6,2 6,2 adalah tipe minyak dalam air (M/A).

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X 95


Warta Farmasi, 5(1), 88 – 98 , 2016 Musdalipah, dkk

Pada saat sediaan dicampur dengan iritasi pada kulit setelah diberikan
minyak terjadi pemisahan antara fase sediaan body scrub, sehingga dapat
air dan fase minyak sedangkan pada diketahui tingkat keamanan sediaan
saat sediaan dicampur dengan air lulur mandi . Uji iritasi dilakukan
sampel terdispersi dengan homogen. dengan cara mengoleskan sediaan
Berdasarkan penelitian sebelumnya pada kulit normal panel manusia
oleh Febriana dkk (2007) untuk untuk mengetahui sediaan tersebut
pemakaian luar biasanya digunakan menimbulkan iritasi pada kulit atau
tipe emulsi minyak dalam air (M/A). tidak. Hasil pengujian iritasi disajikan
Pada penelitian ini dipilih jenis emulsi pada tabel 5. Pengujian dilakukan
minyak dalam air (M/A) untuk sebanyak 3 kali sehari tiap minggu
memudahkan penggunaan serta untuk selama 1 bulan. Hasil pengujian
kenyamanan pada waktu digunakan menunjukkan sediaan formula A, B,
sebab jenis emulsi ini mudah dicuci dan C tidak mengiritasi yang ditandai
dengan air. dengan tidak adanya edema dan
eritema pada kulit penelis.

Tabel 5. Uji Iritasi Sari Ubi Jalar Ungu


(Ipomoea batatas L.) Varietas
Tabel 4. Uji Tipe Emulsi Sari Ubi Jalar Ayamurasaki
Ungu (Ipomoea batatas L.) Formula Uji Iritasi
Varietas Ayamurasaki (Minggu ke)

Formula Uji Emulsi I II III IV


A - - - -
(Minggu ke)
I II III IV B - - - -

A M/A M/A M/A M/A C - - - -

B M/A M/A M/A M/A Ket : (+) Mengiritasi


C M/A M/A M/A M/A
(-) Tidak iritasi

Ket : M/A, Minyak dalam Air KESIMPULAN


Pengujian Iritasi. Uji iritasi Berdasarkan hasil penelitian bahwa
dilakukan untuk menentukan potensi Sari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X 96


Warta Farmasi, 5(1), 88 – 98 , 2016 Musdalipah, dkk

L.) Varietas Ayamurasaki dapat 5. Depkes RI. 2010. Formularium


diformulasi dalam bentuk sediaan Kosmetika Indonesia. Jakarta :
body scrub. Sediaan Body scrub yang Departemen Kesehatan Republik
memenuhi syarat evaluasi ialah Indonesia.
formula B dengan konsentrasi 45% 6. Febriana, E., Gozali, D.,Rosdiana,
yaitu tekstur semipadat, bau khas, T., (2007), Formulasi sediaan
warna cokelat, homogen, tipe emulsi emulsi buah merah (Pandanus
minyak dalam air, dan pH berkisar conoideus lam.) sebagai produk
6,1-6,2. antioksidan alami, Laporan
Penelitian Peneliti Muda,
DAFTAR PUSTAKA Fakultas Farmasi, Universitas
1. Allen, L. V., 2009, in Rowe, R. C., Padjajaran.
Sheskey, P. J., & Quinn, M. E., 7. Fitriana, R, A, 2015, Optimasi
Handbook of Pharmaceutical Formula Krim Antibakteri
Excipients, 6th, 697-699, Ekstrak Kulit Buah Manggis
Pharmaceutical Press and (Garcinia Mangostana Linn)
AmericanPharmacists Menggunakan Asam Stearat
Association, USA. Sebagai Emulgator Dan
2. Anwar. 2012. Eksipien Dalam Trietanolamin Sebagai Alkalizing
Sediaan Farmasi. Jakarta : PT. Agent Dengan Metode Desain
DianRakyat. Faktorial, Naskah Publikasi,
3. Betageri, G. And Prabhu, S., Fakultas Farmasi, Universitas
2002. Semisolid Preparation, Muhammadiyah Surakarta.
dalam Swarbick, J. And 8. Juanda, Dede, Bambang
Boylan,J.C., (Eds.),Encyclopedia Cahyono, 2000. Ubi Jalar
of Pharmaceutical technology, Budidaya dan Analisis Usaha
New York. Tani. Yogyakarta : Penerbit
4. Darwati. 2013. Cantik Dengan Kanisius.
Lulur Herbal. Surabaya : Tibbun 9. Prakash A.,2001, Antioxidant
Media. Activity, Medallion Laboratories
Analytical Progress.

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X 97


Warta Farmasi, 5(1), 88 – 98 , 2016 Musdalipah, dkk

10. Rohdiana, D. 2001. Aktivitas Bebas Beberapa kecambah Dari


Daya Tangkap Radikal Polifenol Biji Tanaman Familia
Dalam Daun Teh, Majalah Jurnal Papilionaceae. Jurnal Farmasi
Indonesia 12, (1), 53-58. Indonesia.
11. Suda, Ikuo., Tomoyuki Oki, 14. Tranggono dan Latifah, 2007.
Mami Masuda. 2003. Pengantar Kosmetologi. Editor :
Physiological Functionality of Joshita Djajadisastra. Jakarta : PT.
Purple-Fleshed Sweet Potatoes Gramedia Pustaka Utama.
Containing Anthocyanins and 15. Voight, R. 1995. Buku Pelajaran
Their Utilization in Foods. Japan: Teknologi Farmasi. Yogyakarta
Department of Crop and Food : UGM Press.
Science, National Agricultural 16. Wu, Qiongying, Hongsen Qu,
Research Organization. Junqiang Jia, Cong Kuang, Yan
12. Sulastri, Erlidawati, Syahrial, Wen, Hui Yan, and Zhongzheng
Muhammad Nazar, Thursina Gui. 2015. “Characterization,
Andayani, 2013, Aktivitas Antioxidant and Antitumor
Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Activities of Polysaccharides
Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas from Purple Sweet Potato.”
L.) Hasil Budidaya Daerah Saree Carbohydrate Polymers 132
Aceh Besar, Jurnal Rekayasa pp.31–40. Available at:
Kimia dan Lingkungan Vol. 9, http://www.sciencedirect.com/s
No. 3, hal. 125 - 130, 2013 ISSN cience/article/pii/S01448617150
1412-5064. 05524 (diakses 03 Agustus
13. Sunarni,T. 2005. Aktivitas 2016)
Antioksidan Penangkap Radikal

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X 98

You might also like