Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KONTAINER PADA TERMINAL PETIKEMAS BERBASIS WEB 1,2 Fathur Rohman1, Muhammad Ropianto2 Universitas Ibnu Sina; Jalan Teuku Umar - Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau 3Program Studi Teknik Informatika, Universitas Ibnu Sina, Batam e-mail: 211055201076@uis.ac.id, ropianto@uis.ac.id Abstrak Sistem Informasi Manajemen Kontainer pada Terminal Petikemas Berbasis Web adalah suatu sistem yang dirancang untuk memudahkan pengelolaan dan pengawasan aktivitas bongkar muat kontainer di terminal petikemas. Sistem ini menggunakan teknologi informasi untuk mengelola data dan proses operasional dengan lebih efisien dan efektif. Tujuan dari Sistem Informasi Manajemen Kontainer pada Terminal Petikemas Berbasis Web Menggunakan Pemodelan UML adalah meningkatkan keamanan, meningkatkan kerja sama dan integrasi, dan meningkatkan sistem kinerja. Adapun Manfaat terbentuknya sistem ini adalah untuk mendapatkan layanan yang lebih efisien dan akurat dan meningkatkan kepuasan staf maupun masyarakat terhadap layanan dalam mengelola data-data terkait. Hasil dari perancangan sistem ini menunjukkan bahwa penggunaan sistem informasi berbasis web dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam pengelolaan, mengurangi risiko kehilangan data, serta memudahkan akses informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Sistem informasi sangat memudahkan dalam menyajikan sebuah laporan data yang akurat dan terstruktur. Dengan demikian, sistem informasi manajemen ini diharapkan dapat mendukung kelancaran operasional perusahaan dalam menjalankan tanggung jawabnya. Kata Kunci: Sistem Informasi, Manajemen, Terminal Petikemas Abstract The Web-Based Container Management Information System at the Container Terminal is a system designed to facilitate the management and supervision of container loading and unloading activities at the container terminal. This system uses information technology to manage data and operational processes more efficiently and effectively. The aim of the Container Management Information System at Web-Based Container Terminals Using UML Modeling is to increase security, increase cooperation and integration, and improve system performance. The benefits of establishing this system are to obtain more efficient and accurate services and increase staff and public satisfaction with services in managing related data. The results of this system design show that the use of a web-based information system can increase speed and accuracy in management, reduce the risk of data loss, and facilitate access to information for interested parties. Information systems make it very easy to present accurate and structured data reports. Thus, this management information system is expected to support the company's smooth operations in carrying out its responsibilities. Keywords: Information Systems, Management, Container Terminals 1. PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang, seperti kegiatan perdagangan internasional yang di kenal dengan istilah ekspor impor saat ini sudah semakin pesat sehingga memacu para penyedia transportasi. Terutama transportasi laut yaitu perusahaan terminal peti kemas untuk memberikan pelayaan yang baik, aman dan efisien. Di era digital seperti saat ini perusahaan terminal peti kemas tidak harus menyelesaikan atau mengerjakaan pekerjaannya secara manual, karena saat ini semua pekerjaan dapat di permudah dengan adanya Teknologi Informasi. Semua aspek pekerjaan dapat di selesaikan dengan lebih mudah dengan adanya Teknologi. (Pamungkas & Saputro, 2022) Sistem Informasi Manajemen Kontainer pada Terminal Petikemas Berbasis Web adalah suatu sistem yang dirancang untuk memudahkan pengelolaan dan pengawasan aktivitas bongkar muat kontainer di terminal petikemas. Sistem ini menggunakan teknologi informasi untuk mengelola data dan proses operasional dengan lebih efisien dan efektif. Perancangan Sistem Informasi, dengan harapan sistem ini dibuat bertujuan untuk mempermudah admin/pengawas dan pihak perusahaan agar dapat lebih efisien dan efektif dalam mengelola aktivitas bongkar muat kontainer. 2. METODE PENELITIAN SDLC (Software Development Life Cycle) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik). (Hakim et al., 2019) System Development Life Cycle atau yang dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. SDLC terdiri dari beberapa fase yang dimulai dari fase perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini menggunakan SDLC atau yang biasa dikenal dengan daur hidup pengembangan sistem. SDLC yang terkenal adalah SDLC model klasik yang biasa disebut dengan model waterfall. Gambar 2. 1 Metode System Development Life Cycle (SDLC) Berikut tahapan dari metode System Development Life Cycle (SDLC) dengan mode waterfall dapat dilihat pada gambar dibawah ini: 1. Requirement Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan batasan perangkat lunak tersebut. Informasi dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei langsung, dan studi pustaka. 2. Design Pada tahap ini, pengembang membuat desain sistem yang dapat membantu menentukan perangkat keras dan sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan. 3. Implementation Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing. Selanjutnya akan dilakukan testing sistem menggunakan Black Box ◼4 Testing, yakni menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. 4. Verification Pada tahap ini, sistem dilakukan verifikasi dan pengujian apakah sistem sepenuhnya atau sebagian memenuhi persyaratan sistem, pengujuan dapat dikategorikan ke dalam unit testing (dilakukan pada modul tertentu kode), sistem pengujian (untuk melihat bagaimana sistem bereaksi ketika semua modul yang terintegrasi) dan penerimaan pengujian. 5. Maintenance Ini adalah tahap akhir dari metode waterfall. Perangkat lunak yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. 3. HASIL & PEMBAHASAN Sistem Informasi Manajemen Kontainer pada Terminal Petikemas Berbasis Web menggunakan langkah-langkah dari metode waterfall sebagai berikut: 3.1 Jenis Data 1. Data Primer Data primer adalah sumber data laporan praktikum yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yang berupa wawancara dari individu atau kelompok maupun hasil observasi dari suatu obyek, kejadian atau hasil pengujian yang menjadi sumber utama dalam laporan praktikum ini yang telah digunakan oleh penulis dengan melakukan studi lapangan, wawancara dan mengamati proses dalam pengelolaan. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh untuk melengkapi data primer, data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk melengkapi sumber informasi utama (data primer) pada data sekunder yang ◼5 berupa jurnal pendukung yang berkaitan dengan manajemen kontainer pada terminal petikemas. 3.2 Metode Pengumpulan Data Pada tahapan metode pengumpulan data laporan praktikum menggunakan dalam rangka pengumpulan mengenai objek praktikum Sistem Informasi Manajemen Kontainer pada Terminal Petikemas Berbasis Web. 3.2.1 Wawancara Yaitu dengan tanya jawab tentang pokok masalah, seperti prosedur kerja, dan penilaian mahasiswa. 3.2.2 Observasi Pelaksanaannya yaitu dengan terjun langsung kelapangan dengan melihat secara langsung tata cara pelaksanaannya, dan memahami kinerjanya sebelum program dibuat, serta langsung melakukan pengerjaannya di tempat. 3.2.3 Studi Pustaka Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai literatur-literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, jurnal ilmiah, situs-situs di internet, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik penelitian. 3.3 Desain Sistem 3.3.1 Use Case Diagram Diagram Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Diagram Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut. 3.3.2 Activity Diagram Activity Diagram merupakan alur kerja pada setiap Use case. Activity Diagram pada analisa ini mencakup Activity Diagram dari setiap Use case. ◼6 3.3.3 Sequence Diagram Sequence Diagram adalah Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam Use case. 3.4 Implementasi Pada tahapan ini penulis melakukan implementasi yang memiliki dua proses yaitu coding dan pengujian dari perancangan-perancangan yang dibuat di atas seperti gambaran mock-up desain, perancangan database, perancangan UML, maka tahapan implementasi perancangan tadi agar menjadi sebuah program sesuai kebutuhan pengguna sistem. 1. Tampilan Register Halaman register adalah halaman antarmuka yang digunakan oleh pengguna untuk mengakses akun admin di web dashboard. Di halaman ini, pengguna biasanya diminta untuk memasukkan username dan password. Gambar 3. 1 Tampilan Register ◼7 2. Tampilan Login Gambar 3. 2 Tampilan Halaman Login 3. Tampilan Profil Gambar 3. 3 Tampilan Halaman Profil 4. Tampilan Dashboard ◼8 Gambar 3. 4 Tampilan Dashboard 5. Tampilan Datatable Gambar 3. 5 Tampilan Datatable 6. Tampilan Data Transaksi Masuk/Keluar ◼9 Gambar 3. 6 Tampilan Data Barang Masuk Gambar 3. 7 Tampilan Data Barang Keluar 7. Tampilan Laporan Transaksi Masuk/Keluar ◼10 Gambar 3. 8 Tampilan Laporan Transaksi Masuk Gambar 3. 9 Tampilan Laporan Transaksi Keluar 8. Tampilan Stok Gudang ◼11 Gambar 3. 10 Tampilan Stok Gudang 4. SARAN Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan laporan ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. DAFTAR PUSTAKA Affandi, I. (2016). Sistem Informasi Manajemen dan Data. Journal UNIKOM, 2001, 6–20. Feryan Mey Langga, Sudirman, & Setiono, B. A. (2022). Analisis Faktor Penghambat Stuffing In pada Pemuatan Barang di Depo Petikemas PT. Sarana Bandar Nasional Surabaya. JURNAL APLIKASI PELAYARAN DAN KEPELABUHANAN, 12(2), 122–131. https://doi.org/10.30649/japk.v12i2. Hakim, Z., Sakuroh, L., & Awaludin, S. (2019). Sistem Informasi Persediaan Barang Berbasis Web Pada CV Telaga Berkat. Jurnal Sisfotek Global, 9(1). https://doi.org/10.38101/sisfotek.v9i1.214 ◼12 Limbong, S. (2019). Sistem Informasi Persediaan Barang dan Penjualan Pada Toko Obat Hikmat Jaya. 8–29. Noviana, R. (n.d.). PEMBUATAN APLIKASI PENJUALAN BERBASIS WEB MONJA STORE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL. JTS, 1(2). Pamungkas, A. A., & Saputro, J. (2022). Rancang bangun monitoring peti kemas berbasis web pada PT. Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Jurnal Sains Dan Teknologi Widyaloka (JSTekWid), 1(2), 223–228. Sari, I. P., Jannah, A., Meuraxa, A. M., Syahfitri, A., & Omar, R. (2022). Perancangan Sistem Informasi Penginputan Database Mahasiswa Berbasis Web. Hello World Jurnal Ilmu Komputer, 1(2), 106–110. https://doi.org/10.56211/helloworld.v1i2.57 Simanungkalit, M. S. J. H. U. P., & Si, S. (2012). Konsep Dasar Sistem Informasi. Lect. Notes Sist. Inf, 1–10. Simare Mare, B., Yana, A. A., & Mandiri, U. N. (2022). Perancangan Sistem Informasi Berbasis Web Pada Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama. Indonesian Journal on Networking and Security, 11(02), 70–76. Yasin, A., Rahman, H., & Setiawan, A. (n.d.). SISTEM INFORMASI BONGKAR MUAT TERMINAL PETI KEMAS BERBASIS WEB PADA PT PELINDO III BANJARMASIN.